Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Seri Liturgi NYANYI DALAM MISA HUT RI Syalom aleikhem. Dalam liturgi Gereja Katolik di Indonesia, HUT R.I. dirayakan sebagai solemnitas (‘hari raya’) sesuai keputusan MAWI (kini KWI, Konferensi Waligereja Indonesia) 1972. Kemerdekaan negeri ini pantaslah disyukuri dalam liturgi sebagai rahmat ilahi. Di beberapa tempat, Misa disemarakkan dengan nyanyian wajib nasional khas 17-an: Hari Merdeka, Berkibarlah Benderaku, Andika Bayangkari, dsb. Kalau mau patuh pada tata tertib liturgi Katolik yang sah, nyanyian wajib nasional tak cocok dinyanyikan dalam Misa. Mengapa? Sederhana, setidaknya ada dua jawaban: pertama, Misa bukan upacara bendera atau acara kenegaraan; kedua, nyanyian liturgi berbeda dengan nyanyian nasional. Berikut ini penjelasannya. Misa itu kurban Kristus, juga perjamuan Tuhan. Misa adalah syukur yang agung atas karya Kristus. Dalam Misa, yang utama adalah Kristus; ini berbeda dengan upacara kenegaraan. Sungguh mabok kalau dalam Misa, Kristus “tak disebut” dalam aneka nyanyian yang dilantunkan. Nyanyian wajib nasional tak menyebut Kristus sama sekali; itu namanya gak nyambung. Mari mengerti, suatu nyanyian diciptakan untuk tujuan tertentu. Nyanyian profan, pop, juga nyanyian rohani sekalipun tak begitu saja bisa dipakai untuk liturgi karena diciptakan bukan untuk liturgi. Intinya, dalam liturgi, nyanyian pun doa kepada Allah yang kita sembah. Tak elok kalau asal nyanyi dan asal lagu (khususnya waktu Misa HUT R.I. nanti). Bukan Campur Aduk Umat Katolik di Indonesia juga berbangsa dan bernegara. Setiap orang Katolik harus nasionalis seperti wejangan Yang Mulia Soegijapranata, Uskup Semarang semasa revolusi: “100% Katolik, 100% Indonesia (harafiah: patriotik, cinta bangsa).” Yang diminta semuanya 100%. Mencampuradukkan Misa dan hal kebangsaan begitu saja malah menjadikan keduanya tidak 100%, jadi setengah-setengah tidak jelas. Lalu, bagaimana supaya Misa tetap Misa (100% Katolik) dan hal kebangsaan mendapat tempat (100% Indonesia)? Dalam ilmu liturgi, ada yang disebut “paraliturgi”. Paraliturgi adalah tata cara buatan yang mirip-mirip (seakan-akan) liturgi. Paraliturgi diadakan di luar liturgi. Dalam hal Misa, paraliturgi dibuat sebelum atau sesudah Misa. Ini dia! Paraliturgi dapat menjadi solusi untuk Misa HUT R.I. supaya Misa tetap benar sesuai norma Gereja Katolik sekaligus hal kebangsaan mendapat porsi. Kalau mau menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, paraliturgi adalah tempatnya. Contoh paraliturgi: Umat berkumpul di halaman gereja menyanyikan lagu kebangsaan, mendengarkan pembacaan proklamasi dan sejarah singkat bangsa, mendengarkan wejangan atau kisah dari veteran perang, dsb. Sesudah itu, umat berarak masuk ke dalam gereja, lalu Misa dirayakan dengan tertib liturgi. Dengan itu, kita bisa menjadi “100% Katolik, 100% Indonesia” (dalam hal peribadatan). Akhir kalam, tempatkanlah hal tertentu pada porsinya yang pas, dan pilahlah dengan pertimbangan yang matang, janganlah campur aduk belepotan gara-gara ingin berkebangsaaan. Ingatlah, berkebangsaan tak berarti merusak kesakralan liturgi. Ada caranya kok, paraliturgi di atas salah satu contoh. Pilah dengan jernih, bukan asal campur saja. Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Syalom aleikhem. Mrk. 5:11 Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan, Erat autem ibi circa montem grex porcorum magnus pascens;
Ayat ini cukup jelas. Sedikit penjelasan: babi-babi itu bukan babi liar, melainkan babi peliharaan. Adanya babi mempertegas keterangan sebelumnya bahwa itu wilayah orang non-Yahudi. Di wilayah orang Yahudi, tak ada ternak babi sebab babi adalah hewan najis dan haram menurut agama Yahudi.
Mrk. 5:12 lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: “Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!” et deprecati sunt eum dicentes: “ Mitte nos in porcos, ut in eos introeamus ”.
Setan-setan terus melanjutkan permohonan mereka kepada Tuhan Yesus. Mereka tak ingin diusir dari wilayah itu, sedangkan Tuhan sudah memerintahkan agar mereka keluar dari orang yang mereka rasuki. Kini mereka minta izin-Nya agar boleh merasuki babi-babi.
Mrk. 5:13 Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya. Et concessit eis. Et exeuntes spiritus immundi introierunt in porcos. Et magno impetu grex ruit per praecipitium in mare, ad duo milia, et suffocabantur in mari.
Kalimat yang diterjemahkan “mengabulkan permintaan mereka” harafiahnya berbunyi “mengizinkan mereka”. Artinya, setan-setan bisa berpindah dari orang ke babi bukan atas kuasa mereka sendiri, melainkan atas izin Tuhan. Pindahnya mereka ke babi bisa mungkin terjadi ketika Tuhan memberi izin. Jumlah babi dijelaskan: 2.000 kurang lebih. Karena kemasukan roh-roh jahat, babi-babi itu hilang kendali sehingga, dapat dibayangkan, berlarian tanpa arah yang jelas dan akibatnya mereka kecemplung ke danau. Mati semua.
Mrk. 5:14 Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi. Qui autem pascebant eos, fugerunt et nuntiaverunt in civitatem et in agros; et egressi sunt videre quid esset facti.
Melihat kejadian itu, para gembala babi lari. Apa maksudnya? Tentu saja itu kejadian luar biasa: babi yang banyak jumlahnya menjadi liar tak terkendali dan mati kecemplung ke danau. Tentulah para penjaga babi ketakutan menyaksikan peristiwa “aneh”. Mereka lari “pulang”. Kalimat selanjutnya merinci bahwa para penjaga menceritakan kejadian yang mereka telah lihat kepada orang-orang di kota dan kampung sekitar. Kota yang dimaksud mungkin Gerasa sebagai kota utama.
Setelah mendengar penuturan para penjaga, orang-orang Gerasa dan sekitarnya keluar dari tempat mereka dan menuju ke tempat di mana terjadi peristiwa yang melibatkan Tuhan Yesus, orang yang kerasukan, babi-babi, dan para penjaga babi, serta roh-roh jahat. Mudah dibayangkan, orang-orang itu ingin membuktikan kebenaran cerita para penjaga babi: “Benarkah? Ayo kita lihat bersama dan buktikan.”
Pembebasan dan keselamatan. Dengan salib-Nya yang mulia, Kristus telah
memperoleh keselamatan bagi semua manusia. Ia telah membebaskan mereka
dari dosa yang membelenggu mereka. "Kristus telah memerdekakan kita"
(Gal 5:1). Di dalam Dia kita mengambil bagian dalam "kebenaran" yang
memerdekakan (Yoh 8:32). Kepada kita diberi Roh Kudus, dan "di mana ada
Roh Allah, di situ ada kemerdekaan" (2 Kor 3:17), demikian Santo Paulus
mengajarkan. Sejak sekarang kita bermegah bahwa "kita telah masuk ke
dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah" (Rm 8:21). --- Katekismus
Gereja Katolik, 1741
Antifon Pembuka (Mzm 136:1.24)
Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik. Kekal abadi kasih setia-Nya.
Ia membebaskan kita dari musuh kita. Kekal abadi kasih setia-Nya.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahamurah hati, yang ada pada kami Engkaulah yang memberi,
segala yang kami miliki, kami terima berkat kemurahan hati-Mu. Semoga
kami meluhurkan misteri, bahwasanya Engkau telah menciptakan kami dan
penuh belas kasih terhadap siapa pun yang menyerukan nama-Mu. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami,
yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Yosua
kembali mengingatkan akan sejarah keselamatan Tuhan kepada umat Allah
agar mereka selalu ingat dan setia kepada Allah. Kita juga perlu
merenungkan karya Tuhan dalam sejarah hidup kita.
Bacaan dari Kitab Yosua (24:1-13)
"Aku telah mengambil bapamu dari Mesopotamia; mengeluarkan engkau dari Mesir; dan menuntun engkau masuk ke tanah perjanjian."
Menjelang wafatnya Yosua mengumpulkan semua suku Israel di Sikhem.
Dipanggilnya orang tua-tua, para kepala, hakim, dan para pengatur
pasukan Israel. Mereka semua berdiri di hadapan Allah. Maka berkatalah
Yosua kepada mereka, “Beginilah sabda Tuhan, Allah Israel, ‘Dahulu kala
nenek moyangmu yakni Terah, ayah Abraham dan Nahor, tinggal di seberang
Sungai Efrat. Mereka beribadah kepada allah lain. Tetapi Aku mengambil
Abraham, bapamu, dari seberang Sungai Efrat, dan menyuruh dia
menjelajahi seluruh tanah Kanaan. Aku melipatgandakan keturunannya dan
memberinya Ishak. Kepada Ishak Kuberikan Yakub dan Esau. Esau Kuberi
pegunungan Seir sebagai miliknya, sedang Yakub serta anak-anaknya pergi
ke Mesir. Lalu Aku mengutus Musa dan Harun, dan memukul Mesir dengan
tulah yang Kulakukan di tengah-tengah mereka. Kemudian Aku membawa
kalian keluar. Setelah Aku membawa nenek moyangmu keluar dari Mesir dan
kalian sampai ke laut, lalu orang Mesir mengejar nenek moyangmu dengan
kereta dan pasukan berkuda ke Laut Teberau. Sebab itu mereka
berteriak-teriak kepada Tuhan. Maka Ia membuat kegelapan antara kalian
dan orang Mesir dan mendatangkan air laut atas orang Mesir, sehingga
tenggelamlah mereka. Dengan mata kepalamu sendiri kalian telah melihat,
apa yang Kulakukan terhadap Mesir. Sesudah itu kalian lama tinggal di
padang gurun. Aku membawa kalian ke negeri orang Amori yang diam di
seberang Sungai Yordan, dan ketika mereka berperang melawan kalian,
mereka Kuserahkan ke dalam tanganmu, sehingga kalian menduduki
negerinya, sedangkan mereka Kupunahkan dari hadapanmu. Ketika itu Balak
bin Zipor, raja Moab, bangkit berperang melawan orang Israel. Disuruhnya
memanggil Bileam bin Beor untuk mengutuki kalian. Tetapi Aku tidak mau
mendengarkan Bileam, sehingga ia pun malahan memberkati kalian.
Demikianlah Aku melepaskan kalian dari tangan Balak. Setelah kalian
menyeberangi Sungai Yordan dan sampai ke Yerikho, maka para warga kota
itu berperang melawan kalian, dan juga orang Amori, orang Feris, orang
Kanaan, orang Het, orang Girgasi, orang Hewi dan orang Yebus. Tetapi
mereka semua Kuserahkan ke dalam tanganmu. Kemudian Aku melepaskan
tabuhan mendahului kalian, dan binatang-binatang ini menghalau mereka
dari depanmu, seperti Aku telah menghalau kedua raja Amori. Sungguh,
bukanlah pedangmu dan bukan pula panahmu yang menghalau mereka.
Demikianlah Kuberikan kepadamu negeri yang kalian duduki tanpa
membangunnya. Juga Kuberikan kepadamu kebun-kebun anggur dan kebun-kebun
zaitun yang kalian makan buahnya, meskipun bukan kalian yang
menanamnya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan (Mzm 136:1-3.16-18.21-22.24)
P. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!
U. Kekal abadi kasih setia-Nya.
P. Bersyukurlah kepada Allah segala allah.
U. Kekal abadi kasih setia-Nya.
P. Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan!
U. Kekal abadi kasih setia-Nya.
P. Kepada Dia yang memimpin umat-Nya melalui padang gurun!
U. Kekal abadi kasih setia-Nya.
P. Kepada Dia yang memukul kalah raja-raja yang besar!
U. Kekal abadi kasih setia-Nya.
P. Dan membunuh raja-raja yang mulia.
U. Kekal abadi kasih setia-Nya.
P. Dan memberikan tanah mereka menjadi milik pusaka.
U. Kekal abadi kasih setia-Nya.
P. Milik pusaka kepada Israel, hamba-Nya!
U. Kekal abadi kasih setia-Nya.
P. Yang membebaskan kita dari para lawan kita.
U. Kekal abadi kasih setia-Nya.
Bait pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (1Tes 2:13)
Sambutlah pewartaan ini sebagai sabda Allah, bukan sebagai perkataan manusia. Tuhan
selalu menginginkan akan kesetiaan dalam mencintai dan terus berjuang
mempertahankan ikatan cinta kasih yang kita pilih. Walaupun, bakal
banyak ujian untuk setia pada orang yang kita cintai.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (19:3-12)
"Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kalian menceraikan istrimu, tetapi semula tidak demikian."
Pada suatu hari datanglah orang-orang Farisi kepada Yesus, untuk
mencobai Dia. Mereka bertanya, “Apakah diperbolehkan orang menceraikan
isterinya dengan alasan apa saja?” Yesus menjawab, “Tidakkah kalian
baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia, sejak semula menjadikan mereka
pria dan wanita? Dan Ia bersabda, ‘Sebab itu pria akan meninggalkan ayah
dan ibunya, dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi
satu daging.’ Demikianlah mereka itu bukan lagi dua, melainkan satu.
Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan
manusia.” Kata mereka kepada Yesus, “Jika demikian, mengapa Musa
memerintahkan untuk memberi surat cerai jika orang menceraikan
isterinya?” Kata Yesus kepada mereka, “Karena ketegaran hatimu Musa
mengizinkan kalian menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah
demikian. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Barangsiapa menceraikan
isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan wanita lain, ia
berbuat zinah’.” Maka murid-murid berkata kepada Yesus, “Jika demikian
halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin.” Akan
tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Tidak semua orang dapat mengerti
perkataan ini, hanya mereka yang dikaruniai saja. Ada orang yang tidak
dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya; dan ada
orang yang dijadikan demikian oleh orang lain; dan ada orang yang
membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri, demi Kerajaan Surga.
Siapa yang dapat mengerti, hendaklah ia mengerti.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Injil hari
ini berbicara tentang kesetiaan. Kesetiaan selalu berhubungan dengan
pengorbanan, sebab tidak ada kesetiaan tanpa pengorbanan. Dalam
perkawinan Gereja Katolik yang bersifat monogam dan tak terceraikan,
kesetiaan adalah "bahan bakar" untuk mencapai tujuan dari sebuah
perkawinan. Sebagai bahan bakar, tentunya kesetiaan mutlak dibutuhkan
untuk menggerakkan roda kehidupan sebuah keluarga. Jika Anda
berkeluarga: Apakah Anda setia kepada pasangan Anda?(RUAH)
Antifon Komuni (Mzm 136:26, 23, 24)
Bersyukurlah kepada Allah semesta alam! Dialah yang
mengingat kita dalam kerendahan kita. Dialah yang membebaskan kita dari
pada lawan.
"Apa yang tampak di dalam diri Penyelamat kita diwujudkan dalam sakramen-sakramen-Nya. (St. Leo Agung)
Antifon Pembuka (Mat 18:22)
Bukan hanya sampai tujuh kali harus kauampuni saudaramu, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
Bacaan ini hanya berlaku di Indonesia.
Doa Pembuka
Allah Bapa Maharahim, Engkau mengikat perjanjian dengan kami, perjanjian
pengampunan melalui Yesus Putra-Mu. Kami mohon, perkenankanlah kami
mewujudkan belas kasih-Mu itu dalam kerukunan dan kebaikan kepada
sesama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang
hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala
masa. Amin.
Kuasa Allah mengatasi alam semesta. Allah bisa mengerjakan segala
sesuatu di luar nalar dan kemampuan natural biasa. Kekuasaan yang
demikian inilah yang dialami oleh Israel sepanjang perjalanan
penyelamatan mereka. Itulah salah satu yang menandai kemahakuasaan
Allah.
Bacaan dari Kitab Yosua (3:7-10a.11.13-17)
"Tabut perjanjian Tuhan akan mendahului kalian menyeberangi Sungai Yordan."
Tuhan bersabda kepada Yosua, “Pada hari inilah Aku mulai membesarkan
namamu di mata seluruh orang Israel, supaya mereka tahu, seperti dahulu
Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau. Maka
perintahkanlah kepada para imam pengangkat tabut perjanjian, demikian,
‘Setelah kalian sampai ke tepi air Sungai Yordan, haruslah kalian tetap
berdiri di tengah Sungai Yordan.’” Yosua lalu berkata kepada orang
Israel, “Datanglah mendekat dan dengarkanlah sabda Tuhan, Allahmu.” Lalu
ia menyambung, “Dari hal inilah akan kalian ketahui, bahwa Allah yang
hidup ada di tengah-tengah kalian. Sungguh, tabut perjanjian Tuhan
semesta bumi akan mendahului kalian masuk ke Sungai Yordan. Begitu kaki
para imam pengangkat tabut perjanjian Tuhan semesta bumi berhenti di
dalam air sungai, maka air Sungai Yordan itu akan terputus; air yang
turun dari hulu akan berhenti mengalir dan menjadi bendungan.” Ketika
bangsa Israel berangkat dari tempat perkemahan untuk menyeberangi Sungai
Yordan, para imam pengangkat tabut perjanjian itu berjalan di depan.
Segera sesudah para imam pengangkat tabut sampai ke Sungai Yordan, dan
para imam itu menginjakkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu, maka
berhentilah air mengalir. Padahal waktu itu musim panen, dan selama
musim panen air sungai selalu meluap. Air yang turun dari hulu naik
menjadi bendungan di kejauhan di dekat Adam, yaitu kota yang terletak di
sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba, yakni Laut Asin,
terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa Israel di hadapan
Yerikho. Tetapi para imam pegangkat tabut perjanjian Tuhan tetap berdiri
di tanah yang kering, di tengah-tengah Sungai Yordan, sedang seluruh
bangsa Israel menyeberang di tanah yang kering, sampai mereka semua
selesai menyeberangi Sungai Yordan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 822
Ref. Pujilah Allah alleluya, alleluya
atau Alleluya
Ayat. (Mzm 114:1-2.3-4.5-6)
1. Pada waktu Israel keluar dari Mesir, di kala kaum keturunan Yakub
keluar dari bangsa yang asing bahasanya, maka Yehuda menjadi tempat
kudus-Nya, dan Israel wilayah kekuasaan-Nya.
2. Laut melihatnya, lalu melarikan diri, dan Sungai Yordan berbalik ke
hulu. Gunung-gunung melompat-lompat seperti domba jantan, dan
bukit-bukit seperti anak domba.
3. Ada apa, hai laut, sehingga engkau melarikan diri, hai Yordan,
sehingga engkau berbalik ke hulu? Ada apa, hai gunung-gunung, sehingga
kamu melompat-lompat seperti domba jantan, hai bukit-bukit, sehingga
kamu seperti anak domba?
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 119:135; 2/4)
Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
Pengampunan yang sempurna adalah pengampunan yang tiada batas.
Pengampunan seperti ini, mungkin tak pernah bisa dikerjakan oleh
manusia, namun telah ditunjukkan oleh Allah sendiri, Sang Maha
Pengampun. Yesus mengundang pendengar-Nya untuk menjadi bagian dari
pengampunan sempurna ini.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:21 - 19:1)
"Aku berkata kepadamu, "Bukan hanya sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali kalian harus mengampuni."
Sekali peristiwa datanglah Petrus kepada Yesus dan berkata, “Tuhan,
sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa
terhadapku? Sampai tujuh kalikah?” Yesus menjawab, “Bukan hanya sampai
tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” Sebab hal
Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang hendak mengadakan
perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan
perhitungan, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu
talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunasi hutangnya, raja
lalu memerintahkan, supaya ia beserta anak isteri dan segala miliknya
dijual untuk membayar utangnya. Maka bersujudlah hamba itu dan menyembah
dia, katanya, “Sabarlah dahuu, segala utangku akan kulunasi.”
Tergeraklah hati raja oleh belas kasih akan hamba itu sehingga hamba itu
dibebaskannya, dan utangnya pun dihapusnya. Tetapi ketika hamba itu
keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berutang seratus dinar
kepadanya. Kawan itu segera ditangkap dan dicekik, katanya, “Bayarlah
utangmu!” Maka sujudlah kawan itu dan minta kepadanya, “Sabarlah dahulu,
utangku itu akan kulunasi.” Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya
ke dalam penjara sampai semua utangnya ia lunasi. Melihat itu
kawan-kawannya yang lain sangat sedih, lalu menyampaikan segala yang
terjadi kepada tuan mereka. Kemudian raja memerintahkan memanggil orang
itu dan berkata kepadanya, “Hai hamba jahat! Seuruh utangmu telah
kuhapuskan oleh karena engkau memohonnya. Bukankah engkau pun harus
mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?” Maka marahlah
tuannya dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo, sampai ia melunasi
seluruh utangnya. Demikian pula Bapa-Ku di surga akan berbuat
terhadapmu, jika kalian tidak mengampuni saudaramu dengan segenap
hatimu. Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya berangkatlah Ia dari
Galilea, dan tiba di daerah Yudea, di seberang Sungai Yordan.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Manusia telah banyak melakukan dosa berat dan seharusnya Allah
menghukumnya. Tetapi Allah tidak melakukannya jika orang itu datang dan
memohon ampun. Ia mau berbalik dari dosanya dan mau hidup baru. Sebagai
manusia baru, Allah juga menuntut agar kita tidak hanya bertobat tetapi
mau mewujudkannya di dalam kehidupan yang konkret. Karena Allah telah
mengampuni kita, kita pun harus mengampuni orang yang bersalah kepada
kita (bdk. Ef 4:32)
Doa Malam
Ya Yesus, Putera Allah yang hidup, betapa hati-Mu mudah tergerak oleh
belas kasih terhadap orang yang letih lesu dan berbeban berat. Tuhan,
nyatakanlah pula belas kasihan-Mu atas kami agar malam ini kami dapat
beristirahat dengan nyenyak dan disingkirkan dari segala gangguan. Amin.
Syalom aleikhem. Mrk. 5:8 Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: “Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!” Dicebat enim illi: “ Exi, spiritus immunde, ab homine ”.
Teranglah sekarang mengapa roh jahat bertingkah seperti diceritakan pada ayat 6-7. Ayat ini memberitahu kita bahwa Tuhan Yesus sudah lebih dulu bicara kepada si setan dengan kalimat langsung yang berupa perintah agar roh jahat keluar dari orang yang dirasukinya.
Kalau disusun ulang, diparafrasakan, supaya lebih jelas alurnya, ayat 6-8 dapat menjadi demikian: “Ketika orang yang kerasukan itu melihat Yesus dari jauh, ia berlari menemui Yesus dan bersujud di hadapan-Nya. Yesus berkata kepadanya, ‘Roh jahat, keluarlah dari orang ini.” Mendengar perkataan Yesus, orang itu berteriak dengan keras begini, ‘Yesus, Putra Allah Yang Mahatinggi, apa urusan-Mu denganku? Demi Allah, saya mohon jangan membuat saya menderita.’”
Dengan demikian, alur ayat 6-8 menjadi jelas karena kronologis. Memang ayat-ayat itu aslinya tidak disusun dengan kronologis, melainkan dengan pola adegan kilas balik. Sesekali Injil memang berbuat demikian, ada adegan-adegan yang dibuat kilas balik. Untuk membacanya, perlu kesabaran dan ketelitian. Karena itu, pentinglah membaca ayat-ayat Alkitab berulang-ulang, bolak-balik.
Mrk. 5:9 Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: “Siapa namamu?” Jawabnya: “Namaku Legion, karena kami banyak.” Et interrogabat eum: “ Quod tibi nomen est? ”. Et dicit ei: “ Legio nomen mihi est, quia multi sumus ”.
Tuhan bertanya kepada orang itu, maksudnya kepada roh jahat yang merasukinya. Orang itu menjawab bahwa namanya Legion. Ini bukan nama si orang, melainkan nama roh jahat, dan bukan nama diri melainkan nama satu kumpulan. Di situ ada keterangan “karena kami banyak”; kata “kami” menunjuk pada roh jahat yang ternyata berjumlah banyak. Jadi, yang merasuki orang itu tak hanya satu setan.
Kejadiannya adalah roh-roh jahat itu menjawab pertanyaan Tuhan dengan memakai suara orang yang dirasukinya. Dengan ini, jelaslah mengapa digunakan kata “ia” dan “kami”: yang bicara satu orang yang suaranya ditimbulkan oleh roh-roh jahat, karena itu mereka menyebut diri “kami”. Legion itu istilah bahasa Latin untuk menyebut kumpulan prajurit Romawi yang berjumlah 6.000 orang. Apakah benar jumlah setan yang merasuk itu 6.000? Entahlah. Yang jelas, banyak.
Mrk. 5:10 Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu. Et deprecabatur eum multum, ne se expelleret extra regionem.
Janganlah bingung dengan “ia” dan “kami” pada ayat-ayat ini. Ayat 10 menyebut “ia” yang merujuk pada orang yang kerasukan; jadi, tunggal. Kata “ia” menunjukkan bahwa roh-roh jahat yang banyak jumlahnya itu memakai suara orang yang kerasukan untuk menyampaikan maksud mereka.
Kata yang diterjemahkan “dengan sangat” aslinya berbunyi polla yang harafiahnya ‘berkali-kali’, Latinnya multum yang harafiahnya ‘banyak’. Roh-roh jahat itu memohon-mohon terus dan terus kepada Tuhan Yesus agar Beliau tak mengusir mereka dari daerah itu. Ini menyiratkan bahwa roh-roh jahat itu takut dikembalikan ke tempat asal mereka. Mereka memohon-mohon agar tetap boleh “menguasai” wilayah itu. Sekaligus, ini pengakuan tersirat akan kuasa Tuhan Yesus atas mereka.
Peringatan Wajib St. Maksimilianus Maria Kolbe, Imam – Martir
Kebencian bukanlah kekuatan yang membangun. Hanya kasih merupakan kekuatan yang membangun (St. Maksimilianus Maria Kolbe)
Antifon Pembuka (Mat 25: 34, 40)
Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, sabda Tuhan. Amin Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk
salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah
melakukannya untuk Aku.
Come, you blessed of my Father, says the Lord. Amen I say to you:
Whatever you did for one of the least of my brethren, you did it for me.
Doa Pembuka
Ya Allah, Santo Maximilianus Maria Kolbe telah mengorbankan dirinya demi
kehidupan dan kebahagiaan sesamanya. Semoga kami juga rela berkorban
dan berbagi kasih bagi sesama sehingga kebahagiaan pun mewarnai hidup
kami bersama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami,
yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Ulangan (34:1-12)
"Musa tutup usia sesuai dengan sabda Tuhan, dan tiada lagi seorang nabi seperti dia yang muncul."
Pada waktu akan meninggal, naiklah Musa dari dataran Moab ke pegunungan
Nebo, yakni ke puncak Pisga, yang berhadapan dengan Yerikho. Di sana
Tuhan memperlihatkan kepada Musa seluruh negeri Kanaan: daerah Gilead
sampai ke kota Dan, seluruh Naftali, tanah Efraim dan Manasye, seluruh
tanah Yehuda sampai laut sebelah barat, Tanah Negeb dan Lembah Yordan,
lembah Yerikho, kota pohon kurma itu, sampai Zoar. Dan bersabdalah Tuhan
kepadanya, "Inilah negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham,
Ishak dan Yakub: 'Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri ini.'
Engkau boleh melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan
menyeberang ke sana." Lalu tutup usialah Musa, hamba Tuhan, di sana di
tanah Moab, sesuai dengan sabda Tuhan. Ia dikuburkan oleh Tuhan di suatu
lembah di tanah Moab, di hadapan Bet-Peor, dan sampai hari ini tidak
ada orang yang tahu kuburnya. Musa berumur seratus dua puluh tahun
ketika ia meninggal dunia; matanya belum kabur dan kekuatannya belum
hilang. Orang Israel menangisi Musa di dataran Moab tiga puluh hari
lamanya. Maka berakhirlah hari-hari tangis perkabungan karena Musa itu.
Dan Yosua bin Nun dipenuhi dengan roh kebijaksanaan, sebab Musa telah
menumpangkan tangan atasnya. Sebab itu orang Israel taat kepada Yosua
dan melakukan seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa. Tetapi tiada
lagi seorang nabi yang bangkit di antara orang Israel seperti Musa yang
dikenal Tuhan dengan berhadapan muka. Betapa hebatnya segala tanda dan
mukjizat yang dilakukan Musa atas perintah Tuhan di tanah Mesir terhadap
Firaun dan semua pegawainya serta seluruh negerinya. Betapa hebatnya
segala perbuatan megah dan tindakan dahsyat yang dilakukan Musa di depan
seluruh bangsa Israel.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Allah, yang mempertahankan jiwa kami hidup.
Ayat. (Mzm 66:1-3a.5.8.16-17)
1. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah
kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah
kepada Allah, "Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu."
2. Pergilah dan lihatlah karya-karya Allah; Ia dahsyat dalam
perbuatan-Nya terhadap manusia. Pujilah Allah kami, hai para bangsa, dan
perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya!
3. Marilah, dengarkanlah, hai kamu sekalian yang takwa pada Allah, aku
hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku. Kepada-Nya aku
telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan
pujian. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:15-20)
"Jika saudaramu yang berbuat dosa mendengarkan teguranmu, engkau telah mendapatnya kembali."
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Apabila
saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia
mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak
mendengarkan dikau, bawalah seorang atau dua orang lain, supaya atas
keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.
Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada
jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia
sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Aku
berkata kepadamu: Sungguh, apa yang kalian ikat di dunia ini akan
terikat di surga, dan apa yang kalian lepaskan di dunia ini akan
terlepas di surga. Dan lagi Aku berkata kepadamu, jika dua orang di
antaramu di dunia ini sepakat meminta apa pun, permintaan mereka itu
akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di surga. Sebab di mana ada dua atau
tiga orang berkumpul demi nama-Ku, Aku hadir di tengah-tengah mereka."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Hari ini Gereja memperingati Santo Maximilianus Maria Kolbe. Lahir pada
tahun 1894 dengan nama Raymond Kolbe. Ia seorang biarawan Fransiskan
Conventual Polandia yang mengajukan diri untuk dihukum mati guna
menggantikan seorang yang tak dikenal di kamp konsentrasi Nazi di
Auschwitz Polandia. Dia digelari Kudus oleh Gereja pada tanggal 10
Oktober 1982 oleh Paus Yohanes Paulus II.
Komunitas itu memiliki kekuatan besar. Yesus menunjukkan kekuatan itu, "Jika dua sepakat meminta apa pun, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku di surga."
Selain itu, dua atau tiga orang saksi membuat suatu perkara dipandang
sah secara hukum. Hal ini juga menyangkut apa yang perlu diikat dan
dilepaskan oleh para pengikut Kristus. Maka, komunitas adalah sumber
rahmat Tuhan, jika hidup sehati sejiwa. Jika hati para penghuninya
'sepakat'.
Dalam pelbagai cara Yesus hadir di
dalam Gereja-Nya; di dalam Sabda-Nya, di dalam doa Gereja-Nya, "Kristus
selalu mendampingi Gereja-Nya terutama dalam kegiatan-kegiatan
liturgis. Ia hadir dalam Kurban Misa, baik dalam pribadi pelayan,
“karena yang sekarang mempersembahkan diri melalui pelayanan imam sama
saja dengan Dia yang ketika itu mengorbankan Diri di kayu salib, maupun terutama dalam (kedua) rupa Ekaristi. Dengan kekuatan-Nya Ia
hadir dalam Sakramen-sakramen sedemikian rupa, sehingga bila ada orang
yang membaptis, Kristus sendirilah yang membaptis. Ia hadir dalam Sabda-Nya, sebab Ia sendiri bersabda bila Kitab suci
dibacakan dalam Gereja. Akhirnya Ia hadir, sementara Gereja memohon dan
bermazmur karena Ia sendiri berjanji : bila dua atau tiga orang
berkumpul dalam nama-Ku, di situlah Aku berada di antara mereka (Mat
18:20)." (KV II, Konstitusi tentang Liturgi Suci, No. 7) - EM/INSPIRASI BATIN
Antifon Komuni (Yoh 15:13)
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
Greater love has no one than to lay down his life for his friends, says the Lord.
“Keluarga adalah tempat di mana orangtua mewariskan iman kepada anak-anak mereka.” (Paus Fransiskus)
Antifon Pembuka (Ul 32:12)
Tuhan sendirilah yang menentukan dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber keteguhan hati, asal Engkau mendampingi kami, kami
takkan merasa takut sedikit pun. Kami mohon, semoga kami selalu
berpegang teguh pada janji-Mu dalam keadaan bagaimana pun, karena
rahmat-Mulah yang menjadi kekuatan kami.. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami,
yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang
segala masa. Amin. Tuhan
tetap melanjutkan karya kasih-Nya kepada umat-Nya dengan melanjutkan
kepemimpinan dalam umat-Nya. Tuhan akan terus menghadirkan
pemimpin-pemimpin yang baik kepada umat-Nya.
Bacaan dari Kitab Ulangan (31:1-8)
"Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, Yosua, sebab engkau akan masuk bersama bangsa ini ke tanah perjanjian."
Musa menyampaikan pesan ini kepada seluruh bangsa Israel, “Aku sekarang
berumur seratus dua puluh tahun. Aku tidak dapat dengan giat memimpin
kalian lagi. Dan Tuhan telah bersabda kepadaku, ‘Sungai Yordan ini tidak
akan kauseberangi’. Tuhan, Allahmu, Dialah yang akan memimpin kalian
menyeberang. Dialah yang akan memunahkan bangsa-bangsa dari hadapanmu,
sehingga kalian dapat memiliki negeri mereka. Yosua akan memimpin kalian
menyeberang, sesuai dengan sabda Tuhan. Tuhan akan memperlakukan
bangsa-bangsa itu, sebagaimana Ia telah memperlakukan Sihon dan Og,
raja-raja orang Amori, yang telah dipunahkan-Nya beserta negeri mereka.
Tuhan akan menyerahkan bangsa-bangsa itu kepadamu, dan kalian harus
memperlakukan mereka tepat seperti perintah yang kusampaikan kepadamu.
Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar
karena mereka, sebab Tuhan, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai
kalian. Ia takkan membiarkan dikau dan takkan meninggalkan dikau.” Musa
lalu memanggil Yosua dan berkata kepadanya, di depan seluruh orang
Israel, “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan masuk bersama
dengan bangsa ini ke negeri yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada
nenek moyang mereka untuk memberikannya kepada mereka. Dan engkau akan
memimpin mereka sampai mereka memilikinya. Sebab Tuhan, Dia sendiri yang
akan berjalan di depanmu, Dia sendiri yang akan menyertai engkau. Dia
takkan membiarkan dikau dan takkan meninggalkan dikau. Janganlah takut
dan janganlah patah hati.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bagian Tuhan ialah umat-Nya.
Ayat. (Ul 32:3-4a.7.8.9.12; Ul: 9a)
1. Nama Tuhan akan kuserukan, berilah hormat kepada Allah kita, Gunung Batu, yang sempurna karya-Nya.
2. Ingatlah akan zaman dahulu kala, perhatikanlah tahun-tahun keturunan
yang lalu, tanyakanlah kepada ayahmu, ia akan mengisahkannya;
tanyakanlah kepada orang tua-tua, mereka akan memberitahukannya.
3. Ketika Yang Mahatinggi membagi-bagikan milik pusaka kepada para
bangsa, ketika Ia memisah-misahkan anak-anak manusia, maka Ia menetapkan
wilayah para bangsa menurut bilangan anak-anak Israel.
4. Tetapi bagian Tuhan ialah umat-Nya, Yakublah yang ditetapkan menjadi
milik bagi-Nya. Tuhan sendirilah yang menuntun dia, dan tidak ada allah
lain menyertai dia.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 1:29ab)
Terimalah beban-Ku dan belajarlah daripada-Ku, sebab aku lemah lembut dan rendah hati.
Tuhan
sangat sayang dan suka dengan orang yang rendah hati. Dari pihak Tuhan,
kerendahan hati-Nya ditunjukkan dengan selalu setia mencari anak-Nya
yang tersesat.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:1-5.10.12-14)
"Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang pun dari anak-anak ini."
Sekali peristiwa datanglah murid-murid dan bertanya kepada Yesus,
“Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” Maka Yesus memanggil
seorang anak kecil, dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, lalu
berkata, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kalian tidak bertobat dan
menjadi seperti anak kecil ini, kalian tidak akan masuk ke dalam
Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi
seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Dan
barangsiapa menyambut seorang anak kecil seperti ini dalam nama-Ku, ia
menyambut Aku. Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang pun dari
anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Malaikat-malaikat
mereka di surga selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.” Lalu
Yesus bersabda lagi, “Bagaimana pendapatmu? Jika seseorang mempunyai
seratus ekor domba dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan
meninggalkan yang 99 ekor di pegunungan lalu pergi mencari yang sesat
itu? Dan Aku berkata kepadamu, sungguh, jika ia berhasil menemukannya,
lebih besarlah kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang
kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian pula Bapamu
yang di surga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan Bagi Yesus, anak-anak
adalah "model kekudusan dan kerendahan hati" yang harus dihargai,
dihormati dan dilindungi. Mengapa model anak-anak menjadi syarat mutlak
agar dapat masuk ke dalam Kerajaan Surga? Anak-anak kecil menerima tanpa
syarat, tersenyum tanpa alasan, mengampuni dan melupakan dengan mudah,
dan menaruh kepercayaan tanpa mencoba mengetesnya terlebih dahulu,
menerima apa yang dikatakan orang-orang dewasa dengan mudah. Injil hari
ini mengharapkan kita untuk mempertimbangkan "sifat anak-anak" (bukan
sifat kekanak-kanakan) dalam hidup sebagai orang beriman. Antifon Komuni (Mat 18:4)
Bapamu di surga tidak menghendaki seorang pun anak-anak ini hilang.
Doa Malam
Tuhan Yesus, sebagaimana seorang anak dalam kesederhanaan, kepolosan dan
penuh percaya menyerahkan diri kepada Bapa, aku pun ingin berlaku
demikian. Maka, bantulah aku untuk belajar dari anak kecil agar masuk
dalam Kerajaan Surga. Amin.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati