Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Seri Alkitab: INJIL MARKUS 1:1
Seri Alkitab
INJIL MARKUS 1:1
Syalom aleikhem.
Mrk. 1:1
Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.
Kata “Injil” dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab dan berakar pada bahasa Yunani. Bunyi Yunaninya euangelion; artinya ‘kabar baik’. Dalam Perjanjian Baru, Injil berarti ‘kabar baik mengenai Yesus Kristus’.
Dalam seluruh Injil Markus, tak ada keterangan mengenai siapa penulis Injil Markus. Bahkan, judul kitab pun tak ada. Tak ada dalam Injil Markus tertulis demikian, contoh, “inilah Injil menurut Markus”. Tapi, kenapa kita yakin mengenai Injil Markus dan Markus, sang penulis? Kita tahu itu semua dari Tradisi Suci.
Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik (nama tenarnya “Gereja Katolik”) memiliki dua sumber iman: (1) Tradisi Suci, (2) Alkitab Suci. Dua-duanya diterima dengan sikap hormat yang sama karena keduanya merupakan Firman Allah. Alkitab itu Firman Allah yang tertulis, Tradisi itu Firman Allah yang diwariskan secara lisan.
Nama “Yesus” merupakan transliterasi (penerjemahan) nama dari bahasa Yunani yang bunyinya “Iesous”; Latinnya berbunyi “Iesus”. Kita menyerap Latinnya. Latin dan Yunani menyerap bahasa Ibrani dan Aram. Nama Yesus, kalau diucapkan dalam bahasa Ibrani, berbunyi “Yoshua”; Aramnya “Yeshua”. Yoshua atau Yeshua artinya ‘Tuhanlah keselamatan’. Secara harafiah nama Yesus berarti ‘Tuhanlah keselamatan’.
Dalam Injil Markus, nama-Nya ditulis lengkap: “Yesus Kristus”. Kristus sebenarnya bukan nama, tapi gelar atau sebutan. Itu terjemahan dari bahasa Ibrani “Massiakh”; Yunaninya “Khristos”. Bahasa Indonesia menyerap Yunaninya melalui Latin. Mesias artinya ‘yang diurapi’. Dalam kitab-kitab Perjanjian Lama, kalau orang dilantik menjadi imam atau nabi atau raja, orang itu diurapi dengan minyak. Diurapi artinya kepalanya dituangi dengan minyak. Maknanya, Allah memberikan Roh dan kuasa-Nya kepada orang yang dituangi minyak itu. Dalam Perjanjian Baru, kata mesias itu sebutan untuk raja penyelamat yang dijanjikan oleh Allah.
Orang Yahudi pada zaman Yesus dan sebelum Yesus memahami kata mesias dalam arti politik dan militer. Maksudnya, mesias diharapkan memulihkan kerajaan seperti dulu ketika Raja Daud menjadi pemimpin atas bangsa Israel. Mesias dihubungkan dengan kekuatan, kekuasaan, pemerintahan secara politik. Namun, kata mesias dalam diri Yesus tak mengacu pada hal itu. Dialah Raja Penyelamat yang dijanjikan untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa.
Dalam Injil lain, jarang nama Yesus disebut lengkap: Yesus Kristus. Dalam surat Paulus, memang banyak sebutan lengkap Yesus Kristus, atau dibalik: Kristus Yesus. Dalam Mrk. 1:1, nama-Nya ditulis lengkap. Namanya Yesus, gelar-Nya Kristus yang artinya Mesias. Yesus Kristus berarti Yesus Sang Mesias, Yesus yang diurapi.
“Anak Allah” menunjukkan hubungan Yesus Kristus yang begitu khas dengan Allah. Yesus menyebut Allah sebagai Bapa-Nya. Karena Allah adalah Bapa-Nya, hubungannya begitu khas. Maka, Yesus Kristus disebut Anak Allah. Jangan salah mengerti, anak di sini bukan dalam pengertian biologis bahwa Allah bisa beranak. Bukan demikian. Sekali lagi, itu menunjukkan hubungan yang sangat erat dan istimewa antara Allah Sang Bapa dan Yesus Kristus.
Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring
NOTA: Share gratis, silakan...
Seri Katekismus: GELAR PUTRA ALLAH
Seri Katekismus
GELAR PUTRA ALLAH
Syalom aleikhem.
Gelar “Putra Allah”, dalam kitab-kitab Perjanjian Lama, diberikan kepada para malaikat, bangsa terpilih, anak-anak Israel, para raja. Maksudnya, mereka dijadikan “anak angkat Allah”, punya hubungan yang istimewa dengan Allah.
Gelar Putra Allah disematkan juga bagi Tuhan Yesus. Hal ini jelas dalam pengakuan Rasul Petrus sebagaimana dicatat dalam Mat. 16:16. Tuhan Yesus menyatakan pernyataan Rasul Petrus itu merupakan perwahyuan dari Allah Bapa. Pengakuan itulah pusat iman apostolik (iman rasuli, berasal dari Para Rasul).
Tuhan Yesus sendiri menyatakan diri-Nya adalah Sang Putra yang mengenal Sang Bapa. Ia juga menyatakan diri-Nya berbeda dari “hamba-hamba”, yaitu para nabi, yang dahulu telah diutus oleh Allah. Dalam nas lain, dinyatakan bahwa Tuhan Yesus lebih tinggi daripada para malaikat.
Jelas, Tuhan Yesus adalah Putra Allah. Para Rasul (termasuk kita) adalah putra-putra Allah juga. Lalu, apa bedanya Tuhan Yesus dengan kita kalau sama-sama “putra Allah”? Penjelasan tentang ini tersurat dalam Yoh. 20:17. Keputraan kita dan keputraan Tuhan Yesus sangat berbeda. Ia sendiri menyatakan perbedaan itu dengan berkata “Bapa-Ku dan Bapamu”. Hubungan Tuhan Yesus dengan Allah sebagai Bapa sangat berbeda kualitasnya dibandingkan hubungan kita dengan Allah sebagai Bapa.
Suara Sang Bapa pun menyatakan keputraaan istimewa Tuhan Yesus. Dua kali Injil mencatat perihal itu: waktu pembaptisan Tuhan dan penampakan kemuliaan-Nya. Tuhan Yesus sendiri menyatakan diri-Nya adalah Putra Tunggal Allah. Tunggal artinya satu-satunya, tak ada yang lain lagi seperti Dia. Yoh. 10:36 bahkan menyatakan Dia telah ada secara abadi (istilahnya: “pre-existensi” atau “pra-ada”).
Pengakuan keputraan sudah muncul tatkala Tuhan wafat di kayu salib. Kepala pasukan berucap di depan Tuhan yang tergantung pada salib, “Sungguh, orang ini adalah Anak Allah” (Mrk. 15:39). Karena segala kesaksian itu, iman Kristen dengan teguh meyakini bahwa Tuhan Yesus bergelar Putra Allah, juga tahu makna terdalam gelar itu. Lalu, Para Rasul mengakui, “Kami telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran” (Yoh. 1:14).
** Ringkasan atas Katekismus Gereja Katolik (KGK) No. 441 – 445
Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring
Selasa, 11 Desember 2018 Hari Biasa Pekan II Adven
Selasa, 11 Desember 2018
Hari Biasa Pekan II Adven
“Kita memerlukan Allah menjelma, yang akan mati, agar kita hidup.” (St. Gregorius dari Nazianze)
Antifon Pembuka (Za 14:5.7)
Tuhan pasti akan datang, diiringi semua orang kudus, bersinarkan cahaya gemilang.
Hari Biasa Pekan II Adven
“Kita memerlukan Allah menjelma, yang akan mati, agar kita hidup.” (St. Gregorius dari Nazianze)
Antifon Pembuka (Za 14:5.7)
Tuhan pasti akan datang, diiringi semua orang kudus, bersinarkan cahaya gemilang.
Behold, the Lord will come, and all his holy ones with him;and on that day there will be a great light.
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau telah menunjukkan keselamatan-Mu kepada segala ujung bumi. Semoga kami senantiasa berharap dalam sukacita sambil menantikan kelahiran Kristus, Putra-Mu. Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Inilah berita gembira dari Tuhan: Perhambaan umat-Nya akan segera berakhir. Kesalahan mereka telah diampuni. Dia akan datang untuk membebaskan umat-Nya. Karena itu, mereka tidak perlu lagi bersedih hati.
Bacaan dari Kitab Yesaya (40:1-11)
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau telah menunjukkan keselamatan-Mu kepada segala ujung bumi. Semoga kami senantiasa berharap dalam sukacita sambil menantikan kelahiran Kristus, Putra-Mu. Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Inilah berita gembira dari Tuhan: Perhambaan umat-Nya akan segera berakhir. Kesalahan mereka telah diampuni. Dia akan datang untuk membebaskan umat-Nya. Karena itu, mereka tidak perlu lagi bersedih hati.
Bacaan dari Kitab Yesaya (40:1-11)
"Allah menghibur umat-Nya."
Beginilah firman Tuhan, “Hiburlah, hiburlah umat-Ku! Tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan Tuhan dua kali lipat karena segala dosanya.” Ada suara berseru, “Siapkanlah di padang gurun jalan bagi Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, setiap gunung dan bukit harus diratakan. Tanah yang berbukit-bukit harus menjadi rata, dan yang berlekak-lekuk menjadi datar. Maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama! Sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya.” Terdengarlah suatu suara, “ Berserulah!” Jawabku, “Apa yang harus kuserukan?” Serukanlah: Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang. Rumput menjadi kering, apabila Tuhan menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput. Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya.” Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda, “Lihat, itu Allahmu!” Lihat, itu Tuhan Allah! Ia datang dengan kekuatan, dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Seperti seorang gembala Ia menggembalakan ternak-Nya dan menghimpunkan-Nya dengan tangan-Nya. Anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Lihat, Tuhan datang dengan kekuatan!
Ayat. (Mzm 96:1-2.3.10ac.11-12.13)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang daripada-Nya.
2. Sebab mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: "Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."
3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
4. Bersukacitalah di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hari Tuhan sudah dekat, Ia datang sebagai penyelamat.
Seeokor domba yang hilang tetapi dicari sampai dapat. Caranya dengan meninggalkan sembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Begitu sudah didapat, akan ada pesta besar. Begitulah Bapa di surga tidak menghendaki seorang pun dari kita hilang.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:12-14)
"Bapamu tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang."
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Bagaimana pendapatmu? Jika seseorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang 99 ekor di pegunungan, lalu pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika ia berhasil menemukannya, lebih besarlah kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang sembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian pula Bapamu yang di surga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Sifat Allah dan manusia sungguh berbeda. Kebanyakan manusia hanya mau berurusan dengan orang-orang yang "beres" saja dan enggan berurusan dengan orang yang "tidak beres" karena biasanya tidak mendatangkan keuntungan dan malah sering kali membebani. Allah justru lebih rindu mencari dan mendekati manusia yang "tidak beres" karena dosa-dosa yang melumuri hidup kita dan anehnya, tapi nyata, justru kitalah yang menjadi pusat perhatian Allah. Mari kita sambut cinta-Nya dengan bertobat. Gunakanlah masa Adven ini dengan baik.
Antifon Komuni (Bdk. 2Tim 4:8)
Hakim hanya akan memberikan mahkota kebenaran kepada orang-orang yang merindukan kedatangan-Nya.
The Just Judge will bestow a crown of righteousness on those who eagerly await his coming.
Doa Malam
Bapa kami yang ada di surga, Engkau tidak menghendaki seorang pun di antara kami yang tersesat dan hilang, maka dengan sabar Engkau akan mencari dan menemukan kami kembali. Biarlah tangan kami selalu Kautuntun dan Kaubimbing ke tempat yang Kaukehendaki. Amin.
Bapa kami yang ada di surga, Engkau tidak menghendaki seorang pun di antara kami yang tersesat dan hilang, maka dengan sabar Engkau akan mencari dan menemukan kami kembali. Biarlah tangan kami selalu Kautuntun dan Kaubimbing ke tempat yang Kaukehendaki. Amin.
RUAH
Bacaan Harian 10 - 16 Desember 2018
Bacaan Harian 10 - 16 Desember 2018
Senin, 10 Desember: Hari Biasa Pekan II Adven (U).
Yes 35:1-10; Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14; Luk 5:17-26.
Selasa, 11 Desember: Hari Biasa Pekan II Adven (U).
Yes 40:1-11; Mzm 96:1-3.10ac.11-12.13; Mat 18:12-14
Rabu, 12 Desember: Hari Biasa Pekan II Adven (U).
Yes 40:25-31; Mzm 103:1.2.3-4.8.10; Mat 11:28-30.
Kamis, 13 Desember: Peringatan Wajib Sta. Lusia, Perawan, Martir (M).
Yes 41:13-20; Mzm 145:9.10-11.12-13ab; Mat 11:11-15.
Jumat, 14 Desember: Peringatan Wajib St. Yohanes dari Salib, Imam dan Pujangga Gereja (P).
Yes 48:17-19; Mzm 1:1-2.3.4.6; Mat 11:16-19.
Sabtu, 15 Desember: Hari Biasa Pekan II Adven (U).
Sir 48:1-4.9-11; Mzm 80:2ac.3b.15-16.18-19; Mat 17:10-13.
Minggu, 16 Desember: Hari Minggu Adven III (MM/U)
Zef 3:14-18a; MT Yes 12:2-3.4bcd.5-6; Flp 4:4-7; Luk 3:10-18.
Hoax Rohani
Bertahun-tahun lalu, sudah ada "hoax" -- jadi bukan fenomen masa kini. Ada pula yang namanya -- kunamakan -- "hoax rohani".
Ingat "surat berantai" jadul? Semacam itulah hoax rohani. "Fotokopilah surat ini... dsb... dsb." Siapa yang memfotokopi dan menyebarkannya akan dapat "hadiah". Siapa yang menolaknya dan membuangnya akan dapat "tulah".
Dulu surat, kini digital. Hoax rohani masih bertebaran di antara kita. "Sri Paus Fransiskus meminta didoakan... dsb... dsb. Kita harus mencapai sekian milyar Salam Maria... dsb... dsb," salah satu bunyi hoax rohani.
Bagaimana menyikapinya? BUANG! Itu saja. Hoax adalah hoax, sebagus apapun ajakan di dalamnya. Hoax adalah berita palsu.
Memang tak mudah menyikapi hoax rohani macam itu. Umumnya, pendapat orang terbelah. Ada yang bicara menyanggah: "Mendoakan itu kan baik. Mengapa harus dihapus! Sebarkan terus!"
Biasanya, seperti itulah jawaban orang yang turut menyebarkan hoax rohani.
Betul, mendoakan orang adalah baik. Silakan mendoakan orang, dan tetaplah mendoakan. Namun, stoplah hoax. Berita berantai yang meminta doa tetaplah hoax jika tidak sesuai kenyataan. Contoh: Sri Paus tak pernah meminta umat Katolik berdoa Salam Maria supaya tercapai 1 milyar Salam Maria.
Doakanlah Salam Maria terus, hentikan hoax. Jalankan doa tanpa perlu berbasis pada hoax rohani. Teruslah berdoa, hentikan hoax rohani.
Mari bermedsos secara cerdas.
Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Imam Diosesan Keuskupan Bandung
Ingat "surat berantai" jadul? Semacam itulah hoax rohani. "Fotokopilah surat ini... dsb... dsb." Siapa yang memfotokopi dan menyebarkannya akan dapat "hadiah". Siapa yang menolaknya dan membuangnya akan dapat "tulah".
Dulu surat, kini digital. Hoax rohani masih bertebaran di antara kita. "Sri Paus Fransiskus meminta didoakan... dsb... dsb. Kita harus mencapai sekian milyar Salam Maria... dsb... dsb," salah satu bunyi hoax rohani.
Bagaimana menyikapinya? BUANG! Itu saja. Hoax adalah hoax, sebagus apapun ajakan di dalamnya. Hoax adalah berita palsu.
Memang tak mudah menyikapi hoax rohani macam itu. Umumnya, pendapat orang terbelah. Ada yang bicara menyanggah: "Mendoakan itu kan baik. Mengapa harus dihapus! Sebarkan terus!"
Biasanya, seperti itulah jawaban orang yang turut menyebarkan hoax rohani.
Betul, mendoakan orang adalah baik. Silakan mendoakan orang, dan tetaplah mendoakan. Namun, stoplah hoax. Berita berantai yang meminta doa tetaplah hoax jika tidak sesuai kenyataan. Contoh: Sri Paus tak pernah meminta umat Katolik berdoa Salam Maria supaya tercapai 1 milyar Salam Maria.
Doakanlah Salam Maria terus, hentikan hoax. Jalankan doa tanpa perlu berbasis pada hoax rohani. Teruslah berdoa, hentikan hoax rohani.
Mari bermedsos secara cerdas.
Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Imam Diosesan Keuskupan Bandung
Senin, 10 Desember 2018 Hari Biasa Pekan II Adven
Senin, 10 Desember 2018
Hari Biasa Pekan II Adven
Hari Biasa Pekan II Adven
“Dalam Tuhan kamu akan menemukan lebih daripada yang kamu minta dan kamu inginkan.” (St. Yohanes dari Salib)
Antifon Pembuka (Yer 31:10; Yes 35:4)
Dengarkanlah sabda Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan wartakanlah sampai ke batas bumi: Janganlah takut! Lihat, Penebus kita akan datang.
Hear the word of the Lord, O nations; declare it to the distant lands: Behold, our Savior will come; you need no longer fear.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahabaik, semoga doa permohonan kami naik ke hadirat-Mu. Perkenankanlah kami mengabdi pada-Mu dengan hati tulus ikhlas, agar kami layak menyambut misteri penjelmaan Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (35:1-10)
"Allah sendiri yang menyelamatkan kamu."
Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorai dan berbunga; seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon, semarak Karmel dan Saron akan diberikan kepadanya; Orang akan melihat kemuliaan Tuhan, semarak Allah kita. Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati, “Kuatkanlah hatimu, jangan takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan ganjaran. Ia sendiri datang menyelamatkan kalian!” Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara; tanah pasir yang yang hangat akan menjadi kolam dan tanah gersang menjadi sumber-sumber air; di tempat serigala berbaring akan tumbuh tebu dan pandan. Di situ akan ada jalan raya, yang akan disebut Jalan Kudus; orang yang tidak tahir tidak akan melintasinya, dan orang-orang pandir tidak akan mengembara di atasnya. Di situ tidak akan ada singa, binatang buas tidak akan menjalaninya dan tidak akan terdapat di sana; orang-orang yang dibebaskan Tuhan akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
atau
Ref. Allah sendiri datang menyelamatkan kita.
Ayat. (Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya. Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya dan damai akan menyusul di belakang-Nya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yes 33:22)
Lihat, raja kita, Tuhan semesta alam, datang!
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:17-26)
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:17-26)
"Hari ini kita telah menyaksikan hal-hal yang sangat menakjubkan."
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Yesus, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit. Maka datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur. Mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. Tetapi karena banyaknya orang di situ, mereka tidak dapat membawa masuk. Maka mereka naik ke atap rumah dan membongkar atap itu. Kemudian mereka menurunkan si lumpuh ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia, “Hai Saudara, dosamu sudah diampuni.” Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hati, “Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?” Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu Ia berkata kepada mereka, “Apa yang kalian pikirkan dalam hati? Manakah lebih mudah mengatakan, ‘Dosamu sudah diampuni’ atau mengatakan, ‘Bangunlah dan berjalanlah’? Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.” Lalu Yesus berkata kepada si lumpuh, “Aku berkata kepadamu: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumah!” Seketika itu juga bangunlah orang itu di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. Semua orang takjub, lalu memuliakan Allah. Mereka amat takut dan berkata, “Hari ini kita telah menyaksikan hal-hal yang sangat menakjubkan.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Dalam tradisi Kitab Suci, penyembuhan adalah tanda kuasa Allah. Adapun orang yang mampu menyembuhkan dipandang sebagai orang yang dilimpahi kuasa Allah. Dengan demikian Yesus adalah pribadi yang memiliki kuasa, karena Ia mampu menyembuhkan. Oleh kuasa-Nya, orang buta, tuli, bisu dan lumpuh disembuhkan. Sebagaimana perikop Injil hari ini, ternyata Tuhan Yesus tidak hanya menyembuhkan secara fisik. Yesus membidik persoalan dasar yang melumpuhkan manusia: dosa atau penolakan atas kasih Allah. Mereka yang sakit adalah mereka yang tidak mampu mengenali kehadiran Allah dalam hidup mereka. Dalam situasi ini Yesus menunjukkan kuasa pembebasan dari Allah. Dia adalah "Allah sendiri yang datang untuk menyelamatkan." (Yes 35:4).
Yang khas dari kisah Injil hari ini adalah keterlibatan orang-orang yang mengusung si lumpuh dan meletakkannya di hadapan Yesus. Sangat mungkin, mereka inilah yang berinisiatif untuk membawa si sakit atau mungkin juga mereka inilah yang memiliki harapan yang kokoh akan kesembuhan. Selain itu mereka inilah yang memiliki keyakinan akan kuasa yang dimiliki oleh Yesus. Lihatlah apa yang mereka perbuat: "Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, lalu menurunkan orang itu beserta tempat tidurnya.... di depan Yesus".
Orang-orang yang membawa si lumpuh adalah mereka yang menjadi perpanjangan tangan Tuhan. Mereka pun membangkitkan harapan akan kesembuhan si lumpuh. Bagaimana dengan kita? Apakah kita telah menjadi saluran keselamatan bagi orang lain? (IR/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2018)
Antifon Komuni (Mzm 106:4-5; Yes 38:3)
Datanglah, ya Tuhan, kunjungilah kami dengan damai-Mu,
agar kami sebulat hati bersukacita di hadapan-Mu.
Come, O Lord, visit us in peace,
that we may rejoice before you with a blameless heart.
that we may rejoice before you with a blameless heart.
Minggu, 09 Desember 2018 Hari Minggu Adven II
Minggu, 09 Desember 2018
Hari Minggu Adven II
"Siapkanlah jalan Tuhan; inilah pewartaan Injil, penghiburan baru, dambaan besar, agar keselamatan Tuhan diketahui oleh semua manusia." (St. Eusebius dari Kaisaera)
Antifon Pembuka (bds. Yes 30:19,30)
Hai umat Sion, lihatlah, Tuhan akan datang menyelamatkan para bangsa. Ia akan memperdengarkan suara-Nya yang megah untuk menggembirakan hatimu.
O people of Sion, behold, the Lord will come to save the nations, and the Lord will make the glory of his voice heard in the joy of your heart.
Populus Sion, ecce Dominus veniet ad salvandas gentes: et auditam faciet Dominus gloriam vocis suae, in laetitia cordis vestri.
Doa Pembuka
Ya Allah yang penuh kasih, Engkau menyediakan sukacita yang sejati bagi dunia dan menghendaki agar kami hidup dalam damai dan cinta kasih. Kami mohon, nyatakanlah cinta kasih-Mu kepada kami dan teguhkanlah kami dalam menyongsong kehadiran Duta kasih setia-Mu, yaitu Yesus Kristus, Putra-mu, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Barukh (5:1-9)
Hari Minggu Adven II
"Siapkanlah jalan Tuhan; inilah pewartaan Injil, penghiburan baru, dambaan besar, agar keselamatan Tuhan diketahui oleh semua manusia." (St. Eusebius dari Kaisaera)
Antifon Pembuka (bds. Yes 30:19,30)
Hai umat Sion, lihatlah, Tuhan akan datang menyelamatkan para bangsa. Ia akan memperdengarkan suara-Nya yang megah untuk menggembirakan hatimu.
O people of Sion, behold, the Lord will come to save the nations, and the Lord will make the glory of his voice heard in the joy of your heart.
Populus Sion, ecce Dominus veniet ad salvandas gentes: et auditam faciet Dominus gloriam vocis suae, in laetitia cordis vestri.
Doa Pembuka
Ya Allah yang penuh kasih, Engkau menyediakan sukacita yang sejati bagi dunia dan menghendaki agar kami hidup dalam damai dan cinta kasih. Kami mohon, nyatakanlah cinta kasih-Mu kepada kami dan teguhkanlah kami dalam menyongsong kehadiran Duta kasih setia-Mu, yaitu Yesus Kristus, Putra-mu, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Barukh (5:1-9)
“Allah akan mempertunjukkan seri wajahmu.”
“Hai Yerusalem, hendaklah engkau menanggalkan pakaian kesedihan dan kesengsaraanmu, lalu mengenakan perhiasan kemuliaan Allah untuk selama-lamanya. Hendaklah engkau berselubungkan kampuh kebenaran Allah, dan memasang di atas kepalamu tajuk kemuliaan dari Yang Kekal. Sebab di bawah kolong langit seri wajahmu akan dipertunjukkan oleh Allah. Dari pihak Allah engkau akan diberi nama abadi: damai Sejahtera – Hasil – Kebenaran dan Kemuliaan – Hasil – Takwa. Bangkitlah, hai Yerusalem, hendaklah engkau berdiri tegak di ketinggian! Tengoklah ke timur! Lihatlah anak-anakmu sudah berkumpul atas firman dari yang Kudus; mereka berkumpul dari tempat matahari terbenam sampai ke tempat terbitnya. Bersukarialah, karena Allah telah ingat kepada mereka. Memang dahulu mereka pergi dari padamu dengan berjalan kami, digiring oleh musuh. Tetapi kini mereka dikembalikan kepadamu oleh Allah. Mereka diusung dengan hormat seolah-olah di atas tandu kerajaan. Sebab Allah memerintahkan, supaya segala gunung yang tinggi dan segenap bukit abadi diratakan, supaya sekalian jurang ditimbun menjadi tanah yang rata. Dengan demikian Israel dapat berjalan dengan aman di bawah naungan kemuliaan Allah. Hutan rimba dan segala pohon yang harum semerbak pun menaungi Israel atas perintah Allah. Sebab Israel akan dituntun dengan sukacita oleh Allah, oleh cahaya kemuliaan-Nya, dan dengan belas kasihan serta kebenaran-Nya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu, karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6; Ul: 1a)
1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria, dan lidah kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini." Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata akan menuai dengan bersorak-sorai.
4. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (1:4-6.8-11)
“Usahakanlah supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang Hari Kristus.”
Saudara-saudara, setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil dari hari pertama sampai sekarang ini. Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, bahwa Allah yang telah memulai karya baik di antaramu, akan melanjutkannya sampai pada hari Kristus Yesus. Sebab Allahlah saksiku betapa dengan kasih mesra Kristus Yesus aku merindukan kamu. Dan inilah doaku: Semoga kasihmu semakin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian. Dengan demikian kamu dapat memilih apa yang baik, agar kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus. Dan akhirnya, semoga kamu dipenuhi dengan buah kebenaran oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = g, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 3:4.6)
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali
Persiapkanlah jalan bagi Tuhan; luruskanlah jalan bagi-Nya, dan semua orang akan melihat keselamatan yang datang dari Tuhan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (3:1-6)
“Semua orang akan melihat keselamatan dari Tuhan.”
Dalam tahun kelima belas pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi walinegeri Yudea, dan Herodes menjadi raja – wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, menjadi waja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias menjadi raja – wilayah Abilene; pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Agung, datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun. Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan, Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis! Maka Allah akan mengampuni dosamu, seperti ada tertulis dalam nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Siapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya, Setiap lembah akan ditimbun, setiap gunung dan bukit akan menjadi rata. Yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan. Dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Tokoh Yohanes Pembaptis yang muncul pada Minggu kedua Adven ini mengingatkan kita akan pertobatan. Sebentar lagi kita akan merayakan Kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus, Natal. Gereja mengajak kita menyambut Sang Imanuel dengan membersihkan diri. "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu/" Pada awalnya, pembaptisan orang dilaksanakan dengan cara ditenggelamkan. Orang yang ditenggelamkan dan tidak diangkat akan mati. Dalam pembaptisan itu, orang ditenggelamkan sampai tiga kali; dan tiga kali juga diangkat. Ini mau menandakan bahwa dirinya mati dari dosa-dosa lama, dan ketika diangkat, itu lambang hidup yang baru. Hidup menjadi anak Allah.
Pertobatan itu adalah cara membersihkan diri, mempersiapkan jalan untuk Tuhan, meluruskan jalan bagi-Nya agar Yesus berkenan masuk dan hadir dalam diri kita. Lembah-lembah ditimbun dan setiap gunung dan bukit menjadi rata; yang berliku-liku akan diluruskan yang berlekuk-lekuk akan diratakan. Itulah gambaran orang yang menjalani pertobatan. Bagaimana jalan hidup kita sekarang ini? Sudah luruskah? Atau berbelok-belok, rumit, sampai tersesat? Orang-orang yang mengikuti kita pun juga salah arah? Masa Adven adalah kesempatan kita untuk hening merenungkan perjalanan hidup kita. Sebentar lagi, kita juga akan mengakhiri tahun ini dan akan memasuki tahun yang baru.
Akan kita isi dengan kegiatan dan hidup yang bagaimana diri kita di tahun yang baru nanti? Saatnya kita mawas diri, dan nanti segala yang kita perbuat dan peroleh di tahun ini, kita persembahkan kepada Sang Bayi yang terbaring di palungan. Semoga apa yang baik dan menggembirakan di tahun ini, dapat kita peroleh dan kita alami kembali karena berkat Yesus Kristus, Sang Juruselamat. Selamat mawas diri. Tuhan memberkati! [JK/INSPIRASI BATIN 2018]
Antifon Komuni (Bar 5:5;4:36)
Hai Yerusalem, bangkitlah dan berdirilah tegak. Nikmatilah suka cita yang datang dari Allahmu.
Ierusalem surge, et sta in excelso: et vide iucunditatem, quae veniet tibi a Deo tuo.
Jerusalem, arise and stand upon the heights, and behold the joy which comes to you from God.
Antifon Komuni (Bar 5:5;4:36)
Hai Yerusalem, bangkitlah dan berdirilah tegak. Nikmatilah suka cita yang datang dari Allahmu.
Ierusalem surge, et sta in excelso: et vide iucunditatem, quae veniet tibi a Deo tuo.
Jerusalem, arise and stand upon the heights, and behold the joy which comes to you from God.
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati