Minggu, 07 April 2019
Hari Minggu Prapaskah V
Tradisi Gereja telah memasukkan juga "hal menegur para pendosa" ini di
antara perbuatan-perbuatan kasih yang bersifat spiritual. Pentinglah
memulihkan kembali dimensi kasih kristiani ini. Kita tidak boleh diam
saja terhadap kejahatan. Saya ingat akan semua orang kristiani yang,
hanya karena pertimbangan manusiawi atau hanya karena kecocokan dengan
selera pribadi lebih mengadaptasi mentalitas yang sedang berlaku umum
dari pada menegur saudara dan saudarinya untuk menentang cara berpikir
dan bertindak yang bertentangan dengan kebenaran dan yang tidak
mengikuti jalan kebaikan. --- Pesan Paus Benediktus XVI, Prapaskah 2012
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 43:1-2)
Berilah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku
terhadap kaum yang tidak saleh. Luputkanlah aku dari penipu dan orang
yang curang. Sebab Engkaulah Allahku dan kekuatanku.
Iudica me Deus, et discerne causam meam de gente non sancta: ab homine
iniquo et doloso eripe me: quia tu es Deus meus, et fortitudo mea.
Doa Pembuka
Tuhan dan Allah kami, Putra-Mu telah menyerahkan diri-Nya sampai wafat
karena kasih-Nya kepada kami. Kami mohon, semoga berkat bantuan-Mu, kami
hidup dan bertindak penuh semangat dalam kasih yang sama. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (43:16-21)
"Aku hendak membuat sesuatu yang baru dan Aku akan memberi minum umat pilihan-Ku."
Tuhan telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat; Ia
telah menyuruh kereta dan kuda keluar untuk berperang, dan membawa
tentara serta pasukan yang gagah, yang terbaring dan tidak dapat bangkit
lagi, yang sudah mati dan padam laksana sumbu. Beginilah firman Tuhan
yang telah melakukan semua itu, “Janganlah mengingat-ingat hal-hal yang
dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala!
Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh;
belumkah kamu mengetahuinya? Aku hendak membuat jalan di padang gurun
dan sungai-sungai di padang belantara. Binatang hutan akan memuliakan
Aku, demikian pula serigala dan burung unta, sebab Aku telah membuat air
memancar di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara, untuk
memberi minum umat pilihan-Ku. Umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan
memberitakan kemasyhuran-Ku.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6)
1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang
bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria, dan lidah
kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, "Tuhan telah
melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" Tuhan telah melakukan
perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah kepada kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air
kering di tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air
mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
4. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti
pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi (3:8-14)
"Oleh karena Kristus aku telah melepaskan segala sesuatu, sambil membentuk diri menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya."
Saudara-saudara, segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan
Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya. Oleh karena
Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah,
supaya aku memperoleh Kristus dan berada dalam Dia, bukan dengan
kebenaranku sendiri karena menaati hukum Taurat, melainkan dengan
kebenaran karena iman kepada Kristus, yaitu kebenaran yang dianugerahkan
Allah berdasarkan kepercayaan. Yang kukehendaki ialah: mengenal Dia
dan kuasa kebangkitan-Nya, dan bersatu dalam kematian-Nya, di mana aku
menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya akhirnya aku pun
beroleh kebangkitan dari antara orang mati. Bukan berarti aku telah
memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya,
kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap
oleh Kristus Yesus. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap bahwa
aku telah menangkapnya; tetapi inilah yang kulakukan: Aku melupakan
apa yang telah di belakangku, dan mengarahkan diri kepada apa yang ada
di hadapanku; aku berlari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu
panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yl 2:12-13)
Berbaliklah kepada-Ku dengan sepenuh hatimu, sabda Tuhan, sebab Aku maha pengasih dan penyayang.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:1-11)
"Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini."
Sekali peristiwa Yesus pergi ke Bukit Zaitun. Pagi-pagi benar Ia berada
di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan
mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa
kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka
menempatkan perempuan itu di tengah-tengah, lalu berkata kepada Yesus,
“Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari dengan batu
perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal ini?”
Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Yesus, supaya mereka
memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu
menulis di tanah dengan jari-Nya. Dan ketika mereka terus-menerus
bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka,
“Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama
melemparkan batu kepada perempuan ini.” Lalu Yesus membungkuk lagi dan
menulis di tanah. Tetapi setelah mendengar perkataan itu, pergilah
mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah
Yesus seorang diri dengan perempuan itu, yang tetap di tempatnya. Lalu
Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya, “Hai perempuan, di
manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawab
perempuan itu, “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus, “Aku pun tidak
menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari
sekarang.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Injil Minggu Prapaskah V tahun C dikisahkan bahwa Yesus
duduk dan
mengajar orang-orang yang datang kepada-Nya di Bait Allah. Dari antara
kerumunan, orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menyeret seorang
perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Perempuan ini diperlakukan lebih
sebagai benda atau obyek daripada sebagai seorang manusia. Perempuan
itu menjadi obyek hukum yang menjadikan orang akan menghakiminya.
Sebenarnya perkaranya sudah jelas. Akibat perbuatannya, si perempuan
harus dirajam. Akan tetapi, para penyeretnya ingin mengetahui tanggapan
Yesus yang dikenal berbelas kasih itu. Mereka penasaran, apa yang akan
dilakukan Yesus terhadap perempuan itu dan terhadap hukum yang berlaku.
Sebenarnya mereka (para orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat) mau
menjebak atau menjerat Yesus dengan strategi jahatnya, yaitu dengan
minta mendapat Yesus ‘apakah boleh melempari dengan batu perempuan yang
tertangkap berbuat zinah’. Kecerdikan mereka dikalahkan oleh kecerdasan
Yesus, yang menjawab: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu”. Kalau Yesus menjawab “jangan dilempari batu” berarti Ia melanggar hukum Taurat, sedangkan kalau menjawab “silahkan lempari batu perempuan itu’ berarti Ia sama dengan mereka. Mendengar jawaban Yesus akhirnya mereka mengundurkan satu per satu mulai dari yang tertua.
Yesus
menyatakan keadilan dengan lantang: Biarlah pendosa itu dihukum, tetapi
tidak oleh pendosa. Biarlah hukum dipenuhi, tetapi bukan oleh pelanggar
hukum. Melalui suara keadilan ini, Yesus menembus batin mereka,
layaknya sebuah panah yang menghujam tepat di sasarannya, yang
menyingkapkan kemunafikan dan keberdosaan mereka. Setelah menyadari
bahwa mereka adalah pendosa juga, hanya ada dua orang yang tetap tinggal
di situ, yakni wanita pezinah dan Yesus. Perhatikan bahwa Yesus tidak
mengutuk atau mencela pribadi/orangnya, melainkan yang dikutuk Yesus
adalah dosanya. Oleh karena itulah Yesus berkata: pergilah dan jangan berbuat dosa lagi. Yesus tidak berkata, pergilah dan berbuatlah sesuka hatimu, dan aku akan membebaskanmu dari segala hukuman termasuk neraka. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Tahun C; Yoh 8:10-11)
Tidak adakah
seorang pun yang menghukum engkau? Tidak ada Tuan. Aku pun tidak
menghukum engkau: mulai sekarang jangan berbuat dosa lagi.
LAMPIRAN BACAAN TAHUN A
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (37:12-14)
"Aku akan memberikan Roh-Ku kepadamu, sehingga kamu hidup."
Beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan membuka kubur-kuburmu
dan membangkitkan kamu dari dalamnya, hai umat-Ku. Dan Aku akan membawa
kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan pada
saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu dari dalamnya. Aku
akan memberikan Roh-Ku ke dalam dirimu, sehingga kamu hidup kembali,
dan Aku akan menempatkan kamu di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa
Aku, Tuhan, yang me-ngatakannya dan membuatnya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do=f, Kanon 2 Suara 2/4, PS 814
Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah.
Ayat. (Mzm 130:1-2.3-4.5-6b.7b-8; Ul:lh.7)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan,
dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara
permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat
tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang bertakwa
kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku
mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan, lebih daripada
pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan
pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel, dari segala
kesalahannya.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:8-11)
"Roh Allah yang membangkitan Yesus dari antara orang mati diam di dalam dirimu."
Saudara-saudara, mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan
kepada Allah. Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh,
kalau Roh Allah memang tinggal di dalam dirimu. Tetapi jka orang tidak
memiliki Roh Kristus, maka ia bukanlah milik Kristus. Tetapi jika
Kristus ada dalam dirimu, maka tubuhmu memang mati karena dosa, tetapi
rohmu hidup karena kebenaran. Dan jika Roh Allah, yang telah
membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam dalam dirimu, maka Ia
yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan
juga tubuhmu yang fana oleh Roh-Nya yang diam dalam dirimu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, Mzm 95:8ab, do=bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 11:25a.26)
Akulah kebangkitan dan hidup, Sabda Tuhan; setiap orang yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (11:1-45)
"Akulah kebangkitan dan hidup."
Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania,
kampung Maria dan adiknya Marta. Maria adalah perempuan yang pernah
meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya.
Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu
mengirim kabar kepada Yesus, “Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit.”
Mendengar kabar itu Yesus berkata, “Penyakit itu tidak akan membawa
kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit
itu Anak Allah akan dimuliakan.” Yesus memang mengasihi Marta dan
kakaknya serta Lazarus. Namun setelah mendengarnya bahwa Lazarus sakit,
Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat di mana Ia berada; tetapi
sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya, “Mari kita kembali lagi
ke Yudea.” Murid-murid itu berkata kepada-Nya, “Rabi, baru-baru ini
orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau; masihkah Engkau mau kembali
ke sana?” Jawab Yesus, “Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari?
Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia
melihat terang dunia ini. Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam
hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya.”
Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Yesus berkata kepada mereka,
“Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk
membangunkan dia dari tidurnya.” Maka kata murid-murid itu kepada-Nya,
“Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh.” Tetapi maksud Yesus ialah
tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang
tertidur dalam arti biasa. Karena itu Yesus berkata dengan terus terang,
“Lazarus sudah mati. Tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu,
sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya.
Marilah sekarang kita pergi kepadanya!” Lalu Tomas, yang disebut
Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain,
“Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia.” Ketika
Yesus tiba di Betania, didapati-Nya Lazarus telah empat hari terbaring
di dalam kubur. Betania itu tidak jauh dari Yerusalem, kira-kira dua mil
jauhnya. Di situ banyak orang Yahudi telah datang untuk menghibur Marta
dan Maria berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar
bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di
rumah. Maka kata Marta kepada Yesus, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di
sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa
Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta
kepada-Nya.” Kata Yesus kepada Marta, “Saudaramu akan bangkit.” Kata
Marta kepada-Nya, “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang
bangkit pada akhir zaman.” Jawab Yesus, “Akulah kebangkitan dan hidup.
Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati; dan
setiap orang yang hidup serta percaya kepada-Ku, tidak akan mati
selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” Jawab Marta, “Ya Tuhan,
aku percaya bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke
dalam dunia.” Sesudah berkata demikian, Marta pergi memanggil
saudaranya Maria, dan berbisik kepadanya, “Guru ada di sana, dan Ia
memanggil engkau.” Mendengar itu, Maria segera bangkit, lalu pergi
mendapatkan Yesus. Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung.
Ia masih berada di tempat Marta menjumpai-Nya. Ketika orang-orang
Yahudi yang bersama-sama Maria di rumah itu untuk menghiburnya melihat
Maria tiba-tiba bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena
mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah
Maria di depan kaki Yesus dan berkata kepada-Nya, “Tuhan, sekiranya
Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.” Ketika Yesus melihat
Maria menangis, dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama
dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata, “Di
manakah dia kamu baringkan?” Jawab mereka, “Tuhan, marilah dan
lihatlah!” Maka menangislah Yesus. Kata orang-orang Yahudi, “Lihatlah,
betapa besar kasih-Nya kepadanya!” Tetapi beberapa orang di antaranya
berkata, “Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak mampukah Ia
bertindak sehingga orang ini tidak mati?” Makin masygullah hati Yesus,
lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup
dengan batu. Kata Yesus, “Angkatlah batu itu!” Marta, saudara orang yang
meninggal itu, berkata kepada Yesus, “Tuhan, ia sudah berbau, sebab
sudah empat hari ia mati.” Jawab Yesus, “Bukankah sudah Kukatakan
kepadamu: Jikalau engkau percaya, engkau akan melihat kemuliaan Allah?”
Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan
berkata, “Bapa, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah
mendengarkan Aku. Aku tahu bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku. Tetapi
oleh karena orang banyak yang berdiri mengelilingi Aku ini, Aku
mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah
mengutus Aku.” Sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara
keras, “Lazarus, marilah ke luar!” Orang yang mati itu datang ke luar,
kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kafan, dan mukanya tertutup
dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka, “Bukalah kain-kain itu,
dan biarkan ia pergi.” Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang
melawat Maria dan menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus,
percaya kepada-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Antifon Komuni (Tahun A; Yoh 11:26)
Setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku tidak akan mati selama-lamanya, Sabda Tuhan.