| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 22 Oktober 2018 Hari Biasa Pekan XXIX

Senin, 22 Oktober 2018
Hari Biasa Pekan XXIX
  
 Berdoa dengan giat berarti mengetuk pintu pada Dia, di mana kita berdoa dengan gerakan-gerakan hati bertahan dan penuh bakti. (St. Agustinus)
    

Antifon Pembuka (Ef 2:4-5)

Allah yang kaya rahmat, telah menghidupkan kita bersama Kristus, sekalipun kita telah mati karena kesalahan-kesalahan kita. Jadi kita diselamatkan karena kasih karunia.   
 
Doa Pembuka

   
Ya Allah, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau telah membangunkan kami dan membawa terang matahari pagi. Terlebih Engkau membimbing kami kepada terang hati Sengan sabda Putra-Mu. Bantulah kami dalam melangkah di jalan keselamatan Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

            
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (2:1-10) 
  
"Tuhan telah menghidupkan kita bersama dengan Kristus, dan telah memberi kita tempat di surga bersama dengan Dia." 
         
Saudara-saudara, kalian dahulu sudah mati karena pelanggaran dan dosamu. Kalian hidup di dalamnya karena kalian mengikuti jalan dunia ini, karena kalian mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang kini bekerja di antara orang-orang durhaka. Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara orang-orang durhaka itu, ketika kami hidup dalam hawa nafsu daging, menuruti kehendak daging serta pikiran yang jahat. Jadi pada dasarnya kita ini orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti yang lain itu. Tetapi terdorong oleh kasih-Nya yang besar, yang telah dilimpahkan kepada kita, Allah yang kaya dengan rahmat telah menghidupkan kita bersama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati karena kesalahan kita. Jadi kalian diselamatkan berkat kasih karunia. Di dalam Kristus Yesus itu Allah telah membangkitkan kita juga dan meberi tempat di surga bersama dengan Dia. Dengan demikian Allah bermaksud di masa yang akan datang menyatakan kasih karunia-Nya yang berlimpah, sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. Sebab berkat kasih karunia kalian diselamatkan oleh iman. Keselamatan itu bukanlah usahamu, melainkan pemberian Allah. Jadi keselamatan itu bukanlah hasil pekerjaanmu. Maka jangan sampai ada yang memegahkan diri. Sebab sesungguhnya kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik, yang sudah dipersiapkan Allah sebelumnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Tuhanlah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita.
atau Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 100:2-5; Ul: lh. 3c)

1. Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-menurun.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:3) 
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Alleluya.
      
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:13-21) 
   
"Bagi siapakah nanti harta yang telah kausediakan itu?"
     
Sekali peristiwa Yesus mengajar banyak orang. Salah seorang dari mereka berkata kepada Yesus, “Guru, katakanlah kepada saudaraku, supaya ia berbagi warisan dengan daku.” Tetapi Yesus menjawab, “Saudara, siapa yang mengangkat Aku menjadi hakim atau penengah bagimu?” Kata Yesus kepada orang banyak itu, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan! Sebab walaupun seseorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidak tergantung dari kekayaannya itu.” Kemudian Ia menceritakan kepada mereka perumpamaan berikut, “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya, ‘Apakah yang harus kuperbuat, sebab aku tidak punya tempat untuk menyimpan segala hasil tanahku’. Lalu katanya, ‘Inilah yang akan kuperbuat: Aku akan merombak lumbung-lumbungku, lalu mendirikan yang lebih besar, dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum serta barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya. Beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!’ Tetapi Allah bersabda kepadanya, ‘Hai orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu. Bagi siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu?’ Demikianlah jadinya dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri, tetapi ia tidak kaya di hadapan Allah.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami
  
Renungan

   
Betapa banyak orang yang begitu senang dan gembira karena uang tabungannya banyak. Ada beberapa rekening di bank serta berbagai investasi di beberapa tempat jasa keuangan atau perusahaan. Mungkin orang tersebut sungguh merasa beruntung karena segala usahanya lancar dan berkembang. Tiap hari orang itu cuma menghitung aliran uang yang masuk dan keluar. Sementara itu segala bentuk materi tidak menjadi masalah bagi orang itu. 
 
 Tentu kita mesti bersyukur apabila rezeki kita lancar dan apalagi berlimpah seperti contoh orang-orang di atas. Akan tetapi bacaan Injil hari ini memang menjadi renungan yang amat kena dan menohok bagi orang-orang yang berpunya. Sabda Tuhan Yesus begitu mudah dicerna tentang orang kaya yang bodoh dalam Injil, karena orang kaya itu seolah-olah telah memiliki segalanya dan ia lupa bahwa usia hidupnya tidak tergantung pada dirinya sendiri tetapi hanya pada Tuhan Sang Pemilik Kehidupan. Sebenarnya kekayaan itu tidak dimasalahkan oleh Tuhan, tetapi sikap tamak dan hanya memikirkan kepentingan sendiri itulah yang salah. Seandainya orang kaya itu menggunakan kekayaannya untuk menolong banyak orang yang kesulitan dan tidak beruntung, memberi beasiswa sekian anak yang tidak mampu, memberi gaji dan kesejahteraan yang amat baik kepada para karyawannya, menyumbangkan kekayaannya untuk berbagai kepentingan sesama yang membutuhkan, tentulah ceritanya akan berbeda.
 
 Bacaan Pertama dari Santo Paulus kepada umat di Efesus menyatakan kekayaan sejati yang sebenarnya dimiliki oleh setiap orang beriman, entah yang beruntung dengan kekayaan duniawi yang berlimpah, atau yang pas-pasan atau bahkan yang miskin. Kekayaan sejati itu tidak lain adalah kasih karunia Allah yang telah dilimpahkan secara gratis oleh Allah melalui Yesus Kristus Tuhan kita yang telah menebus dosa kita dan mengambil kita dari hidup yang sia-sia. Hidup yang sia-sia itu adalah cara hidup yang jauh dari Tuhan, cara hidup yang egoistik dan hedonis. Baik yang kaya maupun miskin, baik yang jadi pejabat ataupun yang rakyat atau umat biasa, semuanya memiliki panggilan yang sama sebagai orang beriman: menghayati kekayaan kasih karunia Allah yang kita terima melalui Kristus. Itu terjadi untuk kita semua saat kita merayakan Ekaristi dan sakramen-sakramen lainnya, serta harta rohani yang disediakan Allah dalam Gereja-Nya yang kudus. (EM/Inspirasi Batin 2018)
 

Pesan Paus Fransiskus untuk Hari Minggu Misi Sedunia 2018

PESAN PAUS FRANSISKUS

UNTUK HARI MINGGU MISI SEDUNIA 2018


Orang-orang muda yang terkasih,
Aku ingin bersama denganmu merenungkan misi yang telah kita terima dari Kristus. Saat berbicara denganmu ini, aku juga berbicara kepada semua orang Kristiani yang hidup dalam Gereja dalam peziarahan hidup mereka sebagai anak-anak Allah. Apa yang membawaku berbicara kepada setiap orang melalui percakapan denganmu ini adalah kepastian bahwa iman Kristiani tetap awet muda ketika terbuka pada misi yang Kristus percayakan kepada kita. “Misi menghidupkan iman” (Redemptoris Missio, 2), dalam kata-kata Santo Yohanes Paulus II, seorang Paus yang memperlihatkan cinta dan perhatiannya yang besar bagi orang-orang muda.
  
Sinode yang diselenggarakan di Roma pada bulan Oktober ini, bulan misi, memberikan kepada kita suatu kesempatan untuk memahami lebih penuh, dalam terang iman, apa yang Tuhan Yesus ingin katakan kepadamu kaum muda, dan melaluimu, kepada semua komunitas Kristiani.

Hidup adalah perutusan
Setiap pria dan wanita adalah perutusan; itulah alasan bagi kita hidup di dunia ini. Ditarik dan diutus adalah dua gerakan yang hati kita, khususnya saat kita muda, merasa seperti kekuatan cinta dari dalam; mereka memegang janji untuk masa depan kita dan mereka memberi bimbingan terhadap hidup kita. Lebih dari yang lain, orang-orang muda merasakan kekuatan hidup yang mengobarkan dan menarik perhatian. Menghidupi tanggung jawab kita terhadap dunia dengan penuh kegembiraan merupakan sebuah tantangan besar. Aku sungguh sadar akan cahaya dan bayangan kaum muda; ketika aku memikirkan kembali masa mudaku dan keluargaku, aku ingat kekuatan harapanku akan masa depan yang lebih baik. Kenyataan bahwa kita berada dalam dunia ini bukan karena pilihan kita sendiri membuat kita merasakan bahwa ada suatu inisiatif yang mendahului kita dan membuat kita ada. Masing-masing dari kita dipanggil untuk merenungkan kenyataan ini: “Aku adalah misi di atas bumi ini; itulah alasan mengapa aku berada di sini di dunia ini” (Evangelii Gaudium, 273).
   
Kita mewartakan Yesus Kristus
Gereja, dengan mewartakan apa yang ia terima dengan bebas (bdk. Mat 10:8; Kis 3:6), dapat berbagi denganmu orang-orang muda akan jalan dan kebenaran yang memberi makna pada hidup kita di atas bumi ini. Yesus Kristus, yang wafat dan bangkit bagi kita, memberikan kebebasan kepada kita dan menantang kita untuk mencari, menemukan dan mewartakan pesan akan kebenaran dan pemenuhannya ini. Orang-orang muda yang terkasih, jangan takut akan Kristus dan Gereja-Nya! Karena di sana, kita menemukan harta kekayaan yang memenuhi hidup dengan sukacita. Aku dapat mengatakan kepadamu tentang hal ini dari pengalamanku sendiri: puji syukur dan terima kasih atas iman, aku menemukan landasan yang yang sungguh kuat atas mimpi-mimpiku dan kekuatan untuk mewujudkannya. Aku telah melihat penderitaan dan kemiskinan yang besar yang dihadapi oleh begitu banyak saudara-saudariku. Tetapi, bagi mereka yang tinggal bersama Yesus, kejahatan adalah insentif untuk cinta yang lebih besar. Banyak pria dan wanita, dan banyak orang muda, telah dengan murah hati mengorbankan diri mereka sendiri, terlebih pada masa kemartiran, cinta pada Injil dan melayani saudara-saudari mereka. Dari salib Yesus, kita belajar logika ilahi pengorbanan diri (bdk. 1Kor 1:17-25) sebagai pewartaan Injil bagi hidup dunia (bdk. Yoh 3:16). Dikobarkan oleh cinta Kristus adalah dinyalakan oleh api itu, untuk tumbuh dalam pengertian oleh terangnya dan dihangatkan oleh cintanya (bdk. 2Kor 5:14). Melalui hidup para kudus, yang memperlihatkan cakrawala Allah yang luas, aku mengundang kamu untuk tidak pernah berhenti bertanya: “Apa yang akan Kristus lakukan jika Ia ada di posisiku ini?”
   
Menyebarkan iman sampai ke ujung bumi
Kamu juga, teman-teman muda, oleh baptisan kamu telah menjadi anggota Gereja yang hidup; kita bersama-sama telah menerima tugas perutusan untuk membawa Injil kepada setiap orang. Kamu berada pada ambang pintu kehidupan. Tumbuh dalam rahmat iman yang dicurahkan atasmu oleh sakramen-sakramen Gereja menceburkan kita ke dalam gelombang besar saksi-saksi yang, dari generasi ke generasi, memampukan kebijaksanaan dan pengalaman orang-orang yang lebih tua untuk menjadi saksi dan dorongan untuk menyongsong masa depan. Kesegaran dan antusiasme orang muda menjadi suatu sumber dukungan dan harapan bagi mereka yang mendekati akhir perjalanan mereka. Dalam paduan perbedaan tahap-tahap kehidupan ini, tugas perutusan Gereja menjembatani satu generasi ke generasi selanjutnya; iman kita pada Tuhan dan cinta sesama merupakan sumber kesatuan yang mendalam.
  
Pewartaan iman ini, inti perutusan Gereja, datang dari penerusan cinta, dimana kegembiraan dan antusiasme menjadi ungkapan dari penemuan makna baru dan pemenuhan hidup. Penyebaran iman “dengan daya tarik” memanggil hati yang terbuka dan diperluas oleh cinta. Tidak mungkin menempatkan batas-batas pada cinta, karena cinta itu kuat seperti kematian (bdk. Kid 8:6). Dan, perluasan cinta itu menghasilkan perjumpaan, kesaksian, pemakluman; hal itu menghasilkan kesediaan berbagi amal kasih dengan semua orang yang jauh dari iman, tidak peduli dan bahkan mungkin musuh dan lawan. Tata hidup manusiawi, budaya dan religius yang masih asing terhadap Injil Yesus dan kehadiran sakramental Gereja mewakili pinggiran yang ekstrem, “ujung-ujung bumi”, yang dituju oleh murid-murid Yesus yang diutus sejak Paskah pertama, dengan keyakinan bahwa Tuhan selalu menyertai mereka (bdk. Mat 28:20; Kis 1:8). Inilah yang sekarang kita sebut “missio ad gentes”, misi kepada para bangsa. Pinggiran yang terpencil adalah dimana umat manusia, dalam kehausan akan Kristus, acuh tak acuh terhadap iman atau memperlihatkan kebencian terhadap kepenuhan hidup dalam Tuhan. Segala kemiskinan material dan spiritual, setiap bentuk diskriminasi terhadap saudara-saudari kita, selalu merupakan konsekuensi dari penolakan akan Tuhan dan cinta-Nya.
  
Kaum muda terkasih, ujung bumi, saat ini sangat relatif dan selalu mudah “dijangkau”. Dunia digital – jejaring sosial yang dapat menembus dan siap tersedia – menghilangkan batas-batas, memperpendek jarak dan mengurangi perbedaan. Segala sesuatu tampak dalam jangkauan, begitu dekat dan langsung. Tetapi, kehilangan ketulusan hidup, kita dapat memiliki begitu banyak kontak tak terhitung, namun tidak pernah berada dalam kesatuan hidup yang sejati. Berbagi dalam misi sampai ke ujung bumi menuntut pemberian diri dalam panggilan bahwa Tuhan, yang telah menempatkan kita di bumi ini, memilih memberi kita (bdk. Luk 9:23-25). Aku berani menyatakan bahwa, bagi orang muda baik pria maupun wanita yang ingin mengikuti Kristus, apa yang paling penting adalah mencari, menemukan dan bertekun dalam panggilannya.
     
Menjadi saksi cinta kasih
Aku bersyukur kepada semua kelompok gerejawi yang memungkinkan Anda mengalami perjumpaan personal dengan Kristus yang hidup dalam Gereja-Nya: paroki-paroki, asosiasi-asosiasi, gerakan-gerakan, komunitas-komunitas religius, dan aneka ungkapan pelayanan misioner. Begitu banyak orang muda menemukan jalan melayani yang “paling kecil” dari saudara-saudari kita dalam pelayanan sukarelawan misioner (bdk. Mat 25:40), dengan menjunjung keluhuran martabat manusia dan menjadi saksi sukacita cinta dan kegembiraan menjadi orang Kristiani! Pengalaman-pengalaman gerejawi ini mendidik dan melatih kaum muda tidak hanya untuk kesuksesan profesional, tetapi juga untuk mengembangkan dan memupuk karunia-karunia yang Tuhan berikan bagi pelayanan yang lebih baik. Bentuk-bentuk pelayanan misioner yang terpuji ini adalah awal yang baik dan, melalui penegasan panggilan, dapat membantumu untuk menyempurnakan rahmat panggilan sebagai misionaris.
  
Serikat-serikat Misi Kepausan lahir dari hati orang muda sebagai sarana yang mendukung pewartaan Injil kepada setiap bangsa dan demikian mendukung pertumbuhan manusia dan budaya dari semua yang haus akan pengetahuan kebenaran. Doa dan bantuan material yang diberikan dengan murah hati dan dibagikan melalui Serikat-serikat Misi Kepausan memampukan Tahta Suci untuk menjamin bahwa mereka yang dibantu dalam kebutuhan-kebutuhan personalnya dapat kembali menjadi saksi Injil di lingkungan hidupnya sehari-hari. Ijinkan aku mengulang kata-kata penyemangat yang aku sampaikan kepada kaum muda Chile: “Jangan pernah berpikir bahwa kamu tidak memiliki apa-apa untuk diberikan, atau tidak ada seorangpun yang membutuhkanmu. Banyak orang membutuhkanmu. Pikirkan ini! Setiap dari kamu, pikirkan dalam hatimu: banyak orang membutuhkanku” (“Pertemuan Kaum Muda”, Maipu Shrine, 17 Januari 2018).
   
Orang muda terkasih, Oktober ini, bulan misi, kami akan menyelenggarakan Sinode yang ditujukan bagimu. Sinode itu merupakan satu kesempatan untuk membantu kita menjadi murid-murid yang diutus, bahkan lebih berbakti lagi kepada Yesus dan misi-Nya, sampai ke ujung bumi. Aku memohon kepada Maria, Ratu para Rasul, Santo Fransiskus Xaverius, Santa Theresia Kanak-kanak Yesus dan Beato Paolo Manna untuk menjadi pengantara kita semua dan selalu menyertai kita.

Dari Vatikan, 20 Mei 2018
Hari Raya Pentakosta
Fransiskus


Minggu, 21 Oktober 2018 Hari Minggu Biasa XXIX

Minggu, 21 Oktober 2018
Hari Minggu Biasa XXIX

"Kita harus merangkul/dekat dan ramah kepada semua manusia; tapi apa yang datang dari musuh tidak bisa dan tidak boleh bergabung. Anda tidak dapat menggabungkan Kristus dan Belial (pangeran kegelapan)!" (Kardinal Robert Sarah, Prefek Kongregasi Ibadat Ilahi dan Tata-tertib Sakramen)

Antifon Pembuka (Mzm 17:6.8)

Aku berseru kepada-Mu sebab Engkau mendengarkan daku, ya Allah. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah kata-kataku. Jagalah aku bagaikan biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu.

Ego clamavi, quoniam exaudisti me, Deus: inclina aurem tuam, et exaudi verba mea: custodi me, Domine, ut pupilam oculi: sub umbra alarum tuarum protege me.
Mzm. Exaudi Domine iustitiam meam: intende deprecationem meam.

To you I call; for you will surely heed me, O God; turn your ear to me; hear my words. Guard me as the apple of your eye; in the shadow of your wings protect me.


Doa Pembuka

Allah Bapa Yang Maharahim, kami bersyukur karena Putra-Mu telah rela menanggung kesalahan-kesalahan kami dan menderita demi keselamatan semua orang. Semoga, Ia senantiasa menjawai kami sehingga kami pun bersedia saling membantu untuk memanggul beban hidup kami masing-masing. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (53:10-11)
 
"Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban silih, ia akan melihat keturunannya, dan umurnya akan lanjut."
 
Tuhan berkehendak meremukkan hamba-Nya dengan kesakitan. Tetapi apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban penebus silih, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan terlaksana karena dia. Sesudah kesusahan jiwanya, ia akan melihat terang dan menjadi puas. Sebab Tuhan berfirman: Hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, mi = cis, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 33:4-5.18-19.20-22)
1. Sebab Firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan, Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh kasih setia-Nya.
2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang bertakwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan. Dialah Penolong kita dan perisai kita! Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

Bacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani (4:14-16)
    
"Marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian."
  
Saudara-saudara, kita sekarang mempunyai seorang Imam Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya, bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita. Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do=a, 4/4, Pelog Bem, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 10:45)
Anak manusia datang untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:35-45) Singkat: 10:42-45
      
"Anak manusia datang untuk melayani dan untuk memberanikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang."
  
Sekali peristiwa Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya, "Guru, kami harap Engkau mengabulkan suatu permohonan kami!" Jawab Yesus kepada mereka, "Apa yang hendak Kuperbuat bagimu?" Mereka menjawab, "Perkenankanlah kami ini duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, seorang di sebelah kanan-Mu dan seorang lagi di sebelah kiri-Mu." Tetapi kata Yesus kepada mereka, "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Sanggupkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?" Jawab mereka, "Kami sanggup." Yesus lalu berkata kepada mereka, "Memang, kamu harus meminum cawan yang harus Kuminum, dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan atau kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang yang baginya telah disediakan." Mendengar itu, kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Tetapi Yesus memanggil murid-murid-Nya lalu berkata, "Kamu tahu bahwa orang-orang yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tetapi janganlah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Sebab Anak Manusia pun datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami
 
Renungan

   
Perikop Injil yang disampaikan kepada kita hari ini mengajak kita untuk melayani. Ini adalah suatu undangan tetapi sekaligus menjadi kewajiban. Yesus mengajak dan mengundang murid-murid-Nya untuk melayani. Dan, sebagai jawaban, orang yang menerima undangan itu akan terikat untuk mewujudkan undangan tersebut dalam praktik hidup. Sikap melayani itu akan terwujud dari kerelaan para murid untuk memberi diri, menolong, berkorban, dan bahkan memberikan nyawa bagi orang lain. Pelayanan sedemikian akan menuntun para murid Yesus untuk mewujudkan misi Yesus yang datang untuk melayani. Seruan Yesus ini sejalan dengan seruan Yesaya dalam Bacaan I hari ini. Yesaya menyuarakan cita-cita Allah yang mesti dihidupi oleh hamba-Nya dengan cara mau menyerahkan diri. Hamba yang mau menyerahkan diri sebagai kurban akan mendapat ganjaran yang menggembirakan, yakni: melihat keturunan, umur lanjut, dikehendaki Tuhan dan menjadi orang yang benar bagi Tuhan. Buah dari cara hidup sedemikian, pada akhirnya akan menjadikan orang beriman sebagai orang yang besar dan terkemuka. Kebesaran itu tidak terutama dirasakan dalam hidup di dunia tetapi akan dirasakan dalam hidup di hadapan Allah. Itulah model panggilan hidup yang kita terima dari Tuhan sebagai konsekuensi dari iman yang kita terima. Maka, undangan untuk menjadi pelayan itu kiranya juga menjadi kewajiban bagi kita sebagai pengikut Yesus. Yesus adalah panutan hidup yang hadir sebagai Imam Agung, sebagaimana diserukan dalam bacaan II hari ini.  [RP. Christian L. Gaol, OFMCap/Majalah Liturgi Vol 9, No. 3 Tahun 2018]

Antifon Komuni (Mzm 33:18-19)

Mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang mengharapkan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Behold, the eyes of the Lord are on those who fear him, who hope in his merciful love, to rescue their souls from death, to keep them alive in famine.

Atau (Mrk 10:45)

Anak Manusia datang untuk memberikan nyawa-Nya memnjadi tebusan bagi banyak orang.

The Son of Man has come to give his life as a ransom for many.

Sabtu, 20 Oktober 2018 Hari Biasa Pekan XXVIII

Sabtu, 20 Oktober 2018
Hari Biasa Pekan XXVIII
    
Ketika Petrus mengakui bahwa Yesus adalah Mesias, Putra Allah yang hidup, berkatalah Yesus kepadanya: "Bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang ada di surga" (Mat 16:17) Bdk. Gal 1:15; Mat 11:25.. Iman adalah satu anugerah Allah, satu kebajikan adikodrati yang dicurahkan oleh-Nya. "Supaya orang dapat percaya seperti itu, diperlukan rahmat Allah yang mendahului serta menolong, pun juga bantuan batin Roh Kudus, yang menggerakkan hati dan membalikkannya kepada Allah, membuka mata budi, dan menimbulkan 'pada semua orang rasa manis dalam menyetujui dan mempercayai kebenaran'" (DV 5). ~ Katekismus Gereja Katolik, 153


Antifon Pembuka (Mzm 8:2)

Ya Tuhan, Allah kami, betapa mulia nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu luhur mengatasi langit.

Doa Pembuka
 
Allah Bapa kami, sumber iman kepercayaan, berkenanlah menyinari kami, agar dapat mengakui anugerah-Mu, yang kami peroleh pada Yesus Putra-Mu. Semoga Dia mempersatukan kami dalam iman akan Dikau, satu-satunya Allah kami yang penuh cinta kasih. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
           
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (1:15-23)

"Allah mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya dalam surga."

Saudara-saudara, aku telah mendengar tentang imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu kepada semua orang kudus. Maka aku pun tidak berhenti mengucap syukur karena kalian, dan dalam doaku kalian selalu kukenangkan. Kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mahamulia, aku mohon supaya kalian diberi-Nya Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar; supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kalian mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya, yaitu betapa kaya kemuliaan yang dijanjikan akan diwarisi oleh orang-orang kudus dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya. Kekuatan itu sesuai dengan daya kuasa Allah yang berkarya dalam Kristus, yakni kuasa yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati serta menempatkan Dia di sisi kanan Allah dalam surga. Di situ Kristus jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa, kekuasaan dan kerajaan serta tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan saja di dunia ini, melainkan juga di dunia yang akan datang. Segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan Allah kepada Jemaat sebagai kepala dari segala yang ada. Jemaat itulah tubuh-Nya, yakni kepenuhan diri-Nya, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 832.
Ref. Betapa megah nama-Mu, Tuhan, di seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 8:4-5.6-7.8-9; R: 2a)
1. Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kau pasang. Apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
2. Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kau mahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kautundukkan dibawah kakinya.
3. Domba, sapi, dan ternak semuanya, hewan di padang dan margasatwa, burung di udara dan ikan di laut, dari semua yang melintasi arus lautan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 15:26b.27a) 
Roh Kebenaran akan memberi kesaksian tentang Aku, dan kalian pun harus memberi kesaksian, sabda Tuhan. 
        
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:8-12)

"Roh Kudus akan mengajarkan kepadamu apa yang harus kamu katakan."

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, akan diakui pula oleh Anak Manusia di depan para malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal pula di depan para malaikat Allah. Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni. Tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, tidak akan diampuni. Apabila kalian dihadapkan kepada majelis atau pemerintah, atau penguasa, janganlah kalian kuatir bagaimana dan apa yang harus kalian katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajarkan kepadamu apa yang harus kalian katakan.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan


Sabda hari ini meneruskan kemarin, dimana kita diajak dan dipanggil untuk jujur, transparan tanpa munafik dalam menghayati atau melaksanakan aneka ajaran agama kita masing-masing, yang kiranya semuanya bersumber dari dan bermuara pada ‘cintakasih’. Dengan kata lain kita dipanggil untuk senantiasa hidup dan bertindak dalam kasih, saling mengasihi satu sama lain tanpa pandang bulu atau SARA. Hidup dan bertindak saling mengasihi berarti hidup dan bertindak dijiwai oleh Roh Kudus, sehingga menghasilkan buah-buah Roh, yaitu “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri” (Gal 5:22-23). Dengan menghayati keutamaan-keutamaan sebagai buah Roh ini kita tidak perlu kuatir menghadapi aneka tantangan, masalah atau hambatan, termasuk berhadapan dengan pemerintah atau penguasa. Dengan dan dalam keutamaan-keutamaan tersebut kita tak akan kehabisan akal maupun kata-kata dalam menghadapi aneka tantangan, masalah dan hambatan. Hendaknya kita menghayati aneka ajaran agama atau iman kita dalam dan dengan keutamaan-keutamaan tersebut. Sabda hari ini juga mengingatkan dan mengajak kita semua untuk mengimani bahwa malaikat Allah senantiasa mendampingi dan menyertai perjalanan hidup kita sehari-hari, sebagai tanda atau bukti kesetiaan Allah terhadap diri kita manusia, yang lemah dan rapuh ini. Marilah kita dengarkan dan perhatikan bisikan, arahan atau petunjuk dari malaikat Allah tersebut dalam diri kita masing-masing melalui suara hati kita.
 
  “Segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu” (Ef 1:22-23). Sebagai umat yang beriman kepada Yesus Kristus kita adalah anggota-anggota Tubuh Kristus, dan masing-masing dari kita berbeda satu sama lain sesuai dengan fungsi, panggilan atau tugas pengutusan kita masing-masing. Sebagai sesama anggota yang berbeda satu sama lain kita dipanggil untuk bekerjasama, sebagai tanda kepenuhan-Nya, yang memenuhi semua dan segala sesuatu. Marilah kita jauhkan aneka macam bentuk egois dan kita tingkatkan dan perdalam kerjasama antar kita dimanapun dan kapanpun; kita kembangkan dan perdalam sikap mental sosial kita. Kepada mereka yang masih hidup serakah dan egois kami harapkan bertobat jika mendambakan hidup damai sejahtera dan selamat atau menjadi pemenang. Marilah kita belajar kerjasama dari anggota-anggota tubuh kita masing-masing yang bekerjasama begitu indah dan kompak, sebagai contoh tugas ‘makan’: mata hanya melihat makanan, hidung hanya mencium, tangan hanya mengambil, mulut hanya mengunyah dst…dan itu semua berlangsung begitu cepat dan akurat. (Arsip Renungan Rm. Ign. Sumarya, SJ)


Antifon Komuni (Ef 1:23)
 
Jemaat itulah tubuh Kristus yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
 
Doa Malam

Ya Yesus, hindarkanlah kami dai segala sesuatu yang dapat menyesatkan dan menjauhkan kami dari pada-Mu. Sebab hanya dengan bersatu dalam Dikau, maka kami menemukan kebahagiaan sejati. Terpujilah Engkau, Tuhan dan Allah kami, kini dan sepanjang masa. Amin.


 

Jumat, 19 Oktober 2018 Hari Biasa Pekan XXVIII

Jumat, 19 Oktober 2018
Hari Biasa Pekan XXVIII
  
Berdoa dengan giat berarti mengetuk pintu pada Tuhan. (St. Agustinus)

  

Antifon Pembuka (Mzm 33:12-13)
 
Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya. Dari surga Allah memandang dan melihat semua anak manusia.
 
Doa Pembuka

Allah Bapa Mahapengasih, Engkau selalu memperhatikan segala sesuatu yang hidup. Baik manusia maupun makhluk lainnya merasa aman tenteram di hadapan-Mu. Semoga penyelenggaraan-Mu meresap dalam hidup kami dan membuat kami penuh belas kasih terhadap siapa pun di sekitar kami.  Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (1:11-14)       
         
"Kami sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus dan kalian pun telah dimeteraikan dengan Roh Kudus."
       
Saudara-saudara, dalam Kristus kami mendapat bagian yang dijanjikan Allah, yakni kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan-keputusan kehendak-Nya; kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, ditentukan supaya menjadi pujian bagi kemuliaan-Nya. Tetapi di dalam Dia kalian pun telah mendenagr sabda kebenaran, yaitu Injil keselamatan; dan setelah percaya akan Injil itu, kalian pun dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus ini adalah jaminan bahwa kita akan memperoleh seluruh warisan, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu.
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9.10-11)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan, Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan!
5. Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan. Singa-singa muda merasa kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan tidak akan kekurangan suatu pun.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 33:22) 
Tunjukkanlah kiranya kasih-setia-Mu, ya Tuhan, sebab pada-Mulah kami berharap.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:1-7)
   
"Rambut kepalamu terhitung semuanya."
     
Sekali peristiwa, berkerumunlah beribu-ribu orang, sehingga mereka berdesak-desakan. Yesus lalu mulai mengajar pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya, "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan kaum Farisi. Tiada sesuatu pun yang tertutup yang takkan dibuka, dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi yang takkan diketahui. Karena itu apa yang kalian katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan yang kalian bisikkan ke telinga di dalam kamar akan dimaklumkan dari atas atap rumah. Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kalian takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi kemudian tak dapat berbuat apa-apa lagi. Aku akan menunjukkan kepadamu siapakah yang harus kalian takuti. Takutilah Dia yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sungguh, Aku berkata kepadamu, takutilah Dia! Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguh pun demikian tidak seekor pun dilupakan Allah. Bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kalian lebih berharga daripada banyak burung pipit."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan

  

Injil hari ini mewartakan tentang bagaimana hal-hal busuk yang rapih tersimpan suatu saat akan tercium juga. Orang bisa menyembunyikan kejahatannya di depan manusia, tetapi jangan harap di hadapan Allah. Pada hari penghakiman semua akan tersingkap terang benderang, “Karena apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah” (Luk 12:3). Pernyataan ini membantu kita memahami nasihat Yesus bagi para pengikut-Nya untuk bersikap terbuka dalam relasi dengan Dia dan Injil-Nya. Ada banyak faktor di dalam kehidupan ini membuat orang-orang Kristen merasa takut. Takut kehilangan jabatan, takut tidak naik pangkat, takut dianiaya dan takut kehilangan nyawa bila ketahuan identitasnya. Ini realitas hidup para pengikut Kristus yang tak dapat diingkari dan telah banyak menelan korban.  
      
Santo Yohanes Paulus II terkenal dengan seruannya, ”Hendaklah kamu tidak takut, lebarkanlah pintu hatimu bagi Kristus.” Ia tidak takut menyuarakan seruan perdamaian dunia kepada para pemimpin bangsa-bangsa. Ia tidak takut mengadakan berbagai perjalanan kegembalaan ke sejumlah negara walau di tengah ancaman. Yesus, berulang-ulang juga menyerukan kepada para murid-Nya, ”Jangan takut!” Yesus memberikan jaminan penyelenggaraan Ilahi Allah bagi mereka. Betapa tidak, sedangkan burung pipit Allah jaga dan jamin hidupnya, apalagi para murid, orang-orang yang disapa Yesus, Putra Bapa sebagai ‘sahabat-sahabat-Ku’. Yesus yakin Allah tak akan membiarkan sahabat-sahabat-Nya akan celaka dan binasa. .
(RENUNGAN PAGI)

Antifon Komuni (Ef 1:14)
 
Roh Kudus adalah jaminan bahwa kita akan memperoleh seluruh warisan, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya. 
 
 
 
Umat beriman harus memberi kesaksian tentang nama Allah, dengan mengakui imannya tanpa takut Bdk. Mat 10:32; 1 Tim 6:12.. Khotbah dan katekese harus diresapi dengan penyembahan dan penghormatan terhadap nama Tuhan Yesus Kristus. (Katekismus Gereja Katolik, 2145)
 

Kamis, 18 Oktober 2018 Pesta Santo Lukas, Penginjil

Kamis, 18 Oktober 2018
Pesta Santo Lukas, Penginjil
 
Injil Lukas memancarkan kegembiraan yang mengalir dari suatu kepercayaan terhadap kasih Allah dan belaskasih-Nya (Jerome Kodell, OSB)

 
Antifon Pembuka (lih. Yes 52:7)

Betapa menyenangkan mendengar derap kaki orang yang turun berlari dari gunung dan memaklumkan, "Damai!" yang membawa kabar sukacita dan mewartakan, "Kita selamat!"
    
     
Pada Misa hari ini ada Madah Kemuliaan
     
Doa Pembuka

Allah Bapa kami yang Maharahim, Engkau telah memilih Santo Lukas untuk mewartakan dengan lisan maupun tulisan, rahasia cinta kasih-Mu terhadap kaum fakir miskin. Semoga kami semua bermegah dalam nama-Mu dan bertekun sehati dan sejiwa, supaya semua bangsa melihat keselamatan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
Jangan melupakan jasa para misionaris. Para misionaris awali telah menjangkau Tesalonika, Dalmatia, Galatia, Troas dan Roma. Melalui mereka, Injil Allah terus diwartakan dan kristianisme dengan cepat masuk ke dalam mobilitas masyarakat hingga sekarang.
    
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 4:10-17b)
    
"Hanya Lukas yang tinggal dengan aku."
       
Saudaraku terkasih, Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia, sedang Titus ke Dalmatia. Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia kemari, karena pelayanannya penting bagiku. Tikhikus telah kukirim ke Efesus. Jika engkau kemari, bawalah juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu. Aleksander, tukang tembaga itu, telah banyak berbuat kejahatan terhadap aku. Tuhan akan membalasnya menurut perbuatannya. Hendaklah engkau juga waspada terhadap dia, karena dia sangat menentang ajaran kita. Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorang pun yang membantu aku; semuanya meninggalkan aku. -- Kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka. -- Tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya, dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Para kudus-Mu, ya Tuhan, memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia.
Ayat. (Mzm 145:10-13ab.17-18)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
 
Yesus mengutus tujuh puluh murid berdua-dua. Panduan perutusan telah diberikan kepada mereka. Namun, hal yang lebih mendasar dan menentukan keberhasilan mereka ialah pentingnya sikap mengandalkan Allah dalam perutusan mereka. 
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:1-9)
  
"Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya."
     
Pada suatu hari Tuhan menunjuk tujuh puluh murid, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka, "Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian itu, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalu kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, 'Damai sejahtera bagi rumah ini.' Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, salammu itu akan kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ, dan katakanlah kepada mereka, 'Kerajaan Allah sudah dekat padamu'."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
 
Renungan

 
Menurut Tradisi, Santo Lukas menulis dua buah kitab dalam Kitab Suci yaitu Injil Lukas dan Kisah Para Rasul. bagi dia, semua orang yang dipersatukan dalam Gereja Kristus, dipanggil untuk mewartakan kasih-Nya ke tengah dunia walaupun banyak tantangan yang menghadang. Yesus mengumpamakan seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Hidup Tuhan Yesus sendiri menunjukkan hal itu. Dia ditolak, dihina, ditangkap bahkan dibunuh. Tetapi, bukankah pewartaan-Nya membuahkan pertobatan sejati?
   
Antifon Komuni (Luk 10:1.9)
 
Tuhan mengutus murid-murid untuk mewartakan di segala kota, "Kerajaan Allah sudah dekat padamu!"
 
Doa Malam
  
Allah Yang Mahamulia, Engkau sangat mengerti akan pergumulan hidupku. Bantulah aku agar dalam hidup ini aku dapat menghasilkan buah-buah kebaikan yang dapat dirasakan oleh sesama di mana pun mereka berada. Amin.
 
   
RUAH

Rabu, 17 Oktober 2018 Peringatan Wajib dari Ignasius dari Antiokhia, Uskup dan Martir

Rabu, 17 Oktober 2018
Peringatan Wajib dari Ignasius dari Antiokhia, Uskup dan Martir

“Berhati-hatilah, untuk melaksanakan satu perayaan Ekaristi. Sebab terdapat satu Tubuh Tuhan kita, Yesus Kristus, dan satu piala Darah-Nya yang membuat kita satu, dan satu altar, sama seperti terdapat satu Uskup bersama dengan para imam dan diakon, sesama pelayan seperti saya.” (St. Ignasius dari Antiokhia)
    
Antifon Pembuka (Gal 2:19-20)

Aku disalibkan bersama Kristus. Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri, melainkan Kristuslah yang hidup di dalam diriku. Aku hidup di dalam kepercayaan akan Putra Allah, yang mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya bagiku.

I am crucified with Christ, yet I live; no longer I, but Christ lives in me. I live by faith in the Son of God, who has loved me and given himself up for me.
   
Doa Pembuka

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau meluhurkan tubuh Kristus, yaitu umat-mu, berkat kesaksian jaya para martir yang kudus. Pada hari ini kami kenangkan Santo Ignasius, yang mencapai keluhuran abadi karena penderitaannya. Kami mohon, bantulah kiranya kami juga dan lindungilah kami senantiasa. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (5:18-25)          
 
"Barangsiapa menjadi milik Kristus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya."
      
Saudara-saudara, kalau kalian membiarkan diri dibimbing oleh Roh, kalian tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, pemujaan berhala, sihir, percekcokan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah dan kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Mengenai semuanya itu kalian kuperingatkan, seperti yang telah kulakukan dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah. Sebaliknya hasil Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, sikap lemah lembut dan penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jika kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Atau. Yang mengikuti Engkau, ya Tuhan, hidup dalam cahaya
Ayat. (Mzm 1-2.3.4.6; R: Mzm 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
  
Bait Pengantar Injil do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:27) 2/4
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:42-46)
   
"Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi! Celakalah kamu, hai ahli-ahli kitab."
   
Sekali peristiwa Yesus bersabda, "Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi! Sebab kalian membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan sejenis sayuran, tetapi kalian mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi, sebab kalian suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kalian, sebab kalian seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya tidak mengetahuinya. Seorang ahli Taurat menjawab, "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga." Tetapi Yesus berkata lagi, "Celakalah kalain juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kalian meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang tetapi kalian sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
   Kita pernah mendengar pepatah yang mengatakan apa yang kita tabur, itulah yang akan kita tuai. Pepatah ini mengungkapkan ajaran Tuhan dalam salah satu kesempatan yang mengatakan kepada kita, apa yang kamu ingin orang lakukan kepadamu lakukanlah juga demikian; sebaliknya, apa yang kamu tidak ingin orang lakukan kepadamu, jangan lakukan itu. Intinya ingin dikatakan bahwa kalau kita menanam kebaikan, kita juga akan menuai kebaikan, tetapi ketika kita menanam keburukan, kita juga akan menuai keburukan. 
 
 Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengecam orang-orang Farisi. Orang Farisi berharap menuai apa yang tidak mereka tanam. Mereka menanam segala ketidakbaikan seperti yang disebutkan oleh Yesus dalam Injil tadi, tetapi mereka berharap mendapat kebaikan. Yesus mengecam mereka, karena mereka pantas mendapat "celaka". 
 
 Saudara terkasih, yang ingin diajarkan Tuhan kepada kita ini sebenarnya adalah dua hal, yakni soal keadilan dan keteguhan dalam berbuat kebaikan. Adil bukan hanya 50:50, tetapi orang mendapat dan memberikan apa yang seharusnya sesuai dengan porsinya. Hal itu dibarengi dengan keteguhan dalam berbuat baik. Ada pepatah lain yang mengatakan bahwa jika kita menanam padi, pasti akan tetap tumbuh juga rumput di sana, tetapi ketika kita menanam padi, dapat dipastikan juga bahwa tidak akan tumbuh padi. Hal ini mau mengatakan bahwa ketika kita berbuat baik, pasti ada hal-hal yang buruk yang menghalang-halangi itu. Maka, tetaplah berbuatan baik dan adil untuk Tuhan dan sesama. 

Antifon Komuni

Aku ini gandum Kristus, yang harus digiling geraham binatang menjadi roti murni.  
  
I am the wheat of Christ to be ground by the teeth of beasts, that I may be found to be pure bread.
 
Doa Malam
  
Ya Bapa, kami bersyukur atas martir-Mu, St Ignatius dari Antiokhia. Semoga dalam hidup ini kami berani bertindak benar dan jujur sekalipun mengalami celaan, cibiran dan diasingkan. Doa ini kami panjatkan dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


KAN/INSPIRASI BATIN 2018

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy