| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 07 Juni 2018 Hari Biasa Pekan Biasa IX

Kamis, 07 Juni 2018
Hari Biasa Pekan Biasa IX

“Kerendahan hati itu ibu dan ratu semua kebajikan.” (St. Gregorius Agung)


Antifon Pembuka (Mzm 25:4bc)


Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku.


Doa Pembuka

    
Allah Bapa Mahakudus, Engkau takkan menyangkal diri-Mu, melainkan melimpahkan janji setia-Mu kepada umat manusia. Ajarilah kami cinta kasih-Mu melalui Yesus. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.


Lewat suaranya, Rasul Paulus ingin meneguhkan Timotius. Intinya, dia harus setia dan siap menderita sebagai pewarta Injil dan tidak malu untuk mewartakan sabda kebenaran dengan terus terang.

 
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2:8-15)

 
"Sabda Allah tidak terbelenggu. Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia."

Saudara terkasih, ingatlah akan ini: Yesus Kristus, keturunan Daud yang telah bangkit dari antara orang mati, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. Karena pewartaan Injil inilah aku menderita, malahan dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi sabda Allah tidak terbelenggu. Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka pun memperoleh keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal. Sabda ini benar: “Jika kita mati dengan Kristus, kita pun akan hidup dengan Dia. Jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia. Jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita. Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.” Ingatkanlah dan pesankanlah dengan sungguh semua itu kepada mereka di hadapan Allah. Dengan demikian mereka tidak akan bersilat kata, yang sama sekali tidak berguna, tetapi malah mengacaukan orang yang mendengarnya. Berusahalah agar engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang mewartakan sabda kebenaran itu dengan terus terang.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan,

Ref. Ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku.
Ayat. (Mzm 25:4bc-5ab.8-9.10-14)

1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Tuhan itu baik dan benar, sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
3. Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian dan peringatan-peringatan-Nya. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya Ia beritahukan kepada mereka.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 119:34)
Berilah aku pengertian, maka aku akan menaati hukum-Mu, aku akan menepatinya dengan segenap hati, ya Tuhan.
  
Perintah utama yang diajarkan Yesus kepada seorang ahli Taurat dan para pengikut-Nya ialah kasih. Kasih yang sepenuh hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan kepada Allah dan kasih kepada sesama seperti mengasihi diri sendiri.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:28b-34)

 
"Inilah perintah pertama. Dan yang kedua sama dengan yang pertama."

Pada suatu hari datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus dan bertanya, “Perintah manakah yang paling utama?” Yesus menjawab, “Perintah yang utama ialah, ‘Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita itu Tuhan yang esa! Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu. Dan perintah yang kedua, ialah: Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.’ Tidak ada perintah lain yang lebih utama daripada kedua perintah ini.” Berkatalah ahli Taurat itu kepada Yesus, “Guru, tepat sekali apa yang Kaukatakan, bahwa Dia itu esa, dan tak ada Allah lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati, dengan segenap pengertian, dan dengan segenap kekuatan serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri, jauh lebih utama daripada semua kurban bakar dan persembahan.” Yesus melihat betapa bijaksananya jawaban orang itu. Maka Ia berkata kepadanya, “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah.” Dan tak seorang pun masih berani menanyakan sesuatu kepada Yesus.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Kasih kepada Allah hanya dapat diwujudnyatakan dalam kasih kepada sesama. Ahli kitab pun menyadari hal ini. Ia melihat Yesus menggabungkan dua perintah yang diberikan kepada bangsa Israel, bahkan keluar dari mulutnya bahwa kasih jauh lebih utama daripada kurban bakar dan persembahan. Kasih mengubah orang menjadi sadar akan inti kehidupan. Bagaimana dengan penghayatan kasih kita kepada Allah dan sesama? Melalui penghayatan kasih, apakah kita juga merasakan dekatnya Kerajaan Allah?
    
Antifon Komuni (Mrk 12:34)
 
Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah.
  
Doa Malam

Allah Bapa Maha Pengasih, semoga hidup kami didukung oleh cinta kasih, agar selalu sanggup ikut memikul beban sesama dengan cinta kasih pula. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RUAH

Rabu, 06 Juni 2018 Hari Biasa Pekan X

Rabu, 06 Juni 2018
Hari Biasa Pekan X

"Pengajar yang sehat menghindari dosa sombong dalam pikirannya." --- St Gregorius Agung


Antifon Pembuka (Mzm 16:11)

Engkau memberitaukan kepadaku jalan kehidupan. Di hadapan-Mu terdapat sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat abadi.  
   
Doa Pembuka

Ya Allah, hukum dan nubuat para nabi telah teraksana dalam diri Yesus, Tuhan kami. Semoga hidup kami dijiwai oleh cinta kasih, yang pernah memenuhi gembala dan pemimpin kami menuju keabadian, ialah  Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin. 
  
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (1:1-3.6-12)
 
"Kobarkanlah karunia Allah yang ada padamu berkat penumpangan tanganku."
 
Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus, kepada Timotius, anakku yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah. Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa. Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
      
Mazmur Tanggapan
Ref. Kepada-Mu, ya Tuhan, aku melayangkan mataku.
Ayat. (Mzm 123:1-2.2bcd)
1. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di surga. Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya.
2. Seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada Tuhan, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 11:25a, 26)
Akulah kebangkitan dan kehidupan. Barangsiapa percaya pada-Ku, tak akan mati.
   
   Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:18-27)


"Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."

Pada suatu hari datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya, "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita, 'Jika seseorang yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya.' Ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang wanita, lalu mati tanpa meninggalkan keturunan. Maka yang kedua mengawini dia, tetapi juga mati tanpa meninggalkan keturunan. Demikian juga yang ketiga. Dan begitulah seterusnya, ketujuh-tujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Akhirnya wanita itu pun mati. Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami wanita itu? Sebab ketujuh-tujuhnya telah beristerikan dia." Jawab Yesus kepada mereka, "Kalian sesat, justru karena kalian tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. Sebab di masa kebangkitan orang mati, orang tidak kawin atau dikawinkan; mereka hidup seperti malaikat di surga. Mengenai kebangkitan orang mati, tidakkah kalian baca dalam kitab Musa, yaitu dalam cerita tentang semak berduri, bahwa Allah bersabda kepada Musa, 'Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
   
Dalam Gereja Katolik, ada kelompok biarawan-biarawati. Dengan kebebasan penuh, mereka memilih untuk hidup selibat, yakni hidup tidak menikah. Tujuan hidup selibat antara lain adalah memberikan kesaksian kepada orang lain bahwa ada kehidupan kekal di surga, di mana orang tidak kawin dan tidak dikawinkan. 
 
 Yesus mengakui dan mengajarkan adanya kebangkitan badan di akhir zaman (bdk Mat 12:41; Yoh 5:29), suatu hal yang tidak diterima oleh orang-orang Saduki (Kis 23:8). Oleh karena itu, mereka ingin menyerang Yesus dengan mengajukan kasus tentang tujuh orang bersaudara yang pernah menikahi seorang perempuan yang sama. Di surga kelak, suami siapakah dia itu? Tampaknya kasus ini amat sulit. Mereka yakin, Yesus pasti tidak mampu menjawabnya. Namun, jawaban Yesus mengejutkan. "Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di surga." Untuk membuktikan kesesatan mereka, Yesus menggunakan logika yang lazim dipakai orang pada zaman itu. Beginilah logika Yesus. Allah adalah Allah Abraham, Ishak, dan Yakub (A=B). Allah adalah Allah orang hidup (A=C). Jadi, Abraham, Ishak, dan Yakub (B) adalah orang hidup (C), padahal sebenarnya sudah berabad-abad yang lalu mereka meninggal dunia.

 Orang sering lupa bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara. Ada suatu kehidupan lain sesudah kematian. Kita diingatkan oleh bacaan Injil hari ini bahwa ada kehidupan lain, di mana orang akan hidup seperti malaikat: tidak kawin dan tidak dikawinkan. Itulah tujuan hidup manusia yang sebenarnya, bukan hidup di dunia yang fana dan penuh penderitaan ini. Hidup di dunia ini hanyalah persiapan menuju hidup kekal di surga. (HP/Inspirasi Batin 2018)
 
Antifon Komuni (Mat 5:19)
 
Barangsiapa melakukan dan mengajarkan perintah Tuhan, dia akan menduduki tempat tinggi di dalam Kerajaan Surga.
   
 

Seri Alkitab: MENYELISIK MARKUS PENGINJIL

Seri Alkitab
MENYELISIK MARKUS PENGINJIL
Bagian II

Syalom aleikhem.
Meski Alkitab tak terlalu jelas menyingkap siapa Santo Markus Penginjil, Tradisi Suci cukup gamblang menjelaskannya bagi kita. Memang begitulah – kerennya – cara beriman Gereja Kristen yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik (nama kondang: “Gereja Katolik”). Tak bisa Alkitab diandalkan sebagai satu-satunya sumber iman. Ada Tradisi yang perlu digali. Mari ikut.

Berikut ini Tradisi yang disampaikan kepada kita oleh Santo Klemen dari Alexandria. Ketika Rasul Petrus mewartakan Injil di Roma, banyak umat yang mendengarkannya mendorong Santo Markus menuliskan apa yang dikhotbahkan Rasul Petrus. Kisah itu tertulis dalam Historia Ecclesiastica (‘Sejarah Gerejawi’) VI.14.6 yang diriwayatkan oleh seorang Bapa Gereja bernama Eusebius: “Ketika Petrus mengajarkan Firman di depan umum di Roma dan mewartakan Injil oleh Roh Kudus, banyak orang yang hadir meminta Markus yang sudah lama mengikuti Petrus dan mengingat kata-katanya, menuliskan kata-kata [Petrus] itu.”

Disuratkan pula dalam kitab yang sama (VI.25.5) demikian: “[Injil] yang kedua [dari keempat Injil] ditulis oleh Markus yang menyusunnya menurut arahan Petrus yang dalam surat Katoliknya mengakui dia sebagai anaknya dengan berkata: Gereja yang di Babilonia terpilih bersama denganmu, memberi salam kepadamu, dan demikian juga Markus, anakku.”

Dengan kalimat yang hampir persis, salam itu kita temukan di dalam Alkitab (1Ptr. 5:13): “Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu yang terpilih yang di Babel dan juga dari Markus, anakku.”

Lalu menjadi klop di situ antara Alkitab dan Tradisi. Menjadi jelas bahwa Markus yang disebut dalam Surat Kedua Petrus itulah Santo Markus yang menulis Injil Kedua, yaitu Injil Markus yang termasuk dalam Alkitab Katolik. Tanpa Tradisi Suci, sulit sekali kita mengetahui siapa itu Markus, juga mengapa Injil Kedua dinamakan Injil Markus. Dengan aneka riwayat itu, Gereja Katolik begitu mudah menjawab pelbagai pertanyaan yang muncul yang tak terdapat jawabannya di dalam Alkitab.

Contoh kecil pertanyaan yang tak terjawab oleh Alkitab adalah “Siapa penulis Injil Kedua?” juga “Mengapa Injil Kedua dinamakan Injil Markus?” dan lagi “Siapa sebenarnya Markus yang menulis Injil Kedua?” Dengan Tradisi Suci, semua itu beres terpuaskan oleh jawaban yang amat meyakinkan. Karena itu, sekali lagi terbukti bahwa doktrin “hanya Alkitab” tak bisa dipegang karena tidak valid.

Bagi Gereja Katolik, terang-benderang bak matahari siang bahwa Injil Kedua ditulis oleh Santo Markus. Meski aslinya Injil Markus datang tak bernama, kita tetap tahu siapa penulisnya. Lalu, juga mengapa itu dinamakan Injil Markus, Gereja Katolik tahu asal-muasalnya. Uraian Tradisi oleh para Bapa Gereja sangat jelas merunutkan riwayatnya. Ikuti terus lanjutan penyelisikan ini. Semoga makin asyik. Tampaknya. Amin.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Selasa, 05 Juni 2018 Peringatan Wajib St Bonifasius, Uskup dan Martir

Selasa, 05 Juni 2018
Peringatan Wajib St Bonifasius, Uskup dan Martir
    
 
 
“Gereja itu bagaikan bahtera besar berlayar di lautan dunia dan ditempuh oleh gelombang cobaan di dalam hidup” (St. Bonifasius)

Antifon Pembuka

Mereka orang suci, sabda Allah, yang mulia karena mewartakan kebenaran ilahi.

Doa Pembuka


Allah Bapa kami, sumber keteguhan para martir, hari ini kami memperingati Santo Bonifasius, uskup dan martir-Mu, yang telah memeteraikan dengan darah iman yang diajarkannya dengan lidah. Semoga berkat doa restunya kami selalu memegang teguh iman itu, serta menghayatinya dengan setia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan bertakhta bersama Bapa dalam persatuan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Kita semua sedang menantikan langit dan bumi baru. Untuk itu, Rasul Petrus mengingatkan kita semua supaya kita tak bercacat dan bernoda di hadapan Tuhan ketika saat itu tiba. 
  
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus (3:12-15a.17-18)

"Kita menantikan langit dan bumi yang baru."
Saudara-saudara terkasih, kalian menantikan dan berusaha mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa oleh api dan unsur-unsur dunia akan lebur oleh nyalanya. Tetapi sesuai dengan janji Allah, kita menantikan langit dan bumi yang baru, tempat terdapat kebenaran. Sebab itu, Saudara-saudaraku terkasih, seraya menantikan semuanya itu, haruslah kalian berusaha supaya kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, serta dalam perdamaian dengan Dia. Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat. Saudara-saudaraku terkasih, kalian telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah! Jangan sampai kalian terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan sampai kehilangan peganganmu yang teguh. Tetapi hendaklah kalian bertumbuh dalam kasih karunia dan semakin mengenal Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Terpujilah Dia. Bagi-Nya kemuliaan sekarang dan selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, Engkaulah pelindung kami turun-temurun.
Ayat. (Mzm 90:2.3-4.10.14.16)
1. Sebelum gunung-gunung dilahirkan, sebelum bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari sediakala sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
2. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, “Kembalilah, hai anak-anak manusia!” Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
3. Masa hidup kami tujuh puluh tahun, atau jika kuat, delapan puluh tahun, tapi isinya hanyalah kesukaran dan penderitaan; begitu cepat mereka lewat dan kami hanyut lenyap.
4. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Biarlah hamba-hamba-Mu menyaksikan perbuatan-Mu, biarlah anak cucu mereka menyaksikan semarak-Mu.


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Ef 1:17-18)
Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata budi kita agar kita mengenal harapan panggilan kita.  .


Beberapa orang Farisi dan Herodian menghadap Yesus untuk menjerat-Nya dengan suatu pertanyaan. Namun, Yesus yang mengetahui kemunafikan mereka justru menjadikan pertanyaan mereka sebagai jalan untuk mengajar mereka bagaimana seharusnya berbakti kepada Allah dan kepada kaisar. 
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:13-17)

"Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah."

Pada waktu itu beberapa orang Farisi dan Herodian disuruh menghadap Yesus, untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya, “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur. Engkau tidak takut kepada siapa pun, sebab Engkau tidak mencari muka, tetapi dengan jujur mengatakan jalan Allah. Nah, bolehkah kita membayar pajak kepada kaisar atau tidak?” Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka, “Mengapa kalian mencobai Aku? Tunjukkanlah suatu dinar untuk Kulihat!” Mereka menunjukkan sekeping dinar. Lalu Yesus bertanya, “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka, “Gambar dan tulisan kaisar.” Maka Yesus berkata kepada mereka, “Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar, dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah!” Mereka sangat heran mendengar Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

   
Renungan

Tak mudah membagi secara adil apa yang menjadi hak Allah dan dunia; tahu batas akan hal duniawi dan hal rohani. Sebagai masyarakat yang baik, tentunya kita memiliki tanggung jawab untuk membayar pajak pada negara dan sebagai umat Allah, harus memberikan kepada Allah apa yang wajib diberikan kepada Allah. Oleh karena itu, Rasul Petrus memberi peringatan agar kita waspada dan jangan terseret pada kesesatan, yaitu pembenaran diri. Apakah kita cenderung jatuh pada pembenaran diri dan tidak adil pada dunia dan terhadap Allah? St. Bonifasius telah memberi contoh bagaimana sebagai uskup dia memberikan apa yang wajib diberikan kepada Allah.
 

"Apa yang tidak dapat kita angkat sendiri, hendaklah kita angkat dengan pertolongan Dia yang Mahakuasa." (St. Bonifasius)
  
 
Antifon Komuni (Yoh 34:15)
 
Domba-domba-Ku akan Kugembalakan dan akan Kujaga senantiasa. 
 
Doa Malam

Terima kasih ya Bapa, atas anugerah-Mu hari ini. Semoga aku senantiasa berjalan benar di hadapan-Mu. Maka, mampukanlah aku supaya berani berkorban seperti St. Bonifasius martir-Mu. Amin.

RUAH

Senin, 04 Juni 2018 Hari Biasa Pekan IX

Senin, 04 Juni 2018
Hari Biasa Pekan IX

"Kesejahteraan yang nampaknya menarik tidak boleh menyesatkan kita, yang membuat kita lupa meneruskan perjalanan ke arah tujuan " (St Gregorius Agung)

Antifon Pembuka (lih. Mzm 91:2)

Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku yang kupercaya.
 
  
Doa Pembuka
  
Allah Bapa Mahabaik, kami mohon limpahilah kami dengan sabda-Mu dan semoga kami menyadari bahwa Engkau meneguhkan kasih setia-Mu kepada siapa pun berkat Yesus Kristus, Putra-Mu.Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Rasul Paulus menasihati jemaat beriman supaya berusaha menambahkan kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, kasih akan saudara-saudara dan kasih akan semua orang. Semua itu penting dalam hidup beriman.
 
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus (1:1-7)

"Yesus Kristus telah menganugerahkan kepada kita janj-janji yang berharga. Berkat Dia, kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi."

Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita. Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Allahku, pada-Mulah aku percaya
Ayat. (Mzm 91:1-2.14-15ab.15c-16)
1. Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan, "Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku yang kupercayai."
2. Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakannya.
3. Aku akan meluputkan dia dan memuliakannya, dengan umur panjang akan Kukenyangkan dia; kepadanya akan Kuperlihatkan keselamatan yang datang dari pada-Ku."
   

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Why 1:5ab)
 Yesus Kristus, Engkaulah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari alam maut; Engkau mengasihi kami dan mencuci dosa kami dalam darah-Mu.

Perumpamaan yang disampaikan Yesus tentang kebun anggur dan para pekerjanya telah menyinggung hati para imam kepala, ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua. Sayangnya, mereka bukannya lantas bertobat, melainkan malah berniat menangkap Yesus. Mereka semakin mengeraskan hati mereka.
 
   Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:1-12)

"Mereka menangkap dan membunuh putra kesayangan, dan melemparkannya ke luar kebun anggur."

Pada suatu hari Yesus berbicara kepada imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua dengan perumpamaan, kata-Nya, "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan membunuhnya, lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu. Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain. Tidak pernahkah kamu membaca nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita." Lalu mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu. Tetapi mereka takut kepada orang banyak, jadi mereka pergi dan membiarkan Dia."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Perumpamaan Yesus hari ini merupakan sebuah tamparan bagi pemimpin jemaat. Digambarkan tentang Allah yang mempercayakan kebun anggur (bangsa Israel) pada pemimpin agama Yahudi (petani) namun justru anak (Yesus) diperlakukan sangat kejam. Inilah yang membuat mereka kehilangan kepercayaan dari Allah. Oleh sebab itu, Rasul Petrus menekankan perlunya pengenalan akan Allah yang dimulai dari iman dan berujung pada kasih terhadap semua orang. Benarkah para pemimpin sekarang, khususnya di lingkungan Gereja, memimpin dan melayani berdasarkan pengenalan akan Allah?

Antifon Komuni (Lih. Mzm 91:14.15ab)
 
Ia berpaut pada-Ku, maka Aku menyelamatkannya. Ia mengakui Aku, maka Aku akan menjadi pelindungnya. Ia berseru kepada-Ku, maka Aku akan menjawabnya. 
 
Doa Malam
   
Bapa Yang Mahapengampun, segala karya-Mu menggerakkan diriku untuk meneladaninya. Semoga aku berani menjadi pewarta yang tangguh dan jauhkanlah dari rasa iri dan dengki dalam hidup harianku. Amin.


RUAH

Minggu, 03 Juni 2018 Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus

Minggu, 03 Juni 2018
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus

Paskah Kristus mencakup bukan hanya sengsara dan wafat-Nya, melainkan juga kebangkitan-Nya. Ini dikumandangkan oleh aklamasi umat sesudah konsekrasi: "Kebangkitan-Mu kami muliakan." Kurban Ekaristi menghadirkan bukan saja misteri sengsara dan wafat Juruselamat, tetapi juga misteri kebangkitan-Nya, yang memahkotai pengorbanan-Nya. (Paus Yohanes Paulus II, Surat Ensiklik Ecclesia de Eucharistia, Ekaristi dan Hubungannya dengan Gereja, No. 14)


Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 81:17)

Ia telah memberi mereka gandum yang terbaik. Ia telah mengenyangkan mereka dengan madu dari gunung batu.

He fed them with the finest wheat and satisfied them with honey from the rock.

atau
Antifon: Cibavit eos ex adipe frumenti, alleluia: et de petra, melle saturavit eos, alleluia, alleluia, alleluia.
Ayat Mazmur.
1. Exsultate Deo adiutori nostro: iubilate Deo Iacob. (Antifon)
2. Sumite psalmum, et date tympanum: psalterium iucundum cum cithara. (Antifon)
3. Ego enim sum Dominus Deus tuus, qui eduxi te de terra ægypti: dilata os tuum, et implebo illud. (Antifon)

Doa Pembuka

Allah Bapa kami yang maha pengasih dan penyayang, Engkau tak henti-hentinya memperkuat Gereja dengan santapan tubuh dan darah Putra-Mu. Semoga kami selalu memperoleh kekuatan baru setiap kali kami menyambut Tubuh dan Darah Putra-Mu Yesus Kristus, Tuhan kami yang hidup dan bertakhta bersama Bapa dalam persatuan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Keluaran (24:3-8)
   
 
"Inilah darah perjanjian yang diikat Allah dengan kamu."
   
Ketika Musa turun Gunung Sinai, dan memberitahukan kepada bangsa Israel segala firman dan peraturan Tuhan, maka seluruh bangsa itu menjawab serentak, “Segala firman yang telah diucapkan Tuhan itu, akan kami laksanakan!” Musa lalu menuliskan segala firman Tuhan itu. Keesokan harinya, pagi-pagi, didirikannya mezbah di kaki gunung itu, dengan dua belas tugu sesuai dengan kedua belas suku Israel. Kemudian disuruhnyalah orang-orang muda dari bangsa Israel mempersembahkan kurban bakaran dan menyembelih lembu-lembu jantan sebagai kurban keselamatan kepada Tuhan. Sesudah itu Musa mengambil sebagian dari darah itu, lalu ditaruhnya ke dalam pasu; sebagian lagi dari darah itu disiramkannya pada mezbah itu. Lalu diambilnya kitab perjanjian itu dan dibacakannya, dan bangsa itu mendengarkan. Lalu mereka berkata, “Segala firman Tuhan akan kami laksanakan dan kami taati!” Kemudian Musa mengambil darah itu dan memercikkannya kepada bangsa itu seraya berkata, “Inilah darah perjanjian yang diikat Tuhan dengan kamu, berdasarkan segala firman ini.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, 3/4, PS 856
Ref. Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu, Inilah Darah-Ku yang ditumpahkan bagimu. Lakukanlah ini akan peringatan kepada-Ku.
Ayat. (Mzm 116:12-13.15.16b-18; Ul: lh. 1Kor 10: lh.16)
1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan, segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.
2. Sungguh berhargalah di mata Tuhan, kematian semua orang yang dikasihi-Nya, Ya Tuhan, aku hamba-Mu, aku hamba-Mu, anak sahaya-Mu, Engkau telah melepaskan belengguku.
3. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (9:11-15)
   
"Darah Kristus akan menyucikan hati nurani kita."
     
Saudara-saudara terkasih, Kristus telah datang sebagai Imam Agung demi kesejahteraan masa yang akan datang; Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan lebih sempurna, yang bukan buatan tangan manusia, artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat pelunasan yang kekal. Sebab, jika darah domba dan lembu jantan dan percikan abu lembu muda mampu menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang atas dorongan Roh Abadi telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tidak bercacat; betapa darah ini akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup. Karena itu Kristus adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Madah Ekaristi, sol = es, m.7, PS 556 (fakultatif)
Syair: Lauda Sion, ayat 1-4.5-8 Thomas dari Aquino 1263/64, terj. Komlit KWI 1992
Lagu: Prancis abad ke-12, Graduale Romanum 1974
1. Sion, puji Penyelamat, Sang Pemimpin dan Gembala dalam kidung pujian.
2. Pujilah sekuat hati, kar'na Dia melampaui puji yang kaulambungkan.
3. Hari ini yang tersaji: Roti Hidup yang dipuji, sumber hidup yang kekal.
4. Itulah yang dihidangkan bagi para rasul Tuhan: Tak perlu diragukan.
5. Lihat Roti malaikat, jadi boga peziarah: sungguh itu roti putra, anjing jangan diberi.
6. Inilah yang dilambangkan waktu Ishak dikurbankan: Domba Paskah disajikan, dan manna dihujankan.
7. Yesus, Roti yang sejati, Kau Gembala murah hati, s'lalu lindungilah kami, dan tunjukkan pada kami bahagia yang kekal.
8. Dikau Allah mahakuasa, bimbing kami, insan fana, undang kami dalam pesta, dan jadikan kami warga umat kudus bahagia. Amin. Alleluya.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (lih. Yoh 6:51) 2/4
Akulah roti hidup yang turun dari surga; siapa yang makan roti ini akan hidup selama-lamanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (14:12-16.22-26)
   
"Inilah Tubuh-Ku, inilah Darah-Ku."
    
Pada hari pertama Hari Raya Roti Tidak Beragi, pada waktu orang menyembelih domba Paskah, murid-murid berkata kepada Yesus, “Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?” Lalu Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan, “Pergilah ke kota! Di sana kamu akan bertemu dengan seorang yang membawa kendi berisi air. Ikutilah dia, dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya: Guru berpesan, ‘Di manakah ruangan yang disediakan bagi-Ku untuk makan Paskah bersama dengan murid-murid-Ku? Lalu orang itu akan menunjukkan kepadamu sebuah ruangan yang besar, yang sudah lengkap dan tersedia. Di situlah kamu harus mempersiapkan perjamuan Paskah untuk kita!’” Maka berangkatlah kedua murid itu. Setibanya di kota, mereka dapati semua seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu mereka mempersiapkan Paskah. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, membagi-bagi roti itu lalu memberikannya kepada para murid, seraya berkata “Ambillah, inilah Tubuh-Ku!” Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur, lalu memberikannya kepada para murid, dan mereka semua minum dari cawan itu. Dan Yesus berkata kepada mereka, “Inilah Darah-Ku, darah perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak lagi akan minum hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya yang baru, yaitu dalam Kerajaan Allah.” Sesudah menyanyikan lagu pujian, pergilah mereka ke Bukit Zaitun.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus mengarahkan dan mengingatkan kita secara khusus kepada salah satu Sakramen yakni Sakramen Ekaristi. Ekaristi merupakan sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani. Ekaristi merupakan tanda dan sarana persatuan dengan Allah dan kesatuan antar manusia. Ekaristi tidak hanya menghubungkan masing-masing orang secara pribadi dengan Allah, tetapi juga menjadi ikatan antara umat sendiri. Ekaristi yang hadir dalam rupa Tubuh dan Darah Kristus bukanlah dimaksudkan hanya untuk dilihat atau ditonton melainkan disambut, diterima, dimakan, dan diaplikasikan dalam hidup nyata sehingga kita menjadi Tubuh Kristus itu sendiri. Di mana posisi kita sekarang? Apakah kita sudah puas dengan hanya melihat Yesus? Dapatkah kita melangkah satu langkah lebih jauh? Setelah menerima Tubuh Kristus, kita lebih mencintai, lebih rendah hati, berteman dengan orang-orang miskin dan kecil. [DGB/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2018]

Antifon Komuni (Yoh 6:56)

Siapa yang makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, sabda Tuhan.

Whoever east my flesh and drinks my blood remains in me and I in him, says the Lord.

Qui manducat carnem meam, et bibit sanguinem meum, in me manet, et ego in eo, dicit Dominus.

Ave Maria

 
Syalom aleikhem.
Kemarin persis kita mengakhiri Mei sebagai Bulan Maria. Dalam Bulan Maria, umat Katolik diajak berdevosi (artinya: berbakti dan mohon pertolongan) kepada Sang Theotokos, yaitu Bunda Maria. Salah satu cara berdevosi kepada Bunda Maria adalah banyak berdoa Salam Maria. Dalam bahasa Latin, doa ini disebut Ave Maria.

Ave Maria terdiri atas tiga kalimat. Yang pertama: “Salam, Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu.” Kalimat ini sesuai dengan Alkitab (Luk. 1:28). Perkataan ini diucapkan oleh Malaikat Agung Santo Gabriel ketika menyampaikan berita dari Tuhan Allah untuk Bunda Maria. Patutlah orang Katolik mengulangi sapaan Sang Malaikat.

Kalimat kedua: “Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.” Ini pun bersumber dari Alkitab (Luk. 1:41). Perkataan ini diucapkan oleh Bunda Elisabet, ibu Yohanes Sang Pembaptis. Ketika dikunjungi Bunda Maria, Bunda Elisabet langsung dipenuhi oleh Roh Kudus. Artinya, Bunda Maria “pembawa Roh Kudus”. Pantaslah orang Katolik mengulangi perkataan Bunda Elisabet.

Ketiga: “Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati.” Ini tak ada dalam Alkitab, tapi ditemukan dalam Tradisi Suci. Umur doa ini sudah sangat tua, dan kita gunakan sampai hari ini. Amin.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy