Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
“Keluarga adalah tempat di mana orangtua mewariskan iman kepada anak-anak mereka.” (Paus Fransiskus)
Antifon Pembuka (Ul 32:12)
Tuhan sendirilah yang menentukan dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber keteguhan hati, asal Engkau mendampingi kami, kami
takkan merasa takut sedikit pun. Kami mohon, semoga kami selalu
berpegang teguh pada janji-Mu dalam keadaan bagaimana pun, karena
rahmat-Mulah yang menjadi kekuatan kami.. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami,
yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang
segala masa. Amin. Tuhan
tetap melanjutkan karya kasih-Nya kepada umat-Nya dengan melanjutkan
kepemimpinan dalam umat-Nya. Tuhan akan terus menghadirkan
pemimpin-pemimpin yang baik kepada umat-Nya.
Bacaan dari Kitab Ulangan (31:1-8)
"Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, Yosua, sebab engkau akan masuk bersama bangsa ini ke tanah perjanjian."
Musa menyampaikan pesan ini kepada seluruh bangsa Israel, “Aku sekarang
berumur seratus dua puluh tahun. Aku tidak dapat dengan giat memimpin
kalian lagi. Dan Tuhan telah bersabda kepadaku, ‘Sungai Yordan ini tidak
akan kauseberangi’. Tuhan, Allahmu, Dialah yang akan memimpin kalian
menyeberang. Dialah yang akan memunahkan bangsa-bangsa dari hadapanmu,
sehingga kalian dapat memiliki negeri mereka. Yosua akan memimpin kalian
menyeberang, sesuai dengan sabda Tuhan. Tuhan akan memperlakukan
bangsa-bangsa itu, sebagaimana Ia telah memperlakukan Sihon dan Og,
raja-raja orang Amori, yang telah dipunahkan-Nya beserta negeri mereka.
Tuhan akan menyerahkan bangsa-bangsa itu kepadamu, dan kalian harus
memperlakukan mereka tepat seperti perintah yang kusampaikan kepadamu.
Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar
karena mereka, sebab Tuhan, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai
kalian. Ia takkan membiarkan dikau dan takkan meninggalkan dikau.” Musa
lalu memanggil Yosua dan berkata kepadanya, di depan seluruh orang
Israel, “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan masuk bersama
dengan bangsa ini ke negeri yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada
nenek moyang mereka untuk memberikannya kepada mereka. Dan engkau akan
memimpin mereka sampai mereka memilikinya. Sebab Tuhan, Dia sendiri yang
akan berjalan di depanmu, Dia sendiri yang akan menyertai engkau. Dia
takkan membiarkan dikau dan takkan meninggalkan dikau. Janganlah takut
dan janganlah patah hati.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bagian Tuhan ialah umat-Nya.
Ayat. (Ul 32:3-4a.7.8.9.12; Ul: 9a)
1. Nama Tuhan akan kuserukan, berilah hormat kepada Allah kita, Gunung Batu, yang sempurna karya-Nya.
2. Ingatlah akan zaman dahulu kala, perhatikanlah tahun-tahun keturunan
yang lalu, tanyakanlah kepada ayahmu, ia akan mengisahkannya;
tanyakanlah kepada orang tua-tua, mereka akan memberitahukannya.
3. Ketika Yang Mahatinggi membagi-bagikan milik pusaka kepada para
bangsa, ketika Ia memisah-misahkan anak-anak manusia, maka Ia menetapkan
wilayah para bangsa menurut bilangan anak-anak Israel.
4. Tetapi bagian Tuhan ialah umat-Nya, Yakublah yang ditetapkan menjadi
milik bagi-Nya. Tuhan sendirilah yang menuntun dia, dan tidak ada allah
lain menyertai dia.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 1:29ab)
Terimalah beban-Ku dan belajarlah daripada-Ku, sebab aku lemah lembut dan rendah hati.
Tuhan
sangat sayang dan suka dengan orang yang rendah hati. Dari pihak Tuhan,
kerendahan hati-Nya ditunjukkan dengan selalu setia mencari anak-Nya
yang tersesat.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:1-5.10.12-14)
"Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang pun dari anak-anak ini."
Sekali peristiwa datanglah murid-murid dan bertanya kepada Yesus,
“Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” Maka Yesus memanggil
seorang anak kecil, dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, lalu
berkata, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kalian tidak bertobat dan
menjadi seperti anak kecil ini, kalian tidak akan masuk ke dalam
Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi
seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Dan
barangsiapa menyambut seorang anak kecil seperti ini dalam nama-Ku, ia
menyambut Aku. Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang pun dari
anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Malaikat-malaikat
mereka di surga selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.” Lalu
Yesus bersabda lagi, “Bagaimana pendapatmu? Jika seseorang mempunyai
seratus ekor domba dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan
meninggalkan yang 99 ekor di pegunungan lalu pergi mencari yang sesat
itu? Dan Aku berkata kepadamu, sungguh, jika ia berhasil menemukannya,
lebih besarlah kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang
kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian pula Bapamu
yang di surga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan Bagi Yesus, anak-anak
adalah "model kekudusan dan kerendahan hati" yang harus dihargai,
dihormati dan dilindungi. Mengapa model anak-anak menjadi syarat mutlak
agar dapat masuk ke dalam Kerajaan Surga? Anak-anak kecil menerima tanpa
syarat, tersenyum tanpa alasan, mengampuni dan melupakan dengan mudah,
dan menaruh kepercayaan tanpa mencoba mengetesnya terlebih dahulu,
menerima apa yang dikatakan orang-orang dewasa dengan mudah. Injil hari
ini mengharapkan kita untuk mempertimbangkan "sifat anak-anak" (bukan
sifat kekanak-kanakan) dalam hidup sebagai orang beriman. Antifon Komuni (Mat 18:4)
Bapamu di surga tidak menghendaki seorang pun anak-anak ini hilang.
Doa Malam
Tuhan Yesus, sebagaimana seorang anak dalam kesederhanaan, kepolosan dan
penuh percaya menyerahkan diri kepada Bapa, aku pun ingin berlaku
demikian. Maka, bantulah aku untuk belajar dari anak kecil agar masuk
dalam Kerajaan Surga. Amin.
Senin, 12 Agustus 2019
Hari Biasa Pekan XIX
Katakanlah kepada Allah bahwa engkau lebih baik mati seribu kali daripada berdosa satu kali saja. (St. Paulus dari Salib)
Antifon Pembuka (Mzm 148:1-2)
Pujilah Tuhan di surga! Pujilah Dia di angkasa raya! Pujilah Tuhan, semua malaikat-Nya! Pujilah Dia, seluruh bala tentaranya!
Doa Pembuka
Allah Bapa yang mahakuasa, bila para kuasa di dunia mengancam umat-Mu,
maka Engkaulah yang menolong mereka. Pada diri Yesus kami lihat
pembelaan-Mu terhadap orang kecil. Berilah kami iman yang mantap tak
tergoyahkan, dan dalam suka maupun duka tetap mengakui bahwa Engkaulah
Allah orang-orang hidup, yang selalu menyelamatkan hamba-hamba-Mu.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Ulangan (10:12-22)
"Sunatlah hatimu. Tunjukkanlah kasihmu kepada orang asing, sebab kalian pun dahulu orang asing!"
Musa berkata kepada bangsa Israel, “Hai orang Israel, apakah sekarang
yang dituntut oleh Tuhan, Allahmu, dari pada kalian? Yang dituntut-Nya
tiada lain ialah agar kalian takwa kepada Tuhan, Allahmu, hidup menurut
segala peritah-Nya, mengasihi Dia dan beribadah kepada Tuhan, Allahmu,
dengan segenap hati dan segenap jiwamu. Demi kesejahteraanmu hendaknya
kalian berpegang teguh pada perintah dan ketetapan Tuhan yang
kusampaikan kepadamu pada hari ini. Sungguh, Tuhan, Allahmulah yang
empunya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit, dan bumi
dengan segala isinya. Tetapi kepada nenek moyangmulah hati Tuhan
terpikat, sehingga Ia mengasihi mereka dan keturunan mereka, yakni
kalian, yang dipilih-Nya dari segala bangsa, seperti sekarang ini. Sebab
itu sunatlah hatimu dan jangan lagi bertegar hati. Sebab Tuhan,
Allahmulah, Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan. Allah yang agung,
kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap; yang
membela hak anak yatim dan janda dan menunjukkan kasih-Nya kepada orang
asing dengan memberikan kepadanya makanan dan pakaian. Sebab itu
haruslah kalian menunjukkan kasihmu kepada orang asing. Sebab kalian pun
dahulu adalah orang asing di tanah Mesir. Engkau harus takwa kepada
Tuhan, Allahmu. Engkau harus beribadah dan berpaut kepada-Nya, dan demi
nama-Nya engkau harus bersumpah. Dialah pokok pujianmu sebab Dialah yang
telah melakukan perbuatan-perbuatan besar di tengah-tengahmu seperti
yang telah kaulihat sendiri. Hanya tujuh puluh orang nenek moyangmu
pergi ke Mesir; tetapi sekarang ini Tuhan, Allahmu, telah membuat engkau
banyak seperti bintang-bintang di langit.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do=a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah. Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
Ayat. (Mzm 147:12-13.14-15.19-20; Ul:12a)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia
meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada
padamu.
2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau
dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan
segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan
hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala
bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Allah memanggil kita, agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus. Alleluya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (17:22-27)
"Ia akan dibunuh, tetapi Ia akan bangkit. Putra-putra raja bebas dari pajak."
Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya ada di Galilea. Ia
berkata kepada mereka, “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan
manusia; mereka akan membunuh Dia, tapi pada hari ketiga Ia akan
dibangkitkan.” Maka hati para murid itu pun sedih sekali. Ketika Yesus
dan para murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah seorang pemungut pajak
bait Allah kepada Petrus dan berkata, “Apakah gurumu tidak membayar
pajak dua dirham?” Jawab Petrus, “Memang membayar.” Ketika Petrus masuk
rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan, “Bagaimana pendapatmu,
Simon? Dari siapa raja-raja di dunia ini memungut bea dan pajak? Dari
rakyatnya atau dari orang asing?” Jawab Petrus, “Dari orang asing!” Maka
kata Yesus kepadanya, “Jadi bebaslah rakyatnya! Tetapi agar kita jangan
menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan
ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka
engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu
dan bayarlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Di Galilea, untuk kedua kalinya Yesus memberitahukan penderitaannya yang
akan dialami-Nya. Ia menyebut Diri-Nya sebagai Anak Manusia, karena Ia
akan mengalami penderitaan sebagai Manusia yang lemah, tak berdaya,
dapat merasakan sakit, tidak mampu membela diri, dan akan berhadapan
dengan maut atau kematian. Namun Ia akan mengalami semuanya ini atas
kehendak Bapa-Nya. Mengingat bahwa Guru mereka akan menderita, hati
murid-murid sangat sedih, karena mereka masih belum mengerti arti
penderitaan Yesus, Sang Mesias.
Sebagai Yahudi yang setia, Yesus pun memberikan teladan dalam membayar
pajak untuk Bait Allah. Kewajiban membayar pajak sudah ditetapkan sejak
zaman Musa (Keluaran 30:13), guna perbekalan rumah Tuhan. Yesus menyuruh
Petrus untuk memancing dan membuka mulut ikan yang pertama kali
ditangkapnya, maka ia akan menemukan mata uang 4 dirham di dalam
mulutnya. Dengan uang itulah Yesus dan Petrus membayar pajak. Melalui
sikap sederhana ini, Yesus pun menyatakan Ke-Allah-an-Nya sekaligus
kerendahan hati-Nya dalam memenuhi kewajiban keagamaan.
Sebagai murid Yesus, kita pun sedih akan derita yang akan dialami Yesus.
Akan tetapi kita harus memahami bahwa semua yang dijalankan Yesus
semata-mata melakukan kehendak Bapa-Nya. Kita pun harus meneladan sikap
Yesus, Guru kehidupan kita di dalam membayar pajak untuk kelangsungan
Bait Allah.(Renungan Harian Mutiara Iman)
Antifon Komuni (Yoh 15:13)
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
Greater love has no one than to lay down his life for his friends, says the Lord.
Syalom aleikhem. Sekarang kita bicara mengenai partisipasi umat dalam Misa. PUMR no. 34-35 memberikan petunjuk. Hakikatnya, Misa adalah perayaan “jemaat”, perayaan bersama. Kalau bersama, maka ada kebersamaan. Segala sesuatu di dalamnya dibangun dan dipetik bersama, perlu ada partisipasi dua pihak: imam (pemimpin) dan umat.
Dialog antara pemimpin dan umat sangat penting, demikian juga aklamasi-aklamasi. Dialog dalam Misa tak pernah basa-basi, melainkan sarana membina dan memperdalam kebersamaan antara imam dan umat. Jawaban “amin” umat yang penuh keyakinan akan menguatkan iman si imam, dan pernyataan “Tuhan bersamamu” dari imam yang penuh keyakinan, sebaliknya, akan menguatkan iman umat yang hadir. Ini bukan soal lahiriah, melainkan batiniah.
Umat beriman harus menunjukkan partisipasi aktif. Salam imam, doa imam, dialog dari imam harus dijawab dengan sungguh-sungguh dan penuh keyakinan. Umat yang tak menjawab atau ogah-ogahan menjawab sungguh suatu kekurangan. Sebaliknya, imam yang asal-asalan berseru sungguh kecacatan juga.
Sejatinya, kemeriahan, kedalaman isi, dan kesakralan suatu Misa dibentuk oleh perihal yang tampaknya remeh itu: dialog, salam, aklamasi antara imam dan umat. Contoh sederhana dan pribadi, “amin” anda yang penuh keyakinan saat terima Tubuh Kristus menggetarkan jiwa saya sebagai imam yang menerimakan Sakramen Mahakudus. Sekian.
Hari Minggu Biasa XIX Kamu
“ditanam dan dibangun dalam Yesus Kristus, kokoh dalam iman”
(bdk. Kol 2:7). Perkataan dari surat St. Paulus tersebut ditulis
untuk menanggapi kebutuhan khusus jemaat di kota Kolose. Komunitas
itu diancam oleh tren budaya tertentu yang membuat umat beriman
menjauhi Injil. Konteks budaya kita, sahabat muda terkasih, seperti
yang terjadi pada jemaat di Kolose lampau. Memang, ada arus
pemikiran sekuler yag bertujuan meminggirkan Allah dalam kehidupan
masyarakat dengan mengajukan dan mengupayakan untuk membuat “surga”
tanpa-Nya. Namun pengalaman memberitahu kita bahwa dunia tanpa Allah
menjadi “neraka”: penuh dengan keegoisan, keluarga yang rusak,
kebencian di antara individu dan bangsa, dan kurangnya kasih sayang,
sukacita dan harapan yang besar. .... Namun beberapa orang Kristen
membiarkan diri mereka dihasut oleh sekulerisme atau ditarik oleh
arus religius yang menjauhkan mereka dari iman kepada Yesus Kristus.
Ada juga mereka yang, walau tidak takluk terhadap bujukan tersebut,
namun semata-mata membiarkan iman mereka menjadi dingin, dengan
dampak negatif yang tak terhindarkan dalam kehidupan moral mereka.
(Paus Benediktus XVI, 6 Agustus 2010)
Antifon Pembuka (Mzm
74:20.19.22.23/PS 329)
Ingatlah akan
perjanjian-Mu, ya Tuhan, dan janganlah Engkau lupakan umat-Mu yang
tertindas. Bangkitlah ya Tuhan, belalah perkara-Mu, janganlah Engkau
lupakan seruan orang yang mencari Engkau.
Look
to your covenant, O Lord, and forget not the life of your poor ones
for ever. Arise, O God, and defend your cause, and forget not the
cries of those who seek you.
Respice,
Domine, in testamentum tuum, et animas pauperum tuorum ne derelinquas
in finem: exsurge Domine, et iudica causam tuam: et ne obliviscaris
voces quærentium te.
Mzm.Ut
quid Deus repulisti in finem: iratus est furor tuus super oves pascuæ
tuæ?
Doa Pembuka
Allah
Bapa, pencipta alam semesta dan segala yang hidup, Engkau membangun
kota-Mu di tengah-tengah kami. Penuhilah kami dengan semangat
kegiatan untuk membangun dunia baru, yang Kaupercayakan kepada kami.
Semoga kami siap sedia bila tiba saatnya Engkau menyempurnakan
segalanya dengan cinta kasih-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh
Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab
Kebijaksanaan (18:6-9)
"Dengan satu tindakan
yang sama Engkau telah menghukum para lawan dan serentak memuliakan
kami."
Malam
pembebasan telah diberitahukan lebih dahulu kepada nenek moyang
kami, supaya mereka benar-benar insaf akan sumpah yang mereka
percayai dan menjadi berbesar hati. Maka inilah yang menjadi harapan
umat-Mu, yakni keselamatan orang benar dan kebinasaan para musuh.
Sebab dengan satu tindakan yang sama Engkau telah menghukum para
lawan dan serentak memuliakan kami, setelah kami Kaupanggil
kepada-Mu. Diam-diam anak-anak suci dari orang yang baik
mempersembahkan kurban dan dengan sehati mereka membebankan kepada
dirinya kewajiban ilahi ini: orang-orang suci akan sama-sama ambil
bagian baik dalam hal-hal yang baik maupun dalam bahaya. Dan dalam
pada itu mereka sudah mulai mendengungkan lagu-lagu pujian para
leluhur.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada
Allah.
Mazmur Tanggapan do = g, 2/4, PS 840
Ref.
Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah
Tuhanku.
atau Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku
bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya.
Ayat.
(Mzm 33:1.12.18-19.20.22; Ul:12b)
1. Bersorak-sorailah
dalam Tuhan, hai orang-orang benar, sebab memuji-muji itu layak bagi
orang jujur. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa
yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya.
2. Sungguh, mata
Tuhan tertuju kepada mereka yang bertakwa, kepada mereka yang
berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari
maut,
dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
3.
Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita.
Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami
berharap kepada-Mu.
Bacaan dari Surat kepada Orang
Ibrani (11:1-2.8-19)
"Ia
menanti-nantikan kota yang beralas kokoh, yang dikarenakan dan
dibangun oleh Allah sendiri."
Saudara-saudara, iman adalah dasar
dari segala yang kita harapkan dan bukti dari segala yang tidak kita
lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek
moyang kita. Karena iman, Abraham taat ketika ia dipanggil untuk
berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya; ia
berangkat tanpa mengetahui tempat yang ia tuju. Karena iman, ia diam
di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing, dan di
situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi
ahli waris janji yang satu itu. Sebab ia menanti-nantikan kota yang
beralas kokoh, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah sendiri.
Karena iman pula Abraham dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan
anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia yakin bahwa Dia,
yang memberikan janji itu, setia. Itulah sebabnya dari satu orang
yang malahan telah mati pucuk terpancar keturunan besar seperti
bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak
terhitung banyaknya. Dalam iman, mereka semua ini telah mati sebagai
orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi hanya
dari jauh mereka melihatnya; mereka melambai-lambai kepadanya dan
mengakui bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.
Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan bahwa mereka dengan
rindu mencari suatu tanah air. Andaikata dalam hal itu mereka ingat
akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup
mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ. Tetapi yang mereka
rindukan adalah tanah air yang lebih baik, yaitu tanah air surgawi.
Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah
mempersiapkan sebuah kota bagi mereka. Karena iman Abraham
mempersembahkan Ishak, tatkala ia dicobai. Ia, yang telah menerima
janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun
kepadanya telah dikatakan, Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang
akan disebut keturunanmu. Abraham percaya bahwa Allah berkuasa
membangkitkan orang sekalipun mereka sudah mati! Dan dari sana ia
seakan-akan telah menerimanya kembali.
Demikianlah sabda
Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil do = f,
4/4, PS 960 Ref. Alleluya, alleluya,
alleluya Ayat. (Mat 24:42a.44) Berjaga-jagalah
dan bersiaplah, karena kamu tidak tahu pada hari mana Anak Manusia
akan datang.
Inilah Injil Yesus Kristus
menurut Lukas (12:32-48)
"Hendaklah kamu siap
sedia."
Sekali peristiwa berkatalah Yesus
kepada murid-murid-Nya, “Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil!
Karena Bapamu telah berkenan memberi kamu Kerajaan-Nya. Juallah
segala milikmu dan berilah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang
tidak dapat menjadi tua, suatu harta di surga yang tidak akan habis,
yang tidak dapat didekati pencuri, dan yang tidak dirusakkan ngengat.
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Hendaklah
pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Hendaklah kamu
seperti orang yang menanti-nantikan tuannya pulang dari pesta nikah,
supaya jika tuannya itu datang dan mengetuk pintu, segera dapat
dibukakan pintu. Berbahagialah hamba yang didapati tuannya sedang
berjaga ketika ia datang: Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan
mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia
akan datang melayani mereka. Dan apabila ia datang pada tengah malam
atau pada dinihari, dan mendapati mereka berlaku demikian, maka
berbahagialah hamba itu.Tetapi camkanlah ini baik-baik! Jika tuan
rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan
rumahnya dibongkar. Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak
Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangka-sangka.” Petrus
bertanya, “Tuhan, kami sajakah yang Kaumaksudkan dengan perumpamaan
ini, ataukah juga semua orang?” Jawab Tuhan, “Siapakah pengurus
rumah yang setia dan bijaksana, yang akan diangkat oleh tuannya
menjadi kepala atas semua hambanya untuk membagikan makanan kepada
mereka pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya
sedang melakukan tugasnya, ketika tuan itu datang. Aku berkata
kepadamu: Sungguh, tuan itu akan mengangkat dia menjadi pengawas
segala miliknya. Tetapi jika hamba itu jahat dan berkata dalam
hatinya, Tuanku tidak datang-datang. Lalu ia mulai memukuli
hamba-hamba lain, pria maupun wanita, dan makan minum serta mabuk,
maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak
disangka-sangkanya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan tuan
itu akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang
tidak setia. Hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi tidak
mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki
tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. Tetapi barangsiapa tidak
tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang seharusnya
mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Barangsiapa
diberi banyak, banyak pula dituntut dari padanya. Dan barangsiapa
dipercaya banyak lebih banyak lagi yang dituntut dari padanya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U.
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
ANUGERAH
IMAN BAGI YANG SETIA
Kita sering begitu
sibuk dan cemas tentang hal-hal di dunia ini sehingga kita lupa
mengejar harta yang berikutnya, "harta yang tak ada habisnya di
surga sehingga tidak ada pencuri yang dapat mencapai atau ngengat
menghancurkan." Dalam bekerja begitu keras , ada di antara kita
yang jatuh ke dalam perangkap lain untuk mengejar setiap hiburan dan
pelarian kecil untuk mengimbangi dedikasi tersebut. Sementara itu,
kita dengan mudah melupakan tujuan kita yang sebenarnya dan hubungan
nyata yang harus kita bina setiap hari dengan Allah, Bapa kita, yang
mengasihi kita .
Banyak orang
merasa bahwa hidup mereka seolah-olah tidak memiliki makna. Mereka
sudah berusaha mati-matian untuk menumbuhkan imannya, tetapi
seolah-olah hidup ini tidak menunjukkan perkembangan yang bermakna.
Mereka kecewa terhadap Tuhan yang mereka imani. Mereka menolak
kehadiran Tuhan dalam hidup mereka. Mereka memilih jalan mereka
sendiri tanpa bantuan Tuhan.Tentu saja situasi seperti ini
menunjukkan bahwa orang kurang bertekun dalam imannya akan Tuhan.
Tuhan menuntut ketekunan dan kesetiaan kepada-Nya. Tuhan ingin agar
orang beriman itu tetap bertahan di dalam imannya. Iman yang tidak
mudah luntur oleh berbagai tantangan dan godaan. Dalam bacaan kedua kita diingatkan bahwa, “Iman
adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari
segala sesuatu yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan
kesaksian kepada nenek moyang kita.” (Ibr 11:1-2). Iman menjadi
dasar pengharapan akan sesuatu yang tidak kita lihat, dan iman itu
timbul dari kesaksian tentang kebenaran. Karena yang memberikan
kesaksian tersebut pertama- tama adalah Allah sendiri melalui Kristus
dan para rasul-Nya, maka kita mempunyai alasan yang kuat untuk percaya.
Sebab jika kesaksian diberikan oleh manusia, maka kita tidak dapat yakin
akan kebenaran sepenuhnya, namun jika Allah sendiri yang memberikan
kesaksian tersebut, maka kita dapat yakin akan kebenarannya.
Dengan
demikian iman berhubungan dekat dengan ketaatan. Tak heranlah bahkan di
Alkitab sendiri Rasul Paulus mengajarkan tentang keduanya sekaligus,
yaitu tentang “ketaatan iman” (Rom16:26 ; lih. Rom1:5 ; 2 Kor 10:5-6)
kepada Tuhan. Maka Katekismus Gereja Katolik mengajarkan:
KGK
1814 Iman adalah kebajikan ilahi, olehnya kita percaya akan Allah dan
segala sesuatu yang telah Ia sampaikan dan wahyukan kepada kita dan apa
yang Gereja kudus ajukan supaya dipercayai. Karena Allah adalah
kebenaran itu sendiri. Dalam iman “manusia secara bebas menyerahkan
seluruh dirinya kepada Allah” (Dei Verbum 5). Karena itu, manusia
beriman berikhtiar untuk mengenal dan melaksanakan kehendak Allah.
“Orang benar akan hidup oleh iman” (Rom 1:17); Iman yang hidup “bekerja
oleh kasih” (Gal 5:6). Sebagai orang
beriman, apa yang mesti kita buat? Orang beriman mesti selalu setia
mengembangkan imannya kepada Tuhan. Orang beriman mesti selalu
menemukan cara-cara yang terbaik dalam menumbuhkembangkan imannya.
Untuk itu, dibutuhkan suatu kesetiaan dan ketekunan dalam berproses
menghidupi iman akan Tuhan.
Antifon Komuni (Mzm
142:12,14)
Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem! Ia
mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik.
O
Jerusalem, glorify the Lord, who gives you your fill of finest
wheat.
Atau (Yoh 6:51)
Roti
yang Kuberikan ialah Daging-Ku untuk kehidupan dunia, Sabda
Tuhan.
The bread that I will give, says the
Lord, is my flesh for the life of the world.
“Laurensius cinta akan Kristus di dalam hidup dan mengikuti-Nya di dalam maut” (St. Agustinus)
Antifon Pembuka
Santo Laurensius menyerahkan diri demi Gereja. Karena itu, pantas
menderita sebagai saksi iman dan menghadap Tuhan Yesus Kristus dengan
sukacita.
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
Doa Pembuka
Allah Bapa, cahaya abadi yang cemerlang, karena cinta kasih ang
berapi-api, Santo Laurensius menjadi pelayan-Mu yang setia dan martir-Mu
yang mulia. Semoga kami mengasihi yang dikasihinya dan melaksanakan
yang diajarkannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (9:6-10)
"Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita."
Saudara-saudara, orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit pula.
Sebaliknya orang yang menabur banyak akan menuai banyak pula. Hendaklah
masing-masing memberi menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati
atau terpaksa. Sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan
sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada
kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu, malah
berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Seperti ada tertulis, “Ia
murah hati, orang miskin diberi-Nya derma, kebenaran-Nya tetap untuk
selama-lamanya.” Dia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk
dimakan, Dia jugalah yang akan menyediakan benih bagi kamu; Dialah yang
akan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman.
Ayat. (Mzm 112:1-2.5-6.7-8.9)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan
segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang
benar akan diberkati.
2. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan
segala urusan dengan semestinya. Orang jujur tidak pernah goyah; ia akan
dikenang selama-lamanya.
3. Ia tidak takut kepada kabar buruk, hatinya tabah, penuh kepercayaan
kepada Tuhan. Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia mengalahkan
para lawannya.
4. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan. Bait pangantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 8:12bc)
Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan, tetapi mempunyai terang hidup.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (12:24-26)
"Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa."
Menjelang akhir hidup-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau
biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji
saja; tetapi jika mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa
mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya. Tetapi barangsiapa
tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup
yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikuti Aku, dan di
mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa
melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan
Hari
ini kita memperingati St. Laurensius seorang diakon dan martir.
Laurensius adalah pelayan setia Paus Sixtus II (abad III). Tugasnya
adalah mengelola harta benda Gereja untuk dibagikan kepada kaum fakir
miskin. Ketika Paus Sixtus dipenjara oleh penguasa Roma, Laurensius juga
menemaninya. Namun, ketika penguasa Roma ingin merebut harta kekayaan
Gereja yang dikelolanya, Laurensius segera membagi-bagikannya kepada
fakir miskin. Penguasa Roma pun marah; Laurensius dibakar hidup-hidup
dan wafat sebagai martir. Kemartiran Laurentius menjadi benih subur bagi
pertumbuhan iman umat pada waktu itu.
Pesta Santo Laurensius, Diakon dan
Martir, hari ini merupakan kesempatan baik bagi kita untuk mengenangkan
semangat pengabdiannya yang tangguh kepada Gereja. Ia melindungi harta
milik Gereja dari perampokan dan perampasan, kemudian membagikan
kepada orang-orang miskin. Ia sangat perhatian kepada orang-orang
miskin dan menganggapnya sebagai kekayaan Gereja. Ia gugur sebagai
martir dengan meninggalkan contoh yang luhur kepada kita, yakni
keteguhan dalam mengabdi Gereja dan kecintaannya kepada orang-orang
miskin yang membutuhkan pertolongan. Dua hal yang amat penting untuk
dimiliki dan dihayati sebagai panggilan oleh seluruh warga Gereja.
Antifon Komuni (Yoh 12:26)
Barangsiapa mengabdi Aku, harus mengikuti Aku, dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada.
Syalom aleikhem. Edisi lalu menulis tentang extra Ecclesia nulla salus (EENS). Jika pengertian anda mengenai itu belum tuntas, silakan ulangi baca edisi lalu supaya edisi ini tampak lebih jelas.
Ajaran EENS mengatakan hal-hal berikut: (1) keselamatan datang hanya dari Sang Kristus; (2) adanya kesatuan antara Kristus Sang Kepala dan Gereja Sang Tubuh; (3) Gereja perlu ada untuk keselamatan. Karena itu, Gereja yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik menegaskan bahwa andaikata ada orang yang benar-benar tahu bahwa Gereja Katolik didirikan oleh Yesus Kristus sebagai upaya yang perlu, namun orang itu tidak masuk ke dalamnya atau tinggal di dalamnya, ia tidak dapat disselamatkan. Hal ini diajarkan melalui KGK no. 846 dan Lumen Gentium (LG) no. 14.
Ada dua keadaan yang dijelaskan di atas: pertama, “masuk Gereja”; kedua, “tetap tinggal di Gereja”. Apa maksudnya? Masuk ke dalam Gereja artinya menerima baptisan seperti yang dikehendaki oleh Kristus dan diajarkan oleh Para Rasul melalui Gereja-Nya. Masuk Gereja artinya dibaptis. Tetap tinggal artinya tetap menjadi orang Katolik, tetap setia dalam baptisan itu. Orang yang tak mau masuk tak dapat diselamatkan. Orang yang tak mau tetap tinggal juga tak dapat diselamatkan.
Mengenai itu, KGK mencatatkan klausul “andaikata ada orang yang benar-benar tahu”. Pengetahuan alias pemahaman mengenai Gereja Katolik sebagai upaya yang diciptakan Tuhan Yesus sebagai sarana keselamatan menjadi syarat penting di sini. Siapakah orang yang benar-benar tahu? Ya, mereka yang mencari kebenaran dengan sungguh-sungguh tentu saja. By the way, pengetahuan yang dimaksud bukan sekadar pengetahuan kognitif, melainkan pengetahuan mendalam hingga tahap keyakinan dan lalu iman. “Benar-benar tahu” bermakna benar-benar mengimani bahwa Gereja Kristus itu perlu untuk keselamatan.
Bagi orang yang demikian, pilihannya ada dua. Pertama, jika orang itu belum anggota Gereja, ia haruslah masuk Gereja, yaitu dibaptis menjadi pengikut Kristus. Kedua, jika ia sudah anggota Gereja, haruslah ia tetap bertahan menjadi anggota Gereja dalam kesetiaan iman. Dan, Gereja Katolik mengajarkan, jika itu terpenuhi, ia dapat diselamatkan oleh Sang Kristus.
Tak Kenal Kristus
Di sisi lain, Gereja Katolik mengajarkan hal berikut juga: hal itu tidak berlaku bagi orang yang tanpa kesalahan sendiri tidak mengenal Kristus dan Gereja-Nya. Kutipan dari LG no. 16 kiranya membantu: “Sebab mereka yang tanpa bersalah tidak mengenal Injil Kristus dan Gereja-Nya, tetapi dengan hati tulus mencari Allah, dan berkat pengaruh rahmat berusaha melaksanakan kehendak-Nya yang mereka kenal melalui suara hati dengan perbuatan nyata, dapat memperoleh keselamatan kekal.”
Ajaran ini menyatakan bahwa orang yang tidak kenal Kristus dan Gereja-Nya dapat memperoleh keselamatan kekal. Kok bisa? Ajaran EENS perlu diingat lagi di sini: keselamatan datang dari Kristus. Jadi, orang yang tidak kenal Kristus itu selamat oleh karena Kristus yang menyelamatkan dia sebagai Juru Selamat.
Sabarlah, edisi berikutnya kita bahas lebih dalam persoalan ini agar menjadi makin jelas dan menyeluruh. Sementara, sekian.
** Uraian atas Katekismus Gereja Katolik (KGK) No. 846-847
“Ketika anda menerima kehendak Allah dalam setiap aspek kehidupan
anda, anda akan menemukan bahwa Allah memberikanmu kekuatan, keberanian,
dan martabat yang bergema sampai ke surga. Hal ini bergema sampai ke
surga karena mereka tidak berada jauh darinya. Surga segera berada di
dalam hati anda” – Mother Angelica
Antifon Pembuka (Mzm 77:13.15)
Aku hendak menyebut-nyebut segala karya-Mu dan merenungkan segala
perbuatan-Mu. Engkaulah Allah yang melakukan keajaiban. Engkau telah
menyatakan kuasa-Mu di antara para bangsa.
Doa Pembuka
Allah yang Mahakuasa, Engkaulah sumber dan asal segala yang baik.
Bangkitkanlah dalam diri kami kasih akan Dikau dan tambahkanlah iman
kami. Semoga Engkau memupuk benih-benih yang baik dalam diri kami dan
memeliharanya sampai menghasilkan buah. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepan-jang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Ulangan (4:32-40)
"Allah mengasihi leluhurmu dan memilih keturunan mereka."
Dalam perjalanan di padang gurun Musa berkata kepada bangsa Israel,
“Cobalah tanyakan, dari ujung langit ke ujung langit, tentang zaman
dahulu, sebelum engkau ada, sejak saat Allah menciptakan manusia di atas
bumi, apakah pernah terjadi sesuatu yang demikian besar, atau apakah
pernah terdengar sesuatu seperti ini? Pernahkah suatu bangsa mendengar
suara Allah, yang bersabda dari tengah-tengah api, seperti yang
kaudengar dan engkau tetap hidup? Atau pernahkah suatu allah mencoba
datang mengambil baginya suatu bangsa dari tengah-tengah bangsa lain
dengan cobaan, dengan tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat serta
peperangan, dengan tangan yang kuat dan lengan perkasa, dan dengan
kedahsyatan yang besar, seperti yang dilakukan Tuhan, Allahmu, bagimu di
Mesir, di depan matamu? Engkaulah yang diperkenankan melihat semuanya
itu supaya engkau tahu, bahwa Tuhanlah Allah, dan tiada allah lain
kecuali Dia. Dari langit Ia membiarkan engkau mendengar suara-Nya, untuk
mengajar engkau. Di bumi Ia memperlihatkan kepadamu api-Nya yang besar,
dan dari tengah-tengah api itu engkau telah mendengar sabda-sabda-Nya.
Karena Ia mengasihi leluhurmu dan memilih keturunan mereka, maka Ia
sendiri telah membawa engkau keluar dari Mesir dengan kekuatan-Nya yang
besar. Ia akan menghalau dari hadapanmu bangsa-bangsa yang lebih besar
dan lebih kuat daripadamu. Ia akan membawa engkau masuk ke dalam negeri
mereka, dan memberikan negeri itu kepadamu, menjadi milik pusakamu,
seperti yang terjadi sekarang ini. Sebab itu ketahuilah pada hari ini
dan camkanlah, bahwa Tuhanlah Allah di langit di atas dan di bumi di
bawah, tiada yang lain. Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya
yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baiklah keadaanmu dan
keadaan anak-anakmu di kemudian hari. Maka engkau akan hidup lama di
tanah yang diberikan Tuhan Allahmu kepadamu untuk selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku hendak mengingat karya-karya Tuhan.
Ayat. (Mzm 77:12-13.14-16.21; Ul: 12a)
1. Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan Tuhan, ya, aku hendak
mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala. Aku hendak
menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan
perbuatan-perbuatan-Mu.
2. Ya Allah, jalan-Mu adalah kudus! Allah manakah yang begitu besar
seperti Allah kami? Engkaulah Allah yang melakukan keajaiban; Engkau
telah menyatakan kuasa-Mu di antara bangsa-bangsa.
3. Dengan lengan-Mu Engkau telah menebus umat-Mu, bani Yakub dan bani
Yusuf. Engkau telah menuntun umat-Mu seperti kawanan domba, dengan
perantaraan Musa dan Harun Kautuntun mereka. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:10)
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (16:24-28)
"Setiap orang akan dibalas setimpal dengan perbuatannya."
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Setiap orang
yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal diri, memikul salibnya, dan
mengikuti Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, akan
kehilangan nyawanya. Tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku,
ia akan memperolehnya. Apa gunanya bagi seseorang jika ia memperoleh
seluruh dunia, tetapi kehilangan nyawanya? Apakah yang dapat
diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab Anak Manusia akan datang
dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat-Nya. Pada waktu itu
Ia akan membalas setiap orang setimpal dengan perbuatannya. Aku berkata
kepadamu: Sungguh, di antara orang-orang yang hadir di sini ada yang
tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja
dalam Kerajaan-Nya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Yesus mengajukan syarat
bagi orang yang ingin mengikuti-Nya, yaitu mengingkari diri, memanggul
salib, dan mengikuti Dia. Mengingkari
diri adalah memusatkan hidup bukan pada diri sendiri tetapi pada Tuhan.
Syarat ini penting karena dalam kehidupan, kita seringkali punya
rencana-rencana indah bagi usaha, karier, atau bahkan masa depan
anak-anak kita, termasuk jodohnya kelak. Namun, kadang ada hal-hal di
luar kita yang menghancurkan rencana-rencana itu. Hal ini bisa membuat
kita frustasi dan putus asa, karena diri kitalah yang menjadi pusat dari
ini semua. Maka, betapa pentingnya kita menjadikan Tuhan sebagai pusat
hidup kita.
Menyangkal itu tidak selamanya negatif. Sehubungan dengan religiusitas, menyangkal dianggap sebagai
salah satu tindakan yang sangat tidak terpuji. Orang tersebut dianggap
tidak setia dan tidak berani menunjukkan sikap beriman pada
religiusitasnya. Namun Yesus malah mengatakan bahwa syarat menjadi murid-Nya
adalah berani menyangkal. Tetapi, yang disangkal bukan hal-hal yang
datang dari luar diri, melainkan diri sendiri. Syarat ini dikatakan
Yesus kepada murid-Nya, Petrus, saat ia menegur-Nya waktu mengatakan
bahwa Ia akan pergi ke Yerusalem untuk menanggung banyak penderitaan
dan bahkan kematian.
Ajakan Yesus menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Dia adalah
cara bagaimana kita tetap bertahan dalam pelayanan meskipun tidak
dihargai. Dengan demikian, kita tetap mengorbankan seluruh diri kita
yaitu waktu, tenaga, pikiran, hati dan bahkan nyawa kita sendiri. Bentuk
pelayanan yang seperti inilah yang bisa dikatakan pelayanan yang
sungguh-sungguh murah hati dan tidak memperhitungkan perasaan dan
kepentingan pribadi karena sebuah pelayanan yang murah hati tidak pernah
menghitung-hitung untung dan rugi atau suka dan tidak suka. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mat 16:24)
Siapa yang hendak menjadi pengikut-Ku, harus menyangkal diri, memanggul salibnya dan mengikuti Aku.
Doa Malam Allah Bapa, terima kasih atas kemurahan hati-Mu atas kekuatan yang
Kauberikan kepada kami untuk menyangkal, memanggul salib, dan mengikuti
Engkau. Semoga permenungan hari ini membantu kami untuk membuka hati dan
pikiran kami supaya dalam pelayanan kami bertekun dalam damai meskipun
menghadapi berbagai kesulitan, tantangan, dan penolakan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati