Jumat, 12 April 2019
Hari Biasa Pekan V Prapaskah (Hari Pantang)
“Selama masa prapaskah ini, mari kita memperbaiki semangat doa dan rekoleksi. Mari kita membebaskan pikiran kita dari semua hal yang bukan tentang Yesus. Jika anda sulit berdoa, mintalah kepada-Nya lagi dan lagi, “Yesus, datanglah ke hatiku, berdoalah denganku, berdoalah didalamku – agar aku bisa belajar dari-Mu cara untuk berdoa.” – St. Teresa dari Calcuta
Antifon Pembuka (Mzm 31 (30):10.16.18)
Sayangilah aku, ya Tuhan, sebab aku menderita. Lepaskanlah aku dari
tangan musuh yang mengejar aku. Tuhan, jangan sampai aku kecewa, sebab
aku berseru kepada-Mu
Have mercy on me, O Lord, for I am in distress. Deliver me from the
hands of my enemies and those who pursue me. O Lord, let me never be put
to shame, for I call on you.
Doa Pembuka
Allah Bapa Maha Pengampun, kami ini orang lemah yang sering jatuh.
Ampunilah kejahatan kami dan bebaskanlah kami dari belenggu dosa. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yeremia (20:10-13)
"Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah."
Aku telah mendengar bisikan banyak orang, “Kegentaran datang dari segala
jurusan! Adukanlah dia! Mari kita mengadukan dia!” Semua sahabat
karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh. Kata mereka, “Barangkali
ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia dan
dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!” Tetapi Tuhan menyertai
aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku
tersandung jatuh, dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan
menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil; suatu noda yang
selama-lamanya tidak akan terlupakan! Ya Tuhan semesta alam, yang
menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat
pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.
Menyanyilah untuk Tuhan, pujilah Dia! Sebab Ia telah melepaskan nyawa
orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, dan Ia mendengar suaraku.
Ayat. (Mzm 18:2-3a.3bc-4.5-6.7)
1. Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku! Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku.
2. Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk
keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah Tuhan, seruku; maka aku pun
selamat daripada musuhku.
3. Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah
menimpa aku; tali-tali dunia orang mati telah membelit aku,
perangkap-perangkap maut terpasang di depanku.
4. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan. Kepada Allahku
aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku
minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Yoh 6:64b,69b)
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (10:31-42)
"Orang-orang Yahudi mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka."
Sekali peristiwa orang-orang Yahudi mau melempari Yesus dengan batu.
Tetapi kata Yesus kepada mereka, “Banyak pekerjaan baik yang berasal
dari Bapa-Ku Kuperlihatkan kepadamu; manakah di antaranya yang
menyebabkan kamu mau melempari Aku dengan batu?” Jawab orang-orang
Yahudi itu, “Bukan karena suatu perbuatan baik maka kami mau melempari
Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah, dan karena Engkau
menyamakan diri-Mu dengan Allah, meskipun Engkau hanya seorang manusia.”
Kata Yesus kepada mereka, “Tidakkah ada tertulis dalam kitab Tauratmu,
‘Aku telah berfirman: Kamu adalah Allah?” Padahal Kitab Suci tidak dapat
dibatalkan! Maka, jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan,
disebut allah, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh
Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia ‘Engkau menghujat Allah!”
karena Aku telah berkata: Aku anak Allah? Jikalau Aku tidak melakukan
pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah kamu percaya kepada-Ku. Tetapi
jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku,
percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui
dan mengerti, bahwa Bapa ada dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” Sekali
lagi mereka mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka.
Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes dulu
membaptis orang, lalu Ia tinggal di situ. Banyak orang datang kepada-Nya
dan berkata, “Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua
yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini benar.” Dan banyak
orang di situ percaya kepada-Nya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Yesus berhadapan dengan orang-orang Yahudi yang marah. Mereka siap melempari Yesus dengan batu karena tuduhan, Yesus menghujat Allah sebab Yesus telah menyatakan jatidiri-Nya sebagai Anak Allah! Terhadap mereka, Yesus bersabda, "Aku telah melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah...!" Mereka marah
kepada Yesus, mereka tidak bisa percaya kepada Yesus karena mereka
menghidupi dan bahkan terjebak dalam jalan pikiran mereka sendiri.
Mereka tidak mampu melihat karya Allah yang begitu jelas ditampakkan
oleh Yesus melalui berbagai perkataan atau karya-karya baik-Nya. Mereka
sudah memastikan bahwa Yesus menghujat Allah. Yesus menyamakan diri-Nya
dengan Allah, dan itu adalah sesat dan bidaah, begitu pikir orang-orang
Yahudi yang memusuhi Yesus. Sementara orang-orang sederhana di akhir
Injil hari ini justru menjadi percaya. Maka dirumuskan: “banyak orang di
situ percaya kepada-Nya”.
Sering kali kita sering merasa kita tidak mendapat apa-apa
dalam Perayaan Ekaristi di gereja? Mengapa kita sering merasa hampa dan
memaknai setiap kegiatan doa di lingkungan atau di komunitas kita
sebagai rutinitas belaka? Banyak dari kita yang menyalahkan faktor luar:
homili yang tidak bagus, situasi gereja bising. Kita
sering lupa bahwa akar masalah ada pada diri sendiri: kurang menyiapkan
hati untuk membuka diri bagi Tuhan dan karya-Nya, sibuk dengan pikiran
sendiri, sibuk dengan segala alat komunikasi modern, dll. Marilah kita
menghentikan kesibukan diri sendiri itu. Kita duduk, diam, hening dan
tenang menatap Tuhan dan kehadiran-Nya dalam sabda dan Ekaristi-Nya. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (1Ptr 2:24)
Yesus sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib,
supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran.
Dengan luka-luka-Nya kita telah disembuhkan.
Jesus bore our sins in his own body on the cross, so that dead to sin,
we might live for righteousness. By his wounds we have been healed.
Doa Malam
Allah Bapa maharahim, nyatakanlah kepada kami siapakah Engkau itu
melalui karya Putra-Mu di tengah-tengah kami, dan semoga kerahiman-Nya
selalu menjiwai kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.