| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 14 Desember 2018 Peringatan Wajib St. Yohanes dari Salib, Imam dan Pujangga Gereja

Jumat, 14 Desember 2018
Peringatan Wajib St. Yohanes dari Salib, Imam dan Pujangga Gereja
 
Di dalam Kristus ada lubuk-lubuk dalam yang masih harus didugai, yang selamanya tidak akan habis-habisnya. (St. Yohanes dari Salib)
 

Antifon Pembuka (Gal 6:14)
 
Tiada yang kubanggakan, selain salib Tuhan kita Yesus. Karena Dia, dunia tersalib bagiku dan aku bagi dunia. 
  
Doa Pembuka


Allah Bapa Mahamulia, Santo Yohanes, imam-Mu, telah mengingkari diri dan amat mencintai salib Kristus. Semoga kami mengikuti teladannya, agar Kauperkenankan memandang kemuliaan-Mu yang kekal. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Doa Pembuka

Allah Bapa Mahakuasa, perkenankanlah umat-Mu selalu berjaga sambil menantikan kedatangan Putra-mu. Semoga kami dengarkan nasihat Penyelamat kami, sehingga pada saat Ia datang, kami dapat menyongsong-Nya dengan pelita menyala. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (48:17-19)
   
    
"Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku."
  
Beginilah firman Tuhan, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, “Akulah Tuhan Allahmu, yang mengajarkan hal-hal yang berfaedah bagimu, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh. Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti. Maka keturunanmu akan seperti pasir dan anak cucumu seperti kersik banyaknya. Nama mereka takkan dilenyapkan atau ditiadakan dari hadapan-Ku.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Barangsiapa mengikuti Engkau, ya Tuhan, akan mempunyai terang hidup.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin. Orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, orang berdosa tidak akan betah dalam perkumpulan orang benar; sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan pasti datang. Sambutlah Dia! Dialah pangkal damai sejahtera.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:16-19)
 
"Mereka tidak mendengarkan Yohanes Pembaptis maupun Anak Manusia."
 
Yesus berkata kepada orang banyak, “Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya, ‘Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak berkabung.’ Sebab Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan dan tidak minum, dan mereka berkata, ‘Ia kerasukan setan’. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata, ‘Lihatlah, seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang-orang berdosa’. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
     
  
"Kalau tinggal di rumah terus dikomentari tidak bekerja, sebaliknya ketika banyak meninggalkan rumah alias sering bepergian dikomentari tidak kerasan tinggal di rumah, dst..", begitulah sering kita dengar kritik atau komentar, mungkin merupakan perhatian atau asal komentar alias yang bersangkutan memang memiliki kebiasaan menilai, mengritik atau mengomentari orang lain. Mereka tidak mau bertanya atau memahami apa yang dilakukan orang lain, namun hanya melihat sekilas apa yang terjadi atau dilakukan. "Hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya", demikian sabda Yesus. Maka marilah kita menilai atau menyikapi sesama atau saudara-saudari kita setelah dengan cermat melihat apa yang dibuatnya alias setelah mereka mengakhiri kegiatannya bukan sebelumnya. Evaluasi, refleksi atau mawas diri merupakan keutamaan yang harus menjadi kebiasaan penghayatan hidup dan cara bertindak kita, sebagaimana menjadi kebiasaan mengadakan 'pemeriksaan batin' setiap hari di akhir hari/kegiatan atau menjelang istirahat/tidur malam. Yesus mengecam umat yang tidak peduli akan perintah Tuhan baik dari Yohanes Pembaptis maupun dari diri-Nya. Mereka lebih sibuk dengan pikiran mereka sendiri. Cara Allah untuk mendekati umat-Nya sering tidak dimengerti. Yohanes yang sederhana dan asketis telah diusir sebagai orang yang kerasukan setan. Yesus yang penuh kegembiraan dan luwes dalam bergaul dicap sebagai pelahap dan peminum, sahabat kaum pendosa. Keterbukaan hati untuk memahami pilihan Allah untuk menyelamatkan umat-Nya sungguh diharapkan. . (RENUNGAN PAGI). 
     
Antifon Komuni (Mat 16:24)

Barangsiapa ingin menjadi murid-Ku, hendaklah ia menyangkal diri, memanggul salibnya dan mengikuti Aku.
     
 
 

Kamis, 13 Desember 2018 Peringatan Wajib Sta. Lusia, Perawan dan Martir

Kamis, 13 Desember 2018
Peringatan Wajib Sta. Lusia, Perawan dan Martir

Aku rela kehilangan kedua mataku, daripada tidak menjadi pengantin Kristus --- Sta. Lusia

Antifon Pembuka

Inilah martir sejati yang bersedia menumpahkan darah untuk membela nama Kristus. Ia tidak takut terhadap ancaman di pengadilan. Kerajaan Surga kini menjadi miliknya.

Doa Pembuka

Allah Bapa sumber cahaya abadi, dengarkanlah kiranya kami berkat bantuan Santa Lusia, perawan dan martir-Mu. Semoga kemuliaannya yang kami peringati di dunia, kelak kami saksikan pula di surga. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

   

Ketakutan adalah lawan utama iman. Tak mungkin seseorang bisa mengembangkan kehidupan imannya dengan maksimal, jika dilanda ketakutan. Juga, ketakutan bahwa Tuhan tidak memedulikan. Bagi Yesaya, semua itu merupakan penyakit. Santa Lusia, martir yang lahir pada abad ke IV, adalah contoh orang beriman yang mampu mengatasi ketakutan, bahkan pada saat menghadapi algojo yang menuntut nyawanya. Puluhan abad sebelumnya, Yesus telah menyerukan, "Jangan takut!".

Bacaan dari Kitab Yesaya (41:13-20)
   
"Yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel."
 
Aku ini Tuhan, Allahmu. Aku memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu, "Janganlah takut. Akulah yang menolong engkau." Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel! Akulah yang menolong engkau, demikianlah sabda Tuhan; dan yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel. sesungguhnya, Aku membuat engkau menjadi papan pengirik yang tajam dan baru dengan gigi dua jajar. Engkau akan mengirik gunung-gunung dan menghancurkannya; bukit-bukit pun akan kau buat seperti sekam. Engkau akan menampi mereka, lalu angin akan menerbangkan mereka, dan badai akan menyerakkan mereka. Tetapi engkau akan bersorak-sorak dalam Tuhan dan bermegah dalam Yang Mahakudus, Allah Israel. Orang-orang sengsara dan orang-orang miskin sedang mencari air, tetapi tidak ada, lidah mereka kering kehausan. Tetapi Aku, Tuhan, akan menjawab mereka, dan sebagai Allah orang Israel, Aku tidak akan meninggalkan mereka. Aku akan membuat sungai-sungai memancar di atas bukit-bukit yang gundul, dan membuat mata air membual di tengah dataran. Aku akan membuat padang gurun menjadi telaga, dan memancarkan air dari tanah kering. Aku akan menanam pohon ara di padang gurun, pohon penaga, pohon murad dan pohon minyak. Aku akan menumbuhkan pohon sanobar di padang belantara dan pohon berangan serta cemara di sampingnya, supaya semua orang melihat dan mengetahui, memperhatikan dan memahami, bahwa tangan Tuhanlah yang membuat semuanya itu, dan Yang Mahakudus, Allah Israel, yang menciptakannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.
Ayat. (Mzm. 145: 9,10-11,12-13ab, R: 8)
1. Aku hendak mengagungkan Dikau, ya Allah, ya Rajaku, aku hendak memuji nama-Mu untuk selama-lamanya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
2. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan Kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
3. Untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yes 45:8)
Hai langit, turunkanlah embunmu, hai awan, hujankanlah keadilan. Hai bumi, bukalah dirimu, dan tumbuhkanlah keselamatan.

Yesus memuji Yohanes Pembaptis, karena dialah pribadi yang mampu menghadirkan kembali roh yang menyala-nyala dari Nabi Elia. Nubuat tentang Yohanes Pembaptis mendapatkan porsi yang cukup banyak dalam Perjanjian Lama. Namun, tidak semua yang memiliki telinga mampu mendengarkannya. Iman datang dari pendengaran, terutama pendengaran "batin" yang dikondisikan oleh hati yang terbuka. Menutup pendengaran "hati" sama saja dengan merongrong Kerajaan Surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:11-15)
 
"Tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis."
 
Pada suatu hari Yesus berkata kepada orang banyak, "Aku berkata kepadamu, Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis. Namun yang terkecil dalam Kerajaan Surga lebih besar daripadanya. Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Surga dirongrong, dan orang yang merongrongnya mencoba menguasainya. Sebab semua kitab para nabi dan kitab Taurat, bernubuat hingga tampilnya Yohanes. Dan jika kalian mau menerimanya, Yohanes itulah Elia yang akan datang itu. Barangsiapa bertelinga hendaklah ia mendengar!"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Ketika dilahirkan ke dunia kita membawa dosa asal dari Adam dan Hawa. Melalui Sakramen Baptis, kita dilahirkan kembali dalam air dan roh. Dosa asal dan dosa-dosa yang lain dihapuskan. Kita mengalami rahmat khusus sebagai manusia baru, anak-anak Allah yang terberkati. Semua berkat pewartaan Yohanes Pembaptis dan teladan baptisan Yesus di Sungai Yordan. Mari kita penuhi janji baptis kita, walau banyak tantangan yang menghadang di jalan!
 
   
SANTA LUSIA
 

Lusia lahir pada tahun 283. Orang tuanya adalah bangsawan, kaya raya dan terhormat. Lusia secara diam-diam berjanji kepada Yesus bahwa ia tidak akan pernah menikah agar dapat menjadi milik-Nya saja.

Sebagai seorang gadis jelita dengan sepasang mata yang indah, banyak pemuda bangsawan jatuh hati kepadanya. Namun, Lusia tidak tertarik. Ia lebih memilih menjadi pengantin Kristus daripada menjadi isteri dari salah satu pemuda bangsawan.

Tetapi pemuda kepada siapa ibunya telah menjanjikan Lusia, amat marah atas keputusan Lusia. Sebagai puncak kemarahannya, pemuda itu mengancam hendak membutakan kedua mata Lusia. Lusia tak gentar. Ia rela kehilangan kedua matanya daripada tidak menjadi pengantin Kristus. Itulah yang terjadi. Lusia ditikam dan menjadi martir bagi Yesus pada tahun 304 dalam usia 21 tahun.

Doa Malam

Tuhan, ajarilah aku untuk mempunyai semangat seperti Yohanes Pembaptis. Ia berani mewartakan Engkau lewat kata-kata dan tindakan. Aku pun ingin melakukan hal yang sama, sebagai bentuk nyata dari ambil bagian dalam karya-Mu. Amin.
  
RUAH

Rabu, 12 Desember 2018 Hari Biasa Pekan II Adven

Rabu, 12 Desember 2018
Hari Biasa Pekan II Adven

“Mengenai misteri Allah dalam Yesus Kristus dan Gereja-Nya. Tanpa aktivitas teologis yang sehat dan kuat, Gereja berisiko [mengalami] kegagalan dalam memberikan ekspresi penuh mengenai harmoni antara iman dan akal budi.” (Paus Benediktus XVI)


Antifon Pembuka (bdk. Hab 2:3; 1Kor 4:5)

Tuhan akan datang dan tidak akan berlambat. Ia akan menerangi yang tersembunyi dalam kegelapan, dan menyatakan dirinya kepada segala bangsa.

The Lord will come and he will not delay. He will illumine what is hidden in darkness and reveal himself to all the nations.

Doa Pembuka


Allah Bapa Mahakuasa, Engkau telah memanggil kami untuk menimba kekuatan baru. Perkenankanlah kami memperhatikan Sabda-Mu, ialah Yesus yang terurapi, yang telah sudi menjadi cahaya hidup kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (40:25-31)
 
"Tuhan yang mahakuasa memberikan kekuatan kepada yang lelah."
 
Yang Mahakudus berfirman, “Dengan siapa kalian hendak menyamakan Daku? Siapa yang setara dengan Daku? Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah! Siapa yang menciptakan semua bintang itu? Siapa yang menyuruh mereka ke luar seperti tentara, sambil memanggil nama mereka masing-masing? Tidak ada satu pun yang tidak hadir, sebab Dia itu Mahakuasa dan Mahakuat. Hai Yakub, hai Israel, mengapa engkau berkata begini, ‘Hidupku tersembunyi dari Tuhan, dan hatiku tidak diperhatikan Allahku?’ Tidakkah engkau tahu, dan tidakkah engkau mendengar? Tuhan itu Allah yang kekal, yang menciptakan alam semesta. Tuhan tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu. Pengertian-Nya tidak terduga. Tuhan memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada mereka yang tidak berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung. Tetapi orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru. Mereka seumpama rajawali yang terbang tinggi dengan kekuatan sayapnya. Mereka berlari dan tidak menjadi lesu. Mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/2, PS 835
Ref. Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
atau Puji, jiwaku, nama Tuhan, jangan lupa pengasih Yahwe.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.8-10)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan akan datang menyelamatkan umat-Nya. Berbahagialah orang yang menyongsong Dia

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:28-30)
  
"Datanglah kepada-Ku kalian yang letih lesu."
  
Sekali peristiwa bersabdalah Yesus, “Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah-lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 
Merasa lelah atau letih adalah pengalaman yang biasa dan normal. Ada banyak alasan orang mengalami kelelahan. Dalam situasi yang demikian, orang butuh istirahat. Yesuslah, tempat istirahat yang paling tepat. Dalam diri-Nya, kita mendapatkan ketenangan dan kedamaian.
Yesus adalah Sang Sumber pelepas dahaga, letih, dan lesu yang sejati. Ia mengundang setiap orang untuk mereguk kesegaran dari-Nya. Ia memberikannya secara cuma-cuma alias gratis. Yesus tentu saja bukan sekadar ”obat” atau pelarian sesaat. Setiap orang yang memiliki relasi dan hubungan yang akrab dengan Tuhan, ia tidak akan haus lagi. Tuhan mau memberikan Diri-Nya sendiri bagi kita. Ketika kita dibaptis, sudah ada jaminan bahwa kita mati bersama Kristus dan bangkit bersama Kristus. Meskipun demikian, karena kita masih berziarah dalam dunia ini dan kita adalah ibarat bejana tanah liat yang rapuh, kita bisa melepas jaminan itu. Bagaimana supaya jaminan itu abadi sifatnya bagi kita? Tuhan sudah memberikan dua sakramen lain yang bisa membantu kita yaitu Sakramen Ekaristi dan Sakramen Pengakuan Dosa. Menerima kedua sakramen ini secara teratur akan mengabadikan jaminan yang kita terima dalam pembaptisan kita. Ibarat satu keahlian, semakin kita melakukannya secara teratur, menerima pengampunan dan Komuni Kudus, kita akan semakin peka, semakin jelas, semakin sensitif, semakin merasakan tentang apa yang menunggu kita yaitu keselamatan, hidup kekal, bangkit bersama Kristus, atau masuk ke dalam surga. (RENUNGAN PAGI)
 

Antifon Komuni (Yes 40:10; 35:5)

Lihatlah, Tuhan kita akan datang dengan kuasa dan akan menerangi mata hambanya.

Behold, our Lord will come with power and will enlighten the eyes of his servants.

Seri Alkitab: INJIL MARKUS 1:1

Seri Alkitab
INJIL MARKUS 1:1

Syalom aleikhem.
Mrk. 1:1
Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.

Kata “Injil” dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab dan berakar pada bahasa Yunani. Bunyi Yunaninya euangelion; artinya ‘kabar baik’. Dalam Perjanjian Baru, Injil berarti ‘kabar baik mengenai Yesus Kristus’.

Dalam seluruh Injil Markus, tak ada keterangan mengenai siapa penulis Injil Markus. Bahkan, judul kitab pun tak ada. Tak ada dalam Injil Markus tertulis demikian, contoh, “inilah Injil menurut Markus”. Tapi, kenapa kita yakin mengenai Injil Markus dan Markus, sang penulis? Kita tahu itu semua dari Tradisi Suci.

Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik (nama tenarnya “Gereja Katolik”) memiliki dua sumber iman: (1) Tradisi Suci, (2) Alkitab Suci. Dua-duanya diterima dengan sikap hormat yang sama karena keduanya merupakan Firman Allah. Alkitab itu Firman Allah yang tertulis, Tradisi itu Firman Allah yang diwariskan secara lisan.

Nama “Yesus” merupakan transliterasi (penerjemahan) nama dari bahasa Yunani yang bunyinya “Iesous”; Latinnya berbunyi “Iesus”. Kita menyerap Latinnya. Latin dan Yunani menyerap bahasa Ibrani dan Aram. Nama Yesus, kalau diucapkan dalam bahasa Ibrani, berbunyi “Yoshua”; Aramnya “Yeshua”. Yoshua atau Yeshua artinya ‘Tuhanlah keselamatan’. Secara harafiah nama Yesus berarti ‘Tuhanlah keselamatan’.

Dalam Injil Markus, nama-Nya ditulis lengkap: “Yesus Kristus”. Kristus sebenarnya bukan nama, tapi gelar atau sebutan. Itu terjemahan dari bahasa Ibrani “Massiakh”; Yunaninya “Khristos”. Bahasa Indonesia menyerap Yunaninya melalui Latin. Mesias artinya ‘yang diurapi’. Dalam kitab-kitab Perjanjian Lama, kalau orang dilantik menjadi imam atau nabi atau raja, orang itu diurapi dengan minyak. Diurapi artinya kepalanya dituangi dengan minyak. Maknanya, Allah memberikan Roh dan kuasa-Nya kepada orang yang dituangi minyak itu. Dalam Perjanjian Baru, kata mesias itu sebutan untuk raja penyelamat yang dijanjikan oleh Allah.

Orang Yahudi pada zaman Yesus dan sebelum Yesus memahami kata mesias dalam arti politik dan militer. Maksudnya, mesias diharapkan memulihkan kerajaan seperti dulu ketika Raja Daud menjadi pemimpin atas bangsa Israel. Mesias dihubungkan dengan kekuatan, kekuasaan, pemerintahan secara politik. Namun, kata mesias dalam diri Yesus tak mengacu pada hal itu. Dialah Raja Penyelamat yang dijanjikan untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa.

Dalam Injil lain, jarang nama Yesus disebut lengkap: Yesus Kristus. Dalam surat Paulus, memang banyak sebutan lengkap Yesus Kristus, atau dibalik: Kristus Yesus. Dalam Mrk. 1:1, nama-Nya ditulis lengkap. Namanya Yesus, gelar-Nya Kristus yang artinya Mesias. Yesus Kristus berarti Yesus Sang Mesias, Yesus yang diurapi.

“Anak Allah” menunjukkan hubungan Yesus Kristus yang begitu khas dengan Allah. Yesus menyebut Allah sebagai Bapa-Nya. Karena Allah adalah Bapa-Nya, hubungannya begitu khas. Maka, Yesus Kristus disebut Anak Allah. Jangan salah mengerti, anak di sini bukan dalam pengertian biologis bahwa Allah bisa beranak. Bukan demikian. Sekali lagi, itu menunjukkan hubungan yang sangat erat dan istimewa antara Allah Sang Bapa dan Yesus Kristus.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

NOTA: Share gratis, silakan...

Seri Katekismus: GELAR PUTRA ALLAH

Seri Katekismus
GELAR PUTRA ALLAH

Syalom aleikhem.
Gelar “Putra Allah”, dalam kitab-kitab Perjanjian Lama, diberikan kepada para malaikat, bangsa terpilih, anak-anak Israel, para raja. Maksudnya, mereka dijadikan “anak angkat Allah”, punya hubungan yang istimewa dengan Allah.

Gelar Putra Allah disematkan juga bagi Tuhan Yesus. Hal ini jelas dalam pengakuan Rasul Petrus sebagaimana dicatat dalam Mat. 16:16. Tuhan Yesus menyatakan pernyataan Rasul Petrus itu merupakan perwahyuan dari Allah Bapa. Pengakuan itulah pusat iman apostolik (iman rasuli, berasal dari Para Rasul).

Tuhan Yesus sendiri menyatakan diri-Nya adalah Sang Putra yang mengenal Sang Bapa. Ia juga menyatakan diri-Nya berbeda dari “hamba-hamba”, yaitu para nabi, yang dahulu telah diutus oleh Allah. Dalam nas lain, dinyatakan bahwa Tuhan Yesus lebih tinggi daripada para malaikat.

Jelas, Tuhan Yesus adalah Putra Allah. Para Rasul (termasuk kita) adalah putra-putra Allah juga. Lalu, apa bedanya Tuhan Yesus dengan kita kalau sama-sama “putra Allah”? Penjelasan tentang ini tersurat dalam Yoh. 20:17. Keputraan kita dan keputraan Tuhan Yesus sangat berbeda. Ia sendiri menyatakan perbedaan itu dengan berkata “Bapa-Ku dan Bapamu”. Hubungan Tuhan Yesus dengan Allah sebagai Bapa sangat berbeda kualitasnya dibandingkan hubungan kita dengan Allah sebagai Bapa.

Suara Sang Bapa pun menyatakan keputraaan istimewa Tuhan Yesus. Dua kali Injil mencatat perihal itu: waktu pembaptisan Tuhan dan penampakan kemuliaan-Nya. Tuhan Yesus sendiri menyatakan diri-Nya adalah Putra Tunggal Allah. Tunggal artinya satu-satunya, tak ada yang lain lagi seperti Dia. Yoh. 10:36 bahkan menyatakan Dia telah ada secara abadi (istilahnya: “pre-existensi” atau “pra-ada”).

Pengakuan keputraan sudah muncul tatkala Tuhan wafat di kayu salib. Kepala pasukan berucap di depan Tuhan yang tergantung pada salib, “Sungguh, orang ini adalah Anak Allah” (Mrk. 15:39). Karena segala kesaksian itu, iman Kristen dengan teguh meyakini bahwa Tuhan Yesus bergelar Putra Allah, juga tahu makna terdalam gelar itu. Lalu, Para Rasul mengakui, “Kami telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran” (Yoh. 1:14).

** Ringkasan atas Katekismus Gereja Katolik (KGK) No. 441 – 445

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Selasa, 11 Desember 2018 Hari Biasa Pekan II Adven

Selasa, 11 Desember 2018
Hari Biasa Pekan II Adven
 
“Kita memerlukan Allah menjelma, yang akan mati, agar kita hidup.” (St. Gregorius dari Nazianze)
 

Antifon Pembuka (Za 14:5.7)

Tuhan pasti akan datang, diiringi semua orang kudus, bersinarkan cahaya gemilang.
   
Behold, the Lord will come, and all his holy ones with him;and on that day there will be a great light.
   
Doa Pembuka
   

Ya Allah, Engkau telah menunjukkan keselamatan-Mu kepada segala ujung bumi. Semoga kami senantiasa berharap dalam sukacita sambil menantikan kelahiran Kristus, Putra-Mu. Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
Inilah berita gembira dari Tuhan: Perhambaan umat-Nya akan segera berakhir. Kesalahan mereka telah diampuni. Dia akan datang untuk membebaskan umat-Nya. Karena itu, mereka tidak perlu lagi bersedih hati.
     

Bacaan dari Kitab Yesaya (40:1-11)
    
"Allah menghibur umat-Nya."
    
Beginilah firman Tuhan, “Hiburlah, hiburlah umat-Ku! Tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan Tuhan dua kali lipat karena segala dosanya.” Ada suara berseru, “Siapkanlah di padang gurun jalan bagi Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, setiap gunung dan bukit harus diratakan. Tanah yang berbukit-bukit harus menjadi rata, dan yang berlekak-lekuk menjadi datar. Maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama! Sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya.” Terdengarlah suatu suara, “ Berserulah!” Jawabku, “Apa yang harus kuserukan?” Serukanlah: Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang. Rumput menjadi kering, apabila Tuhan menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput. Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya.” Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda, “Lihat, itu Allahmu!” Lihat, itu Tuhan Allah! Ia datang dengan kekuatan, dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Seperti seorang gembala Ia menggembalakan ternak-Nya dan menghimpunkan-Nya dengan tangan-Nya. Anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Lihat, Tuhan datang dengan kekuatan!
Ayat. (Mzm 96:1-2.3.10ac.11-12.13)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang daripada-Nya.
2. Sebab mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: "Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."
3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
4. Bersukacitalah di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hari Tuhan sudah dekat, Ia datang sebagai penyelamat.

Seeokor domba yang hilang tetapi dicari sampai dapat. Caranya dengan meninggalkan sembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Begitu sudah didapat, akan ada pesta besar. Begitulah Bapa di surga tidak menghendaki seorang pun dari kita hilang.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:12-14)
     
"Bapamu tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang."
    
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Bagaimana pendapatmu? Jika seseorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang 99 ekor di pegunungan, lalu pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika ia berhasil menemukannya, lebih besarlah kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang sembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian pula Bapamu yang di surga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Sifat Allah dan manusia sungguh berbeda. Kebanyakan manusia hanya mau berurusan dengan orang-orang yang "beres" saja dan enggan berurusan dengan orang yang "tidak beres" karena biasanya tidak mendatangkan keuntungan dan malah sering kali membebani. Allah justru lebih rindu mencari dan mendekati manusia yang "tidak beres" karena dosa-dosa yang melumuri hidup kita dan anehnya, tapi nyata, justru kitalah yang menjadi pusat perhatian Allah. Mari kita sambut cinta-Nya dengan bertobat. Gunakanlah masa Adven ini dengan baik.
    
Antifon Komuni (Bdk. 2Tim 4:8)
    
Hakim hanya akan memberikan mahkota kebenaran kepada orang-orang yang merindukan kedatangan-Nya.
    
The Just Judge will bestow a crown of righteousness on those who eagerly await his coming.
 
 
  
Doa Malam

Bapa kami yang ada di surga, Engkau tidak menghendaki seorang pun di antara kami yang tersesat dan hilang, maka dengan sabar Engkau akan mencari dan menemukan kami kembali. Biarlah tangan kami selalu Kautuntun dan Kaubimbing ke tempat yang Kaukehendaki. Amin. 
   
RUAH

Bacaan Harian 10 - 16 Desember 2018

Bacaan Harian 10 - 16 Desember 2018
   
Senin, 10 Desember: Hari Biasa Pekan II Adven (U).

Yes 35:1-10; Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14; Luk 5:17-26.

Selasa, 11 Desember: Hari Biasa Pekan II Adven (U).

Yes 40:1-11; Mzm 96:1-3.10ac.11-12.13; Mat 18:12-14

Rabu, 12 Desember: Hari Biasa Pekan II Adven (U).

Yes 40:25-31; Mzm 103:1.2.3-4.8.10; Mat 11:28-30.

Kamis, 13 Desember: Peringatan Wajib Sta. Lusia, Perawan, Martir (M).

Yes 41:13-20; Mzm 145:9.10-11.12-13ab; Mat 11:11-15.

Jumat, 14 Desember: Peringatan Wajib St. Yohanes dari Salib, Imam dan Pujangga Gereja (P).

Yes 48:17-19; Mzm 1:1-2.3.4.6; Mat 11:16-19.


Sabtu, 15 Desember: Hari Biasa Pekan II Adven (U).

Sir 48:1-4.9-11; Mzm 80:2ac.3b.15-16.18-19; Mat 17:10-13.

Minggu, 16 Desember: Hari Minggu Adven III (MM/U)

Zef 3:14-18a; MT Yes 12:2-3.4bcd.5-6; Flp 4:4-7; Luk 3:10-18.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy