| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Seri Katekismus: PENCIPTAAN DARI KETIADAAN

 

Syalom aleikhem.
Allah itu sekaligus mahakuasa, penuh cinta, dan penuh misteri. Pertama-tama, menurut kredo, Allah adalah Bapa yang mahakuasa. Ada sifat kebapaan dan sifat kemahakuasaan yang melekat pada diri Allah dan saling mengisi. Artinya, Allah menunjukkan kemahakuasaan-Nya sebagai Bapa dengan memelihara ciptaan-Nya, terutama manusia, sekaligus Allah menunjukkan kemahakuasaan-Nya melalui belas kasih-Nya, terutama dalam pengampunan dosa.

Iman akan Bapa yang mahakuasa sungguh mendapat ujian secara serius ketika kita mengalami kejahatan dan penderitaan. Seakan-akan terjadi Allah tidak hadir dan tidak mampu mencegah penderitaan. Namun, hal itu dapat dimengerti jika kita memahami peristiwa wafat dan kebangkitan Kristus.

Allah Pencipta

Alkitab pada kalimat pertama mengakui bahwa Allah adalah pencipta. Penciptaan itu awal keselamatan yang berpuncak dalam diri Yesus Kristus. Itu dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan paling mendasar tentang kehidupan:

o Dari mana kita datang?
o Ke mana kita pergi?
o Dari mana kita berasal?
o Untuk apa kita hidup?
o Dari mana asal segala sesuatu dan ke mana tujuannya?

Untuk apakah penciptaan itu? Alkitab dan Tradisi Suci mengajarkan kebenaran pokok ini: “Dunia diciptakan demi kemuliaan Allah” (Konsili Vatikan I: DS 3025).

Lalu dari “bahan apa” Allah mencipta segala sesuatu? Dari ketiadaan. Allah tidak membutuhkan sesuatu yang sudah ada lebih dulu dan tidak membutuhkan bantuan apa pun (bdk. Konsili Vatikan I: DS 3022). Allah mencipta “dari ketiadaan” (DS 800; 3025).

Iman mengenai “penciptaan dari ketiadaan” dinyatakan dalam Alkitab sebagai kebenaran yang penuh dengan janji dan harapan. Itu tergambar dalam kata-kata ibu dari ketujuh anaknya dalam Kitab Kedua Makabe (lih. 2Mak. 7:22-28).

Karena Allah mencipta dengan kebijaksanaan, ciptaan itu teratur sebagai tertulis dalam Keb. 11:20: “Segala-galanya telah Kauatur menurut ukuran, jumlah, dan timbangan.” Meski segala ciptaaan itu teratur dengan segala kemegahannya, Allah tetap jauh melampaui segala karya cipta-Nya. Amin.

** Summarium KGK No. 246 – 300

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Kamis, 31 Mei 2018 Pesta SP Maria mengunjungi Elisabet

Kamis, 31 Mei 2018
Pesta SP Maria mengunjungi Elisabet
 
“Maria tahu bahwa dalam beredarnya waktu ia akan melahirkan Dia, yang diakuinya sebagai sumber keselamatan sejak dari kekal” (St. Beda Venerabilis)
          
Antifon Pembuka
    
Maria, dengarkanlah, hai kalian yang takwa, aku hendak mewartakan yang dikerjakan Allah bagiku.
       
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan, tanpa Syahadat.
      
Doa Pembuka
 
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah mendorong Santa Perawan Maria, yang sedang mengandung Putra-Mu, untuk mengunjungi Santa Elisabet, saudarinya. Semoga kami pun senantiasa mentaati dorongan Roh Kudus. Maka bersama Santa Perawan Maria kami akan selalu dengan gembira memuji karya-Mu yang agung. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.      
 
Bacaan dari Kitab Nubuat Zefanya (3:14-18a)

  
"Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengahmu."
   
Bersorak sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; Engkau tidak akan takut lagi kepada malapetaka. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lunglai! Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Atau 
              
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (12:9-16b)
  

"Bantulah orang yang kudus dalam kekurangannya, dan berusahalah selalu memberi tumpangan."
  
Saudara-saudara, kasihmu janganlah pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik! Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah hendaknya kerajinanmu berkurang, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Bantulah orang-orang kudus dalam kekurangannya, dan berusahalah selalu memberi tumpangan! Berkatilah orang yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan yang muluk-muluk, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6; R: 6b)
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
2. Pada waktu itu kamu akan berkata, "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!"
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!
   
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 1:45) 
Berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.
        
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:39-56)
 
"Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?"
  
Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.” Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan menceraiberaikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
   
Renungan

   

Sukacita itu sifatnya melimpah, seperti sebuah gelas yang diisi penuh oleh air sehingga meluber atau tumpah. Orang yang mengalaminya tidak pernah bermaksud menyimpan sukacita itu untuk dirinya sendiri. Hatinya terdorong untuk menyebarkan sukacita itu kepada siapa saja. Setidaknya dia terpanggil untuk mengungkapkan sukacita yang dialaminya kepada seseorang yang menggemakan sukacita itu dalam sebuah kidung pujian. Demikianlah yang dialami oleh Bunda Maria setelah menerima kabar sukacita dari malaikat Gabriel. Dia langsung bergegas mengunjungi Elisabet saudarinya. 

 Bunda Maria dan Elisabet adalah dua wanita yang mengalami rahmat sukacita. Mereka beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Bunda Maria dipilih oleh Allah untuk mengandung Putra-Nya. Dan Elisabet yang disebut mandul itu rupanya telah mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya. Terdorong perasaan sukacita ini, Bunda Maria mengunjungi Elisabet saudarinya dan menyampaikan salam. Mendengar salam itu, melonjaklah anak di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus.

 Sukacita adalah rahmat Allah yang dicurahkan kepada manusia. Sukacita bukanlah sebuah hasil kesuksesan manusia, tetapi adalah kelimpahan rahmat Allah yang dialami manusia. Ketika manusia dengan segala keterbatasannya menerima rahmat ini maka rasa sukacita meluap-luap di dalam hatinya, seperti perasaan seorang berdosa yang sungguh berani mengalami pengampunan dari Tuhan. Dalam hal ini manusia hanya butuh keterbukaan hati menerima kelimpahan rahmat Allah itu. Apakah kita percaya bahwa rahmat Allah itu berlimpah? Atau terbatas sebagaimana dunia sering memandangnya? Rahmat Allah itu melimpah. Namun apakah hati kita sudah terbuka untuk menerima kelimpahan rahmat Allah?
     
Antifon Komuni (Luk 1:48-49)
 
Mulai sekarang aku disebut "yang bahagia" oleh sekalian bangsa. Sebab karya agung dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa, kuduslah nama-Nya. 
   
Doa Malam
 
Allah Bapa yang penuh kasih, Engkau memilih Maria menjadi Bunda penebus dalam hidup ini. Kami bersyukur kepada-Mu atas anugerah ini. Pun pula kami bersyukur atas penyertaan dan rahmat-Mu yang Engkau nyatakan kepada kami sepanjang bulan Mei ini, yang didedikasikan sebagai Bulan Maria. Semoga Bunda surgawi menuntun kami agar sampai kepada-Mu, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
       
“Sukacita merupakan kata kunci perjumpaan dengan Elisabet, di mana suara Maria dan kehadiran Yesus dalam rahimnya membuat Yohanes "melonjak kegirangan" (Luk 1:44). Sukacita juga memenuhi kawasan Betlehem ketika kelahiran Bayi Ilahi, Juruselamat dunia, diberitakan oleh nyanyian para malaikat dan dimaklumkan kepada para gembala sebagai "kesukaan besar" (Luk 2:10).” (Paus Yohanes Paulus II, Surat Apostolik Rosarium Virginis Mariae, No. 20)
 

RUAH

Rabu, 30 Mei 2018 Hari Biasa Pekan VIII

Rabu, 30 Mei 2018
Hari Biasa Pekan VIII


Menjadi tugas khas sang Imam, berdasarkan pentahbisannya, untuk mengucapkan Doa Syukur Agung itu, yang ada pada kodratnya adalah puncak seluruh perayaan, Karena itu sungguh merupakan kesalahan besar jika Doa Syukur Agung dibawakan demikian rupa sehingga bagian-bagian tertentu dari Doa itu diucapkan oleh seorang diakon atau seorang pelayan awam atau seorang pribadi di antara umat atau oleh seluruh umat bersama-sama, Jadi Doa Syukur Agung itu harus dengan selengkapnya diucapkan hanya oleh Imam. (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI: Tentang Sejumlah Hal yang Perlu Dilaksanakan ataupun Dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus No. 52)
      
Antifon Pembuka (lih. 1Ptr 1:19)

Kalian telah ditebus dari cahaya hidup yang sia-sia, warisan nenek-moyang kalian. Kalian telah ditebus dengan darah Kristus.

Doa Pembuka


Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, kami mohon lahirkanlah kami kembali berkat sabda dan berkat Roh Yesus Kristus, Putra-Mu, agar dapat menyebut dan memuliakan nama-Mu di dalam segala tingkah laku kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
 
 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (1:18-25)

"Kamu telah ditebus dengan darah yang berharga, darah anak domba tak bernoda, yaitu darah Kristus."
   
Saudara-saudara, kalian tahu bahwa kalian telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu. Kalian telah ditebus bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus, yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Kristus telah dipilih sebelum dunia dijadikan. Tetapi baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir karena kalian. Oleh Dialah kalian percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga iman dan pengharapanmu tertuju kepada Allah. Kalian telah menyucikan diri dengan mentaati kebenaran. Maka kalian sanggup mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas. Oleh sebab itu hendaklah kalian sungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hati. Sebab kalian telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang baka, yaitu oleh sabda Allah yang hidup dan kekal. Sebab ‘semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya laksana bunga rumput! Rumput menjadi kering dan bunga gugur. Tetapi sabda Tuhan tetap untuk selama-lamanya’. Inilah sabda yang disampaikan Injil kepada kalian.
Demikianlah sabda Tuhan

U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, pujilah Tuhan, hai umat Allah!
Ayat. (Mzm 147:12-13.14-15.19-20)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi, dengan segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel . Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 20:28)
Putra Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:32-45)

"Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan."

Sekali peristiwa Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem. Yesus berjalan di depan. Para murid merasa cemas, dan orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang pun merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya. Yesus berkata, “Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Ia akan diolok-olok, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit.” Lalu Yakobus, dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus. Mereka berkata, “Guru, kami harap Engkau mengabulkan suatu permohonan kami.” Jawab Yesus, “Apakah yang kalian ingin Kuperbuat bagimu?” Mereka menjawab, “Perkenankanlah kami ini duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, seorang di sebelah kanan, dan seorang di sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Kalian tidak tahu apa yang kalian minta. Sanggupkah kalian meminum piala yang harus Kuminum? Dan dibaptis dengan pembaptisan yang harus Kuterima?” Mereka menjawab, “Kami sanggup.” Yesus lalu berkata kepada mereka, “Memang, kalian akan meminum piala yang harus Kuminum, dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan atau kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang yang baginya telah disediakan.” Mendengar itu, kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kalian tahu, bahwa orang-orang yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tetapi janganlah demikian di antara kalian! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kalian, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kalian, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Sebab Anak Manusia pun datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi orang banyak.”
Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan
  
 Panggilan memberikan pelayanan dan menjadi tebusan bagi banyak orang, dikumandangkan oleh Sang Guru pada hari ini. Ada tiga hal yang dapat kita buat untuk ambil bagian dalam perutusan pelayanan dan menjadi tebusan bagi banyak orang. Hal tersebut berupa doa, pengajaran, dan tindakan nyata. 
 
 Pertama doa, karena melalui doa dan aneka olah kesalehan yang Gereja wariskan kepada kita, kita memenuhi diri dengan standar dasar sebagai orang beriman. Pelbagai jenis doa meneguhkan persekutuan beriman kita dalam Yesus Kristus. 
  
 Kedua, pengajaran. Melalui keterbukaan hati dengan mendalami atau mengetahui ajaran pokok iman Gereja, kita tidak mudah disesatkan oleh ajaran palsu atau tawaran keselamatan yang dikemas dengan sukacita dan melupakan kemuliaan kebangkitan yang hanya terjadi melalui penderitaan dan wafat di salib. Pengajaran ini dicecap dari warisan iman Kitab Suci serta ajaran resmi Gereja yang menuntun umat dalam mengarungi situasi zaman. 

 Ketiga, tindakan nyata. Perbuatan nyata yang keluar dari kedalaman hati yang beriman kepada Tuhan yang penuh kasih - bukan Allah yang pendendam dan penghukum, akan menghasilkan buah-buah kebaikan yang dapat dirasakan. Membuat pola pelayanan berdasarkan sikap hidup untuk peduli kepada sesama, misalnya setiap kepanitiaan yang dibentuk, langsung menganggarkan minimal 10 persen dari total anggaran untuk kepentingan gerakan amal kasih, "Penanaman pohon dan perawatannya, membuat sumur-sumur resapan untuk menyimpan air hujan di lingkungan sendiri itu tidak ada agamanya; adanya adalah sikap ekologis dan peduli pada lingkungan sekitar, menjadi berkat untuk apa pun dan siapa pun." Rumus lain yang dapat dikembangkan, apa pun kegiatannya, selalu diberi kesempatan untuk perbuatan amal kasih dan kepedulian nyata seberapa pun jumlahnya. Mari kita bertindak dan mewujudnyatakan.
 
 
Antifon Komuni (Mrk 10:45)
 
Putra Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan menyerahkan nyawa sebagai tebusan bagi banyak orang.

 


     Komuni memisahkan kita dari dosa. 
 
Tubuh Kristus yang kita terima dalam komuni, telah "diserahkan untuk kita" dan darah yang kita minum, telah "dicurahkan untuk banyak orang demi pengampunan dosa". Karena itu Ekaristi tidak dapat menyatukan kita dengan Kristus, tanpa serentak membersihkan kita dari dosa yang, telah dilakukan dan melindungi kita terhadap dosa-dosa baru.
"'Setiap kali kita menerimanya, kita menyatakan kematian Tuhan' Bdk. 1 Kor 11:26.. Kalau kita menyatakan kematian Tuhan, kita menyatakan pengampunan dosa. Andai kata setiap kali bila darah-Nya dicurahkan, itu dicurahkan demi pengampunan dosa, aku harus selalu menerimanya, supaya ia selalu menyembuhkan dosa-dosaku. Aku yang selalu berbuat dosa, harus selalu mempunyai sarana penyembuhan" (Ambrosius, sacr. 4,28). (Katekismus Gereja Katolik, 1393)
 
 
 
 
FXS / INSPIRASI BATIN 2018

Seri Alkitab: Menyelisik Markus Penginjil

Seri Alkitab
MENYELISIK MARKUS PENGINJIL
    
Bagian I

Syalom aleikhem.
Ada empat Injil yang termasuk Alkitab: Matius, Markus, Lukas, Yohanes. Gereja Kristen yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik (nama tenarnya: “Gereja Katolik”) sejak awal mula mengakui keempatnya sebagai bagian dari Firman Tuhan yang tertulis, yaitu Alkitab, sebab berbagai ketetapan konsili gerejawi dari abad ke abad mencantumkan keempatnya sebagai bagian dari Alkitab. Karena itu, Gereja Katolik sampai hari ini menjunjung keempatnya sebagai bagian utuh dari Kitab Suci.

Sesungguhnya, keempat Injil itu tak bernama. Artinya, para penulis suci tak mencantumkan namanya dalam baris-baris tulisannya. Tiada keterangan, misalnya, “inilah Injil Markus”. Halnya tidak seperti surat-surat yang umumnya bernama, contohnya, “(surat) dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul”. Surat-surat dalam Alkitab umumnya bernama, Injil-Injil tidak.

Lalu, dari mana orang bisa tahu Injil ini bernama Matius dan itu bernama Markus dsb? Seorang Katolik tak sulit menjawabnya. Jawabannya, kita tahu itu dari Tradisi Suci, Firman Allah yang lisan yang diteruskan oleh pengganti Para Rasul dari zaman ke zaman. Jadi, nama-nama Injil itu kita ketahui dari Tradisi. Coba saja tak ada Tradisi, Injil-Injil kita tak bakalan bernama. Catatan usil: mestinya golongan penolak Tradisi alias kaum penyokong sola scriptura tak usah pakai nama-nama Injil itu sebab itu semua tak tertera dalam Alkitab.

Markus Penginjil

Seri Alkitab akan membahas Injil Markus. Sebelum mendalami Injilnya, kita selisik penulisnya. Dialah Santo Markus Penginjil. Kata “penginjil” berarti “penulis Injil”. Maka, bisa juga ia dipanggil “Santo Markus Penulis Injil”.

Bagaimana kita bisa tahu mengenai Santo Markus dan Injil Markus yang ditulisnya? Mari memandang Tradisi sebagaimana dikisahkan oleh Santo Ireneus. Siapa dia? By the way, beginilah cara kerja ajaran Katolik, Tradisi bisa dilacak sampai ke asal-muasalnya.

Santo Ireneus, secara ringkas, itu murid Santo Polikarpus yang adalah murid Rasul Santo Yohanes. Boleh dikata, Santo Ireneus itu cucu murid Rasul Yohanes. Jadi, Santo Ireneus hidup semasa Gereja Perdana, masih mengalami Para Rasul secara langsung. Maka, kesaksian Santo Ireneus mengenai Tradisi sangat layak dipercaya.

Kembali ke Santo Markus. Ia disebut oleh Santo Ireneus sebagai “murid dan penafsir Rasul Petrus”. Sebutan itu tergurat dalam tulisan Santo Ireneus yang berjudul Adversus Hæreses (‘Melawan Ajaran Sesat’) III.1.1 (kitab III, bab 1, ayat 1) yang berbunyi: “Markus, murid dan penafsir Petrus, juga memberi kita Tradisi dalam bentuk tertulis mengenai apa yang diajarkan oleh Petrus.” Santo Ireneus mempertegasnya dalam buku yang sama III.10.5: “Markus, penafsir dan pengikut Petrus, mengawali kisah Injilnya demikian….” Amin.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring*

* Istilah “daring” singkatan dari “dalam jaringan” yang menerjemahkan istilah “on line”. Jadi, “katekis daring” sama artinya dengan “katekis on line”.

Selasa, 29 Mei 2018 Hari Biasa Pekan VIII

Selasa, 29 Mei 2018
Hari Biasa Pekan VIII
   
“Sabda yang diperanakkan Bapa di tempat yang tinggi, secara tak terkatakan, tak dapat dimengerti, tak terpahami dan kekal abadi, adalah Ia yang dilahirkan pada masanya oleh Perawan Maria, Bunda Allah” (St. Atanasius)
  
Antifon Pembuka (Mzm 98:1a)
  
Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib!
 
Doa Pembuka

Allah Bapa sumber segala harapan, semoga harapan kami dapat kami tujukan kepada Yesus, sebab Dialah yang telah berjanji akan melimpahkan rahmat-Mu guna menguduskan kami menjadi umat milik-Mu. Amin.
 
Rasul Petrus menasihati kita supaya berlaku sebagai anak-anak yang taat kepada Allah dan bukan taat kepada hawa nafsu. Dengan berlaku taat kepada Allah, kita kelak akan sampai kepada kekudusan.
  
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (1:10-16)
  
"Para nabi telah bernubuat tentang kasih karunia bagimu. Sebab itu waspadalah, dan taruhlah harapanmu sepenuhnya pada kasih karunia itu."
  
Saudara-saudara terkasih, para nabi telah menyelidiki dan meneliti keselamatan kalian. Mereka telah bernubuat tentang kasih karunia yang diperuntukkan bagimu. Mereka telah meneliti pula saat yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada dalam diri mereka. Roh itu sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudahnya. Kepada para nabi itu telah dinyatakan bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, melainkan melayani kalian dengan segala sesuatu yang sekarang diberitakan kepada kalian dengan perantaraan mereka yang diutus oleh Roh Kudus surgawi menyampaikan berita Injil kepada kalian. Dan pokok pewartaan itu ialah apa yang bahkan para malaikat pun ingin mengetahuinya. Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah, dan taruhlah harapanmu sepenuhnya pada kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus. Hiduplah sebagai anak-anak yang taat, dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kalian pada waktu kalian belum beriman. Hendaklah kalian menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang telah memanggil kalian itu kudus. Sebab ada tertulis: Hendaklah kalian kudus, seperti Aku kudus adanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3c-4)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib! Keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya.
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
   
Tuhan akan memberikan ganjaran yang berlipat ganda. Kepada siapa? Kepada siapa pun yang dengan rela mengikuti-Nya dan tetap setia meski mengalami penganiayaan.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:28-31)
  
"Sekalipun disertai penganiayaan, pada masa ini juga kalian akan menerima kembali seratus kali lipat dan di masa datang menerima hidup yang kekal."
  
Setelah Yesus berkata betapa sukarnya orang kaya masuk Kerajaan Allah, berkatalah Petrus kepada Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau.” Maka Yesus menjawab, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, barangsiapa meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan; dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
   
Kita diciptakan Allah segambar dengan-Nya. Allah menciptakan kita dengan kuasa Roh Kudus agar menjadi kudus. Memang, Allah memanggil kita untuk hidup secara benar agar menjadi kudus seperti Allah yang kudus. Panggilan ilahi ini harus tampak nyata dalam hidup sehari-hari. Kita memfokuskan hidup kita kepada Yesus, Sang Putra. Keluarga dan aneka barang duniawi jangan menghalangi relasi dengan Tuhan. Kita menghindarkan diri dari sikap melekat pada hal-hal di luar Tuhan, sebab Dialah segala-galanya bagi kita.
     
Doa Malam

Allah Bapa sumber kebahagiaan, kami bersyukur karena kepada kami telah Kaunyatakan hukum kehidupan dalam diri Yesus Mesias. Kami mohon, agar kami sehari-hari Kauberi tahu, bagaimana kami dapat mengabdi sesama dan mengusahakan kebahagiaan sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin. 
 
“Berdoa Rosario berarti menyerahkan beban-beban hidup kita kepada Kristus dan Bunda-Nya yang murah hati.” (St. Yohanes Paulus II)

 
RUAH

Senin, 28 Mei 2018 Hari Biasa Pekan VIII

Senin, 28 Mei 2018 
Hari Biasa Pekan VIII

Doa Rosario adalah satu tradisi kontemplasi Kristiani yang terbaik dan paling berharga. (St. Yohanes Paulus II)


Antifon Pembuka (lih. 1Ptr 1:9)

Bergembiralah dengan sukacita yang tak terkatakan, sebab kita sudah mulai menikmati kebahagiaan surgawi, dan akan mencapai tujuan iman kita, yakni keselamatan.

Doa Pembuka


Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, bagi orang yang benar-benar menaruh cinta kasih kepada-Mu dan kepada sesama, maka iman adalah keuntungan yang amat besar, harta benda yang tak ternilai. Kami mohon berilah kebebasan sejati, yang tak terikat oleh kehormatan atau pun kekayaan. Curahkanlah kebijaksanaan-Mu yang luhur kepada kami, agar kami berani mengorbankan segalanya dan mengikuti Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Dukacita dan pencobaan selalu ada dalam hidup manusia. Dukacita dan pencobaan yang kita alami, dapat menjadi cara Tuhan untuk memurnikan hidup kita. Rasul Petrus membandingkannya seperti emas yang dibakar dalam api.

 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (1:3-9)
 
  
"Sekalipun kalian tidak melihat Kristus, namun kamu mengasihi-Nya. Kalian percaya dan bergembira karena sukacita yang tak terkatakan."
   
Saudara-saudara, terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus! Berkat rahmat-Nya yang besar kita telah dilahirkan kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati. Kita lahir untuk hidup penuh harapan dan untuk memperoleh warisan yang tak dapat binasa, yang tak dapat cemar dan tak dapat layu yang tersimpan di surga bagi kalian. Kuasa Allah telah memelihara kalian karena iman sementara kalian menantikan keselamatan yang telah tersedia yang akan dinyatakan pada zaman akhir. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kalian harus berdukacita sejenak, oleh berbagai-bagai pencobaan. Semuanya itu dimaksudkan untuk membuktikan kemurnian iman kalian yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api sehingga kalian memperoleh puji-pujian, kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Sekalipun kalian belum pernah melihat Dia, namun kalian mengasihi-Nya. Kalian percaya kepada Dia, sekalipun kalian sekarang tidak melihat-Nya. Kalian bergembira karena sukacita yang mulia dan tidak terkatakan, karena kalian telah mencapai tujuan iman, yaitu keselamatan jiwa kalian.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Selama-lamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 111:1-2.5-6.9.10c; Ul:5b)
1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki, selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya. Kekuatan perbuatan-Nya Ia tunjukkan kepada umat-Nya, dengan memberikan kepada mereka milik pusaka para bangsa.
3. Ia memberikan kebebasan kepada umat-Nya, Ia menetapkan perjanjian untuk selama-lamanya. Kudus dan dahsyatlah nama-Nya! Ia akan disanjung sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus telah menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.

Mengikuti Yesus berarti 'bersedia' menjual segala sesuatu yang membuat kita semakin jauh dari-Nya atau menomorduakan Yesus. Mengikuti Yesus berarti menjadikan Yesus sebagai satu-satunya kekayaan kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:17-27)
 
"Juallah apa yang kaumiliki, dan ikutlah Aku."

Pada suatu hari Yesus berangkat meneruskan perjalanan-Nya. Maka datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya, “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Yesus berkata kepadanya, “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain Allah! Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta dan jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!” Kata orang itu kepada Yesus, “Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.” Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya, “Hanya satu lagi kekuranganmu: Pergilah, juallah apa yang kaumiliki, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin. Maka engkau akan memperoleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari, dan ikutilah Aku.” Mendengar perkataan Yesus, orang itu menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyaklah hartanya. Lalu Yesus memandang murid-murid di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka, “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Murid-murid tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi, “Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Para murid semakin gempar dan berkata seorang kepada yang lain, “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata, “Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab bagi Allah segala sesuatu adalah mungkin!”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Setiap hari kita memberi makan dan minum badan kita. Namun, kadang kita lupa untuk memberi santapan jiwa kita. Makanan dan minuman jasmani berguna bagi kesehatan badan Makanan dan minuman rohani berguna bagi keselamatan jiwa. Karena itu, kita wajib menyeimbangkan antara hidup jasmani dan rohani. Yesus menyadarkan kita untuk memperoleh harta di surga, yaitu keselamatan jiwa. Mari kita menjadi pengikut Kristus yang benar, giat bekerja namun tidak melekat dengan barang duniawi, alias juga memperhatikan kebutuhan rohani bagi jiwa.

Antifon Komuni (1Ptr 1:4)

Berkat rahmat-Nya yang besar kita dilahirkan kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati.

Doa Malam

Ya Allah Yang Mahabaik, tolonglah aku agar mampu bersandar hanya kepada-Mu. Sebab Engkaulah sumber kekuatan, keamanan, kenyamanan dan segala rahmat yang aku butuhkan setiap hari. Terpujilah Engkau yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin. 
 
KATEKESE TENTANG BINATANG DALAM KITAB SUCI: 
 
 Unta adalah binatang padang pasir berkaki empat. Umumnya, unta dipakai sebagai pengangkut barang-barang dagangan dan juga dikendarai orang dalam perjalanan yang jauh karena tubuhnya menyimpan persediaan air untuk beberapa hari. Binatang ini dapat dijumpai misalnya dalam Kej 24:10.19.64; Im 11:4; Ul 14:7. Bulu unta ini bisa digunakan untuk pakaian (Mat 3:4; Mrk 1:6), namun dagingnya tidak dapat dimakan (Im 11:4). 
 
 Hari ini, Yesus memakai gambaran binatang unta untuk menjelaskan ajaran-Nya yang amat menarik dalam Mrk 10:25 (Bdk. Mat 19:2, Luk 18: 25).

RUAH

Minggu, 27 Mei 2018 Hari Raya Tritunggal Mahakudus

Minggu, 27 Mei 2018
Hari Raya Tritunggal Mahakudus
  
“Dihina karena rupa-Nya namun sesungguhnya Ia dikagumi, [Yesus adalah], Sang Penebus, Penyelamat, Pemberi Damai, Sang Sabda, Ia yang jelas adalah Tuhan yang benar, Ia yang setingkat dengan Allah seluruh alam semesta sebab Ia adalah Putra-Nya.” (ibid., 10:110:1) (St. Klemens dari Alexandria)


Antifon Pembuka

Terpujilah Allah Bapa, Putra Allah yang Tunggal, serta Roh Kudus: karena besarlah kasih-Nya bagi kita.

Blest be God the Father; and the Only Begotten Son of God, and also the Holy Spirit, for he has shown us his merciful love.

Benedicta sit Sancta Trinitas, atque indivisa Unitas: confitebimur ei, quia fecit nobiscum misericordiam suam.

Doa Pembuka


Allah Bapa, dengan mengutus Sabda Kebenaran dan Roh Pengudus ke dalam dunia, Engkau telah mengungkapkan kepada manusia misteri-Mu yang mengagumkan. Semoga dengan iman yang benar kami mengakui kemuliaan Tritunggal yang kekal dan menyembah keesaan-Nya dalam keagungan kuasa-Nya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Kitab Ulangan (4:32-34.39-40)
   
 
"Hanya Tuhanlah Allah di langit dan di bumi, tidak ada yang lain!"
    
Dalam perjalanan di padang gurun Musa berkata kepada bangsa Israel, "Cobalah tanyakan dari ujung langit ke ujung langit, tentang zaman dahulu sebelum engkau ada, sejak saat Allah menciptakan manusia di atas bumi, apakah pernah terjadi sesuatu hal yang demikian besar, atau apakah pernah ada terdengar sesuatu seperti ini? Pernahkah suatu bangsa mendengar suara Allah yang bersabda dari tengah-tengah api, seperti yang kaudengar dan engkau tetap hidup? Atau pernahkah suatu allah mencoba datang untuk mengambil baginya suatu bangsa dari tengah-tengah bangsa yang lain, dengan cobaan, dengan tanda-tanda serta mukjizat-mukjizat dan peperangan, dengan tangan yang kuat dan lengan yang perkasa, dan dengan kedahsyatan yang besar, seperti yang dilakukan Tuhan, Allahmu, bagimu di Mesir, di depan matamu? Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa Tuhanlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain. Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baiklah keadaanmu dan keadaan anak-anakmu di kemudian hari. Maka engkau akan hidup lama di tanah yang diberikan Tuhan Allahmu kepadamu untuk selamanya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 33:4-5.6.9.18-19.20.22)
1. Firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
2. Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan, oleh napas dari mulut-Nya diciptakan segala tentara-Nya. Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.
3. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut, dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
4. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:14-17)
    
"Kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah; oleh Roh itu kita berseru, ‘Abba, ya Bapa!’"
       
Saudara-saudara terkasih, semua orang yang dihimpun oleh Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu menerima bukan roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, melainkan Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru, 'Abba, ya Bapa!' Roh itu memberi kesaksian bersama-sama roh kita, bahwa kita ini anak Allah. Dan kalau kita ini anak, berarti kita juga adalah ahli waris, yakni ahli waris Allah sama seperti Kristus. Artinya: jika kita menderita bersama dengan Dia, kita juga akan dipermuliakan bersama dengan Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, kepada Allah yang ada sejak dahulu, kini dan sepanjang masa.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (28:16-20)
     
"Baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus."
          
Sesudah Yesus bangkit dari antara orang mati, kesebelas murid berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. Yesus mendekati mereka dan berkata, "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan 
 
Sesudah kebangkitan, Yesus beberapa kali menampakkan Diri kepada para murid-Nya. Sebelumnya Yesus telah meminta kesebelas murid-Nya untuk pergi ke Galilea. Mereka naik ke bukit yang telah ditunjukkan oleh Yesus. Rupanya Yesus telah berada di situ. Tentu saja para murid mengenali-Nya, lalu menyembah, meski ada beberapa yang masih ragu-ragu. Di tempat yang tinggi itulah Yesus menyampaikan perintah-Nya: "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus." Peristiwa itu memiliki dua arti yang sangat mendasar untuk kehidupan Gereja selanjutnya. Pertama, untuk menjadikan semua bangsa murid Yesus. Itu merupakan tugas perutusan para murid untuk membawa sebanyak mungkin orang ke arah keselamatan yang ditawarkan oleh Yesus. Kedua, membawa mereka untuk beriman sampai kepada iman Tritunggal Mahakudus.
 
 Dengan pikiran dan akal budi manusia kiranya tidak mudah dipahami misteri Tritunggal Mahakudus ini. Rumusannya sederhana: pada hakekatnya Allah itu Esa, mewujudnyata dalam Tiga Pribadi: Bapa, Putra dan Roh Kudus. Misteri yang tidak bisa sepenuhnya dipahami dengan akal budi, namun dimungkinkan bagi manusia di dalam hatinya mengalami dasar misteri itu yang tidak lain adalah kasih sebagai dasar dan pengikatnya. Karena cinta-Nya kepada manusia, Bapa mengutus Putra-Nya untuk membebaskan manusia dari dosa dan kematiannya; dan karya penyelamatan itu diteruskan oleh Roh Kudus, sesudah kebangkitan Kristus, sampai akhir zaman. Itulah iman yang diterima dalam baptisan. [Mgr. A.M. Sutrisnaatmaka, MSF/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2018]

Antifon Komuni (Gal 4:6)

Karena kamu adalan anak, Allah telah mengutus Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru, "Ya Abba, ya Bapa!"

Since you are children of God, God has sent into your hearts the Spirit of his Son, the Spirit who cries out: Abba, Father.

Data est mihi omnis potestas in cælo et in terra, alleluia: euntes, docete omnes gentes, baptizantes eos in nomine Patris, et Filii, et Spiritus Sancti, alleluia, alleluia.

atau Laudate Dominum de cælis.

“Seseorang yang menyangkal bahwa Kristus adalah Tuhan tidak dapat menjadi bait Roh Kudus-Nya …” (St. Siprianus, Letters 73:12 [A.D. 253]).

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy