| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 14 Maret 2019 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Kamis, 14 Maret 2019
Hari Biasa Pekan I Prapaskah

“Apabila kamu ingin hidup menurut peraturan yang ditentukan oleh Allah, kamu harus mengikuti teladan-Nya, karena menurut citra-Nya kamu diciptakan.” – St. Asterius dari Amasea

Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 5:2-3)

Tuhan, Rajaku dan Allahku, kabulkanlah doaku, indahkanlah keluh-kesahku, dengarkanlah suara permohonanku.

To my words give ear, O Lord; give heed to my sighs. Attend to the sound of my cry, my King and my God.

Doa Pembuka

Allah Bapa, asal segala kebaikan, semoga dengan bantuan rahmat-Mu kami selalu memikirkan dan melakukan yang baik. Sebab kami tidak dapat hidup tanpa Engkau. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
    
Bacaan dari Kitab Ester (4:10a.10c-12.17-19)
   
"Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau, ya Tuhan."
     
Di kala bahaya maut menyerang, Ratu Ester pun berlindung pada Tuhan. Ia mohon kepada Tuhan, Allah Israel, katanya, “Ya Tuhan, Raja kami, Engkaulah yang tunggal. Tolonglah aku yang seorang diri ini. Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau, sebab bahaya maut mendekati diriku. Sejak masa kecilku telah kudengar dalam keluarga bapaku, bahwa Engkau, ya Tuhan, telah memilih Israel dari antara sekalian bangsa, dan nenek moyang kami telah Kaupilih dari antara sekalian leluhurnya, supaya mereka menjadi milik abadi bagi-Mu; dan telah Kaulaksanakan bagi mereka apa yang telah Kaujanjikan. Ingatlah, ya Tuhan, dan sudilah menampakkan diri-Mu di waktu kesesakan kami. Berikanlah kepadaku keberanian, ya Raja para allah dan Penguasa sekalian kuasa! Taruhlah perkataan sedap di dalam mulutku terhadap singa itu, dan ubahlah hatinya sehingga menjadi benci kepada orang-orang yang memerangi kami, supaya orang itu serta semua yang sehaluan dengannya menemui ajalnya. Tetapi selamatkanlah kami ini dengan tangan-Mu, dan tolonglah aku yang seorang diri ini, yang tidak mempunyai seorang pun selain Engkau, ya Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pada hari aku berseru, Engkau menjawab aku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 138:1-2a,2bc-3,7c-8; R:3a)
1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu, sebab Kaubuat nama-Mu, dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
3. Tuhan, tangan kanan-Mu menyelamatkan daku, Engkau akan menyelesaikan segalanya bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi, janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!

Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Mzm 51:12a,14a)
Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:7-12)
  
"Setiap orang yang meminta akan menerima."
    
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta akan menerima, setiap orang yang mencari akan mendapat, dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu akan dibukakan. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan
    
  Komitmen pertobatan yang sejak Hari Rabu Abu yang lalu kita tegaskan kembali dijabarkan secara konkret dalam pekan pertama Masa Prapaskah ini. Dalam kisah Inji‘ hari ini disampaikan bahwa meminta, mencari, dan mengetuk yang dibuat dengan penuh kerendahan hati melalui doa harian kita, merupakan ciri khas seorang murid yang sejati. Seorang murid tidak boleh hanya diam sambil berpangku tangan. Sebaliknya dia siap berjuang dan berusaha keras pantang menyerah kapan pun dan di mana pun_ apalagi untuk sebuah nilai/keutamaan kristiani.

Namun di saat yang sama. seorang murid perlu memiliki kepercayaan yang penuh kepada penyelenggaraan ilahi. Kepercayaan ini menjadi sedemikian penting sehingga pada ay. 9-10, Yesus memberikan penjelasan dalam relasi keluarga antara ayah dengan anak. “Adakah seorang dari padamu, yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan?" Lalu Tuhan memberikan penegasan “..., Bapamu yang di surga akan memberikan yang baik...!” Maka, pusat dan orientasi hidup dari seorang murid sejati adalah Allah Bapa yang murah hati dan selalu menghendaki yang terbaik bagi manusia ciptaan-Nya.

Pertanyaan permenungan, bukankah manusia dewasa ini masuk dalam arus kuat perlombaan sengit mengagungkan diri, prestasi, dan ilmu keahliannya? Kepentingan dan kehendak diri atau kelompoknya dimudakkan, sedangkan kepedulian akan orang lain diabaikan.


Antifon Komuni (Mat 7:8)

Mintalah, kamu akan menerima. Carilah, kamu akan menemukan. Ketuklah, pintu akan dibukakan bagimu.

Everyone who asks, receives; and the one who seeks, finds; and to the one who knocks, the door will be opened.

Doa Malam

Ya Bapa, kami bersyukur sebab Putra-Mu telah mengajar kami perihal iman dan harapan yang teguh serta sikap toleransi yang tinggi terhadap sesama. Kami mohon, tambahkanlah semangat kasih kami kepada-Mu dan kepada sesama serta limpahkanlah kerahiman-Mu bagi kami. Doa ini kami unjukkan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

fn/Inspirasi Batin 2019

SERUAN MORAL KOMISI KERASULAN AWAM KWI UNTUK PEMILU 2019



KLIK GAMBAR UNTUK MEMPERBESAR
atau buka berkas dalam format PDF pada tautan berikut:
http://www.dokpenkwi.org/wp-content/uploads/2019/03/Seruan-Moral-Komisi-Kerasulan-Awam-KWI-untuk-Pemilu-2019.pdf

Rabu, 13 Maret 2019 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Rabu, 13 Maret 2019
Hari Biasa Pekan I Prapaskah
 
Dengan banyak aturan dan perintah, Allah memperhatikan keselamatan umat-Nya. (St. Siprianus)
   
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 25 (26):6.3.22)

Ya Tuhan, ingatlah akan kerahiman dan kerelaan-Mu yang abadi. Janganlah musuh bergembira atas kami. Ya Allah, bebaskanlah kami dari segala penindasan

Remember your compassion, O Lord, and your merciful love, for they are from of old. Let not our enemies exult over us. Redeem us, O God of Israel, from all our distress.


Doa Pembuka

Allah Bapa Maha Pengasih, perhatikanlah umat yang menyerahkan diri kepada-Mu. Semoga kami mampu menguasai raga kami dengan berpantang dan meningkatkan semangat kami dengan karya amal. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Yunus (3:1-10)
   
  
"Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat."
   
Tuhan berfirman kepada Yunus, "Bangunlah dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu." Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru, "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah kabar sampai pada raja kota Niniwe, turunlah raja dari singgasananya; ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di atas abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian, "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah; dan haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal, serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa." Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah atas malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 812
Ref. Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Atau: Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3-4.12-13.18-19; R:19b)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahan kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk-redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yl 2:12-13)
Sekarang juga, demikian firman Allah, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:29-32)
  
"Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus."
   
Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan akan menghukum mereka: Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus!"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan
    
Tanda Yunus (berada dalam perut ikan tiga hari tiga malam), menjadi tanda perendahan Diri Yesus dalam kegelapan makam selama tiga hari sebagai sarana penebusan dosa-dosa manusia. Nabi Yunus mewartakan pertobatan bagi orang-orang Niniwe dan kemudian Raja bersama seluruh rakyat bahkan hewanhewan piaraan pun ikut dala perkabungan dan puasa, akhirnya membawa kepada keselamatan bagi orang Niniwe sebangsa. Kebaikan dan belas kasih Allah mendorong orang Niniwe bertobat, karena ketaatan Nabi Yunus untuk menyerukan pertobatan. Kisahnya bisa berbelok apabila Nabi Yunus membelot -tidak mau mewarta. Juga kisah akan berbelok manakala Orang Niniwe bertobat, namun Raja tidak mau ambil bagian dalam tindakan pertobatan Hal mi bermakna apa? Warta pertobatan bukan hanya menjadi warta yang ditanggapi pribadi saja, namun perlu sikap sosial-kebersamaan dalam ketekunan pembalikan diri kepada jalan yang dikehendaki Tuhan. 
  
Kiranya kita pernah mendapat kesaksian dari sanak saudara yang ingin keluar dari jerat ketergantungan narkoba-napza. Kalau seseorang ingin sembuh dari pemakaian obat ini, maka yang bersangkutan harus berani keluar dari komunitas yang selama ini menjerat dan menjadi bagian hidupnya. Tanpa lepas dari komunitas awal, orang dengan kehendak sebesar bola dunia pun masih akan kandas dan akan kembali pada perilaku lama karena ketergantungan pada kebersamaan bahkan semangat korsa menjadi “harga mati' yang dibela. Kemauan kuat dan dukungan keluarga (komunitas pembentuk untuk hidup baru) harus menjadi benteng penguat. Maka untuk zaman ini. aneka Tanda Yunus perlu kita temukan dalam lingkup hidup kita masing-masingagar sungguh menjadi kekuatan peneguh dalam setiap peristiwa yang harus dijalani .Tanda pertobatan ugahari menggunakan sarana gadget/HP, tanda pertobatan ugahari makan makanan sehat, tanda ugahari memelihara keutuhan alam semesta sebagai rumah bersama, tanda ugahari merawat kebinekaan dan pluralitas. (FXS/INSPIRASI BATIN 2019)

Antifon Komuni (Mzm 5:12)
 
Bergembiralah semua orang, yang berlindung kepada-Mu, ya Tuhan. Mereka akan bersorak-sorai selamanya, dan Engkau akan berdiam di tengah-tengah mereka. 
 
Doa Malam

Allah Bapa yang Mahakuasa, dengan penuh kasih Kauampuni orang-orang Niniwe yang bertobat. Kami mohon, perhatikanlah kami, umat-Mu, yang menyerahkan diri untuk bertobat, agar kelak kami beroleh pengampunan dan kebahagiaan kekal bersama Putra-Mu, Tuhan kami, Yesus Kristus, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Selasa, 12 Maret 2019 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Selasa, 12 Maret 2019
Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Sekarang adalah giliranku untuk menderita. Tetapi, akan tiba saatnya aku yang berbahagia. ---- St. Perpetua

Antifon Pembuka (Mzm 90 (89):1-2)

Tuhan, Engkaulah pelindung kami turun-menurun. Dari awal mula sampai akhirat, Engkau mendampingi kami.

O Lord, you have been our refuge, from generation to generation; from age to age, you are.


Doa Pembuka


Allah Bapa, kerinduan kami, pandanglah umat-Mu ini. Semoga dalam menjalani masa tobat, hati kami selalu bergembira karena rindu akan Dikau. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
    
Bacaan dari Kitab Yesaya (55:10-11)
  
  
"Firman-Ku akan melaksanakan apa yang Kukehendaki."
  
Beginilah firman Tuhan, “Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih pada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman yang keluar dari mulut-Ku: Ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan melepaskan orang benar dari segala kesesakannya.
Ayat. (Mzm 34:4-5.6-7.16-17.18-19; R:18b)
1. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
2. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru-seru, dan Tuhan mendengarkan: Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
3. Mata Tuhan tertuju pada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong: wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi.
4. Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan: dari segala kesesakannya mereka ia lepaskan. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.   
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:7-15)
  
"Yesus mengajar murid-murid-Nya berdoa."
  
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Dalam doamu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doa mereka dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya Karena itu berdoalah begini, “Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu. Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami atas kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Amin.” Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan

 

Allah juga mendidik kita lewat kejatuhan dan kegagalan. Dengan itu Ia menuntun di jalan kerendahan hati yang mengantar kita kepada-Nya. Tidak ada sesuatu yang terjadi di luar Allah. Allah mengetahui bahwa semuanya baik untuk jiwa kita kareni itu sudah seharusnya demikian. Semua yang Allah biarkan bukan tanpa tujuan. Sebaliknya, semuanya punya tujuan dan arti. Pembelajaran dari Allah terjadi juga melalui doa. Semakin kita berdoa dan mengenal Allah, kita pun semakin diajak untuk menyadari bahwa tidak semua yang kita minta berkenan di hadapan-Nya. Hari ini Yesus mengajari kita berdoa Bapa Kami. Dalam doa Bapa Kami kita diminta oleh Yesu bntuk menyerahkan seluruh hidup pada kehendak Bapa di surga. Sanggupkah kita? Pertanyaan ini hanya bisa dijawab oleh diri sendiri.

Namun sering kali kita berdoa seperti ini: “Tuhan tolong lancarkan usahaku um mendapat proyek besar itu, supaya utang-utangku bisa lunas, keluargaku bisa lebih berkecukupan, dan aku bisa membantu orang yang membutuhkan. Amin.” Apakah kamu berpikir Aku akan mengabulkan? Pasti, Tuhan, karena Engkau Mahabaik.... Apakah karena Aku Mahabaik, maka Aku akan mengabulkan? Kalau tidak, Engkau bukan Mahabaik kalau Mahabaik, Engkau pasti akan mengabulkan.... Sempit sekali pandanganmu. Ketika Aku mengabulkan doamu. maka engkau akan mendapat proyek itu dan hidupmu meningkat drastis. Itulah secuil percakapan kita dengan Tuhan dalam doa-doa.

Berdoalah kepada Tuhan bahwa engkau menyerahkan seluruh rencana, masalah dan solusinya kepada Tuhan untuk hidupmu. Itulah model doa yang terbaik. Tetapi terkadang hal sederhana itu tidak terpikirkan dalam kehidupan kita. Mengapa demikian? Karena kita tidak yakin kepada Tuhan. Kita menghamba rencana terbaik kita saja, tetapi minta pertolongan Tuhan. Kita menuhankan diri sendiri. Karena itu, Injil hari ini meminta kita untuk rela 'BERgantung SEpenuhnya Pada Tuhan” (baca: BerSePaTu); Secara rohani tidak banyak orang mau bersepatu atau bergantung sepenuhnya pada Tuhan. Mereka memilih beralas kaki saja, mau bebas mengambil keputusan sendiri. Karena itu, hidupnya terkena benda-benda tajam, kerikil tajam, bahkan sampai ranjau kehidupan. Manusia memilih memutuskan masalahnya dengan memakai logika sendiri. Manusia lebih senang bergantung pada pikirannya, jalan pintas yang sering kali manusia pergunakan dalam kehidupan. Oleh karena itu, mari kita secara perlahanlahan mendaraskan kembali doa yang Yesus ajarkan ini agar tertanam dalam hati dan budi kita untuk terus mau bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. (AL)


Antifon Komuni (Mzm 4:2)

Ketika aku berseru kepada-mu, Engkau mendengarkan daku, ya Allah yang Mahaadil, Engkau membebaskan daku dari deritaku. Kasihanilah aku, ya Tuhan, dan kabulkanlah doaku.

When I called, the God of justice gave me answer; from anguish you released me; have mercy, O Lord, and hear my prayer!
 

“Kita akan lebih mudah menerima apa yang kita minta, apabila kita berdoa dalam nama Kristus” (St. Agustinus)
 
Doa Malam

Bapa yang Mahakudus, syukur kepada-Mu, atas Putra-Mu yang telah mengajari kami bagaimana berdoa yang benar. Semoga doa luhur ini kami hayati dan jabarkan dalam aneka kegiatan kami setiap hari. Lindungilah kami dalam istirahat malam ini ya Bapa, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RENUNGAN: AL/INSPIRASI BATIN 2019

Senin, 11 Maret 2019 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Senin, 11 Maret 2019
Hari Biasa Pekan I Prapaskah
  
”Sementara orang lain menderita kekurangan, janganlah kita bekerja untuk menimbun dan menumpuk harta.” (St. Gregorius dari Nazianze)
 

Antifon Pembuka (Mzm 123 (122) :2-3)

Sebagaimana mata seorang hamba tertuju kepada tuannya, demikian pula mata kita terarah kepada Allah, agar Ia mengasihi kita. Sayangilah kami, ya Tuhan, sayangilah kami.

Like the eyes of slaves on the hand of their lords, so our eyes are on the Lord our God, till he show us his mercy. Have mercy on us, Lord, have mercy.

Doa Pembuka

Allah Bapa Penyelamat orang berdosa, bukalah hati kami untuk menerima ajaran-Mu. Semoga kami bertobat dari dosa dan memperoleh manfaat dari matiraga kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
  
Bacaan dari Kitab Imamat (19:1-2.11-18)
   
"Engkau harus mengadili sesamamu dengan kebenaran."
      
Tuhan berfirman kepada Musa, “Berbicaralah kepada segenap jemaat Israel, dan katakan kepada mereka: Kuduskanlah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu, kudus. Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah berdusta seorang kepada sesamanya. Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah Tuhan. Janganlah engkau memeras sesamamu manusia, dan janganlah merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya. Janganlah kaukutuki orang tuli, dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan; engkau harus takut akan Allahmu; Akulah Tuhan. Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah membela orang kecil secara tidak wajar, dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili sesamamu dengan kebenaran.Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah Tuhan. Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hati, tetapi engkau harus berterus terang menegur sesamamu, dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia. Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8.9.10.15; R: Yoh. 6:64b)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati, perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Mudah-mudahan Engkau sudi mendengarkan ucapan mulutku dan berkenan akan renungan hatiku, ya Tuhan, Gunung Batu dan penebusku.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (2Kor 6:2b)
Waktu ini adalah waktu perkenanan, hari ini adalah hari penyelamatan!
         
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (25:31-46)
 
"Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."
  
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan dan semua malaikat datang bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya, dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing; Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya, dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Lalu Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Maka Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Dan ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal, yang telah disediakan untuk iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. Lalu mereka pun akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar masuk ke dalam hidup yang kekal.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 

Inilah kisah penghakiman terakhir. Pada waktu itu Anak Manusia datang dalam kemuliaan. Ia akan bertindak sebagai Raja yang akan mengumpulkan semua bangsa di hadapan-Nya. Bangsa-bangsa itu akan dipisahkan seorang dari yang lain seperti gembala memisahkan domba dari kambing. Domba akan ditempatkan di sisi kanan, kambing akan ditempatkan di sisi kiri. Pemisahan itu bukan atas dasar suku, bangsa, atau agama; tidak juga diadili secara massal; tetapi masing-masing menurut TINDAKANNYA sendiri.

Tindakan yang mana? Ternyata bukanlah tindakan-tindakan ’mulia’ seperti ketekunan beribadat, memajukan agama, membela negara, menyejahterakan keluarga; tetapi tindakan pelayanan kasih kepada mereka yang ”lapar, haus, asing, telanjang, sakit, dan dalam penjara”. Mereka itu adalah gambaran orang-orang kecil, menderita, tersisih, tak berdaya, lemah dan hina. Artinya, semua tindakan-tindakan ”mulia” lainnya bukan berarti tidak penting; itu semua tentu penting sejauh akhirnya menghasilkan buah untuk orang-orang yang sedang berkesusahan. Sebab – nyatanya – playanan kasih terhadap mereka adalah UKURAN TERAKHIR yang dipakai untuk menempatkan seorang di sisi kanan atau di sisi kiri.

Itu berarti, tindakan terhadap orang atau masyarakat kecil ini menjadi perhatian yang besar bagi Allah. Apa yang sekarang ini dibuat untuk membantu dan meringankan penderitaan mereka, akan menentukan apakah seorang kelak akan hidup bahagia atau celaka.

Yang menarik adalah bahwa orang-orang yang berkesusahan itu diidentikkan dengan gambar dan rupa Yesus sendiri. Tindakan belas kasih terhadap mereka adalah tindakan untuk Anak Manusia, sang Raja dan Hakim. “… segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Maka jelaslah, orang yang mau mengabdi pada Kristus tidak bisa tidak harus berbuat sesuatu pada sesamanya yang berkesusahan. Bahkan, orang yang tidak mengenal Kristus, sudah berbuat sesuatu untuk-Nya, jika orang itu melayani dengan kasih orang-orang yang bersengsara itu. Kepada orang-orang seperti itulah, rahmat kebahagiaan yang telah disiapkan Bapa akan diberikan, yaitu sebagai “domba” yang ditempatkan di sisi kanan-Nya.

Orang-orang yang berkesusahan itu ada di sekitar kita, mulai di dalam rumah kita, di daerah sekitar kita, di jalanan-jalanan yang kita lalui, di pemukiman-pemukiman kumuh, di penjara, di panti asuhan/panti jompo, dll. Pendek kata, mereka yang kecil, sederhana, miskin, terbelakang, lemah, tak berdaya, dianggap berdosa, disingkirkan, tertindas oleh kuasa lain, mengalami sakit-penyakit, luka-luka batin dll sejenis adalah “saudara yang paling hina”. Tak henti-henti-Nya Tuhan ‘mengirim’ orang-orang itu untuk hadir di hadapan kita dan ‘mengetuk’ pintu hati belas kasihan kita, sekaligus sebagai sarana untuk ’melatih’ dan ’memurnikan’ iman kita.

Pertanyaan yang sekarang tersisa: Apa yang sudah kita buat untuk mereka? Apakah komunitas kita sudah juga mewujudkan tindakan nyata bagi mereka? Dari jawaban terhadap pertanyaan itu, kita sekarang bisa tahu: Apakah kita betul-betul murid Yesus atau cuma sekedar ‘mengaku’ murid Yesus? (#Repost, sumber: M. Muliady Wijaya, Paroki Regina Caeli)

Antifon Komuni (Mat 25:40, 34)

Sungguh, Aku bersabda kepadamu: Apa pun yang kamu lakukan bagi saudara-Ku yang terhina sekali pun, itu kamu lakukan bagi-Ku. Datanglah kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, dan milikilah kerajaan yang tersedia bagimu sejak dunia dijadikan.

Amen, I say to you: Whatever you did for one of the least of my brethren, you did it for me, says the Lord. Come, you blessed of my Father, receive the kingdom prepared for you from the foundation of the world.
 
Doa Malam
 
Ya Allah, segala puji dan syukur kami haturkan kepada-Mu atas limpah kasih-Mu. Berkatilah istirahat kami malam ini agar menyembuhkan kepenatan jiwa raga kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Minggu, 10 Maret 2019 Hari Minggu Prapaskah I

Minggu, 10 Maret 2019
Hari Minggu Prapaskah I

Iman merupakan ketaatan pribadi - yang melibatkan seluruh pancaindera kita – bagi pernyataan kasih Allah yang tanpa syarat dan "penuh gairah" bagi kita, sepenuhnya terungkap dalam Yesus Kristus. Perjumpaan dengan Allah yang adalah Kasih melibatkan tidak hanya batin tapi juga akal budi: "Pengakuan akan Allah yang hidup adalah salah satu jalan menuju kasih, dan 'ya' dari kehendak kita terhadap kehendak-Nya menyatukan akal budi, kehendak dan perasaan kita dalam seluruh pelukan tindakan kasih. Tetapi proses ini selalu akhir yang terbuka; kasih tidak pernah 'selesai' dan lengkap"( Deus Caritas Est, 17). --- Pesan Paus Benediktus XVI untuk Masa Prapaskah 2013
   

Antifon Pembuka (bdk. Mzm 91:15-16)

Ia akan memanggil-Ku dan Aku akan mendengarkan dia. Aku akan meluputkan dan memuliakannya. Dengan umur panjang akan Kupenuhi dia.

Invocabit me, et ego exaudiam eum: eripiam eum, et glorificabo eum: longitudine dierum adimplebo eum.

Doa Pembuka

Allah Yang Mahakuasa, kami menjalankan masa Prapaskah ini sebagai tanda pertobatan kami. Semoga kami semakin mengenal misteri Kristus dan mampu menghadirkan-Nya dengan hidup yang pantas. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Ulangan (26:4-10)
  
"Pengakuan iman bangsa terpilih."
   
Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal persembahan, katanya, “Imam harus menerima bakul dari tanganmu, dan meletakkannya di depan mezbah Tuhan, Allahmu. Kemudian engkau harus menyatakan di hadapan Tuhan, Allahmu, begini: Bapaku dahulu seorang Aram, seorang pengembara. Ia pergi ke Mesir dengan sedikit orang saja, dan tinggal di sana sebagai orang asing. Tetapi di sana ia menjadi suatu bangsa yang besar, kuat dan banyak jumlahnya. Ketika orang Mesir menganiaya dan menindas kami dan menyuruh kami melakukan pekerjaan yang berat, maka kami berseru kepada Tuhan, Allah nenek moyang kami, lalu Tuhan mendengarkan suara kami; Ia memperhatikan kesengsaraan, kesukaran, dan penindasan terhadap kami. Lalu dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung, dengan kedahsyatan yang besar dan dengan tanda serta mukjizat-mukjizat Tuhan membawa kami keluar dari Mesir; Ia membawa kami ke tempat ini, dan memberikan kepada kami negeri ini, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Oleh sebab itu, di sini aku membawa hasil pertama dari bumi yang telah Kauberikan kepadaku, ya Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, mi = fis, 3/4, PS 851
Ref. Ya Tuhan, lindungi kami di dalam kesesakan.
Ayat. (Mzm. 91:1-2.10-11.12-13.14-15)
1. Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan, "Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allah yang kupercayai."
2. Malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemah-mu; sebab malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
3. Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk pada batu. Singa dan ular tedung akan kau langkahi, anak singa dan ular naga akan kauinjak.
4. Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkan-Nya. Aku akan membetenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkan dia dan memuliakannya.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (10:8-13)
  
"Pengakuan iman orang yang percaya kepada Kristus."
   
Saudara-saudara, inilah yang dikatakan Kitab Suci, “Firman itu dekat padamu, yakni di dalam mulut dan di dalam hatimu!” Itulah firman iman yang kami beritakan. Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulutnya orang mengaku dan diselamatkan. Karena Kitab Suci berkata, “Barangsiapa percaya kepada Dia tidak akan dipermalukan.” Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan semua orang, dan Dia kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab barangsiapa berseru kepada nama Tuhan, ia akan diselamatkan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:1-13)
   
"Yesus dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun dan di situ Ia dicoba."
  
Sekali peristiwa Yesus yang penuh dengan Roh Kudus kembali dari Sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dan dicobai Iblis. Selama di situ yesus tidak makan apa-apa, dan sesudah waktu itu Ia lapar. Lalu berkatalah Iblis kepada Yesus, “Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti.” Jawab Yesus kepadanya, “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja.” Kemudian Iblis membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi, dan dalam sekejap mata Ia memperlihatkan kepada Yesus semua kerajaan dunia. Kata Iblis kepada-Nya, “Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku, dan aku akan memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. Maka, kalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu.” Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau harus berbakti!” Kemudian Iblis membawa Yesus ke Yerusalem, dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya, “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Allah akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau, dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk pada batu.” Yesus menjawab, kata-Nya, “Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” Sesudah mengakhiri semua pencobaan itu, Iblis mundur dari Yesus, dan menunggu waktu yang baik.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

MENJADI PRIBADI YANG SUDAH SELESAI DENGAN DIRI SENDIRI
 
INJIL hari ini mengisahkan Yesus yang digodai oleh setan di padang gurun. Tiga kali Yesus digodai. Namun, tiga kalijuga Yesus tak tergoda dan tak jatuh dalam bujuk rayuan setan yang sungguh menyesatkan itu. Yesus mampu lepas dari godaan setan dan kuasa iblis karena Dia penuh komitmen dalam hidup. Dia menguasai Diri-Nya secara penuh, tak mau tawar-menawar akan rayuan dunia yang kadang menggiurkan tetapi sekaligus menghanyutkan. Kuasa Allah Bapa adalah andalan. Nya, sehingga semua gerak-gerik, sikap dan tindakan Yesus adalah perwujudan dari wajah Allah Bapa. Yesus menunjukkan secara sempurna dan tepat siapa Allah Bapa itu dalam seluruh kesaksian hidup-Nya.

Hari ini Yesus memberi inspirasi kepada kita bagaimana hidup secara benar, bermutu dan tegas berkomitmen demi hidup yang berkualitas. Yesus berpusat kepada Allah Bapa dan selalu menjadikan Bapa-Nya orientasi hidup-Nya, membuat Dia menjadi Pribadi yang udah selesai dengan Diri-Nya sendiri. Yesus adalah contoh satu?atunya dan model hidup yang paling tepat bagi setiap murid untuk ampal kepada kesempurnaan hidup di dunia ini. Segala kelemahan ribadi manusia akan nafsu dan keinginan yang tak teratur pada ateri, pada kekuasaan dan pada kesombongan hidup rohani dengar' emanfaatkan kebaikan Allah untuk kepentingan pribadi sudah lepa5 Aari hidup Yesus.

Hidup peziarahan kita di dunia ini adalah usaha untuk mencari dan menemukan makna hidup terdalam. Kita akan mampu menemukan makna hidup terdalam ketika kita mampu bebas dari tiga godaan duniawi yaitu bidang materi, kekuasaan dan kesesatan memahami Tuhan. Kita akan mampu seperti Kristus ketika kita mau belajar seperti Dia mau berproses tahap demi tahap menuju pribadi yang sudah 5elesai dengan diri kita sendiri. Tanda-tanda awal menuju kepada pribadi yang sudah selesai dengan diri sendiri ini adalah ketika kita sudah tidak terlalu melekat lagi kepada apa pun di dunia yang sering kali membuat kita berhenti dan terlena dan akhirnya jauh dari Tuhan.

Memasuki Masa Prapaskah ini kita perlu memulai pertobatan kita dengan sungguh-sungguh dan dengan komitmen yang kuat untuk menomorsatukan Tuhan dalam semua aspek hidup kita. Tuhanlah pusat hidup kita. Dasar, arah dan tujuan hidup kita ada pada-Nya. Hanya dengan mengikuti cara hidup Yesus secara penuh, fokus kepada-Nya, maka kita akan menemukan makna hidup yang terdalam. Arah dan tujuan hidup kita menjadi jelas. Kita tidak dikuasai dan diombangambingkan lagi oleh nafsu dan keinginan-kelnginan yang tak teratur, karena hidup kita selalu berorientasi pada Tuhan dan Sabda-Nya yang meneguhkan dan menyelamatkan. Mari kita mendengarkan Dia, Pribadi yang telah selesai dengan Diri-Nya itu!
(RP. Yohanes Tinto Tiopanus Hasugian, O.Carm)

Antifon Komuni (Mat 4:4)

Manusia hidup bukan dari makanan saja, melainkan juga dari setiap Sabda Allah.   

One does not live by bread alone, but by every word that comes forth from the mouth of God.  
  
   
Keberanian adalah kebajikan moral yang membuat tabah dalam kesulitan dan tekun dalam mengejar yang baik. Ia meneguhkan kebulatan tekad, supaya melawan godaan dan supaya mengatasi halangan-halangan dalam kehidupan moral. Kebajikan keberanian memungkinkan untuk mengalahkan ketakutan,juga ketakutan terhadap kematian dan untuk menghadapi segala percobaan dan penghambatan. Ia juga membuat orang reIa untuk mengurbankan kehidupan sendiri bagi suatu hal yang benar. "Tuhan itu kekuatanku dan mazmurku" (Mzm 118:14). "Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia" (Yoh 16:33). (Katekismus Gereja Katolik, 1808)

Seri Liturgi MENGENAL PELAYAN LITURGI (Bagian III)

KatKit (Katekese Sedikit) No. 205

Seri Liturgi
MENGENAL PELAYAN LITURGI
Bagian III

Syalom aleikhem.
Para pelayan liturgi yang tertahbis sudah kita kenal, yaitu uskup, imam/presbiter, dan diakon. Juga para pelayan liturgi terlantik, yaitu lektor dan akolit. Mengenai uskup, imam/presbiter, diakon, dan lektor biasanya orang paham dengan mudah. Tapi, tidak dengan akolit. Di manakah akolit dalam liturgi kita dewasa ini?

Ya, memang akolit ada dan tiada. Secara fisik, akolit absen dari liturgi kita, tapi ada “pengganti”. Misdinar (putra altar) menjalankan fungsi akolit. Demikian juga prodiakon – di Keuskupan Bandung istilahnya: “asisten imam” – juga menjalankan fungsi akolit meski dalam tugas fakultatif. Akolit tak ada, tapi “bentuk pelayanan”-nya ada.

Selain pelayan tertahbis dan terlantik, ada pula pelayan liturgi yang diambil dari umat beriman (awam, laikus), di antaranya: pemazmur, paduan suara (kor), pelayan kolekte, dan lain-lain sesuai kebutuhan setempat. Pemazmur dan kor kita kenal dengan baik, begitu pula pelayan-pelayan “tambahan” lainnya.

Di banyak paroki – hampir semua – lektor dan akolit umumnya diambil dari umat beriman, bukan dari para calon imam/presbiter; bukan lektor-akolit yang diinstalasi resmi. Begitulah, memang boleh demikian karena kurangnya tenaga. Akhir kata, semua pelayan liturgi bersama umat beriman menandakan kesatuan seluruh Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy