| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 03 Januari 2019 Hari Biasa Masa Natal

Kamis, 03 Januari 2018
Hari Biasa Masa Natal

Dengan mencintai sesamamu dan memperhatikan mereka, kamu maju di dalam perjalananmu --- St Agustinus.
 
Antifon Pembuka (Mzm 118:26-27)

Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Dialah Tuhan Allah yang menerangi kita.
   
Blessed is he who comes in the name of the Lord: The Lord is God and has given us light.
   
Doa Pagi


Allah Bapa Yang Mahabaik, Putra-Mu yang tunggal telah tampak sebagai manusia, dan kami mengakui-Nya sebagai seorang di antara kami. Semoga hidup kami pun dapat disesuaikan dengan hidup-Nya berkat bantuan rahmat-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan
dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:29-3:6)
  
"Setiap orang yang tetap berada dalam Yesus tidak berbuat dosa lagi."

Anak-anakku terkasih, jikalau kamu tahu, bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang, yang berbuat kebenaran, lahir dari pada-Nya. Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Allah. Saudara-saudaraku terkasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak. Akan tetapi kita tahu bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia suci adanya. Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa adalah pelanggaran hukum Allah. Dan kamu tahu, bahwa Kristus telah menyatakan diri-Nya untuk menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa. Karena itu setiap orang yang tetap berada dalam Dia, tidak berdosa lagi, setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan mengenal Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita

Ayat. (Mzm 98:1.3c-4.5.6)

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
3. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring, bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 1:14:12b)
Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, semua orang yang menerima-Nya diberi kuasa menjadi anak-anak Allah.
 
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:29-34)


"Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia."
  
Ketika Yohanes membaptis di Sungai Yordan, Ia melihat Yesus datang kepadanya. Maka katanya, "Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Sesudah aku akan datang seorang yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. Aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi Yang mengutus aku membaptis dengan air telah berfirman Jikalau engkau melihat Roh turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dia itulah yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya! Maka aku memberikan kesaksian: Dia inilah Anak Allah."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan
  
Hari-hari sesudah hari raya Natal, bacaan-bacaan dalam perayaan Ekaristi mengajak kita semakin meyakini bahwa yang lahir pada hari Natal itu sungguh adalah Tuhan beserta kita. Penyertaan-Nya bukan hanya berada bersama, tetapi berkarya demi keselamatan umat manusia. Dialah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia seperti diserukan oleh Yohanes Pembaptis. Selanjutnya, ia memberikan kesaksian bahwa ketika membaptis Tuhan Yesus, Roh Kudus datang dan tinggal di atas-Nya dan menyatu dengan-Nya. Maka Dialah yang akan membaptis bukan dengan air, seperti Yohanes Pembaptis, melainkan dengan Roh Kudus. Pembaptisan oleh Yohanes adalah tanda pertobatan, sedangkan pembaptisan dengan Roh Kudus menyucikan. Baptis air oleh Yohanes menandakan bahwa penerima baptis bersedia dan mau bemsaha memperbaiki hidupnya. Usaha manusia menjadi yang utama; pertobatan yang terjadi merupakan hasil usaha manusiawi belaka. Pembaptisan dalam Roh Kudus mengubah manusia lama menjadi baru, yaitu menjadi anak-anak Allah. Itu terjadi karena kehendak dan karya Allah. Karena kasih-Nya Allah berkenan mengangkat manusia berdosa sebagai anakanak-Nya. Martabat manusia diangkat dari dalam kuasa dosa ke dalam kuasa-Nya dan mengambil bagian dalam hidup ilahi-Nya. Maka, penerimaan Sakramen Baptis yang menandakan kehadiran Allah yang menyelamatkan itu tidak boleh dipandang enteng. Untuk menerima-Nya diperlukan persiapan yang matang. Menerima sakramen tanpa persiapan yang baik memang tetap sah, tetapi akan terasa sebagai upacara atau ritus belaka dan kurang menghayati maknanya yang amat mendalam itu.

Seperti Yohanes memberi kesaksian tentang Yesus sebagai Anak Domba Allah, kita pun mesti memberikan kesaksian bahwa Dia yang kita rayakan kelahiran-Nya adalah benar-benar Allah yang mendatangi umat-Nya. Ini yang mestinya menjadi pokok perhatian kita ketika merayakan Natal. Pewartaan dan kesaksian mengenai hal itu jauh lebih penting daripada pesta atau perayaan dengan kegiatan-kegiatan heboh. Dengan merayakan Natal, perayaan syukur atas karya keselamatan Allah yang kita terima mesti mewujud dalam hidup kita setelah merayakan Natal. Tanpa adanya perubahan hidup, merayakan Natal menjadi lebih bersifat seremonial daripada perayaan iman. jika demikian perayaan Natal dari tahun yang satu ke tahun berikumya akan berlalu tanpa arti. Kalaupun Natal tahun tertemu membawa kesan, sering hanya sebatas pada kesemarakan upacara atau kemeriahan pesta belaka. Betapa sering terdengar ungkapan: “Natal tahun ini meriah sekali, tidak seperti tahun lalu. Kornya bagus dan berseragam; petugas liturgi disiapkan dengan baik.” Tentu amat disayangkan jika perayaan yang dipersiapkan dengan amat baik dan amat bermakna bagi keselamatan semua orang itu dibiarkan berlalu dari waktu ke waktu tanpa perubahan hidup iman yang lebih baik pada masa selanjutnya. Mari kita maknai Natal sebagaimana maksud dan isinya. (YH/INSPIRASI BATIN 2019)
 
Antifon Komuni (Ef 2:4; Rm 8:3)
  
Oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, Ia mengutus Anak-Nya dalam rupa manusia yang berdosa.
 
Because of that great love of his with which God loved us, he sent his Son in the likeness of sinful flesh.
    
Doa Malam

Tuhan Yesus, para murid Yohanes yang mendengar dan melihat Engkau sebagai Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia sangat takjub dan kemudian mengikuti Engkau serta tinggal bersama-Mu. Aku bersyukur karena telah memperoleh anugerah untuk mengikuti Engkau dan tinggal di dalam Engkau. Semoga karena rahmat-Mu aku sanggup untuk selalu berjalan bersama Engkau menuju kerajaan Allah. Amin.

ST. BASILIUS AGUNG DAN ST. GREGORIUS DAR! NAZIANZE

 
St. Basilius lahir sekitar tahun 330, di Kacsaria, Kapadokia Asia Kecil. Diangkat sebagai Uskup Kaesaria pada tahun 270. Sebagai uskup, Basilius adalah tokoh Katolik yang berani dan heroik dalam melawan ajaran sesat Arianisme. Tahun 372 Kaisar Valens mengutus Modestus, prefeknya, ke Kapadokia untuk menetapkan Arianisme sebagai agama negara. Modestus mendekati sang uskup suci, berkata-kata keras tentang ajarannya dan mengancam dengan kekerasan, pengasingan, kemartiran dan kematian. Terhadap kata-kata tiran Bysantin itu, Basilius menanggapi dengan kedamaian iman ilahi, “Apakah sudah semuanya engkau katakan? Tak sedikit pun dari yang kaukatakan menyentuhku. Kita tak memiliki apa pun, kita tak bisa dirampok. Pengasingan itu tidak mungkin, karena tempat mana pun di bumi Allah ini adalah rumahku, Siksaan tidak dapat mengusik aku, karena aku tak punya tubuh. Dan kematian kuterima, karena akan membawaku lebih cepat kepada Allah. Dalam banyak arti aku sudah mati; sudah lama aku bergegas ke kubur.”
Terkejut, sang prefek berkata, “Sampai hari ini tidak ada orang berbicara kepadaku dengan begitu berani.” “Mungkin,” Basilius kembali menanggapi, “engkau belum pernah bertemu seorang uskup.” Modestus segera kembali ke Valens. “Kaisar,” katanya, “kita dikalahkan oleh pemimpin Gereja itu. Ia terlalu kuat untuk diancam, terlalu teguh untuk didebat dan terlalu pintar untuk dirayu.” 
 
Basilius adalah seorang berkarakter kuat, bagai lampu bercahaya, cemerlang pada masanya. Tetapi seiring api memancar dari lampu itu, menerangi dan menghangatkan dunia, ia membakar dirinya sendiri; sementara bangunan rohani sang santo bertumbuh, tubuhnya melemah dan pada umur 49 tahun penampilannya sudah seperti orangtua. Dalam setiap tahap aktivitas gerejawi ia memerlihatkan talenta dan kerajinan yang luar biasa. Ia seorang teolog besar, pengkhotbah ulung, penulis berbakat, penulis dua peraturan hidup monastik dan pembaru liturgi Timur. Ia meninggal dalam usia 49 tahun (379). Sedangkan St. Gregorius yang disebut “Sang Teolog” oleh orang-orang Yunani ini lahir di Nazianze, Kapadokia, tahun 339. la adalah salah satu dari “Tiga Cahaya Gereja dari Kapadokia.” Ibunya, St. Nonna, sangat berpengaruh membentuk dasar hidup kudusnya sebagai orang dewasa. Ia dididik di sekolahsekolah terkenal pada masa itu Kaesarea, Alexandria dan Atena. Di Atena ia menj alin persahabatan yang akrab dengan St. Basilius, suatu persahabatan yang masih terbakar oleh antusiasme orang muda bahkan ketika ia menyampaikan kotbah dalam pemakaman temannya itu.

Gregorius dibaptis tahun 360 dan untuk beberapa waktu hidup sebagai pertapa eremit. Tahun 372 ia ditahbiskan Uskup di Nazianze oleh St. Basilius. Tahun 381 ia menerima takhta uskup agung Konstantinopel. Namun, karena lebih suka hidup dalam kesunyian, akhirnya setelah ayahnya meninggal, ia mengundurkan diri kembali ke hidup tersembunyi dan mendedikasikan diri sepenuhnya kepada kontemplasi. Dalam masa hidupnya, ia sangat merindukan kesunyian, tapi tuntutan zaman memanggilnya berulang kali untuk melakukan karya pastoral dan untuk berpartisipasi dalam gerakan gerejawi pada masa itu. Tak diragukan ia adalah salah seorang orator terbesar dalam sejarah Gereja; karyanya yang banyak dan besar terkait erat dengan keterampilannya berbahasa yang luar biasa. Tulisan-tulisannya membuatnya pantas di gelari “Pujangga Gereja”.

Antara St. Basilius dan St. Gregorius dari Nazianze terjalin persahabatan yang erat sejak masa muda hingga usia tua mereka. Kalau di dunia monastik barat St. Benediktus adalah bapak dan pendiri, di timur St. Basliuslah orangnya. * (RUAH 2012)

Rabu, 02 Januari 2019 Peringatan Wajib. St. Basilius Agung dan St. Gregorius dari Nazianze Uskup dan Pujangga Gereja

Rabu, 02 Januari 2019
Peringatan Wajib. St. Basilius Agung dan St. Gregorius dari Nazianze Uskup dan Pujangga Gereja
   
“Orang yang tidak lagi hidup menurut daging, digambarkan sebagai manusia rohani.” (St. Basilius Agung)


Antifon Pembuka (Bdk. Sir 44:15,14b)

Hendaknya kebijaksanaan para kudus diwartakan oleh bangsa-bangsa dan pujian untuk mereka dikumandangkan oleh Gereja; nama mereka akan dikenang sepanjang masa.

Let the peoples recount the wisdom of the Saints, and let the Church proclaim their praise. Their names will live on and on.

Pengantar


Santo Basilius Agung (329-379) adalah seorang Uskup dan Pujangga Gereja, berasal dari Kaesarea, ibukota Provinsi Kapadokia, Asia Kecil; seorang pembela ajaran iman Kristiani dari ajaran sesat Arianisme. St. Gregorius Nazianze (329-390) juga adalah Uskup dan Pujangga Gereja. Ia bertemu dengan Basilius di Atena, Yunani, sewaktu studi dan kemudian menjadi sahabat karib.

Doa Pagi

Ya Allah, Engkau telah menerangi Gereja-Mu, dengan teladan dan ajaran Santo Basilius dan Gregorius, Uskup-Mu. Kami mohon semoga dengan rendah hati kami mendalami kebenaran-Mu, dan dengan setia mewujudkannya dalam cinta kasih. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:22-28)
  
"Apa yang telah kamu dengar harus tetap tinggal di dalam dirimu."
    
Anak-anakku terkasih, barangsiapa menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus, dia itu seorang pendusta! Dan barangsiapa menyangkal baik Bapa maupun Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengakui Anak, ia juga memiliki Bapa. Dan kamu, apa yang telah kamu dengar dari semula, itu harus tetap tinggal di dalam dirimu. Jika apa yang telah kamu dengar dari semula itu tetap tinggal di dalam dirimu, maka kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa. Dan inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal. Semua ini kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu. Sebab di dalam dirimu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari Yesus. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan Yesus mengajar kamu tentang segala sesuatu – dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta – dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat. (Mzm 98:1.2-3b.3c-4)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah.


Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Ibr 1:1-2)
Dahulu kala dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi; pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya.  
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:19-28)
  
"Sesudah aku akan datang Dia yang sudah ada sebelum aku."
   
Inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus kepadanya beberapa imam dan orang-orang Lewi untuk menanyakan kepadanya, ‘Siapakah Engkau?’ Yohanes mengaku dan tidak berdusta, katanya, “Aku bukan Mesias!” Lalu mereka bertanya kepadanya, “Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?” Yohanes menjawab, “Bukan!” “Engkaukah nabi yang akan datang?” Ia pun menjawab, “Bukan!” Maka kata mereka kepadanya, “Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?” Jawab Yohanes, “Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan seperti yang telah dikatakan Nabi Yesaya.” Di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. Mereka bertanya-tanya kepadanya, “Mengapa engkau membaptis jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?” Yohanes menjawab kepada mereka, “Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.” Hal ini terjadi di Betania yang di seberang Sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis orang.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

  
Jika kita bertemu dan berkenalan dengan orang lain, kita tentu saja akan menyebut nama kita masing-masing. Dan nama ini tentu menunjuk pada diri kita. Andai kata saya anaknya presiden, saya bahkan tidak akan memperkenalkan diri seperti itu. Bagaimana dengan Yohanes? la memilih cara memperkenalkan diri yang lain; hebatnya, yang dia perkenalkan justru orang Iain...

Aku adalah suara yang berseru di padang gurun: siapkanlah jalan bagi-Nya... Aku adalah dia yang menunjuk: lihatlah sang Anak Domba Allah... Aku adalah dia yang membuka tali kasut-Nya pun aku tak pantas... Bahkan sepanjang sejarah orang lebih suka menyebut identitas Yohanes Pembaptis berdasarkan apa yang ia lakukan untuk orang Iain: misalnya: Dia adalah utusan Tuhan... pendahulu Kristus... penyiap jalan... fajar yang mengawali mentari pagi...

Siapakah engkau? Apakah yang engkau lakukan bagi Tuhan, bagi Kristus, bagi Gereja, dan bagaimana engkau dikenal oleh kesaksianmu, oleh pewartaanmu, oleh kehidupanmu? Apakah orang mengenal Allah, Kristus, Gereja Katolik melalui hidupmu? Selamat menjadi I'onstensoir devant Ie monde....monstrans, penunjuk, penghadir Tuhan di muka bumi ini.
  (TP/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2019)


Antifon Komuni (1Kor 1:23-24)
 
Kami memberitakan Kristus yang disalibkan; Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah. 
  
We proclaim Christ crucified; Christ, the power of God and the wisdom of God.
  
Di samping setiap orang beriman, berdiri seorang malaikat sebagai pelindung dan gembala yang akan menuntunnya kepada kehidupan. – St. Basilius Agung (330-379), Uskup dan Pujangga Gereja

Selasa, 01 Januari 2019 Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah

Selasa, 01 Januari 2019
Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah (Hari Kedelapan dalam Oktaf Natal)
  
“Bunda Maria, Bunda Allah…, bait Allah yang kudus yang di dalamnya Tuhan sendiri dikandung… Sebab jika Tuhan Yesus adalah Allah, bagaimanakah mungkin Bunda Maria yang mengandung-Nya tidak disebut sebagai Bunda Allah?” (St. Sirilus dari Alexandria)
   

Antifon Pembuka (bdk. Yes 9:2.6; Luk 1:33)

Hari ini kita diliputi terang karena Tuhan telah lahir bagi kita. Nama-Nya: Penasihat Ajaib, Allah Perkasa, Raja Damai, Bapa Kekal. Pemerintahan-Nya takkan berkesudahan.

Today a light will shine upon us, for the Lord is born for us; and he will be called Wondrous God, Prince of peace, Father of future ages: and his reign will be without end.
 
Lux fulgebit hodie super nos: quia natus est nobis Dominus: et vocabitur Admirabilis, Deus, Principes pacis, Pater futuri sæculi: cuius regni non erit finis.


atau

Salam Bunda yang suci, Bunda mulia Penguasa abadi, yang memerintah surga dan bumi.

Hail, Holy Mother, who gave birth to the King, who rules heaven and earth for ever.

Salve sancta Parens, enixa puerpera Regem, qui cælum terramque regit in sæcula sæculorum.
 
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan dan Syahadat
  
Doa Pembuka

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Engkau telah menganugerahi umat manusia keselamatan kekal dengan perantaraan Santa Maria, Perawan dan Bunda. Kami mohon, semoga kami pun Kauperkenankan menikmati doa dan perlindungannya, sebab ia telah melahirkan bagi kami Putra-Mu, pemberi hidup, yaitu Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Bilangan (6:22-27)
   
"Mereka harus meletakkan nama-Ku atas orang Israel: maka Aku akan memberkati mereka."
      
Sekali peristiwa Tuhan berfirman kepada Musa, "Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya: Beginilah harus kamu memberkati orang Israel, katakanlah kepada mereka: Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang Israel, maka Aku akan memberkati mereka."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2 PS 809
Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil Allah kami adalah rahim.
Ayat. (Mzm 67:2-3.5.6.8; 2/4)
1. Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya. Kiranya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku di atas bumi.
3. Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya!

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (4:4-7)
   
"Allah mengutus Anak-Nya yang lahir dari seorang perempuan."
    
Saudara-saudara, setelah genap waktunya, Allah mengutus Anak-Nya yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli waris-ahli waris, oleh karena Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Ibr 1:1-2)
Dahulu Allah berkata kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi; kini Ia bersabda kepada kita dengan perantaraan Putra-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:16-21)
  
"Mereka mendapati Maria, Yusuf, dan si Bayi. Pada hari kedelapan Ia diberi nama Yesus."
     
Setelah mendengar berita kelahiran penyelamat dunia, para gembala cepat-cepat berangkat ke Betlehem, dan mendampati Maria dan Yusuf serta Bayi yang terbaring di dalam palungan. Ketika melihat Bayi itu, para gembala memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu dalam hati dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Ketika genap delapan hari umurnya, Anak itu disunatkan, dan Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Barangsiapa tidak percaya bahwa Bunda Maria adalah Bunda Allah, maka ia adalah orang asing bagi Allah. Sebab Bunda Maria bukan semata-mata saluran, melainkan Kristus sungguh-sungguh terbentuk di dalam rahim Maria secara ilahi (karena tanpa campur tangan manusia) namun juga manusiawi (karena mengikuti hukum alam manusia). --- St. Gregorius dari Nazianze
 
Renungan

SELAMAT TAHUN BARU 2019! Suasana tahun baru adalah suasana sukacita. Tahun baru membawa harapan baru, semangat baru, keyakinan baru....., semoga hal-hal yang lebih baik terjadi pada tahun ini, untuk hidup kita, keluarga, dan komunitas kita; juga untuk masyarakat, bangsa, dan negara kita, Indonesia! 
 
 Bersama Gereja, kita selalu mengalami tahun baru dengan Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah, yang sekaligus juga ditetapkan sebagai Hari Perdamaian Dunia. Injil hari ini mewartakan di manakah inti perdamaian dunia itu. Para gembala mendapati itu lalu memberitahukan apa yang dikatakan para malaikat ketika menjumpai mereka. Yang dikatakan para malaikat adalah kabar sukacita bagi segala bangsa karena Sang Juruselamat, yaitu Kristus dan Tuhan telah lahir dan hadir di tengah kita, umat manusia (Luk 2:10-11). Dialah Yesus Kristus Tuhan yang kemudian hidup, berkarya, wafat dan bangkit, serta dimuliakan! Seluruh iman akan Tuhan Yesus Kristus tersebut disajikan oleh penginjil Lukas pada adegan perjumpaan para gembala dengan Kanak-kanak Yesus itu, bersama Bunda Maria, dan Bapa Yusuf di sekitar palungan itu. Yesus Kristus adalah Pembawa damai yang sejati, yakni untuk menebus kita, seperti disampaikan pada bacaan kedua, sehingga kita manusia didamaikan dengan Allah, dan bahkan kita menjadi anak-anak Allah. 
 
 Dari sekian pengharapan dengan datangnya tahun baru ini, pastilah hidup damai menjadi kerinduan paling dasar setiap manusia. Banyak yang mengira bahwa damai dan sukacita ditemukan dalam kenaikan pangkat, jabatan, harta, atau tambahnya fasilitas duniawi kita. Perayaan hari ini menunjukkan hal yang berbeda. Suasana damai dan sukacita para gembala bersama Bunda Maria dan Bapa Yusuf justru diperoleh karena perjumpaan dengan Yesus Kristus, Tuhan kita, yang diletakkan di atas palungan. Palungan sebenarnya adalah simbol altar. Dalam konteks hidup beriman kita, altar adalah tempat Yesus Kristus hadir dalam rupa roti dan anggur, dalam Ekaristi Suci. Merayakan Ekaristi di sekeliling altar sama saja mengenangkan kebersamaan para gembala dengan Santa Perawan Maria Bunda Allah dan Bapa Yusuf yang mengelilingi Yesus kecil di atas palungan! Marilah kita memohon dengan keyakinan bahwa sukacita dan damai sejati yang kita mohon ini hanya akan diperoleh melalui perjumpaan kita dengan Kristus, khususnya yang hadir dalam Ekaristi. (EM/INSPIRASI BATIN 2019)

Antifon Komuni (Ibr 13:8)

Yesus Kristus tetap sama: dahulu, sekarang dan selama-lamanya.

Jesus Christ is the same yesterday, today, and for ever.
 
 

Senin, 31 Desember 2018 Hari Ketujuh dalam Oktaf Natal

Senin, 31 Desember 2018
Hari Ketujuh dalam Oktaf Natal

“Allah itu agung melebihi setiap makhluk. Karena itu, kita harus membersihkan pembicaraan kita tentang Dia terus-menerus dari segala keterbatasan, dari segala gambaran, dari segala ketidaksempurnaan, supaya jangan menggantikan Allah "yang tidak terucapkan, yang tidak dimengerti, yang tidak kelihatan, yang tidak dibayangkan" (Liturgi santo Yohanes Kristostomus, Doa Syukur Agung) dengan gambaran-gambaran manusiawi kita tentang Dia. Kata-kata manusiawi kita tidak pernah akan mencapai misteri Allah.” (Katekismus Gereja Katolik, 42)

Antifon Pembuka (bdk. Yes 9:6)

Seorang anak lahir untuk kita, seorang putra dianugerahkan kepada kita. Ia memegang kendali pemerintahan dan disebut penasihat ulung.
    
  
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
    
Doa Pembuka

Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, Engkau menghendaki kelahiran Putra-Mu, Yesus Kristus menjadi dasar dan puncak iman kami. Bantulah kami agar dapat bersatu dengan Dia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin

Waktu ini adalah waktu yang terakhir. Tandanya, sudah banyak antikristus yang bangkit untuk menyebarkan dusta. Murid Yesus yang sesungguhnya harus tetap tinggal dalam kebenaran dan menjadi pewarta kebenaran, bukan pewarta berita palsu (hoaks).
 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:18-21)
 
"Kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus dan dianugerahi pengetahuan."
  
Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang; bahkan sekarang telah bangkit banyak antikristus! Itulah tandanya bahwa waktu ini benar-benar waktu yang terakhr. Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama kita. Tetapi hal itu terjadi supaya menjadi nyata bahwa tidak semua orang sungguh termasuk pada kita. Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua dianugerahi pengetahuan. Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya, dan karena kamu juga mengetahui bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai di hadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 96:1-2. 11-12. 13)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya.
2. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak sorai.
3. Biarlah mereka bersorak sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 1:14,12b)
Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita. Semua orang yang menerima Dia diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah.

Firman telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Kita telah melihat kemuliaan-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa yang hidup penuh kasih dan kebenaran. Oleh karena itu, dari pada-Nya datang kasih karunia dan kebenaran.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:1-18)
  
"Firman telah menjadi manusia."
    
Pada awal mula adalah Firman; Firman itu ada bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia, dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup, dan hidup itu adalah terang bagi manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan, tetapi kegelapan tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes. Ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia sendiri bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang sedang datang ke dalam dunia. Terang itu telah ada di dalam dunia, dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima Dia diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya, orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih dan kebenaran. Tentang Dia Yohanes memberi kesaksian dan berseru, “Inilah Dia yang kumaksudkan ketika aku berkata: Sesudah aku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.” Karena dari kepunahan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus. Tidak seorang pun pernah melihat Allah, tetapi Anak Tunggal Allah yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan


Yesus Kristus Sang Firman Allah telah sungguh-sungguh hadir di tengah-tengah kita dan menjadi bagian dari kehidupan kita. Ia hadir sebagai jaminan keselamatan kita dalam kehidupan di dunia ini. Asal kita mau hidup berdasarkan bimbingan-Nya dan mau mengandalkan kekuatan-Nya dalam setiap persoalan, maka kita pun pasti akan selamat. Bersediakah kita? Renungkan jawaban kita masing-masing, sekaligus sebagai bahan refleksi pada hari tutup tahun 2018 ini.
(RUAH)

Antifon Komuni (1Yoh 4:9)

Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

Doa Malam

Tuhan Yesus, dalam kelahiran-Mu telah Kaunyatakan kebaikan dan cinta kasih terhadap kami. Semoga kami selalu bersyukur atas anugerah-anugerah-Mu ini dan bersedia juga menyatakan dalam tingkah laku kami. Sebab Engkaulah Tuhan kami. Amin. .
 
 
SELAMAT MENYAMBUT
TAHUN BARU 2019
 

Minggu,30 Desember 2018 Pesta Keluarga Kudus, Yesus, Maria, Yusuf (Oktaf Natal)

Minggu,30 Desember 2018
Pesta Keluarga Kudus, Yesus, Maria, Yusuf (Oktaf Natal)

Keluarga Kristen adalah tempat pendidikan doa yang pertama. Atas dasar Sakramen Perkawinan, keluarga adalah "Gereja rumah tangga", di mana anak-anak Allah berdoa "sebagai Gereja" dan belajar bertekun dalam doa. Teristimewa untuk anak-anak kecil, doa sehari-hari dalam keluarga adalah kesaksian pertama untuk ingatan Gereja yang hidup, yang dibangkitkan dengan penuh kesabaran oleh Roh Kudus. (Katekismus Gereja Katolik, 2685)

Antifon Pembuka (Luk 2:16)

Para gembala bergegas datang dan bertemu dengan Maria dan Yusuf serta Sang Bayi yang terbaring di palungan.

The shepherds went in haste, and found Mary and Joseph and the Infant lying in a manger.

Deus in loco sancto suo: Deus, qui inhabitare facit unamines in domo: ipse dabit virtutem et fortitudinem plebi suae.
    
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan dan Syahadat
Doa Pagi

Ya Allah, Engkau berkenan memberikan kepada kami Keluarga Kudus sebagai teladan yang unggul. Semoga kami meneladannya dalam keutamaan hidup berkeluarga dan dalam ikatan cinta agar kami layak menikmati dengan penuh sukacita anugerah hidup abadi di dalam rumah-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (1:20-22.24-28)
  
"Seumur hidupnya Samuel diserahkan kepada Tuhan."
  
Setahun sesudah mempersembahkan kurban di Silo, mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki. Anak itu diberinya nama Samuel, sebab katanya, “Aku telah memintanya dari Tuhan.” Lalu Elkana, suami Hana, pergi dengan seisi rumahnya untuk mempersembahkan kurban sembelihan tahunan dan kurban nazar kepada Tuhan. Tetapi Hana tidak ikut pergi. Katanya kepada suaminya, “Nanti, apabila anak itu sudah cerai susu, aku akan mengantarkan dia; maka ia akan menghadap ke hadirat Tuhan, dan tinggal di sana seumur hidupnya.” Setelah Samuel disapih oleh ibunya, ia dihantar ke rumah Tuhan di Silo, dan bersama dia dibawalah: seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur. Waktu itu Samuel masih kecil betul. Setelah menyembelih lembu, mereka mengantarkan kanak-kanak itu kepada Eli. Lalu Hana berkata kepada Eli, “Mohon bicara, Tuanku! Demi Tuhanku hidup, akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini, dekat Tuanku, untuk berdoa kepada Tuhan. Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan Tuhan telah memberikan kepadaku apa yang kuminta dari pada-Nya. Maka aku pun menyerahkannya kepada Tuhan; seumur hidupnya terserahlah anak ini kepada Tuhan.” Lalu sujudlah mereka semua menyembah Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do=g, 2/4, PS No. 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
Ayat. (Mzm 84:2-3.5-6.9-10; Ul: 1)
1. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam! Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan; jiwaku dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
2. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan daripada-Mu, yang bertolak dengan penuh gairah.
3. Ya Tuhan, Allah semesta alam, dengarkanlah doaku, pasanglah telinga-Mu, ya Allah Yakub. Lihatlah kami, ya Allah perisai kami, pandanglah wajah orang yang Kauurapi!

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:1-2.21-24)
  
"Kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah."
   
Saudara-saudaraku terkasih, lihatlah, betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Allah. Saudara-saudaraku yang terkasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata bagaimana keadaan kita kelak. Akan tetapi kita tahu bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Saudara-saudaraku yang terkasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian penuh iman untuk mendekati Allah. Dan apa saja yang kita minta dari Allah, kita peroleh dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. Dan inilah perintah-Nya itu: yakni supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita. Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan beginilah kita ketahui bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu dalam Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do=f, 2/4, PS No. 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Kol 3:15a.16a)
Semoga damai Kristus melimpahi hatimu, semoga sabda Kristus berakar dalam dirimu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:41-52)
  
"Yesus ditemukan orang tua-Nya di tengah para ahli kitab."
   
Tiap-tiap tahun, pada hari raya Paskah, orangtua Yesus pergi ke Yerusalem. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun, pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Seusai hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orangtua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Yesus ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu baru mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan. Karena tidak menemukan Dia, kembalilah orangtua Yesus ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari, mereka menemukan Yesus dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan dan segala jawab yang diberikan-Nya. Ketika Maria dan Yusuf melihat Dia, tercenganglah mereka. Lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami?” Lihatlah, Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu Yesus pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan Maria menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. Yesus makin bertambah besar, dan bertambah pula hikmat-Nya; Ia makin besar, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan


Keluarga Katolik dewasa ini sarat dengan tantangan. Kita dapat menyebut tantangan tersebut, misalnya kesetiaan, komunikasi, gaya hidup, media digital, hedonisme, sekularisme, konsumerisme, dan individualisme. Singkatnya, arus zaman saat ini benar-benar melanda keluarga Katolik.
 
 Di tengah-tengah segala tantangan, kita bersyukur dan masih dapat bernapas lega. Gereja Katolik memberikan model atau teladan hidup berkeluarga. Keluarga Kudus Nazareth: Yesus, Bunda Maria, dan Bapa Yusuf menjadi cermin bagi hidup keluarga kita. Keutamaan Keluarga Kudus Nazareth: keramahan, kelembutan, keterbukaan terhadap peran dan karya Allah, kesederhanaan dan keutamaan lainnya dapat menjadi sumber inspirasi yang membarui dan meneguhkan hidup keluarga kita. 
 
 Semoga Pesta Keluarga Kudus Nazareth: Yesus, Bunda Maria, dan Santo Yusuf yang kita rayakan pada akhir tahun ini menjadi sarana peneguhan dan penghayatan iman kita dalam keluarga, bahwa Allah menyertai kita untuk menyongsong dan mengisi tahun selanjutnya. . (ISM/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2018)

Antion Komuni (Bar 3:38)

Allah kita tampak di dunia, Ia bergaul dengan manusia.

Our God has appeared on the earth, and lived among us.
 
 
 

Sabtu, 29 Desember 2018 Hari Kelima dalam Oktaf Natal

Sabtu, 29 Desember 2018
Hari Kelima dalam Oktaf Natal
  
Hai orang Kristiani, sadarilah keadaanmu: Kodrat Allah sendiri ikut kamu miliki.-- St. Leo Agung

Antifon Pembuka (bdk. Yoh 3:16)

Demikian besar cinta kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia menyerahkan Putra Tunggal-Nya, agar semua orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan memperoleh hidup abadi.

God so loved the world that he gave his Only Begotten Son, so that all who believe in him may not perish, but may have eternal life.

  
 
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
 
Doa Pembuka

Allah Bapa yang Mahakuasa, Engkau mengutus Putra-Mu untuk menerangi dunia yang gelap. Bantulah kami untuk memperingati kelahiran-Nya dengan puji-pujian yang pantas. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin      
   
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:3-11)
   
"Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang."
     
Saudara-saudara terkasih, inilah tandanya bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata “Aku mengenal Allah”, tetapi tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan tidak ada kebenaran di dalam dia. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu kasih Allah sungguh sudah sempurna; dengan itulah kita ketahui bahwa kita ada di dalam Allah. Barangsiapa mengatakan bahwa ia ada di dalam Allah, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. Saudara-saudara terkasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar. Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu; perintah ini telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab kegelapan sedang melenyap dan terang yang benar telah bercahaya. Barangsiapa berkata bahwa ia berada di dalam terang, tetapi membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang. Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan. Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi karena kegelapan itu telah membutakan matanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 96:1-2a.2b-3.5b-6)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya!.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya, ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
3. Tuhanlah yang menjadikan langit, keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan hormat ada di tempat kudus-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 2:32)
Kristuslah cahaya yang menerangi para bangsa. Dialah kemuliaan bagi umat Allah.
           
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:22-35)
   
"Kristus cahaya para bangsa."
    
Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat, Maria dan Yusuf membawa kanak-kanak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan Dia kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah.” Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya, yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada diatasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah. Ketika kanak-kanak Yesus dibawa masuk oleh orangtua-Nya untuk melakukan apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya, “Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu yang dikatakan tentang Kanak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu,”Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan --dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri--, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
  Devosi kepada Maria sebagai Bunda Dukacita (Mater Dolorosa) berasal dari Injil Lukas 2:35. Dalam ayat tersebut, Simeon menubuatkan bahwa "suatu pedang akan menembus jiwa Maria." Biasanya orang menghitung tujuh dukacita atau 'pedang' yang menembus jiwa Maria. Ketujuh 'pedang' itu antara lain: nubuat Simeon atas diri Maria, Pengungsian ke Mesir, Sabda Maria: "Lihatlah ayah dan ibumu mencari Engkau dengan cemas" (Ketika Yesus tertinggal di Bait Allah), pertemuan dengan Yesus yang memanggul salib, ibu Maria berdiri di kaki salib, Yesus diturunkan dari salib dan diletakkan di pangkuan ibunda (adegannya seperti digambarkan oleh Michelangelo dengan patung Pieta-nya), dan Yesus dimakamkan. 
 
 Dengan mengetahui ketujuh "pedang" yang melukai jiwa Maria itu, kita dapat melihat betapa dalam dukacita yang dirasakan Maria dalam mendampingi Putranya. Maria dapat menggunakan kata-kata Daud, "sebab hidupku habis dalam duka dan tahun-tahun umurku dalam keluh kesah. Sepanjang hari aku berjalan dengan dukacita." 
 
 Bersama Maria, Bunda Dukacita, kita dapat tetap teguh setia pada Yesus, Putra Bapa. Dengan melalui jalan dukacita, kita diingatkan untuk menanamkan pengharapan dalam iman kepada Yesus, Putra Bapa. Dalam dukacita mendampingi Putranya, Maria memperoleh sukacita. (ISM/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2018) 
 
“Andai saja Tuhan tidak memelihara hidup Maria dengan mukjizat istimewa di setiap saat kehidupannya, dukacitanya yang begitu dahsyat itu pastilah telah mengakibatkan kematiannya” (St. Anselmus)
          
Antifon Komuni (Luk 1:78)

Melalui rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, Fajar pagi dari tempat yang tinggi akan mengunjungi kita.

Through the tender mercy of our God, the Dawn from on high will visit us.
 
Doa Malam
 
Yesus, Engkau hadir dalam dunia fana ini, gembirakanlah hati kami selalu akan rahmat kehadiran-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin. 
 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy