Minggu, 29 April 2018
Hari Minggu Paskah V
Sejak awal, Yesus membiarkan para murid-Nya mengambil bagian dalam
kehidupan-Nya Bdk. Mrk 1:16-20; 3:13-19.. Ia menyingkapkan bagi mereka
misteri Kerajaan Allah Bdk. Mat 13:10-17. dan memberikan mereka bagian
dalam perutusan-Nya, dalam kegembiraan-Nya Bdk.Luk 10:17-20. dan dalam
kesengsaraan-Nya Bdk. Luk 22:28-30.. Yesus berbicara mengenai hubungan
akrab antara Dia dan mereka, yang mengikuti Dia: "Tinggallah di dalam
Aku dan Aku di dalam kamu... Akulah pokok anggur dan kamulah
ranting-rantingnya" (Yoh 15:4-5). Dan Ia menyatakan satu persekutuan
yang penuh rahasia dan real antara tubuh-Nya dan tubuh kita: "Barang
siapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan
Aku di dalam dia" (Yoh 6:56). (Katekismus Gereja Katolik, 787)
Antifon Pembuka (Mzm 98:1-2)
Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan
karya-karya yang ajaib; Ia telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata
bangsa-bangsa, alleluya.
O sing a new song to the Lord. for he has worked wonders; in the sight of the nations he has shown his deliverance, alleluia.
Cantate Domino canticum novum, alleluia: quia mirabilia fecit Dominus,
alleluia: ante conspectum gentium revelavit iustitiam suam, alleluia,
alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa Yang Maha Pengasih, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu,
Engkau telah mencurahkan cinta kasih-Mu sampai sehabis-habisnya kepada
kami. Kami mohon, semoga karena cinta kasih-Mu itu, kami semakin menaruh
kepercayaan kepada-Mu dan hidup saling mengasihi satu sama lain. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (9:26-31)
"Barnabas menceritakan kepada para rasul bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan."
Setelah dibaptis dalam nama Yesus, Saulus pergi ke Yerusalem. Di sana ia
mencoba menggabungkan diri dengan murid-murid Yesus, tetapi semuanya
takut kepadanya karena mereka tidak percaya bahwa Saulus juga seorang
murid. Tetapi Barnabas menerima dia, lalu membawanya kepada rasul-rasul
dan menceriterakan kepada mereka bagaimana Saulus melihat Tuhan di
tengah jalan, dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia. Juga diceritakannya
bagaimana keberanian Saulus mengajar di Damsyik dalam nama Yesus. Maka,
Saulus tetap bersama-sama dengan mereka di Yerusalem dan dengan berani
ia mengajar dalam nama Tuhan. Saulus juga berbicara dan bersoal jawab
dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani, dan mereka itu berusaha
membunuh dia. Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh
saudara-saudara anggota jemaat, mereka membawa Saulus ke Kaisarea, dan
dari situ membantu dia ke Tarsus. Selama beberapa waktu jemaat di
seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat
itu dibangun, dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin
bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, re = a, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan, di tengah umat kumuliakan.
Ayat. (Mzm 22:26b-27.28+30.31-32; Ul: 26a)
1. Nazarku akan kubayar di depan orang-orang yang bertakwa. Orang yang
rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang mencari Tuhan akan
memuji-muji Dia, biarlah hatimu hidup untuk selamanya.
2. Segala ujung bumi akan menjadi sadar lalu berbalik kepada Tuhan, dan
segala rumpun bangsa akan sujud menyembah di hadapan Allah kita.
3. Kepada-Nya akan sujud menyembah; semua orang sombong di bumi di
hadapan-Nya akan berlutut: semua orang yang telah kembali ke pangkuan
pertiwi.
4. Dan aku akan hidup bagi Tuhan, anak cucuku akan beribadah kepada-Nya.
Mereka akan menceritakan hal-ikhwal Tuhan kepada angkatan yang akan
datang.
5. Mereka akan memberitakan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti; semua itu telah dikerjakan oleh Tuhan.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:18-24)
"Inilah perintah Allah, yaitu supaya kita percaya dan saling mengasihi."
Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan
lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Demikianlah kita
ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran, dan kita dapat menghadap
Allah dengan hati tenang. Sebab jika kita dituduh oleh hati kita, Allah
adalah lebih besar daripada hati kita, dan Ia mengetahui segala sesuatu.
Saudara-saudaraku yang terkasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita,
maka kita mempunyai keberanian penuh iman untuk mendekati Allah. Dan apa
saja yang kita minta dari Allah, kita peroleh dari pada-Nya, karena
kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan
kepada-Nya. Dan inilah perintah Allah itu: yakni supaya kita percaya
akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi
sesuai dengan perintah-Nya yang diberikan Kristus kepada kita.
Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan
Allah di dalam dia. Dan beginilah kita ketahui bahwa Allah ada di dalam
kita, yaitu dalam Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:5.5b)
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia ia berbuah banyak.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:1-8)
"Barangsiapa tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Akulah pokok anggur yang benar, dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap
ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting
yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak. Kamu memang
sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di
dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat
berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur,
demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam
Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa
tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di
luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di
dalam aku, ia dibuang ke luar seperti ranting yang menjadi kering,
kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu,
mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam
hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak, dan
dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Mungkin kita pernah merasakan hidup sepertinya kering, tidak menyenangkan, dan kurang bergairah. Pekerjaan kita terasa semakin berat dan melelahkan. Rentetan kesuksesan yang kita peroleh tidak begitu menggembirakan lagi. Kekhawatiran akan sesuatu yang tidak pasti di masa depan mulai semakin mengusik. Rasa curiga dan amarah sepertinya gampang muncul. Pertanyaan kemudian, "Ada apa dengan diriku?" Berbagai jawaban muncul dalam pikiran. "Mungkin karena saya terlalu memaksa bekerja dan kurang istirahat sehingga mulai depresi. Atau karena saya hampir tidak punya lagi waktu luang untuk mengisi diri."
Memang di dunia yang semakin kompetitif, manusia dipaksa untuk semakin produktif, yakni menghasilkan sesuatu yang berguna. Kesuksesan seseorang ditentukan oleh produktivitasnya. Bila semakin produktif, maka hidup akan semakin ringan. Bila tidak lagi produktif, maka hidup akan semakin berat. Begitu logika sederhananya. Namun, tidaklah demikian bagi orang beriman. Dorongan untuk semakin produktif hendaknya bukan karena tuntutan dunia.
Bacaan Injil tentang Yesuslah pokok anggur dan kitalah ranting-rantingnya menyampaikan pesan bahwa buah yang baik itu hanya dapat dihasilkan bila kita ada dalam Yesus dan Yesus dalam kita. Buah yang baik itu adalah suatu perbuatan yang sungguh menampilkan kehadiran Yesus, yakni tindakan yang memancarkan sukacita, belas kasih, kesederhanaan, ketulusan, keterbukaan, kesalehan, rela berkorban, pantang menyerah, dan lain sebagainya. Produktivitas yang hendak dihasilkan bukan sekedar hal-hal yang kuantitatif dan material saja, tetapi terutama kehidupan yang memancarkan nilai-nilai luhur. Ini hanya dapat terjadi bila kita sungguh menyatu dengan Yesus. Apakah hidup kita sudah menampakkan buah yang demikian? [MT/INSPIRASI BATIN 2018]
Antifon Komuni (Yoh 15:1.5)
Akulah pokok anggur yang benar dan kamulah ranting-rantingnya, Sabda
Tuhan; siapa saja yang tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia
berbuah banyak, alleluya.
atau
Ego sum vitis vera et vos palmites, qui manet in me, et ego in eo, hic fert fructum multum, alleluia, alleluia. (Yoh 15:5)