| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 12 Desember 2018 Hari Biasa Pekan II Adven

Rabu, 12 Desember 2018
Hari Biasa Pekan II Adven

“Mengenai misteri Allah dalam Yesus Kristus dan Gereja-Nya. Tanpa aktivitas teologis yang sehat dan kuat, Gereja berisiko [mengalami] kegagalan dalam memberikan ekspresi penuh mengenai harmoni antara iman dan akal budi.” (Paus Benediktus XVI)


Antifon Pembuka (bdk. Hab 2:3; 1Kor 4:5)

Tuhan akan datang dan tidak akan berlambat. Ia akan menerangi yang tersembunyi dalam kegelapan, dan menyatakan dirinya kepada segala bangsa.

The Lord will come and he will not delay. He will illumine what is hidden in darkness and reveal himself to all the nations.

Doa Pembuka


Allah Bapa Mahakuasa, Engkau telah memanggil kami untuk menimba kekuatan baru. Perkenankanlah kami memperhatikan Sabda-Mu, ialah Yesus yang terurapi, yang telah sudi menjadi cahaya hidup kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (40:25-31)
 
"Tuhan yang mahakuasa memberikan kekuatan kepada yang lelah."
 
Yang Mahakudus berfirman, “Dengan siapa kalian hendak menyamakan Daku? Siapa yang setara dengan Daku? Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah! Siapa yang menciptakan semua bintang itu? Siapa yang menyuruh mereka ke luar seperti tentara, sambil memanggil nama mereka masing-masing? Tidak ada satu pun yang tidak hadir, sebab Dia itu Mahakuasa dan Mahakuat. Hai Yakub, hai Israel, mengapa engkau berkata begini, ‘Hidupku tersembunyi dari Tuhan, dan hatiku tidak diperhatikan Allahku?’ Tidakkah engkau tahu, dan tidakkah engkau mendengar? Tuhan itu Allah yang kekal, yang menciptakan alam semesta. Tuhan tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu. Pengertian-Nya tidak terduga. Tuhan memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada mereka yang tidak berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung. Tetapi orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru. Mereka seumpama rajawali yang terbang tinggi dengan kekuatan sayapnya. Mereka berlari dan tidak menjadi lesu. Mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/2, PS 835
Ref. Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
atau Puji, jiwaku, nama Tuhan, jangan lupa pengasih Yahwe.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.8-10)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan akan datang menyelamatkan umat-Nya. Berbahagialah orang yang menyongsong Dia

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:28-30)
  
"Datanglah kepada-Ku kalian yang letih lesu."
  
Sekali peristiwa bersabdalah Yesus, “Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah-lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 
Merasa lelah atau letih adalah pengalaman yang biasa dan normal. Ada banyak alasan orang mengalami kelelahan. Dalam situasi yang demikian, orang butuh istirahat. Yesuslah, tempat istirahat yang paling tepat. Dalam diri-Nya, kita mendapatkan ketenangan dan kedamaian.
Yesus adalah Sang Sumber pelepas dahaga, letih, dan lesu yang sejati. Ia mengundang setiap orang untuk mereguk kesegaran dari-Nya. Ia memberikannya secara cuma-cuma alias gratis. Yesus tentu saja bukan sekadar ”obat” atau pelarian sesaat. Setiap orang yang memiliki relasi dan hubungan yang akrab dengan Tuhan, ia tidak akan haus lagi. Tuhan mau memberikan Diri-Nya sendiri bagi kita. Ketika kita dibaptis, sudah ada jaminan bahwa kita mati bersama Kristus dan bangkit bersama Kristus. Meskipun demikian, karena kita masih berziarah dalam dunia ini dan kita adalah ibarat bejana tanah liat yang rapuh, kita bisa melepas jaminan itu. Bagaimana supaya jaminan itu abadi sifatnya bagi kita? Tuhan sudah memberikan dua sakramen lain yang bisa membantu kita yaitu Sakramen Ekaristi dan Sakramen Pengakuan Dosa. Menerima kedua sakramen ini secara teratur akan mengabadikan jaminan yang kita terima dalam pembaptisan kita. Ibarat satu keahlian, semakin kita melakukannya secara teratur, menerima pengampunan dan Komuni Kudus, kita akan semakin peka, semakin jelas, semakin sensitif, semakin merasakan tentang apa yang menunggu kita yaitu keselamatan, hidup kekal, bangkit bersama Kristus, atau masuk ke dalam surga. (RENUNGAN PAGI)
 

Antifon Komuni (Yes 40:10; 35:5)

Lihatlah, Tuhan kita akan datang dengan kuasa dan akan menerangi mata hambanya.

Behold, our Lord will come with power and will enlighten the eyes of his servants.

Seri Alkitab: INJIL MARKUS 1:1

Seri Alkitab
INJIL MARKUS 1:1

Syalom aleikhem.
Mrk. 1:1
Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.

Kata “Injil” dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab dan berakar pada bahasa Yunani. Bunyi Yunaninya euangelion; artinya ‘kabar baik’. Dalam Perjanjian Baru, Injil berarti ‘kabar baik mengenai Yesus Kristus’.

Dalam seluruh Injil Markus, tak ada keterangan mengenai siapa penulis Injil Markus. Bahkan, judul kitab pun tak ada. Tak ada dalam Injil Markus tertulis demikian, contoh, “inilah Injil menurut Markus”. Tapi, kenapa kita yakin mengenai Injil Markus dan Markus, sang penulis? Kita tahu itu semua dari Tradisi Suci.

Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik (nama tenarnya “Gereja Katolik”) memiliki dua sumber iman: (1) Tradisi Suci, (2) Alkitab Suci. Dua-duanya diterima dengan sikap hormat yang sama karena keduanya merupakan Firman Allah. Alkitab itu Firman Allah yang tertulis, Tradisi itu Firman Allah yang diwariskan secara lisan.

Nama “Yesus” merupakan transliterasi (penerjemahan) nama dari bahasa Yunani yang bunyinya “Iesous”; Latinnya berbunyi “Iesus”. Kita menyerap Latinnya. Latin dan Yunani menyerap bahasa Ibrani dan Aram. Nama Yesus, kalau diucapkan dalam bahasa Ibrani, berbunyi “Yoshua”; Aramnya “Yeshua”. Yoshua atau Yeshua artinya ‘Tuhanlah keselamatan’. Secara harafiah nama Yesus berarti ‘Tuhanlah keselamatan’.

Dalam Injil Markus, nama-Nya ditulis lengkap: “Yesus Kristus”. Kristus sebenarnya bukan nama, tapi gelar atau sebutan. Itu terjemahan dari bahasa Ibrani “Massiakh”; Yunaninya “Khristos”. Bahasa Indonesia menyerap Yunaninya melalui Latin. Mesias artinya ‘yang diurapi’. Dalam kitab-kitab Perjanjian Lama, kalau orang dilantik menjadi imam atau nabi atau raja, orang itu diurapi dengan minyak. Diurapi artinya kepalanya dituangi dengan minyak. Maknanya, Allah memberikan Roh dan kuasa-Nya kepada orang yang dituangi minyak itu. Dalam Perjanjian Baru, kata mesias itu sebutan untuk raja penyelamat yang dijanjikan oleh Allah.

Orang Yahudi pada zaman Yesus dan sebelum Yesus memahami kata mesias dalam arti politik dan militer. Maksudnya, mesias diharapkan memulihkan kerajaan seperti dulu ketika Raja Daud menjadi pemimpin atas bangsa Israel. Mesias dihubungkan dengan kekuatan, kekuasaan, pemerintahan secara politik. Namun, kata mesias dalam diri Yesus tak mengacu pada hal itu. Dialah Raja Penyelamat yang dijanjikan untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa.

Dalam Injil lain, jarang nama Yesus disebut lengkap: Yesus Kristus. Dalam surat Paulus, memang banyak sebutan lengkap Yesus Kristus, atau dibalik: Kristus Yesus. Dalam Mrk. 1:1, nama-Nya ditulis lengkap. Namanya Yesus, gelar-Nya Kristus yang artinya Mesias. Yesus Kristus berarti Yesus Sang Mesias, Yesus yang diurapi.

“Anak Allah” menunjukkan hubungan Yesus Kristus yang begitu khas dengan Allah. Yesus menyebut Allah sebagai Bapa-Nya. Karena Allah adalah Bapa-Nya, hubungannya begitu khas. Maka, Yesus Kristus disebut Anak Allah. Jangan salah mengerti, anak di sini bukan dalam pengertian biologis bahwa Allah bisa beranak. Bukan demikian. Sekali lagi, itu menunjukkan hubungan yang sangat erat dan istimewa antara Allah Sang Bapa dan Yesus Kristus.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

NOTA: Share gratis, silakan...

Seri Katekismus: GELAR PUTRA ALLAH

Seri Katekismus
GELAR PUTRA ALLAH

Syalom aleikhem.
Gelar “Putra Allah”, dalam kitab-kitab Perjanjian Lama, diberikan kepada para malaikat, bangsa terpilih, anak-anak Israel, para raja. Maksudnya, mereka dijadikan “anak angkat Allah”, punya hubungan yang istimewa dengan Allah.

Gelar Putra Allah disematkan juga bagi Tuhan Yesus. Hal ini jelas dalam pengakuan Rasul Petrus sebagaimana dicatat dalam Mat. 16:16. Tuhan Yesus menyatakan pernyataan Rasul Petrus itu merupakan perwahyuan dari Allah Bapa. Pengakuan itulah pusat iman apostolik (iman rasuli, berasal dari Para Rasul).

Tuhan Yesus sendiri menyatakan diri-Nya adalah Sang Putra yang mengenal Sang Bapa. Ia juga menyatakan diri-Nya berbeda dari “hamba-hamba”, yaitu para nabi, yang dahulu telah diutus oleh Allah. Dalam nas lain, dinyatakan bahwa Tuhan Yesus lebih tinggi daripada para malaikat.

Jelas, Tuhan Yesus adalah Putra Allah. Para Rasul (termasuk kita) adalah putra-putra Allah juga. Lalu, apa bedanya Tuhan Yesus dengan kita kalau sama-sama “putra Allah”? Penjelasan tentang ini tersurat dalam Yoh. 20:17. Keputraan kita dan keputraan Tuhan Yesus sangat berbeda. Ia sendiri menyatakan perbedaan itu dengan berkata “Bapa-Ku dan Bapamu”. Hubungan Tuhan Yesus dengan Allah sebagai Bapa sangat berbeda kualitasnya dibandingkan hubungan kita dengan Allah sebagai Bapa.

Suara Sang Bapa pun menyatakan keputraaan istimewa Tuhan Yesus. Dua kali Injil mencatat perihal itu: waktu pembaptisan Tuhan dan penampakan kemuliaan-Nya. Tuhan Yesus sendiri menyatakan diri-Nya adalah Putra Tunggal Allah. Tunggal artinya satu-satunya, tak ada yang lain lagi seperti Dia. Yoh. 10:36 bahkan menyatakan Dia telah ada secara abadi (istilahnya: “pre-existensi” atau “pra-ada”).

Pengakuan keputraan sudah muncul tatkala Tuhan wafat di kayu salib. Kepala pasukan berucap di depan Tuhan yang tergantung pada salib, “Sungguh, orang ini adalah Anak Allah” (Mrk. 15:39). Karena segala kesaksian itu, iman Kristen dengan teguh meyakini bahwa Tuhan Yesus bergelar Putra Allah, juga tahu makna terdalam gelar itu. Lalu, Para Rasul mengakui, “Kami telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran” (Yoh. 1:14).

** Ringkasan atas Katekismus Gereja Katolik (KGK) No. 441 – 445

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Selasa, 11 Desember 2018 Hari Biasa Pekan II Adven

Selasa, 11 Desember 2018
Hari Biasa Pekan II Adven
 
“Kita memerlukan Allah menjelma, yang akan mati, agar kita hidup.” (St. Gregorius dari Nazianze)
 

Antifon Pembuka (Za 14:5.7)

Tuhan pasti akan datang, diiringi semua orang kudus, bersinarkan cahaya gemilang.
   
Behold, the Lord will come, and all his holy ones with him;and on that day there will be a great light.
   
Doa Pembuka
   

Ya Allah, Engkau telah menunjukkan keselamatan-Mu kepada segala ujung bumi. Semoga kami senantiasa berharap dalam sukacita sambil menantikan kelahiran Kristus, Putra-Mu. Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
Inilah berita gembira dari Tuhan: Perhambaan umat-Nya akan segera berakhir. Kesalahan mereka telah diampuni. Dia akan datang untuk membebaskan umat-Nya. Karena itu, mereka tidak perlu lagi bersedih hati.
     

Bacaan dari Kitab Yesaya (40:1-11)
    
"Allah menghibur umat-Nya."
    
Beginilah firman Tuhan, “Hiburlah, hiburlah umat-Ku! Tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan Tuhan dua kali lipat karena segala dosanya.” Ada suara berseru, “Siapkanlah di padang gurun jalan bagi Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, setiap gunung dan bukit harus diratakan. Tanah yang berbukit-bukit harus menjadi rata, dan yang berlekak-lekuk menjadi datar. Maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama! Sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya.” Terdengarlah suatu suara, “ Berserulah!” Jawabku, “Apa yang harus kuserukan?” Serukanlah: Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang. Rumput menjadi kering, apabila Tuhan menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput. Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya.” Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda, “Lihat, itu Allahmu!” Lihat, itu Tuhan Allah! Ia datang dengan kekuatan, dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Seperti seorang gembala Ia menggembalakan ternak-Nya dan menghimpunkan-Nya dengan tangan-Nya. Anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Lihat, Tuhan datang dengan kekuatan!
Ayat. (Mzm 96:1-2.3.10ac.11-12.13)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang daripada-Nya.
2. Sebab mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: "Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."
3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
4. Bersukacitalah di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hari Tuhan sudah dekat, Ia datang sebagai penyelamat.

Seeokor domba yang hilang tetapi dicari sampai dapat. Caranya dengan meninggalkan sembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Begitu sudah didapat, akan ada pesta besar. Begitulah Bapa di surga tidak menghendaki seorang pun dari kita hilang.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:12-14)
     
"Bapamu tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang."
    
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Bagaimana pendapatmu? Jika seseorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang 99 ekor di pegunungan, lalu pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika ia berhasil menemukannya, lebih besarlah kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang sembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian pula Bapamu yang di surga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Sifat Allah dan manusia sungguh berbeda. Kebanyakan manusia hanya mau berurusan dengan orang-orang yang "beres" saja dan enggan berurusan dengan orang yang "tidak beres" karena biasanya tidak mendatangkan keuntungan dan malah sering kali membebani. Allah justru lebih rindu mencari dan mendekati manusia yang "tidak beres" karena dosa-dosa yang melumuri hidup kita dan anehnya, tapi nyata, justru kitalah yang menjadi pusat perhatian Allah. Mari kita sambut cinta-Nya dengan bertobat. Gunakanlah masa Adven ini dengan baik.
    
Antifon Komuni (Bdk. 2Tim 4:8)
    
Hakim hanya akan memberikan mahkota kebenaran kepada orang-orang yang merindukan kedatangan-Nya.
    
The Just Judge will bestow a crown of righteousness on those who eagerly await his coming.
 
 
  
Doa Malam

Bapa kami yang ada di surga, Engkau tidak menghendaki seorang pun di antara kami yang tersesat dan hilang, maka dengan sabar Engkau akan mencari dan menemukan kami kembali. Biarlah tangan kami selalu Kautuntun dan Kaubimbing ke tempat yang Kaukehendaki. Amin. 
   
RUAH

Bacaan Harian 10 - 16 Desember 2018

Bacaan Harian 10 - 16 Desember 2018
   
Senin, 10 Desember: Hari Biasa Pekan II Adven (U).

Yes 35:1-10; Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14; Luk 5:17-26.

Selasa, 11 Desember: Hari Biasa Pekan II Adven (U).

Yes 40:1-11; Mzm 96:1-3.10ac.11-12.13; Mat 18:12-14

Rabu, 12 Desember: Hari Biasa Pekan II Adven (U).

Yes 40:25-31; Mzm 103:1.2.3-4.8.10; Mat 11:28-30.

Kamis, 13 Desember: Peringatan Wajib Sta. Lusia, Perawan, Martir (M).

Yes 41:13-20; Mzm 145:9.10-11.12-13ab; Mat 11:11-15.

Jumat, 14 Desember: Peringatan Wajib St. Yohanes dari Salib, Imam dan Pujangga Gereja (P).

Yes 48:17-19; Mzm 1:1-2.3.4.6; Mat 11:16-19.


Sabtu, 15 Desember: Hari Biasa Pekan II Adven (U).

Sir 48:1-4.9-11; Mzm 80:2ac.3b.15-16.18-19; Mat 17:10-13.

Minggu, 16 Desember: Hari Minggu Adven III (MM/U)

Zef 3:14-18a; MT Yes 12:2-3.4bcd.5-6; Flp 4:4-7; Luk 3:10-18.

Hoax Rohani

Bertahun-tahun lalu, sudah ada "hoax" -- jadi bukan fenomen masa kini. Ada pula yang namanya -- kunamakan -- "hoax rohani".

Ingat "surat berantai" jadul? Semacam itulah hoax rohani. "Fotokopilah surat ini... dsb... dsb." Siapa yang memfotokopi dan menyebarkannya akan dapat "hadiah". Siapa yang menolaknya dan membuangnya akan dapat "tulah".

Dulu surat, kini digital. Hoax rohani masih bertebaran di antara kita. "Sri Paus Fransiskus meminta didoakan... dsb... dsb. Kita harus mencapai sekian milyar Salam Maria... dsb... dsb," salah satu bunyi hoax rohani.

Bagaimana menyikapinya? BUANG! Itu saja. Hoax adalah hoax, sebagus apapun ajakan di dalamnya. Hoax adalah berita palsu.

Memang tak mudah menyikapi hoax rohani macam itu. Umumnya, pendapat orang terbelah. Ada yang bicara menyanggah: "Mendoakan itu kan baik. Mengapa harus dihapus! Sebarkan terus!"

Biasanya, seperti itulah jawaban orang yang turut menyebarkan hoax rohani.

Betul, mendoakan orang adalah baik. Silakan mendoakan orang, dan tetaplah mendoakan. Namun, stoplah hoax. Berita berantai yang meminta doa tetaplah hoax jika tidak sesuai kenyataan. Contoh: Sri Paus tak pernah meminta umat Katolik berdoa Salam Maria supaya tercapai 1 milyar Salam Maria.

Doakanlah Salam Maria terus, hentikan hoax. Jalankan doa tanpa perlu berbasis pada hoax rohani. Teruslah berdoa, hentikan hoax rohani.

Mari bermedsos secara cerdas.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Imam Diosesan Keuskupan Bandung

Senin, 10 Desember 2018 Hari Biasa Pekan II Adven

Senin, 10 Desember 2018
Hari Biasa Pekan II Adven
  
“Dalam Tuhan kamu akan menemukan lebih daripada yang kamu minta dan kamu inginkan.” (St. Yohanes dari Salib)
    
Antifon Pembuka (Yer 31:10; Yes 35:4)

Dengarkanlah sabda Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan wartakanlah sampai ke batas bumi: Janganlah takut! Lihat, Penebus kita akan datang.
 
Hear the word of the Lord, O nations; declare it to the distant lands: Behold, our Savior will come; you need no longer fear.

Doa Pembuka

Allah Bapa Mahabaik, semoga doa permohonan kami naik ke hadirat-Mu. Perkenankanlah kami mengabdi pada-Mu dengan hati tulus ikhlas, agar kami layak menyambut misteri penjelmaan Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (35:1-10)
  
"Allah sendiri yang menyelamatkan kamu."
     
Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorai dan berbunga; seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon, semarak Karmel dan Saron akan diberikan kepadanya; Orang akan melihat kemuliaan Tuhan, semarak Allah kita. Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati, “Kuatkanlah hatimu, jangan takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan ganjaran. Ia sendiri datang menyelamatkan kalian!” Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara; tanah pasir yang yang hangat akan menjadi kolam dan tanah gersang menjadi sumber-sumber air; di tempat serigala berbaring akan tumbuh tebu dan pandan. Di situ akan ada jalan raya, yang akan disebut Jalan Kudus; orang yang tidak tahir tidak akan melintasinya, dan orang-orang pandir tidak akan mengembara di atasnya. Di situ tidak akan ada singa, binatang buas tidak akan menjalaninya dan tidak akan terdapat di sana; orang-orang yang dibebaskan Tuhan akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
atau
Ref. Allah sendiri datang menyelamatkan kita.
Ayat. (Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya. Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yes 33:22) 
Lihat, raja kita, Tuhan semesta alam, datang!

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:17-26)
 
"Hari ini kita telah menyaksikan hal-hal yang sangat menakjubkan."
 
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Yesus, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit. Maka datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur. Mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. Tetapi karena banyaknya orang di situ, mereka tidak dapat membawa masuk. Maka mereka naik ke atap rumah dan membongkar atap itu. Kemudian mereka menurunkan si lumpuh ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia, “Hai Saudara, dosamu sudah diampuni.” Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hati, “Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?” Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu Ia berkata kepada mereka, “Apa yang kalian pikirkan dalam hati? Manakah lebih mudah mengatakan, ‘Dosamu sudah diampuni’ atau mengatakan, ‘Bangunlah dan berjalanlah’? Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.” Lalu Yesus berkata kepada si lumpuh, “Aku berkata kepadamu: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumah!” Seketika itu juga bangunlah orang itu di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. Semua orang takjub, lalu memuliakan Allah. Mereka amat takut dan berkata, “Hari ini kita telah menyaksikan hal-hal yang sangat menakjubkan.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
  
   Dalam tradisi Kitab Suci, penyembuhan adalah tanda kuasa Allah. Adapun orang yang mampu menyembuhkan dipandang sebagai orang yang dilimpahi kuasa Allah. Dengan demikian Yesus adalah pribadi yang memiliki kuasa, karena Ia mampu menyembuhkan. Oleh kuasa-Nya, orang buta, tuli, bisu dan lumpuh disembuhkan. Sebagaimana perikop Injil hari ini, ternyata Tuhan Yesus tidak hanya menyembuhkan secara fisik. Yesus membidik persoalan dasar yang melumpuhkan manusia: dosa atau penolakan atas kasih Allah. Mereka yang sakit adalah mereka yang tidak mampu mengenali kehadiran Allah dalam hidup mereka. Dalam situasi ini Yesus menunjukkan kuasa pembebasan dari Allah. Dia adalah "Allah sendiri yang datang untuk menyelamatkan." (Yes 35:4).
 
 Yang khas dari kisah Injil hari ini adalah keterlibatan orang-orang yang mengusung si lumpuh dan meletakkannya di hadapan Yesus. Sangat mungkin, mereka inilah yang berinisiatif untuk membawa si sakit atau mungkin juga mereka inilah yang memiliki harapan yang kokoh akan kesembuhan. Selain itu mereka inilah yang memiliki keyakinan akan kuasa yang dimiliki oleh Yesus. Lihatlah apa yang mereka perbuat: "Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, lalu menurunkan orang itu beserta tempat tidurnya.... di depan Yesus". 
 
 Orang-orang yang membawa si lumpuh adalah mereka yang menjadi perpanjangan tangan Tuhan. Mereka pun membangkitkan harapan akan kesembuhan si lumpuh. Bagaimana dengan kita? Apakah kita telah menjadi saluran keselamatan bagi orang lain?   (IR/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2018)  
 
 
 
Antifon Komuni (Mzm 106:4-5; Yes 38:3)
 
Datanglah, ya Tuhan, kunjungilah kami dengan damai-Mu, 
agar kami sebulat hati bersukacita di hadapan-Mu. 
 
Come, O Lord, visit us in peace,
that we may rejoice before you with a blameless heart.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy