| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 10 Juni 2018 Hari Minggu Biasa X

Minggu, 10 Juni 2018
Hari Minggu Biasa X

Kristus adalah pusat, dan di sekeliling-Nya dikumpulkan manusia-manusia menjadi "keluarga Allah". Ia memanggil mereka kepada-Nya melalui tutur kata, melalui tanda-tanda, yang mewartakan Kerajaan Allah, dan melalui perutusan para murid-Nya. Ia akan menegakkan Kerajaan-Nya terutama melalui misteri Paskah-Nya: kematian-Nya di salib dan kebangkitan-Nya. "Dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku" (Yoh 12:32). Semua orang dipanggil untuk persatuan dengan Kristus. (Katekismus Gereja Katolik, 542)

Antifon Pembuka (Mzm 26:1-2)

Tuhan adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar? Semua lawanku dan musuhku akan tergelincir jatuh.

The Lord is my light and my salvation; whom shall I fear? The Lord is the stronghold of my life; whom should I dread? When those who do evil draw near, they stumble and fall.

Dominus illuminatio mea, et salus mea, quem timebo? Dominus defensor vitæ meæ, a quo trepidabo? qui tribulant me inimici mei, infirmati sunt, et ceciderunt.
Mzm. Si consistant adversum me castra: non timebit cor meum

Doa Pembuka

Allah Bapa yang Maharahim, Engkau tidak menghendaki agar kami jatuh binasa. Oleh karena itu, buatlah kami bertobat dan berilah kami kekuatan untuk mengalahkan kuasa kejahatan dengan cinta kasih sebagaimana diteladankan oleh Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kejadian (3:9-15)
   
  
"Aku akan mengadakan permusuhan antara keturunanmu dan keturunan perempuan ini."
 
Di Taman Eden, setelah manusia makan buah pohon terlarang, Tuhan Allah memanggil manusia dan berfirman kepadanya, “Di manakah engkau?” Manusia menjawab, “Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” Tuhan berfirman pula, “Siapa yang memberitahukan kepadamu bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab, “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah itu kepadaku, maka kumakan.” Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu, “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu, “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan buah itu.” Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu, “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak, dan di antara segala binatang hutan. Dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah yang akan kaumakan seumur hidupmu! Aku akan mengadakan permusuhan antara keturunanmu dengan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan egkau akan meremukkan tumitnya.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan (PS 814)
Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah.
Ayat. (Mzm 130:1-2, 3-4, 5-6b, 7b-8; Ul: 37)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang akan bertakwa kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan Firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Than, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (2Kor 4:13-5:1)
 
"Kami percaya, sebab itu kami berkata-kata."
 
Saudara-saudara, kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis, “Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata.” Maka kami pun juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata. Karena kami tahu, bahwa Allah yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama degan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur yang semakin melimpah bagi kemuliaan Allah. Sebab itu kami tidak tawar hati! Tetapi meskipun manusia-lahiriah kami semakin merosot, namun manusia-batiniah kami dibarui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan itu sementara, sedangkan yang tak kelihatan itu kekal. Kami tahu, bahwa jika kemah kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu kediaman di surga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang bukan buatan tangan manusia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil (PS 958)
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 12:31b-32)
Sekarang penguasa dunia akan dilemparkan keluar; dan Aku, apabila ditinggikan dari bumi, Aku menarik semua orang datang kepada-Ku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:20-35)
 
"Kesudahan Iblis sudah tiba."
 
Sekali peristiwa, ketika Yesus dan murid-murid-Nya masuk ke sebuah rumah, datanglah orang banyak berkerumun, sehingga makan pun mereka tidak dapat. Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Yesus, sebab kata mereka ‘Ia tidak waras lagi’. Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata, “Ia kerasukan Beelzebul!” Ada juga yang berkata, “Dengan penghulu setan Ia mengusir setan.” Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan, “Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis? Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, malahan sudah tamatlah riwayatnya. Camkanlah! Tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya, kecuali kalau ia mengikat lebih dahulu orang kuat itu. Lalu barulah dapat ia merampok rumah itu. Aku berkata kepadamu: Sungguh, semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun untuk selama-lamanya, sebab dosa yang dilakukannya adalah dosa yang kekal.” Yesus berkata demikian karena mereka bilang bahwa Ia kerasukan roh jahat. Lalu datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus. Mereka berdiri di luar, mereka menyuruh orang memanggil Yesus. Waktu itu ada orang banyak duduk mengelilingi Dia, mereka berkata kepada Yesus, “Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di lur, dan berusaha menemui Engkau!” Jawab Yesus kepada mereka, “Siapa ibu-Ku? Siapa saudara-saudara-Ku?” Yesus memandang orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu, dan berkata, “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku!”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Ibu dan saudara Yesus datang untuk bertemu dengan Dia. Awalnya mereka ingin mengambil Yesus karena dianggap tidak waras oleh banyak orang. Tetapi menarik bahwa Yesus tidak langsung keluar menemui ibu dan saudara-Nya, tetapi Ia bertanya kepada orang banyak, "Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-Ku?" "Inilah ibu-Ku dan saudara-Ku. Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudari dan dialah ibu-Ku." 
    
 Yesus menjelaskan bahwa ibu dan saudara-Nya adalah mereka yang melakukan kehendak Allah. Kita semua yang melakukan kehendak Allah adalah menjadi ibu dan saudara Yesus pula. Yesus mau menekankan bahwa persaudaraan-Nya adalah lebih persaudaraan ilahi, persaudaraan sebagai anak-anak Allah, yang melakukan kehendak Allah. Tentu ini tidak berarti bahwa Yesus tidak menerima ibu-Nya, karena ibu-Nya adalah juga orang yang melakukan kehendak Allah. Malah, dengan mengatakan hal itu Yesus menunjukkan kepada semua orang keunggulan ibu-Nya, yaitu setia melakukan kehendak Allah dalam hidupnya.
 
 Dengan sabda itu kita semua dapat menjadi ibu dan saudara Yesus. Syaratnya adalah kita melakukan perintah Allah, kita berbuat baik, kita taat pada Allah. Di mana pun kita mencari kehendak Allah dan melakukannya, kita menjadi saudara Yesus. Oleh karena itu, kita boleh merasa bahagia dan gembira karena ada jalan untuk menjadi saudara Yesus. Apakah kita ingin menjadi saudara-Nya? Kalau ya, mari kita lakukan kehendak Allah. Mari kita berlaku baik kepada siapa pun.  (PS/INSPIRASI BATIN 2018)

Antifon Komuni (Mzm 18:3)

Tuhanlah bukit batuku. Kubu pertahananku dan penyelamatku. Allahku, Penolongku.

Dominus firmamentum meum, et refugium meum, et liberator meus: Deus meus adiutor meus.

atau (1Yoh 4:16)

Allah adalah kasih. Siapa saja yang tetap berada di dalam kasih tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

Sabtu, 09 Juni 2018 Peringatan Wajib Hati Tersuci SP. Maria

Sabtu, 09 Juni 2018
Peringatan Wajib Hati Tersuci SP. Maria

“Apa yang Gereja Katolik percaya dan ajarkan tentang Maria, berakar dalam iman akan Kristus, tetapi sekaligus juga menjelaskan iman akan Kristus.” (Katekismus Gereja Katolik, 487)


Antifon Pembuka (Mzm 12:6)


Hatiku bergembira karena Engkau menyelamatkan daku. Aku bernyanyi bagi-Mu karena kebaikan-Mu terhadapku. 


Doa Pembuka

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, Engkau telah memenuhi hati Santa Perawan Maria dengan rahmat-Mu, sehingga ia menjadi kediaman yang pantas bagi Roh Kudus. Semoga berkat jasa dan doa restunya kami pun diterima dalam bait kemuliaan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
       
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (4:1-8)

 
 
"Lakukanlah pekerjaan seorang pewarta Injil. Hidupku mulai dicurahkan dan Tuhan akan mengaruniakan mahkota keselamatan kepadaku."

Saudara terkasih, di hadapan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi kerajaan-Nya: Wartakanlah sabda Allah. Siap sedialah selalu, baik atau tidak waktunya. Nyatakanlah yang salah, tegur dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. Sebab akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya, untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. Tetapi engkau, kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah dalam penderitaan, lakukanlah pekerjaan pewarta Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu! Mengenai aku, darahku mulai dicurahkan sebagai persembahan, dan saat kematianku sudah mendekat. Aku telah menyelesaikan pertandingan yang baik, mencapai garis akhir dan memelihara iman. Kini tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku pada hari-Nya oleh Tuhan, hakim yang adil; bukan hanya kepadaku, tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Mulutku akan menceritakan keselamatan yang datang dari-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 71:8-9.14-15a.16-17.22; R.15b)

1. Mulutku penuh dengan puji-pujian kepada-Mu, sepanjang hari penuh penghormatan kepada-Mu. Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis.
2. Tetapi aku senantiasa mau berharap kepada-Mu, dan menambah puji-pujian bagi-Mu. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu.
3. Aku datang dengan keperkasaan Tuhan Allah, hendak memasyhurkan hanya keadilan-Mu saja! Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.
4. Aku pun mau menyanyikan syukur dengan gambus atas kesetiaan-Mu, ya Allahku, menyanyikan mazmur bagi-Mu dengan kecapi, ya Yang Kudus Israel.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:3)
Berbahagialah yang bersemangat miskin, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.
  

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:38-44)

 
"Janda miskin itu telah memberi lebih banyak daripada semua orang lain."

Pada suatu hari Yesus dalam pengajaran-Nya berkata, “Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat. Mereka suka berjalan-jalan dengan pakaian panjang dan suka menerima penghormatan di pasar. Mereka suka menduduki tempat-tempat terdepan dalam rumah ibadat dan tempat terhormat dalam perjamuan. Mereka mencaplok rumah janda-janda sambil mengelabui orang dengan doa panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat. Pada kali lain sambil duduk berhadapan dengan peti persembahan Yesus memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah sejumlah janda miskin. Ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka Yesus memanggil para murid-Nya dan berkata kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin itu memberi lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda itu memberi dari kekurangannya: semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

 
SP Maria merupakan pioneer Perjanjian Baru, pribadi yang dipilih oleh Allah dalam rangka mewujudkan janji Allah untuk menyelamatkan umat manusia di seluruh dunia. Hari ini kita kenangkan hatinya yang tersuci, sehari setelah mengenangkan Hati Yesus Yang Mahakudus. SP Maria adalah teladan umat beriman, maka marilah kita sebagai umat beriman meneladannya, antara lain dengan memperbaharui hati kita agar semakin suci. Dalam perjalanan hidup, tugas dan panggilan kita masing-masing, kita telah menerima aneka siraman rohani (nasihat, tegoran, perintah, ajaran, kritik dst..), yang menurut saya berfungsi untuk memperbaharui cara hidup dan cara bertindak kita, sehingga hati kita juga semakin suci. 
 
Berrefleksi atas apa yang disabdakan oleh Yesus dalam Injil hari ini rasanya secara konkret masih up to date alias terjadi sampai kini. Sebagai contoh sebut saja Pak Yudas dan Pak Petrus, mereka tinggal di kota metropolitan Jakarta. Baik Yudas maupun Petrus adalah bapa keluarga dengan satu isteri dan dua anak, namun yang berbeda adalah Yudas menjadi direktur beberapa perusahaan sedangkan Petrus adalah buruh pabrik yang memperoleh imbalan/balas jasa sesuai dengan UMP .Income atau pendapatan bersih (take home pay) Yudas per bulan Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), sedangkan Petrus Rp.900.560,- (sembilan ratus ribu lima ratus enam puluh rupiah). Sama-sama sebagai orang katolik mereka rajin ke gereja pada hari minggu dan tidak lupa memberi persembahan atau kolekte dalam Perayaan Ekaristi. Jumlah kolekte yang dikeluarkan Yudas mungkin Rp.400.000,-/bulan dan Petrus Rp.4.000,-/bulan. Jika dilihat secara nominal kolekte Yudas lebih besar daripada Petrus, tetapi jika dilihat secara lebih mendalam sebagai persembahan/pengorbanan dirinya kiranya Petrus lebih besar daripada Yudas. Bukankah dengan berkurangnya Rp.4.000,- perbulan lebih terasa bagi Petrus dan keluarganya daripada Yudas dan keluarganya yang mempersembahkan Rp.400.000,-/bulan? Hitung saja sisa dana/uang yang tinggal pada mereka serta kebutuhan hidup sehari-hari mereka! Petrus sungguh memberi dari kekurangannya, sedangkan Yudas memberi dari kelimpahannya.
 
Memberi dari kelimpahan hemat saya identik dengan membuang sampah dan menjadi yang lain (penerima) sebagai tempat sampah. Kebahagiaan pemberi ini adalah tiada sampah lagi di dalam keluarganya/dirinya, karena sampah sudah ‘dilempar’ ke tempat lain. Berbeda dengan memberi dari kekurangan sebagaimana dilakukan oleh janda miskin atau Petrus: kebahagiaan sebagai pemberi terjadi karena telah boleh berkorban demi kebahagiaan yang lain. Persembahan, kolekte atau sumbangan hemat saya merupakan bentuk ucapan syukur dan terima kasih kepada Tuhan yang telah menganugerahi kita melimpah ruah atau tindakan cintakasih kepada Tuhan melalui sesama atau dengan perbuatan-perbuatan baik. Hemat saya mencintai atau berbuat baik senantiasa dijiwai oleh pengorbanan diri bagi sesama atau yang lain (ada sesuatu yang berkurang dari dalam diri kita). Tanpa pengorbanan diri jangan-jangan tindakan mencintai atau berbuat baik tersebut hanya sandiwara atau buang sampah pada sesama. Dalam hal mencintai atau berbuat baik bagi sesama ini kiranya kita dapat belajar dari dan bercermin pada Yesus, Tuhan, Guru dan Sahabat kita yang ‘mempersembahkan korban bagi keselamatan sesama dengan mengorbankan Diri-Nya’, menderita dan wafat di kayu Salib. Ia pengorban sekaligus korban.  (disarikan dari Renungan Rm. Ign. Sumarya, SJ)



Doa Malam


Allah Bapa Maha Pengasih, pada peringatan Bunda Putra-Mu, kami Kauperkenankan ikut serta dalam penebusan kekal. Penuhilah kami dengan rahmat-Mu, agar penyelamatan-Mu semakin kami rasakan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

  

RUAH

Jumat, 08 Juni 2018 Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus

Jumat, 08 Juni 2018
Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus
   
Selama hidup-Nya, sakratul maut-Nya di taman Zaitun dan dalam kesengsaraan-Nya, Yesus mengenal dan mencintai kita semua dan setiap orang dan menyerahkan Diri untuk setiap kita: "Putera Allah" telah "mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku" (Gal 2:20). Ia mencintai kita dengan hati seorang manusia. Atas dasar itu, maka hati Yesus tersuci, yang ditembus oleh dosa kita dan demi keselamatan kita Bdk. Yoh 19:34. dilihat sebagai tanda pengenal paling ampuh dan sebagai lambang cinta, yang dengannya Penebus ilahi tetap mencintai Bapa abadi dan semua manusia" (Pius XII, Ens. "Haurietis aquas": DS 3924) Bdk. DS 3812. (Katekismus Gereja Katolik, 478)


Antifon Pembuka (Mzm 33 (32): 11, 19)

Rancangan Hati-Nya dari angkatan ke angkatan untuk melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

The designs of his Heart are from age to age, to rescue their souls from death and to keep them alive in famine.


Cogitationes Cordis eius in generatione et generationem: ut eruat a morte animas eorum et alat eos in fame.
S. Exsultate iusti in Domino
U. Rectos decet collaudatio.
Gloria Patri et Filio et Spiritui Sancto
, sicut erat in principio, et nunc et semper; et in saecula saeculorum. Amen.
 
   
Pada Misa ini Gloria dan Credo diucapkan/dinyanyikan
      
Doa Pembuka

Allah Yang Mahakuasa, perkenankanlah kami untuk memuliakan Hati Putra-Mu dan mengenang karya besar cinta kasih-Nya bagi kami. Jadikanlah kami layak untuk menimba anugerah yang mengalir secara berlimpah dari sumber ilahi itu. Dengan pengantaraan Kristus itu juga yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Hosea (11:1.3-4.8c-9)
    
 
"Hati-Ku berbalik dari segala murka."
    
Beginilah firman Tuhan, “Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir anak-Ku itu Kupanggil. Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkat mereka di tangan-Ku, tetapi mereka tidak mau insaf, bahwa Akulah yang menyembuhkan mereka. Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengambil kekang dari rahang mereka, yang membungkuk di hadapan mereka untuk memberi makan. Hati-Ku berbalik dari segala murka. Belaskasihan-Ku bangkit serentak. Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang bernyala-nyala itu, tidak akan membinasakan Efraim lagi. Sebab Aku ini Allah, dan bukan manusia. Aku ini Yang Kudus di tengah-tengahmu, dan Aku tidak datang untuk menghanguskan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (MT Yes 12:2-3.4bcd.5-6)
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka, kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
2. Pada waktu itu kami akan berkata, “Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!”
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!”

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (3:8-12.14-19)
    
“Supaya kamu dapat memahami betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus.”
         
Saudara-saudara terkasih, aku ini yang paling hina di antara segala orang kudus. Tetapi kepadaku telah dianugerahkan kasih karunia untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus yang tidak terduga itu. Aku diutus menyatakan apa isi rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, pencipta segala sesuatu. Maksudnya supaya sekarang ini pelbagai ragam hikmat Allah diberitahukan oleh jemaat kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di surga, sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan Allah dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan menghadap kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya. Itulah sebabnya, aku bersujud di hadapan Bapa, pokok segala keturunan di surga dan di bumi. Aku berdoa supaya seturut kekayaan kemuliaan-Nya, Ia menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya yang tinggal di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu, Kristus diam di dalam hatimu, dan kamu berakar serta beralas dalam kasih. Aku berdoa supaya kamu bersama dengan semua orang kudus dapat memahami betapa lebar dan panjangnya, dan betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus; juga supaya kamu dapat mengenal kasih Kristus itu, sekalipun melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (1Yoh 4:10b, 2/4)
Allah telah mengasihi kita, dan telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (19:31-37)
    
"Lambung Yesus terbuka, dan mengalirlah darah serta air keluar."
    
Hari Yesus wafat adalah hari persiapan Paskah. Supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib, sebab Sabat itu adalah hari yang besar maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang yang disalibkan itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit, lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus. Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus, dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya. Tetapi salah seorang dari prajurit itu menikam lambung Yesus dengan tombak, dan segera mengalirlah darah serta air keluar. Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberi kesaksian ini, dan kesaksiannya benar! Dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci, “Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan” dan nas lain yang mengatakan, “Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 
Hari ini kita merayakan Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus. Bacaan Injil berkisah mengenai penyaliban dan penikaman lambung Yesus yang dilakukan oleh seorang prajurit. Dari penikaman itu keluarlah darah dan air. Ada dua penafsiran. yang selalu muncul dari peristiwa itu. Pertama, darah yang keluar menggambarkan Yesus sebagai Anak Domba Allah benar-benar berkorban demi keselamatan manusia. Air menyimbolkan bahwa Roh Kudus akan menyuburkan korban itu agar makin banyak orang diselamatkan.
 
 Kedua, darah dan air melambangkan Sakramen Gereja, sebagaimana didaraskan pada prefasi Misa Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus. Air melambangkan pembaptisan dan darah melambangkan Ekaristi. Dua sakramen ini adalah dasar yang menghidupi setiap orang beriman agar memperoleh keselamatan. Perayaan Hati Yesus Yang Mahakudus sebetulnya ingin juga menyadarkan kita manusia bahwa Yesus senantiasa mencintai umat-Nya dan tak pernah surut untuk mengalirkan rahmat dan berkat bagi kita manusia. . (MM/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2018)
    
Antifon Komuni (Yoh 7:37-38)

Tuhan bersabda, "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, dari dalam hatinya akan mengalir air hidup."

Thus says the Lord: Let whoever is thirsty come to me and drink. Streams of living water will flow from within the one who believes in me.

atau (Yoh 19:34)
  
Seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

One of the soldiers with a spear opened His side, and immediately there came out blood and water.

Unus mílitumláncea látus éjus apéruit,et contínuo exívit sánguis et áqua.

Kamis, 07 Juni 2018 Hari Biasa Pekan Biasa IX

Kamis, 07 Juni 2018
Hari Biasa Pekan Biasa IX

“Kerendahan hati itu ibu dan ratu semua kebajikan.” (St. Gregorius Agung)


Antifon Pembuka (Mzm 25:4bc)


Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku.


Doa Pembuka

    
Allah Bapa Mahakudus, Engkau takkan menyangkal diri-Mu, melainkan melimpahkan janji setia-Mu kepada umat manusia. Ajarilah kami cinta kasih-Mu melalui Yesus. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.


Lewat suaranya, Rasul Paulus ingin meneguhkan Timotius. Intinya, dia harus setia dan siap menderita sebagai pewarta Injil dan tidak malu untuk mewartakan sabda kebenaran dengan terus terang.

 
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2:8-15)

 
"Sabda Allah tidak terbelenggu. Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia."

Saudara terkasih, ingatlah akan ini: Yesus Kristus, keturunan Daud yang telah bangkit dari antara orang mati, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. Karena pewartaan Injil inilah aku menderita, malahan dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi sabda Allah tidak terbelenggu. Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka pun memperoleh keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal. Sabda ini benar: “Jika kita mati dengan Kristus, kita pun akan hidup dengan Dia. Jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia. Jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita. Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.” Ingatkanlah dan pesankanlah dengan sungguh semua itu kepada mereka di hadapan Allah. Dengan demikian mereka tidak akan bersilat kata, yang sama sekali tidak berguna, tetapi malah mengacaukan orang yang mendengarnya. Berusahalah agar engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang mewartakan sabda kebenaran itu dengan terus terang.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan,

Ref. Ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku.
Ayat. (Mzm 25:4bc-5ab.8-9.10-14)

1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Tuhan itu baik dan benar, sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
3. Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian dan peringatan-peringatan-Nya. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya Ia beritahukan kepada mereka.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 119:34)
Berilah aku pengertian, maka aku akan menaati hukum-Mu, aku akan menepatinya dengan segenap hati, ya Tuhan.
  
Perintah utama yang diajarkan Yesus kepada seorang ahli Taurat dan para pengikut-Nya ialah kasih. Kasih yang sepenuh hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan kepada Allah dan kasih kepada sesama seperti mengasihi diri sendiri.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:28b-34)

 
"Inilah perintah pertama. Dan yang kedua sama dengan yang pertama."

Pada suatu hari datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus dan bertanya, “Perintah manakah yang paling utama?” Yesus menjawab, “Perintah yang utama ialah, ‘Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita itu Tuhan yang esa! Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu. Dan perintah yang kedua, ialah: Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.’ Tidak ada perintah lain yang lebih utama daripada kedua perintah ini.” Berkatalah ahli Taurat itu kepada Yesus, “Guru, tepat sekali apa yang Kaukatakan, bahwa Dia itu esa, dan tak ada Allah lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati, dengan segenap pengertian, dan dengan segenap kekuatan serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri, jauh lebih utama daripada semua kurban bakar dan persembahan.” Yesus melihat betapa bijaksananya jawaban orang itu. Maka Ia berkata kepadanya, “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah.” Dan tak seorang pun masih berani menanyakan sesuatu kepada Yesus.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Kasih kepada Allah hanya dapat diwujudnyatakan dalam kasih kepada sesama. Ahli kitab pun menyadari hal ini. Ia melihat Yesus menggabungkan dua perintah yang diberikan kepada bangsa Israel, bahkan keluar dari mulutnya bahwa kasih jauh lebih utama daripada kurban bakar dan persembahan. Kasih mengubah orang menjadi sadar akan inti kehidupan. Bagaimana dengan penghayatan kasih kita kepada Allah dan sesama? Melalui penghayatan kasih, apakah kita juga merasakan dekatnya Kerajaan Allah?
    
Antifon Komuni (Mrk 12:34)
 
Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah.
  
Doa Malam

Allah Bapa Maha Pengasih, semoga hidup kami didukung oleh cinta kasih, agar selalu sanggup ikut memikul beban sesama dengan cinta kasih pula. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RUAH

Rabu, 06 Juni 2018 Hari Biasa Pekan X

Rabu, 06 Juni 2018
Hari Biasa Pekan X

"Pengajar yang sehat menghindari dosa sombong dalam pikirannya." --- St Gregorius Agung


Antifon Pembuka (Mzm 16:11)

Engkau memberitaukan kepadaku jalan kehidupan. Di hadapan-Mu terdapat sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat abadi.  
   
Doa Pembuka

Ya Allah, hukum dan nubuat para nabi telah teraksana dalam diri Yesus, Tuhan kami. Semoga hidup kami dijiwai oleh cinta kasih, yang pernah memenuhi gembala dan pemimpin kami menuju keabadian, ialah  Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin. 
  
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (1:1-3.6-12)
 
"Kobarkanlah karunia Allah yang ada padamu berkat penumpangan tanganku."
 
Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus, kepada Timotius, anakku yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah. Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa. Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
      
Mazmur Tanggapan
Ref. Kepada-Mu, ya Tuhan, aku melayangkan mataku.
Ayat. (Mzm 123:1-2.2bcd)
1. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di surga. Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya.
2. Seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada Tuhan, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 11:25a, 26)
Akulah kebangkitan dan kehidupan. Barangsiapa percaya pada-Ku, tak akan mati.
   
   Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:18-27)


"Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."

Pada suatu hari datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya, "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita, 'Jika seseorang yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya.' Ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang wanita, lalu mati tanpa meninggalkan keturunan. Maka yang kedua mengawini dia, tetapi juga mati tanpa meninggalkan keturunan. Demikian juga yang ketiga. Dan begitulah seterusnya, ketujuh-tujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Akhirnya wanita itu pun mati. Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami wanita itu? Sebab ketujuh-tujuhnya telah beristerikan dia." Jawab Yesus kepada mereka, "Kalian sesat, justru karena kalian tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. Sebab di masa kebangkitan orang mati, orang tidak kawin atau dikawinkan; mereka hidup seperti malaikat di surga. Mengenai kebangkitan orang mati, tidakkah kalian baca dalam kitab Musa, yaitu dalam cerita tentang semak berduri, bahwa Allah bersabda kepada Musa, 'Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
   
Dalam Gereja Katolik, ada kelompok biarawan-biarawati. Dengan kebebasan penuh, mereka memilih untuk hidup selibat, yakni hidup tidak menikah. Tujuan hidup selibat antara lain adalah memberikan kesaksian kepada orang lain bahwa ada kehidupan kekal di surga, di mana orang tidak kawin dan tidak dikawinkan. 
 
 Yesus mengakui dan mengajarkan adanya kebangkitan badan di akhir zaman (bdk Mat 12:41; Yoh 5:29), suatu hal yang tidak diterima oleh orang-orang Saduki (Kis 23:8). Oleh karena itu, mereka ingin menyerang Yesus dengan mengajukan kasus tentang tujuh orang bersaudara yang pernah menikahi seorang perempuan yang sama. Di surga kelak, suami siapakah dia itu? Tampaknya kasus ini amat sulit. Mereka yakin, Yesus pasti tidak mampu menjawabnya. Namun, jawaban Yesus mengejutkan. "Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di surga." Untuk membuktikan kesesatan mereka, Yesus menggunakan logika yang lazim dipakai orang pada zaman itu. Beginilah logika Yesus. Allah adalah Allah Abraham, Ishak, dan Yakub (A=B). Allah adalah Allah orang hidup (A=C). Jadi, Abraham, Ishak, dan Yakub (B) adalah orang hidup (C), padahal sebenarnya sudah berabad-abad yang lalu mereka meninggal dunia.

 Orang sering lupa bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara. Ada suatu kehidupan lain sesudah kematian. Kita diingatkan oleh bacaan Injil hari ini bahwa ada kehidupan lain, di mana orang akan hidup seperti malaikat: tidak kawin dan tidak dikawinkan. Itulah tujuan hidup manusia yang sebenarnya, bukan hidup di dunia yang fana dan penuh penderitaan ini. Hidup di dunia ini hanyalah persiapan menuju hidup kekal di surga. (HP/Inspirasi Batin 2018)
 
Antifon Komuni (Mat 5:19)
 
Barangsiapa melakukan dan mengajarkan perintah Tuhan, dia akan menduduki tempat tinggi di dalam Kerajaan Surga.
   
 

Seri Alkitab: MENYELISIK MARKUS PENGINJIL

Seri Alkitab
MENYELISIK MARKUS PENGINJIL
Bagian II

Syalom aleikhem.
Meski Alkitab tak terlalu jelas menyingkap siapa Santo Markus Penginjil, Tradisi Suci cukup gamblang menjelaskannya bagi kita. Memang begitulah – kerennya – cara beriman Gereja Kristen yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik (nama kondang: “Gereja Katolik”). Tak bisa Alkitab diandalkan sebagai satu-satunya sumber iman. Ada Tradisi yang perlu digali. Mari ikut.

Berikut ini Tradisi yang disampaikan kepada kita oleh Santo Klemen dari Alexandria. Ketika Rasul Petrus mewartakan Injil di Roma, banyak umat yang mendengarkannya mendorong Santo Markus menuliskan apa yang dikhotbahkan Rasul Petrus. Kisah itu tertulis dalam Historia Ecclesiastica (‘Sejarah Gerejawi’) VI.14.6 yang diriwayatkan oleh seorang Bapa Gereja bernama Eusebius: “Ketika Petrus mengajarkan Firman di depan umum di Roma dan mewartakan Injil oleh Roh Kudus, banyak orang yang hadir meminta Markus yang sudah lama mengikuti Petrus dan mengingat kata-katanya, menuliskan kata-kata [Petrus] itu.”

Disuratkan pula dalam kitab yang sama (VI.25.5) demikian: “[Injil] yang kedua [dari keempat Injil] ditulis oleh Markus yang menyusunnya menurut arahan Petrus yang dalam surat Katoliknya mengakui dia sebagai anaknya dengan berkata: Gereja yang di Babilonia terpilih bersama denganmu, memberi salam kepadamu, dan demikian juga Markus, anakku.”

Dengan kalimat yang hampir persis, salam itu kita temukan di dalam Alkitab (1Ptr. 5:13): “Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu yang terpilih yang di Babel dan juga dari Markus, anakku.”

Lalu menjadi klop di situ antara Alkitab dan Tradisi. Menjadi jelas bahwa Markus yang disebut dalam Surat Kedua Petrus itulah Santo Markus yang menulis Injil Kedua, yaitu Injil Markus yang termasuk dalam Alkitab Katolik. Tanpa Tradisi Suci, sulit sekali kita mengetahui siapa itu Markus, juga mengapa Injil Kedua dinamakan Injil Markus. Dengan aneka riwayat itu, Gereja Katolik begitu mudah menjawab pelbagai pertanyaan yang muncul yang tak terdapat jawabannya di dalam Alkitab.

Contoh kecil pertanyaan yang tak terjawab oleh Alkitab adalah “Siapa penulis Injil Kedua?” juga “Mengapa Injil Kedua dinamakan Injil Markus?” dan lagi “Siapa sebenarnya Markus yang menulis Injil Kedua?” Dengan Tradisi Suci, semua itu beres terpuaskan oleh jawaban yang amat meyakinkan. Karena itu, sekali lagi terbukti bahwa doktrin “hanya Alkitab” tak bisa dipegang karena tidak valid.

Bagi Gereja Katolik, terang-benderang bak matahari siang bahwa Injil Kedua ditulis oleh Santo Markus. Meski aslinya Injil Markus datang tak bernama, kita tetap tahu siapa penulisnya. Lalu, juga mengapa itu dinamakan Injil Markus, Gereja Katolik tahu asal-muasalnya. Uraian Tradisi oleh para Bapa Gereja sangat jelas merunutkan riwayatnya. Ikuti terus lanjutan penyelisikan ini. Semoga makin asyik. Tampaknya. Amin.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Selasa, 05 Juni 2018 Peringatan Wajib St Bonifasius, Uskup dan Martir

Selasa, 05 Juni 2018
Peringatan Wajib St Bonifasius, Uskup dan Martir
    
 
 
“Gereja itu bagaikan bahtera besar berlayar di lautan dunia dan ditempuh oleh gelombang cobaan di dalam hidup” (St. Bonifasius)

Antifon Pembuka

Mereka orang suci, sabda Allah, yang mulia karena mewartakan kebenaran ilahi.

Doa Pembuka


Allah Bapa kami, sumber keteguhan para martir, hari ini kami memperingati Santo Bonifasius, uskup dan martir-Mu, yang telah memeteraikan dengan darah iman yang diajarkannya dengan lidah. Semoga berkat doa restunya kami selalu memegang teguh iman itu, serta menghayatinya dengan setia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan bertakhta bersama Bapa dalam persatuan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Kita semua sedang menantikan langit dan bumi baru. Untuk itu, Rasul Petrus mengingatkan kita semua supaya kita tak bercacat dan bernoda di hadapan Tuhan ketika saat itu tiba. 
  
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus (3:12-15a.17-18)

"Kita menantikan langit dan bumi yang baru."
Saudara-saudara terkasih, kalian menantikan dan berusaha mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa oleh api dan unsur-unsur dunia akan lebur oleh nyalanya. Tetapi sesuai dengan janji Allah, kita menantikan langit dan bumi yang baru, tempat terdapat kebenaran. Sebab itu, Saudara-saudaraku terkasih, seraya menantikan semuanya itu, haruslah kalian berusaha supaya kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, serta dalam perdamaian dengan Dia. Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat. Saudara-saudaraku terkasih, kalian telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah! Jangan sampai kalian terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan sampai kehilangan peganganmu yang teguh. Tetapi hendaklah kalian bertumbuh dalam kasih karunia dan semakin mengenal Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Terpujilah Dia. Bagi-Nya kemuliaan sekarang dan selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, Engkaulah pelindung kami turun-temurun.
Ayat. (Mzm 90:2.3-4.10.14.16)
1. Sebelum gunung-gunung dilahirkan, sebelum bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari sediakala sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
2. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, “Kembalilah, hai anak-anak manusia!” Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
3. Masa hidup kami tujuh puluh tahun, atau jika kuat, delapan puluh tahun, tapi isinya hanyalah kesukaran dan penderitaan; begitu cepat mereka lewat dan kami hanyut lenyap.
4. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Biarlah hamba-hamba-Mu menyaksikan perbuatan-Mu, biarlah anak cucu mereka menyaksikan semarak-Mu.


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Ef 1:17-18)
Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata budi kita agar kita mengenal harapan panggilan kita.  .


Beberapa orang Farisi dan Herodian menghadap Yesus untuk menjerat-Nya dengan suatu pertanyaan. Namun, Yesus yang mengetahui kemunafikan mereka justru menjadikan pertanyaan mereka sebagai jalan untuk mengajar mereka bagaimana seharusnya berbakti kepada Allah dan kepada kaisar. 
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:13-17)

"Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah."

Pada waktu itu beberapa orang Farisi dan Herodian disuruh menghadap Yesus, untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya, “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur. Engkau tidak takut kepada siapa pun, sebab Engkau tidak mencari muka, tetapi dengan jujur mengatakan jalan Allah. Nah, bolehkah kita membayar pajak kepada kaisar atau tidak?” Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka, “Mengapa kalian mencobai Aku? Tunjukkanlah suatu dinar untuk Kulihat!” Mereka menunjukkan sekeping dinar. Lalu Yesus bertanya, “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka, “Gambar dan tulisan kaisar.” Maka Yesus berkata kepada mereka, “Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar, dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah!” Mereka sangat heran mendengar Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

   
Renungan

Tak mudah membagi secara adil apa yang menjadi hak Allah dan dunia; tahu batas akan hal duniawi dan hal rohani. Sebagai masyarakat yang baik, tentunya kita memiliki tanggung jawab untuk membayar pajak pada negara dan sebagai umat Allah, harus memberikan kepada Allah apa yang wajib diberikan kepada Allah. Oleh karena itu, Rasul Petrus memberi peringatan agar kita waspada dan jangan terseret pada kesesatan, yaitu pembenaran diri. Apakah kita cenderung jatuh pada pembenaran diri dan tidak adil pada dunia dan terhadap Allah? St. Bonifasius telah memberi contoh bagaimana sebagai uskup dia memberikan apa yang wajib diberikan kepada Allah.
 

"Apa yang tidak dapat kita angkat sendiri, hendaklah kita angkat dengan pertolongan Dia yang Mahakuasa." (St. Bonifasius)
  
 
Antifon Komuni (Yoh 34:15)
 
Domba-domba-Ku akan Kugembalakan dan akan Kujaga senantiasa. 
 
Doa Malam

Terima kasih ya Bapa, atas anugerah-Mu hari ini. Semoga aku senantiasa berjalan benar di hadapan-Mu. Maka, mampukanlah aku supaya berani berkorban seperti St. Bonifasius martir-Mu. Amin.

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy