| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 21 Mei 2019 Hari Biasa Pekan V Paskah

Selasa, 21 Mei 2019
Hari Biasa Pekan V Paskah

Bagaimana damai sejahtera bisa hadir di dunia? Pertama, Yesus sendiri memberikannya. Kata Yesus kepada para murid-Nya, "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu" (Yoh 14:27ab). Diperlukan keterbukaan hati supaya hati bisa mengalami damai sejahtera dan membagikannya kepada orang lain (bdk. Mat 5:9). (Surat Apostolik Rosario Perawan Maria, No. 40)

  
Antifon Pembuka (lih. Why 19:5;12:10)

Pujilah Allah kita, kamu sekalian, yang hina dan yang mulia, dan yang takut kepada-Nya, karena telah tiba keselamatan, kekuasaan dan Kerajaan Kristus. Alleluya.

Sing praise to our God, all you who fear God, both small and great, for now salvation and strength have come, and the power of his Christ, alleluia.


Doa Pembuka


Allah Bapa kami yang hidup, berkat kebangkitan Kristus Engkau telah memulihkan hidup kami. Semoga kami teguh mengharapan hidup abadi, sebab Engkaulah yang menjanjikannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
Bacaan dari Kisah Para Rasul (14:19-28)
             
 
"Mereka menceritakan kepada jemaat, segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka."
   
Waktu Paulus dan Barnabas di Kota Listra datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium, dan mereka membujuk orang banyak supaya memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu, dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati. Akan tetapi ketika murid-murid berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe. Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di Kota Derbe dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid, dan menasihati mereka supaya bertekun di dalam iman. Mereka pun mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat setempat, dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka. Paulus dan Barnabas menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia, di pantai. Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia. Di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan yang kini telah mereka selesaikan. Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman. Di situ mereka lama tinggal bersama-sama dengan murid-murid.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang yang Kaukasihi, ya Tuhan, mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu.
Ayat. (Mzm 145:10-11.12-13ab.21; R:11a)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi. Pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 24:46,26)
Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.
       
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:27-31a)
  
"Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu."
   
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu! Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar daripada Aku. Sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya apabila hal itu terjadi, kamu percaya. Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang, namun ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku. Tetapi dunia harus tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa, dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan

  

“Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman”
(Kis14: 27), demikian info perihal apa yang dilakukan oleh para rasul. Paulus dan Barnabas, di Antiokia. Marilah kita meneladan apa yang dilakukan oleh para rasul ini, yaitu “menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan kita antara lain ajakan untuk membuka pintu bagi semua bangsa kepada iman’. Allah memanggil kita untuk menjadi utusan atau rasul guna mengajak semua orang yang kita jumpai agar membuka diri terhadap penyelenggaraan Ilahi, yang berarti menghayati karya Allah dalam diri kita yang lemah dan rapuh ini, sehingga kita mengakui dan menghayati diri sebagai orang yang sungguh beriman, mempersembahkan diri seutuhnya kepada penyelenggaraan Ilahi. Hendaknya kita juga mengimani bahwa kabar gembira damai sejahtera diperuntukkan bagi semua orang/bangsa di dunia ini. Allah telah melakukan diri kita manusia ciptaan-Nya yang terluhur dan termulia di dunia ini sebagai gambar atau citra-Nya, dan karena Allah adalah kasih, maka sebagai gambar atau citra-Nya kita dipanggil untuk menghadirkan diri sebagai kasih bagi saudara-saudari kita, sehingga kita sebagai umat beriman hidup saling mengasihi satu sama lain. Damai sejahtera sejati memang akan terwujud atau menjadi nyata jika kita hidup saling mengasihi satu sama lain. Kami berharap para suami-isteri atau orangtua dapat menjadi saksi saling mengasihi bagi anak-anaknya, sehingga antar anak atau kakak-adik juga saling mengasihi. Kami percaya apa yang dialami di dalam keluarga akan menjadi bekal kekuatan dalam hidup bersama yang lebih luas di kemudian hari.


Antifon Komuni (Yoh 6:8)

Jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Kristus.

If we have died with Christ, we believe that we shall also live with Christ, alleluia.

Doa Malam

Allah Bapa yang berbelas kasih, kerahiman-Mu tak terhingga, tiada batasnya. Kini kami berserah kepada-Mu. Ampunilah kami orang yang berdosa ini. Semoga esok kami mampu bangun lagi, dengan semangat hidup yang baru sesuai dengan kehendak-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
   
  Siapakah penguasa dunia ini?
 
Pada saat Yesus menerima kematian dengan sukarela guna memberikan kehidupan-Nya kepada kita, kemenangan diperoleh atas "penguasa dunia" (Yoh 14:30) satu kali untuk selama-lamanya. Itulah pengadilan atas dunia ini, dan penguasa dunia ini "dilemparkan ke luar" (Yoh 12:31) Bdk Why 12:11.. Ia "memburu wanita itu" Bdk. Why 12:13-16., tetapi ia tidak berkuasa atasnya; Hawa baru yang "terberkati" oleh Roh Kudus, dibebaskan dari dosa dan dari kebusukan kematian (karena dikandung tanpa noda dosa dan karena sebagai Bunda Allah yang selalu perawan, Maria diangkat ke dalam surga). "Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain" (Why 12:17). Karena itu Roh dan Gereja berdoa: "Datanglah, ya Tuhan Yesus" (Why 22:20) Bdk. Why 22:17., karena kedatangan-Nya akan membebaskan kita dari yang jahat. (Katekismus Gereja Katolik, No. 2853)
 
  
Arsip Renungan Rm. Ign. Sumarya, SJ

Seri Alkitab INJIL MARKUS 4:25-29

KATKIT (Katekese Sedikit) No. 236

Seri Alkitab
INJIL MARKUS 4:25-29

Syalom aleikhem.
Mrk. 4:25
Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.”
Qui enim habet, dabitur illi; et, qui non habet, etiam quod habet, auferetur ab illo ”.

Tak bisa ayat ini dipahami harafiah; jika harafiah, artinya akan aneh: masakan orang yang sudah punya malah ditambahi lagi dan yang tak punya dibuat makin tak punya. Tak demikian. Ayat ini berisi semacam peribahasa atau pepatah yang lazim dalam bahasa Aram, bahasa yang digunakan Tuhan Yesus sehari-hari.

Ini berkaitan dengan kemampuan mengerti ajaran Tuhan Yesus mengenai Kerajaan Allah. Orang yang dapat menerima ajaran Sang Kristus akan dibuat makin mengerti, sedangkan orang yang mengabaikannya akan makin tak mengerti. Ayat ini juga dapat diartikan: “Siapa yang punya kemauan mendengarkan ajaran Tuhan akan dibuat makin mengerti maknanya; sebaliknya, siapa tak punya kemauan mendengarkannya akan makin tak mengerti.”

Mrk. 4:26-27
Lalu kata Yesus: “Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.
Et dicebat: “ Sic est regnum Dei, quemadmodum si homo iaciat sementem in terram et dormiat et exsurgat nocte ac die, et semen germinet et increscat, dum nescit ille.


Kata “lalu” menunjukkan Tuhan Yesus masih menambahkan lagi pengajaran mengenai Kerajaan Allah. Kali ini perumpamaan yang dipakai adalah orang yang menabur benih. Setelah ditabur, benih tumbuh dengan sendirinya. Orang hanya tahu menabur, selebihnya benih tumbuh di luar kuasa orang yang menabur.

Mrk. 4:28
Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu.
Ultro terra fructificat primum herbam, deinde spicam, deinde plenum frumentum in spica.


Orang tak melihat proses tumbuhnya benih, juga tak tahu apa yang menyebabkannya tumbuh. Seakan-akan semuanya terjadi otomatis begitu saja setelah ditaburkan. Ayat ini juga menjelaskan proses alamiah tumbuhnya benih sampai pada keluarnya buah. Cukup jelas bahwa tanaman yang awalnya benih itu kini sudah menghasilkan buah. Proses rincinya: bertangkai, berbulir, lalu berisi. Tahap ketiga, “penuh isinya”, sangat jelas menunjukkan hasil berbuah.

Mrk. 4:29
Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba.”
Et cum se produxerit fructus, statim mittit falcem, quoniam adest messis ”.


Ayat ini cukup jelas: ada panen. Makna keseluruhan ayat 26-29: tugas kita adalah menaburkan firman, itu saja, lalu Tuhan yang akan membuatnya berhasil. Ada bagian kita, ada bagian Tuhan. Kita berusaha, Tuhan menyempurnakan usaha kita.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Senin, 20 Mei 2019 Hari Biasa Pekan V Paskah

Senin, 20 Mei 2019
Hari Biasa Pekan V Paskah

“Dunia bisa tidak setuju dengan Gereja, tapi dunia tahu dengan pasti dengan apa ia tidak setuju. Di masa depan, seperti di masa lalu, Gereja akan intoleran tentang kekudusan pernikahan, karena apa yang Allah satukan tidak boleh diceraikan manusia; Gereja akan intoleran tentang syahadatnya, dan siap mati baginya, karena ia tidak takut terhadap mereka yang membunuh tubuh, tapi takut kepada ia yang memiliki kuasa untuk melempar tubuh dan jiwa ke neraka” (Uskup Agung Fulton Sheen)

Antifon Pembuka

Telah bangkit Gembala yang baik. Ia menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya dan rela mati untuk kawanan-Nya. Alleluya.

The Good Shepherd has risen, who laid down his life for his sheep and willingly died for his flock, alleluia.

Doa Pembuka
   
Allah Bapa pokok sukacita kami, Engkau mempersatukan hati umat beriman untuk mengejar tujuan yang sama. Semoga kami menyayangi perintah-Mu dan merindukan njanji-Mu, agar di tengah kesibukan dunia ini, hati kami tetap terpikat pada sukacita sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (14:5-18)
  
 
"Kami memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia dan berbalik kepada Allah yang hidup."
   
Waktu Paulus dan Barnabas berada di Ikonium, orang-orang Ikonium yang telah mengenal Allah dan orang-orang Yahudi bersama-sama dengan pemimpin-pemimpin mereka menimbulkan suatu gerakan untuk menyiksa dan melempari Paulus dan Barnabas dengan batu. Setelah mengetahuinya, menyingkirlah rasul-rasul itu ke kota-kota Likaonia, yaitu Listra dan Derbe dan daerah sekitarnya. Di situ mereka memberitakan Injil. Di Listra ada seorang yang duduk saja, karena lemah kakinya; ia lumpuh sejak dilahirkan dan belum pernah dapat berjalan. Ia duduk mendengarkan, ketika Paulus berbicara. Paulus menatap dia, dan melihat bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan. Lalu kata Paulus dengan suara nyaring, “Berdirilah tegak di atas kakimu!” Dan orang itu melonjak berdiri, lalu berjalan kian kemari. Ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia, “Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia.” Barnabas mereka sebut Zeus dan Paulus mereka sebut Hermes, karena Paulus yang berbicara. Maka datanglah imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar kota, membawa lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu gerbang kota untuk mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang banyak kepada rasul-rasul itu. Mendengar itu, Barnabas dan Paulus mengoyakkan pakaian mereka, lalu terjun ke tengah-tengah orang banyak itu sambil berseru, “Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu! Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing, namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan”. Walaupun rasul-rasul itu berkata demikian, namun hampir-hampir tidak dapat mereka mencegah orang banyak mempersembahkan kurban kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bukan kepada kami, ya Tuhan, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan.
Ayat. (Mzm 115:1-2.3-4.15-16; Ul: 1)
1. Bukan kepada kami, ya Tuhan, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu! Mengapa bangsa-bangsa akan berkata, “Di mana Allah mereka?”
2. Allah kita di surga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya! Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia.
3. Diberkatilah kamu oleh Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. Langit itu langit kepunyaan Tuhan, dan bumi itu telah diberikan-Nya kepada anak-anak manusia

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:26)
Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepada kamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:21-26)
   
"Penghibur yang akan diutus oleh Bapa, Dialah yang mengajarkan segala sesuatu kepadamu."
    
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku, dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku padanya.” Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya, “Tuhan, apakah sebabnya Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?” Jawab Yesus, “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya, dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

    


Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu. Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.
(Kis 14:15), demikian kata-kata Paulus kepada sekerumunan orang yang mencurigai kedatangannya. Paulus mengingatkan mereka perihal Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya agar mereka bertobat meninggalkan perbuatan sia-sia alias jahat dan kemudian hidup penuh syukur dan terima kasih atas segala anugerah atau rahmat Allah. Kita kiranya dapat menempatkan diri seperti Paulus atau sebaliknya seperti orang-orang kebanyakan yang mendengarkan pewartaan Paulus. Jika meneladan Paulus hendaknya kita tanpa takut dan gentar memberitakan Injil atau kabar baik dan mengajak semua saja yang kita jumpai untuk bertobat; tentu saja diri kita sendiri senantiasa dalam keadaan baik alias selamat dan tidak jahat. Sebaliknya jika meneladan orang banyak marilah kita meninggalkan perbuatan yang sia-sia alias bermalas-malasbean dan berfoya-foya. Ingatlah dan hayati bahwa hidup kita dan segala sesuatu yang kita miliki serta kuasai dan nikmati sampai kini adalah anugerah Allah, maka seharusnya dihayati dan difungsikan sesuai dengan kehendak Allah, yaitu demi keselamatan jiwa kita dan jiwa saudara-saudari kita. Untuk itu hendaknya kita hidup sederhana, secukupnya, sebagaimana sering kita doakan dalam doa Bapa Kami berilah kami rezeki hari ini secukupnya, dan hendaknya kita hidup sosial dengan memperhatikan saudara-saudari kita yang miskin dan berkekurangan. Hal ini hendaknya dibiasakan pada anak-anak kita sedini mungkin di dalam keluarga dengan teladan dari orangtua.  
(Arsip Renungan Rm. Ign. Sumarya, SJ)

Antifon Komuni (Yoh 14:27)

Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu, demikianlah firman Tuhan, alleluya.

Peace I leave with you; my peace I give to you. Not as the world gives do I give it to you, says the Lord, alleluia.

Minggu, 19 Mei 2019 Hari Minggu Paskah V

Minggu, 19 Mei 2019
Hari Minggu Paskah V
 
Kebangkitan Kristus berarti kehidupan bagi orang mati, pengampunan bagi orang berdosa dan kemuliaan bagi orang kudus. (St. Maximus dari Turin)

   
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 98:1-2)
  
Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; Ia telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa, alleluya.

 
O sing a new song to the Lord. for he has worked wonders; in the sight of the nations he has shown his deliverance, alleluia.
 
Cantate Domino canticum novum, alleluia: quia mirabilia fecit Dominus, alleluia: ante conspectum gentium revelavit iustitiam suam, alleluia, alleluia.
 
  
Doa Pembuka

Allah yang Mahakuasa dan kekal, Engkau berkenan memperbarui kami dengan pembaptisan kudus. Sempurnakanlah selalu sakramen Paskah ini dalam diri kami supaya berkat perlindungan-Mu kami menghasilkan banyak buah dan Engkau perkenankan mencapai sukacita hidup abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (14:21b-27)
 
"Mereka menceriterakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka."
 
Sekali peristiwa kembalilah Paulus dan Barnabas ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid dan menasihati mereka supaya bertekun di dalam iman. Mereka pun mengatakan bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat setempat, dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka. Paulus dan Barnabas lalu menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia di pantai. Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia. Di tempat inilah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan yang kini telah mereka selesaikan. Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka, dan bahwa Allah telah membuka pintu iman bagi bangsa-bangsa lain.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 145:8-9.10-11.12.13ab)
1. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
2. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
3. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.





Bacaan dari Kitab Wahyu (21:1-5a)    
     
"Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
 
Aku, Yohanes, melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari surga, dari Allah, berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara yang dari takhta, “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia, dan Ia akan tinggal bersama-sama mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya, dan Ia akan menjadi Allah mereka. Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, ratap tangis atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama telah berlalu.” Ia yang duduk di atas takhta itu berkata, “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.




 


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 13:34)
Perintah baru Kuberikan kepada kamu, sabda Tuhan, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sebagaimana Aku telah mengasihi kamu.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:31-33a.34-35)

 
"Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi."
 
Dalam perjamuan malam terakhir, sesudah Yudas meninggalkan ruang perjamuan, berkatalah Yesus kepada para murid yang lain, “Sekarang Anak Manusia dipermuliakan, dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, tinggal sesaat lagi Aku ada bersama kamu. Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
  
Renungan


Mengasihi adalah hukum tertinggi yang diajarkan oleh Yesus dan hukum universal yang berlaku dalam kehidupan di manapun. Memang ada tataran kasih dalam kehidupan ini. Ada orang yang mengasihi hanya kepada orang yang mengasihi, yang kenal, yang memberi keuntungan dan yang ada di sekitarnya. Namun ada kasih yang tanpa pamrih dan melulu demi kebaikan orang lain. ltulah kasih yang diharapkan oleh Yesus menjadi kasih semua orang kristiani.

Yesus mengajak kita untuk saling mengasihi seperti Dia mengasihi. Kasih Yesus sangat nyata dalam kisah hidupnya. “Aku diutus untuk menyelamatkan”. la mengasihi sampai pada pengorbanan diri demi keselamatan manusia. Kasih-Nya tercurah dan terarah pada orang lain. Kasihnya terbukti dari pengorbanan hidupnya. Kasih-Nya menjadikan manusia merdeka dan terbebas dari segala dosa. Sekalipun berat mewujudkan kasih yang demikian, namun kita tidak boleh berhenti dan menyerah. Sekalipun banyak orang mengasihi dengan pamrih, kita dipanggil untuk mengasihi dengan tulus. Kasih yang demikian akan membawa kemajuan. perubahan dan keselamatan. Mari kita mohon rahmat bisa menjadi tanda kasih Allah pada zaman ini. 
 
Contemplatio:
Hidup dalam kasih amatlah menyenangkan. Sebaliknya hidup dalam suasana konflik dan memendam rasa tidak suka adalah pengalaman berat. Coba bertanya pada diri anda. Anda mestinya suka hidup dalam keadaan yang damai, rukun dan harmonis. Apa yang bisa anda usahakan agar ada damai di antara anda dan orangorang di mana anda berada?

Oratio:

Tuhan yang maha cinta, kami bersyukur telah diberi teladan dan nasehat oleh Yesus Kristus. Semoga kasih Tuhan tumbuh dalam setiap pribadi sehingga mampu menyumbangkan diri demi dunia yang semakin baik. Amin.

Missio:

Aku akan mengasihi siapa pun dengan menjaga pikiran, mulut, dan tindakan tetap positif.(FXS/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2019)
  
 Antifon Komuni (Yoh 15:1.5)

Akulah pokok anggur yang benar dan kamulah ranting-rantingnya, Sabda Tuhan; siapa saja yang tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, alleluya.

atau

Ego sum vitis vera et vos palmites, qui manet in me, et ego in eo, hic fert fructum multum, alleluia, alleluia. (Yoh 15:5)

Seri Liturgi CARA TERTINGGI


KATKIT (Katekese Sedikit) No. 235

Seri Liturgi
CARA TERTINGGI

Syalom aleikhem.
Pada zaman now, tiap gawai punya manual book yang berisi petunjuk bagaimana alat dioperasikan. Sebenarnya, Misa demikian juga. Ada semacam manual book untuk Misa, namanya Pedoman Umum Misale Romawi (PUMR). Mari pelajari, kita mulai dari nomor 16.

Secara jasmani, Perayaan Ekaristi (Misa) adalah tindakan manusia, namun sesungguhnya adalah tindakan Sang Kristus sendiri dengan melibatkan Umat Allah. Perayaan Ekaristi adalah puncak karya Allah menguduskan dunia. Sejak penciptaan, Allah menguduskan dunia dengan berbagai cara. Ekaristi adalah cara tertinggi yang digunakan Allah untuk tujuan itu. Pada saat yang sama, Ekaristi adalah puncak karya manusia memuliakan Allah. Cara memuliakan Allah itu beraneka macam; cara tertingginya adalah Perayaan Ekaristi.

Kita tahu sekarang bahwa Perayaan Ekaristi itu cara tertinggi yang dipakai Allah untuk menguduskan dunia dan cara tertinggi yang dipakai manusia untuk memuliakan Allah. Tiada cara yang lebih tinggi dan lebih baik lagi, sejak penciptaan hingga kiamat.

Umat manusia telah ditebus, seharusnya mati tapi tidak karena ada Kristus yang menggantikannya mati. Penebusan itu dikenangkan hari demi hari dalam Perayaan Ekaristi. Karena itu, segala ibadat lain dan pekerjaan sehari-hari bersumber dari Ekaristi dan tertuju pada Ekaristi. Mengapa? Karena tak cara yang lebih tinggi dan lebih baik lagi selain Perayaan Ekaristi. Demikian isi ringkas PUMR nomor 16.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Sabtu, 18 Mei 2019 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Sabtu, 18 Mei 2019
Hari Biasa Pekan IV Paskah

“Benda-benda yang digunakan dalam ibadat ilahi harus memiliki nilai seni yang pantas, tetapi ingatlah bahwa ibadat bukan untuk seni, melainkan seni untuk ibadat.” — St. Josemaria Escriva 
   
Antifon Pembuka (1Ptr 2:9)

Hai umat milik Tuhan, wartakanlah kebijaksanaan Tuhan, yang telah memanggil kalian dari kegelapan ke dalam cahaya-Nya yang menakjubkan. Alleluya.

O chosen people, proclaim the mighty works of him who called you out of darkness into his wonderful light, alleluia.

Doa Pembuka


Ya Allah, kami bersyukur kepada-Mu atas Nabi yang paling agung, Yesus, Sabda-Mu yang hidup, yang telah berbicara kepada kami. Semoga Roh-Nya mendorong kami untuk mempersembahkan diri kepada-Mu demi keselamatan dan kesejahteraan sesama, agar dengan demikian dapat menemukan hidup. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
  
Pewartaan Paulus dan Barnabas di Antiohkia ditolak oleh orang-orang Yahudi, sehingga mereka berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Justru pewartaan mereka diterima oleh bangsa-bangsa lain dan tersebar dengan cepat. Akhirnya, Paulus dan Barnabas diusir dari Antiokhia oleh orang-orang Yahudi di sana.
 

Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:44-52)
  
"Paulus dan Barnabas berpaling kepada bangsa-bangsa lain."
   
Waktu Paulus berada di Antiokhia di Pisidia pada hari Sabat datanglah hampir seluruh warga kota, berkumpul di rumah ibadat Yahudi untuk mendengar firman Allah. Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati, dan sambil menghujat mereka membantah apa yang dikatakan Paulus. Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata, “Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu! Tetapi kamu menolaknya, dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.” Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah, dan mereka memuliakan firman Tuhan. Dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu. Tetapi orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota Antiokhia itu. Begitulah mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas, dan mengusir mereka dari daerah itu. Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium. Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 8:31b-32)
Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, sabda Tuhan.

Setelah sekian lama mengikuti Yesus, Filipus meminta Yesus menunjukkan Bapa kepadanya. Yesus menjawab, barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa. Artinya, Yesus dan Bapa adalah satu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:7-14)
  
"Barangsiapa melihat Aku, melihat Bapa."
   
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” Kata Filipus kepada-Nya, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa kepada kami, dan itu sudah cukup bagi kami.” Kata Yesus kepadanya, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa pun yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

 
Allah Bapa dan Allah Putra itu satu. Bapa di dalam Putra, dan Putra di dalam Bapa. Segala kuasa telah Bapa serahkan kepada Putra-Nya. Persatuan ilahi ini sungguh menjadi misteri keselamatan Allah. Yesus membuka pikiran dan hati Filipus. Yesus mengajak Filipus dan murid lain untuk memahami misteri keselamatan ini dengan hati, bukan dengan otak. Hati yang tulus ikhlas akan melihat dan merasakan kehadiran Tuhan lewat karya-karya-Nya. Allah hadir dalam peristiwa hidup sehari-hari.

Antifon Komuni (Yoh 17:24)

Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, alleluya.

Father, I wish that, where I am,those you gave me may also be with me, that they may see the glory that you gave me, alleluia.

Doa Malam

Allah Yang Maharahim, aku bersyukur atas segala yang Kauberikan kepadaku setiap hari. Tambahkanlah iman kepercayaanku sehingga aku dapat membagikan kepada orang lain apa yang ada padaku dan dibutuhkan oleh sesama di sekitarku. Amin.
   
  
RUAH

Jumat, 17 Mei 2019 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Jumat, 17 Mei 2019
Hari Biasa Pekan IV Paskah

“Misteri sengsara Yesus disembunyikan dalam roti yang terbuat dari gandum tanah. Tepung, gandum yang sudah digiling, melambangkan kematian dan kebangkitan gandum. Yesus sendiri menyatakan misteri terdalam ini ketika Ia bersabda: ‘Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji sata: tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah’ (Yoh 12:24). Dalam proses ditampi dan dipanggang, gandum kembali membawa dalam dirinya misteri sengsara yang sama. Hanya melalui kematian, datanglah kebangkitan: buah datang dan demikianpun kehidupan baru. Namun, anggur juga berbicara mengenai sengsara: pokok anggur harus berulang kali dipangkas untuk memuluskan pertumbuhannya. Anggur harus matang di bawah matahari dan pertumbuhannya. Anggur harus matang di bawah matahari dan hujan dan harus diperas: hanya melalui sengsaralah anggur yang baik menjadi matang.” (Paus Benediktus XVI, Homili Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus, 15 Juni 2006)

Antifon Pembuka (Why 5:9-10)

Tuhan, Engkau telah menebus kami dengan darah-Mu dari setiap suku, bahasa, rakyat, dan bangsa, dan Engkau telah menjadikan kami raja dan imam bagi Allah Bapa, alleluya.

You have redeemed us, Lord, by your Blood, from every tribe and tongue and people and nation, and have made us into a kingdom, priests for our God, alleluia.

Doa Pembuka

Allah Bapa pokok kebebasan dan keselamatan kami, Engkau telah menebus kami dengan darah Putra-Mu. Dengarkanlah permohonan kami, supaya kami memperoleh hidup dalam diri-Mu dan menikmati keselamatan kekal. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:26-33)
   
 
"Janji telah digenapi Allah dengan membangkitkan Yesus."

Dalam perjalanannya Paulus sampai di Antiokhia di Pisidia. Di rumah ibadat Yahudi di sana Paulus berkata, "Hai saudara-saudaraku baik yang termasuk keturunan Abraham maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan sudah disampaikan kepada kita. Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Yesus, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat. Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Yesus dibunuh. Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur. Tetapi Allah membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini. Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan.
Ayat. (Mzm 2:6-7.8-9.10-11)
1. "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!" Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, "Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan."
2. "Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk."
3. Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada Tuhan dengan takwa, dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:1-6) 
 
"Akulah jalan, kebenaran, dan hidup."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku sudah mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke sana untuk menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke sana." Kata Tomas kepada-Nya, "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke sana?" Kata Yesus kepada-Nya, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan
  
   
 Beberapa hari ini kita merenungkan perikop Injil Yohanes, yang menjabarkan berbagai gambaran akan Kristus. Kristus digambarkan sebagai gembala yang baik (Yoh 10:11,14) dan umat beriman digambarkan sebagai kawanan domba dalam sebuah kandang. Yesus juga digambarkan sebagai pintu kepada domba-domba itu (Yoh 14:7,9). Pada hari ini kita diajak untuk merenungkan kelanjutannya, yaitu bahwa Yesus bukan hanya adalah pintu, tetapi juga adalah jalan. Sebuah jalan untuk diikuti dalam menempuh kehidupan kita. Ada banyak jalan terpampang di hadapan kita, mungkin jalan-jalan itu nampak menarik, lebih menguntungkan, tetapi jika itu bukan Yesus, jalan  itu tidak benar. “Jalan satu-satunya adalah Yesus, Ia adalah Pintu, Ia adalah Jalan,” demikian kata Paus Fransiskus. Dalam homilinya tentang perikop ini, Paus mengatakan, “Sejumlah dari kalian mungkin berkata: “Bapa, engkau adalah seorang fundamentalis!” Bukan. Sederhananya, inilah yang dikatakan Yesus: ‘Akulah pintu. Akulah jalan’. Ia memberikan kehidupan kepada kita. Sederhana. Ini adalah sebuah pintu yang indah, pintu kasih, sebuah pintu yang tidak menipu, yang tidak salah. Ia yang selalu mengatakan kebenaran, tetapi dengan kelemahlembutan dan cinta kasih…” (Paus Fransiskus, Homili, 23 April 2013).
   
St. Agustinus mengatakan, “Adalah penting bahwa Tuhan Yesus mengatakan, ‘Akulah jalan’ untuk menunjukkan kepada para rasul bahwa mereka sesungguhnya telah mengetahui/ mengenal apa yang mereka pikir tidak mereka kenal, sebab mereka sudah mengenal Dia.” (St. Agustinus, In Ioann. Evang., 66,2) Nah, pertanyaannya sekarang: apakah kita sudah mengenal Tuhan Yesus? Dewasa ini, ada beberapa pihak yang berusaha mengubah kebenaran tentang perkataan Yesus tersebut. Bukannya berpegang teguh pada kebenaran bahwa hanya terdapat satu jalan kepada keselamatan, yaitu Yesus Kristus yang adalah “Jalan, Kebenaran dan Hidup”, mereka malah menciptakan suatu ilusi bahwa ada banyak jalan menuju keselamatan.
  
Kesesatan pengajaran ini akhirnya melahirkan mentalitas “semua agama sama saja, sama-sama membawa seseorang kepada Tuhan”; “semua agama sama-sama mengajarkan hal yang baik”, atau “semua agama itu sama benarnya”. Sebuah pola pikir yang sangat bertentangan dengan perkataan Kristus sendiri. Kesesatan yang jahat ini – entah disadari atau tidak disadari oleh mereka yang mengajarkannya – sebenarnya merupakan pengulangan kesesatan yang disebut indiferentisme, yang sudah dikecam oleh Paus Gregorius XVI dalam ensiklik Mirari Vos. Tidakkah hal ini mengingatkan kita pada hasutan si ular yang seakan-akan memberikan jaminan keamanan bagi manusia pertama, namun di balik itu sebenarnya ia hendak mengubah pola pikir manusia akan perintah Allah yang telah dinyatakan dengan jelas dan pasti?. Hanya melalui Yesus, manusia dapat masuk ke kedamaian kawanan dan keluar ke kebahagiaan padang rumput yang hijau. Bagi kita orang Katolik, pemahaman Yesus sebagai Gembala sejati, yang menuntun kita ke padang rumput yang hijau dan menjaga kita dari segala marabahaya, serta sebagai Pintu, yang menjadi jalan satu-satunya menuju Kerajaan Allah, harus berurat-berakar kuat di dalam iman kita. Hanya dengan mengimani Yesus seperti itulah, kita akan bertahan dari segala godaan pencuri dan penyamun.   (RENUNGAN PAGI, sebagian disarikan dari Luxveritatis7.wordpress.com)

Antifon Komuni (Rm 4:25)

Kristus, Tuhan kita diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita, alleluya.

Christ our Lord was handed over for our transgressions and was raised again for our justification, alleluia. 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy