Minggu, 27 Januari 2019
Hari Minggu Biasa III
Dalam bacaan-bacaan dari Alkitab, sabda Allah dihidangkan kepada umat
beriman, dan khazanah harta Alkitab dibuka bagi mereka.[*] Maka, kaidah
penataan bacaan Alkitab hendaknya dipatuhi, agar tampak jelas kesatuan
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dengan sejarah keselamatan. Tidak
diizinkan mengganti bacaan dan mazmur tanggapan, yang berisi Sabda
Allah, dengan teks-teks lain yang bukan dari Alkitab (Pedoman Umum
Misale Romawi, No. 57)
Antifon Pembuka (Mzm 96:1.6)
Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, bernyanyilah bagi Tuhan, hai
segenap bumi. Keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan
kehormatan ada di tempat kudus-Nya.
O sing a new song to the Lord; sing to the Lord, all the earth. In his
presence are majesty and splendor, strength and honor in his holy place.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah memanggil
kami untuk bertobat dan percaya kepada Injil. Kami mohon berilah kami
keberanian untuk menanggapi panggilan-Mu dan menempuh jalan yang
ditunjukkan oleh Yesus Kristus, Putra-Mu. Dialah Tuhan, Pengantara kami,
yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Nehemia (8:3-5a.6-7.9-11)
"Bagian-bagian Kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti."
Sesudah umat Israel kembali dari pembuangan, pada hari pertama bulan
ketujuh, Imam Ezra membawa Kitab Taurat ke depan jemaat, pria, wanita
dan semua yang dapat mendengar dan mengerti. Ia membacakan beberapa
bagian dari kitab itu di halaman depan Gerbang Air dari pagi sampai
tengah hari di depan pria, wanita dan semua orang yang dapat mengerti.
Dengan penuh perhatian seluruh umat mendengarkan pembacaan kitab Taurat
itu. Adapun Ezra, ahli kitab itu, berdiri di atas mimbar kayu yang
dibuat khusus untuk peristiwa itu. Ezra membuka kitab itu di depan mata
seluruh umat, karena ia berdiri lebih tinggi dari semua orang. Pada
waktu ia membuka kitab itu, semua orang bangkit berdiri. Lalu Ezra
memuji Tuhan, Allah yang Mahaagung, dan semua orang menyahut, “Amin!
Amin!” sambil mengangkat tangan. Kemudian mereka berlutut dan sujud
menyembah kepada Tuhan dengan muka sampai ke tanah. Bagian-bagian Kitab
Taurat Allah dibacakan dengan jelas, dengan diberi
keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti. Lalu Nehemia,
kepala daerah, dan Imam Ezra, ahli kitab itu, serta orang-orang Lewi
yang mengajar jemaat, berkata kepada seluruh hadirin, “Hari ini adalah
kudus bagi Tuhan Allahmu. Jangan kamu berdukacita dan menangis!” Karena
semua orang itu menangis, ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat. Lalu
berkatalah Imam Ezra kepada mereka, “Pergilah, makanlah sedap-sedapan
dan minumlah minuman manis; dan berikanlah sebagian kepada mereka yang
tidak sedia apa-apa! Sebab hari ini kudus bagi Tuhan kita! Jangan
bersusah hati, tetapi bersukacitalah karena Tuhan, sebab sukacita karena
Tuhanlah perlindunganmu!”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8.9.10.15; Ul: Yoh 6:63c)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa. Peraturan Tuhan itu teguh, memberi hikmat kepada orang yang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati. Perintah Tuhan itu murni, membuat mata berseri.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya. Hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Mudah-mudahan Engkau sudi mendengarkan ucapan mulutku, dan berkenan
akan renungan hatiku, ya Tuhan, Gunung Batu dan penebusku.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus 12:12-30 (Singkat 12:12-14.27)
"Kamu semua adalah tubuh Kristus dan masing-masing adalah anggotanya."
Saudara-saudara, seperti halnya tubuh itu satu dan anggotanya banyak,
dan semua anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh saja,
demikian pula Kristus. Sebab kita semua, baik orang Yahudi maupun orang
Yunani, baik budak maupun orang merdeka, telah dibaptis dalam satu Roh
menjadi satu tubuh, dan juga diberi minum dari satu Roh. Karena tubuh
pun tidak terdiri atas satu anggota saja, tetapi atas banyak anggota.
Andaikata kaki berkata, “Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk
tubuh”’ benarkah ia tidak termasuk tubuh? Dan andaikata telinga berkata,
“Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh”, benarkah ia tidak
termasuk tubuh? Andaikata tubuh seluruhnya mata, di manakah pendengaran?
Andaikata seluruhnya telinga, di manakah penciuman? Tetapi Allah telah
memberikan kepada semua anggota, masing-masing secara khusus, suatu
tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya. Andaikata semuanya
adalah satu anggota, di manakah tubuh? Memang ada banyak anggota, tetapi
hanya satu tubuh. Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan, “Aku
tidak membutuhkan engkau!” Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki,
“Aku tidak membutuhkan engkau!” Justru anggota-anggota tubuh yang
nampaknya paling lemah, malah paling dibutuhkan. Kepada anggota-anggota
tubuh yang menurut pandangan kita kurang terhormat, kita berikan
penghormatan khusus, dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok,
kita berikan perhatian khusus; hal ini tidak dibutuhkan oleh
anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu
rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan
penghormatan khusus, supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh,
tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.
Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita;
jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. Kamu semua
adalah tubuh Kristus, dan masing-masing adalah anggotanya. Dan Allah
telah menetapkan beberapa orang dalam jemaat: Pertama sebagai rasul,
kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya Ia menetapkan
juga: mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mukjizat, untuk
menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata
dalam bahasa roh. Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar?
Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mukjizat, atau
untuk menyembuhkan, atau untuk untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau
untuk menafsirkan bahasa roh?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 4:18-19)
Tuhan mengutus Aku memaklumkan Injil kepada orang yang hina dina, dan mewartakan pembebasan kepada orang tawanan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:1-4; 4:14-21)
"Pada hari ini genaplah nas Kitab Suci."
Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang
peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, seperti yang
disampaikan kepada kita oleh saudara-saudara yang dari semula adalah
saksi mata dan pelayan Firman. Karena itu, setelah menyelidiki segala
peristiwa itu dengan seksama dari awal mulanya, aku mengambil keputusan
untuk membukukannya dengan teratur bagimu. Dengan demikian engkau dapat
mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar.
Sesudah dicobai Iblis di padang gurun, dalam kuasa Roh kembalilah Yesus
ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu.
Selama di situ Ia mengajar di rumah-rumah ibadat dan semua orang memuji
Dia. Lalu Yesus datang ke Nazaret, tempat Ia dibesarkan. Dan menurut
kebiasaan-Nya, pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri
hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab Nabi Yesaya, dan
setelah membukanya, Ia menemukan nas di mana ada tertulis: Roh Tuhan
ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar
baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk
memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi
orang-orang buta; untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk
memberitakan bahwa tahun rahmat Tuhan telah datang. Kemudian Yesus
menutup kitab itu, mengembalikannya kepada pejabat, lalu duduk; dan mata
semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Yesus mulai
mengajar mereka, kata-Nya, “Pada hari ini genaplah nas tadi sewaktu
kamu mendengarnya.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U Terpujilah Kristus.
Renungan
DEWASA ini, kita dijejali dengan beribu-ribu informasi setiap hari Media sosial sebagai kendaraan tidak mengalami kemacetan dalam menyampaikannya; Dalam hitungan detik, informasi tentang KM Sinar Bangun dapat diakses oleh seluruh pengguna media sosial. Begitu juga dengan Bowo Alpen/iebe yang viral di aplikasi Tik-Toknya yang mendatangkan decak kagum bagi kaum hawa, namun sebentar kemudian mendapat hujat dari mereka yang sempat mengaguminya. Di tengah-tengah ”banjir informasi” ini, apakah dunia masih mengabdi kepada kebenaran? Masihkah manusia dewasa ini mencari berita baik? Berita apa yang banyak diwartakan banyak orang dewasa ini? Kabar baik atau kabar buruk?
Hari ini kita mendengarkan pewartaan kabar gembira dari Yesus. Lukas sejak awal lnjilnya ingin membangun iman umat dalam komunitasnya. Tetapi, tujuan itu dicapai bukan saja melalui pewartaan akan janji-janji Allah, melainkan juga oleh penggenapan janji-janji itu dalam Diri Yesus Kristus. Iman akan janji Allah dan pemenuhan janji itu, menjadikan seseorang kuat menjadi pemberita firman. Kedua hal ini, baik pengajaran maupun penggenapan atas ajaran ini terpenuhi secara sempurna dalam Diri Yesus.
Sesudah Yesus dituntun oleh Roh dan dicobai di padang gurun, Dia kembali ke kampung halaman-Nya. Kemenangan Yesus atas godaan hal hal ekonomis, politis dan spiritual, juga adalah karena Roh Kudus yang gelalu mendampingi-Nya. Sebagaimana Ibadat Sinagoga, Yesus pun melakukan hal yang sama saat ila ditunjuk menjadi petugas: Pembacaan , pengajaran Reaksi atas pengajaran ini. ‘Ia mengambil kitab Nabi Yesaya 61:1-2. ia membacanya, sesudah itu Ia mulai mengajar mereka Dan bagaimana reaksi pendengarnya? Mereka kagum akan pengajaran Yesus, karena kata-kata Yesus penuh dengan kuasa. Namun sangat ironis, iatar beiakang Yesus membuat mereka menolak-Nya. Kebaikan warta yang disampaikan Yesus (isi) seketika lenyap karena sesuatu yang hanya bungkus saja. Apa yang bisa kita petik melalui Kisah injil hari ini? Pertama, Yesus penuh dengan Roh Kudus. Sejak 'la dikandung dan saat menjalani masa kanak-kanak-Nya, dan kemudian dibaptis hingga dicobai di padang gurun, Yesus i penuh dengan Roh Kudus. ” Pelayanan Yesus selanjutnya selalu dilaksanakan dalam 'kuasa Roh Kudus, baik dalam' perkataan mapun perbuatan. Kedua, Yesus tampil sebagai nabi. Dia membawa rahmat dan warta pembebasan. Meskipun dito|ak, toh Yesus akan mewartakan berita itu kepada seluruh bangsa. Dia membawa kebaikan bagi seluruh dunia, terutama mereka yang miskin dan tertindas. Hal itu nyata dalam tindakan Yesus. Yesus membawa Kabar Baik dan Dia sendiri adalah Kabar Baik Allah (Paus Paulus VI. imbauan Apostolik Evangelii Nuntiandi (Mewartakan Injil), No. 7).
Ketiga, sebagai Guru, Dia mengajar. Hari ini, Dia menjelaskan kitab para Nabi dengan penuh wibawa. Karena bukan saja Dia mengajarkan, melainkan apa yang diajarkan-Nya itu sudah dan sedang terpenuhi daiam Diri-Nya.
Mari kita memosisikan diri seperti Teofilus, seseorang yang menjadi representasi dari pengikut Yesus yang ingin hidupnya lebih 'dibangun' dalam kuasa Roh Kudus. Mengapa? Karena Roh Kudus selalu menjamin isi pewartaan dan menjamin penggenapannya. Dia menjadi Penjamin Kabar Baik. Tetapi, hal itu menjadi mungkin jika kita bisa kagum akan pengajaran Yesus, sekaligus menerima daiam hati, dan menghayatinya dalam hidup. Dengan media sosial pun, kita dapat menjadi pembawa Kabar Baik bagi banyak orang dan kita sekaligus juga menjadi kabar baik itu sendiri. (Rm. Alfonsus Arpol Manik, O.Carm/RUAH)
Antifon Komuni (Mzm 34:6)
Tujukanlah pandanganmu kepada Tuhan maka wajahmu akan berseri-seri dan tidak akan malu tersipu-sipu.
Look toward the Lord and be radiant; let your faces not be ashamed.