| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Hoax Rohani

Bertahun-tahun lalu, sudah ada "hoax" -- jadi bukan fenomen masa kini. Ada pula yang namanya -- kunamakan -- "hoax rohani".

Ingat "surat berantai" jadul? Semacam itulah hoax rohani. "Fotokopilah surat ini... dsb... dsb." Siapa yang memfotokopi dan menyebarkannya akan dapat "hadiah". Siapa yang menolaknya dan membuangnya akan dapat "tulah".

Dulu surat, kini digital. Hoax rohani masih bertebaran di antara kita. "Sri Paus Fransiskus meminta didoakan... dsb... dsb. Kita harus mencapai sekian milyar Salam Maria... dsb... dsb," salah satu bunyi hoax rohani.

Bagaimana menyikapinya? BUANG! Itu saja. Hoax adalah hoax, sebagus apapun ajakan di dalamnya. Hoax adalah berita palsu.

Memang tak mudah menyikapi hoax rohani macam itu. Umumnya, pendapat orang terbelah. Ada yang bicara menyanggah: "Mendoakan itu kan baik. Mengapa harus dihapus! Sebarkan terus!"

Biasanya, seperti itulah jawaban orang yang turut menyebarkan hoax rohani.

Betul, mendoakan orang adalah baik. Silakan mendoakan orang, dan tetaplah mendoakan. Namun, stoplah hoax. Berita berantai yang meminta doa tetaplah hoax jika tidak sesuai kenyataan. Contoh: Sri Paus tak pernah meminta umat Katolik berdoa Salam Maria supaya tercapai 1 milyar Salam Maria.

Doakanlah Salam Maria terus, hentikan hoax. Jalankan doa tanpa perlu berbasis pada hoax rohani. Teruslah berdoa, hentikan hoax rohani.

Mari bermedsos secara cerdas.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Imam Diosesan Keuskupan Bandung

Senin, 10 Desember 2018 Hari Biasa Pekan II Adven

Senin, 10 Desember 2018
Hari Biasa Pekan II Adven
  
“Dalam Tuhan kamu akan menemukan lebih daripada yang kamu minta dan kamu inginkan.” (St. Yohanes dari Salib)
    
Antifon Pembuka (Yer 31:10; Yes 35:4)

Dengarkanlah sabda Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan wartakanlah sampai ke batas bumi: Janganlah takut! Lihat, Penebus kita akan datang.
 
Hear the word of the Lord, O nations; declare it to the distant lands: Behold, our Savior will come; you need no longer fear.

Doa Pembuka

Allah Bapa Mahabaik, semoga doa permohonan kami naik ke hadirat-Mu. Perkenankanlah kami mengabdi pada-Mu dengan hati tulus ikhlas, agar kami layak menyambut misteri penjelmaan Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (35:1-10)
  
"Allah sendiri yang menyelamatkan kamu."
     
Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorai dan berbunga; seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon, semarak Karmel dan Saron akan diberikan kepadanya; Orang akan melihat kemuliaan Tuhan, semarak Allah kita. Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati, “Kuatkanlah hatimu, jangan takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan ganjaran. Ia sendiri datang menyelamatkan kalian!” Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara; tanah pasir yang yang hangat akan menjadi kolam dan tanah gersang menjadi sumber-sumber air; di tempat serigala berbaring akan tumbuh tebu dan pandan. Di situ akan ada jalan raya, yang akan disebut Jalan Kudus; orang yang tidak tahir tidak akan melintasinya, dan orang-orang pandir tidak akan mengembara di atasnya. Di situ tidak akan ada singa, binatang buas tidak akan menjalaninya dan tidak akan terdapat di sana; orang-orang yang dibebaskan Tuhan akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
atau
Ref. Allah sendiri datang menyelamatkan kita.
Ayat. (Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya. Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yes 33:22) 
Lihat, raja kita, Tuhan semesta alam, datang!

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:17-26)
 
"Hari ini kita telah menyaksikan hal-hal yang sangat menakjubkan."
 
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Yesus, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit. Maka datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur. Mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. Tetapi karena banyaknya orang di situ, mereka tidak dapat membawa masuk. Maka mereka naik ke atap rumah dan membongkar atap itu. Kemudian mereka menurunkan si lumpuh ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia, “Hai Saudara, dosamu sudah diampuni.” Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hati, “Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?” Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu Ia berkata kepada mereka, “Apa yang kalian pikirkan dalam hati? Manakah lebih mudah mengatakan, ‘Dosamu sudah diampuni’ atau mengatakan, ‘Bangunlah dan berjalanlah’? Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.” Lalu Yesus berkata kepada si lumpuh, “Aku berkata kepadamu: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumah!” Seketika itu juga bangunlah orang itu di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. Semua orang takjub, lalu memuliakan Allah. Mereka amat takut dan berkata, “Hari ini kita telah menyaksikan hal-hal yang sangat menakjubkan.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
  
   Dalam tradisi Kitab Suci, penyembuhan adalah tanda kuasa Allah. Adapun orang yang mampu menyembuhkan dipandang sebagai orang yang dilimpahi kuasa Allah. Dengan demikian Yesus adalah pribadi yang memiliki kuasa, karena Ia mampu menyembuhkan. Oleh kuasa-Nya, orang buta, tuli, bisu dan lumpuh disembuhkan. Sebagaimana perikop Injil hari ini, ternyata Tuhan Yesus tidak hanya menyembuhkan secara fisik. Yesus membidik persoalan dasar yang melumpuhkan manusia: dosa atau penolakan atas kasih Allah. Mereka yang sakit adalah mereka yang tidak mampu mengenali kehadiran Allah dalam hidup mereka. Dalam situasi ini Yesus menunjukkan kuasa pembebasan dari Allah. Dia adalah "Allah sendiri yang datang untuk menyelamatkan." (Yes 35:4).
 
 Yang khas dari kisah Injil hari ini adalah keterlibatan orang-orang yang mengusung si lumpuh dan meletakkannya di hadapan Yesus. Sangat mungkin, mereka inilah yang berinisiatif untuk membawa si sakit atau mungkin juga mereka inilah yang memiliki harapan yang kokoh akan kesembuhan. Selain itu mereka inilah yang memiliki keyakinan akan kuasa yang dimiliki oleh Yesus. Lihatlah apa yang mereka perbuat: "Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, lalu menurunkan orang itu beserta tempat tidurnya.... di depan Yesus". 
 
 Orang-orang yang membawa si lumpuh adalah mereka yang menjadi perpanjangan tangan Tuhan. Mereka pun membangkitkan harapan akan kesembuhan si lumpuh. Bagaimana dengan kita? Apakah kita telah menjadi saluran keselamatan bagi orang lain?   (IR/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2018)  
 
 
 
Antifon Komuni (Mzm 106:4-5; Yes 38:3)
 
Datanglah, ya Tuhan, kunjungilah kami dengan damai-Mu, 
agar kami sebulat hati bersukacita di hadapan-Mu. 
 
Come, O Lord, visit us in peace,
that we may rejoice before you with a blameless heart.

Minggu, 09 Desember 2018 Hari Minggu Adven II

Minggu, 09 Desember 2018
Hari Minggu Adven II
 
"Siapkanlah jalan Tuhan; inilah pewartaan Injil, penghiburan baru, dambaan besar, agar keselamatan Tuhan diketahui oleh semua manusia." (St. Eusebius dari Kaisaera)
 

Antifon Pembuka (bds. Yes 30:19,30)

Hai umat Sion, lihatlah, Tuhan akan datang menyelamatkan para bangsa. Ia akan memperdengarkan suara-Nya yang megah untuk menggembirakan hatimu.

O people of Sion, behold, the Lord will come to save the nations, and the Lord will make the glory of his voice heard in the joy of your heart.

Populus Sion, ecce Dominus veniet ad salvandas gentes: et auditam faciet Dominus gloriam vocis suae, in laetitia cordis vestri.

Doa Pembuka


Ya Allah yang penuh kasih, Engkau menyediakan sukacita yang sejati bagi dunia dan menghendaki agar kami hidup dalam damai dan cinta kasih. Kami mohon, nyatakanlah cinta kasih-Mu kepada kami dan teguhkanlah kami dalam menyongsong kehadiran Duta kasih setia-Mu, yaitu Yesus Kristus, Putra-mu, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Barukh (5:1-9)
   
    
“Allah akan mempertunjukkan seri wajahmu.”
   
“Hai Yerusalem, hendaklah engkau menanggalkan pakaian kesedihan dan kesengsaraanmu, lalu mengenakan perhiasan kemuliaan Allah untuk selama-lamanya. Hendaklah engkau berselubungkan kampuh kebenaran Allah, dan memasang di atas kepalamu tajuk kemuliaan dari Yang Kekal. Sebab di bawah kolong langit seri wajahmu akan dipertunjukkan oleh Allah. Dari pihak Allah engkau akan diberi nama abadi: damai Sejahtera – Hasil – Kebenaran dan Kemuliaan – Hasil – Takwa. Bangkitlah, hai Yerusalem, hendaklah engkau berdiri tegak di ketinggian! Tengoklah ke timur! Lihatlah anak-anakmu sudah berkumpul atas firman dari yang Kudus; mereka berkumpul dari tempat matahari terbenam sampai ke tempat terbitnya. Bersukarialah, karena Allah telah ingat kepada mereka. Memang dahulu mereka pergi dari padamu dengan berjalan kami, digiring oleh musuh. Tetapi kini mereka dikembalikan kepadamu oleh Allah. Mereka diusung dengan hormat seolah-olah di atas tandu kerajaan. Sebab Allah memerintahkan, supaya segala gunung yang tinggi dan segenap bukit abadi diratakan, supaya sekalian jurang ditimbun menjadi tanah yang rata. Dengan demikian Israel dapat berjalan dengan aman di bawah naungan kemuliaan Allah. Hutan rimba dan segala pohon yang harum semerbak pun menaungi Israel atas perintah Allah. Sebab Israel akan dituntun dengan sukacita oleh Allah, oleh cahaya kemuliaan-Nya, dan dengan belas kasihan serta kebenaran-Nya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu, karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6; Ul: 1a)
1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria, dan lidah kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini." Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata akan menuai dengan bersorak-sorai.
4. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (1:4-6.8-11)
  
“Usahakanlah supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang Hari Kristus.”
    
Saudara-saudara, setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil dari hari pertama sampai sekarang ini. Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, bahwa Allah yang telah memulai karya baik di antaramu, akan melanjutkannya sampai pada hari Kristus Yesus. Sebab Allahlah saksiku betapa dengan kasih mesra Kristus Yesus aku merindukan kamu. Dan inilah doaku: Semoga kasihmu semakin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian. Dengan demikian kamu dapat memilih apa yang baik, agar kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus. Dan akhirnya, semoga kamu dipenuhi dengan buah kebenaran oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Bait Pengantar Injil, do = g, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 3:4.6)
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali
Persiapkanlah jalan bagi Tuhan; luruskanlah jalan bagi-Nya, dan semua orang akan melihat keselamatan yang datang dari Tuhan.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (3:1-6)
  
“Semua orang akan melihat keselamatan dari Tuhan.”
  
Dalam tahun kelima belas pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi walinegeri Yudea, dan Herodes menjadi raja – wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, menjadi waja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias menjadi raja – wilayah Abilene; pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Agung, datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun. Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan, Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis! Maka Allah akan mengampuni dosamu, seperti ada tertulis dalam nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Siapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya, Setiap lembah akan ditimbun, setiap gunung dan bukit akan menjadi rata. Yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan. Dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Tokoh Yohanes Pembaptis yang muncul pada Minggu kedua Adven ini mengingatkan kita akan pertobatan. Sebentar lagi kita akan merayakan Kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus, Natal. Gereja mengajak kita menyambut Sang Imanuel dengan membersihkan diri. "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu/" Pada awalnya, pembaptisan orang dilaksanakan dengan cara ditenggelamkan. Orang yang ditenggelamkan dan tidak diangkat akan mati. Dalam pembaptisan itu, orang ditenggelamkan sampai tiga kali; dan tiga kali juga diangkat. Ini mau menandakan bahwa dirinya mati dari dosa-dosa lama, dan ketika diangkat, itu lambang hidup yang baru. Hidup menjadi anak Allah. 
 
 Pertobatan itu adalah cara membersihkan diri, mempersiapkan jalan untuk Tuhan, meluruskan jalan bagi-Nya agar Yesus berkenan masuk dan hadir dalam diri kita. Lembah-lembah ditimbun dan setiap gunung dan bukit menjadi rata; yang berliku-liku akan diluruskan yang berlekuk-lekuk akan diratakan. Itulah gambaran orang yang menjalani pertobatan. Bagaimana jalan hidup kita sekarang ini? Sudah luruskah? Atau berbelok-belok, rumit, sampai tersesat? Orang-orang yang mengikuti kita pun juga salah arah? Masa Adven adalah kesempatan kita untuk hening merenungkan perjalanan hidup kita. Sebentar lagi, kita juga akan mengakhiri tahun ini dan akan memasuki tahun yang baru.
 
 Akan kita isi dengan kegiatan dan hidup yang bagaimana diri kita di tahun yang baru nanti? Saatnya kita mawas diri, dan nanti segala yang kita perbuat dan peroleh di tahun ini, kita persembahkan kepada Sang Bayi yang terbaring di palungan. Semoga apa yang baik dan menggembirakan di tahun ini, dapat kita peroleh dan kita alami kembali karena berkat Yesus Kristus, Sang Juruselamat. Selamat mawas diri. Tuhan memberkati!  [JK/INSPIRASI BATIN 2018]

Antifon Komuni (Bar 5:5;4:36)

Hai Yerusalem, bangkitlah dan berdirilah tegak. Nikmatilah suka cita yang datang dari Allahmu.

Ierusalem surge, et sta in excelso: et vide iucunditatem, quae veniet tibi a Deo tuo.

Jerusalem, arise and stand upon the heights, and behold the joy which comes to you from God.
 
 

Sabtu, 08 Desember 2018 Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda

Sabtu, 08 Desember 2018 
Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda
    
Cintai bunda kita. Dan ia akan memperoleh rahmat yang berlimpah-limpah untuk membantumu untuk mengalahkan pergumulanmu sehari-hari. (St. Josemaria Escriva)

Antifon Pembuka (Yes 61:10)

Aku bersukaria di dalam Tuhan, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku. Sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan padaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti mempelai laki-laki mengenakan perhiasan kepala.

Gaudens gaudebo in Domino et exsultabit anima mea in Deo meo: quia induit me vestimentis salutis, et indumento iustitiæ circumdedit me, quasi sponsam ornatam monilibus suis.

Pengantar


Pada tanggal 8 Desember 1854, Paus Pius IX mengumumkan Dogma Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda (Ineffabilis Deus), yang bunyinya antara lain sebagai berikut: Dengan inspirasi Roh Kudus, untuk kemuliaan Allah Tritunggal, untuk penghormatan kepada Bunda Perawan Maria, untuk meninggikan iman Katolik dan kelanjutan agama Katolik, dengan kuasa dari Yesus Kristus Tuhan kita, dan Rasul Petrus dan Paulus, dan dengan kuasa kami sendiri: "Kami menyatakan, mengumumkan dan mendefinisikan bahwa doktrin yang mengajarkan bahwa Bunda Maria yang terberkati, seketika pada saat pertama ia terbentuk sebagai janin, oleh rahmat yang istimewa dan satu-satunya yang diberikan oleh Tuhan yang Maha Besar, oleh karena jasa-jasa Kristus Penyelamat manusia, dibebaskan dari semua noda dosa asal, adalah doktrin yang dinyatakan oleh Tuhan dan karenanya harus diimani dengan teguh dan terus-menerus oleh semua umat beriman."
  
Pada Misa hari ini ada Madah Kemuliaan dan Syahadat
  
Doa Pembuka

Ya Allah, dalam diri Perawan Maria yang dikandung tanpa noda, Engkau telah menyiapkan kediaman yang layak bagi Putra-Mu. Sebagaimana Engkau telah membeaskan dia dari setiap noda dosa, semoga berkat doanya Engkau pun memperkenankan kami sampai kepada-Mu dalam keadaan suci murni. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama
Bacaan dari Kitab Kejadian (3:9-15.20)
  
"Aku akan mengadakan permusuhan antara keturunanmu dan keturunan wanita itu."
   
Pada suatu hari, di Taman Eden, setelah Adam makan buah pohon terlarang, Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya, “Di manakah engkau?” Ia menjawab, “Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” Lalu Tuhan berfirman, “Siapakah yang memberitahukan kepadamu bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab, “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.” Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu, “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu, “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.” Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu, “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan! Dengan perutmulah engkau akan menjalar, dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu! Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan itu, antara keturunanmu dan keturunannya. Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3bc-4; Ul: lh.1ab)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (1:3-6.11-12)
  
"Di dalam Kristus, Allah telah memilih kita."
  
Saudara-saudara, terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di surga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semua untuk menjadi anak-anak-Nya oleh perantaraan Yesus Kristus, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia yang dikasihi-Nya. Aku katakan “di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan Allah, yakni kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut kepuusan kehendak-Nya. Dengan demikian kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, ditentukan-Nya supaya menjadi pujian bagi kemuliaan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 1:28, 2/4)
Salam Maria, penuh rahmat; Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)
  
"Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."
  
Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?” jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Maka kata Maria, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
       
   
Mungkin ada orang bertanya, -terutama mereka yang bukan beragama Katolik- kenapa ada perlakuan khusus buat Bunda Maria, bukankah Maria itu manusia biasa saja seperti kita? Lalu, kenapa baru pada tahun 1854 diumumkan dogma ini, apakah ini pengajaran buatan manusia saja (Paus dan pembantu-pembantunya) ataukah sungguh dari Allah? Mari kita lihat, kenapa kita sebagai orang Katolik percaya bahwa pengajaran ini berasal dari Allah, dan karenanya wajib kita yakini dan kita syukuri. Empat tahun setelah pengajaran yang diberikan oleh Paus Pius IX, Bunda Maria menampakkan diri di Lourdes, Perancis (1858). Penampakan Bunda Maria di Lourdes (di grotto Massabielle) terjadi selama 18 kali kepada Bernadette Soubirous, seorang gadis desa yang yang waktu itu berumur 14 tahun. Penampakan Bunda Maria di Lourdes ini sudah diakui oleh Gereja Katolik sebagai penampakan yang otentik. Dalam penampakan itu (penampakan ke- 16), Bunda Maria menyatakan dirinya sebagai “Perawan yang dikandung tanpa noda dosa”/ the Immaculate Conception kepada Bernadette yang pada waktu itu tidak memahami makna “the Immaculate Conception“, terutama karena ia adalah gadis desa yang buta huruf. Pernyataan dari Bunda Maria ini mengkonfirmasikan ajaran dari Bapa Paus Pius IX, dan dengan demikian juga membuktikan infalibilitas ajaran Bapa Paus tersebut.
 
Dasar Kitab Suci 
  Alasan pertama Bunda Maria dikandung tanpa noda ini berhubungan dengan peran istimewanya sebagai Ibu Tuhan Yesus. Jadi, walaupun benar Maria manusia biasa, ia bukan manusia ‘kebanyakan’ seperti kita. Sebab, memang rencana keselamatan itu terbuka untuk semua orang (Yoh 3:16), tetapi Ia hanya memilih satu orang untuk menjadi ibu-Nya, yaitu Maria. Kita tahu bahwa Allah adalah Kudus, sempurna dan tak ada dosa di dalam Dia, maka sudah sangat layaklah bahwa ketika memutuskan untuk dilahirkan di dunia, Yesus menguduskan terlebih dahulu seseorang yang melaluinya Ia akan dilahirkan. Mungkin hal ini tidak terbayangkan oleh kita, karena kita manusia tidak bisa melakukannya. Kita tidak bisa memilih ibu kita sendiri, apalagi membuat dia kudus dan sempurna sebelum kita lahir. Tetapi, Allah bisa, dan itulah yang dilakukan-Nya. Mengapa Tuhan melakukan ini? Karena Ia tidak dapat mengingkari jati Diri-Nya sebagai Allah yang Kudus. Mari kita lihat kebesaran Allah melalui apa yang dilakukan-Nya terhadap Bunda Maria seperti yang ditulis dalam Alkitab.

Di sini, perempuan yang dimaksud bukanlah Hawa, tetapi Hawa yang baru (‘New Eve’). Para Bapa Gereja membaca ayat ini sebagai nubuatan akan kelahiran Yesus (Adam yang baru) melalui Bunda Maria (Hawa yang baru). Hal ini sudah menjadi pengajaran Gereja sejak abad ke-2 oleh Santo Yustinus Martir, Santo Irenaeus dan Tertullian, yang lalu dilanjutkan oleh Santo Agustinus. ((John R Willis, S.J. ed., The Teachings of the Church Fathers, Ignatius Press, San Francisco, 2002 reprint, edisi asli Herder and Herder, New York, 1966 h. 356)) Sayangnya, memang dalam terjemahan bahasa Indonesia, pada ayat ini dikatakan ‘perempuan ini’, seolah-olah menunjuk kepada Hawa, namun sebenarnya adalah ‘the woman’ (bukan this woman) sehingga artinya adalah sang perempuan, yang tidak merujuk kembali ke lakon yang baru saja dibicarakan. ((“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” (Kej 3:15).)) Ungkapan ‘woman‘ ini yang kemudian kerap diulangi pada ayat Perjanjian Baru, misalnya pada mukjizat di Kana (Yoh 2:4) ((John 2:4, RSV Bible, “O Woman, what have you to do with me? My hour has not yet come.” Diterjemahkan di dalam bahasa Indonesia, “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saatku belum tiba.”)) dan di kaki salib Yesus, saat Ia menyerahkan Bunda Maria kepada Yohanes murid kesayanganNya (Yoh 19:26). ((John 19:26-27, RSV Bible, “When Jesus saw his mother, and the disciple whom he loved standing near, he said to his mother, “Woman, behold, your son! Then he said to the disciple, “Behold, your mother!” diterjemahkan di dalam bahasa Indonesia: Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah anakmu! Kemudian kata-Nya kepada murid-muridNya: “Inilah ibumu!”))Pada kesempatan tersebut, Yesus mau menunjukkan bahwa Maria adalah ‘sang perempuan’ yang telah dinubuatkan pada awal mula dunia sebagai ‘Hawa yang baru’.
   
‘Hawa yang baru’ ini berperan berdampingan dengan Kristus sebagai ‘Adam yang baru’. Santo Irenaeus, mengatakan, “Ikatan yang disebabkan oleh ketidak-taatan Hawa telah diuraikan karena ketaatan Maria” sehingga selanjutnya dikatakan, “maut (karena dosa) didatangkan oleh Hawa, tetapi hidup (karena Yesus) oleh Maria.” ((Lihat Lumen Gentium 56, S. Ireneus, “dengan taat Maria menyebabkan keselamatan bagi dirinya maupun bagi segenap umat manusia” Maka … para Bapa zaman kuno, … menyatakan bersama Ireneus: “Ikatan yang disebabkan oleh ketidak-taatan Hawa telah diuraikan karena ketaatan Maria; apa yang diikat oleh perawan Hawa karena ia tidak percaya, telah dilepaskan oleh perawan Maria karena imannya” Sambil membandingkannya dengan Hawa, mereka menyebut Maria “bunda mereka yang hidup”. Sering pula mereka (St. Jerome, St. Agustinus, St. Cyril, St. Yohanes Krisostomus, St. Yohanes Damaskinus) menyatakan: “maut melalui Hawa, hidup melalui Maria.”)) Oleh karena itu, sudah selayaknya Allah membuat Bunda Maria tidak tercemar sama sekali oleh dosa, supaya ia, dapat ditempatkan bersama Yesus di tempat utama dalam pertentangan yang total melawan Iblis (lih. Kej 3:15).

 Di dalam Kitab Perjanjian Lama, yaitu di Kitab Keluaran bab 25 sampai dengan 31, Kita melihat bagaimana ’spesifik-nya’ Allah saat Ia memerintahkan Nabi Musa untuk membangun Kemah suci dan Tabut Perjanjian. Ukurannya, bentuknya, bahannya, warnanya, pakaian imamnya, sampai seniman-nya (lih. Kel 31:1-6), semua ditunjuk oleh Tuhan. Hanya imam (Harun) yang boleh memasuki tempat Maha Kudus itu dan ia pun harus disucikan sebelum mempersembahkan korban di Kemah suci (Kel 40:12-15). Jika ia berdosa, maka ia akan meninggal seketika pada saat ia menjalankan tugasnya di Kemah itu (Im 22:9). Hal ini menunjukkan bagaimana Allah sangat mementingkan kekudusan Tabut suci itu, yang di dalamnya diletakkan roti manna (Kel 25:30), dan dua loh batu kesepuluh perintah Allah (Kel 25:16), dan tongkat imam Harun (Bil 17:10; Ibr 9:4). Betapa lebih istimewanya perhatian Allah pada kekudusan Bunda Maria, Sang Tabut Perjanjian Baru, karena di dalamnya terkandung PuteraNya sendiri, Sang Roti Hidup (Yoh 6:35), Sang Sabda yang menjadi manusia (Yoh 1:14), Sang Imam Agung yang Tertinggi (Ibr 8:1)! Persyaratan kekudusan Bunda Maria -Sang Tabut Perjanjian Baru- pastilah jauh lebih tinggi daripada kekudusan Tabut Perjanjian Lama yang tercatat dalam Kitab Keluaran itu. Bunda Maria, Sang Tabut Perjanjian Baru, harus kudus, dan tidak mungkin berdosa, karena Allah sendiri masuk dan tinggal di dalam rahimnya. Itulah sebabnya Bunda Maria dibebaskan dari noda dosa oleh Allah.
  
 Pada saat malaikat Gabriel memberitakan Kabar Gembira, ia memanggil Maria sebagai, ‘…hai engkau yang dikaruniai’, Tuhan menyertai engkau.’ (Luk 1:28) (“Hail, full of grace…”, – RSV Bible) Kata, ‘Hail, full of grace‘ ini tidak pernah ditujukan kepada siapapun di dalam Alkitab, kecuali kepada Maria. ((Lihat, Defining the Dogma of the Immaculate conception, Ineffabilis Deus, par. The Annunciation, “They (the Church Fathers) thought that this singular and solemn salutation, never heard before, showed that the Mother of God is the seat of all divine graces and is adorned with all gifts of the Holy Spirit…“)) Kepada Abraham yang akan menjadi Bapa para bangsa, ataupun kepada Musa salah satu nabi terbesar, Allah tidak pernah menyapa mereka dengan salam. Kepada Maria, Allah bukan saja hanya memberi salam, tetapi juga memenuhinya dengan rahmat (grace), yang adalah lawan dari dosa (sin). Dan karena dikatakan ‘full of grace’, maka para Bapa Gereja mengartikannya bahwa seluruh keberadaan Maria dipenuhi dengan rahmat Allah dan semua karunia Roh Kudus, sehingga dengan demikian tidak ada tempat lagi bagi dosa, yang terkecil sekalipun, sebab hadirat Allah tidak berkompromi dengan dosa. Artinya, Bunda Maria dibebaskan dari noda dosa asal. 

 Kita juga mengetahui dari Kitab Wahyu, bahwa Bunda Maria-lah yang disebut sebagai perempuan yang melahirkan seorang Anak laki-laki, yang menggembalakan semua bangsa… yang akhirnya mengalahkan naga yang adalah Iblis (Why 12: 1-6). Kemenangan atas Iblis ini dimungkinkan karena dalam diri Maria tidak pernah ada setitik dosa pun yang menjadi ‘daerah kekuasaan Iblis’. (Sumber: Katolisitas.org)

Antifon Komuni (Mzm 87:3; Luk 1:49)

Hal-hal mulia dikatakan tentang engkau, ya Maria, sebab dari padamu telah lahir surya kebenaran, yaitu Kristus, Tuhan kita.

Glorious things are spoken of you, O Mary, for from you arose the sun of justice, Christ our God.

Gloriosa dicta sunt de te, Maria: quia fecit tibi magna qui potens est.
 
 

Seri Liturgi: KETAHUILAH COLLECTA

Seri Liturgi
KETAHUILAH COLLECTA

Syalom aleikhem.
Setelah Kemuliaan, ada Collecta (baca: kolekta), yaitu Doa Pembuka Misa. Dalam Collecta, secara rohani imam mengumpulkan satu per satu doa semua umat yang hadir, lalu membawa semuanya kepada Tuhan Yesus Sang Pengantara. Karena itu, umat perlu berdoa secara pribadi dalam hati pada waktu Collecta. Kalau seorang umat tak berdoa, imam tak bisa “memungut doanya” untuk dibawa kepada Tuhan.

Dua hal yang perlu dilakukan umat pada waktu Collecta:
1) menyadari kehadiran Tuhan;
2) mengucapkan dalam hati doa masing-masing.

Menyadari kehadiran Tuhan membuat orang menaruh hormat dan perhatian selama Misa. Selain itu, orang perlu berdoa sendiri dalam hati. Itulah yang disebut “intensi” (“ujub”) yang harafiah bermakna “maksud; niat”. Contoh: mendoakan si A yang sakit, si B yang berulang tahun, si C yang mendapat pekerjaan dsb. Dapat juga intensi untuk diri atau keluarga sendiri. Dengan adanya intensi, orang punya arah yang jelas selama Misa.

Umat perlu punya intensi dalam setiap Ekaristi. Dengan punya intensi, orang mengarahkan diri kepada Tuhan. Bila punya intensi, seluruh doa/tindakan terarah kepada intensi itu, lalu kepada seluruh Misa dan akhirnya kepada Tuhan.

Jadi, entah imam menyuruh Anda berdoa atau tidak pada saat Collecta, Anda harus sudah tahu bahwa itulah saatnya berdoa. Ada imam yang menyampaikan secara jelas: “Berdoalah!”; ada pula yang tidak. Disuruh atau tidak, Anda sudah mengerti harus berbuat apa saat Collecta.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu A.
Katekis Daring

Jumat, 07 Desember 2018 Peringatan Wajib St. Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja

Jumat, 07 Desember 2018
Peringatan Wajib St. Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja (Jumat Pertama)

“Peganglah kemudi iman dengan kuat, janganlah engkau diombang-ambingkan oleh badai taufan dunia ini.” (St. Ambrosius)
  
Antifon Pembuka (1 Sam 2:35)

Tuhan bersabda, "Seorang imam akan kuangkat bagi-Ku. Ia setia pada-Ku dan bertindak menurut maksud dan keinginan-Ku."

Doa Pembuka

Allah Bapa, pembela umat beriman, Engkau mengangkat Santo Ambrosius menjadi uskup. Bangkitkanlah kiranya di dalam Gereja-Mu pemimpin-pemimpin yang kuat dan bijaksana. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Inilah berita sukacita dari Tuhan: Dia akan mengubah Libanon menjadi kebun buah yang segar. Orang-orang akan dibebaskan dari kegelapan dan penderitaan. Keturunan Yakub akan bersorak-sorai melihat karya tangan Tuhan.


Bacaan dari Kitab Yesaya (29:17-24)
  
  
"Pada waktu itu orang-orang buta akan melihat."
 
Beginilah firman Tuhan, “Tiada lama lagi Libanon akan berubah menjadi kebun buah-buahan, kebun subur selebat hutan. Pada waktu itu orang-orang tuli akan mendengar sabda sebuah kitab, dan mata orang-orang buta akan melihat, lepas dari kekelaman dan kegelapan. Orang-orang sengsara akan bersukaria dalam Tuhan dan orang-orang miskin di antara manusia akan bersorak-sorai di dalam Yang Mahakudus Allah Israel. Sebab orang yang gagah sombong akan lenyap dan orang pencemooh akan habis. Semua orang yang berniat jahat akan dilenyapkan, yaitu mereka yang begitu saja menyatakan seseorang berdosa di dalam suatu perkara, yang memasang jerat terhadap orang yang menegur mereka di pintu gerbang, dan yang menyalahkan orang benar dengan alasan yang dibuat-buat. Sebab itu beginilah firman Tuhan, Allah kaum keturunan Yakub, yang telah membebaskan Abraham, “Mulai sekarang Yakub takkan lagi mendapat malu, dan mukanya tidak lagi pucat. Sebab keturunan Yakub akan melihat karya tangan-Ku di tengah-tengah mereka, dan mereka akan menguduskan nama-Ku. Mereka akan menguduskan Yang Kudus Allah, dan mereka akan gentar terhadap Allah Israel. Pada waktu itu orang-orang yang sesat pikiran akan mendapat pengertian, dan mereka yang bersungut-sungut akan menerima pengajaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan adalah terang dan keselamatanku
atau Tuhan, Dikaulah penyelamatku.
Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan pasti datang; Ia datang dengan megah, dan mata para hamba-Nya akan berseri-seri.
     
Dua orang buta percaya bahwa Yesus dapat menyembuhkan mata mereka. Setelah sembuh, mereka tidak mampu merahasiakan peristiwa ini. Mereka terdorong untuk memberitakan apa yang mereka alami ke seluruh daerah itu. 
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:27-31)
 
"Dua orang buta disembuhkan karena percaya kepada Yesus."
 
Sekali peristiwa ada dua orang buta mengikuti Yesus sambil berseru-seru, “Kasihanilah kami, hai Anak Daud!” Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta itu kepada-Nya. Yesus berkata kepada mereka, “Percayakah kalian, bahwa Aku dapat melakukannya?” Mereka menjawab, “Ya Tuhan, kami percaya.” Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata, “Terjadilah padamu menurut imanmu.” Maka meleklah mata mereka. Lalu dengan tegas Yesus berpesan kepada mereka, “Jagalah, jangan seorang pun mengetahui hal ini.” Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Yesus ke seluruh daerah itu.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Seorang dokter tidak akan bisa banyak membantu pasiennya untuk sembuh dari sakitnya apabila sang pasien menyangsikan kemampuan sang dokter. Demikian pula dengan Tuhan. Tuhan membutuhkan iman dan kepercayaan kita akan kuasa-nya agar kita dapat menerima dan menikmati rahmat-Nya dengan sempurna. Beranikah kita untuk yakin dan percaya akan kuasa kasih-Nya seperti dicontohkan oleh Santo Ambrosius?
 

Antifon Komuni (Yoh 15:16)
 
Bukannya kalian yang memilih Aku, melainkan Aku yang memilih kalian. Kalian telah Kutetapkan agar pergi dan berhasil dan hasilmu tinggal tetap.
 
Doa Malam 
 
Allah yang Maharahim, ajarilah aku supaya dalam hidup ini selalu mampu melakukan apa yang Engkau kehendaki dan Roh Kebijaksanaan menyertai langkah hidupku hari demi hari. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.  
  
  
RUAH

Kamis, 06 Desember 2018 Hari Biasa Pekan I Adven

Kamis, 06 Desember 2018
Hari Biasa Pekan I Adven

“Apabila Yesus menyatakan, kapan Ia akan datang kembali, kedatangan-Nya tidak berarti lagi, dan tidak lagi diharapkan oleh bangsa dan zaman.” (St. Efrem)
  
Antifon Pembuka (Mzm 119:151-152)
 
Engkau sudah dekat, ya Tuhan, dan segala jalan-Mu benar; sejak dulu aku tahu dari sabda-Mu, bahwa Engkau selalu besertaku.

Doa Pembuka

Allah Bapa, pembela umat beriman, Engkau mengangkat Santo Ambrosius menjadi uskup. Bangkitkanlah kiranya di dalam Gereja-Mu pemimpin-pemimpin yang kuat dan bijaksana. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Akan ada nyanyian di tanah Yehuda. Mereka yang tetap percaya dan tetap setia kepada Tuhan sebagai benteng hidup mereka, akan menaikkan kidung pujian.


Bacaan dari Kitab Yesaya (26:1-6)
  
"Bangsa yang benar dan tetap setia biarlah masuk."
   
Pada masa itu nyanyian ini akan dinyanyikan di tanah Yehuda, “Kita mempunyai kota yang kuat! Tuhan telah memasang tembok dan benteng untuk keselamatan kita. Bukalah pintu-pintu gerbangnya, agar masuklah bangsa yang benar dan yang tetap setia. Engkau menjaga orang yang teguh hatinya dengan damai sejahtera, sebab ia percaya kepada-Mu. Percayalah kepada Tuhan selama-lamanya, sebab Tuhan Allah adalah gunung batu yang kekal. Kota-kota di atas gunung telah ditaklukkan-Nya; benteng-benteng yang kuat telah dirobohkan-Nya, diratakan-Nya dengan tanah dan dicampakkan-Nya menjadi debu. Kaki orang-orang sengsara dan telapak orang-orang lemah akan menginjak-injaknya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan.
Atau. Alleluya
Ayat. (Mzm 118:1.8-9.19-21.25-27a)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Lebih baik berlindung pada Tuhan daripada percaya kepada manusia! Lebih baik berlindung pada Tuhan daripada percaya kepada para bangsawan!
2. Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada Tuhan. Inilah pintu gerbang Tuhan, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya. Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.
3. Ya Tuhan, berilah kiranya keselamatan! Ya Tuhan, berilah kiranya kemujuran! Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan! Kami memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan. Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita. Ikatkanlah korban hari raya itu dengan tali pada tanduk-tanduk mezbah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yes 55:6)
Carilah Tuhan, selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya, selama Ia dekat.

Orang yang bijaksana ialah orang yang melakukan kehendak Bapa di surga. Semua orang yang mendengarkan perkataan Yesus dan melakukannya, mereka itulah orang-orang bijaksana.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:21.24-27)
 
"Barangsiapa melakukan kehendak Bapa akan masuk Kerajaan Allah."
  
Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, ‘Tuhan! Tuhan!’ akan masuk Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga. Semua orang yang mendengar perkataan-Ku dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana yang membangun rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu. Tetapi rumah itu tidak roboh sebab dibangun di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang bodoh, yang membangun rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu. Maka robohlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

 Orang yang suka main sepakbola tentu memiliki kecintaan yang lebih besar akan sepakbola daripada orang yang suka nonton pertandingan sepakbola tanpa pernah bermain sepakbola. Demikian pula halnya dalam hidup beriman. Orang yang beriman kepada Tuhan dan tekun menjalankan kehendak-Nya tentu memiliki iman yang jauh lebih kuat dan kokoh daripada orang yang beriman kepada Tuhan tanpa pernah tertarik untuk menjalankan kehendak-Nya. Sudahkah kita bersungguh-sungguh untuk menjalankan segala kehendak Tuhan?
    
Doa Malam 
 
Allah yang Maharahim, ajarilah aku supaya dalam hidup ini selalu mampu melakukan apa yang Engkau kehendaki dan Roh Kebijaksanaan menyertai langkah hidupku hari demi hari. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.  
 
 
 
 RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy