| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 16 Juli 2018 Hari Biasa Pekan XV

Senin, 16 Juli 2018
Hari Biasa Pekan XV
   
Tidak ada ruang untuk meragukan bahwa segenap umat beriman Kristus, sesuai dengan tradisi terus-menerus Gereja Katolik, wajib menghormati Sakramen Mahakudus ini dengan penghormatan latria yang ditujukan kepada Allah yang benar. Jangan pula terjadi Sakramen Mahakudus kurang dihormati, sebab ia ditetapkan oleh Kristus Tuhan untuk diterima. Sebab di dalamnya kita percaya bahwa Tuhan yang sama hadir, Dia yang oleh Bapa yang kekal dibawa ke dalam dunia dengan mengatakan, `Biarlah segenap malaikat Tuhan sujud menyembah-Nya', Dia kepada siapa para majus sujud menyembah, dan yang terakhir, Dia yang disembah oleh para rasul di Galilea seperti dicatat dalam Kitab Suci....” --- Konsili Trente dalam “Dekrit mengenai Sakramen Ekaristi” (1551)

  
       
Antifon Pembuka (Yes 1:16b.17)

Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik. Usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam. Belalah hak anak yatim, perjuangkanlah perkara para janda.
 
Doa Pembuka

  
Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu
kepada kami. Kami mohon, semoga pertentangan-pertentangan yang terjadi dalam rangka menanggapi kedatangan Putra-Mu itu, tidak menghancurkan kami tetapi justru semakin menguji kemurnian dan kesungguhan iman kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
   
Yesaya dipakai Allah untuk mengingatkan umat pilihan. Allah tidak berkenan akan kurban dan persembahan. Dia berkenan hanya pada perbuatan yang penuh kasih dan keadilan.
    
Bacaan dari Kitab Yesaya (1:11-17)
    
   
"Bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku."
   
Dengarkanlah sabda Tuhan, hai para pemimpin Sodom, "Untuk apa itu korbanmu yang banyak-banyak? Aku sudah jemu akan korban-korban bakaran berupa domba jantan dan akan lemak dari anak lembu gemukan; darah lembu jantan dan domba-domba dan kambing jantan tidak Kusukai. Apabila kamu datang untuk menghadap di hadirat-Ku, siapakah yang menuntut itu dari padamu, bahwa kamu menginjak-injak pelataran Bait Suci-Ku? Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan. Perayaan-perayaan bulan barumu dan pertemuan-pertemuanmu yang tetap, Aku benci melihatnya; semuanya itu menjadi beban bagi-Ku, Aku telah payah menanggungnya. Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah. Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Siapa yang jujur jalannya akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. (Mzm 50:8-9.16bc-17.21.23; R:23b)
1. Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku! Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu.
2. Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
3. Itukah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:10)
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah kerajaan Allah.

Kehadiran Yesus adalah pedang yang menimbulkan banyak pertentangan. Itu semua terjadi karena ajaran yang dibawa-Nya berlawanan dengan ajaran serta kebiasaan orang-orang duniawi.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:34 - 11:1)
    
"Barangsiapa menyambut kalian, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku."
  
Pada suatu hari Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, "Jangan kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi. Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah seisi rumahnya. Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Dan barangsiapa mengasihi puteranya atau puterinya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya demi Aku, ia akan memperoleh kembali. Barangsiapa menyambut kalian, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus aku. Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang yang benar sebagai orang benar, ia kan menerima upah orang benar. Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu, sungguh ia takkan kehilangan upahnya." Setelah Yesus selesai mengajar keduabelas rasul-Nya, Ia pergi dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

"Kalau merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan," Kata Tuhan. Perayaan untuk Tuhan dimanipulasi. Bahkan bukan lagi terarah pada Tuhan, tetapi kepada kejahatan. Hal semacam inilah yang hendak digenapi oleh Yesus. Apa yang kurang dan salah dalam hidup manusia, diperbaiki-Nya. Kehidupan manusia yang jahat dan tanpa kasih, diarahkan-Nya kepada kehidupan yang penuh kasih.

Antifon Komuni (Mat 10:42) 
 
Barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja kepada salah seorang kecil ini, karena ia murid-Ku, ia takkan kehilangan upahnya. 
 
Doa Malam

Yesus, Engkaulah jalan, kebenaran dan hidup. Tunjukkanlah kepadaku jalan yang benar, sehingga aku dapat selalu berdamai dengan sesamaku. Tolonglah aku supaya dalam melayani-Mu, aku sanggup memberikan diri sepenuhnya dengan rela dan berusaha dengan giat tanpa pamrih sebagai utusan-Mu. Amin.
  

RUAH

Ya, Melewatkan Misa Minggu (Tanpa Alasan yang Baik) Adalah Dosa Berat

Lawrence OP, Flickr, CC BY-NC-ND 2.0
Dari sekitar 68 juta orang yang mengidentifikasi sebagai Katolik di Amerika Serikat, hanya sekitar sepertiga yang menghadiri Misa pada akhir pekan yang diberikan. Ini jelas masalah besar!

Ini adalah masalah karena sejumlah alasan, paling tidak Misa itu merupakan sumber anugerah yang diperlukan bagi jiwa kita. Namun ada alasan serius lainnya yang menyebabkan banyak umat Katolik yang mengidentifikasikan diri mungkin tidak sepenuhnya memahami: 
   
Ya, Anda bukan hanya seorang Katolik yang buruk, Anda melakukan dosa yang perlu Anda akui dalam Rekonsiliasi demi jiwa Anda.

Misa bukan hanya hal yang baik untuk dilakukan jika Anda sangat religius atau "super Katolik"; alih-alih, itu adalah batu penjuru kehidupan Katolik yang otentik. Bahkan, dari lima perintah Gereja (apa yang Katekismus sebut sebagai "minimum yang diperlukan" untuk menjadi seorang Katolik), menghadiri Misa pada hari Minggu dan Hari Raya Wajib adalah yang pertama! Persyaratan ini juga dibuat eksplisit dalam Kitab Hukum Kanonik (KHK, 1247ff).

Tentu saja, seperti yang disebutkan di atas, bukanlah dosa untuk melewatkan Misa jika Anda memiliki alasan yang baik; misalnya, jika Anda sakit atau harus merawat orang lain. Jika Anda berada dalam situasi itu, ketahuilah bahwa Anda masih merupakan bagian integral dari Gereja, bahwa Gereja berdoa bagi Anda.

Bagaimana jika Anda adalah salah satu dari jutaan umat Katolik yang secara teratur melewatkan Misa tanpa alasan yang baik? Apa yang harus anda lakukan? Hal pertama yang harus Anda ketahui adalah bahwa Gereja masih menginginkan Anda! Anda selalu bisa kembali - dan ini demi jiwa Anda.

Jika Anda siap untuk berkomitmen kembali ke kehidupan Katolik, termasuk kehadiran Misa mingguan, Anda harus pergi ke mengaku dosa untuk mendapatkan awal yang baru. Ingat, jika kita bertobat, Yesus selalu bersedia menerima kita kembali. Jadi kami mendorong semua umat Katolik: pergi ke Misa!

Minggu, 15 Juli 2018 Hari Minggu Biasa XV

Minggu, 15 Juli 2018
Hari Minggu Biasa XV
  
Gereja dikuduskan oleh Kristus, karena ia bersatu dengan Dia; oleh Dia dan di dalam Dia, ia juga menguduskan. "Pengudusan manusia dan pemuliaan Allah dalam Kristus merupakan tujuan semua karya Gereja lainnya"(SC 10). Di dalam Gereja ada "seluruh kepenuhan upaya-upaya penyelamatan" (UR 3). Di dalamnya "kita memperoleh kesucian berkat rahmat Allah" (LG 48). (Katekismus Gereja Katolik, 824)


Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 17:15)

Dalam kebenaran, aku memandang wajah-Mu, dan aku akan puas waktu menyaksikan kemuliaan-Mu.


As for me, in justice I shall behold your face; I shall be filled with the vision of your glory.

Dum clamarem ad Dominum, exaudivit vocem meam, ab his qui appropinquant mihi: et humiliavit eos, qui est ante sæcula, et manet in æternum: iacta cogitatum tuum in Domino, et ipse te enutriet.

Doa Pembuka


Ya Allah, Engkau menunjukkan cahaya kebenaran-Mu kepada orang-orang yang tersesat, agar mereka kembali ke jalan yang benar. Semoga semua yang menyatakan diri kristiani menolak segala yang bertentangan dengan nama ini dan mengejar apa yang selaras dengannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Amos (7:12-15)
  
  
"Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku."
   
Sekali peristiwa, berkatalah Amazia, imam di Betel, kepada Amos, "Hai pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah di sana makananmu, dan bernubuatlah juga di sana! Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab Betel adalah tempat kudus raja dan bait suci kerajaan." Jawab Amos kepada Amazia, "Aku ini bukan nabi, dan tidak termasuk golongan para nabi, melainkan hanya seorang peternak dan pemungut buah ara hutan. Tetapi Tuhanlah yang mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba; Tuhan berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, mi = cis, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 85:9ab+10.11-12.13-14)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Tuhan. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai? Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang yang bertakwa dan kemuliaan diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasilnya. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.
  
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (Ef 1:3-14)
 
"Di dalam Kristus Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan."
 
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di surga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercela di hadapan-Nya. Dengan kasih, Allah telah menentukan kita menjadi anak-Nya oleh perantaraan Yesus Kristus sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita di dalam Dia yang dikasihi-Nya. Sebab dalam Kristus dan oleh darah-Nya, kita peroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang Ia limpahkan kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian. Sebab Allah telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan segala sesuatu, baik yang di surga maupun yang di bumi, di dalam Kristus sebagai Kepala. Aku katakan "di dalam Kristus" karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan Allah, yakni yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan-keputusan kehendak-Nya; kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, ditentukan menjadi puji-pujian kemuliaan-Nya. Di dalam Dia, kamu pun telah mendengar Firman kebenaran, yaitu Injil keselamatan; dan setelah percaya akan Injil itu, kamu pun dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikan-Nya itu. Dan, Roh Kudus ini adalah jaminan bahwa kita akan memperoleh seluruh warisan, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat (Ef 1:17-18)
Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata budi kita agar kita mengenal harapan panggilan kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:7-13)
 
"Yesus mengutus murid-murid-Nya."
   
Sekali peristiwa, Yesus memanggil kedua belas murid dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, kecuali tongkat; roti pun tidak boleh dibawa, demikian pula bekal, dan uang dalam ikat pinggang; mereka boleh memakai alas kaki, tetapi tidak boleh memakai dua baju. Kata Yesus selanjutnya kepada murid-murid itu, "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu, dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka." Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, Mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

  
Sabda Tuhan yang disampaikan kepada kita hari ini mengajak kita untuk menyadari tugas perutusan yang disampaikan Allah kepada kita. Bacaan pertama menceritakan tugas perutusan Amos untuk bernubuat ke tanah Yehuda. Meskipun Amos merasa tidak pantas, Ia akhirnya menerima perutusan dari Allah untuk pergi dan bernubuat kepada umat Israel. Demikian juga dikisahkan dalam Injil, para rasul menerima perutusan dari Yesus untuk pergi berdua-dua ke berbagai penjuru. Hal yang menarik dalam kisah perutusan ini adalah bahwa mereka yang diutus tersebut menerima dan menjalankan tugas tersebut dengan sikap patuh dan taat. Mereka menerima kuasa dari Allah dan menjadikan mereka pantas menjadi utusan. Secara istimewa, dalam Injil diceritakan bahwa para rasul diberikan tugas yang jelas dan syarat-syarat yang tegas dalam karya perutusan tersebut. Tugas mereka adalah mewartakan pertobatan, mengusir setan, mengoles orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan orang sakit. Sementara, syarat yang mesti mereka laksanakan adalah pergi tanpa membawa apa-apa. Itu berarti bahwa mereka pergi dengan mengandalkan kuasa Allah karena Allah akan menyertai mereka senantiasa. Sabda Tuhan ini mengajak kita untuk menyadari tugas perutusan kita dalam kehidupan harian kita. Hal ini ditekankan oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus. Kita mesti menyadari bahwa Allah memilih kita menjadi umat-Nya. Hal itu terjadi karena dan dalam diri Yesus Kristus sendiri. Maka, karea Kristus, kita mestinya menyadari hikmat dan pengertian yang kita terima dari Allah. Dengan demikian, kita diutus untuk terlibat mewartakan rahasia kehendak Allah sendiri melalui tugas dan karya kita sehari-hari. . [R.P. Christian L. Gaol, OFMCap/Majalah Liturgi vol. 29, 2018]

Antifon Komuni (Mzm 84:4-5)

Burung pipit bersarang di bait-Mu dan burung layang-layang mendapat tempat untuk meletakkan anak-anaknya pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, Rajaku dan Allahku. Berbahagialah orang yang mendiami rumah-Mu dan tiada henti-hentinya memuji-Mu.

The sparrow finds a home, and the swallow a nest for her young: by your altars, O Lord of hosts, my King and my God. Blessed are they who dwell in your house, for ever singing your praise.

Passer invenit sibi domum, et turtur nidum, ubi reponat pullos suos: altaria tua Domine virtutum, Rex meus et Deus meus: beati qui habitant in domo tua, in sæculum sæculi laudabunt te.

atau Yoh 6:56

Siapa yang makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, Sabda Tuhan.

Whoever eats my flesh and drinks my blood remains in me and I in him, says the Lord.

Seri Liturgi: TUHAN KRISTUS TUHAN


Syalom aleikhem.
Mari sedikit dalami isi doa Kyrie dalam Kurban Misa. Rumusan Kyrie begitu singkat. Seruannya sama: “kasihanilah kami”. Sapaannya tiga kali dengan dua kali sama: “Tuhan, Kristus, Tuhan”.

Siapa yang disapa dengan ketiganya? Kata “Tuhan” yang pertama mengacu pada Allah, Bapa yang mahakuasa, pencipta langit dan bumi. Kita mohon belas kasih kepada Allah karena kita telah berdosa. Dosa itu kecemaran, membuat kita tak bisa mendekati Allah. Kecemaran berlawanan dengan kekudusan Allah. Itulah mengapa dalam Perjanjian Lama, orang yang najis harus ditahirkan dulu. Kecemaran itu halangan mendekati Allah. Dalam Misa, kalau kita cemar, kita pun terhalang mendekati Allah. Hanya Allah yang bisa menghilangkan kecemaran kita dengan kuasa penebusan-Nya.

Kata “Kristus” jelas. Kristus artinya ‘mesias’ alias ‘yang terurapi’. Dengan itu, kita menyapa Yesus Sang Mesias, penebus kita, Firman Allah yang menjadi manusia. Kita mohon belas kasih-Nya sebab hanya oleh penebusan-Nya kita dibersihkan dari dosa. Dialah yang menghapus dosa dunia.

Kata “Tuhan” yang ketiga menunjuk pada Roh Kudus. Ini mengingatkan kita akan bunyi Kredo Panjang: “Ia Tuhan yang menghidupkan.” Jadi, dengan “Tuhan-Kristus-Tuhan” pada Kyrie, kita berseru kepada Sang Tritunggal Mahakudus, Allah kita. Amin.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Inilah yang diyakini orang Kristen awal tentang Ekaristi


Keyakinan mereka berakar dari kata-kata Yesus dan Tradisi yang diwariskan kepada mereka dari para Rasul.

Setelah hampir 2.000 tahun pengajaran Katolik, Gereja dengan berani menyatakan dalam Katekismus, “Ekaristi adalah "sumber dan puncak seluruh hidup kristiani" (LG 11). "Sakramen-sakramen lainnya, begitu pula semua pelayanan gerejani serta karya kerasulan, berhubungan erat dengan Ekaristi suci dan terarahkan kepadanya. Sebab dalam Ekaristi suci tercakuplah seluruh kekayaan rohani Gereja, yakni Kristus sendiri, Paska kita" (PO 5).”(Katekismus Gereja Katolik, 1324).

Ini adalah pernyataan yang mencolok, yang menunjukkan betapa Gereja menghargai Ekaristi di zaman sekarang. Namun, apakah kepercayaan ini sesuatu yang baru, diperkenalkan selama beberapa abad terakhir? Atau apakah itu sudah menjadi bagian dari ajaran Gereja sejak awal?

Seperti halnya semua ajaran penting dari Gereja Katolik, itu hanyalah pengulangan keyakinan Gereja sepanjang berabad-abad. Ini dengan jelas terungkap ketika menyelidiki tulisan-tulisan orang-orang Kristen awal yang hidup di beberapa abad pertama setelah kematian dan kebangkitan Kristus.

Untuk membantu mengilustrasikan hal itu, berikut ini adalah sejumlah kecil kutipan dari orang-orang Kristen ini yang merinci keyakinan mereka tentang Ekaristi Kudus. Setelah membaca ini, menjadi jelas bagaimana Gereja telah mewariskan ajaran ini selama bertahun-tahun hampir tidak berubah.

Didache 14, Tetapi setiap hari Tuhan…. berkumpullah kamu bersama dan pecahkanlah roti, dan mengucap syukurlah setelah mengakukan dosa-dosamu, supaya kurbanmu menjadi murni. Tetapi jangan ada seorang yang berselisih dengan sesama saudara yang datang bersama denganmu, sebelum mereka berdamai, supaya kurbanmu tidak menjadi profan.” 

St. Yustinus Martir (150-160) Dan pada hari yang disebut Minggu, semua yang hidup di kota maupun di desa berkumpul bersama di satu tempat, dan ajaran-ajaran para rasul atau tulisan- tulisan dari para nabi dibacakan, sepanjang waktu mengijinkan; lalu ketika pembaca telah berhenti, pemimpin ibadah mengucapkan kata- kata pengajaran dan mendorong agar dilakukannya hal- hal yang baik tersebut. Lalu kami semua berdiri dan berdoa, dan seperti dikatakan sebelumnya, ketika doa selesai, roti dan anggur dan air dibawa, dan pemimpin selanjutnya mempersembahkan doa- doa dan ucapan syukur… dan umat menyetujuinya, dengan mengatakan Amin, dan lalu diadakan pembagian kepada masing- masing umat, dan partisipasi atas apa yang tadi telah diberkati, dan kepada mereka yang tidak hadir, bagiannya akan diberikan oleh diakon. Dan mereka yang mampu dan berkehendak, memberikan (persembahan) yang dianggap layak menurut kemampuan mereka, dan apa yang dikumpulkan oleh pemimpin, ditujukan untuk menolong para yatim piatu dan para janda dan mereka yang, karena sakit maupun sebab lainnya, hidup berkekurangan, dan mereka yang ada dalam penjara dan orang asing di antara kami, pendeknya, ia (pemimpin) mengatur [pertolongan bagi] semua yang berkekurangan. Tetapi hari Minggu adalah hari di mana kami mengadakan ibadah bersama, sebab hari itu adalah hari yang pertama, yaitu pada saat Tuhan, …. telah menciptakan dunia; dan Yesus Kristus Penyelamat kita pada hari yang sama telah bangkit dari mati. Sebab Ia telah disalibkan pada hari sebelum hari Saturnus (Sabtu); dan pada hari setelah hari Saturnus itu, yaitu hari Minggu, setelah menampakkan diri kepada para rasul dan murid-Nya, Ia mengajarkan kepada mereka hal- hal ini…..” (St. Yustinus, Apologi I, ch. 67) 
  
Mereka [Gnostik] menjauhkan diri dari Ekaristi dan dari doa, karena mereka tidak mengakui bahwa Ekaristi adalah daging Juruselamat kita Yesus Kristus, daging yang menderita bagi dosa-dosa kita dan yang oleh Bapa, dalam kemurahan-Nya, bangkit dari kematian. (St. Ignatius dari Antiokhia, c. 110)
 
“Dia [Yesus] menyatakan bahwa piala itu, … adalah Darah-Nya yang darinya Ia menyebabkan darah kita mengalir; dan roti itu…, Ia tentukan sebagai Tubuh-Nya sendiri, yang darinya Ia menguatkan tubuh kita.”. (St. Ireneus dari Lyons, c. 140)
 

5 Fakta mengejutkan tentang Setan

Setan dan para pengikut iblisnya adalah sosok-sosok misterius dari dunia spiritual. Mereka menyiksa kita setiap hari, meskipun biasanya tindakan mereka tidak terlihat oleh mata.

Alkitab telah banyak memberi tahu kita tentang Setan dan antek-anteknya, dan selama berabad-abad Gereja telah bertumbuh dalam pemahamannya tentang makhluk spiritual yang jahat ini.

Berikut adalah lima fakta yang membantu menjelaskan lebih lanjut tentang makhluk gelap ini.

“Gereja mengajarkan bahwa Setan pada mulanya adalah malaikat yang baik, yang dibuat oleh Allah” (KGK, 391). Dia kemudian dengan bebas menolak Tuhan, diusir dari Surga.  (Foto: wikipedia)


Malaikat jatuh tidak memiliki akses ke masa depan. Namun, mereka dapat membuat prediksi tentang masa depan berdasarkan pengamatan. (Foto: Edal Anton Lefterov | CC BY-SA 3.0)

Makhluk malaikat adalah makhluk spiritual yang kuat dan dapat memindahkan benda-benda fisik, membuat mereka terbang melintasi ruangan.  (Sumber: wikipedia)


Setan adalah roh yang murni, yang berarti ia tidak memiliki tubuh fisik, meskipun ia dapat mengambil rupa manusia atau makhluk lain.

Setan tidak bisa mengusir atau memaksa orang masuk neraka. Kita memilih pergi ke sana karena penolakan kita sendiri terhadap Tuhan.  KGK 392:  " Kitab Suci berbicara mengenai satu dosa para malaikat yang jatuh Bdk. 2 Ptr 2:4.. "Jatuhnya mereka dalam dosa" merupakan keputusan bebas roh-roh yang tercipta ini, yang menolak Allah dan Kerajaan-Nya secara radikal dan tetap. Kita mendengar satu gema dari pemberontakan ini dalam apa yang setan katakan kepada nenek moyang kita: "Kamu akan menjadi seperti Allah" (Kej 3:5). Setan adalah "pendosa dari mulanya" (1 Yoh 3:8),"bapa segala dusta" (Yoh 8:44). (foto: wikipedia)


Sumber: Philip Kosloski / Aleteia.org

Sabtu, 14 Juli 2018 Hari Biasa Pekan XIV

Sabtu, 14 Juli 2018
Hari Biasa Pekan XIV
    
“Kerahiman adalah dimensi kasih yang teramat penting, adalah seolah nama kedua dari kasih” (St. Yohanes Paulus II)
 
Antifon Pembuka (Yes 6:1.8)
 
Aku mendengar Tuhan bersabda, ‘Siapakah yang akan Kuutus? Dan siapa yang akan pergi atas nama-Ku?’ Maka aku menjawab, ‘Inilah aku, utuslah aku!’

Doa Pembuka

Allah Bapa Yang Mahakudus, kebijaksanaan-Mu tiada bandingnya, namun Engkau berkenan menampakkan wajah-Mu dalam diri Yesus Mesias, Saudara kami. Semoga kami dapat berjasa bagi dunia seperti Dia. Semoga kebahagiaan sesama menjadi sukacita kami yang besar. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
             
Sebelum diutus kepada bangsanya, Yesaya mendapat penglihatan ilahi. Ia melihat kemuliaan Allah dalam Kerajaan Surga. Pemandangan itu membuat hatinya gemetar sebab ia sadar bahwa ia adalah seorang yang berdosa dan tidak layak.
 
Bacaan dari Kitab Yesaya (6:1-8) 
   
"Aku ini orang yang berbibir najis, dan mataku telah melihat Sang Raja, Tuhan semesta alam." 
         
Dalam tahun wafatnya Raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi bait suci. Para Serafim ada di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutup muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutup kaki, dan dua sayap untuk melayang-layang. Mereka berseru seorang kepada yang lain, “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!” Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu, dan rumah itu pun penuhlah dengan asap. Lalu aku berkata, “Celakalah aku! Aku binasa! Sebab aku ini orang yang berbibir najis, dan aku tinggal di tengah bangsa yang berbibir najis, namun mataku telah melihat Sang Raja, Tuhan semesta alam.” Tetapi seorang dari para Serafim itu terbang mendapatkan daku. Di tangannya ada bara api, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. Ia menyentuhkannya pada mulutku serta berkata, “Lihat, bara ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni.” Lalu aku mendengar suara Tuhan bersabda, “Siapakah yang akan Kuutus? Dan siapakah yang akan pergi atas nama-Ku?” Maka aku menjawab, “Inilah aku, utuslah aku!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan adalah Raja. Ia berpakaian kemegahan.
Ayat. (Mzm 93:1ab.1c-2.5; Ul:1a)
1. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan dan kekuatanlah ikat pinggang-Nya.
2. Sungguh, telah tegaklah dunia, tidak lagi goyah! Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.
3. Peraturan-Mu sangat teguh; bait-Mu berhiaskan kekudusan, ya Tuhan, sepanjang masa!

Bait Pengantar Injil do = es, 2/2, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah kalian, kalau dicacimaki demi Yesus Kristus, sebab Roh Allah ada padamu.
 
Kriteria seorang murid adalah tidak melebihi gurunya. Ia tidak takut kepada para pembencinya dan percaya bahwa Bapa adalah penyelenggara hidupnya.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:24-33) 
 
"Janganlah takut kepada mereka yang membunuh badan."
    
Pada waktu itu Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, “Seorang murid tidak melebihi gurunya, dan seorang hamba tidak melebihi tuannya. Cukuplah bagi seorang murid, jika ia menjadi sama seperti gurunya, dan bagi seorang hamba, jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. Jadi janganlah kalian takut kepada mereka yang memusuhimu karena tiada sesuatu pun yang tertutup yang takkan dibuka, dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi, yang takkan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah dalam terang. Dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah dari atas atap rumah. Dan janganlah kalian takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi tidak berkuasa membunuh jiwa. Tetapi takutilah Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Bukankah burung pipit dijual seduit dua ekor? Namun tak seekor pun jatuh tanpa kehendak Bapamu. Dan kalian, rambut kepalamu pun semuanya telah terhitung. Sebab itu janganlah kalian takut, karena kalian lebih berharga daripada banyak burung pipit. Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, dia akan Kuakui juga di depan Bapa-Ku yang di surga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, dia akan Kusangkal di hadapan Bapa-ku yang di surga.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 
"Siapakah yang Kuutus?" Pertanyaan tersebut ditanyakan kepada kita semua, para pengikut Tuhan. Menjadi seorang pengikut Tuhan berarti harus siap menjadi utusan, yang siap mewartakan kebenaran dan nama Allah. Tentu dalam perutusan, kita tidak sendiri. Tuhan sendiri yang akan selalu menyertai dan melindungi kita. Kita semua berharga di mata Tuhan. Maka, kita juga menjadikan Tuhan berharga dalam hidup kita.
 
Doa Malam
 
Allah Bapa sumber kedamaian, berkenanlah menanam dalam-dalam sabda-Mu di hati kami, serta utuslah kami mewartakan sabda-Mu dalam segala sepak terjang kami. Semoga kedamaian yang kami cari-cari tiada lain daripada kedamaian-Mu sendiri. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin. 
  
RUAH
 
 
 
----------------------------------------------------
 
 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy