| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 27 Juni 2018 Hari Biasa Pekan XII

Rabu, 27 Juni 2018
Hari Biasa Pekan XII

Setiap perbuatan, pemikiran atau perkataan yang mengandung hawa nafsu, tidak selaras dengan Kristus (St. Gregorius dari Nissa)

Antifon Pembuka (Mzm 15:1a.2)

Tuhan, siapa yang boleh menumpang di kemah-Mu? Orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil, dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya.

Doa Pembuka

Allah Bapa kami sumber belas kasih, Engkau tidak menghendaki siapa pun tewas, tetapi agar smeua dapat menikmati kedamaian. Kami mohon, semoga kami Kaujadikan pewarta kabar gembira itu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Raja Yosia mengajak seluruh rakyatnya untuk berbalik kepada Tuhan. Raja mengajak semua orang untuk taat kepada perintah Tuhan dan mohon ampun, karena tidak mendengarkan Taurat Tuhan. Tuhan senantiasa siap menerima hamba-hamba-Nya yang bertobat.

     
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (22:8-13; 23:1-3)
  
"Di depan rakyat raja membacakan segala perkataan dari kitab perjanjian yang ditemukan di rumah Tuhan, dan diadakannyalah perjanjian di hadapan Tuhan."
   
Di masa pemerintahan Raja Yosia Imam Besar Hilkia berkata kepada Safan, panitera raja, "Telah kutemukan kitab Taurat itu di rumah TUHAN!" Lalu Hilkia memberikan kitab itu kepada Safan, dan Safan terus membacanya. Kemudian Safan, panitera itu, masuk menghadap raja, disampaikannyalah kabar tentang itu kepada raja: "Hamba-hambamu ini telah mengambil seluruh uang yang terdapat di rumah TUHAN dan memberikannya ke tangan para pekerja yang diangkat mengawasi rumah itu." Safan, panitera itu, memberitahukan juga kepada raja: "Imam Hilkia telah memberikan kitab kepadaku," lalu Safan membacakannya di depan raja. Segera sesudah raja mendengar perkataan kitab Taurat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya. Kemudian raja memberi perintah kepada imam Hilkia, kepada Ahikam bin Safan, kepada Akhbor bin Mikha, kepada Safan, panitera itu, dan kepada Asaya, hamba raja, katanya: "Pergilah, mintalah petunjuk TUHAN bagiku, bagi rakyat dan bagi seluruh Yehuda, tentang perkataan kitab yang ditemukan ini, sebab hebat kehangatan murka TUHAN yang bernyala-nyala terhadap kita, oleh karena nenek moyang kita tidak mendengarkan perkataan kitab ini dengan berbuat tepat seperti yang tertulis di dalamnya." Sesudah itu raja menyuruh orang mengumpulkan semua tua-tua Yehuda dan Yerusalem. Kemudian pergilah raja ke rumah TUHAN dan bersama-sama dia semua orang Yehuda dan semua penduduk Yerusalem, para imam, para nabi dan seluruh orang awam, dari yang kecil sampai yang besar. Dengan didengar mereka ia membacakan segala perkataan dari kitab perjanjian yang ditemukan di rumah TUHAN itu. Sesudah itu berdirilah raja dekat tiang dan diadakannyalah perjanjian di hadapan TUHAN untuk hidup dengan mengikuti TUHAN, dan tetap menuruti perintah-perintah-Nya, peraturan-peraturan-Nya dan ketetapan-ketetapan-Nya dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa dan untuk menepati perkataan perjanjian yang tertulis dalam kitab itu. Dan seluruh rakyat turut mendukung perjanjian itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Perlihatkanlah kepadaku, ya Tuhan, petunjuk-petunjuk ketetapan-Mu.
Ayat. (Mzm 119:33-34.35-36.37.40)
1. Perlihatkanlah kepadaku, ya Tuhan, petunjuk-petunjuk ketetapan-Mu, aku hendak memegangnya sampai saat terakhir.
2. Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang hukum-Mu; dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.
3. Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab aku menyukainya.
4. Lalukanlah mataku dari hal-hal yang hampa, hidupkanlah aku dengan jalan-jalan yang Kautunjukkan!
5. Sesungguhnya aku rindu akan titah-titah-Mu, hidupkanlah aku dengan keadilan-Mu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:5.5b)
Tinggallah dalam Aku, dan Aku dalam kamu, sabda Tuhan; barangsiapa tinggal dalam Aku, akan menghasilkan banyak buah.

Penampilan fisik tidak bisa menutupi apa yang keluar dari dalam hati seseorang. "Pohon dikenal dari buahnya". Hati yang baik tentu akan menghasilkan sesuatu yang baik pula. Sebaliknya, hati yang buruk akan menghasilkan sesuatu yang buruk.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:15-20)
 
"Dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka."
  
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata, "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Ada banyak orang mengaku diri baik. Dalam kebaikan, pamrih atau tanpa pamrih bukan urusan kita namun satu hal yang kita pegang ketika kebaikan orang membawa buah yang positif dan menjadi berkat, maka itulah yang berkenan pada Tuhan. Raja Yosia melakukan hal pertobatan setelah ia diingatkan bahwa hamba-hambanya mengambil uang di rumah Tuhan. Di depan Yosia, hambanya tampak baik namun tidak di belakangnya. Atas dasar ini Yosia mengajak semua orang agar bertobat, karena tak selayaknya kebaikan Allah dibalas dengan pencurian. Bagaimana dengan ini? 

Doa Malam

Tuhan, Allah kami, tanamkanlah dalam diri kami perasaan yang peka akan kebenaran yang berasal dari pada-Mu. Semoga kami sungguh dapat membuahkan hasil dari kebenaran Ilahi-Mu. Sebab Engkaulah Allah kami, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

RUAH

Seri Alkitab: MENYELISIK MARKUS PENGINJIL (Bagian V)


Syalom aleikhem.
Beberapa petunjuk mengenai Santo Markus Penginjil yang ada di dalam Kisah Para Rasul telah kita pindai. Kini kita masuk ke kitab atau surat lain – masih di Alkitab.

Rasul Santo Paulus menyebut nama tokoh kita di dalam suratnya kepada Gereja Kolose (Kol. 4:10): “Salam kepada kamu dari Aristarkhus, teman sepenjaraku dan dari Markus, kemenakan Barnabas -- tentang dia kamu telah menerima pesan; terimalah dia, apabila dia datang kepadamu.” Penyampaian salam seperti itu juga ada di Fil. 24: “[Salam kepadamu] dari Markus, Aristarkhus, Demas dan Lukas, teman-teman sekerjaku.”

Lalu, dalam suratnya kepada Uskup Timotius, Sang Rasul Segala Bangsa juga menyebut nama tokoh kita (2Tim. 4:11): “Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia kemari, karena pelayanannya berguna bagiku.”

Selain Rasul Paulus, Sang Pangeran Para Rasul menyebut nama tokoh kita dalam suratnya (1Ptr. 5:13) – kutipannya sudah ada di Bagian terdahulu.

Menurut Rasul Paulus, Santo Markus itu keponakan Rasul Santo Barnabas. Mungkin karena itu, Santo Markus begitu erat dengan Rasul Barnabas. Sekitar A.D. (Anno Domini yang harafiahnya ‘Tahun Tuhan’, dalam bahasa Indonesia “Tahun Masehi”) 45, Rasul Barnabas dan Rasul Paulus selesai bertugas di Yerusalem, lalu mereka membawa Santo Markus kembali ke Antiokhia (lih. Kis. 12:25).

Tak lama kemudian, Rasul Paulus mengawali perjalanan apostolik pertamanya. Ia mengajak serta Santo Markus sebagai asisten (lih. Kis. 13:5). Ketika perjalanan itu masih berlangsung, Santo Markus kembali ke Yerusalem (lih. Kis. 13:13). Kita tak tahu mengenai alasan kembalinya itu. Yang jelas, Rasul Paulus mengingat kejadian itu sehingga dalam perjalanan berikutnya ia tak mau mengajak lagi Santo Markus.

Rupanya, perkara itu menimbulkan perselisihan antara Rasul Paulus dan Rasul Barnabas sampai-sampai membuat kedua rasul besar itu berpisah arah. Santo Markus ikut serta dengan Rasul Bernabas. Sampai di situ, kita “kehilangan jejak” Santo Markus di dalam Kisah Para Rasul. Kejadian hilang jejak itu terjadi sekitar A.D. 49. Memang begitu Alkitab, tak semua tertulis. Dan titik itulah, Tradisi Suci dapat selalu diandalkan.

Jejak Santo Markus di Alkitab dapat ditemukan lagi di dalam surat-surat Rasul Paulus dan surat Rasul Petrus. Berarti itu kira-kira waktunya sepuluh tahunan (A.D. 59) setelah perpisahan Rasul Barnabas dan Rasul Paulus.

Jejak itu kita temukan di Kota Abadi, Roma. Santo Markus menjadi rekan kerja Rasul Paulus dan pengikut Rasul Petrus di Roma. Kita tahu, kedua rasul besar itu mengakhiri perjalanan sucinya di Roma sebagai martir. Catatan kecil: Gereja Katolik merayakan keduanya secara liturgis pada hari yang sama, yaitu 29 Juni, sebagai Hari Raya Santo Petrus dan Santo Paulus. Amin.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Selasa, 26 Juni 2018 Hari Biasa Pekan XII

Selasa, 26 Juni 2018
Hari Biasa Pekan XII
  
Setiap perbuatan, pemikiran atau perkataan yang mengandung hawa nafsu, tidak selaras dengan Kristus. ---- St. Gregorius dari Nissa
  
Antifon Pembuka (Mzm 23:4.3)


Dalam bait-Mu, ya Allah, kami renungkan kasih setia-Mu. Nama-Mu, ya Allah, sampai ke ujung bumi; demikian pula kemasyhuran nama-Mu; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.


Doa Pembuka
       
Allah Bapa, tujuan hidup kami, semoga kami dapat melalui pintu gerbang yang sempit, agar dapat sampai ke sumber kehidupan, ialah Yesus, cahaya hidup kami, yang bersama Dikau, dalam persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Hizkia berdoa kepada Tuhan dan memohon perlindungan-Nya. Ia tidak termakan hasutan raja Asyur, supaya meninggalkan Tuhan. Tuhan pun mendengarkan seruan Hizkia. Orang yang berpegang teguh pada Tuhan dan memohon kepada-Nya, tidak akan Dia kecewakan.


Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (19:9b-11.14-21.31-35a.36)

   
"Aku akan membela dan menyelamatkan kota ini demi Aku dan demi Daud."

Pada waktu Kota Yerusalem dikepung, Sanherib, Raja Asyur, mengirim utusan kepada Hizkia, Raja Yehuda. Ia berpesan, “Beginilah harus kamu katakan kepada Hizkia, Raja Yehuda: Janganlah Allahmu yang kaupercaya itu memperdayakan engkau dengan menjanjikan bahwa Yerusalem tidak akan diserahkan ke tangan Raja Asyur. Sesungguhnya engkau telah mendengar apa yang dilakukan raja-raja Asyur terhadap segala negeri, yakni bahwa mereka telah menumpasnya. Masakan engkau ini akan dilepaskan?” Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya. Kemudian pergilah ia ke rumah Tuhan dan membentangkan surat itu di hadapan Tuhan. Hizkia berdoa di hadapan Tuhan demikian, “Ya Tuhan, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi. Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi. Condongkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, dan dengarkanlah; bukalah mata-Mu, dan lihatlah, ya Tuhan; dengarkanlah perkataan Sanherib yang telah dikirimkannya untuk mengaibkan Allah yang hidup. Ya Tuhan, memang raja-raja Asyur telah memusnahkan bangsa-bangsa! Mereka pun telah menaruh para allah mereka ke dalam api, sebab mereka bukanlah Allah, hanya buatan manusia, kayu dan batu; sebab itu dapat dibinasakan orang. Maka sekarang, ya Tuhan, Allah kami, selamatkanlah kiranya kami dari tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah Allah, ya Tuhan.” Lalu Nabi Yesaya bin Amos menyuruh orang kepada Hizkia mengatakan, “Beginilah sabda Tuhan, Allah Israel, ‘Apa yang telah kaudoakan kepada-Ku mengenai Sanherib, Raja Asyur, telah Kudengar’. Inilah sabda yang telah diucapkan Tuhan mengenai dia, ‘Anak dara, yaitu puteri Sion, telah menghina engkau, telah mengolok-olok engkau; dan puteri Yerusalem telah geleng-geleng kepala di belakangmu. Dari Yerusalem akan keluar orang-orang yang tertinggal dan dari Gunung Sion akan tampil orang-orang yang terluput. Cemburu Tuhan semesta alamlah yang akan melakukan hal ini’. Maka beginilah sabda Tuhan mengenai Raja Asyur, ‘Ia tidak akan masuk ke kota ini dan tidak akan menembakkan panah ke sana. Ia juga tidak akan mendatanginya dengan perisai dan tidak akan menimbun tanah menjadi tembok untuk mengepungnya. Melalui jalan dari mana ia datang, ia pun akan pulang, tetapi ke kota ini, ia tidak akan masuk’, demikianlah sabda Tuhan. ‘Aku akan membela kota ini untuk menyelamatkannya demi Aku dan demi Daud, hamba-Ku’.” Maka pada malam itu keluarlah Malaikat Tuhan, membunuh seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Sebab itu berangkatlah Sanherib, Raja Asyur; ia pulang lalu tinggal di kota Niniwe.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Allah menegakkan kotanya untuk selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 48:2-3a.3b-4.10-11)

1. Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di Kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.
2. Gunung Sion, pusat kawasan utara, itulah kota Raja Agung. Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri sebagai benteng.
3. Dalam bait-Mu, ya Allah, kami renungkan kasih setia-Mu. Nama-Mu, ya Allah, sampai ke ujung bumi; demikian pulalah kemasyhuran-Mu; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 8:12) 
Akulah cahaya dunia; siapa yang mengikuti Aku, ia hidup dalam cahaya abadi.   
 
Sesuatu yang kudus hendaknya diperlakukan dengan penuh hormat. Demikian pula, sikap kita kepada orang lain hendaknya sebagaimana kita ingin diperlakukan. Berbuat baik terkadang menuntut pengorbanan, ibarat orang yang berjuang melalui pintu yang sempit.

  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:6.12-14)

  
"Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka."

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata, “Janganlah kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing, dan janganlah kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injak dengan kakinya, lalu babi itu berbalik mengoyak kamu. Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Masuklah melalui pintu yang sempit itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kebinasaan, dan banyak orang telah masuk melalui pintu dan jalan itu. Tetapi sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kehidupan, dan sedikitlah orang yang menemukannya.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
  
Menjadi jahat itu mudah sedangkan menjadi baik itu butuh perjuangan. Kebaikan akan membuat pintu masuk menuju keselamatan itu makin terbuka. Sebab, banyak kebaikan yang bisa kita petik dalam keseharian namun menjadi percuma ketika kita tidak hidup dalam kesadaran, seperti melempar barang kudus kepada anjing dan mutiara kepada babi. Ada begitu banyak kebaikan setiap hari, kenapa kita masih memilih kejahatan? Hendaknya kita hidup dengan bijaksana!

Antifon Komuni (Mat 7:12)
 
Segala sesuatu yang Kauinginkan diperbuat orang kepadamu, perbuatlah juga demikian kepadanya.  

Doa Malam 

Ya Yesus, terima kasih kuucapkan kepada-Mu, karena Engkau telah menunjukkan jalan kebenaran padaku hari ini. Melalui usaha yang sungguh-sungguh, berani mengatasi tantangan dan kesukaran bagaikan melalui pintu yang kecil, aku percaya akan kehidupan yang lebih baik. Aku juga percaya akan menjadi orang yang baik, yang diperjuangkan setiap hari, siang dan malam. Ya Yesus yang baik, Engkaulah tumpuan harapanku. Amin.
 
  
RUAH

Senin, 25 Juni 2018 Hari Biasa Pekan XII

Senin, 25 Juni 2018 
Hari Biasa Pekan XII
    
Oleh Tuhan kita diberi kurnia istimewa, boleh ikut memakai nama yang dari Allah, nama yang melebihi segala nama: kita disebut orang Kristiani (St. Gregorius dari Nissa)

  
Antifon Pembuka (Mzm 33:22)
 
Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, sebab pada-Mulah kami berharap.
 
Doa Pembuka

 
Allah Bapa tujuan hidup kami, semoga kami patuh setia melaksanakan tugas yang kami terima dari-Mu. Perkenankanlah kami berusaha, agar dunia ini layak didiami setiap orang sesuai dengan cita-cita Yesus Kristus, Jalan Kehidupan kami, yang bersama Dikau, dalam persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (17:5-8.13-15a.18)
 
 
"Tuhan menjauhkan Israel dari hadapan-Nya, dan tidak ada yang tinggal kecuali suku Yehuda saja."
     
Pada waktu itu setelah memenjarakan Raja Hosea, Salmaneser, raja Asyur, menjelajah seluruh negeri Israel. Ia menyerang Kota Samaria dan mengepungnya selama tiga tahun. Dalam tahun kesembilan zaman Raja Hosea raja Asyur merebut Samaria. Ia mengangkut orang-orang Israel ke Asyur, ke dalam pembuangan, dan menyuruh mereka tinggal di Halah, di tepi Sungai Habor, yakni sungai negeri Gozan, dan di kota-kota orang Madai. Hal itu terjadi, karena orang Israel telah berdosa kepada Tuhan, Allah mereka, yang telah menuntun mereka dari tanah Mesir, dari kekuasaan Firaun, raja Mesir, dan karena mereka telah menyembah allah lain. Lagi pula mereka telah hidup menurut adat istiadat bangsa-bangsa yang telah dihalau Tuhan dari depan orang Israel, dan menurut ketetapan yang telah dibuat raja-raja Israel. Tuhan telah memperingatkan orang Israel dan orang Yehuda dengan perantaraan semua nabi dan semua pelihat, "Berbaliklah kalian dari jalan-jalanmu yang jahat itu; dan tetaplah mengikuti segala perintah dan ketetapan-Ku, sesuai dengan segala undang-undang yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyangmu dan yang telah Kusampaikan kepada mereka dengan perantaraan hamba-hamba-Ku para nabi." Tetapi mereka tidak mau mendengarkan; mereka bertegar hati seperti nenek moyangnya yang tidak percaya kepada Tuhan, Allah mereka. Mereka menolak ketetapan dan perjanjian Tuhan, yang telah diadakan dengan nenek moyang mereka, mereka membuang peraturan-peraturan Tuhan yang telah disampaikan kepada mereka. Sebab itu Tuhan sangat murka kepada Israel, dan menjauhkan mereka dari hadapan-Nya; tidak ada yang tinggal kecuali suku Yehuda saja.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selamatkanlah kami dengan tangan kanan-Mu, ya Tuhan, dan jawablah kami.
Ayat. (Mzm 60:3.4-5.12-13)
1. Ya Allah, Engkau telah membuang kami, dan menembus pertahanan kami; Engkau telah murka; pulihkanlah kami!
2. Engkau telah menggoncangkan bumi dan membelahnya; perbaikilah retak-retaknya, sebab kami telah goyah. Engkau telah membuat umat-Mu mengalami penderitaan yang berat, Engkau telah memberi kami minum anggur yang memusingkan.
3. Bukankah Engkau, ya Allah, yang telah membuang kami? Bukankah Engkau tidak maju bersama bala tentara kami? Berikanlah kepada kami pertolongan terhadap lawan, sebab sia-sialah penyelamatan dari manusia.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Firman Tuhan itu hidup dan kuat, menusuk ke dalam jiwa dan roh.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:1-5)
    
"Keluarkanlah dahulu balok dari matamu sendiri."
  
Dalam kotbah di bukit, Yesus berkata, “Janganlah menghakimi, supaya kalian tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang telah kalian pakai untuk menghakimi, kalian sendiri akan dihakimi. Dan ukuran yang kalian pakai untuk mengukur akan ditetapkan pada kalian sendiri. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu, ‘Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu’, padahal di dalam matamu sendiri ada balok? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu sendiri, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar dari mata saudaramu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan
  
Pada umumnya orang lebih mudah dan senang melihat kelemahan dan kekurangan orang lain, sementara itu untuk melihat dan mengakui kelemahan dan kekurangannya sendiri sungguh sulit dan berat atau bahkan tak mau mengakui kelemahan dan kekurangannya. Sabda hari ini mengajak dan memanggil kita orang beriman untuk pertama-tama melihat kelemahan dan kekurangannya serta kemudian memperbaikinya baru kemudian minta orang lain untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangannya. Yang sering mudah melihat kekurangan dan kelemahan orang lain pada umumnya usianya juga lebih tua maupun berkedudukan lebih tinggi, padahal hemat saya semakin tua dan tambah usia berarti akan semakin tambah dosanya juga alias kelemahan dan kekurangannya. Maka kami mengajak siapapun yang lebih tua, berkedudukan, berpengalaman serta berpengaruh di dalam kehidupan bersama untuk menjadi teladan pengakuan dan penghayatan diri sebagai yang lemah dan rapuh serta tidak mudah melihat kelemahan dan kekurangan orang lain.Hendaknya kita semua tidak munafik, dan kepada siapapun yang munafik kami ajak untuk bertobat alias memperbaharui diri. Munafik berarti“berpura-pura percaya atau setia dsb. kepada agama dsb..tetapi sebenarnya di hatinya tidak; suka (selalu mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatannya; berpura-pura” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Indonesia 1988, hal 599). Marilah jujur, berkata apa adanya sesuai dengan apa yang ada di dalam hatikita. Tidak jujur berarti akan celaka dan sengsara selamanya.

Godaan yang paling sering dan paling tersembunyi ialah kekurangan iman dari pihak kita. Hal itu tidak menyatakan diri dalam ketidakpercayaan jelas, tetapi de facto menonjolkan hal-hal lain. Kalau kita mulai berdoa, seribu satu pekerjaan dan kesusahan yang kita anggap sangat mendesak, menampilkan diri sebagai sangat penting. Inilah saatnya, di mana menjadi nyata, kepada apa hati kita memberikan prioritas. Suatu ketika kita menghadap Tuhan sebagai pertolongan kita yang terakhir, tetapi kita tidak selalu benar-benar yakin akan pertolongan-Nya. Pada waktu lain kita menjadikan Tuhan itu sekutu kita, namun hati kita tetap sombong. Dalam semua hal ini kekurangan kita dalam iman menyatakan bahwa kita belum cukup rendah hati: "Di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa" (Yoh 15:5). (Katekismus Gereja Katolik, 2732)
        
Arsip Renungan Rm. Ign. Sumarya, SJ

Minggu, 24 Juni 2018 Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis

Minggu, 24 Juni 2018
Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis
 

Dalam diri Yohanes Pembaptis, Roh Kudus memulai dan mempratandai karya yang akan Ia selesaikan bersama dan dalam Kristus yakni pemulihan sifat "serupa dengan Allah" dalam diri manusia. Pembaptisan Yohanes adalah pembaptisan untuk pertobatan; Pembaptisan dalam air dan dalam Roh Kudus akan menghasilkan satu kelahiran baru Bdk. Yoh 3:5.. (Katekismus Gereja Katolik, 720)

Antifon Pembuka (Yoh 1:6-7; Luk 1:17)

Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang untuk bersaksi tentang terang, dan menyiapkan suatu umat yang layak bagi Tuhan.

De ventre matris meæ vocavit me Dominus nomine meo: et posuit os meum ut gladium acutum: sub tegumento manus suæ protexit me, posuit me quasi sagitam electam.

A man was sent from God, whose name was John. He came to testify to the light, to prepare a people fit for the Lord.
  
  
Pada Misa Hari Raya Kelahiran St. Yohanes Pembaptis ada Madah Kemuliaan (Gloria) dan Syahadat (Credo)

Doa Pembuka

Ya Allah, Engkau mengenal kami sedalam-dalamnya. Engkau telah membentuk dan memanggil kami sejak sebelum kami lahir. Semoga kami mengabdi kepada-Mu dengan rendah hati, serta mempersiapkan jalan untuk kedatangan Putra-Mu, Yesus Kristus. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 

Bacaan dari Kitab Yesaya (49:1-6)
 
"Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa."
 
Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan, telah menyebut namaku sejak aku ada di perut ibuku. Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya. Ia berfirman kepadaku, “Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia. Namun, hakku terjamin pada Tuhan, dan upahku pada Allahku.” Tuhan telah membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan upaya Israel dikumpulkan kepada-Nya. Maka aku dipermuliakan di mata Tuhan, dan Allah yang menjadi kekuatanku sekarang berfirman, “Terlalu sedikit bagimu kalau hanya menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Maka Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 139:1-3.13-14ab.14c-15; Ul: 13b)
1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumiliki.
2. Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, Engkaulah yang menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena misteri kejadianku, ajaiblah apa yang Kauperbuat.
3. Jiwaku benar-benar menyadarinya, tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:22-26)
 
"Kedatangan Yesus disiapkan oleh Yohanes."
  
Pada suatu hari Sabat, di rumah ibadat di Antiokhia Paulus berkata, “Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi umat-Nya. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. Menjelang kedatangan Yesus itu, Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan ketika hampir selesai menunaikan tugasnya, Yohanes berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka; tetapi Dia akan datang kemudian daripada aku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak. Hai saudara-saudara, baik yang termasuk keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 1:76)
Engkau, hai anak-Ku, akan disebut nabi Allah yang Mahatinggi karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk menyiapkan jalan bagi-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:57-66.80)
  
"Namanya adalah Yohanes."

Pada waktu itu, genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika para tetangga serta sanak saudaranya mendengar bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepada Elisabet, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu, dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya. Tetapi Elisabet, ibunya, berkata, “Jangan, ia harus dinamai Yohanes.” Kata mereka kepadanya, “Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian.” Lalu mereka memberi isyarat kepada Zakharia untuk bertanya nama apa yang hendak ia berikan kepada anaknya itu. Zakharia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini, “Namanya adalah Yohanes.” Dan mereka pun heran semuanya. Seketika itu juga terbukalah mulut Zakharia, dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Semua yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata, “Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia. Anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Ia kemudian tinggal di padang gurun sampai tiba harinya ia harus menampakkan diri kepada Israel.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan 
 
Setelah hari kedelapan, Yohanes Pembaptis mau disunatkan dan ia diberi nama Yohanes, meskipun tidak ada saudaranya yang bernama Yohanes. Maka semua orang menjadi heran dan berkata, "Akan jadi apa anak ini nanti, sebab tangan Tuhan menyertai dia." Anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Ia tinggal di padang gurun sampai pada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel. 
 
 Biasanya anak Yahudi diberi nama menurut nama orangtuanya. Tetapi Yohanes tidak, ia diberi nama sesuai dengan kehendak Tuhan sendiri, yaitu yohanes. Ayahnya menamai sesuai dengan keinginan Tuhan sendiri waktu ia mendapatkan penampakan Malaikat selagi bertugas sebagai imam.
 
 Yohanes akhirnya menjadi dewasa dan menjadi orang yang selalu setia pada Tuhan. Ia mengingatkan orang Yahudi supaya bertobat dan kembali pada ALlah. Ia pula yang mempersiapkan jalan bagi Yesus agar diterima oleh bangsa Yahudi. Ia sungguh orang Tuhan, hidupnya hanya untuk Tuhan. 
 
 Seperti Yohanes, kita masig-masing juga telah dilahirkan. Kita juga diberi nama oleh orangtua kita masing-masing dengan khas. Kita dapat bertanya pada diri kita sendiri, kita mau menjadi orang seperti apa? Apakah kita juga ingin menjadi orang yang selalu mencari Tuhan dan melaksanakannya? Apakah kita ingin menjadi orang yang setia pada Allah? Marilah kita usahakan itu dalam hidup kita!  (PS/INSPIRASI BATIN 2018)

Antifon Persiapan Persembahan (Mzm 92:13)

Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon.

The righteous man shall flourish like the palm tree; he shall grow up like a cedar of Lebanon.

atau

Iustus ut palma florebit: sicut cedrus, quæ in Libano est, multiplicabitur.

Antifon Komuni (Bdk. Luk 1:78)

Oleh rahmat dan belas kasih dari Allah kita, laksana Fajar Timur Ia mengunjungi kita dari tempat tinggi.

Through the tender mercy of our God, the Dawn from on high will visit us.

atau (Luk 1:76)

Tu puer propheta Altissimi vocaberis: præibis ante Dominum parare vias eius.

(Engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya.)

Sabtu, 23 Juni 2018 Hari Biasa Pekan XI

Sabtu, 23 Juni 2018 
Hari Biasa Pekan XI
 
“Tuhan tidak hanya menumpahkan darah-Nya bagi kita, tetapi Ia juga berdoa untuk kita” (St. Siprianus)

 
Antifon Pembuka (Mzm 89:4.29)

Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku. Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku. Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia selamaya.

Doa Pembuka

 
Allah Bapa Mahasetia, bila kami Kaubimbing dengan sabda-Mu, maka kami takkan merasa khawatir. Kami mohon, semoga kami masih Kauperkenankan hidup dan jangan sampai kami ditinggalkan oleh kasih setia-Mu.Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
       
Tuhan mencoba untuk menyadarkan Yoas lewat para nabinya. Namun, semuanya tidak didengarkannya. Menjauh dan meninggalkan Tuhan berarti mendekati dosa dan maut.

 

Bacaan dari Kitab Kedua Tawarikh (24:17-25)
           
    
"Kalian telah membunuh Zakharia antara Bait Allah mezbah."
      
Sesudah Imam Yoyada meninggal dunia, para pemimpin Yehuda datang menyembah raja. Sejak itu raja mendengarkan mereka. Mereka meninggalkan rumah Tuhan, Allah nenek moyang mereka, lalu beribadahlah kepada tiang-tiang berhala dan patung-patung berhala. Oleh karena kesalahan itu Yehuda dan Yerusalem tertimpa murka. Namun Tuhan mengutus nabi-nabi kepada mereka, supaya mereka berbalik kepada-Nya. Nabi-nabi itu sungguh-sungguh memperingatkan mereka, tetapi mereka tidak mau mendengarkannya. Lalu Roh Allah menguasai Zakharia, putera imam Yoyada. Ia tampil di depan rakyat, dan berkata kepada mereka, “Beginilah sabda Tuhan, ‘Mengapa kalian melanggar perintah-perintah Tuhan, sehingga kalian tidak beruntung?’ Oleh karena kalian meninggalkan Tuhan, maka Ia pun meninggalkan kalian!” Tetapi mereka mengadakan persepakatan terhadap Zakharia, dan atas perintah raja mereka melempari dia dengan batu di pelataran rumah Tuhan. Raja Yoas tidak ingat akan kesetiaan yang ditunjukkan Yoyada, ayah Zakharia itu, terhadap dirinya. Ia membunuh putera Yoyada itu, dan pada saat kematiannya Zakharia berseru, “Semoga Tuhan melihatnya dan menuntut balas!” Pada pergantian tahun tentara Aram maju menyerang Yoas, dan masuk ke Yehuda dan Yerusalem. Dari bangsa itu semua pemimpin habis dibunuh, dan segala jarahan dikirimkan mereka kepada raja negeri Damsyik. Walaupun tentara Aram itu datang dengan orang sedikit, namun Tuhan menyerahkan tentara yang sangat besar kepada mereka, karena orang Yehuda telah meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyang mereka. Demikianlah orang Aram melakukan penghukuman kepada Yoas. Ketika orang Aram pergi, Yoas ditinggalkan dengan luka-luka berat. Lalu para pengawalnya mengadakan persepakatan terhadap dia karena darah putera Imam Yoyada. Mereka membunuh Raja Yoas di atas tempat tidurnya. Ia mati dan dikuburkan di kota Daud, tetapi bukan di makam para raja.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan do = f, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:4-5.29-30.31-32.33-34; Ul: 2)
1. Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya dan membangun takhtamu turun-temurun.”
2. Untuk selama-lamanya, Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh. Aku akan menjamin kelestarian anak cucunya sepanjang masa, dan takhtanya seumur langit.
3. Jika anak-anaknya meninggalkan Taurat-Ku dan mereka tidak hidup menurut hukum-Ku; jika ketetapan-Ku mereka langgar dan perintah-perintah-Ku tidak mereka patuhi.
4. Maka akan Kubalas pelanggaran mereka dengan gada, dan kesalahan mereka dengan pukulan-pukulan. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kujauhkan dari padanya dan Aku tidak akan berlaku curang dalam hal kesetiaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus telah menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, agar berkat kemiskinan-Nya, kalian menjadi kaya.

 
Rasa khawatir membuat manusia menjadi gelisah, sehingga mencoba "mengabdi kepada dua tuan". Sebaliknya, Yesus justru meminta kita supaya percaya dan beriman kepada Allah yang memperhatikan semua ciptaan-Nya, bukan dengan mengabdi kepada dua tuan.

 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:24-34)
    
"Janganlah khawatir akan hari esok."
   
Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, apa yang hendak kalian makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, apa yang hendak kalian pakai. Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan, dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai, dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, toh diberi makan oleh Bapamu yang di surga. Bukankah kalian jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kalian yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapakah kalian kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal. Namun Aku berkata kepadamu, Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan esok dibunag ke dalam api, tidakkah Ia akan lebih lagi mendandani kalian, hai orang yang kurang percaya? Maka janganlah kalian kuatir dan berkata, ‘Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di surga tahu, bahwa kalian memerlukan semuanya itu. Maka carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kalian kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
   
Renungan

  

Kekhawatiran pasti pernah dialami oleh setiap orang. Namun, tinggal bagaimana sikap masing-masing orang saat menghadapi kekhawatiran tersebut. Bagi mereka yang memiliki Tuhan, pasti kekhawatiran itu tidak akan menguasai mereka. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Menjadi percaya adalah kunci kedamaian dan kebahagiaan. Allah pasti memelihara umat-Nya yang terus berusaha memberi yang terbaik.

Doa Malam

Bapa yang Mahabaik, aku bersyukur atas sabda-Mu hari ini. Mampukanlah aku, ya Bapa, supaya aku semakin percaya akan cinta-Mu yang selalu meneguhkan. Bapa, tolonglah aku supaya dalam kehidupan ini mampu mencari yang berguna bagi kehidupan kekal, di mana aku akan Engkau kumpulkan bersama Putra-Mu dalam Kerajaan Surga. Amin.

 
RUAH

Jumat, 22 Juni 2018 Hari Biasa Pekan XI

Jumat, 22 Juni 2018
Hari Biasa Pekan XI
         
“Aku dapat melakukan segala sesuatu dalam Dia yang menguatkan aku”. (St. Karolus Borromeus)

 
Antifon Pembuka (Mzm 34:6)
 
Arahkanlah pandanganmu kepada Tuhan, maka mukamu akan berseri-seri dan takkan malu tersipu-sipu.
 
Doa Pembuka
 

Allah Bapa di surga, kami bersyukur, karena tiada seorang pun yang menantikan keselamatan dengan sia-sia. Semoga Sabda Putra-Mu menjadi tantangan bagi kami untuk membangun kota-Mu, tempat Engkau menyempurnakan segalanya dan tempat kami menemukan kebebasan dan kedamaian. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
  
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (11:1-4.9-18.20)
    
 "Mereka mengurapi Yoas dan berseru, 'Hiduplah Raja!'"
        
Ketika Atalya, ibu Ahazia, melihat bahwa anaknya sudah mati, maka bangkitlah ia membinasakan semua keturunan raja. Tetapi Yoseba, anak perempuan raja Yoram, saudara perempuan Ahazia, mengambil Yoas bin Ahazia, menculik dia dari tengah-tengah anak-anak raja yang hendak dibunuh itu, memasukkan dia dengan inang penyusunya ke dalam gudang tempat tidur, dan menyembunyikan dia terhadap Atalya, sehingga dia tidak dibunuh. Maka tinggallah dia enam tahun lamanya bersama-sama perempuan itu dengan bersembunyi di rumah TUHAN, sementara Atalya memerintah negeri. Dalam tahun yang ketujuh Yoyada mengundang para kepala pasukan seratus dari orang Kari dan dari pasukan bentara penunggu. Disuruhnyalah mereka datang kepadanya di rumah TUHAN, lalu diikatnya perjanjian dengan mereka dengan menyuruh mereka bersumpah di rumah TUHAN. Kemudian diperlihatkannyalah anak raja itu kepada mereka. Para kepala pasukan seratus itu melakukan tepat seperti yang diperintahkan imam Yoyada. Masing-masing mengambil orang-orangnya yang selesai bertugas pada hari Sabat bersama-sama dengan orang-orang yang masuk bertugas pada hari itu, lalu datanglah mereka kepada imam Yoyada. Imam memberikan kepada para kepala pasukan seratus itu tombak-tombak dan perisai-perisai kepunyaan raja Daud yang ada di rumah TUHAN. Kemudian para bentara itu, masing-masing dengan senjatanya di tangannya, mengambil tempatnya di lambung kanan sampai ke lambung kiri rumah itu, dengan mengelilingi mezbah dan rumah itu untuk melindungi raja. Sesudah itu Yoyada membawa anak raja itu ke luar, mengenakan jejamang kepadanya dan memberikan hukum Allah kepadanya. Mereka menobatkan dia menjadi raja serta mengurapinya, dan sambil bertepuk tangan berserulah mereka: "Hiduplah raja!" Ketika Atalya mendengar suara bentara-bentara penunggu dan rakyat, pergilah ia mendapatkan rakyat itu ke dalam rumah TUHAN. Lalu dilihatnyalah raja berdiri dekat tiang menurut kebiasaan, sedang para pemimpin dengan para pemegang nafiri ada dekat raja. Dan seluruh rakyat negeri bersukaria sambil meniup nafiri. Maka Atalya mengoyakkan pakaiannya sambil berseru: "Khianat, khianat!" Tetapi imam Yoyada memerintahkan para kepala pasukan seratus, yakni orang-orang yang mengepalai tentara, katanya kepada mereka: "Bawalah dia keluar dari barisan! Siapa yang memihak kepadanya bunuhlah dengan pedang!" Sebab tadinya imam itu telah berkata: "Janganlah ia dibunuh di rumah TUHAN!" Lalu mereka menangkap perempuan itu. Pada waktu ia masuk ke istana raja dengan melalui pintu bagi kuda, dibunuhlah dia di situ. Kemudian Yoyada mengikat perjanjian antara TUHAN dengan raja dan rakyat, bahwa mereka menjadi umat TUHAN; juga antara raja dengan rakyat. Sesudah itu masuklah seluruh rakyat negeri ke rumah Baal, lalu merobohkannya; mereka memecahkan sama sekali mezbah-mezbahnya dan patung-patung dan membunuh Matan, imam Baal, di depan mezbah-mezbah itu. Kemudian imam Yoyada mengangkat penjaga-penjaga untuk rumah TUHAN. Bersukarialah seluruh rakyat negeri dan amanlah kota itu, setelah Atalya mati dibunuh dengan pedang di istana raja.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan telah memilih Sion menjadi tempat kedudukan-Nya.
Ayat. (Mzm 132:11.12.13-14.17-18)

1. Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud , Ia tidak akan memungkirinya: “Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu.
2. Jika anak-anakmu berpegang pada perjanjian-Ku, dan pada peraturan yang Kuajarkan kepada mereka, maka selamanya anak-anak mereka akan duduk di atas takhtamu.”
3. Sebab Tuhan telah memilih Sion, dan mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya, "Inilah tempat peristirahatan-Ku untuk selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya".
4. Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, dan menyediakan pelita bagi orang yang Kuurapi. Musuh-musuhnya akan Kutudungi pakaian keaiban, tetapi ia sendiri akan mengenakan mahkota yang semarak!”

Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:3)
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, sebab milik merekalah Kerajaan Allah.
 

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:19-23)
  
    
"Di mana hartamu berada, di situ pula hatimu."
   
Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
   
Renungan 

   
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus

Dalam hidup, kita mengenal harta dunia dan harta surga. Harta dunia bersifat sementara dan bisa hilang atau binasa. Yang termasuk harta dunia adalah uang, emas, jabatan, ketenaran, rumah, kendaraan bermotor dan lain-lain. Uang, emas, kendaraan bermotor atau harta benda lainnya yang kita miliki, dalam sekejab bisa hilang dan dicuri orang. Mereka yang mempunyai jabatan atau kekuasaan, suatu waktu akan kehilangan jabatan maupun kekuasaan. Tidak bisa seseorang menduduki jabatan presiden atau bupati seumur hidup. Ada batasan dari jabatan tersebut. Rumah, sawah atau ladang, bisa ludes terbakar api. Demikian pula orang yang menjadi terkenal, akan dengan mudah dilupakan oleh sesamanya. Lewat gambaran ini menjadi jelas bagi kita bahwa, harta dunia tidak abadi. Harta dunia hanya berfungsi selama manusia ada di dunia. Harta dunia tidak bisa dibawa ke kubur. Sementara harta surga bersifat kekal, tidak bisa hilang dan tidak binasa.

Saudara-saudari terkasih,

Hari ini, Tuhan Yesus mengajak para murid-Nya termasuk kita, untuk mengumpulkan harta surga. Harta surga berupa perbuatan baik yang kita lakukan, seperti keterlibatan dalam kegiatan Gereja sebagai anggota Koor, Ketua wilayah, Ketua lingkungan, Misdinar, Prodiakon dan lain-lain. Ada juga perbuatan baik yang kita lakukan di luar lingkungan gereja, seperti menjadi relawan bagi orang yang terkena bencana alam dan musibah, mengunjungi penjara, panti asuhan dan panti jompo. Selain itu, yang juga menjadi harta surga adalah pengorbanan, kejujuran, doa dan iman. Harta surga ini akan kita bawa sampai kita mati. Saat kita meninggal dan berjumpa dengan Tuhan, kita tidak ditanya apa jabatan atau pekerjaan kita. Yang Tuhan tanya adalah perbuatan baik yang telah kita lakukan. Dan kebaikan atau cinta yang kita berikan kepada orang lain, tidak dapat diambil dan dicuri orang. Kebaikan itu akan terus melekat dalam dalam hati orang yang pernah kita bantu.

Saudara-saudari terkasih,

Ada seorang pemuda yang pernah menceritakan pengalamannya. Pemuda ini dan tiga orang temannya, pergi ke sebuah kota naik kereta api. Di dalam kereta, pemuda itu melihat beberapa orang yang mencurigakan. Orang-orang itu terus-menerus memperhatikan barang-barang yang dibawa oleh pemuda dan teman-temannya. Mereka menduga bahwa orang-orang yang mereka curigai adalah komplotan pencuri. Sebab pemuda itu dan teman-temannya, membawa tiga laptop yakni komputer kecil yang bisa dibawa kemana-mana. Harga satu laptop sekitar empat juta rupiah. Tiga laptop berarti dua belas juta rupiah. Dan karena takut, pemuda itu dan teman-temannya memutuskan untuk tidak tidur selama perjalanan. Saat sampai tempat tujuan, pemuda itu teringat akan sabda Yesus: "Di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada". Sebab sangat nyata bahwa malam itu, mereka tidak tidur, agar laptop tidak hilang atau dicuri. Sepanjang malam mata, hati dan pikiran mereka selalu tertuju kepada tas-tas yang berisi laptop.

Saudara-saudari terkasih,

Kekuatiran manusia saat ini, lebih banyak dipengaruhi oleh harta dunia. Orang berusaha dengan berbagai cara agar dapat memiliki banyak uang dengan mencuri, merampok, berbohong dan korupsi. Ada yang menjadi kaya, tetapi akhirnya masuk penjara karena kekayaannya diperoleh dengan cara jahat. Ada pula yang menjadi kaya, tetapi dalam sekejab, kekayaannya hilang. Dalam keadaan demikian, orang menjadi tertekan, malu, putus-asa dan khawatir. Di sisi lain, sedikit manusia berusaha memperoleh harta surga. Sedikit sekali orang-orang yang berusaha dengan berbagai cara untuk memperoleh harta surga. Orang-orang seperti almarhumah Bunda Teresa, sangat langka. Ketika banyak orang berjuang mengumpulkan harta dunia, Bunda Teresa malahan mengumpulkan orang-orang miskin di Kalkuta, India. Perbuatan beliau mendapat pujian dan sanjungan dari seluruh dunia. Bahkan waktu masih hidup, beliau sudah anggap orang suci. Beliau telah mengumpukan harta surga yang tidak dapat dimakan ngengat. (RENUNGAN LUMEN 2000)

 
Antifon Komuni (Mat 6:20a.21)
 
Kumpulkanlah bagimu harta di surga. Sebab di mana hartamu, di situ pula hatimu berada.
 
Doa Malam
 
Allah yang mahabaik, aku bersyukur atas teguran-Mu lewat sabda-Mu hari ini. Semoga aku rela berbagi dan tidak melekat pada barang yang ada di sekitarku melainkan mampu menggunakannya demi pelayanan kepada-mu dan kepada sesamaku. Amin.
    
      

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy