| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sekilas Mengenal Liturgi Kamis Putih: Pemindahan Sakramen Mahakudus kenapa tidak menggunakan Monstrans?

 

Sakramen Mahakudus yang diarak dalam pemindahan Sakramen Mahakudus pada Misa Kamis Putih menggunakan sibori, bukan monstrans. Aturan Liturgi secara spesifik melarang eksposisi Sakramen menggunakan Monstrans (Ostensorium) pada tuguran Kamis Putih (Lihat PPP, no. 55). Tempat penyimpanan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan pemakaman Tuhan, melainkan untuk menyimpan hosti suci untuk komuni pada Jumat Agung. Umat beriman hendaknya didorong untuk melanjutkan adorasi (dalam keheningan) di depan Sakramen Mahakudus selama beberapa waktu di malam hari itu, sesuai kondisi setempat, namun jangan ada lagi adorasi agung setelah tengah malam."



 
 
 
Sumber:
Kongregasi Ibadat Ilahi dan Tata Tertib Sakramen; Surat Edaran Perayaan Paskah dan Persiapannya, 16 Januari 1988
Buku Misa Minggu dan Hari Raya, Kanisius 2011


Sekilas Mengenal Liturgi Kamis Putih: TABERNAKEL KOSONG

TABERNAKEL KOSONG
Sekilas Mengenal Liturgi Kamis Putih


Ketika masuk gedung gereja, sebelum duduk, umumnya orang Katolik berlutut. Untuk apa? Menghormati dan menyembah Sakramen Mahakudus, Tubuh Kristus, yang ditakhtakan di dalam tabernakel. Namun, ketika masuk untuk merayakan Kamis Putih, Anda tak perlu berlutut. Lalu, apa yang perlu dilakukan? Cukuplah membungkuk lalu duduk manis. Mengapa tak berlutut?

Inilah ciri khas Kamis Putih: tabernakel kosong. Tiap Kamis Putih, sebelum Misa dan sesudahnya, tak ada Sakramen Mahakudus di dalam tabernakel. Jadi sebelum Misa pun tak ada? Tak ada! Tabernakel kosong. Pada Kamis Putih, tabernakel terbuka dan menampakkan isi yang hampa, tiada Tubuh Kristus di sana. Karena itu, tak perlu berlutut. Sebab, berlutut adalah penghormatan dan penyembahan Sakramen Mahakudus.

Mengenai tabernakel kosong ini diatur dalam dokumen Gereja berjudul De Festis Paschalibus Praeparandis et Celebrandis (Perayaan Paskah dan Persiapannya, disingkat PPP) no. 48. Bunyinya: "Sebelum perayaan [Kamis Putih], tabernakel harus kosong sama sekali."

Mengapa tabernakel kosong? Kamis Putih adalah perayaan mengenangkan penetapan Sakramen Ekaristi. Bahasa mudahnya, Ekaristi "belum dibuat", belum ada. Jadi, Tubuh Kristus pun belum ada. Nah, untuk menampakkan makna ini, tabernakel dikosongkan. Ini hal sepele tapi luar biasa maknanya. Tabernakel kosong menegaskan makna bahwa pada Kamis Putih itulah Sang Kristus menciptakan Ekaristi pertama kalinya. Ia membuat Ekaristi untuk kita.

Syalom aleikhem.
R.D. Y. Istimoer Bayu Ajie

Sabtu, 06 April 2019 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

Sabtu, 06 April 2019
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

“Hidup ini hanya berlangsung beberapa jam saja, namun luar biasa besar imbalannya nanti” (St. Theresia dari Avila)


Antifon Pembuka (Mzm 17:5-7)

Rintihan maut membisingkan telingaku, jeritan neraka menegakkan bulu romaku. Terhimpit aku berteriak kepada Tuhan, dan dari bait-Nya yang suci Ia mendengarkan seruanku.

The waves of death rose about me; the pains of the netherworld surrounded me. In my anguish I called to the Lord, and from his holy temple he heard my voice.


Doa Pembuka

Allah Bapa Yang Mahamurah hati, bimbinglah kiranya hati kami, sebab kami sadar bahwa tanpa Engkau kami tak dapat hidup baik. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
     

Bacaan dari Kitab Yeremia (11:18-20)
    
"Aku seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih."
    
Nabi berkata, “Tuhan memberitahukan ancaman-ancaman yang dirancang orang terhadapku; maka aku mengetahuinya. Pada waktu itu Engkau, ya Tuhan, memperlihatkan ancaman mereka kepadaku. Dulunya aku seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih; aku tidak tahu bahwa mereka mengadakan persepakatan jahat terhadap aku dengan berkata, “Marilah kita binasakan pohon ini dengan buah-buahnya! Marilah kita melenyapkannya dari negeri orang-orang yang hidup, sehingga namanya tidak diingat orang lagi!” Tetapi, Tuhan semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung.
Ayat. (Mzm 7:2-3.9b-10.11-12)
1. Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung; selamatkanlah aku dari semua orang yang mengejar aku, dan lepaskanlah aku, supaya jangan mereka seperti singa menerkam aku dan menyeret aku, dengan tidak ada yang melepaskan.
2. Hakimilah aku, Tuhan, apakah aku benar, dan apakah aku tulus ikhlas. Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar, Engkau yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil.
3. Perisaiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati; Allah adalah Hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Luk 8:15)
Orang yang mendengarkan firman Tuhan, dan menyimpannya dalam hati yang baik, akan menghasilkan buah dalam ketekunan.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (7:40-53)
   
"Apakah Engkau juga orang Galilea?"
     
Sekali peristiwa Yesus mengajar di Yerusalem. Beberapa di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan Yesus, berkata, “Dia ini benar-benar nabi yang akan datang.” Yang lain berkata, “Ia ini Mesias.” Tetapi yang lain lagi berkata, “Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal.” Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Yesus. Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorang pun yang berani menyentuh-Nya. Maka ketika penjaga-penjaga yang ditugaskan imam-imam kepala dan orang-orang Farisi pergi kepada imam-imam kepala, orang-orang Farisi berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak membawa-Nya?” Jawab penjaga-penjaga itu, “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!” Jawab orang Farisi itu kepada mereka, “Adakah kamu juga disesatkan? Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi? Orang banyak itu tidak mengenal hukum Taurat! Terkutuklah mereka!” Nikodemus, seorang dari mereka yang dahulu telah datang kepada Yesus, berkata kepada mereka, “Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang sebelum ia didengar, dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?” Jawab mereka, “Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci, dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea.” Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

  
 Dalam hidup ini berbagai persoalan ringan atau berat bisa saja terjadi pada setiap orang. Tidak terkecuali berbagai ancaman atau teror menyerang kehidupan seseorang. Ada kemungkinan jika kita bertindak benar, jujur dan adil di tengah-tengah kebohongan dan kepalsuan hidup pada masa kini, kita juga akan menghadapi aneka tekanan dan ancaman serta terror, dan kita merasa sendirian serta berada ‘di ujung tanduk’. Sering kita jumpai keluh kesah seorang pegawai, yang diketahui beragama Katolik sendirian di tempat ia bekerja: ia merasa diawasi terus menerus, dicari-cari kesalahan dan kekurangannya serta ada kesan mau disingkirkan atau dipecat. Jika Anda mengalami atau menghadapi macam itu marilah kita tetap tegar, lemah lembut dan rendah hati, setia pada tugas dan panggilan kita dan dalam hati berdoa seperti Yeremia: ”Kepada-Mulah kuserahkan perkaraku”. Janganlah takut, karena Tuhan menjadi hakim yang adil. Penyerahan diri kepada Allah adalah cara yang terbaik. Marilah kita tetap bertindak dengan benar, jujur dan adil serta percaya bahwa Tuhan senantiasa menyertai dan mendampingi kita. Percayalah bahwa kebenaran, keadilan dan kejujuran pasti akan menang atas kebohongan, kepalsuan dan ketidak-adilan.   
 
 Dalam rangka menyambut pemilihan umum 2019 kami berharap Anda sekalian yang telah memiliki hak pilih menggunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya. Siapa pun calon dan partai apa pun pilihan Anda, hendaknya dipilih dengan keyakinan bahwa calon tersebut dan partainya akan mewakili rakyat dengan berjuang bersama seluruh komponen masyarakat mewujudkan cita-cita bersama bangsa Indonesia, menghargai dan membela kemajemukan agama, suku, etnis dan ras yang ada di Indonesia dan mampu mengelolanya menjadi sebuah taman bunga Indonesia yang indah dan menawan yang dibangun di atas dasar Pancasila. Pilihlah calon yang rekam jejaknya menunjukkan semangat kebangsaan yang mendalam yang tampak dalam sikap toleransi, komitmen kebebasan beragama dan beribadah serta keberanian untuk membela kelompok-kelompok minoritas dalam masyarakat, memiliki kematangan pribadi, menghormati dan membela kehidupan, menghargai dan memperjuangkan hak-hak asasi manusia, melayani dan mengusahakan kesejahteraan umum serta berkomitmen terhadap kelestarian alam dan keutuhan ciptaan, memiliki komitmen yang kuat dan tegas untuk memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya. Hendaknya pilihan Anda tidak dipengaruhi oleh uang atau imbalan-imbalan lainnya. Membeli suara pemilih dengan uang atau barang lainnya, membiarkan suara hati dibeli dengan uang serta memanipulasi hasil Pemilu adalah tindakan-tindakan yang berlawanan dengan Perintah Allah yang mulia: “Jangan menipu” (bdk. Ul. 5:20). Lebih dari itu politik uang menodai prinsip-prinsip moral Kristiani yang menjadi landasan kehidupan bersama yakni kejujuran, kebenaran, keadilan dan kesejahteraan umum.
 
Antifon Komuni (Bdk. 1 Ptr 1:18-19)
 
Dengan Darah Kristus yang sama seperti Darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat kita telah ditebus.
   
By the precious Blood of Christ, the Blood of a spotless and unblemished Lamb, we have been redeemed.
    
Doa Malam
   
Yesus, Engkau tetap sabar, apa yang benar selalu Kulakukan, namun tidak pernah diakui oleh mereka yang memusuhi-Mu. Ajarilah aku untuk bersabar hati seperti Engkau dan berilah aku keberanian untuk selalu bertindak benar tanpa takut menderita bila harus menghadapi ketidakadilan. Amin. 
 

RENUNGAN PAGI

Seri Alkitab: INJIL MARKUS 4:1-3


KATKIT (Katekese Sedikit) No. 215

Seri Alkitab
INJIL MARKUS 4:1-3

Syalom aleikhem.
Mrk. 4:1
Pada suatu kali Yesus mulai pula mengajar di tepi danau. Maka datanglah orang banyak yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu di darat, di tepi danau itu.
Et iterum coepit docere ad mare. Et congregatur ad eum turba plurima, ita ut in navem ascendens sederet in mari, et omnis turba circa mare super terram erant.


Kisah berpindah lokasi. Pada bagian terakhir bab sebelumnya, Tuhan Yesus ada di rumah, kini Beliau ada di tepi danau. Ayat ini memuat kata “pula” yang berarti ‘lagi’, artinya adegan di tepi danau pernah terjadi sebelumnya. Dapat dikatakan: Yesus mengajar lagi di tepi danau. Danau manakah? Danau Galilea. Seperti biasanya, kehadiran Tuhan menarik hati banyak orang. Mereka berbondong-bondong datang kepada-Nya. Ayat ini memuat keterangan mengenai orang yang “sangat besar jumlahnya” yang diterjemahkan dari bahasa aslinya yang bermakna “luar biasa banyak jumlahnya”.

Kata “sehingga” menunjukkan sebab-akibat. Karena banyaknya jumlah orang, sampai-sampai Tuhan harus naik ke sebuah perahu yang tertambat di tepi danau. Desakan begitu banyak orang membuat Tuhan “tergeser” sampai harus naik ke perahu. Selanjutnya, Tuhan mengajar dari atas perahu dan orang banyak di darat di sekeliling-Nya mendengarkan-Nya.

Ayat ini dapat diuraikan demikian: Suatu hari Yesus pergi lagi ke Danau Galilea. Banyak sekali orang datang ke sana dan mengerumuni-Nya. Akibatnya, Yesus harus naik ke atas sebuah perahu yang tertambat. Ia mengajar dari atas perahu, sementara orang banyak di darat di tepi danau mendengarkan-Nya.

Mrk. 4:2
Dan Ia mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Dalam ajaran-Nya itu Ia berkata kepada mereka:
Et docebat eos in parabolis multa et dicebat illis in doctrina sua:


Ayat ini cukup jelas, bahwa Tuhan mengajar dengan perumpamaan. Ada banyak hal yang diajarkan. Salah satunya adalah yang dituliskan dalam ayat-ayat berikut.

Mrk. 4:3
“Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.
“ Audite. Ecce exiit seminans ad seminandum.

Penabur artinya orang yang menaburkan benih, yaitu petani atau peladang. Ungkapan “keluar untuk menabur” artinya menaburkan benih di tempat sebagaimana biasanya ia bekerja, yaitu ladang. Ayat ini harus dimengerti dengan ilmu mengenai masa lalu. Pada zaman itu, cara orang Israel bercocok tanam adalah dengan menaburkan benih di atas tanah. Ini agak beda dengan cara orang Indonesia yang melubangi tanah lalu membenamkan benih.

Catatan: Terjemahan Latin berbunyi “seminans” yang harafiahnya berarti ‘pembenih’. Kata “seminandum” artinya ‘membenih’ atau ‘menanam benih’.

Si petani bukan bekerja asal tabur, bukan orang kurang kerjaan yang menghambur-hamburkan benih di sembarang tempat. Dalam ayat-ayat selanjutnya menjadi jelas bahwa ada benih yang pada saat ditaburkan jatuh di tepi jalan, tanah berbatu, semak duri, dan tanah subur.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Jumat, 05 April 2019 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

Jumat, 05 April 2019
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah (Jumat Pertama; Hari Pantang)
 
Kehendak Allah harus dilaksanakan, entah kita suka atau tidak (St. Theresia dari Avila)

 
Antifon Pembuka (Mzm 54(53):3-4)

Selamatkanlah aku, ya Allah, demi nama-Mu, dan bebaskanlah aku dengan kuasa-Mu. Dengarkanlah doaku, ya Allah, dekatkanlah telinga-Mu kepada kata-kata mulutku.

O God, save me by your name; by your power, defend my cause. O God, hear my prayer; give ear to the words of my mouth.


Doa Pembuka

Allah Bapa pencipta dan penyelamat, Engkau telah menyediakan bantuan bagi kami yang lemah ini. Semoga bantuan-Mu itu kami terima dengan gembira dan kami manfaatkan dengan hidup yang baik. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
 
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (2:1a.12-22)
  
  
"Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati yang keji terhadapnya."
    
Orang-orang fasik berkata satu sama lain, karena angan-angannya tidaktepat "Marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita. Pelanggaran-pelanggaran hukum dituduhkannya kepada kita, dan kepada kita dipersalahkannya dosa-dosa terhadap pendidikan kita. Ia membanggakan mempunyai pengetahuan tentang Allah, dan menyebut dirinya anak Tuhan. Bagi kita ia merupakan celaan atas anggapan kita, hanya melihat dia saja sudah berat rasanya bagi kita. Sebab hidupnya sungguh berlainan dari kehidupan orang lain, dan lain dari lainlah langkah lakunya. Kita dianggap olehnya sebagai orang yang tidak sejati, dan langkah laku kita dijauhinya seolah-olah najis adanya. Akhir hidup orang benar dipujinya bahagia, dan ia bermegah-megah bahwa bapanya ialah Allah. Coba kita lihat apakah perkataannya benar dan ujilah apa yang terjadi waktu ia berpulang. Jika orang yang benar itu sungguh anak Allah, niscaya Ia akan menolong dia serta melepaskannya dari tangan para lawannya. Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya. Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan." Demikianlah mereka berangan-angan, tapi mereka sesat, karena telah dibutakan oleh kejahatan mereka. Maka mereka tidak tahu akan rahasia-rahasia Allah, tidak yakin akan ganjaran kesucian, dan tidak menghargakan kemuliaan bagi jiwa yang murni.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati.
Ayat. (Mzm 34:17-18.19-20.21.23)
1. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
2. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar memang banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu.
3. Ia melindungi segala tulangnya, tidak satu pun yang patah. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua orang yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (bdk. Mat 4:4)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (7:1-2.10.25-30)
  
"Orang-orang Farisi berusaha menangkap Yesus, tetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba."
  
Yesus berjalan keliling Galilea, Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun. Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Iapun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam. Beberapa orang Yerusalem berkata: "Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh? Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus? Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorangpun yang tahu dari mana asal-Nya." Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku." Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
   
    Menjadi orang baik itu tidak gampang. Ia tidak jarang mendapatkan banyak kesulitan dalam pergaulan hidup sehari-hari. Banyak orang yang tidak sejalan dengan dia selalu melihat bahwa orang baik itu menjadi penghalang dalam mencapai impian. Itulah sebabnya, orang baik itu seringkali dikorbankan atau menjadi korban. Yesus pun mengalami nasib serupa. Orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. Tetapi, Yesus tetap setia untuk menjalankan misi perutusan-Nya. Sebagai orang beriman, kita pun dipanggil untuk menjadi saksi iman. Hal itu dapat kita tunjukkan dengan menghayati iman kekristenan kita dengan sungguh-sungguh dalam pergumulan hidup kita sehari-hari. Beranikah kita menjadi saksi kebenaran iman?  Orang yang selalu berpegang teguh pada kebenaran selalu mengalami godaan-godaan. Bahkan orang seperti ini dipandang sebagai ancaman bagi orang yang hidupnya dipenuhi dengan kebohongan. Namun orang yang mengandalkan kebenaran mesti bertahan. Tidak boleh menyerah. Tidak boleh tergoda untuk mengikuti jalan orang yang suka berbohong. Orang seperti ini tidak boleh larut dalam tipu muslihat kebohongan.

Sebagai orang beriman, kita mesti senantiasa mengandalkan kebenaran dalam hidup ini. Orang yang berpegang pada kebenaran selalu memperjuangkan kebaikan bersama. Sedangkan orang yang mengandalkan kebohongan hanya memperjuangkan kepentingan dirinya sendiri. Yang penting dirinya senang dan orang lain mengalami susah dan derita. Mari kita terus-menerus memperjuangkan kebenaran dalam hidup ini. Dengan demikian, kita berkenan kepada Tuhan dan sesama. Tuhan memberkati.
   (RENUNGAN PAGI)

Antifon Komuni (Ef 1:7)
    
Di dalam Dia dan oleh Darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,

In Christ, we have redemption by his Blood, and forgiveness of our sins, in accord with the riches of his grace.

Doa Malam

Allah Bapa Maha Penyayang, semoga mata hati kami dapat memandang Putra-Mu dan semoga kami memahami kebenaran sebagai tanda bahwa Engkau berada di tengah-tengah kami, dan bahwa Dialah perwujudan cinta kasih Bapa kepada kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Kamis, 04 April 2019 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

Kamis, 04 April 2019
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah
  
“Kemenangan salib tidak tertutup bagi orang yang lemah, siapa pun juga” (St. Leo Agung)
    

Antifon Pembuka (Mzm 105:3-4)

Bergembiralah orang yang mencari Tuhan. Rindukanlah Tuhan dan kamu akan dikuatkan. Pandanglah selalu wajah-Nya.
 
Doa Pembuka

         
Allah Bapa Mahakudus, kami telah Kausucikan karena bertobat dan melatih diri dalam amal baik. Dengan rendah hati kami mohon kemurahan hati-Mu, semoga kami selalu menaati perintah-mu dengan tulus ikhlas, agar dapat merayakan Paskah dengan hati murni.  Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.
    

Bacaan dari Kitab Keluaran (32:7-14)
 
"Allah menyesali malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya."
  
Di Gunung Sinai Allah berfirman kepada Musa, “Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak perilakunya. Begitu cepat mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka. Mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah serta mempersembahkan kurban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.” Lagi firman Tuhan kepada Musa, “Telah Kulihat bangsa ini, dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk! Oleh sebab itu biarkanlah murka-Ku bangkit terhadap mereka, dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar.” Lalu Musa mencoba melunakkan hati Tuhan, Allahnya, dengan berkata, “Mengapakah Tuhan, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat? Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa mereka keluar dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan membunuh mereka di gunung dan membinasakannya dari muka bumi? Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-nyala itu, dan menyesallah akan malapetaka yang hendak kaudatangkan kepada umat-Mu. Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya.” Dan menyesallah Tuhan atas malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umatku.
Ayat. (Mzm 106:19-20.21-22.23)
1. Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan; mereka menukar Yang Mulia dengan patung sapi jantan yang makan rumput.
2. Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal yang besar di tanah Mesir; yang melakukan perbuatan-perbuatan ajaib di tanah Ham, dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi laut Teberau.
3. Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka, kalau Musa, orang pilihan-Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan amarah-Nya, sehingga Ia tidak memusnahkan mereka.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 3:16)
Begitu besar kasih Allah kepada dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya, beroleh hidup yang kekal.    
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (5:31-47)
 
"Yang mendakwa kamu adalah Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapan."
  
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang Yahudi, “Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar. Ada yang lain yang bersaksi tentang Aku, dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes, dan ia telah bersaksi tentang kebenaran. Tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. Yohanes adalah pelita yang menyala dan bercahaya, dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting daripada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku supaya Aku melaksanakannya. Pekerjan itu jualah yang sekarang Kukerjakan, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. Dialah yang bersaksi tentang Aku! Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat, dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya. Kamu menyelidiki Kitab-Kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa olehnya kamu mempunyai hidup kekal. Tetapi walupun Kitab-Kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. Aku datang dalam nama Bapa-Ku, dan kamu tidak menerima Aku. Jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia. Bagaimanakah kamu dapat percaya, karena kamu menerima hormat seorang dari orang lain tetapi tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa? Jangan kamu menyangka bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa yang kepadanya kamu menaruh pengharapan. Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab Musa telah menulis tentang Aku. Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulis oleh Musa, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Aku katakan?”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan
 
Tanda-tanda tertentu bisa membantu kita untuk mengenali seseorang. Hari ini Yesus berusaha meyakinkan orang tentang diri-Nya. Dengan berbagai cara Ia menegaskan bahwa Dia adalah Anak Allah. Sebagai Anak, Ia memiliki hubungan yang sangat dekat bahkan memiliki kesatuan yang tak terpisahkan. Namun kata-kata-Nya belum membantu kita untuk semakin percaya. akhirnya Ia hanya mengatakan, "Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku." Yesus menegaskan bahwa kesaksian yang paling utama tentang diri-Nya sebagai Anak Allah adalah pekerjaan yang Ia lakukan, yakni melaksanakan kehendak Bapa. "Makananku adalah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya" begitulah Ia mempunyai prinsip (Yoh 4:34). Hidup kekal menjadi tujuan terakhir peziarahan hidup orang beriman. Hidup kekal berarti percaya kepada Allah yang hidup dan kepada Yesus Kristus yang diutus-Nya. Barangsiapa percaya kepada-Nya akan hidup dan selamat.
 
Antifon Komuni (Yer 31:33)
 
Tuhan bersabda, "Hukum-Ku Kutaruh dalam batin mereka dan Kutulis dalam hati mereka. Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka menjadi umat-Ku." 
     
RENUNGAN PAGI

Seri Liturgi: MENGENAL BENTUK MISA (Bagian III)


KATKIT (Katekese Sedikit) No. 214

Seri Liturgi
MENGENAL BENTUK MISA
Bagian III

Syalom aleikhem.
Kurban Misa yang dipersembahkan oleh dua imam atau lebih disebut Misa Konselebrasi. Kata “konselebrasi” bersumber dari gabungan dua kata Latin: co (baca: ko) yang artinya ‘bersama’ dan celebrare (baca: celebrarê) yang berarti ‘merayakan’. Secara harafiah konselebrasi berarti ‘merayakan bersama’, dan karena itulah terdapat dua imam atau lebih. Untuk bisa disebut “bersama”, ada sekurang-kurangnya dua ‘kan.

Demi apa Misa Konselebrasi itu? Kemeriahan? Ya juga, meski bukan itu intinya. Dengan konselebrasi ada kemeriahan terlihat, namun inti dari konselebrasi adalah mengungkapkan kesatuan imamat, kesatuan kurban, kesatuan seluruh umat Allah. Ada kesatuan imamat karena beberapa imam merayakan Misa secara bersama-sama. Imamat mereka dipersatukan oleh satu kurban, yaitu kurban Kristus. Lagipula, kesatuan seluruh umat Allah tampak dengan sejelas-jelasnya dalam Misa Konselebrasi, terutama yang dipimpin oleh seorang uskup. Jangan lupa, Sri Paus pun seorang uskup, beliau Uskup Roma.

Dalam Misa Konselebrasi yang dipimpin seorang uskup, tampak jelas susunan dan isi Gereja Katolik. Uskup dikelilingi imam-imam dan para diakonnya, disertai para pelayan liturgis awam dengan partisipasi penuh dan aktif umat kudus Allah. Itulah Gereja Katolik selengkap-lengkapnya, yang hierarkis dalam jabatan namun bersatu dalam iman sebagai sesama domba-domba Kristus. Kalau mau lihat “isi” Gereja Katolik, ikutlah Misa Konselebrasi.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy