Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Syalom aleikhem. Para Bapa Gereja berulang kali mengulangi pernyataan “di luar Gereja tak ada keselamatan” yang tetap menjadi ajaran Gereja Katolik hingga kini. Ada beberapa isu dan pengajaran yang keliru yang mengatakan bahwa Gereja telah menghapus dan mengganti ajaran “di luar Gereja tak ada keselamatan” dengan ajaran lain.
Catat baik-baik, ajaran itu tetap menjadi ajaran Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik sejak dulu hingga sekarang. Rumusan itu bahkan tetap tercantum dalam KGK, kitab yang secara ringkas, padat, dan menyeluruh memaparkan ajaran Katolik.
Dalam bahasa Latin, ungkapan tersebut berbunyi “extra Ecclesia nulla salus”, sering disingkat EENS. Jangan lupa, ajaran mengenai EENS ini tak pernah dibatalkan oleh Gereja Katolik. Hanya saja – ingat, hanya saja – ajaran mengenai EENS perlu dipahami dengan benar, bukan dengan serampangan dan interpretasi acak-acakan. Jika tak dipahami dengan benar, orang bisa jatuh pada pemahaman yang keliru.
Tak sedikit orang, juga umat Katolik, memahami EENS sebagai ajaran yang simpelnya begini: “Kalau tak dibaptis Katolik, maka orang tak bisa masuk surga” atau “orang di luar Katolik pasti masuk neraka”. Oh no! Tidak demikian! Lalu, bagaimana? KGK no. 846 mengajar kita demikian: “Kalau dirumuskan secara positif, ia [ajaran mengenai EENS] mengatakan bahwa seluruh keselamatan datang dari Kristus sebagai Kepala melalui Gereja yang adalah Tubuh-Nya.
Ungkapan EENS yang dicetuskan oleh Gereja pada masa lalu perlu dipahami dalam ungkapan positif pada masa kini. Di bawah ini poin-poinnya.
Pertama, keselamatan datang dari Sang Kristus. Tak ada Juru Selamat lain yang dapat membuat orang masuk Kerajaan Allah, selain Junjungan kita, Tuhan Yesus Kristus. Keselamatan hanya datang dari Sang Kristus sebab segala kuasa di surga dan bumi telah diserahkan oleh Allah Sang Bapa kepada-Nya. Tak ada Penyelamat lain. Hanya Sang Kristus satu-satunya.
Kedua, Sang Kristus adalah Kepala dan Gereja adalah Tubuh-Nya. Kesatuan Kepala-Tubuh ini penting dipahami. Menerima Kristus berarti juga menerima Gereja-Nya. Zaman ini ada sementara orang menerima (ajaran) Tuhan Yesus, namun tak bisa menerima Gereja-Nya, sampai-sampai ada jargon: “Jesus yes, Church no!” Yesus ya, Gereja tidak! Dalam pandangan Katolik, menerima Kristus tak bisa berdiri sendiri, melainkan perlu “sepaket” dengan menerima Gereja-Nya. Gereja didirikan oleh Kristus sebagai sarana keselamatan, dan oleh Gereja, umat manusia mengenal Kristus.
Ketiga, keselamatan yang datang dari Sang Kristus itu disampaikan kepada umat manusia melalui Gereja-Nya. Hal ini menegaskan bahwa Gereja Kristus perlu ada untuk keselamatan umat manusia. Dalam Gereja itulah, Kristus hadir bagi umat manusia. Karena itu, orang perlu masuk Gereja, dalam arti dibaptis, supaya diselamatkan oleh Kristus. Demikianlah kiranya EENS perlu dipahami dengan benar. Semoga tiga poin ringkas di atas membantu.
** Ringkas-uraian atas Katekismus Gereja Katolik (KGK) No. 846
Jumat, 02 Agustus 2019
Hari Biasa Pekan XVII - Jumat Pertama Dalam Bulan
Allah berbicara kepada manusia melalui Sabda-Nya. Doa kita berbentuk
kata-kata, baik yang dipikirkan maupun yang diucapkan. Tetapi yang
terpenting ialah bahwa hati selalu hadir di depan Dia, kepada Siapa kita
berbicara dalam doa. "Apakah doa kita dikabulkan, tidak bergantung pada
banyaknya kata-kata, tetapi pada kesungguhan jiwa kita" (Yohanes
Krisostomus, ecl. 2). ---- Katekismus Gereja Katolik, 2700 Antifon Pembuka (Mzm 81:10-11a)
Janganlah di antaramu ada allah lain dan janganlah menyembah allah asing. Akulah Tuhan Allahmu.
Doa Pembuka
Allah Bapa kekuatan kami, Engkaulah yang menentukan hari-hari hidup
seseorang. Mampukanlah kami untuk merayakan dan menguduskan hari
kebangkitan Putra-Mu dengan penuh kasih dan sukacita. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang
bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Imamat (23:1.4-11.15-16.27.34b-37)
"Hari-hari Tuhan yang harus kalian rayakan dan kalian kuduskan."
Tuhan bersabda kepada Musa, "Inilah hari-hari raya yang ditetapkan
Tuhan, hari-hari pertemuan kudus yang harus kalian maklumkan
masing-masing pada waktunya yang tetap. Dalam bulan pertama, pada
tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, adalah Paskah bagi
Tuhan. Dan hari yang kelima belas bulan itu adalah hari raya Roti Tidak
Beragi. Tujuh hari lamanya kalian harus makan roti yang tidak beragi.
Pada hari yang pertama kalian harus mengadakan pertemuan kudus.
Janganlah kalian melakukan sesuatu pekerjaan berat. Kalian harus
mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan tujuh hari lamanya. Pada
hari yang ketujuh haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kalian
melakukan suatu pekerjaan berat." Tuhan bersabda pula kepada Musa,
"Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, 'Apabila
kalian sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepada kalian, dan kalian
menuai hasilnya, maka kalian harus membawa seberkas hasil pertama dari
penuaianmu kepada imam. Dan imam itu harus mengunjukkan berkas itu di
hadapan Tuhan, supaya Tuhan berkenan akan kalian. Imam harus
mengunjukkannya pada hari sesudah sabat. Kemudian kalian harus
menghitung, mulai dari hari sesudah sabat itu, yaitu waktu kalian
membawa berkas persembahan unjukan, haruslah genap tujuh minggu. Sampai
pada hari sesudah sabat yang ketujuh harus kalian hitung lima puluh
hari. Lalu kalian harus mempersembahkan kurban sajian yang baru kepada
Tuhan. Akan tetapi tanggal sepuluh bulan ketujuh adalah Hari Perdamaian.
Kalian harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri
dengan berpuasa dan mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan. Hari
yang kelima belas bulan ketujuh itu adalah hari raya Pondok Daun bagi
Tuhan, tujuh hari lamanya. Pada hari yang pertama harus ada pertemuan
kudus. Janganlah kalian melakukan suatu pekerjaan berat. Tujuh hari
lamanya kalian harus mempersembahkan kurban api-apian dan pada hari yang
kedelapan kalian harus mengadakan pertemuan kudus dan mempersembahkan
kurban api-apian kepada Tuhan. Itulah hari raya Perkumpulan. Janganlah
kalian melakukan suatu pekerjaan berat. Itulah hari-hari raya yang
ditetapkan Tuhan, yang harus kalian maklumkan sebagai hari pertemuan
kudus untuk mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan, yaitu kurban
bakaran dan kurban sajian, kurban sembelihan dan kurban-kurban curahan,
setiap hari, sebanyak yang ditetapkan untuk hari itu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah bagi Allah, kekuatan kita.
Ayat. (Mzm 81:3-4.5-6ab.10-11ab)
1. Angkatlah lagu, bunyikanlah rebana, petiklah kecapi yang merdu,
diiringi gambus. Tiuplah sangkakala pada bulan baru, pada bulan purnama,
pada hari raya kita.
2. Sebab begitulah ditetapkan bagi Israel, suatu hukum dari Allah Yakub;
hal itu ditetapkan-Nya sebagai peringatan bagi Yusuf, waktu Ia maju
melawan tanah Mesir.
3. Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah
allah asing. Akulah Tuhan, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari
tanah Mesir.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (1Ptr 1:25) Sabda Tuhan tetap selama-lamanya. Itulah sabda yang diwartakan kepadaku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:54-58)
"Bukanlah Dia itu anak tukang kayu? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?"
Pada suatu hari Yesus kembali ke tempat asal-Nya. Di sana Ia mengajar
orang di rumah ibadat mereka. Orang-orang takjub dan berkata, "Dari mana
diperoleh-Nya hikmat itu? Bukankah Dia itu anak tukang kayu? Bukankah
ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan
Yudas? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?" Lalu mereka kecewa dan
menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati
di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." Karena
ketidakpercayaan mereka itu, maka Yesus tidak mengerjakan banyak
mukjizat di situ.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan Yesus ditolak di
kampung asalnya karena orang di Nazaret tahu baik anggota keluarga Yesus
yang adalah orang-orang sederhana. Penilaian mereka tentang Yesus
dibentuk oleh pandangan mereka tentang keluarga Yesus, dan bukan
terutama pada pribadi Yesus, bukan terutama pada kata-kata dan
perbuatan-Nya yang menggerakkan banyak orang. Pewartaan dan
perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan oleh di luar wilayah Nazareth
membuat mereka merasa kagum terhadap Yesus, tetapi tidak banyak mengubah
penilaian mereka tentang diri Yesus yang sebenarnya. Meskipun Yesus
tinggal puluhan tahun bersama mereka, tetapi mata dan hati mereka tidak
terbuka untuk menerima Yesus sebagai nabi dan Penyelamat. Karena itu
mereka menolak Yesus.
Ada bayi yang sejak dalam kandungan
telah ditolak oleh orangtuanya dengan menggugurkan mereka. Juga ada anak
yang setelah dilahirkan ditolak karena cacat dan tidak diinginkan atau
karena kemiskinan dan rasa malu, dengan membuangnya ke tempat sampah, ke
dalam jurang atau ke air sungai dan lautan lepas. Kedatangan dan
kehadiran anak-anak ini dipandang lebih sebagai ancaman dan bukan
sebagai hadiah yang menggembirakan hati. Pengalaman Yesus sendiri
mengingatkan kita untuk mengakui dan menghargai serta menerima orang
lain apa adanya, lalu memandang kehadiran mereka sebagai pemberian
Tuhan, kedatangan mereka merupakan kesempatan bagi kita untuk memperoleh
keselamatan. (BBU/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN)
Kamis, 01 Agustus 2019
Peringatan Wajib St. Alfonsus Maria de Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja
Bersama Tuhan, penebusan berlimpah. (St. Alfonsus Maria
de Liguori)
Antifon Pembuka (Mzm 131:9)
Tuhan bersabda, "Seorang imam akan Kuangkat bagi-Ku. Ia setia pada-Ku dan bertindak menurut maksud dan keinginan-Ku."
Doa Pembuka
Allah Bapa, Penyelamat Umat Manusia, Engkau selalu membangkitkan
tokoh-tokoh agung untuk menyegarkan semangat Gereja-Mu. Semoga kami
mengikuti jejak Santo Alfonsus Maria dan giat mengusahakan keselamatan
sesama, supaya kami pantas memperoleh ganjaran di surga. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan-bacaan dan Mazmur Tanggapan dari hari biasa, atau dari Rumus Umum
Gembala Umat atau Pujangga Gereja, misalnya Rm 8:1-4; Mzm
119:9.10.11.12.13.14; R:12b; Mat 5:13-19.
Bacaan dari Kitab Keluaran (40:16-21.34-38)
"Awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan menutupi Kemah Suci."
Tentang hal ikhwal Kemah Suci Musa melakukan semuanya secara tepat,
seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Dan terjadilah dalam bulan
pertama tahun kedua, pada tanggal satu bulan itu didirikanlah Kemah
Suci. Beginilah Musa mendirikan Kemah Suci itu: Ia memasang
alas-alasnya, menyusun papan-papannya, memasang kayu-kayu lintang dan
mendirikan tiang-tiangnya. Kemudian ia membentangkan atap kemah yang
menudungi Kemah Suci dan meletakkan tudung kemah di atasnya, seperti
diperintahkan Tuhan kepadanya. Lalu awan menutupi Kemah Pertemuan dan
kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci, sehingga Musa tidak dapat memasuki
Kemah Pertemuan, sebab awan itu hinggap di atas kemah dan kemuliaan
Tuhan memenuhi Kemah Suci. Setiap kali awan itu naik dari atas kemah
Suci, berangkatlah orang Israel dari tempat mereka berkemah. Tetapi jika
awan itu tidak naik, mereka pun tidak berangkat, sampai hari awan itu
naik. Sebab awan Tuhan itu berada di atas Kemah Suci pada siang hari,
dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan mata seluruh umat
Israel pada setiap tempat mereka berkemah.
Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!
Ayat. (Mzm 84:3-4.5-6a.8a.11)
1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan, jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung layang-layang mendapat
sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada
mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau
tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari
pada-Mu, langkah mereka makin lama makin tinggi.
4. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di
tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada
diam di kemah-kemah orang fasik.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Kis 16:14b)
Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Putra-Mu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:47-53)
"Ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang."
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada orang banyak, “Hal Kerajaan Surga
itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan pelbagai
jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu ditarik orang ke pantai. Lalu
mereka duduk dan dipilihlah ikan-ikan itu, ikan yang baik dikumpulkan ke
dalam pasu, yang buruk dibuang. Demikianlah juga pada akhir zaman.
Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar.
Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada
ratapan dan kertak gigi. Mengertikah kalian akan segala hal ini?”
Orang-orang menjawab, “Ya, kami mengerti.” Maka bersabdalah Yesus kepada
mereka, “Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran hal
Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang
baru dan yang lama dari perbendaharaannya.” Setelah selesai menyampaikan
perumpamaan itu, Yesus pergi dari sana.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Santo Alfonsus Maria de Liguori
ALFONSUS MARIA DE LIGUORI lahir di
Marianella, Napoli, Italia, pada 27 September 1696. Ia adalah seorang
yang jenius. Bayangkan, dalam usia 16 tahun ia telah meraih gelar Doktor
Hukum di Universitas Napoli. Setelah 3 tahun menjadi imam, pada 9
November 1732 ia mendirikan Tarekat "Sanctissimi Redemptoris".
Pada usia 66 tahun ia diangkat menjadi
Uskup Agata dan meninggal pada 1 Agustus 1787. Dibeatifikasi di Roma
pada 15 September 1816 oleh Paus Pius VII dan dinyatakan sebagai Santo
oleh Paus Gregorius XVI pada 26 Mei 1839.
Antifon Komuni (Mzm 84:11) Lebih baik satu hari di pelataran Tuhan daripada seribu hari di tempat
lain. Lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di
kemah-kemah orang fasik.
Doa Malam Allah Bapa yang Mahakuasa
dan kekal, terima kasih atas kurnia-Mu yang mengagumkan hari ini.
Sadarkanlah kami selalu untuk bersyukur atas belas kasihan-Mu yang tak
berkesudahan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Apa yang dilakukan para malaikat pada akhir zaman?
Dari perumpamaan Injil hari ini (Mat 13:47-53), Yesus menjelaskan bahwa pada akhir zaman para malaikat punya pekerjaan besar. "Malaikat-malaikat
akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar. Yang jahat lalu
mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak
gigi." (ay. 49b-50).
Berarti, pada akhir zaman akan ada pemisahan kelompok manusia, seperti halnya kelompok ikan yang baru ditangkap, "Ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang" (ay. 48).
Jadi, penghakiman terakhir
sesungguhnya hanya tindakan pemisahan saja antara manusia yang baik
(benar) dan yang tidak baik. Tindakan itu akan dilakukan para malaikat,
tentunya atas perintah Anak Manusia yaitu Yesus. (Sumber: Stefan Leks. Yesus Kristus menurut Keempat Injil, Jilid 4. Yogyakarta: Kanisius, 1993, hlm. 185)
Syalom aleikhem. Mrk. 4:41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: “Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?” Et timuerunt magno timore et dicebant ad alterutrum: “ Quis putas est iste, quia et ventus et mare oboediunt ei? ”.
Kata “mereka” di sini artinya para murid Tuhan Yesus. Dalam bahasa Yunani, kata “takut” pada ayat ini berbeda dengan terjemahan yang sama pada ayat sebelumnya. Pada ayat 40, digunakan kata “deiloi”, sedangkan pada ayat 41 “fobon”.
Kata fobon (‘takut’) bermakna ‘dikuasai ketakutan yang dahsyat namun yang bercampur dengan rasa hormat dan kekaguman serta keterpesonaan’. Ini takut yang bercampur kagum. Bahasa filsafat punya istilah untuk keadaan ini: tremendum et fascinosum. Ya, takut memang, tapi ada kagum juga. Itu seperti kita memandang gunung meletus pada waktu malam, ada ketakutan terkena lahar meleleh, namun ada kekaguman melihat “keindahan” nyala lava berpijar di tengah gelapnya malam.
Dalam keadaan takut-kagum itu, para murid saling bertanya. Seperti biasa, itu bukan pertanyaan yang butuh jawaban, itu pertanyaan retoris. Mereka baru saja mengalami bahwa Tuhan Yesus bukan manusia biasa. Mereka mulai mengerti dan berpikir-pikir mengenai siapa sesungguhnya Sang Guru. Tak mungkin manusia biasa dapat memberi perintah kepada alam, dan alam taat pada perintah itu.
Mrk. 5:1 Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa. Et venerunt trans fretum maris in regionem Gerasenorum.
Informatif ayat ini. Mereka, yaitu Tuhan Yesus dan para murid-Nya, sesudah danau tenang, tiba di tempat tujuan. Gerasa adalah nama suku atau bangsa. Jadi, daerah orang Gerasa artinya wilayah yang ditinggali bangsa Gerasa. Agaknya yang dimaksud adalah kota yang terletak di sebelah tenggara Danau Galilea, jaraknya 60-an km dari danau. Gerasa itu salah satu kota dari Dekapolis (artinya: Sepuluh Kota) yang disebut dalam Mrk. 5:20. Harap dicatat, Dekapolis dihuni orang-orang bukan Yahudi, di luar wilayah Yahudi pada umumnya.
Mrk. 5:2 Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia. Et exeunte eo de navi, statim occurrit ei de monumentis homo in spiritu immundo,
Tak hanya Tuhan Yesus sendirian yang turun dari perahu, para murid pun ikut turun meski tak explisit disebut. Pekuburan yang dimaksud berbeda dengan makam yang biasa ada di Indonesia. Pekuburan di sana adalah gua-gua yang dibuat pada tebing gunung. Kadang ada juga gua alami, tak perlu dibuat. Menguburkan mayat pada gua semacam itu adalah kebiasaan masyarakat Timur Tengah pada zaman Tuhan Yesus. Ingat juga, makam Tuhan Yesus ditutup batu karena memang bentuknya gua. Juga, makam Lazarus.
Frasa “menemui Dia” aslinya kalimat pasif “Ia didatangi”. Bentuk ini kadang dipakai untuk menjelaskan “datang dengan maksud tidak baik atau dengan tujuan memusuhi”.
Rabu, 31 Juli 2019 Peringatan Wajib St. Ignatius dari Loyola
“Keberanian untuk berdiri kokoh dalam kebenaran adalah tuntutan yang tak
terhindarkan dari mereka yang dikirim Tuhan sebagai domba diantara
serigala. “Mereka yang takut akan Tuhan tidak akan takut”, kata kitab
Sirakh (34:16). Takut akan Allah membebaskan kita dari takut akan
manusia. Ia membebaskan.” – Paus Benediktus XVI
Antifon Pembuka (Mzm 81:10-11a)
Dalam nama Yesus hendaknya setiap makhluk di surga, di bumi dan di bawah
bumi bertekuk lutut. Dan demi kemuliaan Bapa hendaknya setiap lidah
mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan.
At the name of Jesus, every knee should bend of those in heaven and on
earth and under the earth, and every tongue confess that Jesus Christ is
Lord, to the glory of God the Father. Doa Pembuka
Allah Bapa Mahamulia, untuk menyebarluaskan kemuliaan nama-Mu, Engkau
menampilkan Santo Ignasius di tengah umat. Semoga dengan bantuan dan
teladannya kami berjuang di dunia, agar memperoleh mahkota di surga.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama
dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (34:29-45)
"Melihat wajah Musa, orang-orang Israel takut mendekat."
Ketika Musa turun dari Gunung Sinai dengan membawa kedua loh hukum
Allah, ia tidak tahu bahwa kulit wajahnya bercahaya kareana ia telah
berbicara kepada Tuhan. Dan ketika Harun dan semua orang Israel melihat
Musa, tampaklah kulit wajahnya bercahaya. Maka mereka takut mendapati
dia. Tetapi Musa memanggil mereka. Lalu Harun dan para pemimpin jemaah
datang kepadanya dan Musa berbicara kepada mereka. Sesudah itu
mendekatlah semua orang Israel lalu disampaikannyalah kepada mereka
segala perintah yang diucapkan Tuhan kepadanya di atas Gunung Sinai.
Setelah Musa selesai berbicara dengan mereka, diselubunginyalah
wajahnya. Tetapi apabila Musa masuk menghadap Tuhan untuk berbicara
dengan Dia, ditanggalkannyalah selubung itu sampai ia keluar. Dan
apabila keluar, ia menyampaikan kepada orang Israel apa yang
diperintahkan kepadanya. Apabila orang Israel melihat bahwa kulit wajah
Musa bercahaya, maka Musa menyelubungi wajahnya kembali sampai ia masuk
menghadap untuk berbicara dengan Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Kuduslah Tuhan, Allah kita.
Ayat. (Mzm 99:5.6.7.9)
1. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduskanlah Ia!
2. Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara
orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada Tuhan, dan
Ia menjawab mereka.
3. Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang
pada peringatan-peringatan-Nya, dan pada ketetapan yang diberikan-Nya
kepada mereka.
4. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita!
Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1Yoh 2:5)
Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:44-46)
"Ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu."
Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak, "Hal Kerajaan Surga itu
seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu
dipendamkannya lagi. Karena sukacitanya pergilah ia menjual seluruh
miliknya, lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Surga itu
seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah
ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh
miliknya lalu membeli mutiara itu."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Pertanyaan ini tentu mudah dijawab. Bila seseorang berdekatan dengan kambing-kambing di kandang kambing, bau orang tersebut bagaimana? Ya pasti berbau kambing, orang jawa bilang: bau prengus. Contoh lain, jikalau seorang anak kecil setiap hari selama berjam-jam bergaul dan berbicara dengan preman, tentulah anak itu akan ikut; ikutan berbicara dan bersikap seperti preman itu: omong kasar. Begitulah seterusnya orang selalu terpengaruh dengan lingkungan sekitar, dengan siapa dan di mana orang itu berada.
Pada bacaan hari ini, setelah Musa berlama-lama tinggal di Gunung Sinai dari berbicara dengan Tuhan, lalu membawa kedua loh hukum Allah, kulit wajah Musa bercahaya. Kitab Keluaran memberikan alasan mengapa kulit wajah Musa bercahaya: Karena ia telah berbicara dengan Tuhan. Ternyata karena berbicara dengan Tuhan, kulit muka Musa bercahaya. Sebegitu menyilaukan cahaya wajah Musa itu sehingga orang-orang takut mendekatinya. Begitulah dinyatakan dalam Kitab Suci ketika orang berlama-lama berbicara dengan Tuhan, konkretnya: orang banyak berdoa di hadapan Tuhan akan mengalami perubahan pada wajahnya, wajahnya bercahaya. tentu bukan cahayanya itu yang penting, sebab cahaya wajah Musa lebih diakibatkan karena kekudusan Tuhan. Kekudusan Tuhan membuat Musa memiliki kedamaian dan kesucian hati yang terpancar melalui cahaya wajahnya.
Hari ini kita memperingati seorang tokoh Gereja, Santo Ignasius dari Loyola. Orang kudus ini adalah pendiri Ordo Jesuit. Dari Santo Ignasius Loyola inilah, begitu banyak orang terbantu dan tertolong hidupnya melalui Latihan Rohani yang disusunnya. Latihan Rohani mengajak orang untuk melakukan pembedaan atau penegasan roh, sehingga dapat menemukan kehendak Allah. Acara pokok penegasan roh tentulah menempatkan kita dalam suasana doa, agar Roh Kudus sendiri memimpin kita. Salah satu tempat doa yang paling indah adalah berdoa di hadapan Yesus Kristus yang hadir dalam Sakramen Mahakudus. Dan terkait dengan pengalaman Musa itu, bila kita suka berlama-lama hadir di hadapan Tuhan yang hadir dalam Sakramen Mahakudus, kita pun akan mengalami kekudusan dan kesucian Tuhan. Dan lihatlah wajah kita pun akan mulai bercahaya, bukan karena kita suci, tetapi karena kedekatan kita dengan Tuhan Yang Mahakudus berefek pada kita secara sadar atau tidak sadar, persis seperti Musa Sendiri yang tidak menyadarinya. Berdoa dan berbicara di hadapan Tuhan dalam Sakramen Mahakudus adalah sikap dan posisi paling indah bila kita sedang berdiskresi iitau mengadakan penegasan roh seperti diajarkan Santo Ignasius dari Loyola. (EM/Inspirasi Batin 2019)
Antifon Komuni (Luk 12:49)
Tuhan bersabda: Aku datang untuk melemparkan api ke bumi, dan apalagi yang Kuharapkan selain agar api itu menyala?
“Dalam kehidupan ini, jiwa tidak bertumbuh seperti badannya” (St. Teresa dari Avila)
Antifon Pembuka (Mzm 103:8.10)
Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang kesabaran-Nya dan berlimpah
kasih setia-Nya. Tak pernah memperlakukan kita setimpal dosa kita, atau
membalas kita setimpal kesalahan kita.
Doa Pembuka
Allah Bapa Yang Maharahim, Engkau tidak kelihatan tetapi selalu hadir di
tengah-tengah kami, bila kami berkumpul dalam nama-Mu. Kami mohon,
semoga kami tetap rukun dan menjadi umat-Mu yang suka akan kedamaian.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama
dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (33:7-11;34:5b-9.28)
"Tuhan bersabda kepada Musa dengan berhadapan muka."
Waktu Israel ada di padang gurun Musa mengambil sebuah kemah dan
membentangkannya jauh di luar perkemahan. Kemah itu diberi nama Kemah
Pertemuan. Setiap orang yang mencari Tuhan, pergi ke Kemah Pertemuan itu
di luar perkemahan. Apabila Musa pergi ke kemah itu, bangunlah seluruh
bangsa dan berdirilah mereka, masing-masing di pintu kemahnya, dan
mereka mengikuti Musa dengan matanya, sampai ia masuk ke dalam kemah
itu. Apabila Musa masuk ke dalam kemah itu, maka turunlah tiang awan dan
berhenti di pintu kemah lalu berbicaralah Tuhan dengan Musa di sana.
Setelah seluruh bangsa melihat, bahwa tiang awan berhenti di pintu
kemah, maka mereka bangun dan sujud menyembah, masing-masing di pintu
kemahnya. Dan Tuhan berbicara dengan Musa dengan berhadapan muka seperti
orang yang berbicara dengan temannya. Kemudian kembalilah Musa ke
perkemahan. Tetapi Yosua bin Nun, hambanya, orang yang masih muda,
tidaklah meninggalkan kemah itu. Pada suatu hari, pagi-pagi benar, Musa
naik ke Gunung Sinai. Ia menyerukan nama Tuhan. Tuhan lewat di depan
Musa sambil berseru, “Tuhan adalah Allah yang penyayang dan pengasih,
panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya; rahmat dan kesetiaan-Nya
berlimpah-limpah. Ia meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu
orang, Ia mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa. Tetapi orang yang
bersalah tidak sekali-kali Ia bebaskan dari hukuman. Dan kesalahan bapa
akan dibalaskan-Nya kepada anak-anak dan cucunya, sampai keturunan yang
ketiga dan keempat.” Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud
menyembah, serta berkata, “Jikalau aku mendapat kasih karunia di
hadapan-Mu, ya Tuhan, berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami.
Sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang berkeras kepala, tetapi ampunilah
kesalahan dan dosa kami. Ambillah kami menjadi milik-Mu.” Musa berada
di sana bersama-sama Tuhan empat puluh hari empat puluh malam lamanya,
tanpa makan roti dan tanpa minum air. Dan seluruh perjanjian, yakni
kesepuluh sabda, dituliskannya pada loh batu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Tuhan itu pengasih dan penyayang Atau: Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim
Ayat. (Mzm 103:6-7.8-9.10-11.12-13)
1. Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi semua orang yang diperas.
Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan memaklumkan
perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.
2. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah
kasih setia. Tidak terus menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia
mendendam.
3. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau
membalas kita setimpal dengan kesalahan kita. Setinggi langit dari bumi,
demikianlah besarnya kasih setia Tuhan, atas orang-orang yang takut
akan Dia!
4. Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita
dibuang-Nya. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan
sayang kepada orang-orang yang takwa. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:36-43)
"Seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman."
Pada suatu hari Yesus meninggalkan orang banyak, lalu pulang. Para murid
kemudian datang dan berkata kepada-Nya, “Jelaskanlah kepada kami arti
perumpamaan tentang lalang di ladang itu.” Yesus menjawab, “Orang yang
menaburkan benih baik ialah Anak Manusia. Ladang itu ialah dunia. Benih
yang baik adalah anak-anak Kerajaan dan lalang adalah anak-anak si
jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai
ialah akhir zaman, dan para penuai itu malaikat. Maka seperti lalang itu
dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. Anak
Manusia akan mengutus malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan
mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang
melakukan kejahatan dari dalam kerajaan-Nya. Semuanya akan dicampakkan
ke dalam dapur api. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi.
Pada waktu itulah orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam
Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan!”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Injil hari ini, menjelaskan perumpamaan tentang lalang di antara gandum. Yesus memberi tahu para murid-Nya bagaimana orang yang menabur benih yang baik adalah Anak Manusia, dan orang yang menabur lalang adalah iblis. Yesus membandingkan Kerajaan Allah
itu dengan harta yang terpendam di ladang. Orang rela menjual segalanya
dan membeli ladang itu. Kita diundang untuk mencari dan mengumpulkan
harta yang bisa bertahan hingga kekal. Itulah iman kepada Yesus. Itulah
harta yang menjadi jaminan keselamatan dan masa depan kita. Yesus mengajarkan agar kita bersabar, bahkan terhadap mereka yang bersalah dan menyusahkan kita. Sebab, dengan demikianlah kita dapat memenangkannya. Kita menjadikan semakin banyak orang diuntungkan dan mengupayakan agar sedapat mungkin tidak ada yang dirugikan. Tunggulah sampai saat panen, baru memisahkan lalang dari gandum.
Antifon Komuni (Kel 34:6)
Tuhan adalah Allah penyayang dan pengasih, panjang kesabaran-Nya dan berlimpah kasih setia-Nya.
Doa Malam
Allah Bapa Hakim Mahaadil, hanya Engkaulah yang mengadili tentang
kebaikan dan kejahatan, bila sudah tiba waktunya. Kami mohon agar
Kaulimpahi Roh-Mu, supaya kebaikan dapat berkembang dengan suburnya,
sedangkan kejahatan dan dosa tersingkir musnah. Dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami. Amin.
Syalom aleikhem.
Ada doa paling utama dalam Perayaan Ekaristi, namanya Doa Syukur Agung (istilah Latinnya: Prex Eucharistia, harafiahnya ‘Doa Ekaristi’). Doa ini menduduki tempat utama karena merupakan puncak seluruh doa-doa dalam Ekaristi, diucapkan oleh imam kepada Allah atas nama seluruh Umat Allah dan semua orang yang hadir dalam Ekaristi. Karena itu, semua umat hening mendengarkan dan menyatukan diri dengan doa imam itu.
Doa Syukur Agung adalah doa presidensial, doa yang diucapkan oleh pemimpin. Selain Doa Syukur Agung, ada tiga doa lain yang termasuk presidensial: Doa Pembuka (Collecta), Doa Persiapan Persembahan (Super Oblata), Doa Sesudah Komuni (Post Communio). Karena sifatnya presidensial, doa-doa tersebut diucapkan hanya oleh pemimpin. Maka dari itu, praktik imam yang mengajak umat turut mengucapkan doa-doa tersebut perlu dikritik.
PUMR no. 32 menetapkan, doa-doa presidensial harus dibawakan dengan suara lantang dan ucapan jelas agar tertangkap oleh jemaat. Untuk apa? PUMR nomor yang sama memberikan petunjuk: “Jemaat wajib mendengarkannya dengan penuh perhatian.” Sewaktu imam mengucapkan doa-doa presidensial, umat wajib menyimaknya supaya dapat menyatukan diri dengan doa-doa imam.
Ketika imam selesai berdoa, umat menjawab amin, artinya setuju terhadap doa-doa itu. Janganlah menyetujui apa yang tak anda dengar. Karena itu, dengar dulu, baru setuju.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati