| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 25 Maret 2018 Hari Minggu Palma - Mengenangkan Sengsara Tuhan

Minggu, 25 Maret 2018
Hari Minggu Palma - Mengenangkan Sengsara Tuhan
   
Diri kita sendirilah yang harus dihamparkan di bawah kaki Kristus, dan bukannya pakaian atau ranting tak bernyawa atau tunas batang pohon. --- St Andreas dari Kreta
   
BACAAN PERARAKAN  
   
Susunan Liturgi Minggu Palma yang lengkap untuk bahasa Indonesia silahkan membuka Buku Misa Minggu dan Hari Raya, Kanisius 2011, mulai halaman 315, bahasa Inggris, "The Roman Missal, Third Edition" mulai halaman 273.

         
Antifon Pembuka (Mat 21:9; PS 491)
   
Terpujilah Putra Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Terpujilah Yang Mahatinggi!
  
Hosanna filio David: benedictus qui venit in nomine Domini. Rex Israel: Hosanna in excelsis.
  
 
 
Pengantar
   
Hari ini kita mengawali Pekan Suci dengan merayakan Minggu Palma. Perayaan ini disebut Minggu Palma karena kita mengenangkan Yesus yang memasuki kota Yerusalem dan dielu-elukan oleh khalayak ramai dengan membawa daun palma. Konon, daun palma merupakan simbol kemenangan dan sering digunakan untuk menyatakan kemangan para martir. Maka, kalau sekarang kita menggunakan daun palma, itu karena kita menyongsong kemartiran Kristus yang mendatangkan kemenangan atas dosa dan kematian.

Marilah kita bersama-sama memohon kepada Tuhan agar Ia berkenan menguduskan dan memberkati daun-daun palma ini yang akan kita pakai untuk mengiringi Kristus dalam menyongsong sengsara-Nya demi keselamatan kita.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (11:1-10)
  
"Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan."
        
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari. Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini." Merekapun pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan, lalu melepaskannya. Dan beberapa orang yang ada di situ berkata kepada mereka: "Apa maksudnya kamu melepaskan keledai itu?" Lalu mereka menjawab seperti yang sudah dikatakan Yesus. Maka orang-orang itu membiarkan mereka. Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya. Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang. Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!"
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
atau

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (12:12-16)

   
"Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan."
  
Menjelang Hari Raya Paskah, ketika orang banyak yang datang untuk merayakan pesta mendengar bahwa Yesus sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem, mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru, "Hosanna! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!" Yesus menemukan seekor keledai muda, lalu naik ke atasnya, seperti ada tertulis: Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah Rajamu datang, duduk di atas seekor keledai. Mula-mula para murid Yesus tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan, teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan mereka telah melakukannya juga untuk Dia.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Renungan

    
MENGHAMPARKAN DIRI
   
Hari ini Gereja memulai Pekan Suci. Pada hari Minggu Palma ini kita mengenang sengsara Tuhan, yang diawali dengan perarakan Yesus memasuki kota Yerusalem. Ketika Yesus dan para murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus minta kepada dua murid-Nya untuk meminjam seekor keledai muda, milik seorang warga, yang ditambatkan di depan pintu di luar, di pinggir jalan. Keledai itu pun kemudian dialasinya dengan pakaian, lalu Yesus naik ke atas keledai itu dan memasuki Kota Yerusalem.
 
Penulis Injil Markus mencatat bahwa ketika Yesus lewat, “Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang” (Mrk 11:8). Semua itu menjadi bentuk sambutan hangat bagi Yesus. Namun, cukupkah dengan tindakan seperti itu? Tidak.
 
Menurut St. Andreas dari Kreta (660-740), seorang kudus yang pernah menjadi rahib di Yerusalem, semua itu tidak banyak nilainya. Karena itu, Uskup Agung dari Kreta ini dalam suatu khotbah Minggu Palma berkata, “Diri kitalah yang harus dihamparkan di bawah kaki Kristus, dan bukannya pakaian atau ranting tak bernyawa atau tunas batang pohon, barang-barang yang menjadi layu dan menyenangkan mata hanya sebentar untuk beberapa jam saja.” Inilah kasih dan korban sejati.
 
Minggu Palma mesti kita rayakan dalam semangat kasih dan korban bagi Yesus. Kita diajak untuk menyambut Yesus memasuki Kota Yerusalem.dengan melibatkan seluruh diri kita, bukan hanya pakaian kita, apalagi dengan ranting pohon tak bernyawa. “Marilah kita menghamparkan diri sebagai pakaian di bawah kaki-Nya,” ajak St. Andreas dari Kreta. Mari kita sambut Yesus sambil melambaikan ranting rohani jiwa kita dan berseru, “Hosanna! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!: [Gus AP/RUAH]
         
Perarakan Daun Palma (PS 492-494)
 
Antifon Pembuka (Bdk. Yoh 12:1.12-13; Mzm 24:9-10) 
             
Enam hari sebelum Hari Raya Paskah, tatkala Tuhan memasuki Yerusalem, anak-anak menyongsong Dia. Mereka membawa daun palma dan bersorak gembira:
* Hosanna di tempat yang mahatinggi. Diberkatilah Engkau yang datang dengan membawa kerahiman berlimpah. Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi, supaya masuklah raja mulia. Siapakah itu raja mulia? Allah segala kuasa, Dialah raja mulia.
* Hosanna di tempat yang mahatinggi. Diberkatilah Engkau yang datang dengan membawa kerahiman berlimpah.  
 
 
 
  
MISA

Setelah selesai perarakan, atau upacara masuk meriah, Imam memulai misa dengan doa pembuka, hingga misa berakhir nyanyian yang digunakan adalah nyanyian sengsara 
  
Doa Pembuka  
   
I Allah yang Mahakuasa dan kekal, Engkau telah menyerahkan Juru Selamat kami yang telah menjadi manusia dan direndahkan sampai wafat di salib, sebagai teladan kerendahan bagi umat manusia. Perkenankanlah, agar kami meneladani sengsara-Nya dan pantas untuk bangkit bersama Dia, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
U Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (50:4-7)
      
   
"Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu."
      
Tuhan Allah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataanku aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabuti janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 819
Ref. Allahku, ya Allahku, mengapa Kautinggalkan daku?
Ayat. (Mzm 22:8-9.17-18a.19-20.23-24; Ul: 2a)

1. Semua yang melihat aku mengolok-olok, mereka mencibirkan bibir dan menggelengkan kepala! Mereka bilang: “Ia pasrah kepada Allah! Biarlah Allah yang meluputkannya, biarlah Allah yang melepaskannya! Bukankah Allah berkenan kepadanya?” 
2. Sekawanan anjing mengerumuni aku; gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung.   
3. Mereka membagi-bagikan pakaianku di antara mereka dan membuang undi atas jubahku. Tetap Engkau, Tuhan, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku!
4. Maka aku akan memahsyurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan memuji Engkau di tengah jemaat: Hai kamu yang takut akan Tuhan, pujilah Dia! Hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah Dia! Gentarlah terhadap Dia, hai segenap anak cucu Israel.


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi (2:6-11)
      
"Yesus merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Dia."
  
Saudara-saudara, Yesus Kristus, walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Flp 2:8-9)
Kristus taat untuk kita sampai wafat-Nya di salib. Dari sebab itulah Allah mengagungkan Yesus, dan menganugerahkan nama yang paling luhur kepada-Nya.
  
Keterangan:
N. Narator; PP. Pontius Pilatus; †. Yesus; SO. Semua Orang; Im. Imam Agung; S. Serdadu; R. Wakil Rakyat

N. Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Markus
   
N. Dua hari lagi Hari Raya Paskah dan Hari Raya Roti Tidak Beragi akan dimulai. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan untuk menangkap dan membunuh Yesus dengan tipu muslihat, dan mereka berkata,
  
Im. "Jangan pada waktu perayaan, supaya jangan timbul keributan di antara rakyat."
  
N. Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkan leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus. Ada orang yang menjadi gusar dan berkata kepada seorang yang lain,
  
R. "Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini? Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin."
 
N. Lalu mereka memarahi perempuan itu. Tetapi Yesus berkata, 
 
†. "Biarkanlah dia! Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka kapan saja kamu menghendakinya, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. Ia telah melakukan apa yang dapat dilakukannya. Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburan-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini adalah disebut juga untuk mengingat dia."
  
N. Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid Yesus, kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka. Para imam sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan uang kepada Yudas. Maka Yudas mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. 

N. Pada hari pertama dari Hari Raya Roti Tidak Beragi, pada waktu orang menyembelih domba Paskah, murid-murid berkata kepada Yesus, 

Rs. "Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?"

N. Lalu Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan, 

†. "Pergilah ke kota! Di sana kamu akan bertemu dengan seorang yang membawa kendi berisi air. Ikutilah dia dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya: Guru berpesan: Di manakah ruangan yang disediakan bagi-Ku untuk makan Paskah bersama dengan murid-murid-Ku? Lalu orang itu akan menunjukkan kamu sebuah ruangan atas yang besar, yang sudah lengkap dan tersedia. Di situlah kamu harus mempersiapkan perjamuan Paskah untuk kita." 

N. Maka berangkatlah kedua murid itu. Setibanya di kota, mereka dapati semua seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu mereka menyiapkan Paskah. Setelah hari malam, datanglah Yesus bersama dengan kedua belas murid-Nya. Ketika mereka duduk di situ dan sedang makan, Yesus berkata, 

†. "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku, yaitu dia yang makan dengan Aku."

N. Maka sedihlah hati mereka, dan seorang demi seorang berkata kepada-Nya, 

Rs. "Bukan aku, ya Tuhan?" 

N. Ia menjawab, 

†. "Orang itu ialah salah seorang dari kamu yang dua belas ini, yang mencelupkan roti ke dalam satu pinggan dengan Aku. Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu seandainya ia tidak dilahirkan." 

N. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkan roti itu lalu memberikannya kepada para murid dan berkata, 

†. "Ambillah, inilah Tubuh-Ku."

N. Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada para murid, dan mereka semua minum dari cawan itu. Dan Yesus berkata kepada mereka, 

†. "Inilah Darah-Ku, Darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya yang baru, yaitu dalam Kerajaan Allah."

N. Sesudah mereka menyanyikan lagu pujian, pergilah mereka ke Bukit Zaitun. Dalam perjalanan ke Bukit Zaitun Yesus berkata kepada mereka, 

†. "Kamu semua akan tergoncang imanmu. Sebab ada tertulis: Aku akan memukul gembala dan domba-dombanya akan tercerai-berai. Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea. "
  
N. Kata Petrus kepada Yesus,
  
Ptr. "Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak!" 
 
N. Lalu kata Yesus kepadanya, 
 
†. "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini, malam ini juga, sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." 
 
N. Tetapi dengan lebih bersungguh-sungguh Petrus berkata,
  
Ptr. "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." 
 
N. Semua yang lain pun berkata demikian juga. Lalu sampailah Yesus dan murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Kata Yesus kepada murid-murid-Nya, 

†. "Duduklah di sini, sementara Aku berdoa." 
 
N. Dan Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Yesus sangat takut dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka, 

†. "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."
 
N. Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu berlalu dari pada-Nya. Kata-Nya, 
  
†. "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki terjadilah." 
 
N. Setelah itu Yesus kembali, dan mendapati ketiga murid sedang tidur. Maka Yesus berkata kepada Petrus, 
 
†. "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam saja? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan! Roh memang penurut, tetapi daging lemah." 
 
N. Lalu Yesus pergi lagi dan mengucapkan doa yang sama. Dan ketika kembali, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat dan mereka tidak tahu apa yang harus mereka berikan kepada Yesus. Kemudian Yesus kembali untuk ketiga kalinya dan berkata kepada mereka,
  
†. "Tidurlah sekarang dan istirahatlah! Cukuplah! Saatnya sudah tiba! Lihat, Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa! Bangunlah, mari kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat. "
  
N. Waktu Yesus masih berbicara, muncullah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala, para ahli Taurat dan tua-tua. Orang yang menyerahkan Yesus telah memberitahukan tanda ini kepada mereka, 
  
Yd. "Orang yang kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia dan bawalah Dia dengan selamat!" 
 
N. Dan ketika ia sampai di situ ia segera maju mendapatkan Yesus dan berkata, 
 
Yd. "Rabi." 
 
N. Lalu mencium Dia. Maka orang-orang yang bersama Yudas itu memegang Yesus dan menangkap-Nya. Salah seorang dari mereka yang ada di situ menghunus pedangnya, lalu menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya. Kata Yesus kepada rombongan yang menangkap-Nya, 
 
†. "Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku? Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengahmu mengajar di bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi haruslah digenapi yang ditulis dalam Kitab Suci!" 
 
N. Lalu semua murid itu meninggalkan Yesus dan melarikan diri. Pada waktu itu ada seorang muda, hanya memakai sehelai kain lenan untuk menutup tubuhnya, mengikuti Yesus. Mereka hendak menangkapnya, tetapi ia melepaskannya kain itu dan lari dengan telanjang. Kemudian Yesus dibawa menghadap Imam Agung. Lalu semua imam kepala, para tua-tua dan ahli Taurat berkumpul di situ. Sementara itu Petrus mengikuti Yesus dari jauh, sampai ke dalam halaman rumah Imam Agung, dan di sana ia duduk di antara pengawal-pengawal sambil berdiang dekat api. Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian terhadap Yesus supaya Ia dapat dihukum mati, tetapi mereka tidak memperolehnya. Banyak juga orang yang mengucapkan kesaksian palsu tentang Yesus, tetapi kesaksian-kesaksian itu tidak sesuai yang satu sama lain. Lalu beberapa orang naik saksi melawan Yesus dengan tuduhan palsu ini, 
 
R. "Kami sudah mendengar orang ini berkata: Aku akan merobohkan Bait Suci buatan tangan manusia ini dan dalam tiga hari akan Kudirikan yang lain yang bukan buatan tangan manusia." 
 
N. Dalam hal ini pun kesaksian mereka tidak sesuai yang satu sama lain. Maka Imam Agung bangkit berdiri di tengah-tengah sidang dan bertanya kepada Yesus, 
 
Im. "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan dan para saksi ini terhadap Engkau?"
 
N. Tetapi Yesus tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Sekali lagi Imam Agung itu bertanya kepada-Nya, 
 
Im. "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?" 
 
N. Jawab Yesus, 
 
†. "Akulah Dia! Kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah awan-awan di langit." 
 
N. Maka Imam Agung itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata, 
 
Im. "Untuk apa kita perlu saksi lagi? Kamu sudah mendengar hujat-Nya terhadap Allah. Bagaimana pendapatmu?" 
 
N. Lalu dengan suara bulat mereka memutuskan bahwa Yesus harus dihukum mati. Lalu mulailah beberapa orang meludahi Dia dan menutupi muka-Nya serta meninju-Nya sambil berkata, 
 
R. "Hai nabi, cobalah terka!"
 
N. Malah para pengawal pun memukul Dia. Pada waktu itu Petrus masih ada di bawah, di halaman. Lalu datanglah seorang hamba perempuan Imam Agung, dan ketika melihat Petrus sedang berdiang, ia menatap mukanya dan berkata, 
 
W. "Engkau juga selalu bersama dengan Yesus, orang Nazaret itu."
 
N. Tetapi Petrus menyangkalnya dan berkata,
 
Ptr. "Aku tidak tahu dan tidak mengerti apa yang engkau maksud." 
 
N. Lalu Petrus pergi ke serambi muka (dan berkokoklah ayam). Ketika hamba perempuan itu melihat Petrus lagi, berkatalah pulalah iakepada orang-orang yang ada di situ, 
 
W. "Orang ini adalah salah seorang dari mereka." 
     
N. Tetapi Petrus menyangkalnya pula. Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ berkata juga kepada Petrus, 
 
R. "Engkau ini pasti salah seorang dari mereka! Apalagi engkau seorang Galilea!" 
 
N. Maka mulailah Petrus dan bersumpah, 
 
Ptr. "Aku tidak kenal orang yang kamu sebut-sebut ini!" 
 
N. Dan pada saat itu berkokoklah ayam untuk kedua kalinya. Maka teringatlah Petrus, bahwa Yesus telah berkata kepadanya, "Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu menangislah ia tersedu-sedu. 
 
N. Pagi-pagi benar imam-imam kepala bersama tua-tua dan para ahli Taurat dan seluruh Mahkamah Agama sudah bulat mufakatnya. Mereka membelenggu Yesus lalu membawa Dia dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus. Pilatus bertanya kepada Yesus, 
 
PP. "Engkaukah raja orang Yahudi?" 
 
N. Jawab Yesus  
    
†. "Engkau sendiri mengatakannya."
    
N. Lalu imam-imam kepala mengajukan banyak tuduhan terhadap Yesus. Pilatus bertanya kepada-Nya,

  
PP. "Tidakkah Engkau memberi jawab? Lihatlah betapa banyaknya tuduhan mereka terhadap Engkau!"
  
N. Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab lagi sehingga Pilatus merasa heran. Telah menjadi kebiasaan untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu menurut permintaan orang banyak. Pada waktu itu ada seorang yang bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan dalam suatu pemberontakan. Maka datanglah orang banyak dan meminta supaya sekarang kebiasaan itu diikuti juga. Pilatus menjawab mereka dan bertanya,
  
PP. "Apakah kamu menghendaki supaya kubebaskan raja orang Yahudi ini?"
  
N. Pilatus mengetahui bahwa imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus karena dengki. Tetapi imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah yang dibebaskan bagi mereka. Pilatus sekali lagi menjawab dan bertanya kepada mereka,
  
PP. "Kalau begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Dia yang kamu sebut raja orang Yahudi ini?"
  
N. Mereka berteriak lagi, katanya,
  
SO. "Salibkanlah Dia!"
  
N. Lalu Pilatus berkata kepada mereka,
  
PP. "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?"
  
N. Namun mereka makin keras berteriak:
  
SO. "Salibkanlah Dia!"
 
N. Dan karena Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak itu, ia membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkan untuk disalibkan. Kemudian serdadu-serdadu membawa Yesus ke dalam istana, yaitu gedung pengadilan, dan memanggil seluruh pasukan berkumpul. Mereka mengenakan jubah ungu kepada Yesus, menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala Yesus. Kemudian mereka mulai memberi hormat kepada-Nya, katanya:
  
S. "Salam, hai raja orang Yahudi!"
 
N. Mereka memukul kepala Yesus dengan buluh, meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia, mereka menanggalkan jubah ungu itu dari pada-Nya dan mengenakan pakaian Yesus sendiri. Kemudian Yesus dibawa ke luar untuk disalibkan. Pada waktu itu lewatlah seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus. Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak. Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Yesus menolaknya. Kemudian mereka menyalibkan Yesus, lalu mereka membagi pakaian-Nya dengan membuang undi atasnya untuk menentukan bagian masing-masing. Saat Yesus disalibkan, hari menunjukkan jam sembilan. Alasan mengapa Ia dihukum disebut pula pada tulisan yang terpasang di situ: "Raja orang Yahudi". Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya. Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi, "Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka." Orang-orang yang lewat di sana menghujat Yesus, dan sambil menggelengkan kepala mereka berkata,
  
R. "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu!"
 
N. Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat mengolok-olokkan Dia di antara mereka sendiri dan mereka berkata,
 
Im. "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya kita lihat dan percaya."
  
N. Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus mencela-Nya juga. Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai jam tiga. Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring:
 
†. "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?"
 
N. Yang berarti:
 
†. "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?"
 
N. Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata:
 
R. "Lihat, Ia memanggil Elia."
 
N. Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta berkata,
 
R. "Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan Dia."
 
N. Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya.
  
(Semua berlutut dan hening sejenak)
 
N. Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia,
   
S. "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!"
  
N. Ada juga beberapa perempuan yang melihat dari jauh, di antaranya Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses, serta Salome. Mereka semuanya telah mengikut Yesus dan melayani-Nya waktu Ia di Galilea. Ada juga di situ banyak perempuan lain yang telah datang ke Yerusalem bersama-sama dengan Yesus. Sementara itu hari mulai malam, dan hari itu adalah hari persiapan, yaitu hari menjelang Sabat. Karena itu Yusuf, orang Arimatea, seorang anggota Majelis Besar yang termuka, yang juga menanti-nantikan Kerajaan Allah, memberanikan diri menghadap Pilatus dan meminta jenazah Yesus. Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah mati. Maka ia memanggil kepala pasukan dan bertanya kepadanya apakah Yesus sudah mati. Sesudah mendengar keterangan kepala pasukan, ia berkenan memberikan mayat itu kepada Yusuf. Yusuf pun membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan jenazah Yesus dari salib dan mengapaninya dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur itu. Maria Magdalena dan Maria ibu Yoses melihat di mana Yesus dibaringkan.        
N. Demikianlah Injil Tuhan
U Terpujilah Kristus. 
 
Renungan

       
Pada hari Minggu Palma atau yang kini dikenal dengan Minggu mengenangkan sengsara Tuhan ditampilkan dua suasana. Pertama, suasana gembira, saat Yesus disambut di gerbang Yerusalem bak seorang pahlawan atau bahkan raja. Kedua, suasana sedih, bahkan duka. Dalam kisah duka ini ditampilkan kisah sengsara dan wafat Tuhan kita Yesus Kristus. Kisah Sengsara dalam Injil hari ini bukanlah suatu laporan pandangan mata. Kisah itu adalah suatu narasi kesaksian orang-orang yang mengerti serta percaya bahwa sengsara dan wafat Yesus terjadi dalam rangka pengabdian-Nya untuk membangun kembali hubungan baik antara manusia dan Allah. Kisah sengsara Yesus memperlihatkan betapa merosotnya kemanusiaan yang menolak kehadiran Allah dalam hidup sehari-hari. Padahal, ditegaskan pula dalam kesaksian ini bahwa orang yang pasrah menerima kehadiran Allah akan menerima kehidupan sejati. Kisah tragis Yesus yang tak berdosa itu ditampilkan bagi banyak orang bukan untuk membangkitkan rasa haru biru. Kisah itu dihadirkan guna membuat kita semakin menyadari dan memahami sampai sejauh mana kekuatan-kekuatan jahat sanggup memerosotkan kemanusiaan. Kesaksian itu ditampilkan juga untuk mengungkapkan bahwa Allah tak akan kalah atau meninggalkan manusia sendirian. Inilah kabar sukacita bagi semua orang.

 Kisah sengsara menurut Markus merupakan bagian paling awal dari Injil dan baru mulai disusunnya pada awal tahun 70-an, jadi empat dekade sesudah Yesus wafat. Baru setelah kisah sengsara menurut Markus ini, disertakannya pula kisah-kisah mengenai tindakan dan pengajaran Yesus di sepanjang perjalanan dari Galilea menuju ke Yerusalem tempat Yesus harus menderita sengsara. Kisah sengsara ini menjadi pengantar umat untuk memasuki Pekan Suci. Dua wajah Minggu Palma ini juga hendak mengungkapkan kepada kita bahwa dinamika karya penyelamatan Allah memang menukik tajam langsung kepada sasarannya, yaitu keselamatan manusia. Yesus sebagai Putra Allah harus menderita terlebih dahulu untuk kemudian menjadi raja dalam arti sesungguhnya, yaitu raja atas hidup dan mati. Tak ada yang mengalahkan-Nya. Dengan mengenangkan sengsara dan wafat Yesus, kita mengenangkan pula sekaligus, kemenangan Yesus atas maut. Pada gilirannya, kita kelak juga akan ikut dibangkitkan bersama-Nya, ikut mengalahkan maut dan dosa. (BV/INSPIRASI BATIN 2018)
 
Antifon Komuni (Mat 26:42)
   
Ya Bapa, jika tak mungkin piala ini berlalu tanpa Kuminum, jadilah kehendak-Mu.
 
Father, if this chalice cannot pass without my drinking it, your will be done. 

Pater, si non potest hic calix transire, nisi bibam illum: fiat voluntas tua.

Sabtu, 24 Maret 2018 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Sabtu, 24 Maret 2018
Hari Biasa Pekan V Prapaskah

“Gereja tidak mengenal sarana lain dari Pembaptisan, untuk menjamin langkah masuk ke dalam kebahagiaan abadi” (Katekismus Gereja Katolik, 1257)

Antifon Pembuka (Mzm 22(21):20.7)

Tuhan, jangan Kaujauhkan bantuan-Mu dari padaku, tetapi segera tolonglah aku. Aku ini bagaikan cacing dan bukan manusia, cercaan orang dan hinaan rakyat.
 
O Lord, do not stay afar off; my strength, make haste to help me! For I am a worm and no man, scorned by everyone, despised by the people.

Doa Pembuka

Allah Bapa kami, Engkau selalu menyelamatkan umat manusia. Tetapi, kini Engkau menggembirakan kami dengan rahmat-Mu yang lebih melimpah. Pandanglah kiranya umat pilihan-Mu, kuatkanlah dan lindungilah kami umat beriman, baik yang sudah maupun yang akan dibaptis. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
  
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (37:21-28)

"Aku akan menjadikan mereka satu bangsa."

 
Beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka. Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu orang raja memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan. Mereka tidak lagi menajiskan dirinya dengan berhala-berhala, atau dewa-dewa mereka yang menjijikkan, atau dengan semua pelanggaran mereka. Tetapi Aku akan melepaskan mereka dari segala penyelewengan mereka, dengan mana mereka berbuat dosa. Aku akan mentahirkan mereka, sehingga mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahnya. Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala. Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia. Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal; sungguh, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya, dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya. Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku akan memberkati mereka dan melipat gandakan mereka, dan memberikan tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya. Tempat kediaman-Ku pun akan ada pada mereka; Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Tuhan Allah menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
Ayat. (Yeremia 31:10.11-1abc.13)
1. Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
2. Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebaikan Tuhan.
3. Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yeh 18:31)
Buanglah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, dan perbaharuilah hati serta rohmu.  
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (11:45-56)
 
"Yesus akan mati untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai."
 
Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria, dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus terhadap Lazarus percaya kepada-Nya. Tetapi ada juga yang pergi kepada orang-orang Farisi, dan menceritakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu. Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul. Mereka berkata, “Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mukjizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya, lalu orang-orang Roma akan datang, dan merampas tempat suci kita serta bangsa kita.” Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka, “Kamu tidak tahu apa-apa! Kamu tidak insyaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa.” Hal ini dikatakan Kayafas bukan dari dirinya sendiri. Tetapi, sebagai Imam Besar pada tahun itu, ia bernubuat bahwa Yesus akan mati untuk seluruh bangsa; bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di tengah orang-orang Yahudi. Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim. Di situ Ia tinggal bersama murid-murid-Nya. Waktu itu hari raya Paskah orang Yaudi sudah dekat, dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu. Mereka mencari Yesus, dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain, “Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan
  
Orang Farisi dan imam-imam merencanakan untuk membunuh Yesus. Kayafas imam agung tahun itu berkata kepada mereka: "Lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita itu binasa." Sejak itu mereka berencana untuk menangkap dan membunuh Yesus. 
 
 Dalam pertentangan yang makin tajam, orang Yahudi akhirnya setuju dan menangkap dan membunuh Yesus daripada semua bangsa mengalami binasa mengalami binasa. Yesus mau dijadikan tumbal bagi bangsa. Dari pernyataan ini menjadi jelas bahwa kematian Yesus adalah korban bagi keselamatan seluruh bangsa. Ia dikorbankan bagi keselamatan seluruh bangsa.

 Kita mungkin bukan termasuk orang Yahudi yang mau membunuh Yesus dan ikut-ikutan membunuh-Nya. Tetapi dapat terjadi bahwa hidup kita, cara hidup kita, tingkah laku kita, perbuatan kita, ternyata dapat disetarakan ikut menyalibkan Yesus. Tindakan kita yang tidak hidup dalam kasih, yang suka mencelakakan orang lain, yang suka merendahkan orang lain, yang suka mencari kepentingan sendiri, yang merusak kehidupan orang lain, sebenarnya secara rohani juga ikut membunuh Yesus sendiri yang datang untuk mewartakan kasih. 
 
 Marilah kita melihat seluruh hidup, apakah ada tindakan kita yang melawan semangat Yesus, yang ikut menyakiti hati Yesus dan bahkan membunuh Yesus sendiri. 
 
Tuhan, ampunilah aku bila ternyata aku ikut menyalibkan-Mu dan menambah berat-Nya beban salib-Mu. Amin.
 
Antifon Komuni (Bdk. Yoh 11:52)
 
Kristus diserahkan, untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.
 
Christ was handed over, to gather into one the scattered children of God.
 
     
 
PS/INSPIRASI BATIN 2018

Jumat, 23 Maret 2018 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Jumat, 23 Maret 2018
Hari Biasa Pekan V Prapaskah (Hari Pantang)
 
Tubuh Kristus yang tanpa dosa harus Ia korbankan untuk dosa kita; darah-Nya harus Ia korbankan untuk pengampunan dosa kita. (St. Fulgensius dari Ruspe)
 

Antifon Pembuka (Mzm 31 (30):10.16.18)

Sayangilah aku, ya Tuhan, sebab aku menderita. Lepaskanlah aku dari tangan musuh yang mengejar aku. Tuhan, jangan sampai aku kecewa, sebab aku berseru kepada-Mu
  
Have mercy on me, O Lord, for I am in distress. Deliver me from the hands of my enemies and those who pursue me. O Lord, let me never be put to shame, for I call on you.

 
Doa Pembuka


Allah Bapa Maha Pengampun, kami ini orang lemah yang sering jatuh. Ampunilah kejahatan kami dan bebaskanlah kami dari belenggu dosa. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Kitab Yeremia (20:10-13)
   
 
"Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah."
    
Aku telah mendengar bisikan banyak orang, “Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia! Mari kita mengadukan dia!” Semua sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh. Kata mereka, “Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!” Tetapi Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku tersandung jatuh, dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil; suatu noda yang selama-lamanya tidak akan terlupakan! Ya Tuhan semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku. Menyanyilah untuk Tuhan, pujilah Dia! Sebab Ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, dan Ia mendengar suaraku.
Ayat. (Mzm 18:2-3a.3bc-4.5-6.7)
1. Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku! Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku.
2. Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah Tuhan, seruku; maka aku pun selamat daripada musuhku.
3. Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku; tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku.
4. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan. Kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Yoh 6:64b,69b) 
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (10:31-42)
  
"Orang-orang Yahudi mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka."
   
Sekali peristiwa orang-orang Yahudi mau melempari Yesus dengan batu. Tetapi kata Yesus kepada mereka, “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku Kuperlihatkan kepadamu; manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku dengan batu?” Jawab orang-orang Yahudi itu, “Bukan karena suatu perbuatan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah, dan karena Engkau menyamakan diri-Mu dengan Allah, meskipun Engkau hanya seorang manusia.” Kata Yesus kepada mereka, “Tidakkah ada tertulis dalam kitab Tauratmu, ‘Aku telah berfirman: Kamu adalah Allah?” Padahal Kitab Suci tidak dapat dibatalkan! Maka, jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia ‘Engkau menghujat Allah!” karena Aku telah berkata: Aku anak Allah? Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah kamu percaya kepada-Ku. Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa ada dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” Sekali lagi mereka mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka. Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes dulu membaptis orang, lalu Ia tinggal di situ. Banyak orang datang kepada-Nya dan berkata, “Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini benar.” Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan
  
   Yesus seperti terkisah dalam Injil hari ini, digugat, ditolak bahkan hendak dilempari dengan batu oleh orang-orang Yahudi yang berdiam di Yerusalem. Ia dianggap menghujat dan menyamakan diri dengan Allah. Mereka memandang Yesus tetap seorang manusia biasa, meski mereka telah melihat Yesus memperlihatkan dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berasal dari Allah. Dalam menghadapi mereka, Yesus tidak menuntut agar Ia diterima, diakui, dipercayai; Ia hanya meminta mereka membuka mata, melihat bahwa karya-karya agung-Nya bisa tercipta, terlaksana karena Bapa bekerja di dalam diri-Nya. Begitu mereka "boleh mengetahui dan mengerti bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa." 
 
 Ketika kita berniat tulus, berbuat baik, kita memiliki harapan orang bakal menerima niat tulus dan perbuatan baik kita. Namun nyatanya niat tulus, karya baik kita, tidak selalu bisa menjadi jaminan bagi kita untuk disambut, diterima, dielu-elukan. Ketika kita berniat baik menyelamatkan uang negara agar tidak dikorupsi, membongkar modus kejahatan yang terjadi dalam lembaga-lembaga agar lembaga-lembaga itu bersih, bebas dari suap dan premanisme, kita mendapat banyak musuh. Kita akhirnya berhadapan dengan pilihan sulit, mengurungkan niat tulus kita agar tidak didepak atau mewujudkan nilai tulus itu dengan risiko bisa terdepak. Saya percaya, Anda memilih lebih baik ditolak dan didepak daripada ikut serta dalam konspirasi kejahatan. (WD/Mutiara Iman 2018)

Antifon Komuni (1Ptr 2:24)

Yesus sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Dengan luka-luka-Nya kita telah disembuhkan.

Jesus bore our sins in his own body on the cross, so that dead to sin, we might live for righteousness. By his wounds we have been healed.

Doa Malam

Allah Bapa maharahim, nyatakanlah kepada kami siapakah Engkau itu melalui karya Putra-Mu di tengah-tengah kami, dan semoga kerahiman-Nya selalu menjiwai kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Kamis, 22 Maret 2018 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Kamis, 22 Maret 2018
Hari Biasa Pekan V Prapaskah

“Ketika tangan Kristus terpaku pada kayu salib, Dia juga memakukan dosa-dosa kita.” (St. Bernard dari Clairvaux)
 

Antifon Pembuka (Ibr 9:15)

Kristus Pengantara Perjanjian Baru. Berkat wafat-Nya, para pilihan memperoleh warisan abadi yang dijanjikan-Nya.

Christ is mediator of a New Covenant, so that by means of his death, those who are called may receive the promise of an eternal inheritance.


Doa Pembuka


Allah yang Mahasetia, hadirlah pada umat yang berseru kepada-Mu. Lindungilah kami yang mendambakan belas kasih-Mu. Semoga kami bersih dari segala noda dosa, tetap bertekun dalam cara hidup yang saleh dan akhirnya pantas mewarisi janji-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
    
Abraham adalah nama baru yang diberikan oleh Allah kepada Abram. Abraham artinya bapa banyak bangsa. Tuhan menjanjikan kepadanya banyak keturunan, dan tanah Kanaan akan Tuhan berikan kepadanya. Namun, Abraham dan keturunannya harus taat kepada perjanjian yang dibuat oleh Tuhan.

    
 Bacaan dari Kitab Kejadian (17:3-9)
   
"Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa."
       
Pada waktu itu, ketika Allah menampakkan diri, maka Abram bersujud. Dan Allah berfirman kepadanya, “Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja. Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu. Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kini kaudiami sebagai orang asing; seluruh tanah Kanaan ini akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka.” Lagi firman Allah kepada Abraham, “Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selama-lamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya
Ayat. (Mzm 105:4-5.6-7.8-9; R: 8a)
1. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.
2. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya. Dialah Tuhan, Allah kita, di seluruh bumi berlaku ketetapan-Nya.
3. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Mzm 95:8ab)
Janganlah keraskan hatimu, tetapi dengarkan suara Tuhan.
 
Sabda Tuhan sungguh memiliki kuasa dan penuh daya. Barangsiapa percaya, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. Orang-orang Yahudi tidak percaya kepada-Nya. Bahkan mereka mau melempari-Nya dengan batu.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:51-59)
    
"Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya."
   
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.” Kata orang-orang Yahudi kepada Yesus, “Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. Adakah Engkau lebih besar daripada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabi pun telah mati! Dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?” Jawab Yesus, “Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikit pun tidak ada artinya! Bapa-Kulah yang memuliakan Aku. Tentang Dia kamu berkata: Dia adalah Allah kami, padahal kamu tidak mengenal Dia. Sebaliknya, Aku mengenal Dia, dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu. Tetapi Aku megenal Dia, dan Aku menuruti firman-Nya. Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku; ia telah melihatnya dan ia bersukacita.” Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada Yesus, “Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?” Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku ada.” Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
     
Tuhan menjadi masa depan Abraham dan keturunannya. Kepada Abram, Tuhan menganugerahkan nama baru, Abraham. Ia akan menjadi bapa dari sejumlah besar bangsa. Dan dari padanyalah muncul banyak raja. Abraham mempunyai kewajiban bahwa ia harus menjadikan Yahweh Allahnya dan Allah keturunannya. Sedangkan Yesus menegaskan bahwa dalam Diri-Nya ada masa depan, kehidupan. Barangsiapa yang menaati firman-Nya tidak akan mengalami maut selama-lamanya. Sebagai orang beriman, Yesus sendirilah jawaban terakhir bagi kita. Dialah kehidupan dan keselamatan kita. Syaratnya: menaati firman-Nya.

Doa Malam

Allah segala kuasa, jauhkanlah aku dari hal-hal yang mengganggu istirahatku malam ini. Semoga dengan istirahat yang Kauberkati, aku dapat melepaskan segala kepenatanku hari ini dan menimba kekuatan baru untuk hidup dan pelayananku esok hari. Terpujilah Engkau, ya Allahku, kini dan selama-lamanya. Amin. 
 
 
RUAH

Rabu, 21 Maret 2018 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Rabu, 21 Maret 2018
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
 
Tuhan kita Yesus Kristus, Putra Allah, berdoa untuk kita, berdoa dalam diri kita, dan kepada-Nya kita berdoa. (St. Agustinus)
 

Antifon Pembuka (bdk. Mzm 18:48-49)
 
Tuhan, Engkau membebaskan daku dari musuh. Engkau memberi aku kemenangan atas segala lawan dan merebut aku dari tangan orang jahat.
  
My deliverer from angry nations, you set me above my assailants; you saved me from the violent man, O Lord.

  
Doa Pembuka

Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu kepada kami. Kami mohon, semoga pertentangan-pertentangan yang terjadi dalam rangka menanggapi kedatangan Putra-Mu itu, tidak menghancurkan kami tetapi justru semakin menguji kemurnian dan kesungguhan iman kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Daniel (3:14-20.24-25.28)
   
"Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya."
      
Sekali peristiwa berkatalah Nebukadnezar, raja Babel, kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, “Apakah benar, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu? Sekarang, jika kamu bersedia, demi mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah kamu menyembah patung yang kubuat ini! Tetapi jika kamu tidak menyembah, seketika itu juga kamu akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?” Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab, “Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada Tuanku dalam hal ini. Jika Allah yang kami puja sanggup melepaskan kami, Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya Raja. Tetapi seandainya tidak, hendaklah Tuanku mengetahui, bahwa kami tidak akan memuja dewa Tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang Tuanku dirikan itu.” Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar. Air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lipat lebih panas dari yang biasa. Kepada beberapa orang yang sangat kuat di antara tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego, dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu. Tetapi terkejutlah Raja Nebukadnezar, lalu bangun dengan segera. Berkatalah ia kepada para menterinya, “Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?” Jawab mereka kepada raja, “Benar, ya Raja!” Kata raja, “Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu. Mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!” Maka berkatalah Nebukadnezar, “Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya tetapi melanggar titah raja, yang menyerahkan tubuh mereka karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah mana pun kecuali Allah mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
     
Kidung Tanggapan
Ayat. (Dan 3:52.53.54.55.56)
P. Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
U Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus.
U Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
I. Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau di bentangan langit.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
  
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan menghasilkan buah dalam ketekunan.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:31-42)
 
"Apabila Anak memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."
  
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya, “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, maka kamu benar-benar murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Jawab mereka, “Kami adalah keturunan Abraham, dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?” Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa, dan hamba tidak tetap tinggal di rumah; yang tetap tinggal dalam rumah adalah anak. Tetapi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka. Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku, karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. Apa yang kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, seperti halnya kamu melakukan apa yang kamu dengar dari bapamu.” Jawab mereka kepada-Nya, “Bapa kami ialah Abraham.” Kata Yesus kepada mereka, “Sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah! Pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri.” Jawab mereka, “Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah.” Kata Yesus kepada mereka, “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
 
Yesus mengajarkan bahwa kebenaran akan membebaskan kita Kebenaran itu pertama-tama ada di dalam Yesus sendiri. Bangsa Israel pada zaman Yesus keliru memahami ajaran Yesus. Mereka merasa bahwa mereka adalah orang-orang merdeka, bukan budak. Maka ketika Yesus mengatakan bahwa kebenaran akan memerdekakan mereka, mereka mengatakan bahwa mereka adalah keturunan Abraham, orang merdeka. 
 
 Menurut Yesus, setiap orang yang berdosa, ia adalah budak dosa. Mereka harus bertobat dan hidup dalam kebenaran maka mereka sungguh-sungguh bebas, tidak lagi dalam perbudakan dosa. Hidup dalam kebenaran berarti hidup taat kepada kehendak Allah seperti Yesus, yang makanannya adalah melaksanakan kehendak Bapa-Nya 
 
 Pada dasarnya, dosa adalah tindakan yang melawan kehendak Allah. Jika kita bisa taat dan setia melaksanakan kehendak Allah maka kita bisa bebas dari dosa. Allah menghendaki kita berbuat kasih dan menghasilkan buah-buah Roh. Kasih dan buah-buah Roh itulah yang membebaskan kita dari dosa. Tidaklah mungkin bahwa seseorang hendak membunuh Yesus dan sekaligus keturunan Abraham. Sama halnya dengan kita, tidaklah mungkin kita taat mengikuti ajaran Yesus dan sekaligus berbuat dosa. Allah adalah kasih. Yesus adalah wujud kasih Allah kepada kita, maka setiap orang yang setia mendengarkan Yesus pasti berbuat kasih dan menghasilkan buah-buah kasih, seperti sukacita, damai sejahtera, kerukunan, persaudaraan, kerendahan hati, dan ketaatan. Jika kita mengaku bahwa kita murid Yesus tetapi tidak hidup dalam kasih dan menghasilkan buah-buah kasih, kita seperti bangsa Israel yang mengaku sebagai keturunan Abraham, tetapi hendak membunuh Yesus. 
 
 Sudahkah kita hidup dalam kasih? Apakah kita membawa damai, sukacita dan persaudaraan sejati kemana pun kita pergi? Atau sebaliknya?   (AR/INSPIRASI BATIN 2018) 
   
Antifon Komuni (Kol 1:13-14)
 
Allah telah memindahkan kita ke dalam Putra-nya terkasih. Dalam Dialah kita memperoleh penebusan dan dalam Darah-Nya penghapusan dosa.
 
God has brought us to the kingdom of his beloved Son, in whom we have redemption through his Blood, the forgiveness of sins.
 

Selasa 20 Maret 2018 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Selasa 20 Maret 2018
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
 
“Salib Tuhan menjadi sumber semua berkat, asal mula segala berkat” (St. Leo Agung)
  

Antifon Pembuka (Mzm 27(26):14)

Taruhlah harapan-Mu pada Tuhan. Jadilah perwira dan tabahkanlah hatimu. Percayalah pada Allah.
    
Wait for the Lord; be strong; be stouthearted, and wait for the Lord!
    
Doa Pembuka


Allah Bapa sumber segala kebajikan, bantulah kami mengabdi Engkau dengan tekun. Semoga pada zaman ini umat-Mu berkembang dalam kebajikan dan bertambah dalam jumlahnya. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
      

Israel memberontak melawan Allah dan mereka dihukum. Banyak orang tewas terpagut ular. Sebagian, akhirnya diselamatkan karena memandang ular tembaga yang ditinggikan oleh Musa pada sebuah tiang.
        

Bacaan dari Kitab Bilangan (21:4-9)
          
"Setiap orang yang terpagut ular, jika ia memandang ular tembaga itu, ia akan tetap hidup."
         
Ketika umat Israel berangkat dari Gunung Hor, mereka berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom. Bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan. Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa, “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air! Kami telah muak akan makanan hambar ini!” Lalu Tuhan menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel itu mati. Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata, “Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan Tuhan dan engkau; berdoalah kepada Tuhan supaya dijauhkan ular-ular ini dari kami.” Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup.” Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang. Maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 102:2-3.16-18.19-21)
1. Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu. Janganlah sembunyikan wajah-Mu terhadap aku pada hari aku tersesak. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku; pada hari aku berseru, segeralah menjawab aku!
2. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
3. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Benih itu adalah Sabda Tuhan, penaburnya adalah Kristus. Setiap orang yang menemukan Dia, akan hidup selama-lamanya.
   
   Yesus berbicara sebagai utusan Bapa. Barangsiapa yang percaya akan kata-kata-Nya beroleh hidup. Sebaliknya, yang tidak percaya akan mati. Yesus akan ditinggikan di kayu salib, dan dengan cara itu Ia menyelamatkan manusia.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:21-30)
    
"Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu bahwa Akulah Dia."
      
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang banyak, “Aku akan pergi, dan kamu akan mencari Aku; tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang.” Maka kata orang-orang Yahudi itu, “Apakah Ia mau bunuh diri, dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?” Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.” Maka kata mereka kepada-Nya, “Siapakah Engkau?” Jawab Yesus kepada mereka, “Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu. Akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya itulah yang Kukatakan kepada dunia.” Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa. Maka kata Yesus, “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia yang telah mengutus Aku,menyertai Aku! Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.” Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
  
Renungan

   
Umat Israel gagal dalam tetap percaya. Mereka mengeluh dan kecewa kepada Tuhan dan Musa. Akibatnya, Tuhan mengirim ular-ular untuk memagut orang-orang Israel. Menyadari kenyataan itu, mereka menyesali perbuatannya. Tuhan lalu meminta Musa membuat sebuah ular tedung dan ditinggikan pada sebuah tiang. Orang-orang Israel yang terpagut ular akan selamat bila memandang ular tedung itu. Ular tedung yang ditinggikan pada sebuah tiang itu adalah simbol Yesus sendiri. Ketika Yesus ditinggikan di kayu salib, barulah kita tahu bahwa Dialah Juruselamat kita. Marilah kita selalu memandang Dia yang tergantung di kayu salib. Dialah keselamatan kita.
  
Antifon Komuni (Yoh 12:32)
 
Apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku, demikianlah firman Tuhan.
   
When I am lifted up from the earth, I will draw all to myself, says the Lord.

Doa Malam

Bapa, Engkau mengutus Putra-Mu untuk membuka jalan kebenaran bagi kami. Buatlah supaya kami tetap setia melaksanakan perintah-Nya, sebagaimana Ia telah melaksanakan segala perintah-Mu dan hanya melakukan apa yang berkenan pada-Mu. Amin.
 
Kehendak Bapa dipenuhi secara sempurna di dalam Kristus oleh kehendak manusiawi-Nya satu kali untuk selama-lamanya. Pada saat masuk ke dunia Yesus berkata: "Sungguh, Aku datang; untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku" (Ibr 10:7; Mzm 40:8). Hanya Yesus dapat mengatakan tentang Diri sendiri, bahwa Ia "senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada Bapa" (Yoh 8:29). Ketika berdoa dalam sakratul maut Ia menyetujui sepenuhnya kehendak Bapa: "Bukan kehendakKu, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi" (Luk 22:42) Bdk. Yoh 4:34; 5:30; 6:38.. Karena itu Yesus "menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita... menurut kehendak Allah dan Bapa kita" (Gal 1:4). "Karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus" (Ibr 10:10).
 
  
RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy