| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Seri Katekismus: MENGENAL INJIL AWAL

Syalom aleikhem.
Dosa asal melemparkan manusia ke dalam perbudakan oleh setan. Dalam keadaan tertentu setan berkuasa atas manusia, bahkan seakan-akan menjadikan manusia budaknya. Manusia disuruh-suruh ini dan itu yang jahat dan – anehnya – manusia mau saja melakukannya. Tentu perbuatan jahat yang dilakukan manusia atas suruhan setan – kita menyebutnya godaan setan – terjadi karena kehendak bebas manusia. Manusia bukan seperti robot yang diprogram, tapi manusia tetap bebas melakukan atau tidak suruhan setan tsb. Boleh dikata, setan berkuasa (dalam arti terbatas) atas manusia, namun manusia tetap punya kuasa untuk menentukan pilihannya.

Keadaan itu oleh Injil Yohanes disebut “dosa dunia” (Yoh. 1:29). Seluruh dunia berada dalam pengaruh dan di bawah kuasa setan (1Yoh. 5:19). Inilah yang membuat kehidupan manusia penuh perjuangan. Di satu sisi, setan berkuasa secara terbatas atas manusia dengan aneka godaan. Di sisi lain, manusia tetap berkuasa atas dirinya sendiri dengan kehendak bebasnya.

Setelah manusia jatuh, Allah menuntun manusia kembali kepada-Nya. Dalam Kitab Kejadian diberitahukan bahwa kemenangan manusia atas si jahat – tentu atas pertolongan rahmat ilahi, bukan karena kekuatan manusia sendiri – akan terjadi. Permusuhan perempuan dan ular yang dicatat dalam Kej. 3:15 (biasanya disebut “protoevangelium” artinya ‘Injil awal’) dinyatakan dengan hasil akhir kemenangan keturunan si perempuan atas musuhnya, yaitu ular.

Gereja Katolik melihat itu sebagai wahyu mengenai Sang Adam Baru, yaitu Yesus Kristus. Sang Adam Baru taat pada kehendak Allah sehingga ia membalikkan keadaan yang tidak taat menjadi taat, yang hancur menjadi pulih. Kekuasaan setan atas manusia dijungkirbalikkan. Kuasa Allah ditegakkan. Dalam bahasa sederhana, manusia yang diperbudak oleh setan dilepaskan dari perbudakan itu dan manusia dibawa kepada Allah untuk dijadikan anak-anak Allah. Hal ini dicatat dalam ajaran Gereja dalam Gaudium et Spes #2: “Dunia memang berada dalam perbudakan dosa, tetapi telah dibebaskan oleh Kristus yang disalibkan dan bangkit, sesudah kuasa si Jahat dihancurkan.”

** Ringkasan atas Katekismus Gereja Katolik (KGK) No. 407 – 421

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Sabtu, 27 Oktober 2018 Hari Biasa Pekan XXIX

Sabtu, 27 Oktober 2018
Hari Biasa Pekan XXIX
     
Memiliki iman yang jelas, berdasarkan pada Syahadat Gereja, sering dicap sebagai fundamentalisme. Sedangkan, relativisme, dimana membiarkan diri dilempar dan “tersapu oleh angin pengajaran”, sepertinya merupakan sikap yang satu-satunya diterima pada standar saat ini. Kita sedang bergerak menuju kediktatoran relativisme yang tidak mengakui apapun yang pasti dan tujuan tertingginya adalah egonya sendiri dan keinginannya sendiri.” – Paus Benediktus XVI

     
Antifon Pembuka (Ef 4:16)
      
Dari Kristus seluruh tubuh menerima daya tumbuh guna membangun diri dalam cinta kasih. Tubuh itu rapi tersusun dan rukun bersatu karena pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan peranan dan kegiatan setiap anggota.
   
Doa Pembuka
  

Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur karena Engkau telah menunjukkan jalan keselamatan kepada kami dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu. Semoga, Sabda-Mu yang akan kami dengar sungguh menjadi bekal perjalanan hidup kami untuk mewujudkan cinta kasih, keadilan dan damai sejahtera serta untuk memasuki Kerajaan-Mu yang abadi. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
   
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (4:7-16)      
 
"Kristuslah kepada tubuh, dan daripadanya seluruh tubuh menerima pertumbuhannya."
       
Saudara-saudara, kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. Itulah sebabnya Kitab Suci berkata, “Tatkala naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia.” Bukankah “Ia telah naik” berarti bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah? Dia yang telah turun itu Dialah pula yang telah naik jauh lebih tinggi daripada semua langit, untuk memenuhi segala sesuatu. Dialah juga yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pewarta Injil, gembala umat maupun pengajar; semuanya itu untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi tugas pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus. Dengan demikian akhirnya kita semua akan mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Dengan demikian kita bukan lagi anak-anak kecil, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, atau oleh permainan palsu dalam kelicikan mereka yang menyesatkan. Sebaliknya dengan berpegang teguh pada kebenaran dalam kasih, kita bertumbuh dalam segala hal menuju Kristus Sang Kepala. Dari pada-Nya seluruh tubuh menerima pertumbuhannya guna membangun diri dalam kasih; itulah tubuh yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita
atau. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumah Tuhan."
Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, “Mari kita pergi ke rumah Tuhan.” Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Tuhan telah berfirman, "Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan kepada pertobatannya supaya ia hidup."   
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:1-9)
      
"Jikalau kalian semua tidak bertobat, kalian pun akan binasa dengan cara demikian."
        
Pada waktu itu beberapa orang datang kepada Yesus dan membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang dibunuh Pilatus, sehingga darah mereka tercampur dengan darah kurban yang mereka persembahkan. Berkatalah Yesus kepada mereka, "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya daripada semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kalian tidak bertobat, kalian semua pun akan binasa dengan cara demikian. Atau sangkamu kedelapan belas orang yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya daripada semua orang lain yang tinggal di Yerusalem? Tidak! Kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kalian tidak bertobat, kalian semua pun akan binasa dengan cara demikian." Kemudian Yesus menceritakan perumpamaan ini, "Ada seorang mempunyai sebatang pohon ara, yang tumbuh di kebun anggurnya. Ia datang mencari buah pada pohon itu, tetapi tidak menemukannya. Maka berkatalah ia kepada pengurus kebun anggur itu, 'Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara itu, namun tidak pernah menemukannya. Sebab itu tebanglah pohon ini. Untuk apa pohon itu hidup di tanah ini dengan percuma?' Pengurus kebun anggur itu menjawab, "Tuan, biarkanlah pohon ini tumbuh selama setahun ini lagi. Aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya. Mungkin tahun depan akan berbuah. Jika tidak, tebanglah!"
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
   
Renungan

  
Bacaan Injil hari ini mengisahkan dua kejadian yang dapat menjadi bahan pelajaran untuk "bertobat" (ayat 1-3 dan 4-5) sedangkan bagian kedua (ayat 6-9) berbentuk perumpamaan yang melengkapi ajakan tadi. Dalam kejadian pohon ara yang dikutuk oleh Yesus, Dia ingin menegaskan kembali tentang orang-orang yang akan mendapatkan hukuman karena tidak memberikan buah-buah yang baik. 
     
Dalam kaitan dengan peristiwa buruk yang tidak dapat begitu saja dihubungkan dengan dosa, maka, Yesus berkata kepada orang-orang yang datang kepada Yesus dengan peristiwa buruk itu demikian, “Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya daripada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? Tidak! Kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian. Atau sangka-mu ke-18 orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya daripada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem? Tidak! Kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.” Dengan pernyataan itu Yesus mau menegaskan dua hal. Pertama, bahwa peristiwa buruk tidak dapat dikaitkan secara langsung begitu saja dengan dosa, walaupun akibat akhir dosa pasti membawa keburukan. Kedua, oleh karena itu walau orang tidak mengalami peristiwa buruk, walau ia dalam keadaan berdosa, tidak dapat menyombongkan diri bahwa ia dapat lepas dari akibat buruk dosa. Maka, Yesus meminta orang berdosa untuk bertobat, karena pelan tetapi pasti akibat buruk dosa akan dirasakan si pendosa. , Dalam perumpamaan tentang pohon ara, Yesus memperhatikan bahwa pohon itu sudah beberapa tahun tidak berbuah. Hidup tidak boleh percuma dan sia-sia tanpa menghasilkan kebaikan. Yesus pun mengancam akan menebang pohon ara itu kalau tidak berbuah lagi. Melalui pesan bacaan Injil hari ini, kita diingatkan kembali untuk berbuat baik dan menjadikan hidup kita berguna bagi orang lain, kapan pun, di mana pun dan untuk siapa pun; bukan hanya di saat dan tempat tertentu serta bukan hanya dengan orang-orang tertentu saja.
 
Antifon Komuni (Mzm 122:1)
 
Betapa gembira hatiku ketika dikatakan kepadaku, "Mari kita pergi ke rumah Tuhan."
 
Doa Malam
 
Allah Bapa, sumber kedamaian, kami bersyukur karena telah memperoleh harapan akan kedamaian, yang kami terima berkat sabda Putra-Mu, Saksi yang terpercaya Semoga kami tak jemu-jemunya mendengarkan sabda itu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.   
  
 
RENUNGAN PAGI

Jumat, 26 Oktober 2018 Hari Biasa Pekan XXIX

Jumat, 26 Oktober 2018 
Hari Biasa Pekan XXIX
  
“Tuhan telah meletakkan ajaran kebenaran pada kursi kesatuan [ex cathedra]. Pada saat duduk di kursi ini, yang daripadanya diajarkan ajaran keselamatan, bahkan [Paus] yang jahatpun dipaksa untuk mengajarkan apa yang baik. Sebab apa yang diajarkannya bukan ajaran mereka sendiri, tetapi ajaran Tuhan.” (St. Agustinus, Ep. 105, 16)

   
Antifon Pembuka (Ef 4:2-3)
  
Bersikaplah rendah hati, lemah lembut dan sabar, serta saling membantu dalam cinta kasih. Berusahalah selalu memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai.

Doa Pembuka

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau menghendaki agar kami semua selamat. Semoga kami selalu waspada dan siap sedia menyambut kedatangan kerajaan-Mu dengan tetap bertekun pada tugas dan panggilan kami masing-masing. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
          
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (4:1-6)
         
    
"Satu tubuh, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan."
            
Saudara-saudara, aku yang dipenjarakan demi Tuhan, menasehati kalian supaya sebagai orang-orang yang terpanggil, kalian hidup sepadan dengan panggilanmu itu. Hendaklah kalian selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera. Satu tubuh, satu Roh, sebagaimana kalian telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu. Satu Tuhan, satu iman, satu baptisan. Satu Allah dan Bapa kita sekalian yang mengatasi semua, menyertai semua dan menjiwai kita semua.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Itulah angkatan orang-orang yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm. 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.
    
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 11:25) 
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.  
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:54-59)    
        
"Kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini?"
         
Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada orang banyak, "Apabila kalian melihat awan naik di sebelah barat, segera kalian berkata, 'Akan datang hujan.' Dan hal itu memang terjadi. Dan apabila kalian melihat angin selatan bertiup, kalian berkata, 'Hari akan panas terik.' Dan hal itu memang terjadi. Hai orang-orang munafik, kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini? Dan mengapa engkau tidak memutuskan sendiri apa yang benar? Jika engkau dan lawanmu pergi menghadap penguasa, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan. Jangan sampai ia menyeret engkau kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu, 'Engkau takkan keluar dari sana, sebelum melunasi hutangmu'."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
      
Renungan

     

“Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua”(Ef 4:2-6), demikian ajakan atau peringatan Paulus kepada umat di Efesus, kepada kita semua umat beriman, khususnya yang beriman kepada Yesus Kristus. Dalam Kitab Hukum Kanonik No. 216,  Kaum beriman kristiani seluruhnya, karena mengambil bagian dalam perutusan Gereja, mempunyai hak untuk memajukan atau mendukung karya kerasulan, juga dengan inisiatif sendiri, menurut status dan kedudukan masing-masing; tetapi tiada satu usaha pun boleh memakai nama katolik tanpa persetujuan otoritas gerejawi yang berwenang. Kanon ini menyatakan martabat dan panggilan dasar seluruh umat kristiani yakni mengambil bagian dalam perutusan Gereja di tengah dunia. Martabat panggilan itu didasarkan pada gagasan bahwa kita satu Umat Allah yang terpilih: "Satu Tuhan, satu iman dan satu baptisan" (Ef 4:5) dan berkat kelahiran kembali dalam Kristus, semua kita sama dalam martabat dan panggilan kepada kesempurnaan.
     
Dalam Injil Yesus mengingatkan kemampuan manusia untuk membaca tanda-tanda alam. Bahwa manusia dapat membaca gelagat alam sehingga mampu mengantisipasi sesuatu yang akan terjadi. Mengapa kemampuan dan kebiasaan itu tidak dimanfaatkan untuk mempertanggungjawabkan iman akan Allah? Marilah kita membuka mata, hati, pikiran dan budi kita agar dapat membaca dan memahami tanda-tanda kehadiran Allah, supaya kita juga beroleh kebijaksanaan untuk mengerti tanda-tanda yang menyelamatkan atau menghancurkan hidup kita. 
       
Antifon Komuni (Mzm 24:3-4ab)
 
Siapakah boleh mendaki gunung Tuhan? Siapakah berdiri di tempat-Nya yang kudus? Yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak bersikap curang dan tidak bersumpah palsu. 
 
Doa Malam

Allah Bapa kami, sumber segala harapan, kami bersyukur berkat tebusan yang sudah dilunasi Yesus. Semoga Dia merupakan perwujudan kedamaian dan sabda pengharapan bagi seluruh dunia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
    
RENUNGAN PAGI

Kamis, 25 Oktober 2018 Hari Biasa Pekan XXIX

Kamis, 25 Oktober 2018 
Hari Biasa Pekan XXIX
  
    “Tuhan Yesus Kristus, dan satu-satunya Penyelamat, tidak hanya mendirikan sebuah komunitas sederhana yang terdiri dari murid-murid-Nya, tetapi mendirikan Gereja sebagai sebuah misteri yang menyelamatkan: Ia sendiri adalah Gereja dan Gereja adalah di dalam Dia (lih. Yoh 15:1ff.; Gal 3:28; Ef 4:15-16; Kis 9:5). Oleh karena itu, kepenuhan misteri Kristus yang menyelamatkan menjadi milik Gereja dan tidak dapat dipisahkan dengan Tuhannya. Sungguh, Yesus Kristus melanjutkan kehadiran-Nya dan pekerjaan keselamatan di dalam Gereja dan melalui Gereja (lih. Kol 1:24-27)[LG 14], yang adalah Tubuh-Nya (cf. 1 Kor 12:12-13, 27; Kol 1:18).[Cf. ibid., 7] Dan oleh karenanya, seperti kepala dan anggota-anggota tubuh dalam sebuah tubuh yang hidup, meskipun tidak sama, tapi tidak dapat dipisahkan, maka demikian juga Kristus dengan Gereja juga tidak dapat dicampur-baurkan atau dipisahkan, dan merupakan sebuah “keseluruhan Kristus”[50]. Ketidakterpisahan ini juga dinyatakan di dalam Perjanjian Baru dengan analogi Gereja sebagai Mempelai Kristus (lih. 2 Cor 11:2; Eph 5:25-29; Rev 21:2,9).[Cf. St. Augustine, Enarratio in Psalmos, Ps. 90, Sermo 2,1: CCSL 39, 1266; St. Gregory the Great, Moralia in Iob, Praefatio, 6, 14: PL 75, 525; St. Thomas Aquinas, Summa Theologiae, III, q. 48, a. 2 ad 1.]..........” (Deklarasi Dominus Iesus, tentang Keunikan dan Keselamatan bagi semua umat manusia dalam Yesus Kristus dan Gereja Katolik No. 16)


Antifon Pembuka (Mzm 33:11-12)

Rencana Tuhan tetap selamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya.
      
Doa Pembuka

  
Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu kepada kami. Kami mohon, semoga pertentangan-pertentangan yang terjadi dalam rangka menanggapi kedatangan Putra-Mu itu, tidak menghancurkan kami tetapi justru semakin menguji kemurnian dan kesungguhan iman kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
      
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (3:14-21)

       
"Semoga kalian berakar dan beralas dalam kasih, dan dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah."
          
Saudara-saudara, aku bersujud di hadapan Bapa, pokok segala keturunan di surga dan di bumi. Aku berdoa supaya seturut kekayaan kemuliaan-Nya Ia menguatkan dan meneguhkan kalian oleh Roh yang di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu, Kristus diam di dalam hatimu, dan kalian berakar dan beralas dalam kasih. Aku berdoa supaya kalian bersama dengan semua orang kudus dapat memahami betapa lebarnya dan panjangnya, dan betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus; juga supaya kalian dapat mengenal kasih itu, sekalipun melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa semoga kalian dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah. Dia sanggup melakukan jauh lebih banyak daripada yang dapat kita doakan atau kita pikirkan, seperti ternyata dari kuasa yang bekerja dalam diri kita. Bagi Dialah kemuliaan di dalam Jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun temurun sampai selama-lamanya. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 833
Ref. Bumi penuh dengan kasih setia Tuhan.
Atau: Kita memuji Allah kar'na besar cinta-Nya.
Ayat. (Mzm 33:1-2.4-5.11-12.18-19; R: 22)
1. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
3. Tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya!
4.Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4.4, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 24:42a.44) 

Segala sesuatu kuanggap sebagai sampah, supaya aku memperoleh Kristus dan berada dalam Dia.  
      
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:49-53)

    
"Aku datang bukannya membawa damai, melainkan pertentangan."
          
Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Aku datang melemparkan api ke bumi, dan betapa Kudambakan agar api itu selalu menyala! Aku harus menerima baptisan dan betapa susah hati-Ku sebelum hal itu berlangsung! Kalian sangka Aku datang membawa damai ke bumi? Bukan! Bukan damai, melainkan pertentangan! Karena mulai sekarang akan ada pertentangan antara lima orang dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. Mereka akan saling bertentangan, bapa melawan puteranya, dan putera melawan bapanya, ibu melawan puterinya, dan puteri melawan ibunya, ibu mertua melawan menantu, dan menantu melawan ibu mertuanya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 
 Melalui Injil hari ini Yesus mau mengatakan kepada kita bahwa orang yang beriman kepada Yesus adalah menyangkut pilihan hidup, dan bahkan pilihan itu tidak bisa dikompromikan dengan pilihan lain. Pilihan menjadi pengikut Yesus tidak menjadikan diri kita memiliki zona nyaman secara duniawi. Tidak jarang nama Yesus menjadi alasan penolakan banyak orang terhadap murid-murid Yesus Setiap orang yang ingin menjadi pengikut Kristus yang sejati, pasti mengalami pertentangan. Semakin menyala dan berkobar api untuk mengikuti-Nya, semakin besar pula pertentangan-pertentangan yang harus kita hadapi. Tuhan telah datang ke dunia dengan membawa pesan kedamaian (lih. Luk 2:14) dan perdamaian (lih. Rm 5:11). Jika seseorang menentang pesan ini Kristus ini, dengan hidup di dalam dosa, maka ia melawan Kristus. Maka dengan kedatangan Yesus terdapat pertentangan antara mereka yang menerima Yesus dan ajaran-Nya, dan mereka yang menentang Kristus dan ajaran-Nya. Maka sepanjang hidup-Nya di dunia, Kristus adalah tanda pertentangan, seperti yang telah dinubuatkan oleh Simeon (lih. Luk 2:34). Pertentangan ini adalah akibat dari tanggapan yang berbeda-beda terhadap ajaran Kristus. Pertentangan ini juga kita alami sekarang ini, di mana terdapat nilai-nilai yang berbeda, yang diajarkan oleh dunia dan yang diajarkan oleh Kristus. Namun Tuhan Yesus sudah memperingatkannya kepada kita, agar kita teguh memegang ajaran-ajaran-Nya.

Doa Malam

Tuhan, Allah kami, Putra-Mu Yesus selalu hidup konsekuen dengan pengajaran-Nya. Berikanlah Roh Kudus kepada kami untuk mengikuti-Mu dengan tidak ragu-ragu di jalan yang mengantar kami kepada-Mu dan kepada sesama kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

 
RENUNGAN PAGI

Rabu, 24 Oktober 2018 Hari Biasa Pekan XXIX

Rabu, 24 Oktober 2018
Hari Biasa Pekan XXIX
   
Titik pusat Salam Maria adalah nama Yesus, ibarat sendi yang menghubungkan kedua bagian Salam Maria. (St. Yohanes Paulus II, Paus)
     
Antifon Pembuka (Yes 12:4)
  
Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara para bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur.
  
Doa Pembuka
    
Allah Bapa kami di surga, ajarilah kami cara-Mu bergaul dengan kami dan semoga kami percaya akan sabda janji-Mu, yaitu Yesus mesias, cahaya hidup kami,  yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
  
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (3:2-12)
     
"Rahasia Kristus kini telah diwahyukan dan para bangsa menjadi pewaris perjanjian."
       
Saudara-saudara, kalian telah mendengar, tentang tugas penyelenggaran kasih karunia Allah yang telah dipercayakan kepadaku demi kalian, yaitu bagaimana rahasianya telah dinyatakan kepadaku melalui wahyu seperti yang pernah kutulis dengan singkat. Apabila kalian membacanya, kalian dapat mengetahui pengertianku mengenai rahasia Kristus. Pada zaman angkatan-angkatan dahulu rahasia itu tidak diberitakan kepada umat manusia, tetapi sekarang dinyatakan dalam Roh kepada para rasul dan para nabi-Nya yang kudus. Berkat pewartaan Injil orang-orang bukan Yahudi pun turut menjadi ahli waris, menjadi anggota-anggota tubuh serta peserta dalam janji yang diberikan Kristus Yesus. Dan aku telah menjadi pelayan Injil itu menurut pemberian kasih karunia Allah yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan karya kekuasaan-Nya. Sebenarnya aku ini orang yang paling hina di antara segala orang kudus. Tetapi kepadaku telah dianugerahkan kasih karunia untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus yang tidak terduga itu. Aku diutus menyatakan apa isi rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, pencipta segala sesuatu. Maksudnya supaya sekarang ini pelbagai ragam hikmat Allah diberitahukan oleh jemaat kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di surga, sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan Allah dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan menghadap kepada Bapa dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Kidung Tanggapan, do = c, 4/4, PS 864.
Ref. Kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
Atau Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6)
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya denagn tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
2. Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya! Baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung ditengah-tengahmu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 24:44)
Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:39-48)
     
"Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut darinya."
       
Pada suatu ketika berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, "Camkanlah ini baik-baik! Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Hendaklah kalian juga siap sedia, karena Anak Manusia akan datang pada saat yang tak kalian sangka-sangka." Petrus bertanya, "Tuhan, kami sajakah yang Kaumaksud dengan perumpamaan ini ataukah juga semua orang?" Tuhan menjawab, "Siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk membagikan makanan kepada mereka pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang melakukan tugasnya, ketika tuan itu datang. Aku berkata kepadamu: Sungguh, tuan itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Tetapi jika hamba itu jahat dan berkata dan berkata dalam hatinya, 'Tuanku tidak datang-datang.' Lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, pria maupun wanita, dan makan minum serta mabuk, maka tuannya akan datang pada hari yang tidak disangka-sangkanya dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan tuan itu akan membunuh dia serta membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia. Hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut daripadanya. Dan barangsiapa dipercaya banyak, lebih banyak lagi yang dituntut daripadanya."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
    
  “Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya” (Ef 3:12). “Di dalam Dia” berarti senantiasa hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan, setia dan taat melaksanakan janji-janji  yang pernah diikrarkan. Maka dengan ini kami mengajak kita semua untuk senantiasa hidup dan bertindak ‘di dalam Dia’, dalam Tuhan, tidak hidup bebas seenaknya sendiri, mengikuti selera atau keinginan pribadi. Semoga kepada siapa pun yang berpengaruh dalam hidup dan bekerja bersama dapat menjadi teladan atau inspirator dalam hidup bersama dan bersatu dengan Tuhan dalam kondisi atau situasi apapun. Marilah kita ingat, sadari dan hayati bahwa Tuhan senantiasa menyertai dan mendampingi kita, tak pernah meninggalkan kita sendirian. Maka meskipun hidup sendirian hendaknya jangan takut dan bertindak seenaknya, melainkan tetap berpegang teguh pada janji yang telah diikrarkan atau sabda Tuhan. 
  
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus berbicara tentang kedatangan Anak Manusia di akhir zaman. Hal ini akan terjadi pada saat yang tidak disangka-sangka. Itulah sebabnya, para murid diminta untuk memiliki gaya dan sikap hidup sebagai seorang hamba. Itulah sebuah cara hidup yang selalu menyibukkan diri terus-menerus untuk melayani Yesus, Sang Guru. Sebagaimana halnya para hamba, mereka selalu siap siaga kapan pun dan di mana pun untuk menyongsong kedatangan tuan mereka. Barangsiapa yang setia tidak akan kehilangan upahnya. Kedatangan Yesus yang kedua tidak akan terjadi secara rahasia, melainkan akan terjadi secara publik, kelihatan oleh semua orang, penuh dengan kemuliaan, dan kejayaan. Maka, kedatangan Kristus yang kedua hanya akan terjadi satu kali saja. Seperti Yesus mengingatkan para murid-Nya, Gereja akan mengalami banyak penganiayaan sebelum kedatangan-Nya yang kedua. Kekuatan Iblis akan menyerang umat Allah, dan para beriman tidak dibebaskan dari kesulitan ini. Namun Tuhan akan memberikan rahmat untuk bertahan, dan siapa yang bertahan sampai kesudahannya melalui pemurnian dan kesetiaan dalam pencobaan ini, akan diselamatkan. Kedatangan Kristus yang kedua akan terjadi tanpa diduga, dengan cara yang sama seperti saat Ia naik ke surga. Artinya, tidak dapat diketahui sebelumnya (lih. KGK 673). Karena itu sikap yang tepat untuk menghadapinya adalah berjaga-jaga.
 
Antifon Komuni (Ef 3:12)
 
Kristuslah Sumber Keberanian dan Pengharapan kita. Kristus pulalah Jalan Masuk kepada Allah.  
 
Doa Malam
 
Allah Bapa kami yang Maharahim, kami bersyukur, karena Engkau telah membangun kami menjadi manusia bebas. Kami mohon, janganlah memandang kekurangan kami, melainkan berkenanlah menunjukkan jala kami pada Diri Yesus Putra-Mu terkasih, Sumber Pengampunan kami. Amin. 
    

RENUNGAN PAGI

Selasa, 23 Oktober 2018 Hari Biasa Pekan XXIX

Selasa, 23 Oktober 2018
Hari Biasa Pekan XXIX
 
“Hidup bahagia harus kita cari dan kita minta dari Tuhan.” (St. Agustinus)
 
Antifon Pembuka (Ef 2:20)

Kalian dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

Doa Pembuka

Allah Bapa Pencipta alam semesta, Engkau berkenan membangun Kerajaan-Mu di tengah-tengah kami. Kami mohon, jadikanlah kami hamba-hamba yang setia untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab kami, baik dalam keluarga, Gereja, maupun masyarakat. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (2:12-22)
    
"Kristuslah damai sejahtera kita yang mempersatukan kedua belah pihak."
      
Saudara-saudara, ingatlah bahwa kalian dahulu tanpa Kristus. Waktu itu kalian tidak termasuk warga umat Allah dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan. Waktu itu kalian tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dunia. Tetapi sekarang dalam Kristus Yesus, kalian yang dahulu jauh, sudah menjadi dekat oleh darah Kristus. Dialah damai sejahtera kita, yang mempersatukan kedua belah pihak, dan yang telah merobohkan tembok pemisah, yaitu permusuhan. Sebab dengan wafat-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru dalam diri-Nya. Dengan demikian Ia mengadakan damai sejahtera. Dalam satu tubuh Ia memperdamaikan keduanya dengan Allah oleh salib dan mengakhiri permusuhan pada salib itu. Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kalian yang jauh dan kepada mereka yang dekat. Sebab oleh Dia kita, kedua pihak, beroleh jalan masuk kepada Bapa dalam satu Roh. Demikianlah kalian bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan sewarga dengan orang kudus dan anggota keluarga Allah. Kalian dibangun atas dasar para rasul dan para nabi dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan yang rapih tersusun menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan. Di atas Dia pula kalian turut dibangun menjadi kediaman Allah dalam Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya.
Ayat. (Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya? Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, agar kalian tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:35-38)
   
"Berbahagialah hamba yang didapati tuannya sedang berjaga."
      
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Hendaklah kalian seperti orang yang menanti-nantikan tuannya pulang dari pesta nikah, supaya jika tuannya datang dan mengetuk pintu, segera dapat dibukakan pintu. Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang berjaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu, Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah para hamba itu.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 
 Bagi seorang pekerja atau pelayan ‘pinggang tetap berikat’ berarti merupakan sikap siap sedia untuk bekerja maupun menanggapi aneka kemungkinan dan kesempatan yang terjadi. Di malam hari perlu tambahan pelita menyala untuk penerangan. Kalau kita ingin 'Pinggang kita tetap terikat dan pelita kita tetap bernyala' dalam menantikan kedatangan Tuhan, maka hendaknya kita menjalani hidup kita sehari-hari dengan penuh semangat dan sukacita. Karena dalam semangat dan sukacita, seseorang akan dapat mempunyai pengharapan untuk selalu siap siaga dalam menyambut kedatangan 'Tuan'nya, seperti yang digambarkan pada Injil hari ini. Tuhan menginginkan kita berjaga-jaga dalam menantikan kedatangan 'Tuan'nya bukan dengan perasaan terbeban, melainkan dengan kegembiraan yang meluap, karena Ia sendiri akan mendapati kita dan melayani kita untuk duduk makan bersama-Nya..Kesiap siagaan kita untuk menyambut kedatangan-Nya akan memberikan kegembiraan yang mungkin tidak pernah kita duga. "Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah mereka" (Lukas 12:38). (RENUNGAN PAGI)
 
 Antifon Komuni (Ef 2:21-22)
 
Di atas Kristus tumbuhlah seluruh bangunan yang tersusun rapi, menjadi Bait Allah yang kudus dalam Tuhan. Di atas Dia pula kalian turut dibangun menjadi kediaman Allah dalam Roh.

Senin, 22 Oktober 2018 Hari Biasa Pekan XXIX

Senin, 22 Oktober 2018
Hari Biasa Pekan XXIX
  
 Berdoa dengan giat berarti mengetuk pintu pada Dia, di mana kita berdoa dengan gerakan-gerakan hati bertahan dan penuh bakti. (St. Agustinus)
    

Antifon Pembuka (Ef 2:4-5)

Allah yang kaya rahmat, telah menghidupkan kita bersama Kristus, sekalipun kita telah mati karena kesalahan-kesalahan kita. Jadi kita diselamatkan karena kasih karunia.   
 
Doa Pembuka

   
Ya Allah, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau telah membangunkan kami dan membawa terang matahari pagi. Terlebih Engkau membimbing kami kepada terang hati Sengan sabda Putra-Mu. Bantulah kami dalam melangkah di jalan keselamatan Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

            
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (2:1-10) 
  
"Tuhan telah menghidupkan kita bersama dengan Kristus, dan telah memberi kita tempat di surga bersama dengan Dia." 
         
Saudara-saudara, kalian dahulu sudah mati karena pelanggaran dan dosamu. Kalian hidup di dalamnya karena kalian mengikuti jalan dunia ini, karena kalian mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang kini bekerja di antara orang-orang durhaka. Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara orang-orang durhaka itu, ketika kami hidup dalam hawa nafsu daging, menuruti kehendak daging serta pikiran yang jahat. Jadi pada dasarnya kita ini orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti yang lain itu. Tetapi terdorong oleh kasih-Nya yang besar, yang telah dilimpahkan kepada kita, Allah yang kaya dengan rahmat telah menghidupkan kita bersama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati karena kesalahan kita. Jadi kalian diselamatkan berkat kasih karunia. Di dalam Kristus Yesus itu Allah telah membangkitkan kita juga dan meberi tempat di surga bersama dengan Dia. Dengan demikian Allah bermaksud di masa yang akan datang menyatakan kasih karunia-Nya yang berlimpah, sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. Sebab berkat kasih karunia kalian diselamatkan oleh iman. Keselamatan itu bukanlah usahamu, melainkan pemberian Allah. Jadi keselamatan itu bukanlah hasil pekerjaanmu. Maka jangan sampai ada yang memegahkan diri. Sebab sesungguhnya kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik, yang sudah dipersiapkan Allah sebelumnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Tuhanlah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita.
atau Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 100:2-5; Ul: lh. 3c)

1. Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-menurun.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:3) 
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Alleluya.
      
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:13-21) 
   
"Bagi siapakah nanti harta yang telah kausediakan itu?"
     
Sekali peristiwa Yesus mengajar banyak orang. Salah seorang dari mereka berkata kepada Yesus, “Guru, katakanlah kepada saudaraku, supaya ia berbagi warisan dengan daku.” Tetapi Yesus menjawab, “Saudara, siapa yang mengangkat Aku menjadi hakim atau penengah bagimu?” Kata Yesus kepada orang banyak itu, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan! Sebab walaupun seseorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidak tergantung dari kekayaannya itu.” Kemudian Ia menceritakan kepada mereka perumpamaan berikut, “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya, ‘Apakah yang harus kuperbuat, sebab aku tidak punya tempat untuk menyimpan segala hasil tanahku’. Lalu katanya, ‘Inilah yang akan kuperbuat: Aku akan merombak lumbung-lumbungku, lalu mendirikan yang lebih besar, dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum serta barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya. Beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!’ Tetapi Allah bersabda kepadanya, ‘Hai orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu. Bagi siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu?’ Demikianlah jadinya dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri, tetapi ia tidak kaya di hadapan Allah.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami
  
Renungan

   
Betapa banyak orang yang begitu senang dan gembira karena uang tabungannya banyak. Ada beberapa rekening di bank serta berbagai investasi di beberapa tempat jasa keuangan atau perusahaan. Mungkin orang tersebut sungguh merasa beruntung karena segala usahanya lancar dan berkembang. Tiap hari orang itu cuma menghitung aliran uang yang masuk dan keluar. Sementara itu segala bentuk materi tidak menjadi masalah bagi orang itu. 
 
 Tentu kita mesti bersyukur apabila rezeki kita lancar dan apalagi berlimpah seperti contoh orang-orang di atas. Akan tetapi bacaan Injil hari ini memang menjadi renungan yang amat kena dan menohok bagi orang-orang yang berpunya. Sabda Tuhan Yesus begitu mudah dicerna tentang orang kaya yang bodoh dalam Injil, karena orang kaya itu seolah-olah telah memiliki segalanya dan ia lupa bahwa usia hidupnya tidak tergantung pada dirinya sendiri tetapi hanya pada Tuhan Sang Pemilik Kehidupan. Sebenarnya kekayaan itu tidak dimasalahkan oleh Tuhan, tetapi sikap tamak dan hanya memikirkan kepentingan sendiri itulah yang salah. Seandainya orang kaya itu menggunakan kekayaannya untuk menolong banyak orang yang kesulitan dan tidak beruntung, memberi beasiswa sekian anak yang tidak mampu, memberi gaji dan kesejahteraan yang amat baik kepada para karyawannya, menyumbangkan kekayaannya untuk berbagai kepentingan sesama yang membutuhkan, tentulah ceritanya akan berbeda.
 
 Bacaan Pertama dari Santo Paulus kepada umat di Efesus menyatakan kekayaan sejati yang sebenarnya dimiliki oleh setiap orang beriman, entah yang beruntung dengan kekayaan duniawi yang berlimpah, atau yang pas-pasan atau bahkan yang miskin. Kekayaan sejati itu tidak lain adalah kasih karunia Allah yang telah dilimpahkan secara gratis oleh Allah melalui Yesus Kristus Tuhan kita yang telah menebus dosa kita dan mengambil kita dari hidup yang sia-sia. Hidup yang sia-sia itu adalah cara hidup yang jauh dari Tuhan, cara hidup yang egoistik dan hedonis. Baik yang kaya maupun miskin, baik yang jadi pejabat ataupun yang rakyat atau umat biasa, semuanya memiliki panggilan yang sama sebagai orang beriman: menghayati kekayaan kasih karunia Allah yang kita terima melalui Kristus. Itu terjadi untuk kita semua saat kita merayakan Ekaristi dan sakramen-sakramen lainnya, serta harta rohani yang disediakan Allah dalam Gereja-Nya yang kudus. (EM/Inspirasi Batin 2018)
 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy