Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Seri Katekismus: YANG SELALU PERAWAN
Seri Katekismus
YANG SELALU PERAWAN
Syalom aleikhem.
Sang Perawan Maria dipanggil untuk mengandung Sang Kristus yang menyandang kepenuhan keallahan secara jasmani. Roh Kudus diutus supaya menguduskan rahim Sang Perawan dan membuahinya secara ilahi. Iman dan ajaran Gereja Katolik tentang Maria berakar dalam iman akan Kristus sekaligus menjelaskan iman akan Kristus itu.
Untuk tugas menjadi ibu Sang Putra, Allah telah memilih sejak kekal seorang putri Israel, seorang putri Yahudi dari Nazaret di Galilea, seorang perawan yang bertunangan dengan orang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Sepanjang Perjanjian Lama, panggilan Maria sudah dipersiapkan oleh perutusan wanita-wanita saleh. Kendati tidak taat, sejak awal Hawa sudah diberi janji bahwa ia akan mendapat keturunan yang akan mengalahkan yang jahat (lihat Kej. 3:15). Karena Maria dipilih menjadi bunda Sang Penebus, ia dianugerahi karunia-karunia yang layak untuk tugas yang begitu luhur.
Dalam perkembangan sejarah, Gereja menjadi sadar bahwa Maria yang dipenuhi dengan rahmat oleh Allah (Luk. 1:28) sudah ditebus sejak ia dikandung. Artinya, Maria bebas dari dosa asal. Dan itu diakui oleh dogma “Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa” yang diumumkan tahun 1854 oleh Sri Paus Pius IX.
Para bapa Gereja Timur menamakan Bunda Allah “Yang Suci Sempurna” (panhagia, harafiah: ‘seluruh kesucian’); artinya dialah yang bersih dari segala noda dosa, seolah-olah dibentuk oleh Roh Kudus dan dijadikan makhluk baru. Karena rahmat Allah pula, Maria bebas dari setiap dosa pribadi selama hidupnya. Karena itu, gelar panhagia tadi tak berlebihan.
Dengan memberikan persetujuannya kepada Sabda Allah, Maria menjadi bunda Yesus. Dengan segenap hati, ia menerima kehendak Allah yang menyelamatkan, tanpa dihalangi satu dosa pun, dan menyerahkan diri seluruhnya sebagai abdi Tuhan.
Maria dinamakan “Bunda Yesus” (Yoh. 2:1; 19:25). Oleh dorongan Roh Kudus, sebelum kelahiran Putranya, ia malah sudah dihormati sebagai “Bunda Tuhan” (Luk. 1:43).
Meskipun Maria telah menjadi ibu, Gereja Katolik mengakui bahwa Maria dengan sesungguhnya – senyata-nyatanya – tetaplah perawan, juga pada waktu kelahiran Putra Allah yang menjadi manusia. Kelahiran Sang Putra Allah tidak mengurangi keutuhan keperawanan Maria, melainkan justru menyucikannya. Karena itu, liturgi Gereja menghormati Maria sebagai “Yang Selalu Perawan” (aeiparthenos).
** Ikhtisar atas Katekismus Gereja Katolik (KGK) No. 484 – 499
Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring
Jumat, 22 Februari 2019 Pesta Takhta St. Petrus, Rasul
Jumat, 22 Februari 2019
Pesta Takhta St. Petrus, Rasul
“Dari seluruh dunia hanya seorang, yaitu Petrus telah dipilih untuk mengetuai panggilan para bangsa, semua rasul dan para Bapa Gereja” (St. Leo Agung)
Antifon Pembuka (Luk 22:32)
Tuhan bersabda kepada Simon Petrus, "Aku sudah berdoa bagimu, hai Simon supaya imanmu jangan luntur dan supaya engkau setelah bertobat meneguhkan saudara-saudaramu."
The Lord says to Simon Peter: I have prayed for you that your faith may not fail, and, once you have turned back, strengthen your brothers.
“Dari seluruh dunia hanya seorang, yaitu Petrus telah dipilih untuk mengetuai panggilan para bangsa, semua rasul dan para Bapa Gereja” (St. Leo Agung)
Antifon Pembuka (Luk 22:32)
Tuhan bersabda kepada Simon Petrus, "Aku sudah berdoa bagimu, hai Simon supaya imanmu jangan luntur dan supaya engkau setelah bertobat meneguhkan saudara-saudaramu."
The Lord says to Simon Peter: I have prayed for you that your faith may not fail, and, once you have turned back, strengthen your brothers.
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahakuasa, Engkau telah mendirikan Gereja-Mu di atas wadas, dan mendasari iman kami dengan pengakuan iman para rasul. Kami mohon, selamatkanlah kami dan jangan sampai Gereja-Mu digoncangkan oleh kekuatan apa pun. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Allah Bapa Mahakuasa, Engkau telah mendirikan Gereja-Mu di atas wadas, dan mendasari iman kami dengan pengakuan iman para rasul. Kami mohon, selamatkanlah kami dan jangan sampai Gereja-Mu digoncangkan oleh kekuatan apa pun. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Petrus
menasihati para penatua jemaat agar sungguh-sungguh menjadi pelayan yang baik. Pelayan dan gembala yang baik melaksanakan tugasnya dengan sukarela, tanpa paksaan. Tuhan sendiri akan memberi ganjaran yang sepadan.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (5:1-4)
"Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu."
Saudara-saudara yang terkasih, sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak, aku menasihati para penatua di antara kamu: Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan terpaksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. Maka, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2,4, PS 849/646
Ref. Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku
Ayat. (Mzm 23:1-3.3b-4.5.6; Ul: 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku di hadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 16:18)
Engkau adalah Petrus, di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.
Simon Petrus mewakili teman-temannya mengakui Yesus, sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup. Berdasarkan iman ini, Yesus mendirikan Gereja-Nya di atas Petrus sebagai batu karang dan kepadanya diberikan kunci Kerajaan Surga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (16:13-19)
"Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku."
Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang mengatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga, dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U.Terpujilah Kristus.
Renungan
Relasi personal dengan Yesus dan kuasa Yang Ilahi memampukan Petrus untuk menjawab secara tepat pertanyaan Sang Guru. Pesta Takhta Santo Petrus bermaksud menghormati kepemimpinan Petrus yang pada akhirnya mengikuti jejak Sang Guru dengan mengorbankan diri. Ia mati disalibkan dengan kepala di bawah sekaligus menunjukkan posisi yang penting bagi persatuan umat beriman yang percaya akan kuasa Yesus. (RUAH)
Antifon Komuni (Bdk. Mat 16:16,18)
Petrus berkata kepada Yesus: Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.
Dan Yesus menjawab: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku.
Peter said to Jesus: You are the Christ, the Son of the living God. And Jesus replied: You are Peter, and upon this rock I will build my Church.
Seri Alkitab: INJIL MARKUS 3:20-21
KatKit (Katekese Sedikit) No. 197
Seri Alkitab
INJIL MARKUS 3:20-21
Syalom aleikhem.
Mrk. 3:20
Kemudian Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makan pun mereka tidak dapat.
Et venit ad domum; et convenit iterum turba, ita ut non possent neque panem manducare.
Kisah yang ditulis pada ayat ini terjadi di sebuah rumah di kota/desa Kapernaum. Rumah ini bisa rumah orang lain, tapi kemungkinan besar rumah Kristus sendiri. Di Kapernaum, Beliau memiliki rumah sebagai markas pelayanan-Nya. Beberapa ahli Alkitab berpendapat itu rumah Simon si Batu Karang.
Seperti biasa, ketika Kristus ada di suatu tempat, banyak orang berkerumun. Mereka mengharapkan ajaran dan kesembuhan dari Tuhan. Orang banyak telah mendengar kebolehan Kristus dalam banyak hal. Ke mana saja Beliau pergi, di situ pula orang-orang berkumpul. Begitu banyaknya orang, sampai-sampai Kristus dan para murid tak sempat makan. Mengapa? Karena mereka melayani. Begitu orang berdatangan, mereka tak dapat tinggal diam. Bisa dibayangkan, orang-orang sakit berdatangan tanpa henti, orang-orang kerasukan setan juga, dsb, dsb.
Mrk. 3:21
Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.
Et cum audissent sui, exierunt tenere eum; dicebant enim: “ In furorem versus est ”.
Siapakah “kaum keluarga” pada ayat ini? Istilah ini diterjemahkan dari bahasa Yunani yang harafiahnya “yang dengan Dia”, merujuk pada keluarga inti yang meliputi ayah, ibu, saudara-saudari. Ayat 31 memperjelas perihal ini dengan “ibu dan saudara-saudara”.
Apa artinya “mendengar hal itu”? Kaum keluarga-Nya mendengar peristiwa yang dikisahkan pada ayat 20, yaitu Kristus ada di rumah di Kapernaum dan orang-orang berkerumun di sana. Lalu, kaum keluarga-Nya datang untuk mengambil Dia. Kata “mengambil”, menurut Yunaninya, memiliki arti harafiah ‘memegang erat-erat; menahan; menangkap’. Maknanya, kaum keluarga-Nya datang dengan maksud “membebaskan” Kristus dari kerumunan orang banyak. Kaum keluarga-Nya mau menyelamatkan Dia dari orang banyak yang terus mendesak tanpa henti.
Mengapa kaum keluarga-Nya mengambil tindakan itu? Sebab, Ia “tidak waras lagi”. Siapa yang mengatakan itu? Ayat ini menyebut “mereka”. Nah, siapa? Ada dua kemungkinan: (1) kaum keluarga-Nya; (2) orang banyak. Keduanya mungkin.
Lalu, apa artinya “tidak waras”? Perhatikan, ini bukan perkataan harafiah, melainkan kiasan. Kata Yunaninya dapat diterjemahkan ‘berada di luar dirinya’. Bandingkan itu dengan bahasa kita “gila” atau “edan” ketika melihat kehebatan orang tertentu yang membuat decak kagum. Perkataan itu memuat makna: orang-orang melihat Kristus demikian hebat dalam perkataan dan perbuatan.
Kita jadi tahu, kaum keluarga-Nya berniat menyelamatkan Kristus dari desakan orang-orang yang terus saja datang kepada-Nya karena melihat karya-Nya yang demikian hebat seakan-akan itu bukan diri-Nya sebagaimana yang dikenal oleh keluarga-Nya.
Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring
Seri Alkitab
INJIL MARKUS 3:20-21
Syalom aleikhem.
Mrk. 3:20
Kemudian Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makan pun mereka tidak dapat.
Et venit ad domum; et convenit iterum turba, ita ut non possent neque panem manducare.
Kisah yang ditulis pada ayat ini terjadi di sebuah rumah di kota/desa Kapernaum. Rumah ini bisa rumah orang lain, tapi kemungkinan besar rumah Kristus sendiri. Di Kapernaum, Beliau memiliki rumah sebagai markas pelayanan-Nya. Beberapa ahli Alkitab berpendapat itu rumah Simon si Batu Karang.
Seperti biasa, ketika Kristus ada di suatu tempat, banyak orang berkerumun. Mereka mengharapkan ajaran dan kesembuhan dari Tuhan. Orang banyak telah mendengar kebolehan Kristus dalam banyak hal. Ke mana saja Beliau pergi, di situ pula orang-orang berkumpul. Begitu banyaknya orang, sampai-sampai Kristus dan para murid tak sempat makan. Mengapa? Karena mereka melayani. Begitu orang berdatangan, mereka tak dapat tinggal diam. Bisa dibayangkan, orang-orang sakit berdatangan tanpa henti, orang-orang kerasukan setan juga, dsb, dsb.
Mrk. 3:21
Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.
Et cum audissent sui, exierunt tenere eum; dicebant enim: “ In furorem versus est ”.
Siapakah “kaum keluarga” pada ayat ini? Istilah ini diterjemahkan dari bahasa Yunani yang harafiahnya “yang dengan Dia”, merujuk pada keluarga inti yang meliputi ayah, ibu, saudara-saudari. Ayat 31 memperjelas perihal ini dengan “ibu dan saudara-saudara”.
Apa artinya “mendengar hal itu”? Kaum keluarga-Nya mendengar peristiwa yang dikisahkan pada ayat 20, yaitu Kristus ada di rumah di Kapernaum dan orang-orang berkerumun di sana. Lalu, kaum keluarga-Nya datang untuk mengambil Dia. Kata “mengambil”, menurut Yunaninya, memiliki arti harafiah ‘memegang erat-erat; menahan; menangkap’. Maknanya, kaum keluarga-Nya datang dengan maksud “membebaskan” Kristus dari kerumunan orang banyak. Kaum keluarga-Nya mau menyelamatkan Dia dari orang banyak yang terus mendesak tanpa henti.
Mengapa kaum keluarga-Nya mengambil tindakan itu? Sebab, Ia “tidak waras lagi”. Siapa yang mengatakan itu? Ayat ini menyebut “mereka”. Nah, siapa? Ada dua kemungkinan: (1) kaum keluarga-Nya; (2) orang banyak. Keduanya mungkin.
Lalu, apa artinya “tidak waras”? Perhatikan, ini bukan perkataan harafiah, melainkan kiasan. Kata Yunaninya dapat diterjemahkan ‘berada di luar dirinya’. Bandingkan itu dengan bahasa kita “gila” atau “edan” ketika melihat kehebatan orang tertentu yang membuat decak kagum. Perkataan itu memuat makna: orang-orang melihat Kristus demikian hebat dalam perkataan dan perbuatan.
Kita jadi tahu, kaum keluarga-Nya berniat menyelamatkan Kristus dari desakan orang-orang yang terus saja datang kepada-Nya karena melihat karya-Nya yang demikian hebat seakan-akan itu bukan diri-Nya sebagaimana yang dikenal oleh keluarga-Nya.
Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring
Kamis, 21 Februari 2019 Hari Biasa Pekan VI
Kamis, 21 Februari 2019
Hari Biasa Pekan VI
Hendaklah lidahmu hanya mengatakan apa yang benar, hingga kamu menjauhi dosa dan tidak tergelincir dalam cakap hampa. (St. Ambrosius)
Antifon Pembuka (Kej 9:9.11.13)
Hari Biasa Pekan VI
Hendaklah lidahmu hanya mengatakan apa yang benar, hingga kamu menjauhi dosa dan tidak tergelincir dalam cakap hampa. (St. Ambrosius)
Antifon Pembuka (Kej 9:9.11.13)
Aku mengadakan
perjanjian dengan kalian dan keturunamu. Sejak kini segala yang hidup
takkan dilenyapkan air bah, dan takkan ada lagi air bah untuk
memusnahkan bumi. Busur-Ku akan Kutempatkan di awan sebagai tanda
perjanjian antara Aku dan bumi.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahabaik, berilah kiranya kami sabda-Mu dan sesuaikanlah kami dengan Putra-Mu. Semoga kedamaian di dunia ini menjadi tanda kesanggupan-Mu kepada kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Setelah peristiwa air bah, Allah membarui perjanjian-Nya dengan Nuh. Alah menegaskan kembali bahwa peristiwa air bah tak akan terulang lagi. Perjanjian tersebut ditandai dengan busur yang ditempatkan di awan.
Bacaan dari Kitab Kejadian (9:1-13)
Allah Bapa Mahabaik, berilah kiranya kami sabda-Mu dan sesuaikanlah kami dengan Putra-Mu. Semoga kedamaian di dunia ini menjadi tanda kesanggupan-Mu kepada kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Setelah peristiwa air bah, Allah membarui perjanjian-Nya dengan Nuh. Alah menegaskan kembali bahwa peristiwa air bah tak akan terulang lagi. Perjanjian tersebut ditandai dengan busur yang ditempatkan di awan.
Bacaan dari Kitab Kejadian (9:1-13)
"Pelangi-Ku akan Kutempatkan di awan sebagai tanda perjanjian antara Aku dan bumi."
Sesudah
air bah, Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya serta bersabda kepada
mereka, "Beranakcucu dan bertambahbanyaklah, serta penuhilah bumi.
Kalian akan ditakuti oleh segala binatang di bumi dan segala burung di
udara, segala yang bergerak di muka bumi dan segala ikan di laut. Ke
dalam tanganmulah semuanya itu diserahkan. Segala yang bergerak dan
hidup akan menjadi makananmu. Aku memberikan semuanya itu kepadamu
seperti juga tumbuh-tumbuhan hijau. Hanya daging yang masih ada
nyawanya, yakni darahnya, janganlah kalian makan. Tetapi mengenai
darahmu, yakni nyawamu, Aku akan menuntut balasnya. Dari segala
binatang Aku akan menuntutnya, dan dari setiap manusia Aku akan
menuntut nyawa sesama manusia. Siapa yang menumpahkan darah, darahnya
akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia menurut
gambar-Nya sendiri. Tetapi kalian, beranakcucu dan
bertambahbanyaklah, sehingga tak terbilang jumlahmu di atas bumi, ya,
bertambahbanyaklah di atasnya". Bersabdalah Allah kepada Nuh dan
anak-anaknya, "Camkanlah, Aku mengadakan perjanjian dengan kalian dan
keturunanmu, dan dengan segala makhluk hidup yang ada besertamu;
yakni burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi,
segala yang keluar dari bahteramu, segala binatang di bumi. Maka
Kuadakan perjanjian-Ku dengan kalian, bahwa sejak kini segala yang
hidup takkan dilenyapkan oleh air bah lagi dan takkan ada lagi air
bah untuk memusnahkan bumi". Allah bersabda pula, "Inilah tanda
perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kalian serta segala makhluk
hidup yang ada sertamu, turun-temurun untuk selama-lamanya: Busur-Ku
akan Kutempatkan di awan sebagai tanda perjanjian anta Aku dan bumi".
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan memandang dari surga ke bumi.
Ayat. (Mzm 102:16-18.19-21.29.22-23; R: 20b)
1. Bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
2. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi, untuk mendengarkan keluhan orang tahanan, dan membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati.
3. Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu, supaya nama Tuhan diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem, apabila para bangsa berkumpul bersama-sama dan kerajaan-kerajaan berhimpun untuk beribadah kepada Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Pada-Mulah sabda kehidupan kekal.
Petrus dan para murid mengakui Yesus sebagai Mesias. Namun, bukan mesias seperti yang dipikirkan manusia, tetapi seperti yang dipikirkan Allah. Mesias yang diakui karena sungguh mengenal secara pribadi dan diamini sebagai bentuk pelaksanaan kehendak Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (8:27-33)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan memandang dari surga ke bumi.
Ayat. (Mzm 102:16-18.19-21.29.22-23; R: 20b)
1. Bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
2. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi, untuk mendengarkan keluhan orang tahanan, dan membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati.
3. Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu, supaya nama Tuhan diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem, apabila para bangsa berkumpul bersama-sama dan kerajaan-kerajaan berhimpun untuk beribadah kepada Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Pada-Mulah sabda kehidupan kekal.
Petrus dan para murid mengakui Yesus sebagai Mesias. Namun, bukan mesias seperti yang dipikirkan manusia, tetapi seperti yang dipikirkan Allah. Mesias yang diakui karena sungguh mengenal secara pribadi dan diamini sebagai bentuk pelaksanaan kehendak Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (8:27-33)
"Engkaulah Kristus.... Anak Manusia harus menderita banyak."
Pada
suatu hari Yesus bersama murid-murid-Nya pergi ke kampung-kampung di
sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada
murid-murid-Nya, "Kata orang, siapakah Aku ini?" Para murid menjawab,
"Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan:
Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi". Yesus
bertanya lagi kepada mereka, "Tetapi menurut kamu, siapakah Aku ini"
Maka Petrus menjawab, "Engkaulah Mesias!" Dan Yesus melarang mereka
dengan keras, supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun tentang
Dia. Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak
Manusia harus menanggung banyak penderitaan. Ia akan ditolak oleh
para tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh, dan
bangkit sesudah tiga hari. Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang.
Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur-Nya. Maka
berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi
Petrus, katanya, "Enyahlah Iblis! Sebab Engkau bukan memikirkan apa yang
dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia".
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannyaU. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Dalam doa Bapa Kami, kita mendoakan, "Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga." Namun , yang sering terjadi atau kita harapkan adalah, "Jadilah kehendakku". Memang membahagiakan kalau dalam hidup ini apa yang kita harapkan bisa terjadi. Hanya saja, tidak semua yang kita inginkan itu baik untuk kita. Tuhanlah yang paling tahu apa yang paling baik untuk kita. Oleh karena itu, kita mesti selalu "memikirkan apa yang dipikirkan Allah". Bukankah hal ini yang diajarkan Yesus hari ini?
Antifon Komuni (Mrk 8:31)
Putra Manusia
harus menanggung banyak penderitaan, ditolak para tua-tua, imam kepala,
dan ahli Taurat, lalu dibunuh, tetapi bangkit sesudah tiga hari.
Doa Malam
Tuhan, Engkau sungguh
mencintai manusia dengan mengorbankan hidup-Mu sendiri. Berilah rahmat
yang kubutuhkan agar aku dapat melakukan korban-korban kecil dalam hidup
demi silih atas dosaku. Amin.
RUAH
Rabu, 20 Februari 2019 Hari Biasa Pekan VI
Rabu, 20 Februari 2019
Hari Biasa Pekan VI
“Manusia itu seumpama piala! Di dalam dirinya Tuhan mempersatukan Diri-Nya sebagai Pencipta dengan makhluk sebagai ciptaan.” (St. Prokopius dari Gaza)
Antifon Pembuka (Mzm 116:18-19)
Aku akan menepati nadarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya di pelataran bait Allah.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahasetia, Engkau selalu tetap setia bila kami menepati sabda-Mu dengan tulus ikhlas. Semoga Kaubuka mata hati budi kami, agar dapat memandang Putra-Mu terkasih, yang memang Kautunjukkan kepada kami bahwa Dialah kehidupan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Setelah air bah surut dan tanah sudah kering, Nuh keluar dari bahtera beserta seluruh isinya. Ia membawa persembahan kepada Allah. Tuhan berjanji tidak akan melakukan lagi hal yang sama kepada manusia meskipun mereka jahat.
Hari Biasa Pekan VI
“Manusia itu seumpama piala! Di dalam dirinya Tuhan mempersatukan Diri-Nya sebagai Pencipta dengan makhluk sebagai ciptaan.” (St. Prokopius dari Gaza)
Antifon Pembuka (Mzm 116:18-19)
Aku akan menepati nadarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya di pelataran bait Allah.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahasetia, Engkau selalu tetap setia bila kami menepati sabda-Mu dengan tulus ikhlas. Semoga Kaubuka mata hati budi kami, agar dapat memandang Putra-Mu terkasih, yang memang Kautunjukkan kepada kami bahwa Dialah kehidupan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Setelah air bah surut dan tanah sudah kering, Nuh keluar dari bahtera beserta seluruh isinya. Ia membawa persembahan kepada Allah. Tuhan berjanji tidak akan melakukan lagi hal yang sama kepada manusia meskipun mereka jahat.
Bacaan dari Kitab Kejadian (8:6-13.20-22)
"Nuh melihat-lihat; ternyata muka bumi sudah mulai kering."
Pada waktu itu air bah sudah mulai surut. Sesudah lewat empat puluh hari, maka Nuh membuka tingkap yang dibuatnya pada bahtera itu. Lalu ia melepaskan seekor burung gagak. Dan burung itu terbang pulang pergi, sampai air menjadi kering di atas bumi. Kemudian dilepaskannya seekor burung merpati untuk melihat, apakah air telah berkurang dari muka bumi. Tetapi burung merpati itu tidak mendapat tumpuan kaki dan pulanglah ia kembali mendapatkan Nuh ke dalam bahtera, karena di seluruh bumi masih ada air. Lalu Nuh mengulurkan tangannya, ditangkapnya burung itu dan dibawanya masuk ke dalam bahtera. Ia menunggu tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya pula burung merpati itu. Menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun Zaitun yang segar. Dari situlah diketahui Nuh, bahwa air telah berkurang dari atas bumi. Selanjutnya ditunggunya pula tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya burung merpati itu; tetapi burung itu tidak kembali lagi kepadanya. Maka dalam tahun keenam ratus satu, dalam bulan pertama, pada tanggal satu bulan itu, sudah keringlah air dari atas bumi. Kemudian Nuh membuka tutup bahtera itu dan melihat-lihat ternyatalah muka bumi sudah mulai kering. Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi Tuhan. Dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram, diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan kurban bakaran di atas mezbah itu. Ketika Tuhan mencium persembahan yang harum itu, bersabdalah Tuhan dalam hati-Nya, "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya; Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan. Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam".
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 116:12-15.18-19)
1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.
2. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya. Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya.
3. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya, di pelataran rumah Tuhan, di tengah-tengahmu, ya Yerusalem.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata hati kita, supaya kita memahami pengharapan yang terkandung dalam panggilan kita.
Setelah menyembuhkan mata seorang buta, Yesus menyuruh dia pulang ke rumahnya. Dia melarangnya masuk ke kampung. Hanya dengan jamahan dari Yesus, buta mata rohani kita dicelikkan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (8:22-26)
"Si buta itu sembuh, dan dapat melihat segala sesuatu dengan jelas."
Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Betsaida. Di situ orang membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon supaya Ia menjamah dia. Yesus lalu memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung. Lalu Ia meludahi mata si buta, dan meletakkan tangan di atasnya, Ia bertanya, "Sudahkah kaulihat sesuatu?" Orang itu memandang ke depan, lalu berkata, "Aku melihat orang! Kulihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon yang berjalan". Yesus kemudian meletakkan tangan-Nya lagi pada mata orang itu. Maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas. Sesudah itu Yesus menyuruh dia pulang ke rumahnya dan berkata, "Jangan masuk ke kampung!"
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Yesus menyembuhkan orang buta. Tentu saja si buta sangat bahagia, karena bisa melihat seperti orang lain. Namun, hal yang lebih membahagiakan sebenarnya ialah siapa yang menyembuhkan dan siapa yang dilihatnya pertama kali setelah ia sembuh. Orang yang menyembuhkan si buta itu adalah Sang Terang, yakni Yesus sendiri. Tentu Dia ingin agar si buta dan juga setiap manusia berjuang untuk mencari dan melihat Sang Terang dalam hidupnya.
Antifon Komuni (Mzm 116:12-13)
Bagaimana akan kubalas segala kebaikan Tuhan terhadapku? Aku mengangkat piala untuk merayakan keselamatan sambil menyerukan nama Tuhan.
Doa Malam
Tuhan, mataku tidak buta tetapi mata hatiku sering buta dan terkatup sehingga tidak dapat melihat rahmat yang melimpah dalam hidupku. Sembuhkanlah aku, ya Tuhan, agar dapat melihat cinta-Mu yang Mahaluhur. Amin.
RUAH
Selasa, 19 Februari 2019 Hari Biasa Pekan VI
Selasa, 19 Februari 2019
Hari Biasa Pekan VI
“Janganlah makan terlalu banyak agar kamu tidak menjejali diri dan menjadi sakit. Jadi, makanlah dengan tetap merasa lapar.” (St. Bernardus)
Antifon Pembuka (Mzm 29:1a.2)
Sampaikanlah kepada Tuhan, hai penghuni surga, sampaikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada-Nya dengan hormat dan khidmat.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber cahaya kehidupan, sembuhkanlah kebutaan mata dan dosa-dosa kami agar kami dapat memandang Putra-Mu, cahaya kami, yang didambakan oleh setiap orang dalam perjalanan menuju kepada-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Karena manusia cenderung berbuat jahat, Tuhan menyesal telah menciptakan mereka. Hanya Nuh yang berkenan pada Alalh. Allah memusnahkan mereka kecuali Nuh dan anggota keluarganya, serta tujuh pasang binatang yang tidak haram dan burung di udara yang ikut masuk ke dalam bahtera.
Bacaan dari Kitab Kejadian (6:5-8; 7:1-5.10)
Hari Biasa Pekan VI
“Janganlah makan terlalu banyak agar kamu tidak menjejali diri dan menjadi sakit. Jadi, makanlah dengan tetap merasa lapar.” (St. Bernardus)
Antifon Pembuka (Mzm 29:1a.2)
Sampaikanlah kepada Tuhan, hai penghuni surga, sampaikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada-Nya dengan hormat dan khidmat.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber cahaya kehidupan, sembuhkanlah kebutaan mata dan dosa-dosa kami agar kami dapat memandang Putra-Mu, cahaya kami, yang didambakan oleh setiap orang dalam perjalanan menuju kepada-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Karena manusia cenderung berbuat jahat, Tuhan menyesal telah menciptakan mereka. Hanya Nuh yang berkenan pada Alalh. Allah memusnahkan mereka kecuali Nuh dan anggota keluarganya, serta tujuh pasang binatang yang tidak haram dan burung di udara yang ikut masuk ke dalam bahtera.
Bacaan dari Kitab Kejadian (6:5-8; 7:1-5.10)
"Aku akan menghapuskan manusia yang Kuciptakan dari muka bumi."
Tuhan melihat bahwa kejahatan manusia di bumi semakin besar, dan kecenderungan hati mereka selalu membuahkan kejahatan semata-mata. Maka menyesallah Tuhan, bahwa Ia menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. Bersabdalah Tuhan, “Aku akan menghapuskan manusia yang Kuciptakan dari muka bumi, baik manusia maupun hewan, dan binatang-binatang melata maupun burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.” Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di hadapan Tuhan. Maka bersabdalah Tuhan kepada Nuh, “Masuklah ke dalam bahtera, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini. Dari segala binatang yang tidak haram, haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan betina. Juga dari burung-burung di udara tujuh pasang, jantan dan betina, supaya terpeliharalah keturunannya di seluruh bumi. Sebab tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya. Dan Aku akan menghapuskan dari muka bumi segala yang ada, yang Kujadikan itu.” Lalu Nuh melakukan segala yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Setelah tujuh hari datanglah air bah meliputi bumi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, la = fis, 2/4, PS 846
Ref. Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.
Ayat. (Mzm 29:1a.2.3ac-4.3b.9b-10; R:11b)
1. Sampaikanlah kepada Tuhan, hai penghuni surga, sampaikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan!
2. Suara Tuhan terdengar di atas air, suara Tuhan mengguruh di atas air yang besar. Suara Tuhan penuh kekuatan, suara Tuhan penuh semarak.
3. Allah yang mulia mengguntur, di dalam bait-Nya setiap orang berseru, "Hormat!" Tuhan bersemayam di atas air bah, Tuhan bersemayam sebagai Raja untuk selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil, do = f, gregorian, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:23)
Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.
Tugas Yesus memang tidak mudah. Orang Farisi tidak percaya. Para murid juga sulit memahami, sehingga Yesus mengecam mereka karena mudah lupa dan tidak mengerti apa yang dikatakan serta diperbuat-Nya selama ini. Mereka lamban untuk percaya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (8:14-21)
"Awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes."
Pada suatu hari murid-murid Yesus lupa membawa roti. Hanya sebuah roti saja yang ada pada mereka dalam perahu. Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya, “Berjaga-jaga dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes.” Maka mereka berpikir-pikir, dan seorang berkata kepada yang lain, “Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti.” Ketika Yesus tahu, apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata, “Mengapa kalian memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kalian memahami dan mengerti? Telah degilkah hatimu? Kalian mempunyai mata, tidakkah kalian melihat? Dan kalian mempunyai telinga, tidakkah kalian mendengar? Sudah lupakah kalian waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti yang kalian kumpulkan?” Jawab mereka, “Dua belas bakul.” Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti yang kalian kumpulkan?” Jawab mereka, “Tujuh bakul.” Lalu kata Yesus kepada mereka, “Masihkah kalian belum mengerti?”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Dalam hidup ini, terkadang apa yang menjadi keinginan kita berbeda dengan apa yang menjadi rencana Tuhan bagi kita. Kita merasa Tuhan "tidak sambung" dengan rencana atau pikiran kita. Mungkin bukan Tuhan yang tidak sambung. Jangan-jangan kita yang "punya mata, tetapi tidak melihat dan punya telinga, tetapi tidak mendengar." Kita sibuk dengan urusan dan pikiran kita senidiri. Benar demikian?
Antifon Komuni (Mzm 29:10)
Tuhan bersemayam di atas air bah. Tuhan bersemayam sebagai raja untuk selama-lamanya.
Doa Malam
Allah Bapa sumber kehidupan, kami bersyukur atas santapan anugerah-Mu berkat Yesus Putra-Mu dan Tuhan kami. Semoga kelaparan akan Dikau selalu Kaupuaskan dengan rezeki suci. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
RUAH
Allah Bapa sumber kehidupan, kami bersyukur atas santapan anugerah-Mu berkat Yesus Putra-Mu dan Tuhan kami. Semoga kelaparan akan Dikau selalu Kaupuaskan dengan rezeki suci. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
RUAH
Senin, 18 Februari 2019 Hari Biasa Pekan VI
Senin, 18 Februari 2019
Hari Biasa Pekan VI
Janganlah menimbun terlalu banyak dari apa yang kamu miliki (St. Bernardus)
Antifon Pembuka (Mzm 50:14a.15)
Persembahkanlah puji syukur sebagai kurban kepada Allah! Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan dikau dan engkau memuliakan Daku
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Maharahim, semoga kami semakin mengenal diri kami, ajarilah kami saling membimbing dan mengasuh, sebagaimana putra dan putri se-Bapa, yang menyayangi umat ciptaan-Nya. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (4:1-15.25)
Hari Biasa Pekan VI
Janganlah menimbun terlalu banyak dari apa yang kamu miliki (St. Bernardus)
Antifon Pembuka (Mzm 50:14a.15)
Persembahkanlah puji syukur sebagai kurban kepada Allah! Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan dikau dan engkau memuliakan Daku
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Maharahim, semoga kami semakin mengenal diri kami, ajarilah kami saling membimbing dan mengasuh, sebagaimana putra dan putri se-Bapa, yang menyayangi umat ciptaan-Nya. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (4:1-15.25)
"Kain memukul Habel, adiknya, lalu membunuh dia."
Adam menghampiri Hawa, isterinya. Maka mengandunglah wanita itu, lalu melahirkan Kain; dan Hawa berkata, “Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan Tuhan.” Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain. Habel menjadi gembala kambing domba, sedang Kain menjadi petani. Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada Tuhan sebagai kurban persembahan. Habel juga mempersembahkan kurban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya. Maka Tuhan mengindahkan Habel dan kurban persembahannya itu. Tetapi Kain dan kurban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. Sabda Tuhan kepada Kain, “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Masakan mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu. Dosa itu sangat menggoda engkau tetapi engkau harus berkuasa atasnya.” Pada suatu hari Kain berkata kepada Habel, adiknya, “Marilah kita pergi ke padang.” Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia. Sabda Tuhan kepada Kain, “Di mana Habel adikmu itu?” Jawab Kain, “Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?” Sabda Tuhan pula, “Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah. Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu. Apabila engkau mengusahakan tanah, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu. Engkau akan menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi.” Berkatalah Kain kepada Tuhan, “Hukumanku itu lebih besar daripada yang dapat kutanggung. Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersembunyi dari hadapan-Mu, seorang pelarian dan pengembara di bumi. Barangsiapa bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku.” Sabda Tuhan kepadanya, “Sekali-kali tidak! Barangsiapa membunuh Kain, ia akan dibalas tujuh kali lipat.” Kemudian Tuhan menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan dibunuh oleh siapa pun yang bertemu dengan dia. Adam menghampiri pula isterinya. Lalu wanita itu melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamainya Set, sebab katanya, “ Allah telah mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain telah membunuhnya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Persembahkanlah puji syukur kepada Allah sebagai kurban.
Ayat. (Mzm 50:1.8.16bc-17.20-21; R: 14a)
1. Yang Mahakuasa, Tuhan Allah, berfirman dan memanggil bumi, dari terbitnya matahari sampai kepada terbenamnya. Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku.
2. ”Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran dan mengesampingkan firman-Ku?
3. Engkau duduk, dan menjelek-jelekkan saudaramu, engkau memfitnah saudara kandungmu. Itulah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:6)
Aku ini jalan, kebenaran, dan kehidupan, sabda Tuhan. Tiada orang dapat sampai kepada Bapa tanpa melalui Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (8:11-13)
"Mengapa angkatan ini meminta tanda?"
Sekali peristiwa datanglah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari surga. Maka mengeluhlah Yesus dalam hati dan berkata, “Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, “Sungguh, kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberikan tanda.” Lalu Yesus meninggalkan mereka. Ia naik ke perahu dan bertolak ke seberang.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Sebelum mengambil keputusan secara benar, biasanya kita terlebih dahulu membutuhkan dan mencari berbagai data dan informasi terkait. Data dan informasi itu akan dianalisis oleh pertimbangan logis kita, sehingga menjadi tanda atau bukti yang dapat mendukung dalam pengambilan keputusan. Proses ini dikenal sebagai manajemen berbasis data. Namun haruslah disadari bahwa tanda atau bukti itu tetaplah sesuatu yang terbatas, sehingga tidak dapat dijadikan dasar yang mutlak dalam pengambilan keputusan. Pertimbangan berdasarkan analisis “di atas kertas”, kendati berguna, tidaklah 5elalu tepat. Oleh karena itu, beberapa orang juga masih menggunakan intuisi dan suara hatinya ketika mengambil keputusan. Mereka tidak hanya berpedoman pada tanda atau bukti yang tersedia.
Yesus kecewa terhadap orang-orang Farisi yang mau mencobai Dia, yakni dengan meminta tanda dari Sorga. Alasan mereka meminta tanda itu dikatakan hanya untuk mencobai Yesus, bukan untuk semakin diyakinkan atau diteguhkan dalam mengambil keputusan apakah menerima Yesus sebagai utusan dari Allah atau tidak. Sejak awal mereka sudah menolak Yesus sebagai utusan Allah. Sehingga tanda yang mereka minta itu hanya dijadikan alasan untuk menjatuhkan Yesus.
Bila hati masih tertutup, seseorang tidak akan pernah mau mengubahkeputusannya, kendati keputusan itu jelas-jelas tidak tepat. Hanya orang yang senantiasa membuka hatilah yang dapat mengenal Yesus secara benar dan mau mengikuti-Nya. Hati yang terbuka adalah hati yang diliputi oleh cinta kepada Allah dan sesama. Apakah kita sudah menggunakan suara hati kita ketika hendak mengambil keputusan? Apakah kita senantiasa membuka hati kita untuk mendengarkan Yesus melalui berbagai tanda yang terjadi dalam hidup kita? (MT / INSPIRASI BATIN 2019)
Antifon Komuni (Kej 4:6-7)
Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Masakan mukamu tidak berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, maka dosa sudah mengintip di depan pintu.
Doa Malam
Allah Bapa yang Mahabaik, Enkau telah memberikan tanda sekali untuk selamanya, ialah Yesus Kristus Putra-Mu. Berkenanlah membuka mata dan telinga kami, agar kami dapat belajar mendengarkan Sabda-Nya dan menyaksikan teladan-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Allah Bapa yang Mahabaik, Enkau telah memberikan tanda sekali untuk selamanya, ialah Yesus Kristus Putra-Mu. Berkenanlah membuka mata dan telinga kami, agar kami dapat belajar mendengarkan Sabda-Nya dan menyaksikan teladan-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati