| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 10 April 2019 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Rabu, 10 April 2019
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
 
“Hanya percaya bahwa Allah itu ada, tidak akan saya sebut sebagai komitmen. Bahkan iblis pun percaya bahwa Allah itu ada! Percaya [kepada Allah] berarti [kita] harus mengubah cara hidup kita” – Mother Angelica

    
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 18:48-49)
 
Tuhan, Engkau membebaskan daku dari musuh. Engkau memberi aku kemenangan atas segala lawan dan merebut aku dari tangan orang jahat.
  
My deliverer from angry nations, you set me above my assailants; you saved me from the violent man, O Lord.

  
Doa Pembuka

Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu kepada kami. Kami mohon, semoga pertentangan-pertentangan yang terjadi dalam rangka menanggapi kedatangan Putra-Mu itu, tidak menghancurkan kami tetapi justru semakin menguji kemurnian dan kesungguhan iman kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Daniel (3:14-20.24-25.28)
   
"Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya."
      
Sekali peristiwa berkatalah Nebukadnezar, raja Babel, kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, “Apakah benar, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu? Sekarang, jika kamu bersedia, demi mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah kamu menyembah patung yang kubuat ini! Tetapi jika kamu tidak menyembah, seketika itu juga kamu akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?” Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab, “Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada Tuanku dalam hal ini. Jika Allah yang kami puja sanggup melepaskan kami, Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya Raja. Tetapi seandainya tidak, hendaklah Tuanku mengetahui, bahwa kami tidak akan memuja dewa Tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang Tuanku dirikan itu.” Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar. Air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lipat lebih panas dari yang biasa. Kepada beberapa orang yang sangat kuat di antara tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego, dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu. Tetapi terkejutlah Raja Nebukadnezar, lalu bangun dengan segera. Berkatalah ia kepada para menterinya, “Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?” Jawab mereka kepada raja, “Benar, ya Raja!” Kata raja, “Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu. Mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!” Maka berkatalah Nebukadnezar, “Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya tetapi melanggar titah raja, yang menyerahkan tubuh mereka karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah mana pun kecuali Allah mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
     
Kidung Tanggapan
Ayat. (Dan 3:52.53.54.55.56)
P. Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
U Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus.
U Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
I. Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau di bentangan langit.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
  
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan menghasilkan buah dalam ketekunan.

 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:31-42)
"Apabila Anak memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."
  
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya, “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, maka kamu benar-benar murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Jawab mereka, “Kami adalah keturunan Abraham, dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?” Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa, dan hamba tidak tetap tinggal di rumah; yang tetap tinggal dalam rumah adalah anak. Tetapi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka. Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku, karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. Apa yang kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, seperti halnya kamu melakukan apa yang kamu dengar dari bapamu.” Jawab mereka kepada-Nya, “Bapa kami ialah Abraham.” Kata Yesus kepada mereka, “Sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah! Pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri.” Jawab mereka, “Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah.” Kata Yesus kepada mereka, “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

  


Dalam bacaan pertama kita mendengar kisah heroik ketiga pemuda saleh, yaitu Sadrakh, Mesakh dan Abednego (Dan 3:14-20.24-25.28). mereka sangat beriman kepada Allah yang benar. Tetapi, karena iman mereka, mereka dihadapkan pada dua pilihan: menyembah raja dengan jaminan tetap hidup atau bertahan pada iman mereka dengan konsekuensi, mereka dibakar hidup-hidup. Tanpa ragu-ragu mereka memilih tetap bertahan dan setia dalam iman kaepada Allah, apa pun risikonya. Sikap mereka telah menjadi teladan bagi teman-teman sebangsanya untuk tetap setia dan bertahan dalam iman, meskipun mereka harus berhadapan dengan hukuman dan kematian. 
      
 Injil hari ini menampilkan pembicaraan seru antara Yesus dengan orang-orang Yahudi. Pembicaraan mengarah kepada perdebatan tentang siapa sesungguhnya yang hidup dalam kebenaran Firman Allah, orang Yahudi yang merupakan keturunan Abraham atau Yesus yang setia melaksanakan kehendak Bapa yang mengutus-Nya. Menurut Yesus, orang Yahudi yang tidak percaya akan Sabda Yesus, bukanlah keturunan Abraham yang sesungguhnya. Abraham adalah bapa kaum beriman, kalau dia percaya akan Firman Tuhan dan melaksanakannya. Sementara orang Yahudi tidak mau menerima Yesus dalam perkataan dan perbuatan memperlihatkan kehendak Bapa surgawi. Mereka terbelenggu dalam kekerasan hati mereka, mereka bukan orang merdeka.  Karena itu, siapa pun yang mengaku sebagai keturunan Abraham hendaknya setia kepada Tuhan, kehendak, panggilan dan tugas perutusan-Nya.

 Orang yang merdeka adalah mereka yang melakukan segala sesuatu seturut hati nuraninya tanpa ada paksaan karena mereka yakin bahwa hal itu baik, benar, dan dikehendaki Tuhan.
Yesus ingin para murid-Nya menjadi orang yang merdeka, bebas dari belenggu dosa dan sungguh-sungguh berpasrah diri kepada-Nya. Buah Sakramen Baptis adalah dosa-dosa asal dan dosa yang kita lakukan dihapuskan. Kita diangkat menjadi anak Allah yang Mahatinggi. Kita mendapat anugerah istimewa berupa hak dan warisan kehidupan kekal di surga. Anugerah istimewa ini memerdekakan dan membebaskan kita dari belenggu dosa. Ada banyak kesempatan di dalam hidup kita, di mana Tuhan menawarkan keselamatan. Tinggal dari pihak kita: mau atau tidak.    (RENUNGAN PAGI)
   
Antifon Komuni (Kol 1:13-14)
Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.
God has brought us to the kingdom of his beloved Son, in whom we have redemption through his Blood, the forgiveness of sins.

Selasa, 09 Maret 2019 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Selasa, 09 Maret 2019
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
 
“Salib Tuhan menjadi sumber semua berkat, asal mula segala berkat” (St. Leo Agung)
  

Antifon Pembuka (Mzm 27(26):14)

Taruhlah harapan-Mu pada Tuhan. Jadilah perwira dan tabahkanlah hatimu. Percayalah pada Allah.
    
Wait for the Lord; be strong; be stouthearted, and wait for the Lord!
    
Doa Pembuka


Allah Bapa sumber segala kebajikan, bantulah kami mengabdi Engkau dengan tekun. Semoga pada zaman ini umat-Mu berkembang dalam kebajikan dan bertambah dalam jumlahnya. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
       

Israel memberontak melawan Allah dan mereka dihukum. Banyak orang Israel tewas karena terpagut ular. Sebagian akhirnya diselamatkan karena memandang ular tembaga yang ditinggikan oleh Musa pada sebuah tiang.
          

Bacaan dari Kitab Bilangan (21:4-9)
          
"Setiap orang yang terpagut ular, jika ia memandang ular tembaga itu, ia akan tetap hidup."
         
Ketika umat Israel berangkat dari Gunung Hor, mereka berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom. Bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan. Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa, “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air! Kami telah muak akan makanan hambar ini!” Lalu Tuhan menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel itu mati. Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata, “Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan Tuhan dan engkau; berdoalah kepada Tuhan supaya dijauhkan ular-ular ini dari kami.” Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup.” Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang. Maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 102:2-3.16-18.19-21)
1. Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu. Janganlah sembunyikan wajah-Mu terhadap aku pada hari aku tersesak. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku; pada hari aku berseru, segeralah menjawab aku!
2. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
3. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Benih itu adalah Sabda Tuhan, penaburnya adalah Kristus. Setiap orang yang menemukan Dia, akan hidup selama-lamanya.
   
Yesus bicara sebagai utusan Bapa. Barangsiapa yang percaya akan kata-kata-Nya akan hidup. Sebaliknya, yang tidak percaya akan mati. Yesus lalu membandingkan diri-Nya dengan ular tembaga yang ditinggikan oleh Musa di padang gurun. Yesus akan ditinggikan di kayu salib. Justru dengan itu, Ia menyelamatkan umat manusia.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:21-30)
    
"Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu bahwa Akulah Dia."
      
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang banyak, “Aku akan pergi, dan kamu akan mencari Aku; tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang.” Maka kata orang-orang Yahudi itu, “Apakah Ia mau bunuh diri, dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?” Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.” Maka kata mereka kepada-Nya, “Siapakah Engkau?” Jawab Yesus kepada mereka, “Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu. Akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya itulah yang Kukatakan kepada dunia.” Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa. Maka kata Yesus, “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia yang telah mengutus Aku,menyertai Aku! Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.” Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
  
Renungan

   

 Yesus menegaskan kembali kesatuan-Nya dengan Bapa dalam situasi yang secara manusiawi sangatlah berat. Penderitaan dan kematian yang akan dialami-Nya bukanlah akhir dari segalanya. Justru dalam peristiwa itu, Yesus menegaskan bagaimana Bapa akan menyertai-Nya. Yesus sadar bahwa bagi manusia, peristiwa penderitaan dan kematian-Nya itu adalah sebuah peristiwa yang tidak bisa dipahami dan bahkan cenderung ditakuti. Dengan menunjukkan pengalaman penderitaan, kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus hendak menunjukkan bahwa Allah benar-benar menyertai manusia dalam melewati setiap penderitaan dan bahkan kematian menuju situasi yang lebih baik bahkan kebangkitan. Bagaimana kepasrahan kita pada Allah, terutama dalam situasi-situasi hidup yang tidak mengenakkan?   
   
Antifon Komuni (Yoh 12:32)
 
Apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku, demikianlah firman Tuhan.
   
When I am lifted up from the earth, I will draw all to myself, says the Lord.

Doa Malam

Tuhan, sumber sukacitaku, syukur dan terima kasih atas perlindungan-Mu sepanjang hari ini. Semoga malam ini, aku dapat beristirahat tanpa gangguan apa pun dan besok pagi dapat bangun dengan segar dan semangat yang baru. Terutama aku dapat bergabung bersama umat-Mu untuk merayakan hari raya Kabar Sukacita yang disampaikan Malaikat Gabriel kepada Maria, Bunda-Mu dan Bunda Gereja. Amin.
 
 
RUAH

Senin, 08 April 2019 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Senin, 08 April 2019
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
 
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai pemindahan Sakramen Mahakudus dan Tuguran pada hari Kamis Putih: Tidak diizinkan menggunakan monstrans. Sakramen harus berada dalam tabernakel altar persinggahan, atau dalam pixis/sibori. Tempat sakramen disinggahkan tidak dizinkan dibuat seolah sebuah makam. (Kongregasi Ibadat Ilahi, Perayaan Paskah dan persiapannya, 16 Januari 1988)

Antifon Pembuka (Mzm 56(55):2)

Kasihanilah aku, ya Allah, sebab orang menginjak-injak aku, sepanjang hari orang memerangi dan menghimpit aku.
 
Have mercy on me, O God, for people assail me; they fight me all day long and oppress me.

 
Doa Pembuka

Allah Bapa Maha Pengasih, demi cinta kasih-Mu yang agung kami Kauperkaya dengan berbagai karunia. Bantulah kami berbalik dari hidup berdosa menuju hidup baru dan menjadi layak untuk Kerajaan Surga. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
 
Ada beberapa set bacaan pada hari ini. Bacaan I dan Mazmur Tanggapan serta Bacaan Injil yang digunakan di Paroki anda mungkin dapat berbeda. Kami mengacu pada penanggalan liturgi USCCB dan buku renungan Mutiara Iman.

       
Bacaan dari Nubuat Daniel 13:1-9.15-17.19-30.33-6 (Singkat: 13:41c-62)
     
 
"Sungguh, aku rela mati, meskipun aku tidak melakukan suatu pun dari yang mereka tuduhkan."
     
Pada waktu itu Susana dijatuhi hukuman mati atas tuduhan berbuat serong. Maka berserulah Susana dengan suara nyaring, “Allah yang kekal, yang mengetahui apa yang tersembunyi, dan mengenal sesuatu sebelum terjadi, Engkau pun tahu, bahwa mereka itu memberikan kesaksian palsu terhadap aku. Sungguh, aku mati, meskipun aku tidak melakukan sesuatu pun dari yang mereka dustakan tentang aku.” Maka Tuhan mendengarkan suaranya. Ketika Susana dibawa ke luar untuk dihabisi nyawanya, Allah membangkitkan roh suci dalam diri seorang anak muda, Daniel namanya. Anak muda itu berseru dengan suara nyaring, “Aku tidak bersalah terhadap darah perempuan itu!” Maka segenap rakyat berpaling kepada Daniel, katanya, “Apa maksudnya kata-katamu itu?” Daniel pun lalu berdiri di tengah-tengah mereka. Katanya, “Demikian bodohkah kamu, hai orang Israel? Adakah kamu menghukum seorang puteri Israel tanpa pemeriksaan dan tanpa bukti? Kembalilah ke tempat pengadilan, sebab kedua orang itu memberikan kesaksian palsu terhadap perempuan ini!” Maka bergegaslah rakyat kembali ke tempat pengadilan. Orang tua-tua berkata kepada Daniel, “Kemarilah, duduklah di tengah-tengah kami dan beritahulah kami sebab Allah telah menganugerahkan kepadamu martabat orang tua-tua.” Lalu kata Daniel kepada orang yang ada di situ, “Pisahkanlah kedua orang tua-tua tadi jauh-jauh, maka mereka akan diperiksa.” Setelah mereka dipisahkan satu sama lain, Daniel memanggil seorang di antara mereka dan berkata kepadanya, “Hai engkau yang sudah beruban dalam kejahatan, sekarang engkau ditimpa dosa-dosa yang dahulu telah kauperbuat dengan menjatuhkan keputusan-keputusan yang tidak adil, dengan menghukum orang yang tidak bersalah dan melepaskan orang yang bersalah, meskipun Tuhan telah berfirman: Orang yang tak bersalah dan orang benar janganlah kaubunuh. Oleh sebab itu, jikalau engkau sungguh-sungguh melihat dia, katakanlah: Di bawah pohon apakah telah kaulihat mereka bercampur?” Sahut orang tua-tua itu, “Di bawah pohon mesui!” Kembali Daniel berkata, “Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri! Sebab malaikat Allah telah menerima firman dari Allah untuk membela engkau!” Setelah orang itu disuruh pergi, Daniel pun lalu menyuruh bawa yang lain kepadanya. Kemudian berkatalah Daniel kepada orang itu, “Hai keturunan Kanaan dan bukan keturunan Yehuda, kecantikan telah menyesatkan engkau dan nafsu birahi telah membengkokkan hatimu. Kamu sudah biasa berbuat begitu dengan puteri-puteri Israel, dan mereka pun terpaksa menuruti kehendakmu karena takut. Tetapi puteri Yehuda ini tidak mau mendukung kefasikanmu! Oleh sebab itu katakanlah kepadaku: Di bawah pohon apakah telah kaudapati mereka bercampur? Sahut orang tua-tua itu, “Di bawah pohon berangan!” Kembali Daniel berkata, “Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri. Sebab malaikat Allah sudah menunggu-nunggu dengan pedang terhunus untuk membahan engkau, supaya engkau binasa!” Maka berserulah seluruh himpunan itu dengan suara nyaring. Mereka memuji Allah yang menyelamatkan siapa saja yang berharap kepada-Nya. Serentak mereka bangkit melawan kedua orang tua-tua itu, sebab Daniel telah membuktikan dengan mulut mereka sendiri bahwa mereka telah memberikan kesaksian palsu. Lalu mereka diperlakukan sebagaimana mereka sendiri mau mencelakakan sesamanya. Sesuai dengan Taurat Musa kedua orang itu dibunuh. Demikian pada hari itu diselamatkan darah yang tak bersalah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: lih 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang dan senantiasa.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yeh 33:11)
Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan kepada pertobatannyalah Aku berkenan, supaya ia hidup.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:12-20)
   
"Akulah terang dunia."
     
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang banyak, "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." Kata orang-orang Farisi kepada-Nya: "Engkau bersaksi tentang diri-Mu, kesaksian-Mu tidak benar." Jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Biarpun Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, namun kesaksian-Ku itu benar, sebab Aku tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Tetapi kamu tidak tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Kamu menghakimi menurut ukuran manusia, Aku tidak menghakimi seorangpun, dan jikalau Aku menghakimi, maka penghakiman-Ku itu benar, sebab Aku tidak seorang diri, tetapi Aku bersama dengan Dia yang mengutus Aku. Dan dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah; Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku." Maka kata mereka kepada-Nya: "Di manakah Bapa-Mu?" Jawab Yesus: "Baik Aku, maupun Bapa-Ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku." Kata-kata itu dikatakan Yesus dekat perbendaharaan, waktu Ia mengajar di dalam Bait Allah. Dan tidak seorangpun yang menangkap Dia, karena saat-Nya belum tiba.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! 
 
Renungan
  
  Allah telah berbicara pada kita melalui bacaan-bacaan yang baru saja diwartakan. Bacaan tersebut terutama menghadirkan misteri terang. Memberi kesaksian pada zaman modern ini bukan hal yang mudah. Kita adalah saksi-saksi Yesus, Sang Terang Dunia sejati. Menjadi saksi terang berarti senantiasa mewartakan kebenaran-kebenaran, maka untuk itu mau tidak mau pasti akan menghadapi aneka tantangan, hambatan dan masalah dari mereka yang kurang atau tidak beriman. Kita diharapkan menyikapi segala sesuatu tidak menurut ukuran manusia, melainkan menurut ukuran Tuhan, tidak hanya berhenti pada ukuran manusia, melainkan sampai ke yang ilahi.  Ada banyak tantangan dan risiko yang mengikuti dan harus ditanggung. Belum lagi, tidak semua orang mau menerimanya. Ada yang menolak dengan terang-terangan dan apa pula yang mencurigainya sebagai tindakan cari sensasi, apalagi jika kesaksiannya abal-abal alias palsu. 
 
Allah, yang adalah terang, melalui Kristus Sang Terang dunia yang sejati, mencapai dan menerangi hidup kita yang diawali dengan sakramen Baptis, yang dahulu disebut “pencerahan”. Dan terang ilahi ini terus-menerus diberikan kepada kita, khususnya melalui sakramen-sakramen lainnya, yang melaluinya kita dapat memulihkan terang itu ketika kita kehilangannya karena dosa, kita dapat kian menambahkannya dan kita dapat memberikannya kepada orang lain. Semua hidup Kristiani dapat direnungkan sebagai jalan pemberian yang progresif dari Allah dan penerimaan terang ilahi ini dari manusia hingga kita masuk ke dalam kepenuhan terang keabadian. Mari kita semua memegang teguh apa yang Yesus katakan “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” (Yoh 8:12). (RENUNGAN PAGI)

Antifon Komuni (Yoh 8:12)
 
Akulah terang dunia, sabda Tuhan; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.
 
I am the light of the world, says the Lord; whoever follows me will not walk in the darkness,but will have the light of life.

Seri Katekismus LAMBANG-LAMBANG GEREJA


KATKIT (Katekese Sedikit) No. 216

Seri Katekismus
LAMBANG-LAMBANG GEREJA

Syalom aleikhem.
Berikut ini lambang-lambang yang biasanya dikenakan bagi Gereja Kristus. Pertama, Gereja dilambangkan dengan kandang domba. Pintu satu-satunya untuk masuk ke dalamnya adalah Sang Kristus. Selain kandang, Gereja juga biasa dilambangkan dengan kawanan domba. Meski digembalakan oleh para gembala manusiawi, Gereja sejatinya digembalakan oleh Kristus Sang Gembala Baik yang mengurbankan diri bagi domba-domba-Nya.

Gambaran lain untuk Gereja adalah tanaman atau ladang Allah. Di ladang itu tumbuh pohon zaitun yang akarnya adalah para Bapa Bangsa. Gereja juga ladang anggur. Kristus adalah pokok anggur di ladang itu, kita cabang-cabngnya yang hanya bisa hidup kalau ada pokok anggur.

Bangunan Allah juga menjadi lambang gereja. Tuhan mengibaratkan diri-Nya sebagai batu, yaitu batu yang dibuang oleh para tukang bangunan, namun telah menjadi batu sendi, batu yang penting sebagai tolok ukur berdirinya bangunan. Sebagai bangunan, Gereja dibangun di atas dasar, fondasi, Para rasul. Gereja, sebagai bangunan, dinamai: rumah Allah, tempat tinggal keluarga Allah, kediaman Allah, kemah Allah, bait suci. Karena Gereja dilambangkan dengan bangunan, kita bagai batu-batu hidup penyusun bangunan.

Gereja juga dilambangkan sebagai Yerusalem yang turun dari atas, juga Bunda kudus dan mempelai Sang Anak Domba. Kristus mengasihi mempelai-Nya, bahkan mengurbankan diri-Nya untuk menguduskan mempelai-Nya itu.

Persiapan
Gereja bukan terjadi begitu saja, melainkan sudah dipersiapkan oleh Allah sejak zaman Perjanjian Lama, bahkan sejak awal dunia. Ketika manusia jatuh dalam dosa, Allah berkenan memanggil mereka kembali, mengumpulkan mereka kembali agar kembali dalam persekutuan dengan-Nya.

Pengumpulan umat Allah itu dimulai dengan panggilan Abraham, itulah persiapan jarak jauh. Selanjutnya, persiapan langsung dan dekat adalah panggilan umat Israel; Allah berkenan mengumpulkan umat Allah yang kini kita sebut umat Allah Perjanjian Lama. Israel dipilih untuk menjadi tanda bahwa pada saatnya Allah akan menghimpun umat-Nya dari segala bangsa.

Perjanjian Allah dengan manusia diteguhkan sekali lagi dengan perjanjian yang baru dan abadi yang dibuat oleh Kristus Tuhan. Perjanjian Baru itu diawali dengan kawanan kecil, kalangan Para Rasul-Nya yang dihimpun-Nya untuk mewakili dua belas suku Israel. Dengan segala tindakan-Nya ketika berkarya di bumi, Sang Kristus mendirikan Gereja-Nya.

** Ringkasan atas Katekismus Gereja Katolik (KGK) No. 753 – 766

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Minggu, 07 April 2019 Hari Minggu Prapaskah V

Minggu, 07 April 2019
Hari Minggu Prapaskah V

Tradisi Gereja telah memasukkan juga "hal menegur para pendosa" ini di antara perbuatan-perbuatan kasih yang bersifat spiritual. Pentinglah memulihkan kembali dimensi kasih kristiani ini. Kita tidak boleh diam saja terhadap kejahatan. Saya ingat akan semua orang kristiani yang, hanya karena pertimbangan manusiawi atau hanya karena kecocokan dengan selera pribadi lebih mengadaptasi mentalitas yang sedang berlaku umum dari pada menegur saudara dan saudarinya untuk menentang cara berpikir dan bertindak yang bertentangan dengan kebenaran dan yang tidak mengikuti jalan kebaikan. --- Pesan Paus Benediktus XVI, Prapaskah 2012


Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 43:1-2)
  
Berilah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak saleh. Luputkanlah aku dari penipu dan orang yang curang. Sebab Engkaulah Allahku dan kekuatanku.

  
Iudica me Deus, et discerne causam meam de gente non sancta: ab homine iniquo et doloso eripe me: quia tu es Deus meus, et fortitudo mea.

   
Doa Pembuka
 
Tuhan dan Allah kami, Putra-Mu telah menyerahkan diri-Nya sampai wafat karena kasih-Nya kepada kami. Kami mohon, semoga berkat bantuan-Mu, kami hidup dan bertindak penuh semangat dalam kasih yang sama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (43:16-21)
 
"Aku hendak membuat sesuatu yang baru dan Aku akan memberi minum umat pilihan-Ku."
 
Tuhan telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat; Ia telah menyuruh kereta dan kuda keluar untuk berperang, dan membawa tentara serta pasukan yang gagah, yang terbaring dan tidak dapat bangkit lagi, yang sudah mati dan padam laksana sumbu. Beginilah firman Tuhan yang telah melakukan semua itu, “Janganlah mengingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh; belumkah kamu mengetahuinya? Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara. Binatang hutan akan memuliakan Aku, demikian pula serigala dan burung unta, sebab Aku telah membuat air memancar di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara, untuk memberi minum umat pilihan-Ku. Umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6)

1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria, dan lidah kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah kepada kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
4. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi (3:8-14)

        
"Oleh karena Kristus aku telah melepaskan segala sesuatu, sambil membentuk diri menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya."

Saudara-saudara, segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus dan berada dalam Dia, bukan dengan kebenaranku sendiri karena menaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena iman kepada Kristus, yaitu kebenaran yang dianugerahkan Allah berdasarkan kepercayaan. Yang kukehendaki ialah: mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya, dan bersatu dalam kematian-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya akhirnya aku pun beroleh kebangkitan dari antara orang mati. Bukan berarti aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap bahwa aku telah menangkapnya; tetapi inilah yang kulakukan: Aku melupakan apa yang telah di belakangku, dan mengarahkan diri kepada apa yang ada di hadapanku; aku berlari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yl 2:12-13)
Berbaliklah kepada-Ku dengan sepenuh hatimu, sabda Tuhan, sebab Aku maha pengasih dan penyayang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:1-11)
 
"Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini."
 
Sekali peristiwa Yesus pergi ke Bukit Zaitun. Pagi-pagi benar Ia berada di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah, lalu berkata kepada Yesus, “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari dengan batu perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal ini?” Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Yesus, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis di tanah dengan jari-Nya. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka, “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini.” Lalu Yesus membungkuk lagi dan menulis di tanah. Tetapi setelah mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu, yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya, “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawab perempuan itu, “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus, “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
    
Renungan
 
  Injil Minggu Prapaskah V tahun C dikisahkan bahwa Yesus duduk dan mengajar orang-orang yang datang kepada-Nya di Bait Allah. Dari antara kerumunan, orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menyeret seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Perempuan ini diperlakukan lebih sebagai benda atau obyek daripada sebagai seorang manusia. Perempuan itu menjadi obyek hukum yang menjadikan orang akan menghakiminya. Sebenarnya perkaranya sudah jelas. Akibat perbuatannya, si perempuan harus dirajam. Akan tetapi, para penyeretnya ingin mengetahui tanggapan Yesus yang dikenal berbelas kasih itu. Mereka penasaran, apa yang akan dilakukan Yesus terhadap perempuan itu dan terhadap hukum yang berlaku. Sebenarnya mereka (para orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat) mau menjebak atau menjerat Yesus dengan strategi jahatnya, yaitu dengan minta mendapat Yesus ‘apakah boleh melempari dengan batu perempuan yang tertangkap berbuat zinah’. Kecerdikan mereka dikalahkan oleh kecerdasan Yesus, yang menjawab: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu”. Kalau Yesus menjawab “jangan dilempari batu” berarti Ia melanggar hukum Taurat, sedangkan kalau menjawab “silahkan lempari batu perempuan itu’ berarti Ia sama dengan mereka. Mendengar jawaban Yesus akhirnya mereka mengundurkan satu per satu mulai dari yang tertua. 
      
 Yesus menyatakan keadilan dengan lantang: Biarlah pendosa itu dihukum, tetapi tidak oleh pendosa. Biarlah hukum dipenuhi, tetapi bukan oleh pelanggar hukum. Melalui suara keadilan ini, Yesus menembus batin mereka, layaknya sebuah panah yang menghujam tepat di sasarannya, yang menyingkapkan kemunafikan dan keberdosaan mereka. Setelah menyadari bahwa mereka adalah pendosa juga, hanya ada dua orang yang tetap tinggal di situ, yakni wanita pezinah dan Yesus. Perhatikan bahwa Yesus tidak mengutuk atau mencela pribadi/orangnya, melainkan yang dikutuk Yesus adalah dosanya. Oleh karena itulah Yesus berkata: pergilah dan jangan berbuat dosa lagi. Yesus tidak berkata, pergilah dan berbuatlah sesuka hatimu, dan aku akan membebaskanmu dari segala hukuman termasuk neraka.   (RENUNGAN PAGI)

Antifon Komuni (Tahun C; Yoh 8:10-11)

Tidak adakah seorang pun yang menghukum engkau? Tidak ada Tuan. Aku pun tidak menghukum engkau: mulai sekarang jangan berbuat dosa lagi.

LAMPIRAN BACAAN TAHUN A 
  
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (37:12-14)
 
"Aku akan memberikan Roh-Ku kepadamu, sehingga kamu hidup."
   
Beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu dari dalamnya, hai umat-Ku. Dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu dari dalamnya. Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalam dirimu, sehingga kamu hidup kembali, dan Aku akan menempatkan kamu di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, yang me-ngatakannya dan membuatnya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan, do=f, Kanon 2 Suara 2/4, PS 814
Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah.
Ayat. (Mzm 130:1-2.3-4.5-6b.7b-8; Ul:lh.7)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang bertakwa kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan, lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel, dari segala kesalahannya.
  
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:8-11)
   
"Roh Allah yang membangkitan Yesus dari antara orang mati diam di dalam dirimu."
 
Saudara-saudara, mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah. Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, kalau Roh Allah memang tinggal di dalam dirimu. Tetapi jka orang tidak memiliki Roh Kristus, maka ia bukanlah milik Kristus. Tetapi jika Kristus ada dalam dirimu, maka tubuhmu memang mati karena dosa, tetapi rohmu hidup karena kebenaran. Dan jika Roh Allah, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam dalam dirimu, maka Ia yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana oleh Roh-Nya yang diam dalam dirimu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, Mzm 95:8ab, do=bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 11:25a.26)
Akulah kebangkitan dan hidup, Sabda Tuhan; setiap orang yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (11:1-45)
 
"Akulah kebangkitan dan hidup."
  
Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta. Maria adalah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya. Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus, “Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit.” Mendengar kabar itu Yesus berkata, “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan.” Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya serta Lazarus. Namun setelah mendengarnya bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat di mana Ia berada; tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya, “Mari kita kembali lagi ke Yudea.” Murid-murid itu berkata kepada-Nya, “Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau; masihkah Engkau mau kembali ke sana?” Jawab Yesus, “Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini. Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya.” Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Yesus berkata kepada mereka, “Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya.” Maka kata murid-murid itu kepada-Nya, “Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh.” Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa. Karena itu Yesus berkata dengan terus terang, “Lazarus sudah mati. Tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah sekarang kita pergi kepadanya!” Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain, “Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia.” Ketika Yesus tiba di Betania, didapati-Nya Lazarus telah empat hari terbaring di dalam kubur. Betania itu tidak jauh dari Yerusalem, kira-kira dua mil jauhnya. Di situ banyak orang Yahudi telah datang untuk menghibur Marta dan Maria berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. Maka kata Marta kepada Yesus, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya.” Kata Yesus kepada Marta, “Saudaramu akan bangkit.” Kata Marta kepada-Nya, “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.” Jawab Yesus, “Akulah kebangkitan dan hidup. Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati; dan setiap orang yang hidup serta percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” Jawab Marta, “Ya Tuhan, aku percaya bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.” Sesudah berkata demikian, Marta pergi memanggil saudaranya Maria, dan berbisik kepadanya, “Guru ada di sana, dan Ia memanggil engkau.” Mendengar itu, Maria segera bangkit, lalu pergi mendapatkan Yesus. Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung. Ia masih berada di tempat Marta menjumpai-Nya. Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama Maria di rumah itu untuk menghiburnya melihat Maria tiba-tiba bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ. Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah Maria di depan kaki Yesus dan berkata kepada-Nya, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.” Ketika Yesus melihat Maria menangis, dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata, “Di manakah dia kamu baringkan?” Jawab mereka, “Tuhan, marilah dan lihatlah!” Maka menangislah Yesus. Kata orang-orang Yahudi, “Lihatlah, betapa besar kasih-Nya kepadanya!” Tetapi beberapa orang di antaranya berkata, “Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak mampukah Ia bertindak sehingga orang ini tidak mati?” Makin masygullah hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. Kata Yesus, “Angkatlah batu itu!” Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada Yesus, “Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati.” Jawab Yesus, “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya, engkau akan melihat kemuliaan Allah?” Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata, “Bapa, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku. Tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri mengelilingi Aku ini, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras, “Lazarus, marilah ke luar!” Orang yang mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kafan, dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka, “Bukalah kain-kain itu, dan biarkan ia pergi.” Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! 
 
Antifon Komuni (Tahun A; Yoh 11:26)

Setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku tidak akan mati selama-lamanya, Sabda Tuhan.

Sekilas Mengenal Liturgi Kamis Putih: Pemindahan Sakramen Mahakudus kenapa tidak menggunakan Monstrans?

 

Sakramen Mahakudus yang diarak dalam pemindahan Sakramen Mahakudus pada Misa Kamis Putih menggunakan sibori, bukan monstrans. Aturan Liturgi secara spesifik melarang eksposisi Sakramen menggunakan Monstrans (Ostensorium) pada tuguran Kamis Putih (Lihat PPP, no. 55). Tempat penyimpanan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan pemakaman Tuhan, melainkan untuk menyimpan hosti suci untuk komuni pada Jumat Agung. Umat beriman hendaknya didorong untuk melanjutkan adorasi (dalam keheningan) di depan Sakramen Mahakudus selama beberapa waktu di malam hari itu, sesuai kondisi setempat, namun jangan ada lagi adorasi agung setelah tengah malam."



 
 
 
Sumber:
Kongregasi Ibadat Ilahi dan Tata Tertib Sakramen; Surat Edaran Perayaan Paskah dan Persiapannya, 16 Januari 1988
Buku Misa Minggu dan Hari Raya, Kanisius 2011


Sekilas Mengenal Liturgi Kamis Putih: TABERNAKEL KOSONG

TABERNAKEL KOSONG
Sekilas Mengenal Liturgi Kamis Putih


Ketika masuk gedung gereja, sebelum duduk, umumnya orang Katolik berlutut. Untuk apa? Menghormati dan menyembah Sakramen Mahakudus, Tubuh Kristus, yang ditakhtakan di dalam tabernakel. Namun, ketika masuk untuk merayakan Kamis Putih, Anda tak perlu berlutut. Lalu, apa yang perlu dilakukan? Cukuplah membungkuk lalu duduk manis. Mengapa tak berlutut?

Inilah ciri khas Kamis Putih: tabernakel kosong. Tiap Kamis Putih, sebelum Misa dan sesudahnya, tak ada Sakramen Mahakudus di dalam tabernakel. Jadi sebelum Misa pun tak ada? Tak ada! Tabernakel kosong. Pada Kamis Putih, tabernakel terbuka dan menampakkan isi yang hampa, tiada Tubuh Kristus di sana. Karena itu, tak perlu berlutut. Sebab, berlutut adalah penghormatan dan penyembahan Sakramen Mahakudus.

Mengenai tabernakel kosong ini diatur dalam dokumen Gereja berjudul De Festis Paschalibus Praeparandis et Celebrandis (Perayaan Paskah dan Persiapannya, disingkat PPP) no. 48. Bunyinya: "Sebelum perayaan [Kamis Putih], tabernakel harus kosong sama sekali."

Mengapa tabernakel kosong? Kamis Putih adalah perayaan mengenangkan penetapan Sakramen Ekaristi. Bahasa mudahnya, Ekaristi "belum dibuat", belum ada. Jadi, Tubuh Kristus pun belum ada. Nah, untuk menampakkan makna ini, tabernakel dikosongkan. Ini hal sepele tapi luar biasa maknanya. Tabernakel kosong menegaskan makna bahwa pada Kamis Putih itulah Sang Kristus menciptakan Ekaristi pertama kalinya. Ia membuat Ekaristi untuk kita.

Syalom aleikhem.
R.D. Y. Istimoer Bayu Ajie

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy