| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 29 April 2018 Hari Minggu Paskah V

Minggu, 29 April 2018
Hari Minggu Paskah V

Sejak awal, Yesus membiarkan para murid-Nya mengambil bagian dalam kehidupan-Nya Bdk. Mrk 1:16-20; 3:13-19.. Ia menyingkapkan bagi mereka misteri Kerajaan Allah Bdk. Mat 13:10-17. dan memberikan mereka bagian dalam perutusan-Nya, dalam kegembiraan-Nya Bdk.Luk 10:17-20. dan dalam kesengsaraan-Nya Bdk. Luk 22:28-30.. Yesus berbicara mengenai hubungan akrab antara Dia dan mereka, yang mengikuti Dia: "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu... Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya" (Yoh 15:4-5). Dan Ia menyatakan satu persekutuan yang penuh rahasia dan real antara tubuh-Nya dan tubuh kita: "Barang siapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia" (Yoh 6:56). (Katekismus Gereja Katolik, 787)


Antifon Pembuka (Mzm 98:1-2)

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; Ia telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa, alleluya.

O sing a new song to the Lord. for he has worked wonders; in the sight of the nations he has shown his deliverance, alleluia.

Cantate Domino canticum novum, alleluia: quia mirabilia fecit Dominus, alleluia: ante conspectum gentium revelavit iustitiam suam, alleluia, alleluia.

Doa Pembuka

Allah Bapa Yang Maha Pengasih, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah mencurahkan cinta kasih-Mu sampai sehabis-habisnya kepada kami. Kami mohon, semoga karena cinta kasih-Mu itu, kami semakin menaruh kepercayaan kepada-Mu dan hidup saling mengasihi satu sama lain. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Kisah Para Rasul (9:26-31)
     
   
"Barnabas menceritakan kepada para rasul bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan."
     
Setelah dibaptis dalam nama Yesus, Saulus pergi ke Yerusalem. Di sana ia mencoba menggabungkan diri dengan murid-murid Yesus, tetapi semuanya takut kepadanya karena mereka tidak percaya bahwa Saulus juga seorang murid. Tetapi Barnabas menerima dia, lalu membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada mereka bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan, dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia. Juga diceritakannya bagaimana keberanian Saulus mengajar di Damsyik dalam nama Yesus. Maka, Saulus tetap bersama-sama dengan mereka di Yerusalem dan dengan berani ia mengajar dalam nama Tuhan. Saulus juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani, dan mereka itu berusaha membunuh dia. Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara anggota jemaat, mereka membawa Saulus ke Kaisarea, dan dari situ membantu dia ke Tarsus. Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun, dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, re = a, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan, di tengah umat kumuliakan.
Ayat. (Mzm 22:26b-27.28+30.31-32; Ul: 26a)
1. Nazarku akan kubayar di depan orang-orang yang bertakwa. Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang mencari Tuhan akan memuji-muji Dia, biarlah hatimu hidup untuk selamanya.
2. Segala ujung bumi akan menjadi sadar lalu berbalik kepada Tuhan, dan segala rumpun bangsa akan sujud menyembah di hadapan Allah kita.
3. Kepada-Nya akan sujud menyembah; semua orang sombong di bumi di hadapan-Nya akan berlutut: semua orang yang telah kembali ke pangkuan pertiwi.
4. Dan aku akan hidup bagi Tuhan, anak cucuku akan beribadah kepada-Nya. Mereka akan menceritakan hal-ikhwal Tuhan kepada angkatan yang akan datang.
5. Mereka akan memberitakan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti; semua itu telah dikerjakan oleh Tuhan.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:18-24)
     
"Inilah perintah Allah, yaitu supaya kita percaya dan saling mengasihi."
       
Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran, dan kita dapat menghadap Allah dengan hati tenang. Sebab jika kita dituduh oleh hati kita, Allah adalah lebih besar daripada hati kita, dan Ia mengetahui segala sesuatu. Saudara-saudaraku yang terkasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian penuh iman untuk mendekati Allah. Dan apa saja yang kita minta dari Allah, kita peroleh dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. Dan inilah perintah Allah itu: yakni supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah-Nya yang diberikan Kristus kepada kita. Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan beginilah kita ketahui bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu dalam Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
   
Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:5.5b)
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia ia berbuah banyak.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:1-8)
  
"Barangsiapa tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak."
    
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Akulah pokok anggur yang benar, dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam aku, ia dibuang ke luar seperti ranting yang menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak, dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 
Mungkin kita pernah merasakan hidup sepertinya kering, tidak menyenangkan, dan kurang bergairah. Pekerjaan kita terasa semakin berat dan melelahkan. Rentetan kesuksesan yang kita peroleh tidak begitu menggembirakan lagi. Kekhawatiran akan sesuatu yang tidak pasti di masa depan mulai semakin mengusik. Rasa curiga dan amarah sepertinya gampang muncul. Pertanyaan kemudian, "Ada apa dengan diriku?" Berbagai jawaban muncul dalam pikiran. "Mungkin karena saya terlalu memaksa bekerja dan kurang istirahat sehingga mulai depresi. Atau karena saya hampir tidak punya lagi waktu luang untuk mengisi diri." 
 
 Memang di dunia yang semakin kompetitif, manusia dipaksa untuk semakin produktif, yakni menghasilkan sesuatu yang berguna. Kesuksesan seseorang ditentukan oleh produktivitasnya. Bila semakin produktif, maka hidup akan semakin ringan. Bila tidak lagi produktif, maka hidup akan semakin berat. Begitu logika sederhananya. Namun, tidaklah demikian bagi orang beriman. Dorongan untuk semakin produktif hendaknya bukan karena tuntutan dunia.
 
 Bacaan Injil tentang Yesuslah pokok anggur dan kitalah ranting-rantingnya menyampaikan pesan bahwa buah yang baik itu hanya dapat dihasilkan bila kita ada dalam Yesus dan Yesus dalam kita. Buah yang baik itu adalah suatu perbuatan yang sungguh menampilkan kehadiran Yesus, yakni tindakan yang memancarkan sukacita, belas kasih, kesederhanaan, ketulusan, keterbukaan, kesalehan, rela berkorban, pantang menyerah, dan lain sebagainya. Produktivitas yang hendak dihasilkan bukan sekedar hal-hal yang kuantitatif dan material saja, tetapi terutama kehidupan yang memancarkan nilai-nilai luhur. Ini hanya dapat terjadi bila kita sungguh menyatu dengan Yesus. Apakah hidup kita sudah menampakkan buah yang demikian? [MT/INSPIRASI BATIN 2018]

Antifon Komuni (Yoh 15:1.5)

Akulah pokok anggur yang benar dan kamulah ranting-rantingnya, Sabda Tuhan; siapa saja yang tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, alleluya.

atau

Ego sum vitis vera et vos palmites, qui manet in me, et ego in eo, hic fert fructum multum, alleluia, alleluia. (Yoh 15:5)

Seri Liturgi: GERBANG ITU AMBANG

Seri Liturgi
GERBANG ITU AMBANG

Syalom aleikhem.
Tentang peribadatan, kitab Mazmur menyebut cukup banyak kata “gerbang”. Salah satunya Mzm. 100:4: “Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!” Memang, gerbang penting dalam peribadatan. Gerbang itu ambang, penanda, pembatas “ilahi” dan “manusiawi”.

Kata “gerbang” di sini saya maknai “pintu (utama) gedung gereja”. Pintu gereja adalah penanda, adalah batas dunia profan dan dunia sakral. Karena itu, begitu masuk pintu gereja, anda masuk dunia sakral. Gedung gereja, bagi Gereja Katolik, selalu ruang sakral. Tak bisa kita sembarangan di dalamnya. Ada norma dan tata cara agar kita berkenan kepada-Nya.

Apa konkretnya yang perlu dibuat ketika anda sudah masuk pintu gerbang, sudah berada di dalam gedung gereja sebelum Misa (atau peribadatan lain)? Lakukanlah segala sesuatu yang “sakral”. Buka ponsel, contohnya, dan menilik medsos bukan kegiatan sakral. Bergosip apalagi. Mengobrol kian kemari pun bukan. Ongkang kaki, menaikkannya ke kursi, wah bukan itu. Lalu apa?

Kegiatan sakral di antaranya: membaca nas Alkitab (yang akan dibacakan nanti waktu Misa), berdoa pribadi, memandangi salib Kristus dan patung-patung kudus. Pesan inti catatan ini: begitu masuk pintu gereja, tinggalkan kegiatan “duniawi sehari-hari”. Amin.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katkiter

Sabtu, 28 April 2018 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Sabtu, 28 April 2018
Hari Biasa Pekan IV Paskah

Seluruh kehidupan Yesus - kata-kata-Nya dan perbuatan-Nya, kebungkaman-Nya dan kesengsaraan-Nya, caranya Ia hidup dan berbicara - adalah wahyu tentang Bapa. Yesus dapat mengatakan: "Yang melihat Aku melihat Bapa" (Yoh 14:9) dan Bapa: "Inilah Putera-Ku yang terkasih, dengarkanlah Dia" (Mrk 9:7). Karena Kristus menjadi manusia untuk memenuhi kehendak Bapa-Nya Bdk. Ibr 10:5-7., maka setiap hal kecil dari hidup-Nya menyatakan bagi kita "kasih Allah... di tengah-tengah kita" (1 Yoh 4:9). (Katekismus Gereja Katolik, 516)


Antifon Pembuka (1Ptr 2:9)

Hai umat milik Tuhan, wartakanlah kebijaksanaan Tuhan, yang telah memanggil kalian dari kegelapan ke dalam cahaya-Nya yang menakjubkan. Alleluya.

O chosen people, proclaim the mighty works of him who called you out of darkness into his wonderful light, alleluia.

Doa Pembuka


Ya Allah, kami bersyukur kepada-Mu atas Nabi yang paling agung, Yesus, Sabda-Mu yang hidup, yang telah berbicara kepada kami. Semoga Roh-Nya mendorong kami untuk mempersembahkan diri kepada-Mu demi keselamatan dan kesejahteraan sesama, agar dengan demikian dapat menemukan hidup. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
  
Pewartaan Paulus dan Barnabas di Antiohkia ditolak oleh orang-orang Yahudi, sehingga mereka berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Justru pewartaan mereka diterima oleh bangsa-bangsa lain dan tersebar dengan cepat. Akhirnya, Paulus dan Barnabas diusir dari Antiokhia oleh orang-orang Yahudi di sana.
 

Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:44-52)
  
"Paulus dan Barnabas berpaling kepada bangsa-bangsa lain."
   
Waktu Paulus berada di Antiokhia di Pisidia pada hari Sabat datanglah hampir seluruh warga kota, berkumpul di rumah ibadat Yahudi untuk mendengar firman Allah. Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati, dan sambil menghujat mereka membantah apa yang dikatakan Paulus. Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata, “Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu! Tetapi kamu menolaknya, dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.” Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah, dan mereka memuliakan firman Tuhan. Dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu. Tetapi orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota Antiokhia itu. Begitulah mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas, dan mengusir mereka dari daerah itu. Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium. Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 8:31b-32)
Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, sabda Tuhan.

Setelah sekian lama mengikuti Yesus, Filipus meminta Yesus menunjukkan Bapa kepadanya. Yesus menjawab, barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa. Artinya, Yesus dan Bapa adalah satu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:7-14)
  
"Barangsiapa melihat Aku, melihat Bapa."
   
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” Kata Filipus kepada-Nya, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa kepada kami, dan itu sudah cukup bagi kami.” Kata Yesus kepadanya, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa pun yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

 
Allah Bapa dan Allah Putra itu satu. Bapa di dalam Putra, dan Putra di dalam Bapa. Segala kuasa telah Bapa serahkan kepada Putra-Nya. Persatuan ilahi ini sungguh menjadi misteri keselamatan Allah. Yesus membuka pikiran dan hati Filipus. Yesus mengajak Filipus dan murid lain untuk memahami misteri keselamatan ini dengan hati, bukan dengan otak. Hati yang tulus ikhlas akan melihat dan merasakan kehadiran Tuhan lewat karya-karya-Nya. Allah hadir dalam peristiwa hidup sehari-hari.

Antifon Komuni (Yoh 17:24)

Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, alleluya.

Father, I wish that, where I am,those you gave me may also be with me, that they may see the glory that you gave me, alleluia.

Doa Malam

Allah Yang Maharahim, aku bersyukur atas segala yang Kauberikan kepadaku setiap hari. Tambahkanlah iman kepercayaanku sehingga aku dapat membagikan kepada orang lain apa yang ada padaku dan dibutuhkan oleh sesama di sekitarku. Amin.
   
  
RUAH

Jumat, 27 April 2018 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Jumat, 27 April 2018
Hari Biasa Pekan IV Paskah

Manusia adalah gambar dan rupa Allah, tempat Dia ingin untuk dihormati. (St. Fransiskus dari Assisi)

Antifon Pembuka (Why 5:9-10)

Tuhan, Engkau telah menebus kami dengan darah-Mu dari setiap suku, bahasa, rakyat, dan bangsa, dan Engkau telah menjadikan kami raja dan imam bagi Allah Bapa, alleluya.

You have redeemed us, Lord, by your Blood, from every tribe and tongue and people and nation, and have made us into a kingdom, priests for our God, alleluia.

Doa Pembuka

Allah Bapa pokok kebebasan dan keselamatan kami, Engkau telah menebus kami dengan darah Putra-Mu. Dengarkanlah permohonan kami, supaya kami memperoleh hidup dalam diri-Mu dan menikmati keselamatan kekal. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:26-33)
   
 
"Janji telah digenapi Allah dengan membangkitkan Yesus."

Dalam perjalanannya Paulus sampai di Antiokhia di Pisidia. Di rumah ibadat Yahudi di sana Paulus berkata, "Hai saudara-saudaraku baik yang termasuk keturunan Abraham maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan sudah disampaikan kepada kita. Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Yesus, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat. Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Yesus dibunuh. Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur. Tetapi Allah membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini. Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan.
Ayat. (Mzm 2:6-7.8-9.10-11)
1. "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!" Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, "Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan."
2. "Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk."
3. Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada Tuhan dengan takwa, dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:1-6) 
 
"Akulah jalan, kebenaran, dan hidup."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku sudah mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke sana untuk menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke sana." Kata Tomas kepada-Nya, "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke sana?" Kata Yesus kepada-Nya, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan
  
   
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus

Dalam Injil hari ini, Tuhan Yesus ikut merasakan kegelisahan para murid tentang diri-Nya yang akan beralih dari dunia dan kembali surga. Maka untuk menenangkan hati para murid, Yesus berkata: "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?" Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
Saudara-saudari terkasih,

Keduabelas rasul Yesus merupakan orang-orang biasa sama seperti kita. Mereka dipilih bukan karena mereka hebat, pintar, kaya atau berpendidikan tinggi. Sebaliknya mereka dipilih oleh Allah secara bebas. Allah bebas memilih dan kita manusia tidak berhak untuk protes. Sebab kita manusia sendiri diberi kebebasan yang sama untuk memilih dan melakukan apa saja. Bahkan kita diberi kebebasan memilih untuk menolak atau menerima Allah, bebas menentukan mau mengimani atau tidak mau mengimani Allah. Dan para rasul yang sederhana dan berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja telah memilih untuk mengimani Allah yang diwartakan Yesus. Bahkan mereka bersedia menjadi rasul, orang kepercayaan Yesus yang hampir setiap hari melihat apa yang Yesus lakukan dan mendengar semua perkataan-Nya. Namun dengan menjadi rasul yang sangat dekat dengan Yesus, tidak membuat mereka bebas dari rasa gelisah. Sebagai manusia mereka juga merasa gelisah.

Saudara-saudari terkasih,

Para murid memang pantas merasa gelisah karena beberapa hal. Pertama, mereka belum sepenuhnya mengenal Yesus dengan baik dan benar. Sebab walaupun hampir setiap hari mereka hidup bersama Yesus, selalu ada hal-hal yang membuat mereka bingung siapa Yesus yang sesungguhnya. Sebaliknya kalau mereka benar-benar mengenal Yesus, tentu saja mereka tidak akan gelisah sebab Yesus pasti akan memberikan yang terbaik kepada para rasul. Selain itu, Yesus tidak pernah memberi harapan palsu atau bahasa lainnya PHP kepada manusia. Yesus tidak seperti manusia biasa yang sering mengecewakan orang lain karena memberikan harapan palsu. Banyak orang yang menjanjikan sesuatu tetapi mereka lupa atau mengingkarinya dikemudian hari. Terutama di saat pemilihan kepada daerah atau pemilihan anggota legislatif. Mereka membuat banyak janji yang tidak dapat mereka tepati. Sementara Yesus selalu memberikan sesuatu yang pasti dan jelas. Yesus juga selalu melakukan apa yang telah Dia ucapkan.

Saudara-saudari terkasih,

Hal kedua yang membuat para murid gelisah adalah bagaimana mereka bisa hidup setelah Yesus meninggalkan mereka. Hal ini tertu saja wajar. Sebab sekitar tiga tahun mereka telah mengikuti Yesus dan menjadi orang kepercayaan Yesus. Dan ketika mereka memilih untuk menjadi rasul Yesus, kedua belas rasul itu telah meninggalkan segala sesuatu termasuk pekerjaan mereka. Hal yang sama pasti juga dialami oleh kita para pengikut Yesus. kadang kita merasa gelisah. Misalnya, pegawai atau karyawan yang akan pensiun. Mereka gelisah apa yang bisa mereka kerjakan setelah pensiun. Atau para orang tua yang gelisah ketika mereka harus ditinggalkan oleh anak-anak yang akan sekolah, kuliah atau menikah. Demikan pula ada orang yang gelisah tentang masa depan dan hari tua yang tak jelas. Maka dalam menghadapi semua kegelisahan, kita harus ingat sabda Yesus yang mengatakan: "jangan gelisah hatimu." Percaya saja kepada Tuhan Yesus. selain itu, kegelisahan pun tidak akan menyelesaikan masalah yang sedang kita hadapi.

REFLEKSI:

Apakah kita sudah benar-benar percaya kepada Yesus, atau kita masih sering dikuasai oleh kegelisahan yang membuat iman kita goyah?

MARILAH KITA BERDOA:


Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah menasehati para murid agar mereka tidak gelisah tetapi benar-benar percaya kepada-Mu. Bantulah kami agar kebangkitan Yesus memberikan kekuatan dan kepastian kepada kami bahwa apa yang telah Yesus katakan dan janjikan akan terlaksana. Doa ini kami persembahkan dalam nama-Mu, Tuhan dan pengantara kami. Amin.
(RENUNGAN LUMEN INDONESIA 2018)

Antifon Komuni (Rm 4:25)

Kristus, Tuhan kita diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita, alleluya.

Christ our Lord was handed over for our transgressions and was raised again for our justification, alleluia.

Taat [ob-audire] dalam iman berarti menaklukkan diri dengan sukarela kepada Sabda yang didengar, karena kebenarannya sudah dijamin oleh Allah, yang adalah kebenaran itu sendiri. Sebagai contoh ketaatan ini Kitab Suci menempatkan Abraham di depan kita. Perawan Maria melaksanakannya atas cara yang paling sempurna. (Katekismus Gereja Katolik, 144)

Seri Alkitab: MAIN HAKIM SENDIRI

Seri Alkitab
MAIN HAKIM SENDIRI
Bukti Alkitabiah
Bagian I

Syalom aleikhem.
Ada saja orang yang berpendapat baca Alkitab itu sulit. Apakah sulit? Tidak juga. Sebaliknya, ada saja orang yang berpendapat baca Alkitab itu mudah. Apakah mudah? Tak mudah juga. Alkitab itu buku dari zaman kuno, ditulis oleh manusia-manusia masa lalu dalam tuntunan Roh Allah. Agar tuntunan itu dipahami oleh para penulis dari masa lalu itu, Allah menyesuaikan diri sesuai dengan bahasa dan budaya insan jadul.

Karena ke-jadul-an, Alkitab tak begitu mudah dipahami – meski juga tak sulit-sulit amat. Meski tak mudah dipahami, ada saja orang-orang yang menggampangkan begitu saja perihal membaca Alkitab. Ada orang-orang dari sekte-sekte tertentu yang berpendapat bahwa setiap orang pasti bisa baca Alkitab – dalam arti: berikut memahami maknanya – karena dituntun langsung oleh Roh Kudus. Menurut orang-orang aliran itu, setiap orang pasti mampu mengartikan nas dalam Alkitab karena setiap orang dinaungi terang Roh Kudus.

Apa memang begitu? Bahwa setiap orang dinaungi Roh Kudus itu benar. Namun, apa karya Roh Kudus ditangkap secara sama oleh setiap orang? Tentu saja tidak. Maka, pengandaian “bimbingan Roh Kudus” tak dapat diterima begitu saja. Roh Kudus yang sama (sic!) punya dampak yang berbeda bagi orang yang berbeda (dalam hal pikiran, perasaan, keimanan, bahasa, budaya, dsb).

Tulisan ini bukan mau menghambat anda baca Alkitab, juga bukan mau menakut-nakuti anda. Bukan. Tulisan ini mau menggarisbawahi ajaran Gereja Kristen yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik (nama tenarnya: “Gereja Katolik”) bahwa diperlukan otoritas pengajar untuk membaca Alkitab. Tak bisa setiap orang “main hakim sendiri” atas ayat-ayat Alkitab. Istilah “main hakim sendiri” bermakna “baca sendiri lalu menafsir dan mengartikan sendiri bahkan mengajarkan tafsirannya sebagai kebenaran”.

Alkitab mengajukan kesaksian bahwa orang tak bisa sewenang-wenang menafsirkan isi Alkitab semaunya sendiri, sekemampuan sendiri, sesuai pikiran dan ilmunya sendiri. Simaklah Kis. 8:30-31: “Filipus bergegas ke situ dan mendengar pejabat istana itu sedang membaca kitab Nabi Yesaya. Kata Filipus, ‘Mengertikah Tuan apa yang Tuan baca itu?’ Jawabnya, ‘Bagaimana aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?’ Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.”

Apa yang selanjutnya berlangsung? Kis 8:34-35: “Lalu kata pejabat istana itu kepada Filipus, ‘Aku bertanya kepadamu, tentang siapa nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?’ Filipus pun mulai berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil tentang Yesus kepadanya.” Si pejabat bukan mengartikan sendiri Kitab Yesaya yang dibacanya, melainkan ia menyandarkan diri pada uraian, yaitu tafsiran dan penjelasan Rasul Filipus.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katkiter

Kamis, 26 April 2018 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Kamis, 26 April 2018
Hari Biasa Pekan IV Paskah

“Allah mengasihi kita, agar kita saling mengasihi sebagai umat Allah dan putra-putri Yang Mahatinggi” (St. Agustinus)


Antifon Pembuka (Mzm 68:8.9.20)

Ya Allah, ketika Engkau tampil di depan umat-Mu, melangkah mendahului dan tinggal di tengah mereka, maka bumi goncang dan langit bergetar, alleluya.

O God, when you went forth before your people, marching with them and living among them, the earth trembled, heavens poured down rain, alleluia.

Doa Pembuka


Allah yang berbelas kasih, Putra-Mu telah Kauanugerahkan kepada kami sebagai Juruselamat. Limpahkanlah berkat-Mu atas kami agar tetap setia pada iman akan Dia di saat mengalami tawaran-tawaran dunia yang dapat membuat kami mengingkari Dia dan meninggalkan Gereja-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Sewaktu berada di rumah ibadat di Antiokhia, Paulus menghibur hati banyak orang yang mendengarnya, bahwa Allah senantiasa menyertai umat-Nya. Bahkan Allah sudi hadir di tengah-tengah umat-Nya dan menjelma dalam rupa Yesus. Kedatangan Allah itulah yang diwartakan oleh Yohanes.
 
Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:13-25)
 
"Allah telah membangkitkan Juruselamat dari keturunan Daud."
   
Dalam perjalanannya Paulus dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia. Tetapi Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem. Dari Perga Paulus dan kawan-kawannya melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ. Setelah selesai pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, pejabat-pejabat rumah ibadat bertanya kepada mereka, “Saudara-saudara, jikalau Saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakan!” Maka bangkitlah Paulus. Ia memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata, “Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah! Allah umat Israel telah memilih nenek moyang kita, dan membuat umat itu menjadi besar. Ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang perkasa Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu. Empat puluh tahun lamanya Ia sabar terhadap tingkah laku mereka di padang gurun. Dan setelah membinasakan tujuh bangsa di tanah Kanaan, Ia membagi-bagikan tanah itu kepada mereka untuk menjadi warisan mereka selama kira-kira empat ratus lima puluh tahun. Sesudah itu Ia memberi mereka hakim-hakim sampai pada zaman Nabi Samuel. Kemudian mereka meminta seorang raja, dan Allah memberikan kepada mereka Saul bin Kish dari suku Benyamin, empat puluh tahun lamanya. Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. Menjelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan ketika hampir selesai menunaikan tugasnya, Yohanes berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Atau Kasih setia-Mu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:2-3.21-22.25.27)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetian-Mu turun temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya, kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus. Maka tangan-Ku tetap menyertai dia, bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.
3. Kesetiaan dan kasih-Ku menyertai dia, dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi. Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.”

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Why 1:5ab)
Ya Yesus Kristus, Engkaulah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati; Engkau mengasihi kami dan telah melepaskan kami dari dosa kami oleh darah-Mu.

Dalam perjamuan terakhir, Yesus memberi teladan dalam bentuk tindakan pembasuhan kaki para rasul-Nya. Selain itu, Dia memberikan wejangan untuk tetap setia, percaya dan mau mendengarkan Allah yang mengutus-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:16-20)
 
"Barangsiapa menerima orang yang Kauutus, ia menerima Aku."
   
Dalam perjamuan malam terakhir Yesus membasuh kaki para murid-Nya. Sesudah itu Ia berkata, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya; ataupun seorang utusan daripada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku. Aku mengatakannya kepadamu sekarang sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Para murid sangat percaya dan mengikuti perkataan sang guru. Sebaliknya, guru adalah seorang pribadi yang bisa dipercaya dan diikuti teladan hidupnya. Proses pembelajaran hidup ini merupakan hasil relasi intens antara guru dan murid-Nya. Yesus membasuh kaki para murid-Nya menjadi teladan pelayanan sejati. Oleh karena itu, para murid harus meneladan sang guru, saling melayani dan menerima satu sama lain. Layanilah seorang akan yang lain selagi bisa melayani, masih sehat dan kuat.

Antifon Komuni (Mat 28:20)

Sesungguhnya, Aku menyertai kamu senantiasa bahkan sampai akhir zaman, alleluya.

Behold, I am with you always, even to the end of the age, alleluia.

Doa Malam

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, berkat kebangkitan Putra-Mu, Engkau memulihkan kami untuk hidup abadi. Semoga rahmat Paskah semakin tampak dalam hidup kami dan memberi kekuatan untuk mencapai keselamatan abadi. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.


RUAH

Rabu, 25 April 2018 Pesta St Markus, Penulis Injil

Rabu, 25 April 2018
Pesta St Markus, Penulis Injil
    
Katekese memainkan peranan penting sekali dalam misi pewartaaan Injil, upaya yang utama untuk mengajarkan dan mengembangkan iman (bdk. Yohanes Paulus II, Anjuran Apostolik; “Catechesi Tradendae” tgl. 16 Oktober 1979, AAS, 71, 1979).
    
Antifon Pembuka (Mrk 16:15)
  
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk, alleluya.

Go into all the world, and proclaim the Gospel to every creature, alleluia.
      
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
   
Doa Pembuka

Ya Allah, Engkau memuliakan Santo Markus, Penginjil-Mu, dengan anugerah sebagai pewarta Injil. Kami mohon, semoga berkat ajarannya kami makin berkembang dalam iman dan dengan setia mengikuti jejak Kristus. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.      
    
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (5:5b-14)
   
"Salam dari Markus, anakku."
      
Saudara-saudara terkasih, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya pada waktunya kamu ditinggikan oleh-Nya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Dialah yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, Si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. Dialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya. Amin. Dengan perantaraan Silwanus, yang kuanggap sebagai saudara yang dapat dipercaya, aku menulis dengan singkat kepada kamu untuk menasihati dan meyakinkan kamu, bahwa kasih karunia ini benar-benar datang dari Allah. Berdirilah dengan teguh di dalamnya! Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku. Berilah salam seorang kepada yang lain dengan cium yang kudus. Damai sejahtera menyertai kamu sekalian yang berada dalam Kristus. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya
Ayat. (Mzm 89:2-3.6-7.16-17)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Sebab itu langit bersyukur karena keajaiban-keajaiban-Mu, ya Tuhan, bahkan karena kesetiaan-Mu di antara jemaah orang-orang kudus. Sebab siapakah di angkasa yang sejajar dengan Tuhan, siapakah di antara penghuni surga yang sama seperti Tuhan?
3. Berbahagialah bangsa yang tahu bersorak-sorai, ya Tuhan, mereka hidup dalam cahaya wajah-Mu; karena nama-Mu mereka bersorak-sorai, dan karena keadilan-Mu mereka bermegah-megah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (1Kor 1:23-24)
Kami memberitahukan Kristus yang tersalib; Dialah kekuatan dan hikmat Allah. 
       
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:15-20)
   
"Pergi ke seluruh dunia, beritakanlah Injil."
       
Pada suatu hari Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Sesudah berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Tuhan Yesus ke surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Maka pergilah para murid memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 
Tuhan turut bekerja dan meneguhkan itulah yang tertulis dalam Injil. Dan itulah memang kenyataannya sampai hari ini. Kadang dalam kesulitan, kita merasa kehilangan Tuhan. Tuhan merasa 'pergi' meninggalkan kita. Hati kita, mata kita terasa 'buta' untuk melihat bagaimana Tuhan yang bekerja dan meneguhkan. Kita merasa berjalan sendirian, berjuang sendirian. Dalam kesulitan dan tantangan kehidupan, dalam tangis dan air mata kita, kita tidak menemukan Tuhan yang bekerja, Tuhan yang meneguhkan. Tapi kalau kita berani duduk diam 'melihat' sepanjang perjalanan hidup kita, kita pasti akan mampu melihat, jejak-jejak penyertaan Tuhan dalam setiap perjuangan hidup kita. Tuhan tidak pernah diam dan membiarkan, Tuhan menyertai. Mungkin sekali-kali Tuhan marah melihat kebebalan kita, melihat kesombongan kita yang terkadang 'melecehkan' dan 'membiarkan' Tuhan, bahkan mungkin 'memanipulasi' Tuhan, dan 'memanfaatkan' Tuhan untuk suatu keserakahan dan kejahatan kita. Tapi Tuhan pasti tidak dapat mengingkari Diri-Nya sendiri, bahwa Ia sangat mencintai kita, dan memberikan sepenuh Diri-Nya pada kita. Semoga kita mempunyai kesadaran akan penyertaan Allah, akan Allah yang bekerja, dan meneguhkan semua pekerjaan, perjuangan dan harapan kita.. (LW/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2018)
   
Antifon Komuni (Mat 28:20)

Sesungguhnya, Aku menyertai kamu senantiasa bahkan sampai akhir zaman, demikianlah firman Tuhan, alleluya.

Behold, I am with you always, even to the end of the age, says the Lord, alleluia.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy