| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Seri Katekismus GEREJA: ALAT PENYELAMATAN

KATKIT (Katekese Sedikit) No. 219

Seri Katekismus
GEREJA: ALAT PENYELAMATAN

Syalom aleikhem.
Pada hari Pentakosta, tahun 33 M di kota Yerusalem, sebagaimana diceritakan dalam Kisah Para Rasul, Gereja mulai ditampilkan secara terbuka di depan khalayak dan dimulailah pewartaan Injil kepada bangsa-bangsa.

“Ditampilkan secara terbuka” dapat diartikan “dilahirkan”. Hari Pentakosta itulah memang hari lahirnya Gereja Kristus. Menurut kodratnya, Gereja bersifat misioner karena diutus oleh Sang Kristus untuk menjadikan semua orang murid-murid-Nya.

Gereja Kristus berada di tengah sejarah umat manusia karena terlihat ada di tengah dunia ini. Jadi, Gereja itu kelihatan. Namun, Gereja sekaligus tidak kelihatan alias rohani karena adanya karunia-karunia surgawi di dalamnya. Di dalam Gereja terpadulah unsur manusiawi dan ilahi, juga jasmani dan rohani. Kedua-duanya ada pada Gereja secara serentak dan sekaligus.

Gereja bagaikan sakramen, yaitu tanda dan sarana persatuan dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia. Persatuan manusia dan Allah ditandakan oleh adanya Gereja, sekaligus diberi “fasilitas” dalam Gereja. Hubungan manusia dengan Allah menjadi mungkin karena adanya Gereja di dunia ini.

Demikian pula halnya hubungan manusia dengan manusia lain dalam iman kepada Sang Kristus. Semua itu menjadi mungkin terjadi berkat adanya Gereja. Itulah yang disebut “tanda dan sarana”, Gereja menandakan sekaligus menjadi sarana bagi hubungan antara Allah dan manusia serta antarmanusia.

Dalam dirinya, Gereja memuat rahmat Allah yang tidak tampak dan menyampaikannya kepada umat manusia sehingga yang tidak tampak itu menjadi tampak, tetapi sekaligus tetaplah tidak tampak karena sifatnya yang rohani. Rahmat Allah itu rohani, namun dapat dilihat wujudnya melalui tanda-tanda (lambang yang fisik) yang ada/dipakai dalam Gereja.

Karena mengandung dan menyampaikan rahmat ilahi itu, Gereja disebut “sakramen”. Karena sakramen-sakramen (dalam arti tujuh sakramen) berasal/berada dalam Gereja dan diberikan oleh Gereja, Gereja pun “dapat” disebut sakramen.

Melalui Gereja, Sang Kristus menyatakan cinta Allah kepada umat manusia. Di dalam tangan-Nya, Gereja menjadi “alat penyelamatan bagi semua orang”, dan karena itulah Gereja disebut sebagai “alat Kristus”. Gereja bukan penyelamat – sebab penyelamat adalah Sang Kristus – melainkan alat penyelamatan yang digunakan oleh Sang Kristus untuk menyelamatkan umat manusia jaman now dan sepanjang masa.

** Ringkasan atas Katekismus Gereja Katolik (KGK) No. 767 – 780

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

PS 829 - Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan (Minggu Paskah III Tahun C)

Minggu, 05 Mei 2019 Hari Minggu Paskah III

Minggu, 05 Mei 2019
Hari Minggu Paskah III

“Berhati-hatilah, untuk melaksanakan satu perayaan Ekaristi. Sebab terdapat satu Tubuh Tuhan kita, Yesus Kristus, dan satu piala Darah-Nya yang membuat kita satu, dan satu altar, sama seperti terdapat satu Uskup bersama dengan para imam dan diakon, sesama pelayan seperti saya.” (St. Ignatius dari Antiokhia)
   
  
Antifon Pembuka  
(Mzm 65:1-2)     
   
Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Alleluya. 

Iubilate Deo omnis terra, alleluia: psalmum dicite nomni eius, alleluia: date gloriam laudi eius, alleluia, alleluia, alleluia. Dicite Deo, quam terribilia sunt opera tua, Domine! in multitudine virtutis tuae mentientur tibi inimici tui. Gloria Patri…(Mzm 65:1-3)

    

Doa Pembuka

Ya Allah, umat-Mu selalu bersukacita karena semangatnya telah Engkau barui. Semoga kami yang hari ini bergembira karena telah Engkau angkat menjadi anak-Mu menantikan hari kebangkitan dengan harapan penuh syukur. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:27b-32.40b-41)
  
    
"Kami dan Roh Kudus adalah saksi hal-hal ini."
  
Setelah ditangkap oleh pengawal Bait Allah, para rasul dihadapkan ke Mahkamah Agama Yahudi. Imam Agung mulai menegur mereka, “Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam nama Yesus. Namun ternyata kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu, dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami.” Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia. Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Penyelamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. Dan kami adalah saksi dari segalanya itu: kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia.” Mereka lalu menyesah para rasul, dan melarang mereka mengajar dalam nama Yesus. Sesudah itu mereka dilepaskan. Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 829
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu ya Tuhan, selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 30:2.4.5-6.11.12a.13b; Ul: 2a)
1. Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan daku di antara mereka yang turun ke liang kubur.
2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab hanya sesaat Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
3. Dengarlah Tuhan, dan kasihanilah aku! Tuhan jadilah penolongku! Aku yang meratap Kauubah menjadi orang yang menari-nari, Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

Bacaan dari Kitab Wahyu (5:11-14)
  
"Anak Domba yang disembelih itu layak menerima kuasa dan kekayaan."
  
Aku, Yohanes, melihat dan mendengar suara banyak malaikat di sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua di surga; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa; dan aku mendengar suara nyaring dari mereka, “Anak Domba yang disembelih itu layak menerima kuasa dan kekayaan, hikmat dan kekuatan, hormat, kemuliaan, dan puji-pujian!” Dan aku mendengar semua makhluk yang di surga dan yang di bumi, yang di bawah bumi dan yang di laut, dan semua yang ada di dalamnya, berkata, “Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, puji-pujian dan hormat, kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!” Dan keempat makhluk di surga itu berkata, “Amin!” Dan para tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. Kristus, pencipta semesta alam telah bangkit. Ia mengasihani umat manusia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 21:1-19 (Singkat: 21:1-14)
  
"Yesus mengambil roti dan ikan serta memberikannya kepada para murid."
   
Sesudah bangkit dari antara orang mati, Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di pantai Danau Tiberias. Ia menampakkan diri sebagai berikut: Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid Yesus yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka, “Aku pergi menangkap ikan.” Kata mereka kepadanya, “Kami pergi juga dengan engkau.” Mereka berangkat, lalu naik ke perahu. Tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepada mereka, "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk pauk?" Jawab mereka, "Tidak ada!" Maka kata Yesus kepada mereka, “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.” Lalu mereka menebarkannya, dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. Maka murid yang dikasihi Yesus berkata kepada Petrus, “Itu Tuhan!” Ketika Petrus mendengar bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja; dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu. Ketika tiba di darat, mereka melihat api arang, dan di atasnya ada ikan serta roti. Kata Yesus kepada mereka, “Bawalah beberapa ikan yang baru kamu tangkap itu!” Simon Petrus naik ke perahu, lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya; dan sungguhpun sebanyak itu ikannya, jala tidak koyak. Kata Yesus kepada mereka, “Marilah dan sarapanlah!” Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya, “Siapakah Engkau?” Sebab mereka tahu bahwa Ia adalah Tuhan. Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka; demikian juga ikan itu. Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Di dalam perahu Simon, Yesus duduk dan mengajar: duduk merupakan gestur yang melambangkan otoritas seseorang yang mengajar. Dengan kata lain, hanya dalam perahu St. Petrus lah kita menemukan Yesus yang terus berbicara melalui penerus para rasul. Otoritas yang dimiliki para rasul dan penerusnya tidak berasal dari diri mereka sendiri, melainkan berasal dari Allah. Hanya di dalam bahtera Petrus, kita akan menemukan pengajaran Yesus yang sejati. Hanya di dalam bahtera Petrus, yang tidak lain adalah Gereja Katolik, kita dapat dibawa kepada perjumpaan dengan Yesus yang sejati.
  
Ia berkata kepada Simon: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” … “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.”
  
Perkataan Yesus kepada Simon ini juga merupakan pertanda akan sifat Gereja yang katolik atau universal. St. Agustinus menafsirkan bahwa “tempat yang dalam” berarti Injil harus diwartakan ke bangsa-bangsa yang jauh. Hal ini juga berhubungan dengan perkataan Yesus tentang penjala manusia: bahwa semua manusia harus bersatu ke dalam keluarga Allah, ke dalam Gereja Katolik.
  
Sekalipun demikian, harus diingat bahwa kata Katolik, yang berarti keseluruhan, atau kepenuhan, juga memiliki arti kepenuhan kebenaran dan rahmat yang menyelamatkan:
Gereja disebut Katolik atau universal karena ia telah tersebar di seluruh dunia, dari satu ujung dunia ke ujung lainnya. Ia disebut Katolik karena ia mengajarkan secara penuh dan tanpa gagal semua ajaran yang harus dibawa kepada pengetahuan manusia, entah itu berhubungan dengan perkara yang kelihatan dan tidak kelihatan, dengan realitas-realitas surgawi dan duniawi. Alasan lain untuk nama Katolik ialah karena ia membawa semua kelompok manusia dalam ketaatan religius, penguasa dan warga negara, orang terpelajar dan tuna aksara (St. Sirilus dari Yerusalem, Catechetical 18)
“Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.”
  
Seseorang yang mengandalkan kekuatan sendiri, tidak akan berhasil berbuat apa-apa. Kita tahu bahwa melalui ketaatan Petrus terhadap perkataan Tuhan, ia berhasil mendapat banyak ikan. Keberhasilan Petrus tidak dapat kita pisahkan dari kesediaan untuk membiarkan dirinya dibimbing oleh Allah: dengan kata lain, segala usaha yang dilakukan manusia untuk membangun Gereja, pertama dan terutama merupakan karya Allah. Hal yang sama dapat kita lihat dalam peristiwa Pentakosta: sebelum menerima Roh Kudus, para rasul bukanlah orang yang berani mewartakan Injil, namun ketika Roh Kudus turun atas mereka, mereka mengalami perubahan dan menjadi berani mewartakan Injil.
 
St. Ambrosius mengaitkan peristiwa panggilan Petrus dengan kejadian lain di Injil Matius, yang sama-sama bebicara tentang perahu. Dalam Injil Lukas, banyaknya tangkapan ikan hampir membuat jala koyak dan perahu tersebut tenggelam, sedangkan dalam Injil Matius 8:23-27, “angin ribut yang hebat dan gelombang-gelombang besar” lah yang melanda perahu tersebut dan membuat para murid merasa bahwa mereka akan binasa.
  
Ayat tersebut menjadi pertanda akan kekudusan dan kesatuan Gereja. St. Agustinus menafsirkan bahwa banyaknya ikan yang hampir menenggelamkan perahu dan mengoyak jala ini merupakan tanda bahwa akan adanya perpecahan: kesesatan dan skisma akan menjadi bagian dari sejarah Gereja. Ini artinya sebagai penjala manusia, akan ada orang-orang yang sekalipun telah berada di dalam Gereja, namun mereka tidak hidup seturut ajaran dan hukum Allah. Dalam Gereja yang kudus ternyata ada para pendosa. Dalam Gereja yang satu, ternyata perpecahan dapat terjadi di antara para anggotanya, dan karenanya kesatuan tetap menjadi tugas kita bersama.
  
Yesus sudah mengetahui akan hal ini, oleh karena itulah Dia berdoa bagi kesatuan para muridnya: “… supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” (Yoh 17:21)
  
Peristiwa ini secara implisit menggambarkan masa depan Gereja: bahtera yang dikemudikan St. Petrus dan penerusnya, yang mengarungi lautan waktu, tidak akan terlepas dari berbagai macam cobaan dan penganiayaan, yang berasal dari luar dan dalam. Akan ada situasi ketika kita merasa bahwa Tuhan tampak tertidur dan perahu hampir tenggelam; akan ada situasi yang mungkin membuat kita ingin berseru seperti para murid: Tuhan tolong, kita binasa! Namun Tuhan sudah berjanji kepada Petrus bahwa alam maut tidak akan menguasai Gereja-Nya (Mat 16:18-20), ini berarti bahwa sekalipun ada banyak dosa yang dilakukan putra-putri Gereja, yang menodai wajah Gereja, sekalipun terdapat perpecahan di antara umat beriman, namun Gereja Kristus tetaplah satu dan berdiri kokoh. Gereja Kristus tetaplah suci karena kekudusan Gereja tidak bergantung kepada kekudusan para anggotanya, melainkan bergantung kekudusan Allah.
 
Mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya.
  
Ternyata, dalam mengarungi lautan sejarah, Petrus dan penerusnya tidaklah sendirian. Ia memiliki teman-teman yang “datang membantunya”. Bila kita mempelajari sejarah Gereja, kita melihat bahwa dalam periode tertentu ketika Gereja menemui berbagai kesulitan, selalu ada orang-orang kudus yang tampil ke atas panggung sejarah untuk membangun Gereja, membaruinya, dan melindunginya dari perpecahan: mulai dari St. Petrus dan Paulus, St. Ambrosius dan Agustinus, St. Dominikus dan Fransiskus, St. Ignatius dari Loyola dan Yohanes dari Avila, St. Karolus Boromeus dan Filipus Neri, hingga St. Yohanes Paulus II dan Paus Benediktus XVI. (Sumber: https://luxveritatis7.wordpress.com/2016/10/24/gereja-yang-satu-kudus-katolik-dan-apostolik-st-petrus/)

Antifon Komuni (Bdk. Luk 24:35) 

Para murid mengenali Tuhan Yesus ketika Ia memecah-mecahkan roti, alleluya. 

Seri Liturgi: MENGENAL MISA KRISMA

KATKIT (Katekese Sedikit) No. 217

Seri Liturgi
MENGENAL MISA KRISMA

Syalom aleikhem.
Bicara tentang Misa Konselebrasi, engkau perlu tahu Misa Krisma. Dalam Sakramen Penguatan, orang Katolik diurapi dengan minyak yang dinamai “Krisma”. (Ingat, Krisma itu nama minyak, bukan nama sakramen!) Minyak Krisma diberkati secara khusus dalam suatu Misa yang disebut “Misa Krisma”. Yang dapat memberkati Minyak Krisma hanyalah uskup. Jangan lupa, Misa Krisma bukan Misa untuk menerimakan Sakramen Penguatan, melainkan Misa untuk memberkati Minyak Krisma.

Misa Krisma diadakan setahun satu kali di setiap keuskupan, artinya Minyak Krisma diberkati setahun satu kali. Misa itu harus dipimpin seorang uskup, diadakan pada Kamis Putih pagi di gereja katedral. Di beberapa keuskupan, Misa Krisma dirayakan hari Rabu sebelum Kamis Putih karena alasan jarak paroki-paroki yang jauh. Dalam Misa Krisma, uskup memberkati tiga minyak: (1) Minyak Krisma, (2) Minyak Katekumen, (3) Minyak Orang Sakit. Ketiga minyak lalu dibawa oleh para pastor ke paroki-paroki sekeuskupan.

Dalam Misa Krisma, ada pembaruan janji presbiterat/imamat. Para presbiter/imam seluruh keuskupan berkumpul dalam Misa itu dan berkonselebrasi dengan Yang Mulia Bapa Uskup. Betapa agung menyaksikan banyak imam berpakaian presbiterat lengkap dan merayakan Misa dalam rombongan besar serta mengulangi janji imamat mereka. Suatu konselebrasi yang agung.

Di keuskupanmu, kapan ada Misa Krisma? Tanyakanlah pada pastor.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Sabtu, 04 Mei 2019 Hari Biasa Pekan II Paskah

Sabtu, 04 Mei 2019
Hari Biasa Pekan II Paskah
     
"Dalam sejarah Gereja, orang kudus dan martir selalu memperoleh kekuatannya untuk setia kepada Allah sampai mempersembahkan hidup mereka, dari Salib Kristus yang mulia. Dalam iman mereka menemukan kekuatan utuk mengatasi kelemahan mereka dan mengalahkan setiap rintangan. Memang, seperti yang dikatakan Rasul Yohanes, “Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Putra Allah?” (1 Yoh 5:5). Kemenangan yang lahir dari iman ialah kasih."— Paus Benediktus XVI bagi World Youth Day ke-XXVI

  
Antifon Pembuka (1Ptr 2:9)

Hai umat milik Tuhan, wartakanlah kebijaksanaan Allah, yang telah memanggil kalian dari kegelapan masuk ke dalam cahaya-Nya yang menakjubkan, alleluya.
  
Doa Pembuka

Allah Bapa Mahapengasih dan penyayang, Engkau telah menebus kami dan mengangkat kami menjadi putra-putri-Mu karena kami mengimani Kristus. Semoga kami memperoleh kebebasan sejati dan warisan abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Tujuh orang yang dianggap baik di kalangan jemaat Yerusalem telah dipilih. Tugas mereka adalah membantu para rasul dalam hal pewartaan Firman Allah dan pembagian kepada janda-janda.
 

Bacaan dari Kisah Para Rasul (6:1-7)
  
   
"Mereka memilih tujuh orang yang penuh Roh Kudus."
    
Di kalangan jemaat di Yerusalem, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena dalam pelayanan sehari-hari pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan. Berhubung dengan itu kedua belas rasul memanggil semua murid berkumpul dan berkata, “Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, yang penuh Roh Kudus dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, sehingga kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan firman. Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat. Lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas, dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. Mereka itu dihadapkan kepada para rasul; lalu para rasul pun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka. Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 833
Ref. Kita memuji Allah kar'na besar cinta-Nya.
Atau Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berhadap kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 33:1-2.4-5.18-19; R: 22)
1. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Sebab memuj-muji itu layak bagi orang jujur. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
3. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa-jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Bait Pengantar Injil, do = g, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:6)
Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tak seorang pun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.
 

Ketika berada di tengah danau dalam perjalanan dan menyeberang di Kapernaum, kapal para rasul terkena angin kencang dan laut bergelora. Pada saat itulah Yesus berjalan di atas air dan mendekati perahu mereka, seraya berkata, "Ini Aku, jangan takut!"
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:16-21)
      
"Para murid melihat Yesus berjalan di atas air."
     
Setelah mempergandakan roti dan memberi makan lima ribu orang, Yesus mengundurkan diri ke gunung. Ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka, sedang laut bergelora karena angin kencang. Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Ini Aku, jangan takut!” Mereka lalu mempersilahkan Yesus naik ke perahu, dan seketika itu juga perahu mereka sampai ke pantai yang mereka tuju.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Yesus selalu memelihara kelangsungan hidup jasmani dan rohani para murid-Nya Namun, justru para murid kadang mencoba menjauh dari Yesus, Sang Guru. Perahu atau bahtera merupakan lambang hidup para murid. Laut bergelora dan angin kencang menjadi tanda hidup tanpa Tuhan. Yesus tidak ingin kalau para murid-Nya hidup menderita. Oleh sebab itu, DIa terus hadir membarui keadaan ini. Inilah saat hadirnya keselamatan Allah. Syaratnya mudah, para murid mengajak Yesus naik dan masuk ke dalam perahu hidupnya.
 
Doa Malam

Allah Bapa yang penuh kasih, semoga Putra-Mu yang bangkit hidup di tengah-tengah kami dalam kata-kata dan perbuatan kami. Jadikanlah kami saksi-saksi atas Engkau, yang selalu hendak menganugerahkan hidup. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 
"Dalam Kristus dan dengan Dia kita telah mati, dimakamkan, dan bangkit kembali." (St. Leo Agung)
 
 
RUAH

Jumat, 03 Mei 2019 Pesta St. Filipus, dan Yakobus, Rasul

Jumat, 03 Mei 2019
Pesta St. Filipus, dan Yakobus, Rasul
  
Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam Kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus dari Nazaret. (St. Filipus)


Antifon Pembuka

Merekalah orang-orang suci, yang dipilih Tuhan dalam cinta kasih besar, dan dimahkotai dengan kemuliaan abadi. Alleluya.
  
 
These are the holy men whom the Lord chose in his own perfect love; to them he gave eternal glory, alleluia.
    
Pada misa ini ada Madah Kemuliaan, tanpa Syahadat
  
Doa Pembuka

Allah Bapa, kerinduan umat manusia, Engkau telah memperkenankan kami bergembira merayakan Pesta rasul-Mu Filipus dan Yakobus. Kami percaya akan bantuan doa mereka. Maka kami mohon semoga kami Kauperkenankan bersama mereka ikut serta dalam sengsara dan kebangkitan Putra-Mu dan pada suatu ketika memandang wajah-Mu dalam kebahagiaan abadi. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
              
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (15:1-8)
     
"Tuhan menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul."
      
Saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu akan Injil yang aku beritakan kepadamu dan telah kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, sebagaimana kuberitakan kepadamu; - kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. – Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, yakni bahwa Kristus telah wafat karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah dimakamkan, dan pada hari yang ketiga telah dibangkitkan sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas, dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, lalu kepada semua rasul. Dan yang paling akhir Ia menampakkan diri juga kepadaku, seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, re = b, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; R: 5a)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkan kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil, do = d, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tak seorang pun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku. 
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:6-14)
  
"Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, namun engkau tidak mengenal Aku!"
   
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada Tomas, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia, dan kamu telah melihat Dia.” Kata Filipus kepada Yesus, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa kepada kami, dan itu sudah cukup bagi kami.” Kata Yesus kepadanya, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata ‘Tunjukkanlah Bapa kepada kami?’ Tidak percayakah engkau bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya, barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa pun yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  

Renungan

     
Banyak orang mempertanyakan ke-Allahan Yesus, sebab mereka tidak memahami bahwa Allah Bapa dan Putra [Kristus] adalah Satu.  Hal inilah yang kemungkinan juga menjadi pertanyaan Rasul Filipus, “…tunjukkanlah Bapa itu kepada kami” (ayat 8). Namun Yesus “menegur para rasul karena [mereka] tidak mengenali Dia, meskipun perbuatan- perbuatan-Nya adalah perbuatan yang hanya dapat dilakukan oleh Tuhan — berjalan di atas air, mengendalikan angin badai, mengampuni dosa, membangkitkan orang mati." Yesus mengajarkan bahwa barangsiapa mengenal diri-Nya mengenal Bapa, karena Yesus ada dalam Bapa dan Bapa ada dalam Yesus. Yesus bahkan berjanji bahwa apa pun yang diminta dari Bapa dalam nama-Nya, akan diberikan.
 
Agar kita semakin menghayati bahwa Kristus adalah jalan kepada Allah Bapa, kita perlu merenungkan ajaran Kristus dan kehidupan-Nya, dari lahir-Nya sampai pada wafat,  kebangkitan dan kenaikan-Nya ke surga. Yesus Kristus memiliki kuasa Allah karena berasal dari Allah dan Dia adalah Allah. Dalam diri-Nya Allah bekerja menyelamatkan manusia, dan melalui Dia Allah memberikan segala rahmat yang dibutuhkan manusia dalam hidup ini. Yesus sendiri berkata, “Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya” (Yoh. 14:14). Dia melakukan semua itu agar semua manusia diselamatkan. Syaratnya hanya ini: ”Percayalah kepada Yesus” (bdk. Yoh. 14:11).
  
Antifon Komuni (Bdk. Yoh 14: 8-9)
      
"Tuhan Yesus, tunjukkanlah Bapa kepada kami, maka puaslah kami." 
"Filipus, orang yang telah melihat Aku, telah melihat Bapa." Alleluya.
     
Lord, show us the Father, and that will be enough for us. Whoever has seen me, Philip, has seen the Father also, alleluia.
 
Doa Malam
   
Ya Tuhan, bimbinglah aku agar tetap setia kepada-Mu sehingga aku beroleh hidup yang kekal. Tuhan, aku bersyukur kepada-Mu atas imanku ini. Amin.
 
 
Artwork: Duccio di Buoninsegna, Apostles Philip and James the Elder (from Maesta), 1308-11. Tempera on wood, Museo dell’Opera del Duomo, Siena
 
     
RUAH

Kamis, 02 Mei 2019 Peringatan Wajib St. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja

Kamis, 02 Mei 2019
Peringatan Wajib St. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja

“Ekaristi adalah misteri yang intim. Tuhan menginstitusikan Sakramen ini di Ruang Atas, dikelilingi oleh keluarga baru-Nya, 12 rasul, sebuah prefigurasi dan antisipasi akan Gereja di sepanjang zaman. Dan juga, dalam Liturgi Gereja Kuno, pembagian Komuni Suci diperkenalkan dengan kata Sancta sanctis: karunia suci ditujukan bagi mereka yang dijadikan kudus.” (Paus Benediktus XVI)

  
Antifon Pembuka (Bdk. Sir 44:15.14)

Kebijaksanaan orang suci diwartakan para bangsa. Kemuliaannya dikabarkan umat, dan nama mereka hidup terus, dikenang turun-menurun. Alleluya. 

In the midst of the Church he opened his mouth, and the Lord filled him with the spirit of wisdom and understanding and clothed him in a robe of glory, alleluia.
     
Doa Pembuka

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau menugasi Santo Atanasius, Uskup-Mu, untuk membela keallahan Putra-Mu. Kami mohon semoga kebenaran ini semakin meresap di dalam hati kami sehingga kami semakin mendalami iman kami dan semakin berkembang dalam cinta kasih. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

     

Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:27-33)
  
 
"Kami adalah saksi dari segala sesuatu dan Roh Kudus."
    
Pagi itu kepala pengawal Bait Allah serta orang-orangnya menangkap para rasul yang sedang mengajar orang banyak dan menghadapkan mereka kepada Mahkamah Agama Yahudi. Imam Besar lalu mulai menegur mereka, “Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam nama Yesus. Namun ternyata kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu, dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami.” Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia. Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. Dan kami adalah saksi dari segalanya itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang menaati Dia.” Mendengar perkataan itu sangatlah tertusuk hati mereka, dan mereka berusaha membunuh rasul-rasul itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 829
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan selama-lamanya
atau Orang yang tertindas berseru, dan Tuhan mendengarkan.
Ayat. (Mzm 34:2.9.17-18.19-20; R: 7a)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
2. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
3. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar memang banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semua itu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 20:29)
Karena telah melihat Aku, engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya.
                
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:31-36)
    
"Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya."
       
Yohanes Pembaptis memberi kesaksian tentang Yesus di hadapan murid-muridnya, “Siapa yang datang dari atas ada di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari surga ada di atas semuanya. Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorang pun menerima kesaksian-Nya itu. Siapa yang menerima kesaksian-Nya, ia mengakui bahwa Allah adalah benar. Sebab siapa yang diutus Allah Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal; tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

  
Dengan iman akan Kristus yang telah bangkit, Gereja Katolik percaya bahwa orang-orang benar sesudah kematiannya akan hidup untuk selama-lamanya bersama Kristus yang telah bangkit kembali dan Ia akan membangkitkan mereka pada akhir zaman. Walaupun Gereja  menghendaki agar kita juga tetap bertanggungjawab terhadap apa yang harus kita lakukan di dunia, namun Gereja menekankan supaya kita menempatkan hal-hal yang rohani lebih utama daripada hal-hal yang duniawi. Sama seperti jiwa yang bersifat kekal lebih penting daripada tubuh yang bersifat sementara, demikianlah hati kita perlu diarahkan kepada hal-hal surgawi lebih daripada hal-hal yang duniawi semata. Namun sayangnya, sering kita tergoda untuk menempatkan hal-hal yang sifatnya sementara dan duniawi, lebih utama daripada hal-hal yang sifatnya kekal dan Surgawi. Seringkali kesibukan sehari-hari dan segala macam benda kesayangan kita, maupun hobby dan kesenangan kita, dapat mengaburkan perhatian utama yang seharusnya diberikan kepada Tuhan. Sering terjadi di antara kita yang lupa memberi perhatian kepada hal-hal yang lebih penting, yaitu kapan dan di mana kita harus ke gereja untuk mengikuti perayaan Ekaristi selama liburan. Mari kita tanyakan pada diri sendiri, apakah kita malas membawa Kitab Suci atau membuka e-alkitab pada gawai atau buku renungan selama liburan, dan lebih memilih membawa ekstra pakaian ataupun sepatu, dan lainnya. 

 Dalam syahadat iman Katolik disebut tentang kepercayaan kita akan kebangkitan dan kehidupan kekal. Keduanya disebut secara tersendiri, namun menunjuk pada kenyataan yang sama. Kebangkitan dari mati berarti memasuki kehidupan kekal. Kehidupan kekal berkaitan dengan paham akan jiwa yang tak dapat mati. Kebangkitan badan menunjuk pada bersatunya jiwa dengan tubuhnya yang baru di akhir zaman. Kematian bagi umat Kristen yang disatukan dengan kematian Yesus merupakan langkah masuk ke dalam kehidupan kekal atau kehidupan abadi (KGK 1020). Kehidupan kekal adalah keberadaan yang tidak dibatasi oleh waktu. Dapat dikatakan bahwa kehidupan kekal ada di luar waktu seperti yang kita alami di dunia ini. Tidak ada awal dan tidak ada akhir. Keberadaan kekal memang sulit dipahami oleh manusia yang pada kenyataannya hidup di dunia ini dalam hitungan waktu, ada awal dan ada akhirnya. Simbol dari keadaan kekal adalah lingkaran bulat, yang tak punya ujung dan pangkal. Hidup kekal ini dikaitkan dengan iman akan Allah yang kekal. Santo Agustinus mengatakan: ”Segala sesuatu yang jahat, yang dilakukan orang-orang durhaka dicatat — dan mereka tidak mengetahui caranya. Pada hari, di mana ’Allah tidak akan berdiam Diri’ (Mzm 50:3) ... [Ia akan berpaling kepada orang-orang durhaka] dan berkata kepada mereka: Aku sudah menempatkan bagi kamu orang-orang kecil-Ku di atas bumi. Aku, Kepala mereka, bertakhta di surga di sebelah kanan Bapa - tetapi di bumi anggota-anggota-Ku menderita lapar. Andai kata kalian memberi makan kepada anggota-anggota-Ku, anugerahmu akan sampai kepada Kepala. Ketika Aku menunjukkan kepada orang-orang kecil-Ku satu tempat di atas dunia, Aku mengangkat mereka sebagai utusan supaya membawa pekerjaan, pekerjaanmu yang baik ke dalam perbendaharaan-Ku. Kamu tidak meletakkan apa pun ke dalam tangan mereka, karena itu kamu tidak mempunyai sesuatu apa pun pada tempat-Ku ini” (Serm. l8,4,4). Bacaan hari  ini mengingatkan kita umat beriman bahwa setelah kita meninggalkan dunia ini, kita akan memperoleh hidup abadi.  Maka, seharusnya kehidupan Surgawi yang seperti ini menjadi tujuan utama dan keinginan kita, atau setidaknya, menjadi pemikiran kita. Tuhan memberkati. (RENUNGAN PAGI)
 
Antifon Komuni (1Kor 1:23-24)
   
Kami memaklumkan Kristus yang tersalib, Kristus, kuasa dan kebijaksanaan Allah. Alleluya.
    
atau 1Kor 3:11

Tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus, alleluya. 

No one can lay a foundation other than the one that is there, namely, Jesus Christ, alleluia.

        
Doa Malam

Ya Allah, kami mengakui kesaksian Putera-Mu dan mengakui bahwa Engkau adalah Allah yang hidup dan benar. Terima kasih atas cinta-Mu kepada kami orang berdosa ini. Ajarilah kami untuk mentaati perintah Putera-Mu dan mau menyerahkan seluruh hidup kami hanya kepada-Mu, agar kami kelak beroleh hidup yang kekal. Amin.


 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy