Sabtu, 04 Agustus 2018
Hari Biasa Pekan XVII
“Sekarang kita sudah terlahir kembali, seperti yang sudah saya katakan,
dalam rupa Tuhan kita, dan memang telah diangkat oleh Allah sebagai
anak-anak-Nya, mari kita kenakan gambaran lengkap Pencipta kita supaya
menjadi seperti Dia sepenuhnya, bukan dalam kemuliaan yang hanya
dimiliki-Nya, namun dalam kemurnian, kesederhanaan, kelembutan,
kesabaran, kerendahan hati, belas kasih, harmoni, itulah kualitas yang
ia pilih, dan untuk menjadi satu dengan kita.” – St. Petrus Krisologus
Antifon Pembuka (Mat 5:10)
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan. Sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahabijaksana, Engkau menyampaikan sabda-Mu kepada kami
melalui Dia yang sampai wafat selalu memuliakan nama-Mu, dan mewujudkan
kedamaian-Mu. Kami mohon, semoga hidup, wafat dan kebangkitan-Nya
mendatangkan berkat bagi kami sekalian dan semoga kami dengan tabah dan
mantap menyongsong kejadian-kejadian pada masa mendatang. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.
Amin.
Bacaan dari Kitab Yeremia (26:11-16.24)
"Tuhan benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu."
Setelah Yeremia ditangkap karena nubuat yang disampaikannya, para imam
dan para nabi berkata kepada para pemuka dan seluruh rakyat, “Orang ini
patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah bernubuat tentang kota ini,
seperti yang kalian dengar dengan telingamu sendiri.” Tetapi Yeremia
berkata kepada para pemuka dan seluruh rakyat, “Tuhanlah yang telah
mengutus aku bernubuat tentang kota dan rumah ini; Tuhanlah yang
mengutus aku menyampaikan segala perkataan yang telah kalian dengar itu.
Oleh karena itu perbaikilah tingkah langkah dan perbuatanmu, dan
dengarkanlah suara Tuhan, Allahmu, sehingga Tuhan mencabut kembali
malapetaka yang diancamkan-Nya atas kalian. Tetapi aku ini, sesungguhnya
aku ada di tanganmu. Perbuatlah kepadaku apa yang baik dan benar
menurut anggapanmu. Hanya ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa jika kalian
membunuh aku, maka kalian mendatangkan darah orang tak bersalah atas
dirimu dan atas kota ini beserta penduduknya. Sebab Tuhan benar-benar
mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu.”
Lalu berkatalah para pemuka dan seluruh rakyat itu kepada para imam dan
para nabi, “Orang ini tidak patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah
berbicara kepada kita demi nama Tuhan, Allah kita.” Maka Yeremia
dilindungi oleh Ahikam bin Safan, sehingga ia tidak diserahkan ke dalam
tangan rakyat, untuk dibunuh.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Pada waktu Engkau berkenan, jawablah aku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 69:15-16.30-31.33-34)
1. Lepaskanlah aku dari dalam Lumpur, supaya jangan aku tenggelam;
biarlah aku lepas dari orang-orang yang membenci aku, dan dari air yang
dalam! Janganlah gelombang air menghanyutkan aku, janganlah tubir
menelan aku, atau sumur menutup mulutnya di atasku.
2. Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya
Allah, kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan
nyanyian, mengagungkan Dia dengan lagu syukur.
3. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah;
biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan
mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina
orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:10)
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:1-12)
"Herodes menyuruh memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Kemudian murid-murid Yohanes memberitahukan hal itu kepada Yesus."
Sekali peristiwa sampailah berita tentang Yesus kepada Herodes, raja
wiayah. Maka ia berkata kepada pegawai-pegawainya, “Inilah Yohanes
Pembaptis. Ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya
kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya.” Sebab memang Herodes telah
menyuruh menangkap Yohanes, membelenggu dan memenjarakannya, berhubung
dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus, saudaranya. Sebab Yohanes
pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil Herodias!” Herodes
ingin membunuhnya, tetapi ia takut kepada orang banyak yang memandang
Yohanes sebagai nabi. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah
puteri Herodias di tengah-tengah mereka dan menyenangkan hati Herodes,
sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang
dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, puteri itu berkata,
“Berikanlah kepadaku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam.”
Lalu sedihlah hati raja. Tetapi karena sumpahnya dan karena
tamu-tamunya, diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya
orang memenggal kepala Yohanes di penjara, dan membawanya di sebuah
talam, lalu diberikan kepada puteri Herodias, dan puteri Herodias
membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes
Pembaptis mengambil jenazah itu dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka
memberitahu Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Kehadiran Yesus membuka kembali lembaran kelam dalam diri Herodes. Dikatakan bahwa pada masa itu sampailah berita-berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. Lalu ia berkata kepada pegawai-pegawainya: Inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya. Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya. Karena Yohanes pernah menegornya,: "Tidak halal engkau mengambil Herodias!" Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut akan orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan menyukakan hati ayahnya, sehingga Herodes bersumpah memberikan kepadanya apa saja yang diminta oleh anaknya.
Herodes
tidak pernah menyangka bahwa akibat dari sumpah yang telah ia ucapkan
kepada anaknya sangat berbahaya. Herodes lupa bahwa isterinya masih
dendam kepada Yohanes Pembaptis yang telah mengeritik raja Herodes
suaminya. Kritikan itu, memang ditujukan kepada Herodes, tetapi sebagai
isteri baru, Herodias tenyata merasa sakit hati. Maka setelah dihasut
oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini kepala
Yohanes Pembaptis di sebuah talam." Lalu sedihlah hati raja, tapi karena
sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk
memberikannya. Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara dan kepala
Yohanes itu pun dibawa orang di sebuah talam, lalu diberikan kepada
gadis itu dan ia membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah
murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya.
Lalu pergilah mereka memberitahukan kepada Yesus.
"Herodes-Herodes" masa kini masih marak dalam kehidupan bersama berbangsa, bernegara maupun bermasyarakat, dan mungkin juga dalam menggereja atau berkeluarga: bersumpah atau berjanji seenaknya, jaga gengsi yang membuat orang lain / sesama sakit hati atau mati. Maka baiklah jika kita sedang memiliki jabatan atau kedudukan yang penuh kuasa atau kesempatan dan kemungkinan berkata dan bertindak dengan bebas, hendaknya menggunakan kebebasan dan keleluasaan tersebut dengan penuh tanggungjawab, artinya jangan sampai merugikan keselamatan jiwa sendiri maupun sesama atau orang lain yang terkait dengan/terkena oleh kata-kata atau tindakan kita. Sebaliknya hendaknya kebebasan dan keleluasaan yang kita miliki kita manfaatkan demi keselamatan dan kebahagiaan diri sendiri maupun sesama.
Doa Malam
Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, berilah kirana kami kekuatan Roh-Mu,
agar berani mempertaruhkan nyawa memberi kesaksian tentang cinta kasih
Putra-Mu, yang mengorbankan hidup-Nya demi keselamatan kami. Sebab
Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
RENUNGAN PAGI