| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 03 Juli 2018 Pesta Santo Tomas, Rasul

Selasa, 03 Juli 2018
Pesta Santo Tomas, Rasul
  
“Kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita. keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus” (Kis 13:32-33). Kebangkitan Kristus adalah kebenaran, di mana iman kita kepada Kristus mencapai puncaknya: umat Kristen perdana mempercayainya dan menghayatinya sebagai kebenaran sentral; tradisi meneruskannya sebagai sesuatu yang mendasar, dokumen-dokumen Perjanjian Baru membuktikannya; bersama dengan salib ia diwartakan sebagai bagian penting misteri Paska. Kristus telah bangkit dari antara orang-orang mati. Oleh kematian-Nya Ia telah mengalahkan kematian. Ia telah memberi kehidupan kepada orang-orang mati. (Liturgi Bisantin, Troparion pada hari Paskah)“

Antifon Pembuka (Mzm 117:28)

Allahkulah Engkau, Engkau kupuji.
Allahkulah Engkau, Engkau kuagungkan.
Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjadi keselamatanku.

You are my God, and I confess you;
you are my God, and I exalt you;
I will thank you, for you became my savior.
 
Pada Misa Pesta Santo Tomas ada Gloria (Madah Kemuliaan)
 
Doa Pembuka

Allah Bapa Yang Mahakuasa dan kekal, kami bergembira pada Pesta Santo Tomas, rasul-Mu yang mengimani Putra-Mu sebagai Allah. Semoga kami senantiasa dilindungi olehnya dan kelak memperoleh kehidupan bahagia karena percaya akan nama Yesus Kristus, Putra-Mu, dan Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (2:19-22)
   
"Kamu dibangun di atas dasar para rasul."
   
Saudara-saudara, kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan sewarga dengan orang kudus dan anggota keluarga Allah. Kamu dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan, yang rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan. Di atas Dia pula kamu turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah dalam Roh.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan do = f, 4/4, PS 827
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1.2)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil do = f, 2/2, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 24:32; 2/4)
Yesus bersabda, "Hai Tomas, karena telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:24-29)
   
"Ya Tuhan dan Allahku."
    
Pada hari Minggu Paskah, ketika Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya, Tomas, seorang dari kedua belas murid, yang juga disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya, “Kami telah melihat Tuhan!” tetapi Tomas berkata kepada mereka, “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya, dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, aku sama sekali tidak akan percaya.” Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu, dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang. Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagimu!” Kemudian Ia berkata kepada Tomas, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” Tomas menjawab kepada-Nya, “Ya Tuhanku dan Allahku!” Kata Yesus kepadanya, “Karena telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
  
   Sering kali St. Tomas Rasul diidentikkan dengan orang yang sulit dipercaya dan memberi kesan kurang positif. Rasul yang lain sudah percaya bahwa Yesus yang wafat di salib itu tetap hidup, sedangkan Tomas memberi kesan lambat untuk itu. 
 
 Reaksi Tomas ketika mendengar para rasul mengatakan bahwa mereka telah melihat Tuhan, adalah sangat manusiawi, karena Yesus yang telah wafat di salib dan dimakamkan tidak mungkin hidup kembali. Baginya kesaksian yang disampaikan teman-temannya tidak masuk akal dan memang demikian. Baru ketika melihat sendiri kenyataan yang tidak masuk akal itu sungguh ada, bisa dia terima. Mengakui bahwa kenyataan/realitas itu jauh lebih kaya daripada yang bisa dilihat dan bisa dipikirkan adalah sikap yang benar, karena memang demikian halnya. Kendati sulit diterima akal dan tidak logis, ternyata demikian adanya. Di situlah letak misteri iman kepercayaannya yang tidak mengakui adanya misteri, yaitu bagian yang tidak terselami dan tetap rahasia. Maka ketika Yesus datang lagi dan menunjukkan realitas yang tidak masuk akal itu, secara sadar Tomas mengakui bahwa Yesus yang hadir di hadapannya itu nyata. Karena itu ia mengungkapkan kepercayaannya dengan tegas: "Ya Tuhanku dan Allahku".
 
 Menerima begitu saja informasi tanpa sikap kritis, bisa tertipu karena banyak berita itu tidak benar atau bohong. Betapa banyak orang yang tertipu. Lebih parah lagi ketika muncul sikap tidak mau mengerti walau diyakinkan. Sebaiknya, sikap tertutup untuk hal-hal yang tetap misteri dan hanya mau menerima sebagai kenyataan apa yang bisa dipikirkan dan masuk akal sesungguhnya mengecilkan kenyataan yang sebenarnya. SIkap seperti itu merupakan penghalang untuk bisa melihat dan memahami kenyataan yang sesungguhnya. Jika sikap untuk berani menerima bahwa kenyataan itu jauh lebih luas dan kaya daripada yang bisa dipikirkan akan berkembang sikap rendah hati dan terbuka untuk percaya akan Allah yang tetap mengandung misteri yang tak terselami.  (YH/INSPIRASI BATIN 2018)   
  
Antifon Komuni (Yoh 20:27)

Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah

Seri Alkitab: MENYELISIK MARKUS PENGINJIL (Bagian VI)

Seri Alkitab
MENYELISIK MARKUS PENGINJIL
Bagian VI

Syalom aleikhem.
Sekitar A.D. 49, Rasul Santo Paulus kecewa dengan Santo Markus yang sebelumnya lebih memilih kembali ke Yerusalem daripada menyertai perjalanan apostolik Sang Rasul Segala Bangsa bersama Rasul Santo Barnabas. Karena kecewa, Rasul Paulus tak mau lagi mengajak Santo Markus dalam perjalanan selanjutnya.

Namun, kekecewaan itu tak berlanjut menjadi kemarahan maupun dendam. Rasul Paulus bersatu lagi dengan Santo Markus di kota Roma, sepuluh tahun setelah perpisahan mereka. Ketika menulis surat kepada Gereja Kolose, Rasul Paulus sedang berada di penjara di Roma. Itu terjadi sekitar A.D. 59. Nama Santo Markus disebutnya dalam surat itu (Kol. 4:10). Jadi, ketika dipenjarakan di Roma, Rasul Paulus sudah rukun lagi dengan Santo Markus.

Waktu itu pula, Rasul Paulus menulis surat kepada Filemon dan menyebut Santo Markus dengan sebutan “teman sekerja” (lih. Fil. 24). Catatan kecil: Bahasa Yunani untuk teman sekerja adalah “synergos”. Kita kenal kata serapan “sinergi”. Maka jelas, Rasul Paulus dan Santo Markus telah bersinergi (lagi) di kota Roma. Tiada lagi kekecewaan di antara mereka. Hebatnya para leluhur iman kita! Bertengkar iya, tapi selanjutnya pintu maaf terbuka satu sama lain. Murid-murid Kristus sejati!

Keberadaan Santo Markus di Roma itu diperjelas oleh surat Rasul Petrus yang ditujukan kepada Gereja di seputar Asia Kecil sebagaimana terbaca berikut (1Ptr. 1:1): “Dari Petrus, rasul Yesus Kristus. Kepada orang-orang pendatang yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia.” Dalam surat itu, Santo Markus disebut “anakku” oleh Rasul Petrus (lih. 1Ptr. 5:13).

Menurut 1Ptr. 5:13, Rasul Petrus menyebut juga umat Allah di Babel. Artinya, Rasul Petrus dan Santo Markus pada saat itu berada bersama di kota yang disebut “Babel” oleh Rasul Petrus. Kota mana itu? Apakah kota Babel asli? Bukan! Ternyata itulah kota Roma. Tradisi Suci memberi tahu kita. Hebatnya Tradisi Suci!

Santo Jerom alias Santo Hieronimus menyampaikannya bagi kita, ia mencatatnya dalam tulisannya berjudul De Viris Illustribus (‘Para Lelaki Ternama’) artikel 8: “Petrus juga menyebut Markus ini [Markus Penginjil] di dalam surat pertamanya; dengan gambaran ia menunjuk Roma dengan nama Babilon.” Jelas tuntas, Babel (Babilon) yang disebut Rasul Petrus adalah kota Roma. Clear!

Itu semua berarti bahwa Santo Markus dan Rasul Petrus berada bersama di kota Roma. Pada waktu bersamaan, ia juga berada bersama dengan Rasul Paulus di kota itu. Jadi, Rasul Petrus, Rasul Paulus, Santo Markus berada bersama di kota Roma. Kedua rasul akhirnya gugur sebagai martir di sana. Lalu, ke mana Santo Markus? Mari dan lihatlah! Amin.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Senin, 02 Juli 2018 Hari Biasa Pekan XIII

Senin, 02 Juli 2018
Hari Biasa Pekan XIII

Di dalam Kerajaan Yesus, orang berdosa dapat memperoleh pengampunan, di sana semua orang adalah saudara. (Beato Paulus VI)


Antifon Pembuka (Mzm 50:23)

Siapa mempersembahkan kurban syukur, memuliakan Daku. Siapa jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan.

Doa Pembuka

Allah Bapa sumber kebahagiaan, berkenanlah menghidupi kami dengan sabda-Mu dan membuat kami senang dan bahagia karena yakin bahwa Engkau selalu setia akan karya tangan-Mu berkat Yesus Kristus, yang memperkenalkan nama-Mu kepada kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
    
Bacaan dari Nubuat Amos (2:6-10.13-16)
 
"Mereka menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam debu."
  
Beginilah sabda Tuhan, “Karena tiga perbuatan jahat Israel , bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku. Sebab mereka telah menjual orang benar untuk mendapatkan uang, dan orang miskin karena sepasang kasut. Mereka menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam debu dan membelokkan jalan orang sengsara. Anak dan ayah pergi menjamah perempuan muda yang sama, sehingga melanggar kekudusan nama-Ku. Mereka merebahkan diri di samping setiap mezbah di atas pakaian gadaian orang, dan minum anggur orang-orang yang kena denda di rumah Allah mereka. Padahal Akulah yang memusnahkan orang Amori dari depan mereka; orang-orang Amori yang tingginya seperti pohon aras dan kuat seperti pohon tarbantin. Akulah yang menuntun kalian keluar dari tanah Mesir, dan memimpin kalian empat puluh tahun lamanya di padang gurun, supaya kalian menduduki negeri orang Amori. Sesungguhnya Aku akan mengguncangkan tempat kalian berpijak seperti goncangan kereta yang sarat dengan berkas gandum. Orang cepat tidak mungkin lagi melarikan diri, orang kuat tak dapat menggunakan kekuatannya, dan pahlawan tak dapat melarikan diri. Pemegang panah tak dapat bertahan, orang yang cepat kaki takkan terluput, dan penunggang kuda tak dapat meluputkan diri. Juga orang yang berhati berani di antara para pahlawan akan melarikan diri dengan telanjang pada hari itu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Camkanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah.
Ayat. (Mzm 50:16bc-17.18-19.20-21.22-23)
1. Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
2. Jika melihat pencuri, engkau berkawan dengan dia! Engkau bergaul dengan orang berzinah. Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat, dan pada lidahmu melekat tipu daya.
3. Engkau duduk, dan menjelek-jelekkan saudaramu, engkau memfitnah saudara kandungmu. Itulah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu.
4. Camkanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah; waspadalah, jangan sampai Aku menerkam, dan tidak ada yang melepaskan. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan   

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:18-22)
 
"Ikutlah Aku."
  
Pada suatu hari banyak orang mengerumuni Yesus. Melihat hal itu Yesus menyuruh bertolak ke seberang. Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya, “Guru, aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” Yesus berkata kepadanya, “Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya berkata kepada-Nya, “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.” Tetapi Yesus berkata kepada-Nya, “Ikutilah Aku, dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 

Ketika kita menyatakan kita mau mengikuti sebuah organisasi, kita langsung dikenakan tata tertib, aturan dan pelbagai prasyarat. Hanya dengan melakukannya kita diakui menjadi anggota, bagian dari organisasi tersebut. Bergabung dengan Yesus, masuk menjadi anggota-Nya, bahkan menjadi putra-putri-Nya adalah bagus, mulia dan sesuatu yang luhur. Untuk itu juga ada harga yang harus dibayar, ada yang harus dilepaskan, ada yang harus tidak dilakukan, ada yang harus ditempuh. 
 
 Banyak orang ingin mengikuti Tuhan. Tidak banyak yang berani menjalani semua konsekuensinya. Atau bahkan ada yang mau mengikuti-Nya tetapi mereka sendiri memasang 'syarat' pada Tuhan. Makanya Yesus menjelaskan: Pertamam untuk sang ahli taurat: mengikuti Yesus itu tanpa pamrih; jangan berharap mendapat jaminan sandang, pangan, papan. Harus siap kehilangan segalanya; lihat saja, Yesus sendiri, tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya. Kedua, buat sang anak muda; mengikuti Tuhan harus memprioritaskan-Nya di atas segala-galanya; juga harus siap mengorbankan kedekatan keluarga; tak ada kompromi; serentak uhan meyakinkan Ia akan mengurus dan memperhatikan apa dan siapa saja yang kita tinggalkan. Dia akan peduli. Bagaimana kenyataan panggilan hidup imamat dan membiara di paroki kita? Apa sumbangan kita terhadap panggilan? Cukupkah penjelasan, informasi yang dibutuhkan anak muda untuk menentukan pilihan mereka? 

Doa Malam

Yesus, mampukanlah kami untuk setia dan tekun mengikuti Engkau sekalipun sebagai Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala. Izinkanlah kami tetap mengikuti Engkau sepanjang hidup kami. Sebab Engkaulah Tuhan, Penyelamat kami. Amin.

 
TP/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2018

Minggu, 01 Juli 2018 Hari Minggu Biasa XIII

Minggu, 01 Juli 2018
Hari Minggu Biasa XIII

"Engkau tidak dapat berdoa di rumah seperti di dalam gereja, di mana sejumlah besar orang hadir dan di mana orang berseru kepada Allah seperti dari satu hati" ---- St Yohanes Krisostomus


Antifon Pembuka (Mzm 47:2)

Segala bangsa, bertepuk-tanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai.

All peoples, clap you hands. Cry to God with shouts of joy!

Omnes gentes plaudite manibus: iubilate Deo in voce exsultationis.
Mzm. Quoniam Dominus excelsus, terribilis: Rex magnus super omnem terram.

Doa Pembuka


Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu untuk memberi hidup baru bagi kami. Kami mohon, bangkitkanlah iman kami agar memiliki keberanian untuk berbagi hidup dan talenta kami kepada sanak saudara kami yang berkekurangan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (1:13-15; 2:23-24)
  
 
"Karena dengki setan, maka maut masuk ke dunia."
   
Allah tidak menciptakan maut, dan Ia pun tak bergembira kalau makhluk yang hidup musnah binasa. Sebaliknya Ia menciptakan segala sesuatu supaya ada; dan supaya makhluk-makhluk jagat menemukan keselamatan. Racun yang membinasakan tidak ditemukan di antara mereka, dan dunia orang mati tidak merajai bumi. Maka kesucian mesti baka. Sebab Allah telah menciptakan manusia untuk kebakaan, dan menjadikannya gambar hakikat-Nya sendiri. Tetapi karena dengki setan, maka maut masuk ke dunia, dan yang menjadi milik setan mencari maut itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 30:2+4.5-6.11-12a+13b; Ul: 2a)
1. Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membarkan musuh-musuhku, bersukacita atas diriku. Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan daku, di antara mereka yang turun ke liang kubur.
2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab hanya sesaat Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
3. Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku, Tuhan, jadilah penolongku! Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (8:7.9.13-15)
  
"Hendaklah kelebihanmu mencukupkan kekurangan saudara-saudara yang lain."
   
Saudara-saudara, hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih, sebagaimana kamu kaya dalam segala sesuatu; dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami. Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, yakni: Sekalipun kaya, Ia telah menjadi miskin karena kamu, supaya karena kemiskinan-Nya, kamu menjadi kaya. Sebab kamu dibebani bukan supaya orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan. Maka hendaklah sekarang ini kelebihanmu mencukupkan kekurangan orang-orang kudus, agar kelebihan mereka kelak mencukupkan kekuranganmu, supaya ada keseimbangan. Seperti ada tertulis: Orang yang mengumpulkan banyak tidak kelebihan, dan orang yang mengumpulkan sedikit tidak kekurangan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2 Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (5:21-43)
  
"Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!"
  
Sekali peristiwa, setelah Yesus menyeberang dengan perahu, datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia. Ketika itu Yesus masih berada di tepi danau. Maka datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika melihat Yesus, tersungkurlah Yairus di depan kaki-Nya. Dengan sangat ia memohon kepada-Nya, “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati. Datanglah kiranya, dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.” Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sampai habislah semua yang ada padanya; namun sama sekali tidak ada faedahnya, malah sebaliknya: keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus. Maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya, “Asalkan kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Sungguh, seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa badannya sudah sembuh dari penyakit itu. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya. Maka Ia berpaling di tengah orang banyak itu dan bertanya, “Siapa yang menjamah jubah-Ku?” Murid-murid-Nya menjawab, “Engkau melihat sendiri bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu! Bagaimana mungkin Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?” Lalu Yesus memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Maka perempuan tadi menjadi takut dan gemetar sejak ia mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya. Maka ia tampil dan tersungkur di depan Yesus. Dengan tulus ia memberitahukan segala sesuatu kepada Yesus. Maka kata Yesus kepada perempuan itu, “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata, “Anakmu sudah mati! Apa perlunya lagi engkau menyusahkan Guru?” Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat, “Jangan takut, percaya saja!” Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus, dan Yohanes, saudara Yakobus. Dan tibalah mereka di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana Yesus melihat orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah masuk, Yesus berkata kepada orang-orang itu, “Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!” Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka Yesus menyuruh semua orang itu keluar. Lalu Ia membawa ayah dan ibu anak itu, dan mereka yang bersama-sama dengan Yesus masuk ke dalam kamar anak itu. Lalu Yesus memegang tangan anak itu, seraya berkata, “Talita kum,” yang berarti: “Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!” Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Yesus berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu. Lalu Yesus menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan 
  
Umumnya di mana-mana ada yang namanya jam pelayanan kantor: kapan kantor buka dan tutup. Di masyarakat hal itu biasa dan ini sesuatu yang wajar. Bank atau kantor pajak buka jam sekian pada hari kerja. Lalu toko-toko buka jam sekian. Bahkan ada banyak pelayanan jasa seperti servis motor yang menyatakan: Hari MINGGU tetap buka! Begitu pula pelayanan para biro jasa apa pun atau pelayanan publik, semuanya mempunyai jam kerja. Ini sesuatu yang wajar dan biasa. Bahkan di lingkungan Gereja, tertera di sekretariat Paroki tulisan misalnya: pelayanan kantor jam 8.00 s.d 14.00. 
 
 Pelayanan yang bersifat publik tentulah memiliki jam kerja yang tertentu. Hal ini perlu untuk kejelasan dan kepastian bagi banyak orang yang membutuhkan. Akan tetapi yang namanya sikap pelayanan dan setiap pribadi, terutama para murid Kristus, hendaknya tanpa mengenal jam dan waktu, tanpa mengenal batasan jam kantor. Mengapa? Kita dapat belajar dari Yesus pada Injil hari ini. Ketika Yesus bersama para murid dan orang banyak sedang menuju ke rumah Yairus, jubah Yesus dijamah oleh seorang perempuan yang sakit pendarahan selama 12 tahun. Perempuan yang sakit itu percaya kepada Tuhan dan tanpa meminta permisi ia langsung menjamah jubah Yesus. Dan apa yang terjadi: perempuan itu sembuh. Pada waktu itu Yesus sedang fokus berjalan ke rumah Yairus, katakanlah Dia sedang tidak dalam posisi "jam melayani secara sadar". Tetapi apa daya kuasa yang mengalir dari tubuh-Nya, dan Yesus berhenti serta bertanya: siapa yang menjamah jubah-Nya. Dari kisahnya kita tahu, perempuan itu sangat ketakutan tetapi setelah berterus terang, Tuhan malah menghibur dan menguatkan hati perempuan itu agar pergi dengan selamat dan sembuh. 
 
  Satu poin sangat inspiratif: Yesus senantiasa bersikap melayani, entah dalam keadaan sadar atau tidak, seluruh hidup dan kehadiran-Nya setiap saat senantiasa membawa selamat dan menyembuhkan sesama. Inilah pula yang namanya "kaya dalam pelayanan kasih" seperti disebut Santo Paulus pada bacaan kedua. Kita diundang seperti Yesus dan bahkan membagikan kasih karunia yang telah kita terima dari Yesus kepada sesama. Apa artinya? Artinya, meski kita mempunyai jam kerja dan jam pelayanan untuk publik, setiap perkataan dan perbuatan kita kapan pun, bahkan saat ngantuk dan tidur pun, mestinya membagikan pelayanan damai, kasih dan penghiburan. Dari tubuh kita, aura wajah kita, gerak-gerik kita, dan perkataan kita setiap saat mestinya mengalir daya yang mendamaikan, meneguhkan, dan menghibur sesama kita.  [EM/INSPIRASI BATIN 2018]

Antifon Komuni (Mzm 103:1)

Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai seluruh diriku!

Bless the Lord, O my soul, and all within me, his holy name.

Sabtu, 30 Juni 2018 Hari Biasa Pekan XII

Sabtu, 30 Juni 2018

Hari Biasa Pekan XII
      
Allah itu kemurnian, bebas dari hawa nafsu, terpisah dari yang jahat. (St. Gregorius dari Nissa)

    
Antifon Pembuka (Mat 8:11)

Banyak orang datang dari Timur dan Barat, dan duduk makan bersama di dalam Kerajaan Surga dengan Abraham, Ishak dan Yakub.

Doa Pagi
    
Allah Bapa Maha Pengasih, orang yang secara sederhana berseru mohon pertolongan, tentu Kau dengarkan. Kami mohon, hadirlah di tengah-tengah kami, tinggallah di antara kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
                
Kedosaan telah membuat manusia hancur dan tak berdaya, seperti gambaran putra-putri dan dara-dara Yerusalem yang jatuh pingsan. Para nabi yang seharusnya menyuarakan yang benar, justru mengajarkan kesesatan. Satu-satunya harapan ialah bertobat dan kembali kepada Tuhan.
  
Bacaan dari Kitab Ratapan (22:2.10-14.18-19)
  
"Berteriaklah kepada Tuhan dengan nyaring, hai putri Sion."
    
Tanpa belas kasihan Tuhan memusnahkan segala ladang Yakub. Dalam amarah-Nya Ia menghancurkan benteng-benteng puteri Yehuda. Ia mencampakkan ke bumi, dan mencemarkan kerajaan serta pemimpin-pemimpinnya. Maka duduklah para tua-tua puteri Sion tertegun di tanah. Mereka menabur abu di atas kepala, dan mengenakan kain kabung. Dara-dara Yerusalem menundukkan kepalanya ke tanah. Mataku kusam dengan air mata, hatiku remuk redam. Hancur luluh hatiku karena reruntuhan puteri bangsaku, sebab kanak-kanak dan bayi jatuh pingsan di lapangan-lapangan kita. Mereka bertanya kepada ibunya, “Mana roti dan anggur?” Di lapangan-lapangan kota mereka jatuh pingsan seperti orang yang gugur ketika menghembuskan napas di pangkuan ibunya. Apa yang dapat kunyatakan kepadamu? Dengan apa aku dapat menyamakan dikau, ya puteri Yerusalem? Dengan apa aku dapat membandingkan engkau untuk dihibur, ya dara Sion? Karena luas bagaikan lautlah reruntuhanmu. Siapa yang akan memulihkan dikau? Nabi-nabimu melihat penglihatan yang dusta dan hampa bagimu. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu guna memulihkan dikau kembali. Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan. Berteriaklah dengan nyaring kepada Tuhan, hai puteri Sion! Cucurkanlah air mata bagaikan sungai siang dan malam. Janganlah kauberi dirimu istirahat. Janganlah matamu tenang! Bangunlah, mengeranglah, pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam. Curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan. Angkatlah tanganmu kepada-Nya demi hidup anak-anakmu, yang jatuh pingsan di ujung-ujung jalan karena lapar!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan 
Ref. Ya Tuhan, janganlah Kaulupakan terus-menerus umat-Mu yang tertindas.
Ayat. (Mzm 74:1-2.3-5a.5b-7.20-21; Ul:19b)
1. Mengapa, ya Allah, Kaubuang kami untuk seterusnya? Mengapa menyala murka-Mu terhadap kambing domba gembalaan-Mu? Ingatlah akan umat-Mu yang telah Kauperoleh pada zaman purbakala, yang Kautebus menjadi bangsa milik-Mu sendiri! Ingatlah akan gunung Sion yang Engkau diami.
2. Ringankanlah langkah-Mu ke tempat yang rusak terus-menerus; segala-galanya telah dimusnahkan musuh di tempat kudus. Lawan-lawanmu mengaum di tempat pertemuan-Mu dan telah mendirikan panji-panji mereka sebagai tanda. Mereka kelihatan seperti orang mengayunkan kepalan tinggi-tinggi.
3. Mereka siap menebas kayu-kayuan yang lebat; dan sekarang ukir-ukirannya seluruhnya dipalu mereka dengan kapak dan beliung; mereka menyulut tempat kudus-Mu dengan api, mereka menajiskan tempat kediaman nama-Mu sampai pada tanah.
4. Pandanglah kepada perjanjian, sebab tempat-tempat gelap di bumi penuh kekerasan. Janganlah biarkan orang yang terinjak-injak kembali dengan kena noda. Biarlah orang sengsara dan orang miskin memuji-muji nama-Mu.
 
Bait Pengantar Injil 
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 8:17) 
Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.
  
Tuhan Yesus berkuasa menyembuhkan dan melenyapkan segala sakit-penyakit. Dia bisa "menjamah" dari jauh maupun mendekat dan memegang tangan kita. Hal yang diminta Tuhan dari kita ialah iman yang penuh kepada-Nya.
              

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:5-17)
    
"Banyak orang akan datang dari timur dan barat, dan duduk makan bersama Abraham, Ishak, dan Yakub."
            
Pada suatu hari Yesus masuk ke kota Kapernaum. Maka datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan mohon kepada-Nya, “Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh, dan ia sangat menderita.” Yesus berkata kepadanya, “Aku akan datang menyembuhkannya.” Tetapi perwira itu berkata kepada-Nya, “Tuan, aku tdak layak menerima Tuan di dalam rumahku. Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit, ‘Pergi!’ maka ia pergi; dan kepada seorang lagi, ‘Datang!’, maka ia datang. Ataupun kepada hambaku, ‘Kerjakanlah ini!’ maka ia mengerjakannya.” Mendengar hal itu, Yesus heran dan berkata kepada mereka yang mengikutinya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu, Banyak orang akan datang dari timur dan barat dan duduk makan bersama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Surga, sedangkan anak-anak Kerajaan itu sendiri akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.” Lalu Yesus berkata kepada perwira itu, “Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya.” Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya. Setibanya di rumah Petrus, Yesus pun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam. Maka dipegang-Nya tangan wanita itu, lalu lenyaplah demamnya. Wanita itu lalu bangun dan melayani Yesus. Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan, dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu, dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. Hal itu terjadi supaya genaplah sabda yang disampaikan oleh Nabi Yesaya, “Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan
 
Kitab Ratapan mengajak kita untuk bertobat lebih banyak lagi dan mencurahkan isi hati bagai air di hadapan Tuhan. Menjadi rendah hati itulah yang utama di hadapan Tuhan. Perwira yang rendah hati, yang ditunjukkan dalam Injil hari ini mendapatkan berkat yaitu kesembuhan hambanya. Kata-kata yang rendah hati itu seperti menjadi "mantra yang kuat". Kerendahan hati Yesus - Allah yang menjadi manusia - banyak membuat mukjizat bahkan pada mertua Petrus juga. Maukah kita menjadi rendah hati di hadapan Tuhan? Mari kita renungkan diri kita dan kita lakukan evaluasi diri pada akhir bulan ini.
 
Antifon Komuni (Mat 8:8) 
 
Tuhan, saya tidak pantas menerima Tuhan di rumah saya. Tetapi, ucapkan kata sepatah, maka hamba-Mu akan sembuh. 
 
Doa Malam 
 
Yesus, tambahkanlah iman perwira yang rendah hati kepada kami. Kami mohon agar semakin nyatalah karya kuasa-Mu dalam diri kami sepanjang hidup kami. Sebab Engkaulah Allah kami, yang penuh belas kasih, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
 
RUAH

Jumat, 29 Juni 2018 Hari Raya St. Petrus dan St. Paulus

Jumat, 29 Juni 2018
Hari Raya St. Petrus dan St. Paulus

“Hari ini disucikan karena rasul-rasul bahagia Petrus dan Paulus martir. Para martir ini menyaksikan apa yang mereka wartakan. Mereka mengikuti tuntutan iman sejati, mereka menyatakan kebenaran dan mati untuk itu. Satu hari ini ditentukan untuk merayakan dua orang rasul yang dimartir. Tetapi keduanya itu satu. Meskipun terjadi pada hari yang berbeda-beda, tetapi bersatu. Petrus mendahului, Paulus mengikuti. Marilah kita menjunjung tinggi iman mereka, hidup mereka, jerih payah mereka, penderitaan mereka, pengakuan mereka dan pengajaran mereka.” (St. Agustinus)


Antifon Pembuka

Inilah orang-orang yang semasa hidupnya telah menyuburkan Gereja dengan darah mereka: dari piala Tuhan mereka telah minum dan menjadi sahabat-sahabat Allah.

These are the ones who, living in the flesh, planted the Church with their blood; they drank the chalice of the Lord and became the friends of God.

Nunc scio vere, quia misit Dominus Angelum suum: et eripuit me de manu Herodis, et de omni exspectatione plebis Iudæorum.

Doa Pembuka


Ya Allah, pada Hari Raya Santo Petrus dan Paulus ini, Engkau telah melimpahkan sukacita yang sejati. Bantulah Gereja-Mu untuk senantiasa mengikuti ajaran Rasul-rasulmu, yang telah menyampaikan dasar iman kepada kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (12:1-11)
     
  
"Sekarang benar-benar tahulah aku bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes."
    
Waktu terjadi penganiayaan terhadap jemaat, Raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat. Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang. Ketika ia melihat bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi. Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak. Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah. Pada malam sebelum Herodes menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus, dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya. Kata malaikat itu, “Bangunlah segera!” Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus. Lalu kata malaikat itu kepadanya, “Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!” Petrus pun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya, “Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!” Lalu ia mengikuti malaikat itu keluar, dan ia tidak tahu bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi; sangkanya ia melihat suatu penglihatan. Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia. Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata, “Sekarang benar-benar tahulah aku bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9; Ul: 2/4)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarkan dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya!
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang bertakwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
   
Bacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada Timotius (4:6-8.17-18)
  
"Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran."
  
Saudaraku terkasih, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan, dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; bukan hanya kepadaku, tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa. Tuhan akan melepaskan daku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 16:18)
Engkaulah Petrus, dan di atas wadas ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan kerajaan maut tidak akan mengalahkannya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (16:13-19)
    
"Engkau adalah Petrus, kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga."
     
Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang mengatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga, dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!  
      
Renungan
  
    "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Demikian pertanyaan Yesus kepada para murid. Barangkali jika pertanyaan itu ditujukan kepada kita, kita akan tersentak, terdiam dan baru merenung memikirkan jawabannya. Bisa jadi kita memberikan jawaban yang mirip dengan apa yang disampaikan para murid. Artinya, kita sekadar menjawab dengan menggunakan pandangan umum yang dipahami oleh orang-orang sekitar kita. Jawaban kita 'klasik', ela elu, atau sekadar mengikuti pendapat orang lain. 
 
 Tokoh Petrus,  salah seorang murid Yesus dapat menjadi contoh bagi kita. Ia menjawab pertanyaan Yesus berdasar dari pengalaman dan pergulatan hidup yang dialami selama ia dekat dengan Yesus memungkinkan dirinya untuk mengenal diri Yesus yang sebenarnya. Karena itu, berkat relasi pribadi tersebut, Yesus pun mengatakan kepada Petru, bahwa ia laksana batu karang; menjadi pribadi-pribadi yang kokoh dalam iman. 
 
 Kedekatan kita dengan Yesus menjadi bagian penting dalam hidup beriman. Jika kita semakin kenal dengan Yesus, kita pun akan semakin mampu untuk menyadari siapa Yesus bagi hidup kita. Dan, pengenalan yang mendalam pasti juga akan memberikan dampak dalam hidup, doa dan karya kita. . (ISM/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2018)

Antifon Komuni (Bdk. Mat 16:16.18)

Petrus berkata kepada Yesus, "Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Yesus menjawab, "Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku."

Peter said to Jesus: You are the Christ, the Son of the living God. And Jesus replied: You are Peter, and upon this rock I will build my Church.

Tu es Petrus, et super hanc petram ædificabo Ecclesiam meam.
 
 

Kamis, 28 Juni 2018 Peringatan Wajib St. Ireneus, Uskup dan Pujangga Gereja

Kamis, 28 Juni 2018
Peringatan Wajib St. Ireneus, Uskup dan Pujangga Gereja
  
Cahaya Tuhan adalah sumber hidup; barangsiapa melihat Dia, mendapatkan hidup. (St. Ireneus)


Antifon Pembuka (Mal 2:6)

Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari kesalahan.

Doa Pembuka
   
Ya Allah, Engkau telah menganugerahkan kepada Santo Ireneus, uskup, rahmat untuk meneguhkan Gereja-Mu dalam kebenaran dan damai. Semoga berkat doanya kami yang telah dibarui dalam iman dan kasih, selalu penuh perhatian untuk memajukan kesatuan dan kerukunan.Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Kegagahan, kekayaan, ataupun banyaknya tentara, tidak dapat menghalangi kuasa Tuhan. Yoyakhin telah berbuat yang jahat di mata Tuhan. Akhirnya, segala miliknya, para panglimanya, orang-orang hebatnya, semua dibuang ke Babel. Kekuatan seseorang tidak dinilai dari hartanya, tetapi dari kedekatan dan ketaatan-Nya pada Tuhan.

 
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (24:8-17) 
 
"Raja Yoyakhin beserta semua para penguasa diangkut sebagai orang buangan ke Babel." 
   
“Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja, dan tiga bulan lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Nehusta, puteri Elnatan, dari Yerusalem. Yoyakhin melakukan yang jahat di mata Tuhan, tepat seperti yang dilakukan ayahnya. Pada waktu itu majulah tentara Nebukadnezar, raja Babel, menyerang Yerusalem, dan kota itu terkepung. Nebukadnezar sendiri datang menyerang sementara orang-orangnya mengepung kota itu. Lalu keluarlah Yoyakhin, raja Yehuda, mendapatkan raja Babel: ia sendiri, ibunya, perwira-perwiranya, para pembesar dan pegawai-pegawai istananya. Raja Babel menangkap Yoyakhin pada tahun yang kedelapan pemerintahannya. Seluruh isi rumah Tuhan dan isi istana raja dikeluarkannya; dikeratnya pula emas dari segala perkakas emas yang dibuat oleh Salomo, raja Israel, di bait Tuhan seperti yang telah disabdakan Tuhan. Seluruh penduduk Yerusalem diangkutnya ke pembuangan; semua panglima dan semua pahlawan yang gagah perkasa; sepuluh ribu tawanan; juga semua tukang dan pandai besi. Tidak ada yang ditinggalkan kecuali orang-orang lemah dari rakyat negeri. Nebukadnezar mengangkut Yoyakhin ke pembuangan di Babel; juga ibunda raja, isteri-isteri raja, pegawai-pegawai istananya, dan orang-orang berkuasa di negeri itu dibawanya sebagai orang buangan dari Yerusalem ke Babel. Semua orang yang gagah perkasa, tujuh ribu orang banyaknya, para tukang dan para pandai besi, seribu orang banyaknya; sekalian pahlawan yang sanggup berperang, dibawa oleh raja Babel sebagai orang buangan ke Babel. Kemudian raja Babel mengangkat paman Yoyakhin, yang bernama Matanya, menjadi raja menggantikan Yoyakhin, dan menukar namanya menjadi Zedekia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Demi kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan, bebaskanlah kami.
Ayat. (Mzm 79:1-2.3-5.8.9)
1. Ya Allah, bangsa-bangsa lain telah masuk ke tanah milik-Mu, menajiskan bait kudus-Mu, dan membuat Yerusalem menjadi timbunan puing. Mereka memberikan mayat hamba-hamba-Mu kepada burung-burung di udara untuk dimakan; daging orang-orang yang Kaukasihi mereka berikan kepada binatang-binatang liar di bumi.
2. Mereka menumpahkan darah orang-orang itu seperti air sekeliling Yerusalem, dan tidak ada yang menguburkan. Kami menjadi celaan tetangga, olok-olok dan cemoohan orang sekitar. Berapa lama lagi, ya Tuhan, Engkau murka terus menerus? Berapa lama lagi cemburu-Mu berkobar-kobar seperti api?
3. Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang! Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemahlah kami.
4. Demi kemuliaan nama-Mu, tolonglah kami, ya Allah penyelamat! Lepaskanlah kami, dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, akan mentaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya. Alleluya.
   
"No action, talk only", itulah slogan yang sering didengar dalam masyarakat. Demikian pula, iman kepada Tuhan tidak diukur dari banyaknya gagasan atau panjangnya doa-doa kita, tetapi dari kesetiaan kita dalam melakukan kehendak Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:21-29)
 
"Rumah yang didirikan di atas wadas dan rumah yang didirikan di atas pasir." 
 
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan!’ akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mukjizat demi nama-Mu juga?’ Pada waktu itu Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata, ‘Aku tidak pernah mengenal kalian! Enyahlah dari pada-Ku, kalian semua pembuat kejahatan!’” Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas wadas. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak roboh, sebab didirikan di atas wadas. Tetapi setiap orang yang mendengar prkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga robohlah rumah itu, dan hebatlah kerusakannya.” Setelah Yesus mengakhiri perkataan-Nya ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, bukan seperti ahli-ahli Taurat mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

  
Semua orang dapat menyebut nama Tuhan, namun tidak semua orang melakukan apa yang disabdakan-Nya. Yoyakhin melakukan yang jahat di mata Tuhan meskipun dia tahu tentang Tuhan. Inilah bukti bahwa hati manusia memang keras. Oleh sebab itu, dibutuhkan iman yang kuat dan berpondasi untuk mencairkan hati yang keras itu. Menghidupi sabda dalam keseharian itulah yang utama. Sudahkah kita menghidupi sabda itu? Baca, atau dengarkan, renungkan dan hidupilah.
  
Antifon Komuni (Mat 7:16)
 
Dari buahnya kalian akan mengenal mereka. Setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik. 
   
Doa Malam

Tuhan Yesus, syukur atas ajaran-Mu hari ini yang ringkas dan tegas. Bahwa melakukan kehendak Bapa itulah yang penting untuk dilakukan sebagaimana Engkau telah melakukan kehendak Bapa. Maka, utuslah Roh-Mu agar aku mampu berjalan dalam kebenaran menuju Bapa. Amin.
 
  
RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy