| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 15 Januari 2019 Hari Biasa Pekan I

Selasa, 15 Januari 2019
Hari Biasa Pekan I
 
“Setelah kita menerima perintah untuk mencintai Tuhan, kita juga diberi kuasa untuk mencintai” (St. Basilius Agung)

 
Antifon Pembuka (Mzm 8:2a.5)
 
Tuhan Allah kami, betapa mulia nama-Mu di seluruh bumi! Apakah manusia itu, sehingga Kauperhatikan? Siapakah dia sehingga Kaupelihara?

Doa Pembuka


Allah Bapa kami di surga, Putra-Mu Kauutus menjelma menjadi manusia dan mewartakan nama-Mu kepada siapa saja yang bermaksud baik. Kami mohon, semoga kami Kautandai dengan nama-Nya dan Kauberkati dengan Roh-Mu agar dapat bersujud menyembah Engkau dalam kebenaran pada setiap tingkah laku kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
Manusia adalah makhluk mulia yang diangkat dan dimahkotai oleh Allah dengan kemuliaan dan hormat (Mzm 8:6). Berkat kasih karunia-Nya, Yesus menanggung penderitaan dan kematian untuk menyelamatkan semua orang. Maka, Allah juga memahkotai Dia dengan kemuliaan dan hormat.
   

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (2:5-12)
  
 
"Yang disempurnakan dengan penderitaan."
   
Saudara-saudara, dunia yang akan datang, yang sedang kita bicarakan, ditaklukkan oleh Allah bukan kepada malaikat-malaikat. Sebab ada orang yang pernah memberi kesaksian dalam Kitab Suci, “Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Atau apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun untuk waktu yang singkat Engkau telah membuatnya hampir setara dengan Allah, dan memahkotai dia dengan kemuliaan dan semarak; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.” Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada Yesus, tidak ada sesuatu pun yang dikecualikan-Nya, artinya yang tidak ditaklukkan kepada Yesus. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya. Yang kita lihat ialah bahwa untuk waktu yang singkat Yesus telah direndahkan sedikit di bawah malaikat-malaikat, tetapi oleh derita kematian-Nya Ia telah dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat. Dan berkat kasih karunia Allah Yesus mengalami maut bagi semua orang. Memang Allah menjadikan segala sesuatu bagi diri-Nya dan mengantar banyak orang kepada kemuliaan. Maka sudah sepatutnya Ia pun menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan. Sebab Dia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan semua berasal dari Yang Satu. Itulah sebabnya Yesus tidak malu menyebut mereka saudara, ketika Ia berkata, “Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji Engkau di tengah-tengah umat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Engkau membuat Anak-Mu berkuasa atas segala buatan tangan-Mu.
atau PS 832 Betapa megah nama-Mu, Tuhan, di seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 8:2a.5.6-7.8-9)
1. Ya Tuhan, Allah kami, betapa mulia nama-Mu di seluruh bumi! Apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
2. Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kaumahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.
3. Domba, sapi, dan ternak semuanya, hewan di padang dan margasatwa; burung di udara dan ikan di laut, dan semua yang melintasi arus lautan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Sambutlah sabda Tuhan, bukan sebagai perkataan manusia, melainkan sebagaimana sebenarnya, sebagai Sabda Allah.
   
Ajaran Yesus membuat para pendengar takjub dan merasakan sebagai ajaran baru yang penuh kuasa. Melalui pengusiran setan, Yesus membuktikan Dia berkuasa atas roh-roh jahat, karena Ia bersatu dengan Bapa-Nya.
    

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:21b-28)
  
"Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa."
   
Pada suatu malam Sabat Yesus masuk ke dalam rumah ibadat di Kota Kapernaum dan mengajar di sana. Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak, “Apa urusanmu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: yakni Yang Kudus dari Allah.” Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: “Diam, keluarlah dari padanya!” Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya. Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya, “Apa ini? Suatu ajaran baru? Guru ini berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun Ia perintah, dan mereka taat kepada-Nya. Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Yesus ke segala penjuru di seluruh daerah Galilea.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 

Tawaran dari dunia memang sangat menarik, sehingga banyak orang berlomba untuk memperolehnya. Bahkan sampai ada orang yang mau diperbudak dan ditaklukkan oleh dunia. Padahal, sebagai ciptaan Tuhan, kita seharusnya takluk kepada Tuhan semata. Tuhanlah yang seharusnya meraja dalam hidup kita dan bukan yang lain. Tidak ada kekuatan lain yang lebih berkuasa dan melebihi Tuhan selain Tuhan sendiri. Kalau demikian, masihkah kita mau menjadi orang beriman yang ditaklukkan oleh dunia?

Doa Malam

Allah Bapa, sumber kebahagiaan, kami bersyukur atas Putra-Mu yang telah wafat, agar dapat memberikan harapan akan hidup. Kami mohon, semoga hati kami Kauperkenankan menerima Roh-Mu agar dapat menemukan kedamaian dan kebahagiaan abadi. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


RUAH

Senin, 14 Januari 2019 Hari Biasa Pekan I

Senin, 14 Januari 2019
Hari Biasa Pekan I
 
Yesus Kristus telah memanggil kita dari kegelapan menuju terang, dari ketidaktahuan menuju pengenalan akan kemuliaan dalam nama-Nya! (Paus Klemens I)

 
Antifon Pembuka (Mzm 97:1-2)
 
Tuhan adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorai! Biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan kaki-Nya.

Doa Pembuka

Allah Bapa Maha Pengasih, akan jadi apakah kami ini, andaikata tidak Kau beri tahau, bahwa Engkau menyertai kami. Kami bersyukur kepada-Mu, bahwasanya Engkau berkenan bersabda dengan perantaraan para Nabi yang paling agung, ialah Yesus dari Nazaret, yang sudi menjadi permulaan kedamaian kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
     
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (1:1-6)
    
 
"Allah berbicara kepada kita dengan pengantaraan Anak-Nya."
     
Saudara-saudara, pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi. Tetapi pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya. Anak-Nya itulah yang ditetapkan-Nya sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dialah Allah menjadikan alam semesta. Dialah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Dialah yang menopang segala yang ada dengan sabda-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi. Ia jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat sebagaimana nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah daripada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu Allah pernah berkata, "Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan." Atau pun: "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia menjadi Anak-Ku" Lagipula, ketika mengantar pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata, "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
 
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
atau Hendaknya semua malaikat sujud menyembah Allah.
Ayat. (Mzm 97:1.2b.6.7c.9; Ul: 1a.9a)
1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya. Segala dewata sujud menyembah Allah.
3. Sebab, ya Tuhan, Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.
 
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 1:15)
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:14-20)
  
"Bertobatlah dan percayalah kepada Injil."
   
Sesudah Yohanes Pembaptis ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea, memberitakan Injil Allah. Yesus memberitakan, "Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, "Mari, ikutlah Aku, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia." Mereka segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus. Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, dalam perahu bersama orang-orang upahannya. Lalu mereka mengikuti Yesus.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan
   
Di zaman now, kita masyarakat Indonesia banyak disuguhi kabar hoax, berita bohong, data palsu ..., yang ujung-ujungnya menebar keburukan, kebencian, dan permusuhan. Hal ini sangat terasa khususnya menjelang pesta demokrasi pilkada serentak, pileg, dan pilpres. Jauh berbeda dari berita yang sedemikian viral di tanah Galilea, yang disebarkan oleh Yesus pascaa penangkapan Yohanes Pembaptis. Berita menggembirakan dan penuh gukacita diserukan Yesus “Waktunya telah genap, Kerajaan Allah sudah dekat …". Orde lama berakhir, sekarang saatnya Perjanjian Baru dimulai. Allah sungguh meraja dan kerajaan setan /dosa sudah runtuh. Allah kita adalah Allah Maha Pengasih dan Penuh Kerahiman. Yang diberikan Allah kepada kita manusia hanyalah keselamatan atau kehidupan kekal; Dia sama sekali tidak menghendaki kita manusia bernasib malang apalagi binasa (bdk. Yoh. 3:16). Dan semuanya itu terlaksana secara penuh dalam diri Yesus Kristus yang wafat dan bangkit.

Kisah Injil hari ini tentang panggilan murid-murid pertama menjadi penting dalam konteks itu yakni memberitakan Injil kepada manusia. Yesus bersabda kepada Simon dan Andreas saudaranya yang berprofesi nelayan “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan kujadikan penjala manusia.” Dan tanggapan mereka terhadap panggilan Yesus dicatat penginjil Markus demikian, “… mereka pun segera meninggalkanjalanya dan mengikuti Dia.” Sikap dasar yang sama juga diperlihatkan kemudian oleh Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya terhadap ajakan Tuhan.

Pada hari ini kita masing-masing dan bersama diingatkan kembali akan panggilan kemuridan kita yang kita terima melalui Sakramen Baptis agar terus-menerus ambil bagian dalam pemberitaan Kerajaan Allah; Allah yang menghendaki kebaikan dan kebahagiaan sesama dan bukan justru menebar berita buruk bagi orang lain. Dengan inilah antara lain kita dapat secara konkret mengikuti murid-murid pertama, melaksanakan amanah Yesus menjadi “penjala manusia”. 
 
Antifon Komuni (Mrk 1:17)
 
Yesus bersabda, "Mari ikutlah Aku! Kamu akan Kujadikan penjala manusia" 
 
   
FN/INSPIRASI BATIN 2019

Seri Liturgi: BANTULAH HOMILIS

Seri Liturgi
BANTULAH HOMILIS

Syalom aleikhem.
Apa itu homilis? Tahu homili ya. Homili itu khotbah dalam Misa. Ada yang membedakan homili dan khotbah. Tak usah terlalu teknis, sederhana saja, homili adalah khotbah dalam Misa. Dan homilis? Orang yang melakukannya. Imam yang berhomili, dialah homilis.

Kok dibantu? Bukankah seorang homilislah yang seharusnya membantu umat mendalami firman Allah. Ya, memang demikian, homilis membantu umat beriman yang ikut serta dalam liturgi untuk lebih mengerti sabda Tuhan, mampu meresapkan dalam hati, menangkap satu-dua butir pesan untuk diwujudnyatakan di tengah kehidupan sepulang liturgi nanti.

Namun sebaliknya, hendaknya umat membantu homilis daripada sekadar mengeluh bahwa homili kurang bagus atau menyentuh. Janganlah lupa bahwa sentuhan pertama bukanlah dari homilis, melainkan dari Tuhan langsung dalam wujud sabda-Nya yang diwartakan.

Umat yang tidak siap sungguh sulit diberi homili. Itu seperti anak TK yang diberi kuliah. Gak nyambung jadinya. Supaya nyambung? Umat beriman dipersilakan menyiapkan diri dengan membaca bacaan-bacaan (untuk perayaan itu) sebelum Misa. Kalau selama ini anda merasa homili di gereja anda garing dan membosankan, jangan-jangan anda turut berperan, yaitu tak siap (tak tahu sama sekali) dengan firman Tuhan.

Ketika homilis bicara, anda terasing karena tak memasuki “dunia” yang sama. Maka, mulai Minggu ini, bantulah pehomili. Siapkan firman, baca sebelumnya. Ini bukan pembelaan seorang homilis, tapi ini pencarian jalan yang baik agar firman Tuhan tertanam dan berbuah.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu A.
Katekis Daring

Minggu, 13 Januari 2019 Pesta Pembaptisan Tuhan

Minggu, 13 Januari 2019
Pesta Pembaptisan Tuhan

Pembaptisan yang diperintahkan oleh Yesus sebagaimana yang Gereja dengan setia dan tidak hentinya lakukan hingga saat ini adalah sungguh berbeda dari pembaptisan oleh Yohanes Pembaptis. Pembaptisan yang dilakukan oleh Gereja membebaskan manusia dari dosa asal dan mengampuni dosa-dosanya, menyelamatkan ia dari perbudakan yang jahat dan merupakan tanda kelahiran kembali dalam Roh Kudus; Pembaptisan yang dilakukan oleh Gereja memberikan kepada manusia kehidupan yang baru yaitu partisipasi dalam kehidupan Allah Bapa yang diberikan oleh Putra Tunggal-Nya yang menjadi manusia, wafat dan bangkit kembali. (Paus Yohanes Paulus II, 12 Januari 1997)


Antifon Pembuka (lih. Mat 3:16-17)

Setelah Yesus dibaptis, langit terbuka, dan seperti burung merpati Roh Allah turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak-Ku terkasih, Aku berkenan kepada-Nya."

After the Lord was baptized, the heavens were opened, and the Spirit descended upon him like a dove, and the voice of the Father thundered: This is my beloved Son, with whom I am well pleased.

Dilexisti iustitiam, et odisti iniquitatem: propterea unxit te Deus, Deus tuus, oleo laetitia prae consortibus tuis.

Doa Pembuka


Ya Allah, Putra Tunggal-Mu telah tampak sebagai manusia yang rapuh. Kami mengenal Dia sebagai manusia yang secara kelihatan menjadi sesama kami. Semoga kami diperbarui dari dalam agar kami layak menjadi serupa dengan Dia, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (40:1-5.9-11)
   
  
"Kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya."
    
Beginilah firman Tuhan, “Hiburlah, hiburlah umat-Ku! Tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan Tuhan dua kali lipat karena segala dosanya.” Ada suara yang berseru-seru, “Siapkanlah di padang gurun jalan bagi Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, setiap gunung dan bukit harus diratakan. Tanah yang berbukit-bukit harus menjadi rata, dan yang berlekuk-lekuk menjadi datar. Maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama. Sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya.” Dan terdengarlah suatu suara, “Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda, “Lihat, itu Allahmu! Lihat, itu Tuhan Allah! Ia datang dengan kekuatan, dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Seperti seorang gembala Ia menggembalakan ternak-Nya, dan menghimpunnya dengan tangan-Nya. Anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, pujilah Tuhan, hai umat Allah!
Ayat. (Mzm 104:1b-2.3-4.24-25.27-28.29-30)
1. Tuhan, Allahku, Engkau sungguh besar! Engkau berpakaian keagungan dan semarak, berselimutkan terang ibarat mantol. Engkau membentangkan langit laksana tenda.
2. Engkau mendirikan bangsal-bangsal megah di atas air; awan-awan Kaujadikan kendaraan dengan bersayapkan langit! Engkau melayang-layang; Angin Kaujadikan suruhan, dan api menyala Kaujadikan pelayan.
3. Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, semuanya Kaubuat dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu. Lihatlah laut itu, besar dan luas wilayahnya, di situ bergerak binatang-binatang kecil dan besar, tidak terbilang banyaknya.
4. Semuanya menantikan Engkau, untuk mendapatkan makanan pada waktunya. Apabila Engkau memberikannya, mereka memungutnya; apabila Engkau membuka tangan-Mu, mereka kenyang oleh kebaikan.
5. Apabila Engkau menyembunyikan wajah-Mu, mereka kebingungan, apabila Engkau mengambil Roh-Mu, matilah mereka dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim Roh-Mu, mereka tercipta kembali, dan Engkau membaharui muka bumi.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (2:11-14; 3:4-7)
  
"Kita diselamatkan berkat permandian kelahiran kembali dan berkat pembaruan yang dikerjakan oleh Roh Kudus."
     
Saudara terkasih, sudah nyatalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua orang. Kasih karunia itu mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi, dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini, sambil menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan penyataan kemuliaan Allah yang mahabesar, dan Juruselamat kita Yesus Kristus. Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik. Tetapi ketika kerahiman dan kasih Allah, Penyelamat kita, telah nyata kepada manusia, kita diselamatkan oleh Allah. Hal itu terjadi bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, melainkan karena rahmat-Nya berkat permandian kelahiran kembali dan berkat pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita lantaran Yesus Kristus, Penyelamat kita. Dengan demikian kita sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 9:6)
Langit terbuka, dan terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak yang Kukasihi; dengarkanlah Dia!"

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (3:15-16. 21-22)
     
"Ketika Yesus berdoa, setelah Ia dibaptis, terbukalah langit."
  
Ketika Yohanes tampil di Sungai Yordan, banyak orang menanti-nanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hati tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias. Karena itu Yohanes berkata kepada semua orang itu, “Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa daripada aku masih akan datang, dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Ketika orang banyak itu semuanya telah dibaptis, dan ketika Yesus sedang berdoa, setelah Ia juga dibaptis, terbukalah langit, dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit, “Engkaulah Anak yang Kukasihi. Kepada-Mulah Aku berkenan.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

   
Pesta Pembaptisan Tuhan memuncaki Liturgi Masa Natal, sekaligus menegaskan bahwa Tuhan kita Yesus Kristus hadir untuk menunjukkan penebusan dan solidaritas nyatabam Umat manusia. Santo Lukas memberikan ungkapan yang khusus mengenai peristiwa pembaptisan Tuhan Yesus dengan sabda yang disampaikan oleh Bapa secara langsung "Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mu-lah Aku berkenan”. Cara pewartaan dan ungkapan ini menegaskan bagi kita para pendengar bahwa Bapa berkenan kepada San Putra, dan sekaligus diwahyukan bagi kita, siapa Sang Putra itu, yakni sebagai Anak Terkasih yang berkenan pada Bapa. 
 
Refleksi bagi kita, menjadi kesempatan untuk berjuang dan mengupayakan agar setiap pilihan hidup dan cara bertindak kita sebagai anak-anak Bapa berdasarkan permandian yang telah kita terima, sepadan dengan anugerah itu. Perkembangan hidup rohani maupun cara bertindak harian, makin lama disesuaikan dengan status sebagai anak-anak Allah yang sudah ditebus. Kita menjadi Katolik tidak sebatas pada hari Sabtu atau Minggu pada saat kita beribadah. Rahmat permandian dan kesungguhan hidup sebagai anak-anak Allah yang sudah ditebus, dinyatakan dalam hidup harian, sejak hari Sabtu/Minggu manakala kita mengungkapkan iman dalam ibadat di Gereja, menjadi nyata dalam perwujudan karya harian sejak hari Senin hingga sepekan. Cara bertindak, cara merasa, juga cara berpikir kita, makin sejalan dengan cara pikir Allah yang telah menganugerahkan Putra-Nya bagi teladan kita. Ungkapan 'Sentire cum Ecclesia' sehati, sepikir, seperasaan dengan Gereja, menjadi perwujudan nyata yang dapat kita kembangkan dan dalami dari hari ke hari. [FXS/INSPIRASI BATIN 2019]

Antifon Komuni (Yoh 1:32,34)

Lihatlah Dia yang dikatakan Yohanes: Aku telah melihat Dia, dan aku memberi kesaksian bahwa Dia inilah Putra Allah.

Behold the One of whom John said: I have seen and testified that this is the Son of God.

Sabtu, 12 Januari 2019 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Sabtu, 12 Januari 2019
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
 
“Sewaktu Yesus lahir sebagai manusia, Maria, ibu-Nya, menerima Dia dalam pangkuannya” (St. Maksimus dari Turin)

 
Antifon Pembuka (Gal 4:4-5)

Allah telah mengutus Putra-Nya, yang dilahirkan oleh seorang wanita, agar kita diangkat menjadi anak-anak Allah.

God sent his Son, born of a woman, so that we might receive adoption as children.

Doa Pembuka


Allah Bapa Mahabaik, gembiralah hati kami, karena Engkau sudi hidup beserta kami dalam diri Yesus Mesias. Semoga kami selalu menaati Sabda-Nya dan meneladan cinta kasih-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
     

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:14-21)
   
   
"Allah mengabulkan doa kita."
  
Saudara-saudaraku terkasih, inilah sebabnya kita berani menghadap Allah, yaitu karena Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita tahu juga bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang kita minta kepada-Nya. Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah; maka Allah akan memberikan hidup kepadanya, yaitu kepada dia yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut itu. Ada dosa yang mendatangkan maut, dan tentang ini, tidak kukatakan bahwa ia harus berdoa. Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut. Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindungi orang itu, dan si jahat tidak dapat menjamahnya. Kita tahu bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat. Akan tetapi kita tahu bahwa Anak Allah telah datang, dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan kehidupan yang kekal. Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5.6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka; itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 4:16)
Bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:22-30)
  
"Sahabat mempelai bersukacita mendengar suara mempelai."
   
Sekali peristiwa Yesus bersama murid-muid-Nya pergi ke tanah Yudea, dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis. Akan tetapi Yohanes pun membaptis di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis, sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara. Maka timbullah perselisihan di antara murid-muid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya, “Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang Sungai Yordan, dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga, dan semua orang pergi kepada-Nya.” Jawab Yohanes, “Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari surga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. Yang empunya mempelai perempuan ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai, yang berdiri dekat dia dan mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan
 
“Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya.Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat”([[1Yoh 5:18-19]]), demikian peringatan Yohanes kepada kita semua. Kita semua berasal dari Allah, diciptakan oleh Allah dan dipanggil untuk tidak berbuat dosa dalam hidup atau kerja serta kesibukan kita setiap hari, sebagai tanda bahwa Allah sungguh hadir dan berkarya di dalam diri kita yang lemah dan rapuh ini. Memang dunia sarat dengan kejahatan dan sebagai orang yang dipanggil untuk ‘mendunia’, berpatisipasi dalam seluk beluk duniawi, sebagaimana telah dihayati oleh Yesus, Penyelamat Dunia, kita akan menghadapi aneka tantangan dan hambatan. Salah satu tugas dalam mendunia antara lain meluruskan atau memperbaiki aneka tatanan hidup yang merangsang untuk berbuat dosa: aturan-aturan, kebijakan, pedoman dst. ataupun struktur hidup bersama serta pengaturan ruangan dengan segala hiasannya, termasuk manusia dalam cara berpakaian atau menampilkan diri. Pertama-tama dan terutama tentu saja dari diri kita sendiri hendaknya tidak menampilkan atau menghadirkan diri yang merangsang orang lain untuk berbuat dosa atau jahat, misalnya memakai hiasan berlebihan atau berpakaian minim dan transparan dst.. Gambar-gambar dan hiasan yang dipasang di kamar-kamar kita (entah tempat tidur, ruang tamu, kantor dst..) hendaknya juga tidak merangsang orang berbuat dosa. Tanpa ingin melecehkan atau merendahkan rekan-rekan kaum perempuan, hendaknya rekan-rekan kaum perempuan tidak menghadirkan atau menampilkan diri sedemikian rupa sehingga merangsang kaum laki-laki untuk berbuat dosa.

Antifon Komuni (Yoh 1:16)

Dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia.

From his fullness we have all received, grace upon grace.

Doa Malam

Puji syukur bagi-Mu, ya Bapa, atas Sakramen Baptis yang telah kami terima, sehingga kami boleh menjadi anak-anak-Mu. Semoga berkat rahmat-Mu, kami makin mampu menyerupai Putra-Mu yang lembut dan rendah hati. Amin.

Catatan Renungan Rm. Ign. Sumarya, SJ

Jumat, 11 Januari 2019 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Jumat, 11 Januari 2019
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
 
“Tuhan menyembuhkan semua penyakitmu. Maka, jangan takut, semua sakit penyakitmu akan disembuhkan….Engkau hanya harus mengijinkan Dia untuk menyembuhkanmu dan engkau tidak boleh menolak tangan-Nya” (St. Agustinus, Exposition on Psalm 102, 5; PL 36, 1319-1320).
 

Antifon Pembuka (Mzm 112:4)

Bagi orang tulus hari telah terbit cahaya dalam kegelapan, yaitu Tuhan yang maharahim, penyayang yang adil.

A light has risen in the darkness for the upright of heart; the Lord is generous, merciful and just.

Doa Pembuka


Allah Bapa sumber cinta kasih, kami bergembira dan bersukaria, karena Engkau sudi mengunjungi umat-Mu dalam diri Yesus Kristus, Sang Mesias. Kami mohon, agar dapat setia pada sabda-Nya dan menghayati cinta kasih-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:5-13)
     
  
"Kesaksian tentang Anak Allah."
  
Saudara-saudara terkasih, tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah! Dia inilah yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh, air, dan darah dan ketiganya adalah satu. Kesaksian manusia kita terima, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Allah menjadi pendusta karena orang itu tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita, dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak Allah, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Dia, ia tidak memiliki hidup. Semuanya ini kutuliskan kepada kamu supaya kamu, yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah! Pujilah Tuhan, hai umat Allah!
Ayat. (Mzm 147:12-13.14-15.19-20; R: 12a)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel . Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:23)
Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:12-16)
  
"Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta."
   
Sekali peristiwa Yesus berada di sebuah kota. Ada di situ seorang yang penuh kusta. Ketika melihat Yesus, tersungkurlah si kusta dan memohon, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Maka Yesus mengulurkan tangan-Nya menjamah orang itu dan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. Yesus melarang orang itu memberitahukan hal ini kepada siapa pun juga dan Ia berkata, "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa sebagai bukti bagi mereka." Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar, dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. Akan tetapi Yesus mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan.
 
Renungan

 
Pada zaman Yesus belum ada pengobatan untuk orang sakit kusta seperti sekarang ini. Oleh karena itu, orang kusta harus hidup di luar kampung supaya tidak menulari orang lain. Nasib mereka sungguh menyedihkan. Injil menceritakan bagaimana seorang penyakit kusta datang kepada Yesus dan memohon penyembuhan atas penyakitnya (Luk 5:12). Orang kusta itu merendahkan dirinya, dengan datang berlutut di hadapan Yesus. Tergerak oleh belas kasihan, Yesus menjamahnya dan menyembuhkan mereka. Padahal, menurut peraturan orang Yahudi waktu itu, kalau seseorang menjamah orang kusta, dia menjadi tidak bersih, menjadi haram. Namun, belas kasihan-Nya jauh lebih besar daripada semuanya itu dan Ia mau menolong serta menyembuhkan orang yang menderita itu. Melalui bacaan hari ini, kita diajak untuk memberanikan diri datang bersimpuh di hadapan Tuhan. Di hadirat Tuhan kita serahkan diri kita yang penuh dengan kusta, agar disembuhkan dan disucikan. Kita adalah najis di hadapan Tuhan. Biarlah Tuhan mentahirkan kita.

Antifon Komuni (1Yoh 4:9)

Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita: Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

By this the love of God was revealed to us: God sent his Only Begotten Son into the world, so that we might have life through him.

Doa Malam

Allah Bapa sumber segala harapan, curahkanlah Roh Putra-Mu kepada kami, penuhilah hati kami dengan pengharapan, yang selalu menyemangati hidup-Nya. Semoga damai-Mu menaungi bumi dan menjadi sumber kebahagiaan bagi semua orang. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Kamis, 10 Januari 2019 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Kamis, 10 Januari 2019
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

“Karena Yesus menjadi manusia, Ia memiliki seluruh kodrat kita di dalam diri-Nya” (St. Sirilus dari Aleksandria)


Antifon Pembuka (Bdk. Yoh 1:1)

Sejak awal mula Sabda itu Allah dan Ia berkenan dilahirkan sebagai Penebus dunia.

In the beginning and before all ages, the Word was God and he humbled himself to be born the Savior of the world.


Doa Pembuka


Allah Bapa Maha Penyayang, ajarilah kami menaruh cinta kasih, meluhurkan nama-Mu dan melaksanakan kehendak-Mu, agar dengan demikian menjadi murid Yesus yang pantas. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:19-5:4)
   
  
"Barangsiapa mengasihi Allah, Ia harus juga mengasihi saudaranya."
  
Saudara-saudaraku terkasih, kita harus mengasihi Allah, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorang berkata, “Aku mengasihi Allah,” tetapi membenci saudaranya, ia adalah seorang pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang ia lihat, tidak mungkin ia mengasihi Allah yang tidak ia lihat. Dan inilah perintah yang kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya. Setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya. Inilah tandanya bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu bahwa kita meuruti perintah-perintah-Nya. Dan perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: yakni iman kita.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 72:1-2.14.15bc.17)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum.
2. Ia akan menebus nyawa mereka dari penindasan dan kekerasan; darah mereka mahal di matanya. Kiranya ia didoakan senantiasa, dan diberkati sepanjang hari.
3. Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 4:18)
Tuhan mengutus Aku menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:14-22a)
  
"Pada hari ini digenapilah Kitab Suci."
   
Sesudah dicobai Iblis di padang gurun, dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Selama di situ Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ, dan semua orang memuji Dia. Lalu Ia datang ke Nazaret, tempat Ia dibesarkan. Dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab Nabi Yesaya, dan setelah membukanya, Ia menemukan nas di mana ada tertulis: Roh Tuhan ada pada-Ku oleh sebab Ia telah mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan oang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang. Kemudian Yesus menutup kitab itu, mengembalikannya kepada pejabat, lalu Ia duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Yesus mulai mengajar mereka, kata-Nya, “Pada hari ini genaplah nas tadi sewaktu kamu mendengarnya!” Semua orang itu membenarkan Dia, dan mereka heran akan kata-kata indah yang diucapkan-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya (1Yoh4:21). Mengasihi Allah identik dengan mengasihi sesama manusia atau sebaliknya. Allah hadir dan berkarya dalam semua ciptaanNya, dalam diri manusia, binatang maupun tanaman atau tumbuh-tumbuhan, maka mengasihi Allah hendaknya tidak berhenti pada taraf formal atau liturgis melulu seperti berdoa atau beribadah, melainkan harus menjadi nyata dalam cara hidup dan cara bertindak setiap saat. Untuk itu marilah kita sikapi atau perlakukan entah rumah atau tempat kerjakan bagaikan tempat ibadat, sehingga cara hidup maupun cara bertindak kita baik di rumah maupun tempat kerja bagaikan sedang beribadat. Mari kita lihat, cermati dan perhatikan bagaimana sikap orang sedang beribadat, perlakuan atau perawatan lingkungan tempat ibadat maupun sarana-prasarana ibadat,dst.., bukankah dengan penuh kasih, hormat serta pasrah orang hidup dan bertindak selama beribadat mapun merawat lingkungan dan sarana ibadat. Hendaknya sikap kasih, hormat dan pasrah juga kita hayati dalam kehidupan maupun kerja kita bersama sehari-hari, di dalam rumah/keluarga maupun tempat kerja. Sikapilah rekan kerja atau anggota keluarga sebagai rekan beribadat, rawat dan perlakukan lingkungan hidup dan aneka sarana-prasarana bagaikan lingkungan atau sarana ibadat. Sebagaimana setrlah.orang beribadat merasa ceria, diteguhkan dan diperkuat hidup dan tugas pengutusannya, demikian pula hendaknya pengalaman hidup bersama di dalam keluarga maupun bekerja. Tentu saja hal itu akan terjadi atau menjadi nyata jika kita menghayati pesan di atas :Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus mengasihi saudaranya. (Arsip Renungan Rm. Ign. Sumarya, SJ)
  
Antifon Komuni (Yoh 3:16)

Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

God so loved the world that he gave his Only Begotten Son, so that all who believe in him may not perish, but may have eternal life.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy