Minggu, 13 Mei 2018
Hari Minggu Paskah VII (Novena Roh Kudus hari ketiga)
*Untuk negara-negara tertentu: Hari Raya Kenaikan Tuhan bacaan dan renungan lihat: Hari Raya Kenaikan
"Gereja
itu dalam Kristus bagaikan Sakramen, yakni tanda dan sarana persatuan
mesra dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia" (LG 1). Tujuan
utama Gereja ialah menjadi Sakramen persatuan manusia dengan Allah
secara mendalam.Oleh karena persatuan di antara manusia berakar dalam
persatuan dengan Allah, maka Gereja adalah juga Sakramen persatuan umat
manusia. Di dalam Gereja kesatuan ini sudah mulai, karena ia
mengumpulkan manusia-manusia "dari segala bangsa dan suku dan kaum dan
bahasa" (Why 7:9). Serentak pula Gereja adalah "tanda dan sarana" untuk
terwujudnya secara penuh kesatuan yang masih dinantikan. (Katekismus
Gereja Katolik, 775)
Antifon Pembuka (Mzm 27:7-9)
Dengarlah, Tuhan, seruanku kepada-Mu, kasihanilah aku dan jawablah aku!
Seturut sabda-Mu kucari wajah-Mu, wajah-Mu kucari, ya Tuhan. Janganlah
menyembunyikan wajah-Mu dari padaku. Alleluya.
atau
Exaudi, Domine, vocem meam, qua clamavi ad te, alleluia: tibi dixit cor
meum, quæsivi vultum tuum, vultum tuum Domine requiram: ne avertas
faciem tuam a me, alleluia, alleluia.
Mzm. Dominus illuminatio mea, et salus mea: quem timebo?
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau menghendaki agar kami selalu hidup rukun dan bersatu
padu membangun Gereja-Mu. Kami mohon, semoga kami semakin berkembang
dalam cinta kasih yang merupakan pengikat persatuan, baik di antara kami
maupun antara kami dengan Dikau. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:15-17.20a.20c-26)
"Harus ditambahkan kepada kami satu orang untuk menjadi saksi tentang kebangkitan Tuhan."
Pada waktu itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang
sedang berkumpul, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya. Ia
berkata, "Hai, Saudara-saudara, haruslah digenapi nas Kitab Suci, yang
disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin
orang-orang yang menangkap Yesus itu. Dahulu ia termasuk bilangan kami
dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini. Sebab ada tertulis dalam
Kitab Mazmur: Biarlah jabatannya diambil orang lain. Jadi harus
ditambahkan kepada kami satu orang yang dipilih dari mereka yang
senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama
dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus
terangkat ke surga meninggalkan kami. Bersama kami ia harus menjadi
saksi tentang kebangkitan Yesus." Lalu mereka mengusulkan dua orang:
Yusuf yang disebut Barsabas dan juga bernama Yustus, dan Matias. Mereka
semua lalu berdoa, "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang!
Tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, untuk
menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas,
yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya." Lalu mereka membuang
undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias. Dengan
demikian Matias ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/2, PS 835
Ref. Puji, jiwaku, nama Tuhan, jangan lupa pengasih Yahwe.
Ayat. (Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap
batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan kebaikan-Nya!
2. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan
atas orang-orang yang takut akan Dia. Sejauh timur dari barat,
demikianlah pelanggaran kita dibuang-Nya.
3. Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga dan kerajaan-Nya berkuasa
atas segala sesuatu. Pujilah Tuhan, hai malaikat-malaikat-Nya,
agungkanlah Dia, hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan
firman-Nya.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:11-16)
"Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita."
Saudara-saudaraku yang terkasih, Allah begitu mengasihi kita! Maka
haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah
melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam
kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui bahwa
kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita, yakni bahwa Ia telah
mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Kami telah melihat dan
bersaksi bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.
Barangsiapa mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di
dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya
akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap
berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di
dalam dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Bait Pengantar Injil, do = g, gregorian, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:18)
Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu, maka bersukalah hatimu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (17:11b-19)
"Supaya mereka menjadi satu sama seperti kita."
Dalam perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa
bagi semua murid-Nya, "Ya Bapa, yang kudus, peliharalah mereka dalam
nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya
mereka menjadi satu sama seperti Kita. Selama Aku bersama mereka, Aku
memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan
kepada-Ku. Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari
mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk
binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. Tetapi sekarang
Aku datang kepada-Mu. Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih
ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka.
Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka,
karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Aku
tidak meminta supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya
Engkau melindungi mereka dari yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama
seperti Aku bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran;
firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke
dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia. Dan
Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam
kebenaran."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
DOA YESUS BAGI GEREJANYA
Tak ada seorang di dunia ini yang merasa betah dengan situasi kacau. Sebaliknya, setiap orang di dunia ini senantiasa mendambakan dan mencari kedamaian, terutama di dalam hatinya. Demikian pula halnya dengan Yesus. Akan tetapi, yang istimewa pada Diri Yesus adalah bahwa Ia tak mencari kedamaian dan kesalamatan itu hanya untuk Diri-Nya sendiri. Yesus senantiasa menghendaki terjadinya keselamatan atau kondisi yang paling baik pada diri manusia. Oleh karena itu, Yesus senantiasa memohon kepada Allah, Bapa-Nya di surga supaya manusia senantiasa berada pada kondisi damai, sejahtera, sehat dan adil. Yesus membuka permohonan-Nya dengan menyatakan bahwa kini Ia akan kembali kepada Bapa. Ia tak akan bersama lagi dengan manusia di dunia ini. Sementara itu, para murid akan tetap tinggal di dunia ini.
Yang dimohonkan Yesus adalah supaya Allah Bapa memelihara dan menjaga para murid-Nya dalam nama-Nya, supaya mereka menjadi satu sama seperti Anak dan Bapa adalah satu. Dengan kata lain, Yesus menginginkan supaya dinamika harmonis relasi Anak dan Bapa itu mengalir dalam relasi antar-manusia dan relasi antara manusia dengan Allah. Jika terjadi aliran kedamaian dan keselamatan semacam itu, niscaya relasi antara manusia dengan Allah akan harmonis dan damai. Demikian pula, kondisi harmonis antara manusia dengan Allah itu akan menjamin keharmonisan relasi antar-manusia. Syaratnya adalah menjaga supaya kesatuan Anak dan Bapa itu tetap terjadi dalam relasi-relasi tersebut. Segala konkret, segala upaya manusia untuk menghadirkan dirinya sebagai pembawa damai di setiap perjumpaannya dengan sesama akan membawa kehadiran relasi kesatuan damai antara Anak dan Bapa. Hari ini kita diajak untuk menghadirkan diri kita sebagai juru dalami sekaligus pemersatu. Menjadi juru damai bisa dilaksanakan dengan menghadirkan pikiran-pikiran, kata-kata dan tindakan yang menyejukkan. Menjadi pemersatu bisa dilaksanakan dengan senantiasa menghadirkan budaya damai dan rekonsiliasi, terutama tatkala terjadi perselisihan atau konflik. [BV/INSPIRASI BATIN 2018]
Antifon Komuni (Yoh 17:22)
Aku mohon, ya Bapa, semoga mereka bersatu, sebagaimana Kita pun bersatu. Alleluya.
atau
Pater, cum essem cum eis, ego servabam eos, quos dedisti mihi, alleluia:
nunc autem ad te venio: non rogo ut tollas eos de mundo, sed ut serves
eos a malo, alleluia, alleluia.