Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Liturgi
Sabda haruslah dilaksanakan sedemikian rupa sehingga mendorong umat
untuk merenung. Oleh karena itu, setiap bentuk ketergesa-gesaan yang
dapat mengganggu permenungan harus sungguh dihindari. Selama Liturgi
Sabda, Sangat cocok disisipkan saat hening sejenak, tergantung pada
besarnya jemaat yang berhimpun. Saat hening ini merupakan kesempatan
bagi umat untuk meresapkan sabda Allah, dengan dukungan Roh Kudus, dan
untuk menyiapkan jawaban dalam bentuk doa. Saat hening sangat tepat
dilaksanakan sesudah bacaan pertama, sesudah bacaan kedua, dan sesudah
homili. (Pedoman Umum Misale Romawi, No. 56)
Antifon Pembuka (Bdk. Yes 48:20)
Beritakanlah kabar sukacita supaya didengar, siarkanlah sampai ke ujung bumi: Tuhan telah menebus umat-Nya, alleluya.
Proclaim a joyful sound and let it be heard; proclaim to the ends of the earth: The Lord has freed his people, alleluia.
Vocem iucunditatis annuntiate, et audiatur, alleluia: nuntiate usque ad
extremum terræ: liberavit Dominus populum suum, alleluia, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami yang maha pengasih, pandanglah umat-Mu yang berhimpun
dalam nama Yesus. Kami mohon agar Roh Kudus, Roh cinta kasih-Mu,
mengajar kami dan mengingatkan kami akan semua ajaran cinta kasih Yesus.
Maka kami akan menjalankan perintah-perintah-Mu dan satu sama lain
mewujudkan cinta kasih, kedamaian dan kegembiraan. Dengan pengantaraan
Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan
Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:1-2.22-29)
"Adalah
keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan
ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu."
Sekali peristiwa beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan
mengajarkan kepada saudara-saudara di situ, “Jikalau kamu tidak disunat
menurut adat-istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat
diselamatkan.” Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan
membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan
Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada
rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal
itu. Pada akhir sidang di Yerusalem rasul-rasul dan penatua-penatua
beserta seluruh jemaat mengambil keputusan untuk memilih dari antara
mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan
Paulus dan Barnabas. Yang terpilih yaitu Yudas yang disebut Barsabas,
dan Silas. Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara
itu. Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya, “Salam dari
rasul-rasul dan penatua-penatua, serta dari saudara-saudaramu, kepada
saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari
bangsa-bangsa lain. Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di
antara kami, yang tidak mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan
dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka. Sebab itu dengan bulat
hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang
kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi,
yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya demi nama Tuhan kita
Yesus Kristus. Maka kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan
lisan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu. Sebab
adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan
ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu, yakni: Kamu harus
menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari
darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan.
Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik.
Sekianlah, selamat!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 822
Ref. Pujilah Allah alleluya, alleluya.
Ayat. (Mzm 67:2-3.5.6.8)
1. Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari
kita dengan wajah-Nya, supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan
keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau
memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di
atas bumi.
3. Kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu,. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya.
Bacaan dari Kitab Wahyu (21:10-14.22-23)
"Ia menunjukkan kepadaku kota kudus yang turun dari surga."
Di dalam roh, aku, Yohanes, dibawa oleh seorang malaikat ke atas sebuah
gunung yang besar lagi tinggi. Di sana ia menunjukkan kepadaku kota yang
kudus, yakni Yerusalem, turun dari surga, dari Allah. Kota itu penuh
dengan kemuliaan Allah, dan cahayanya sama seperti permata yang paling
indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. Temboknya besar
lagi tinggi, pintu gerbangnya dua belas buah. Di atas pintu gerbang itu
ada dua belas malaikat, dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku
Israel. Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang, di sebelah utara
tiga pintu gerbang, di sebelah selatan tiga pintu gerbang, dan di
sebelah barat tiga pintu gerbang. Tembok kota itu mempunyai dua belas
batu dasar, dan di atasnya tertulis nama kedua belas rasul Anak Domba.
Di dalam kota itu tidak kulihat Bait Suci, sebab Allah, Tuhan yang
Mahaesa sendirilah bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu. Kota itu
tidak memerlukan matahari dan bulan untuk meneranginya, sebab kemuliaan
Allahlah yang meneranginya, dan Anak Domba itulah lampunya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, gregorian, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:23)
Jika seseorang mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:23-29)
"Roh Kudus akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jika
seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan
mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya, dan diam bersama-sama
dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti
firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku,
melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu,
selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh
Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan
mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan
semua yang telah Kukatakan kepadamu. Damai sejahtera Kutinggalkan
bagimu. Damai sejahtera Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak
seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan
gentar hatimu! Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu:
Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi
Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab
Bapa lebih besar daripada Aku. Sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu
sebelum hal itu terjadi, supaya apabila hal itu terjadi, kamu percaya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Suatu
periode dalam dinamika kehidupan bermasyarakat di Indonesia sempat
diramaikan oleh fenomena kabar bohong atau hoax. Kecepatan arus
informasi turut mendukung tersebarnya kabar-kabar yang tidak memiliki
dasar kebenaran dan menyasar texjadinya situasi gelisah dalam kehidupan
masyarakat luas. Mereka yang tidak waspada akan mudah termakan kabar
bohong itu. Akibatnya, mereka masuk perangkap. Mereka masuk dalam
kegelisahan dan ketakutan. Akibat paling buruknya adalah
masyarakat terhasut kabar bohong itu sehingga melakukan
tindakan-tindakan yang diinginkan pihak-pihak yang menebar kabar bohong
itu.
Tentu
saja kita tidak ingin terjebak kabar bohong itu Untuk itu, kita harus
senantiasa berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan kita. Selain itu,
kita harus sungguh-sungguh mencari kabar yang benar. Kabar yang benar
berasal dari sumber sumber yang tepercaya. Inilah yang dilakukan Paulus
dan Barnabas. Mereka ikut serta dalam sidang agung di Yerusalem dengan
membawa kabar dari jemaat-jemaat di seantero wilayah yang telah mereka
kunjungi dalam perjalanan misinya. Mereka membawa kabar sukacita bahwa
Kabar Gembira diterima dan dinikmati orang-orang yang tadinya tidak
mengenal Kristus. Mereka pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di
Yerusalem untuk membicarakannya (bdk. Kis. 15:2).
Menyampaikan
kenyataan sebagai kebenaran inilah yang dilakukan Paulus dan Barnabas.
Kebenaran ini menggembirakan sidang Yerusalem. Kegembiraan itu
menghasilkan buah aflrmasi atau peneguhan terhadap karya misi yang
dilakukan Paulus, Barnabas, dan teman-temannya. Peneguhan itu memberikan
semangat kepada mereka untuk melanjutkan dan meluaskan karya misi
tersebut. Menjadi jelas bagi kita bahwa kabar kebenaran membuahkan
sukacita dan peneguhan. Selanjutnya, kabar kebenaran itu juga membuahkan
semakin banyak upaya penegakan kebenaran sebagai tindak lanjutnya.
Sebagai murid-murid Kristus, kita dituntut untuk ikut serta membawa
kabar kebenaran
untuk disebarkan kepada orang-orang yang kita jumpai. Kita percaya
bahwa kabar kebenaran ini akan membuahkan sukacita dan peneguhan. Pada
gilirannya, akan semakin banyak orang yang tergerak untuk ikut serta
mewartakan kabar kebenaran itu. Dengan demikian, kebenaran akan
mengalahkan kebohongan dan ketakutan. (BV/INSPIRASI BATIN 2019)
Antifon Komuni (Yoh 14:15-16)
Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku, sabda
Tuhan. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu
seorang Penolong yang lain supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
Alleluya.
If you love me, keep my commandments, says the Lord, and I will ask the
Father and he will send you another Paraclete, to abide with you for
ever, alleluia.
Ego vos elegi de mundo, ut eatis, et fructum afferatis: et fructus vester maneat, alleluia.
“Dunia ini tidaklah utuh ... Tetapi ke dalam dunia yang hancur ini, seorang Anak telah lahir, yang disebut Putra Yang Mahatinggi, Raja Damai, Juruselamat. Aku memandang Dia dan berdoa, ‘Terima kasih, Tuhan, Engkau telah datang .. Hati-Mu jauh lebih besar daripada hatiku.’” — Henri Jozef Michel Nouwen
Antifon Pembuka (lih.Kol 2:12)
Kita dikubur bersama Kristus dalam pembaptisan dan dibangkitkan bersama
dengan Dia, berkat iman kita akan kuasa Allah, yang telah membangkitkan
kita dari alam maut. Alleluya.
You have been buried with Christ in Baptism, through which you also rose
again by faith in the working of God, who raised him from the dead,
alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, dalam Sakramen Pembaptisan Engkau telah
menganugerahkan hidup surgawi kepada kami sehingga maut tidak menguasai
kami lagi. Bimbinglah kami agar dapat mencapai kemuliaan sepenuhnya.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (16:1-10)
"Menyeberanglah ke Makedonia, dan tolonglah kami"
Sekali peristiwa Paulus datang ke Derbe dan Listra. Di situ ada seorang
murid bernama Timotius; ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi
percaya, sedangkan ayahnya seorang Yunani. Timotius ini dikenal baik
oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium. Paulus mau, supaya
Timotius itu menyertainya dalam perjalanan. Paulus menyuruh menyunatkan
dia demi orang-orang Yahudi di daerah itu, sebab setiap orang tahu bahwa
bapanya adalah orang Yunani. Dalam perjalanan keliling dari kota ke
kota Paulus dan Silas menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para
rasul dan para penatua di Yerusalem dengan pesan supaya jemaat-jemaat
menurutinya. Demikianlah jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman, dan makin
lama makin bertambah besar jumlahnya. Paulus dan Silas melintasi tanah
Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah untuk memberitakan
Injil di Asia. Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah
Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengijinkan mereka. Setelah melintasi
Misia, mereka sampai di Troas. Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus
suatu penglihatan; ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru
kepadanya katanya, “Menyeberanglah kemari dan tolonglah kami!” Setelah
Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk
berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik
kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil
kepada orang-orang di sana.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi!
Atau Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku
Ayat. (Mzm 100:1-2.3.5, R:3c)
1. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada
Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai.
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan
punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun. Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Kol 3:1)
Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di
atas di mana Kristus berada, duduk di sebelah kanan Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:18-21)
"Kamu bukan dari dunia, sebab Aku telah memilih kamu dari dunia."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
“Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu
membenci Aku. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu
sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, sebab Aku telah
memilih kamu dari dunia; maka dunia membenci kamu. Ingatlah apa yang
telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada
tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan
menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga
akan menuruti perkataanmu. Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan
terhadap kamu karena nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang
telah mengutus Aku.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami. Renungan Setia pada iman, panggilan dan tugas perutusan memang tidak akan terlepas dari aneka macam tantangan, hambatan atau aniaya: setia sebagai suami isteri yang saling mengasihi baik dalam untung maupun malang, setia pada janji imamat, setia pada kaul, setia pada janji baptis dst… Masa kini cukup banyak perceraian antara suami-isteri, ketidak-setiaan pada janji, tugas perutusan atau pekerjaan, karena orang hanya mengikuti keinginan atau seleranya sendiri, tidak menuruti firman/sabda Tuhan yang antara lain ‘diterjemahkan’ atau dibahasakan ke dalam berbagai macam tatanan dan aturan hidup atau bekerja. Di mata masyarakat dunia yang meninggikan nilai-nilai materialisme, pemenuhan nafsu secara bebas, aborsi, euthanasia, seks bebas, ateisme, jalan hidup Kristus seperti duri dalam daging. Karena pengikut Yesus ini biarpun bukan milik dunia, masih berada di dalam dunia bersama-sama mereka. Di banyak negara, Gereja Katolik dibenci dan dihujat. Kesalahan yang dibuat sejumlah kecil saja anggota Gereja mendapat ekspos secara besar-besaran. Di beberapa negara, para religius dan awam sampai saat ini mengalami penganiayaan bahkan hingga mati. Kita sendiri di negara ini mengalami ketidak adilan oleh sebagian masyarakat dan beberapa pemerintah setempat. Banyak Gereja ditutup, sebagian dibakar. Namun sebelum semua perlakuan buruk ini terjadi, Yesus sudah mengingatkan,"Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu."(Yoh 15:18) Kerajaan Allah yang diberikan Yesus kepada para pengikut-Nya mula-mula bukanlah kerajaan yang kelihatan oleh mata. Kerajaan itu hadir di dalam diri semua pengikut-Nya dan sudah dimulai sejak di dunia ini yaitu saat kita dibaptis. Suatu kerajaan damai sejahtera kekal yang berlanjut terus setelah umur kita di dunia ini selesai.
Salah satu bentuk kesetiaan pada iman, panggilan atau tugas perutusan masa kini adalah bertindak jujur serta tidak korupsi dalam bentuk apapun. Kepekaan dan sikap kritis terhadap korupsi pada masa kini sungguh tipis kalau tidak boleh dikatakan tidak ada sama sekali. Orang mudah marah ketika dihina atau diejek, entah terkait dengan pribadi atau organisasi atau agama, tetapi ketika ada orang korupsi diam-diam saja, tidak protes atau menegurnya, apalagi memberantasnya. “Jujur hancur”, demikian kata sebuah rumor. Memang untuk hidup dan bertindak jujur orang harus bekerja keras, penuh pengorbanan dan perjuangan. Untuk melatih atau membina kejujuran pada anak-anak hendaknya dibiasakan sedini mungkin untuk bertindak jujur serta diberi teladan.
“Di dalam dunia yang penuh dengan kebisingan, dan penuh dengan kekacauan, ada suatu kebutuhan untuk menyembah dalam keheningan kepada Yesus yang tersembunyi dalam Hosti. Bertekunlah dalam doa adorasi dan ajarkanlah ini kepada umat beriman. Hal ini adalah suatu sumber penghiburan dan terang, terutama bagi mereka yang menderita.” — Paus Benediktus XVI
Antifon Komuni (Yoh 17:21)
Tuhan bersabda, "Ya Bapa, Aku
berdoa bagi mereka, semoga mereka bersatu dalam Kita, agar dunia
percaya, bahwa Engkaulah yang mengutus Aku." Alleluya.
Doa Malam Allah yang Mahakuasa dan
kekal, kami bersyukur atas semua anugerah yang boleh kami terima hari
ini. Namun, kami juga mohon berkat serta perlindungan-Mu malam ini
sehingga esok hari kami tetap terbuka terhadap penyertaan-Mu. Dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
“Gereja disebut Katolik atau universal karena Gereja tersebar di seluruh dunia, dari ujung yang satu ke ujung yang lain. Sekali lagi, Gereja disebut Katolik karena Gereja mengajarkan sepenuhnya semua doktrin yang harus dibawa ke pengetahuan manusia, mulai dari hal-hal yang terlihat atau yang tak terlihat, dengan kenyataan surga atau hal-hal di bumi.” — St. Sirilus dari Yerusalem
Antifon Pembuka (Why 5:12)
Anak Domba yang telah dikurbankan patut menerima kekuatan dan keallahan, kebijaksanaan, keperkasaan, dan kehormatan. Alleluya.
Doa Pembuka
Allah Bapa Pangkal Keselamatan manusia, kami telah Kautebus dalam
misteri Paskah Kristus yang kami rayakan dengan gembira. Semoga kami
dilindungi dan diselamatkan oleh daya kekuatan Kristus. Sebab Dialah
Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Di
akhir sidang di Yerusalem, Yudas dan Silas dipilih untuk menyampaikan
pesan dan penghiburan bagi jemaat di Antiokhia, Siria dan Kilikia.
Mereka telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan Yesus Kristus.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:22-31)
"Adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu."
Pada akhir sidang pemuka jemaat di Yerusalem yang membicarakan soal
sunat, rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat mengambil
keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan
diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas. Yang
terpilih yaitu Yudas yang disebut Barnabas, dan Silas. Keduanya adalah
orang yang terpandang di antara saudara-saudara itu. Kepada mereka
diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan
penatua-penatua, dari saudara-saudaramu, kepada saudara-saudara di
Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain. Kami
telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tidak
mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu
dengan ajaran mereka. Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan
untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama
dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi, yaitu dua orang yang telah
mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus. Jadi kami
telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan
pesan tertulis ini juga kepada kamu. Sebab adalah keputusan Roh Kudus
dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak
beban daripada yang perlu, yakni: kamu harus menjauhkan diri dari
makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging
binatang yang mati dicekik dan dari pencabulan. Jikalau kamu memelihara
diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat." Setelah
berpamitan, Yudas dan Silas berangkat ke Antiokhia. Di situ mereka
memanggil seluruh jemaat berkumpul, lalu menyerahkan surat itu kepada
mereka. Setelah membaca surat itu, jemaat bersukacita karena isinya yang
menghiburkan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Aku mau bersyukur kepada-Mu, Tuhan, di antara bangsa-bangsa.
Ayat. (Mzm 57:8-9.10-12)
1. Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau
bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah hai gambus dan kecapi, mari
kita membangunkan fajar!
2. Tuhan, aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, aku mau
bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa. Sebab kasih setia-Mu
menjulang setinggi langit, dan kebenaran-Mu setinggi awan-gemawan.
Bangkitlah mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu meliputi
seluruh bumi!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:15b) Aku menyebut kamu sahabat, sabda Tuhan, karena Aku telah
memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari
Bapa-Ku. Yesus
berpesan kepada murid-murid-Nya untuk saling mengasihi seperti
kasih-Nya kepada mereka. Kasih Yesus adalah kasih seorang Sahabat yang
rela mempertaruhkan nyawa-Nya bagi sahabat-sahabat-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:12-17)
"Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah orang akan yang lain."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku
telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih
seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah
sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku
tidak lagi menyebut kamu hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang
diperbuat oleh tuannya. Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku
telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari
Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.
Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah,
dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam
nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah
seorang akan yang lain."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami. Renungan
"Kamulah sahabat-sahabat-Ku bila melakukan perintah-Ku sabda Tuhan." Kalimat
ini menjadi refren lagu "Kamu Sahabat-sahabat-Ku" (Puji Syukur, No.
685), refren yang sungguh indah dan mengharukan, ketika dinyanyikan saat
pembasuhan kaki. Para murid diangkat Tuhan Yesus menjadi
sahabat-sahabat-Nya. Syaratnya sederhana, yaitu setia melakukan segala
perintah-Nya. Iman itu harus diwujudkan dalam tindakan nyata, kata Rasul
Yakobus. Kita semua adalah sahabat Yesus bila setia meneladan hidup-Nya
dan melaksanakan perintah-Nya dalam hidup sehari-hari.
Antifon Komuni
Kristus yang disalibkan telah bangkit dan menebus kita. Alleluya.
Doa Malam
Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal,
semoga perbuatan dan niat baik yang telah kami lakukan hari ini berkenan
di hadapan-Mu. Sempurnakanlah kekurangan-kekurangan kami dalam
melaksanakan kehendak-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin.
“Kesalehan memiliki tata kramanya sendiri. Pelajarilah. Alangkah sayangnya melihat orang-orang yang ‘saleh’ itu tidak tahu bagaimana menghadiri Misa — walaupun mereka pergi ke Misa setiap hari. Mereka juga tidak tahu bagaimana membuat tanda salib (mereka membuat gerakan yang aneh dan terburu-buru), bagaimana berlutut di hadapan tabernakel (cara berlutut yang ganjil seperti cemoohan), bagaimana menundukkan kepala dengan hormat di hadapan gambar Bunda Maria.” — St. Josemaria Escriva
Antifon Pembuka (Bdk. Kel 25:1-2)
Mari kita memuji Allah, pahlawan yang gagah perkasa. Ia menyelamatkan kita dengan kekuatan-Nya yang jaya. Alleluya.
Let us sing to the Lord, for he has gloriously triumphed. The Lord is my
strength and my might; he has become my salvation, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa Pembebas umat, kami telah Kaubebaskan dari kejahatan dan
Kauselamatkan dari kebinasaan berkat iman kami. Bantulah kami dengan
rahmat-Mu, supaya tetap bertekun dalam iman. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. Semua orang berhak mendapat kabar gembira tentang Yesus dan mengimani-Nya secara bebas tanpa ada pembedaan.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:7-21)
"Kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah."
Para Rasul dan penatua-penatua jemaat di Yerusalem bersidang,
membicarakan soal sunat. Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung
tukar pikiran, berdirilah Petrus dan berkata kepada para rasul serta
penatua-penatua, “Saudara-saudara, kamu tahu, bahwa sejak semula Allah
telah memilih aku di antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku
bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya. Dan
Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk
menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka
sama seperti kepada kita. Allah sama sekali tidak mengadakan perbedaan
antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman.
Kalau demikian, mengapa kamu mencobai Allah dengan meletakkan pada
tengkuk murid-murid itu suatu kuk yang tidak dapat dipikul, baik oleh
nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri? Sebaliknya, kita percaya,
bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh
keselamatan sama seperti mereka juga.” Maka diamlah seluruh umat itu,
lalu mereka mendengarkan Paulus dan Barnabas menceritakan segala tanda
dan mukjizat yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka di
tengah-tengah bangsa lain. Setelah Paulus dan Barnabas selesai
berbicara, berkatalah Yakobus, “Saudara-saudara, dengarkanlah aku: Simon
telah menceritakan,bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya
kepada bangsa-banga lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara
mereka bagi nama-Nya. Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi
seperti yang tertulis: Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok
Daud yang telah roboh. Reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan
Kuteguhkan, supaya semua orang lain mencari Tuhan, juga segala bangsa
yang tidak mengenal Allah yang Kusebut milik-Ku, demikianlah firman
Tuhan yang melakukan semuanya, yang telah diketahui dari sejak semula
ini. Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan
kesulitan bagi mereka yang dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada
Allah. Tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka
menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari
percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.
Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan
sampai sekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah
ibadat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Kisahkanlah karya-karya Tuhan yang ajaib di antara segala suku.
Ayat. (Mzm 96:1-2a.2b-3)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Nyanyikanlah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari Tuhan.
Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah
karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
3. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: Tuhan itu raja! Dunia
ditegakkan-Nya, tidak akan goyah, Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam
kebenaran. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 10:27)
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku. Semakin kuat kita melakukan perintah Tuhan, semakin kuat cinta dan berkat Yesus dalam hidup kita. Kita hidup dalam sukacita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:9-11)
"Allah telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah."
Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
“Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi
kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti
perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti
perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya ini Kukatakan
kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi
penuh.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan Orang yang beriman pasti
mau menerima perbedaan. Banyak tantangan dalam perjalanan iman.
Tantangan itu bisa datang dari dalam diri kita sendiri seperti, kurang
pemahaman dan kurang penghayatan, maupun dari luar, karena perbedaan
pandangan. Menghadapi perbedaan pandangan, para murid perdana mau duduk
bersama untuk mencari pemecahan. Maka, komunikasi iman itu perlu untuk
mencapai kedewasaan iman. Yesus selalu berkomunikasi dengan Bapa-Nya
ketika mengalami tantangan. Kita pun perlu selalu berkomunikasi dengan
Yesus bila mengalami tantangan.
Antifon Komuni (2Kor 5:15)
Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak
lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan
telah dibangkitkan untuk mereka, alleluya.
Christ died for all, that those who live may live no longer for
themselves, but for him who died for them and is risen, alleluia.
Doa Malam Allah Bapa kami yang
Mahakuasa dan kekal, bukalah telinga hati kami agar semakin mendengarkan
suara Gembala Agung kami dan mengikuti serta melakukan apa yang
dikehendaki-Nya yaitu saling mengasihi terhadap sesama. Dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bagaimana persekutuan dengan Yesus harus dibangun? St. Yohanes Paulus II
menjelaskan bahwa hubungan setiap murid dengan Yesus haruslah "hidup
bersatu mesra" (Anjuran Apostolik Pastores Dabo Vobis, 25 Maret
1992, No. 46). Lebih lanjut dikatakan, "Persatuan kita dengan Tuhan
Yesus, yang berakar dalam Pembaptisan dan dipupuk dengan Ekaristi, perlu
mengungkapkan diri dan dibarui secara radikal dari hari ke hari."
Tambahnya lagi, "Yesus telah mengajarkan kepada kita kenyataan hidup
Kristen yang mengagumkan itu, yang juga merupakan jantung hidup rohani,
dengan perumpamaan-Nya tentang pokok anggur dan ranting-rantingnya (Yoh
15:1.4-5)
Antifon Pembuka (Mzm 71 (70): 8, 23)
Semoga mulutku bernyanyi dan memuji Engkau, dan bibirku bersorak bermadah kepada-Mu. Alleluya.
Let my mouth be filled with your praise, that I may sing aloud; my lips shall shout for joy, when I sing to you, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa Pemulih dan Pemurni Hidup, Engkau telah melepaskan kami dari
kegelapan. Arahkanlah hati kami kepada-Mu, agar kami selalu tinggal
dalam terang kebenaran-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:1-6)
"Paulus dan Barnabas pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di
Yerusalem untuk membicarakan soal-soal yang timbul di tengah-tengah
jemaat."
Sekali peristiwa, beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan
mengajarkan kepada saudara-saudara di situ, “Jikalau kamu tidak disunat
menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat
diselamatkan.” Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan
membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan
Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada
rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal
itu. Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka
berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka
menceritakan pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu
sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ. Setibanya di
Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul serta
penatua-penatua, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dilakukan
Allah dengan perantaraan mereka. Tetapi beberapa orang dari golongan
Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata, “Orang-orang
bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa.”
Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk membicarakan
soal itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita
Atau: Mari kita pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita!
Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5; Ul: 1)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke
rumah Tuhan." Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai
Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi
Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan,
kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.
Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:4)
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu, sabda Tuhan. Barangsiapa tinggal di dalam Aku, ia berbuah banyak.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:1-8)
"Barangsiapa tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
“Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap
ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting
yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak. Kamu memang
sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di
dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat
berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur,
demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam
Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa
tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di
luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di
dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting yang menjadi kering,
kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu,
mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam
hal ini Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak, dan
dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Yesus berkata: “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.
Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, dia berbuah
banyak.”. Kata-kata ini membuat kita mengerti bahwa langkah pertama
untuk menjadi kebun anggur yang memberikan buah yang diharapkan oleh
Allah, adalah dengan bersatu dengan-Nya, dengan dicangkokkan kepada-Nya,
karena – seperti Yesus katakan pada kita – “tanpa Aku kamu tidak dapat
berbuat apa-apa,” kita tidak bisa menghasilkan buah-buah yang Allah
harapkan dari kita. Buah-buah ini, oleh karena itu, pertama-tama adalah
iman kita kepada Yesus dan persatuan kita dengan Dia. Kita dapat
menghasilkan buah kita sendiri hanya tumbuh dalam iman kita melalui doa
dan dengan mendengarkan Firman Allah dan ajaran Gereja dan tumbuh dalam
persatuan kita dengan Kristus, khususnya melalui sakramen-sakramen, dan
di atas semuanya itu, Sakramen Ekaristi.
Perumpamaan hari ini menunjukkan kepada kita perhatian besar dari
sang tuan pada kebun anggurnya. Yesus, berbicara tentang diri-Nya
sendiri sebagai pokok anggur yang benar, mengatakan bahwa Bapa-Nya
merawat cabang-cabang yang bersatu dengan-Nya sehingga mereka dapat
lebih banyak berbuah, dengan kata lain, Bapa menyucikan mereka sehingga
mereka dapat tumbuh lebih baik. Mari kita meminta Tuhan untuk membuat
kita sadar akan tanggung jawab kita bagi diri kita sendiri, bagi Gereja
dan bagi dunia, untuk setia dan menghasilkan buah-buah yang melimpah.
Mari kita minta Dia untuk menghilangkan semua hambatan yang memisahkan
kita dari-Nya, seperti yang kita lihat dalam perilaku
penggarap-penggarap yang jahat, yaitu: dosa, ketidakpedulian dan
keegoisan.. (Sumber: FB Tradisi Katolik, Homili Yang Mulia Antonio Guido Filipazzi, Uskup Agung Tituler Sutrium dan Nunsius Apostolik untuk Indonesia, 5 Oktober 2014)
Antifon Komuni
Tuhan telah bangkit dan menerangi kita yang ditebus dengan darah-Nya. Alleluya.
The Lord has risen and shone his light upon us, whom he has redeemed by his Blood, alleluia
Bagaimana damai sejahtera bisa hadir di dunia? Pertama, Yesus
sendiri memberikannya. Kata Yesus kepada para murid-Nya, "Damai
sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu"
(Yoh 14:27ab). Diperlukan keterbukaan hati supaya hati bisa mengalami
damai sejahtera dan membagikannya kepada orang lain (bdk. Mat 5:9).
(Surat Apostolik Rosario Perawan Maria, No. 40)
Antifon Pembuka (lih. Why 19:5;12:10)
Pujilah Allah kita, kamu sekalian, yang hina dan yang mulia, dan yang
takut kepada-Nya, karena telah tiba keselamatan, kekuasaan dan Kerajaan
Kristus. Alleluya.
Sing praise to our God, all you who fear God, both small and great, for
now salvation and strength have come, and the power of his Christ,
alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami yang hidup, berkat kebangkitan Kristus Engkau telah
memulihkan hidup kami. Semoga kami teguh mengharapan hidup abadi, sebab
Engkaulah yang menjanjikannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (14:19-28)
"Mereka menceritakan kepada jemaat, segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka."
Waktu Paulus dan Barnabas di Kota Listra datanglah orang-orang Yahudi
dari Antiokhia dan Ikonium, dan mereka membujuk orang banyak supaya
memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu, dan
menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati.
Akan tetapi ketika murid-murid berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia
lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama
dengan Barnabas ke Derbe. Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di Kota
Derbe dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra,
Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid,
dan menasihati mereka supaya bertekun di dalam iman. Mereka pun
mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus
mengalami banyak sengsara. Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu
menetapkan penatua-penatua bagi jemaat setempat, dan setelah berdoa dan
berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang
adalah sumber kepercayaan mereka. Paulus dan Barnabas menjelajah seluruh
Pisidia dan tiba di Pamfilia. Di situ mereka memberitakan firman di
Perga, lalu pergi ke Atalia, di pantai. Dari situ berlayarlah mereka ke
Antiokhia. Di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih
karunia Allah untuk memulai pekerjaan yang kini telah mereka selesaikan.
Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka
menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan
mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada
iman. Di situ mereka lama tinggal bersama-sama dengan murid-murid.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang yang Kaukasihi, ya Tuhan, mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu.
Ayat. (Mzm 145:10-11.12-13ab.21; R:11a)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan
orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan
kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan
memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan
abadi. Pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan dan biarlah segala
makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 24:46,26)
Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:27-31a)
"Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Damai
sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu,
dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu.
Janganlah gelisah dan gentar hatimu! Kamu telah mendengar, bahwa Aku
telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu.
Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku
pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar daripada Aku. Sekarang juga
Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya apabila hal
itu terjadi, kamu percaya. Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan
kamu, sebab penguasa dunia ini datang, namun ia tidak berkuasa sedikit
pun atas diri-Ku. Tetapi dunia harus tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa, dan
bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa
kepada-Ku.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami. Renungan “Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman” (Kis14: 27), demikian info perihal apa yang dilakukan oleh para rasul. Paulus dan Barnabas, di Antiokia. Marilah kita meneladan apa yang dilakukan oleh para rasul ini, yaitu “menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan kita antara lain ajakan untuk membuka pintu bagi semua bangsa kepada iman’. Allah memanggil kita untuk menjadi utusan atau rasul guna mengajak semua orang yang kita jumpai agar membuka diri terhadap penyelenggaraan Ilahi, yang berarti menghayati karya Allah dalam diri kita yang lemah dan rapuh ini, sehingga kita mengakui dan menghayati diri sebagai orang yang sungguh beriman, mempersembahkan diri seutuhnya kepada penyelenggaraan Ilahi. Hendaknya kita juga mengimani bahwa kabar gembira damai sejahtera diperuntukkan bagi semua orang/bangsa di dunia ini. Allah telah melakukan diri kita manusia ciptaan-Nya yang terluhur dan termulia di dunia ini sebagai gambar atau citra-Nya, dan karena Allah adalah kasih, maka sebagai gambar atau citra-Nya kita dipanggil untuk menghadirkan diri sebagai kasih bagi saudara-saudari kita, sehingga kita sebagai umat beriman hidup saling mengasihi satu sama lain. Damai sejahtera sejati memang akan terwujud atau menjadi nyata jika kita hidup saling mengasihi satu sama lain. Kami berharap para suami-isteri atau orangtua dapat menjadi saksi saling mengasihi bagi anak-anaknya, sehingga antar anak atau kakak-adik juga saling mengasihi. Kami percaya apa yang dialami di dalam keluarga akan menjadi bekal kekuatan dalam hidup bersama yang lebih luas di kemudian hari.
Antifon Komuni (Yoh 6:8)
Jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Kristus.
If we have died with Christ, we believe that we shall also live with Christ, alleluia.
Doa Malam Allah Bapa yang berbelas
kasih, kerahiman-Mu tak terhingga, tiada batasnya. Kini kami berserah
kepada-Mu. Ampunilah kami orang yang berdosa ini. Semoga esok kami mampu
bangun lagi, dengan semangat hidup yang baru sesuai dengan kehendak-Mu.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Siapakah penguasa dunia ini?
Pada
saat Yesus menerima kematian dengan sukarela guna memberikan
kehidupan-Nya kepada kita, kemenangan diperoleh atas "penguasa dunia"
(Yoh 14:30) satu kali untuk selama-lamanya. Itulah pengadilan atas dunia
ini, dan penguasa dunia ini "dilemparkan ke luar" (Yoh 12:31) Bdk Why
12:11.. Ia "memburu wanita itu" Bdk. Why 12:13-16., tetapi ia tidak
berkuasa atasnya; Hawa baru yang "terberkati" oleh Roh Kudus, dibebaskan
dari dosa dan dari kebusukan kematian (karena dikandung tanpa noda dosa
dan karena sebagai Bunda Allah yang selalu perawan, Maria diangkat ke
dalam surga). "Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi
memerangi keturunannya yang lain" (Why 12:17). Karena itu Roh dan Gereja
berdoa: "Datanglah, ya Tuhan Yesus" (Why 22:20) Bdk. Why 22:17., karena
kedatangan-Nya akan membebaskan kita dari yang jahat. (Katekismus
Gereja Katolik, No. 2853)
Syalom aleikhem. Mrk. 4:25 Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.” Qui enim habet, dabitur illi; et, qui non habet, etiam quod habet, auferetur ab illo ”. Tak bisa ayat ini dipahami harafiah; jika harafiah, artinya akan aneh: masakan orang yang sudah punya malah ditambahi lagi dan yang tak punya dibuat makin tak punya. Tak demikian. Ayat ini berisi semacam peribahasa atau pepatah yang lazim dalam bahasa Aram, bahasa yang digunakan Tuhan Yesus sehari-hari.
Ini berkaitan dengan kemampuan mengerti ajaran Tuhan Yesus mengenai Kerajaan Allah. Orang yang dapat menerima ajaran Sang Kristus akan dibuat makin mengerti, sedangkan orang yang mengabaikannya akan makin tak mengerti. Ayat ini juga dapat diartikan: “Siapa yang punya kemauan mendengarkan ajaran Tuhan akan dibuat makin mengerti maknanya; sebaliknya, siapa tak punya kemauan mendengarkannya akan makin tak mengerti.”
Mrk. 4:26-27 Lalu kata Yesus: “Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. Et dicebat: “ Sic est regnum Dei, quemadmodum si homo iaciat sementem in terram et dormiat et exsurgat nocte ac die, et semen germinet et increscat, dum nescit ille.
Kata “lalu” menunjukkan Tuhan Yesus masih menambahkan lagi pengajaran mengenai Kerajaan Allah. Kali ini perumpamaan yang dipakai adalah orang yang menabur benih. Setelah ditabur, benih tumbuh dengan sendirinya. Orang hanya tahu menabur, selebihnya benih tumbuh di luar kuasa orang yang menabur.
Mrk. 4:28 Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. Ultro terra fructificat primum herbam, deinde spicam, deinde plenum frumentum in spica.
Orang tak melihat proses tumbuhnya benih, juga tak tahu apa yang menyebabkannya tumbuh. Seakan-akan semuanya terjadi otomatis begitu saja setelah ditaburkan. Ayat ini juga menjelaskan proses alamiah tumbuhnya benih sampai pada keluarnya buah. Cukup jelas bahwa tanaman yang awalnya benih itu kini sudah menghasilkan buah. Proses rincinya: bertangkai, berbulir, lalu berisi. Tahap ketiga, “penuh isinya”, sangat jelas menunjukkan hasil berbuah.
Mrk. 4:29 Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba.” Et cum se produxerit fructus, statim mittit falcem, quoniam adest messis ”.
Ayat ini cukup jelas: ada panen. Makna keseluruhan ayat 26-29: tugas kita adalah menaburkan firman, itu saja, lalu Tuhan yang akan membuatnya berhasil. Ada bagian kita, ada bagian Tuhan. Kita berusaha, Tuhan menyempurnakan usaha kita.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati