| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 06 Maret 2019 Hari Rabu Abu

Rabu, 06 Maret 2019
Hari Rabu Abu - Hari Puasa dan Pantang
   
“Puasa rohani dan suci ini, sebaiknya kita kaitkan dengan pemberian sedekah, yang meliputi berbagai macam perbuatan kasih yang terpuji.” (St. Leo Agung)
 
Antifon Pembuka (Keb 11:24.25.27)
  
Engkau mengasihi segala yang ada, ya Tuhan, dan tidak membenci apa pun yang telah Kauciptakan. Engkau tidak lagi memperhitungkan dosa manusia apabila mereka bertobat. Engkau berbelas kasih kepada mereka sebab Engkaulah Tuhan, Allah kami.
  
Miseris omnium, Domine, et nihil odisti eorum quæ fecisti, dissimulans peccata hominum propter pænitentiam, et parcens illis: quia tu es Dominus Deus noster.
  
(Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 57)

Doa Pembuka

Ya Allah, bantulah kami umat kristiani untuk memulai puasa suci ini. Semoga dengan pengendalian diri, kami memperoleh kekuatan untuk mengalahkan kelesuan rohani. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Yoel (2:12-18)
  
"Sekarang juga, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh."
      
“Sekarang,” beginilah sabda Tuhan, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan mengaduh.” Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya. Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, lalu meninggalkan berkat menjadi kurban sajian dan kurban curahan bagi Tuhan, Allahmu. Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang lanjut usia, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah pengantin laki-laki keluar dari kamarnya, dan pengantin perempuan dari kamar tidurnya. Baiklah para imam, pelayan-pelayan Tuhan, menangis di antara balai depan mezbah, dan berkata, “Sayangilah, ya Tuhan, umat-Mu, dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka. Mengapa orang berkata di antara bangsa-bangsa: “Di mana Allah mereka?” Maka Tuhan menjadi cemburu karena tanah-Nya dan menaruh belas kasihan kepada umat-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 813
Ref. Mohon ampun kami orang berdosa.
Ayat. (Mzm 51:3-6a.12-14-17; Ul: 3a)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu, hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam diriku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil Roh-Mu yang kudus dari padaku!
4. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu!

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (5:20 - 6:2)
   
"Berilah dirimu didamaikan dengan Allah, sesungguhnya hari ini adalah hari penyelamatan."
   
Saudara-saudara, kami ini adalah utusan-utusan Kristus; seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami. Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: Berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Kristus yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. Sebab teman-teman sekerja, kami menasihati kamu supaya kamu jangan membuat sia-sia kasih karunia Allah yang telah kamu terima. Sebab Allah berfirman, “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” Camkanlah, saat inilah saat perkenanan itu; hari inilah hari penyelamatan itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Jangan kautegarkan hatimu; dengarkanlah suara Tuhan pada hari ini.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:1-6.16-18)
   
"Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan mengganjar engkau."
      
Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat. Karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di surga. Jadi, apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong supaya dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri di rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya’. Tetapi jika engkau berdoa masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Dan apabila kamu berpuasa janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya’. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

    
RABU ABU, SEBAGAI TANDA KASIH


LEWAT perantaraan Nabi Yoel, Allah meminta kita berbalik kepada-Nya, kata-Nya, ”Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan mengaduh. Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia” (YI 2:12-13).

Firman Tuhan tersebut mengingatkan kita bahwa Allah kita penuh dengan belas dan kasih. Ia ingin agar kita kembali kepada-Nya sebagai satu-satunya pribadi yang sungguh mencintai kita. Ia meminta demikian karena la tahu, bahwa kita sebagai ciptaan adalah Iemah dan mudah hancur karena kecenderungan kita mudah jatuh dalam dosa. Karena dosa-dosa kita, terkadang kita mudah sekali menyalahkan Tuhan dan sebagai akibatnya, kita mudah untuk memusuhi Dia. Berdasarkan hal inilah, maka Allah memanggil kita untuk kembali berdamai dengan Dia.

Saat hidup kita tak memiliki damai dengan Allah, saat itu pula kita tak memiliki damai dengan diri sendiri dan juga dengan sesama kita. Damai adalah suatu hal yang sungguh dirindukan oleh semua orang dan semua golongan. Semua orang, terlepas apakah mereka orang baik atau orang jahat, sungguh-sungguh mencintai damai, namun tak semua orang mampu untuk menjadi pembawa damai. Kita dapat menjadi pembawa damai apabila kita memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan, asal dan tujuan hidup kita.

Salah satu cara untuk memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan adalah dengan melakukan tobat terus-menerus, kehendak tulus kita untuk memperbaiki kualitas hidup rohani kita. Bila kita melakukan tobat hanya sekadar sebagai kewajiban agama, maka hal itu tak akan berbuah dalam hidup kita; sebaliknya bila kita melakukan tobat karen;i kita mencintai Tuhan, maka hal itu akan membuahkan perubahan baik dalam hidup kita. Hendaknya firman Tuhan ini sungguh bergema dalam hidup kita, “Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamlJ di hadapan orang supaya dilihat. Karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di surga" (Mat 6:1).

Banyak orang hidupnya tidak menghasilkan buah yang baik karena melakukan ritual agama hanya sebagai sebuah kewajiban dan bukan sebagai ungkapan kasih kepada Tuhan. Selain itu, doa-doa yang mereka lakukan tidak memberikan perubahan hidup karena doa-doa mereka bukan ungkapan kasih melainkan hanya sebatas exhibitionisme - aksi Unjuk diri. Tuhan tidak berkenan akan hal ini. Ingatlah sabda Tuhan ini, “Jika engkau berdoa masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi" (ay. 6)

Bagi kita umat Katolik, Rabu Abu adalah saat yang sungguh kita nantikan, karena saat ini kita kembali diingatkan untuk berdamai dengan Tuhan. Saat ini pula kita kembali diminta oleh Tuhan untuk menjadi tersembunyi, tak tampak. Bagi kita, Rabu Abu adalah bagaikan jantung bagi tubuh kita, tak tampak ' namun sungguh vital, sungguh penting; karena saat ini kita selalu diingatkan untuk selalu kembali kepada Tuhan yang sungguh mengasihi kita. Apabila kita sadar bahwa hidup kita penuh kasih, maka kita pun akan menjadi pribadi yang penuh kasih. Rabu Abu adalah tanda kasih Allah kepada kita, demikian pula sebaliknya Rabu Abu adalah tanda kasih dan pertobatan kita kepada Allah, yang ditandai dengan penerimaan abu di dahi, karena kita mau kembali kepada-Nya.

Selamat memasuki Masa Prapaskah, masa pertobatan. Tuhan memberkati. [Rm. F.X. Sulistya Heru Prabawa, O.Carm.] 

  
Antifon Pembagian Abu (Bdk. Yl 2:13)

Marilah kita mengenakan karung dan menaburi kepala dengan abu. Marilah kita berpuasa dan meratap di hadapan Tuhan, karena Allah kita penuh belas kasihan; Ia akan mengampuni dosa-dosa kita.
 
Immutemur habitu, in cinere et cilicio: ieiunemus, et ploremus ante Dominum: quia multum misericors est dimittere peccata nostra Deus noster.

atau (Bdk. Yl. 2:17; Est 4:17)

Di balai depan dan altar para imam meratap dan berkata: Sayangilah, ya Tuhan, sayangilah umat-Mu, janganlah Engkau bungkam mulut orang yang memuji-Mu.

Iuxta vestibulum et altare plorabunt sacerdotes et levitæ ministri Domini, et dicent: Parce Domine, parce populo tuo: et ne dissipes pra calmantium ad te, Domine.

atau (Mzm 51:3)

Tuhan, hapuslah kesalahanku

(Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 51)

Antifon Persiapan Persembahan (Mzm 30:2-3)

Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak memberi musuh-musuhku bersukacita atas aku. Tuhan, Allahku, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku.
  
Exaltabo te Domine, quoniam suscepisti me, nec delectasti inimicos meos super me: Domine clamavi ad te, et sanasti me.

(Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 30)

Antifon Komuni (Mzm 1:2-3)

Siapa saja yang merenungkan hukum Tuhan siang malam, akan menghasilkan buah pada waktunya.

Qui meditabitur in lege Domini die ac nocte, dabit fructum suum in tempore suo.

Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 1:1,2,3ab,3cd,4,5,6 atau Mazmur 60
     
Rabu Abu harus dijalani sebagai hari tobat dalam seluruh Gereja dengan pantang dan puasa. (Kongregasi Ibadat Ilahi, Perayaan Paskah dan Persiapannya, 16 Januari 1988, No. 22)

Seri Alkitab: INJIL MARKUS 3:26-30

KatKit (Katekese Sedikit) No. 203

Seri Alkitab
INJIL MARKUS 3:26-30

Syalom aleikhem.
Mrk. 3:26
Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudahlah tiba kesudahannya.
Et si Satanas consurrexit in semetipsum et dispertitus est, non potest stare, sed finem habet.

Ungkapan “kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi” bermakna tak mungkin Iblis dan setan-setan tak bersatu ketika melawan Kerajaan Allah. Bagi mereka, satu-satunya musuh sejati adalah Allah. Tak mungkin Iblis cum suis terpecah-belah ketika menghadapi Allah dan Kerajaan-Nya.

Tuhan Yesus datang mewartakan Kerajaan Allah. Maka, tak mungkin tuduhan para ahli kitab itu benar. Tuhan menyatakan tuduhan itu mengada-ada. Iblis pasti tak mau kerajaannya kalah melawan Kerajaan Allah. Karena itu, Iblis dan pasukannya bersatu, bukan terbelah-belah.

Mrk. 3:27
Tetapi tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu.
Nemo autem potest in domum fortis ingressus vasa eius diripere, nisi prius fortem alliget; et tunc domum eius diripiet.


Orang kuat dalam perumpamaan ini adalah si Iblis. Orang yang mengikatnya adalah Tuhan Yesus. Dengan ini, Tuhan menyatakan bahwa diri-Nya lebih kuat daripada Iblis.

Mengapa perumpamaan ini memakai kata “merampas/merampok”? Bagaimana ini dipahami? Berhadapan dengan Iblis, memang Kristus merampok; dalam arti: merampas kembali jiwa-jiwa yang sebelumnya dicengkeram Iblis. Kita perlu ingat, sejak jatuhnya para malaikat – menjadi setan-setan – terjadi peperangan terus-menerus antara roh baik dan roh jahat. Kemenangan final akan terjadi pada akhir zaman ketika kemuliaan Kristus dinyatakan sepenuhnya. Kerajaan Allah akan menang. Dengan kerangka peperangan inilah, Sang Kristus memakai istilah merampas/merampok. Kata ini tidak untuk dikenakan pada manusia, melainkan pada Iblis/setan.

Mrk. 3:28
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan.
Amen dico vobis: Omnia dimittentur filiis hominum peccata et blasphemiae, quibus blasphemaverint;


Dosa artinya melanggar firman Allah. Hujat artinya menghina Allah. Menurut ayat ini, semua dosa dan hujat dapat diampuni. Pengampunan terjadi kalau ada pertobatan dari pihak manusia.

Mrk. 3:29-30
29 Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal.” 30 Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat.
29 qui autem blasphemaverit in Spiritum Sanctum, non habet remissionem in aeternum, sed reus est aeterni delicti ”. 30 Quoniam dicebant: “ Spiritum immundum habet ”.


Apa artinya menghujat Roh Kudus? Menghina Roh Allah sebagai Iblis. Maknanya adalah tak bisa menerima kebaikan yang datang dari Allah. Kalau kebaikan Allah tak diterima, bagaimana mungkin orang diampuni? Bukankah pengampunan salah satu kebaikan Allah?

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Selasa, 05 Maret 2019 Hari Biasa Pekan VIII

Selasa, 05 Maret 2019
Hari Biasa Pekan VIII

“Seperti biji yang jatuh ke bumi menghasilkan upah bagi yang menabur, demikian juga sedekah yang diberikan kepada orang lapar akan menghasilkan pahala besar di kemudian hari.” (St. Basilius Agung)


Antifon Pembuka (Mzm 50:14)

Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah, dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi. 
  
Doa Pembuka

Allah Bapa Raja Damai, anugerah-Mulah kedamaian serta pengampunan dosa. Semoga Kauukir cinta kasih-Mu dalam hati kami, agar kami dapat membagikan kedamaian-Mu itu kepada semua orang dan sekalian bangsa. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (35:1-12)
    
 
"Tuhan berkenan kepada korban orang benar, dan ingatannya tidak akan dilupakan.”
       
Memenuhi hukum Tuhan itu sama dengan mempersembahkan banyak kurban, dan memperhatikan segala perintah Tuhan itu sama dengan mempersembahkan kurban keselamatan. Membalas kebaikan hati orang sama dengan mempersembahkan kurban sajian, dan memberi derma sama dengan menyampaikan kurban syukur. Yang direlai oleh Tuhan ialah menjauhi kejahatan dan menolak kelaliman itu sama dengan dengan kurban penghapus dosa. Janganlah tampil di hadirat Tuhan dengan tangan kosong, sebab semuanya wajib menuruti perintah Tuhan. Persembahan orang jujur melemaki mezbah, dan harumnya sampai ke hadapan Yang Mahatinggi. Tuhan berkenan akan kurban orang yang jujur, dan takkan melupakannya. Muliakanlah Tuhan dengan kemurahan, dan buah bungaran di tanganmu janganlah kausedikitkan. Bawalah pemberianmu dengan muka riang, dan dengan suka hati sertakanlah bagian sepersepuluh menjadi barang kudus. Berikanlah kepada Yang Mahatinggi sesuai dengan apa yang diberikan-Nya kepadamu: itupun harus dengan murah hati dan seturut penghasilanmu. Sebab Tuhan pasti membalas, dan akan membalas engkau tujuh kali lipat. Jangan mencoba menyuap Tuhan, sebab tidak akan Ia terima! Jangan menaruh harapan pada kurban kelaliman. Sebab Tuhan adalah hakim yang tidak memihak.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. ( Mzm 50:5-6.7-8.14.23)
1. ”Bawalah ke mari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Daku, perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!” Maka langit memberitakan keadilan-Nya: Allah sendirilah Hakim!
2. Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak berfirman! Dengarkanlah, hai Israel, Aku hendak bersaksi terhadap kamu: Akulah Allah, Allahmu! Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapanku!
3. Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah, dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:28-31)
    
"Sekalipun disertai penganiayaan, pada masa ini juga kalian akan menerima kembali seratus kali lipat dan di masa datang menerima hidup yang kekal."
   
Setelah Yesus berkata betapa sukarnya orang kaya masuk Kerajaan Allah, berkatalah Petrus kepada Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau.” Maka Yesus menjawab, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, barangsiapa meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan; dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 
Kehidupan di masa sekarang ini ditandai dengan adanya penghargaan terhadap pekerjaan atau prestasi seseorang dalam bentuk imbalan. Semkain baik pekerjaan atau makin tinggi prestasi, semakin banyak pula imbalan yang diperoleh. Biasanya, imbalan itu berupa uang. Semakin baik pekerjaan, semakin tebal pula pundi-pundi yang dimiliki. Mentalitas orang upahan lantas juga diterapkan dalam hidup beriman. Ada mentalitas 'do ut des', yaitu 'memberi agar menerima'. Tak ada yang cuma-cuma. 
 
 Petrus merasa sudah memenuhi tuntutan yang diajukan Yesus. Saat dipanggil dan dipilih menjadi murid Yesus bersama rasul lainnya, Petrus diminta untuk melepaskan segala sesuatu yang dimilikinya. Petrus pun melepaskan pekerjaannya, jalanya, perahunya, rekan-rekan sekerjanya, orangtuanya, dan keluarganya. Sekali lagi, Petrus merasa sudah meninggalkan semuanya demi mengikuti Yesus. Ia merasa sudah banyak sekali berkorban. 
 
 Sebagai seorang pribadi yang berlatar belakang nelayan yang selalu mencari keuntungan dari hasil tangkapannya, Petrus pun merasa bahwa ia berhak memperoleh imbalan atas pengorbanan yang dilakukannya dengan meninggalkan segala sesuatu yang dimilikinya demi mengikuti Yesus. Petrus melakukan perhitungan dengan Yesus. "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!" Dengan mengajukan pernyataan ini, secara implisit, Petrus ingin bertanya kepada Yesus soal imbalan apa yang akan diperolehnya. 
 
 Apakah keliru jika kita mengharapkan upah atau gaji saat kita bekerja? Tentu saja tidak. Kita boleh mengharapkan upah sebagai imbalan atas jerih payah kita. Akan tetapi, kita tak boleh membuat hitung-hitungan dan meminta imbalan karena telah merasa berjasa melayani Allah, misalnya bertugas sebagai seorang imam, prodiakon, ketua lingkungan, atau mengajar anak-anak sekolah minggu, mengajar calon-calon baptis. Hari ini kita disadarkan bahwa Allah telah terlebih dahulu bekerja demi kesejahteraan dan keselamatan kita. Upaya Allah ini tak hanya terjadi dulu. Allah sedang dan bahkan terus-menerus bekerja untuk keselamatan kita. Kita telah menerima segala sesuatu secara gratis dari Allah. Oleh karena itu, sangat memalukan jika kita meminta imbalan kepada Allah untuk segala sesuatu yang seakan-akan telah kita lakukan demi Allah. Ketulusan hati sangat dituntut dari diri setiap orang yang dipanggil menjadi pelayan kasih Allah. 

Antifon Komuni (Sir 35:9)

Berianlah kepada Yang Mahatinggi sesuai apa yang diberikan-Nya kepadamu. 


Renungan Inspirasi Batin

Ketentuan Puasa dan Pantang



KETENTUAN PUASA DAN PANTANG


1. KETENTUAN

Sesuai dengan Kitab Hukum Kanonik kanon 1249 bahwa semua umat beriman kristiani wajib menurut cara masing-masing melakukan tobat demi hukum ilahi; tetapi agar mereka semua bersatu dalam suatu pelaksanaan tobat bersama, ditentukan hari-hari tobat, di mana umat beriman kristiani secara khusus meluangkan waktu untuk berdoa, menjalankan karya kesalehan dan amal kasih, menyangkal diri sendiri dengan melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara lebih setia dan terutama dengan berpuasa dan berpantang menurut norma kanon-kanon berikut :

Kanon 1250 – Hari dan waktu tobat dalam seluruh Gereja ialah setiap hari Jumat sepanjang tahun, dan juga masa prapaskah.

Kanon 1251 – Pantang makan daging atau makan lain menurut ketentuan Konferensi Para Uskup hendaknya dilakukan setiap hari Jumat sepanjang tahun, kecuali hari Jumat itu kebetulan jatuh pada salah satu hari yang terhitung hari raya; sedangkan pantang dan puasa hendaknya dilakukan pada hari Rabu Abu dan pada hari Jumat Agung, memperingati sengsara dan wafat Tuhan kita Yesus Kristus.

Kanon 1252 – Peraturan pantang mengikat mereka yang telah berumur genap empat belas tahun; sedangkan peraturan puasa mengikat semua yang berusia dewasa sampai awal tahun ke enampuluh; namun para gembala jiwa dan orang tua hendaknya berusaha agar juga mereka, yang karena usianya masih kurang tidak terikat wajib puasa dan pantang, dibina ke arah cita-rasa tobat yang sejati.


2. PETUNJUK

a. Masa Prapaskah Tahun 2019 sebagai hari tobat berlangsung mulai hari Rabu Abu, tanggal 6 Maret 2019 sampai dengan Jumat Agung, tanggal 19 April 2019.

b. Pantang berarti tidak makan makanan tertentu yang menjadi kesukaannya dan juga tidak melakukan kebiasaan buruk, misalnya: marah, boros, dsb. Dan lebih mengutamakan dan memperbanyak perbuatan baik bagi sesama.

c. Puasa berarti makan kenyang tidak lebih dari satu kali dalam sehari



3. CARA MEWUJUDKAN PERTOBATAN

a. Doa

Selama masa Prapaskah hendaknya menjadi hari-hari istimewa untuk meningkatkan semangat berdoa, mendekatkan diri kepada Tuhan dengan tekun mendengarkan dan merenungkan sabda Tuhan serta melaksanakannya dengan setia.

b. Karya amal kasih

Pantang dan puasa selayaknya dilanjutkan dengan perbuatan amal kasih yakni membantu sesama yang menderita dan berkekurangan. Kami mengajak Anda sekalian untuk melakukan aksi nyata amal kasih baik pribadi maupun bersama-sama di lingkungan maupun wilayah.

c. Penyangkalan diri


Dengan berpantang dan berpuasa sesungguhnya kita meneladan Kristus yang rela menderita demi keselamatan kita. Kita mengatur kembali pola hidup dan tingkah laku sehari-hari agar semakin menyerupai Kristus.


4. HIMBAUAN

Selama masa Prapaskah, apabila akan melangsungkan perkawinan hendaknya memperhatikan masa tobat. Dalam keadaan terpaksa seyogyanya pesta dan keramaian ditunda.

Homili: Hari Minggu Biasa VIII - Tahun C (Audio)

https://drive.google.com/file/d/1v3n1XS5bkprp7zSF6fT1byH3fqLEXmmf/view?usp=sharing

Senin, 04 Maret 2019 Hari Biasa Pekan VIII

Senin, 04 Maret 2019
Hari Biasa Pekan VIII
 
“Kita mendapat banyak hiburan dalam penderitaan, jika semasa mengalami kesedihan kita mengingat kembali karunia-karunia Pencipta kita” (St. Gregorius Agung)
  
Antifon Pembuka (Sir 17:29)

Alangkah besarnya belas kasih dan pengampunan Tuhan bagi semua yang berpaling kepada-Nya.

Doa Pembuka

Allah Bapa Yang Mahabaik, Putra-Mu telah Kauutus mendatangi kami, mencari yang tersesat jalannya. Semoga mata kami terbuka terhadap yang baik. Ajarilah kami mendengarkan sabda pengampunan-Mu. Tabahkanlah hati kami bila semangat kami mengendur dan ingatkanlah kami akan keagungan karya-mu dengan penuh rasa syukur. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
 
Belas kasih dan pengampunan Tuhan amat besar. Oleh karena itu, orang harus segera berpaling kepada-Nya dan mengakui dosanya. Hidup pun akan menjadi bahagia dan penuh sukacita.
 
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (17:24-29) 
 
"Bertobatlah kepada Tuhan dan hentikanlah dosamu." 
  
Bagi orang yang menyesal Tuhan membuka jalan kembali. Tuhan menghibur mereka yang kehilangan ketabahan. Berpalinglah kepada Tuhan dan lepaskanlah dosamu, berdoalah di hadapan-Nya dan berhentilah menghina. Kembalilah kepada Yang Mahatinggi dan berpalinglah dari yang durjana, dan hendaklah sangat membenci kepada kekejian. Siapa gerangan di dunia orang mati memuji Yang Mahatinggi sebagai pengganti orang yang hidup? Siapa gerangan mempersembahkan pujian di sana? Dari orang mati lenyaplah pujian, seperti dari yang tiada sama sekali. Sedangkan barangsiapa hidup dan sehat, ia memuji Tuhan. Alangkah besarnya belas kasihan serta pengampunan Tuhan bagi semua yang berpaling kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bersukacitalah dalam Tuhan dan bersorak sorailah, hai orang jujur.
Ayat. (Mzm 32:1-2.5.6.7)
1. Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni dan dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!
2. Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, “Aku akan menghadap Tuhan” dan mengaku segala pelanggaranku. Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.
3. Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi ditimpa kesesakan; kendati banjir besar terjadi, ia tidak akan terlanda. 4.Engkaulah persembunyian bagiku, ya Tuhan! Engkau menjagaku terhadap kesesakan Engkau melindungi aku, sehingga aku luput dan bersorak.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (2Kor 8:9) 
Yesus Kristus telah menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya kalian menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.

Untuk memperoleh kehidupan kekal, tidak cukup menaati perintah-perintah Tuhan. Tetapi, orang juga harus melepaskan keterikatannya pada harta dunia. Sikap lepas bebas menjadi pintu gerbang kedekatan dengan Allah. Bagi manusia sulit tapi mungkin bagi Allah.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:17-27) 
 
"Juallah apa yang kaumiliki dan ikutilah Aku."
  
Pada suatu hari Yesus berangkat meneruskan perjalanan-Nya. Maka datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia bertanya, “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Yesus berkata kepadanya, “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain Allah! Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta dan jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu.” Kata orang itu kepada Yesus, “Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.” Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya, “Hanya satu lagi kekuranganmu: Pergilah, juallah apa yang kaumiliki, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin. Maka engkau akan memperoleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari, dan ikutlah Aku.” Mendengar perkataan Yesus, orang itu menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyaklah hartanya. Lalu Yesus memandang murid-murid di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka, “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Murid-murid tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi, “Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Para murid semakin gempar dan berkata seorang kepada yang lain, “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata,”Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab bagi Allah segala sesuatu adalah mungkin.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Kekayaan atau harta yang kita miliki seharusnya bukan menjadi penghalang bagi kita untuk semakin dekat dengan Tuhan. Kekayaan dan harta justru dapat dijadikan sebagai sarana untuk semakin mendekatkan diri pada Tuhan. Seorang pemuda yang dikisahkan dalam Injil hari ini mengurungkan niatnya untuk mengikuti Yesus, karena dia berat hati untuk melepaskan hartanya. Padahal, kalau dia mau melepaskan harta duniawi yang semu, dia justru akan mendapatkan harta sejati, harta di surga.
 
Antifon Komuni (Mrk 10:25)
 
Lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah. 
   
Doa Malam

Tuhan Yesus, hanya Engkaulah yang baik dan benar. Buatlah aku lebih melihat misteri kasih-Mu daripada perhitungan manusiawi. Sebab Engkaulah Almasih yang hidup kini dan sepanjang masa. Amin.

 

RUAH

Mazmur Tanggapan - Alleluya Minggu Biasa VIII Tahun C


terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy