Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
“Hendaknya pedang Roh, yaitu firman Allah, diam berlimpah-limpah dalam mulut dan hatimu” (St. Albertus dari Yerusalem)
Antifon Pembuka (Mzm 111:10)
Pangkal kebijaksanaan adalah takut akan Tuhan, semua orang yang
mengamalkannya memiliki budi bahasa baik. Dia disanjung sepanjang masa.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahabaik, perkenankanlah kami memperhatikan anugerah yang
telah Kauberikan melalui Yesus Putra-Mu terkasih. Sebab Dialah Tuhan,
Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup
dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Berapa pun usia seseorang, tidak menjadi penghalang untuk terus maju dan
berjuang dalam kesempurnaan hidup. Karena kesempurnaan hidup itulah
yang menentukan keselamatan seseorang dan bukan usianya.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (4:12-16)
"Awasilah dirimu dan awasilah ajaranmu; dengan demikian engkau menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau."
Saudara terkasih, jangan seorang pun menganggap dirimu rendah karena
engkau masih muda. Jadilah teladan bagi orang-orang beriman, dalam
perkataan dan tingkah laku, dalam kasih, kesetiaan dan kesucianmu.
Sementara itu, sambil menunggu kedatanganku, bertekunlah dalam membaca
Kitab Suci, dalam membangun dan mengajar. Janganlah lalai dalam
mempergunakan karunia yang ada padamu, yang diberikan oleh penumpangan
tangan Sidang penatua disertai nubuat. Perhatikanlah semuanya itu dan
hiduplah di dalamnya, supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.
Awasilah dirimu dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu,
karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan
semua orang yang mendengar engkau.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Agunglah karya Tuhan.
Ayat. (Mzm 111:7-8.9.10)
1. Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya
teguh; perintah-Nya lestari untuk selama-lamanya, dilakukan dalam
kebenaran dan kejujuran.
2. Ia memberikan kebebasan kepada umat-Nya, Ia menetapkan perjanjian untuk selama-lamanya; kudus dan dahsyatlah nama-Nya!
3. Pangkal kebijaksanaan adalah takut akan Tuhan, semua orang yang
mengamalkannya memiliki budi bahasa yang baik; dia akan disanjung
sepanjang masa. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.
Cinta kasih Allah tidak dibatasi oleh sekat-sekat yang dibentuk oleh
masyarakat. Cinta kasih itu menyentuh semua orang, termasuk mereka yang
dipinggirkan dan tidak dianggap bernilai oleh masyarakat.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:36-50)
"Dosanya yang banyak telah diampuni, karena ia telah banyak berbuat kasih."
Pada suatu ketika seorang Farisi mengundang Yesus makan di rumahnya.
Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. Di kota itu
ada seorang wanita yang terkenal sebagai orang berdosa. Ketika mendengar
bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia
membawa buli-buli pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis ia berdiri
di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya dengan air
matanya, dan menyekanya dengan rambutnya. Kemudian ia mencium kaki Yesus
dan meminyakinya dengan minyak wangi. Ketika orang Farisi yang
mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hati, “Seandainya Dia
ini nabi, mestinya Ia tahu, siapakah dan orang apakah wanita yang
menjamah-Nya ini; mestinya Ia tahu, bahwa wanita ini adalah orang yang
berdosa.” Lalu Yesus berkata kepada orang Farisi itu, “Simon, ada yang
hendak Kukatakan kepadamu.” Sahut Simon, “Katakanlah, Guru.” Ada dua
orang yang berutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang beritang
lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup
membayar, maka utang kedua orang itu dihapuskannya. Siapakah di antara
mereka akan lebih mengasihi dia?” Jawab Simon, “Aku sangka, yang
mendapat penghapusan utang lebih banyak!” Kata Yesus kepadanya, “Betul
pendapatmu itu!” Dan sambil berpaling kepada wanita itu, Yesus berkata
kepada Simon, “Engkau melihat wanita ini? Aku masuk ke dalam rumahmu,
namun engkau tidak memberi Aku air untuk membasuh kaki-Ku; tetapi wanita
ini membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya.
Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk, ia tiada
henti-hentinya menciumi kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan
minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Sebab itu Aku
berkata kepadamu, “Dosanya yang banyak itu telah diampuni, karena ia
telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit
pula ia berbuat kasih!” Lalu Yesus berkata kepada wanita itu, “Dosamu
telah diampuni.” Orang-orang yang makan bersama Yesus berpikir dalam
hati, “Siapakah Dia ini, maka Ia dapat mengampuni dosa?” Tetapi Yesus
berkata kepada wanita itu, “Imanmu telah menyelamatkan dikau. Pergilah
dengan selamat!”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Yesus menegaskan bahwa dosa wanita yang disebut dalam Injil hari ini
diampuni karena ia banyak berbuat kasih. Kita semua adalah orang-orang
berdosa. Kita sadar bahwa kita harus bertobat tetapi sering ragu-ragu
apakah dosa kita sungguh diampuni oleh Tuhan. Yesus menambah satu hal
sebagai bukti pertobatan yaitu banyak berbuat kasih. Dengan banyak
berbuat kasih, banyak dosa kita diampuni. Sedikit berbuat kasih sedikit
pula dosa kita diampuni. Kita tahu apa yang Yesus mau! Lakukan itu, juga
hari ini. Antifon Komuni (1Tim 4:13)
Jadilah teladan bagi orang-orang beriman dalam kata dan tingkah laku, dalam kasih, kesetiaan dan kesucianmu.
Doa Malam
Tuhan yang berbelas kasih, runtuhkanlah tembok kesombongan kami agar
tidak memandang diri selalu benar dan saleh dan memandang rendah sesama
kami. Ampunilah dosa kesombongan kami dan buatlah hidup kami semakin
berkenan di hadapan-Mu. Amin.
“Ada bukti yang tidak kecil bahwa maut telah dihancurkan, dan bahwa
salib telah menang atasnya, dan bahwa maut tidak lagi punya kekuatan
melainkan telah binasa. Kini telah terbukti bahwa maut dihina oleh semua
murid Kristus, dan mereka melawannya kuat-kuat dan tidak lagi takut
terhadapnya. Oleh tanda salib dan oleh iman dalam Kristus, mereka
menginjak-injaknya sebagai benda mati.” — St. Athanasius dari Alexandria
Antifon Pembuka (Mzm 111:1)
Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat.
Doa Pembuka
Allah Bapa Sumber Kebahagiaan, Engkau
mengutus Putra-Mu, Yesus Kristus, untuk menyelamatkan kami. Semoga kami
menerima dan menaati sabda-Nya yang menunjukkan cinta kasih-Mu kepada
manusia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang
bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (3:14-16)
"Sungguh agunglah rahasia iman kita."
Saudara-saudara terkasih, semuanya ini kutulis kepadamu, walaupun aku
berharap segera dapat mengunjungi engkau. Maka, jika aku terlambat,
engkau sudah tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah,
artinya sebagai jemaat Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar
kebenaran. Sungguh agunglah rahasia iman kita: Kristus, yang telah
menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang
menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Ia diimani di dunia, diangkat
ke dalam kemuliaan."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan
Ref. Agunglah karya Tuhan
Ayat. (Mzm111:1-6)
1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan
orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan
Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Agung dan semaraklah pekerjaan-Nya, keadilan-Nya tetap untuk
selama-lamanya. Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan;
Tuhan itu pengasih dan penyayang.
3. Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki, selama-lamanya Ia ingat akan
perjanjian-Nya. Kekuatan perbuatan-Nya Ia tunjukkan kepada umat-Nya,
dengan memberikan kepada mereka milik pusaka para bangsa.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 6:64b.69b) Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Pada-Mulah sabda kehidupan kekal.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:31-35)
"Hikmat Allah dibenarkan oleh orang yang menerimanya."
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak, “Dengan apakah
akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini? Mereka sama dengan
anak-anak yang duduk di pasar dan berseru-seru. ‘Kami meniup seruling
bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi
kalian tidak menangis.’ Sebab ketika Yohanes Pembaptis datang, dan ia
tidak makan roti, dan tidak minum anggur, kalian berkata, ‘Ia kerasukan
setan.’ Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kalian
berkata, ‘Lihatlah, seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai
dan orang berdosa.’ Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang
menerimanya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan Kepada orang yang sedang
ditimpa kemalangan, kita biasanya mengungkapkan perasaan simpatik dengan
pernyataan turut berdukacita, dan bagi yang bergembira dengan
pernyataan turut bergembira atau selamat. Perasaan ini dapat diungkapkan
seseorang kepada orang yang ditujukan lewat ucapan lisan, pesan
singkat, kartu ucapan, atau papan bunga. Orang yang menerima ungkapan
perasaan simpatik tersebut diharapkan semakin mengalami peneguhan dan
kegembiraan. Misalnya, ketika seseorang terpilih menjadi presiden, lawan
politiknya dapat mengucapkan selamat dan turut bergembira Akan tetapi
perasaan simpatik tersebut sering terkesan hanya basa-basi dan datar.
Perasaan
empati atau respons yang lebih dalam atas kemalangan atau kegembiraan
orang lain pada umumnya diberikan hanya oleh kerabat dekat dari orang
yang sedang ditimpa kemalangan atau bergembira tersebut. Mereka bukan
hanya mengungkapkan perasaan simpatik, tetapi juga menjadi bagian yang
sungguh turut mengalaminya. Mereka turut merasa kehilangan dan menangis
ketika ada anggota kerabatnya yang meninggal. Mereka turut terlibat dan
bergembira ketika ada anggota kerabatnya berpesta. Seperti ketika tim
sepak bola Indonesia berhasil memenangkan pertandingan sepak bola
melawan tim dari negara lain, kita juga turut bergembira, kendati kita
tidak ikut dalam pertandingan sepak bola itu. Kemenangan tim Indonesia
itu menjadi kemenangan dan kebanggaan seluruh rakyat Indonesia. Yesus
mengkritik sikap kebanyakan orang Yahudi yang menolak pewartaan-Nya.
Mereka
menolak pewartaan Yesus yang sesungguhnya menjadi kabar sukacita bagi
mereka. Keselamatan yang diberikan Yesus kepada mereka diterima dengan
perasaan hambar. Sikap empati hanya dapat muncul jika kita percaya dan
sungguh membuka hati. Apakah kita sungguh bergembira sebagai pengikut
Kristus? (MT/INSPIRASI BATIN 2019).
Antifon Komuni (Mzm 111:2)
Agunglah karya Tuhan, layak diselidiki orang yang mengagumi-Nya.
KATKIT (Katekese Sedikit) No. 272 Seri Alkitab INJIL MARKUS 5:30-33
Mrk. 5:30 Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: “Siapa yang menjamah jubah-Ku?”
Et statim Iesus cognoscens in semetipso virtutem, quae exierat de eo, conversus ad turbam aiebat: “ Quis tetigit vestimenta mea? ”.
Ungkapan “pada ketika itu” berarti ‘dan segera’ atau ‘seketika itu juga’, yaitu saat si perempuan menyentuh jubah Tuhan. Kata kerja “mengetahui” artinya ‘merasakan’. “Tenaga” diterjemahkan dari kata “kuasa” (Latin: virtus), dalam hal ini bermakna ‘kuasa menyembuhkan penyakit’.
Merasakan bahwa ada seseorang disembuhkan oleh kuasa-Nya, Tuhan menengok ke belakang. Pada bagian sebelumnya diterangkan si perempuan datang dari belakang, tak berhadapan muka dengan Tuhan. Maka, Tuhan balik badan untuk melihat siapa orang itu, lalu bertanya. Pertanyaan Tuhan ditujukan kepada orang banyak secara umum.
Mrk. 5:31 Murid-murid-Nya menjawab: “Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?”
Et dicebant ei discipuli sui: “ Vides turbam comprimentem te et dicis: “Quis me tetigit?” ”.
Jika dilugaskan, jawaban para murid berbunyi: “Kami tak tahu siapa yang menyentuh pakaian-Mu.” Dengan orang berdesak-desakan di sekitar Tuhan, sulit mengetahui siapa yang menyentuh jubah Tuhan. Wajarlah para murid menjawab demikian.
Mrk. 5:32 Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu.
Et circumspiciebat videre eam, quae hoc fecerat.
Karena tak mendapat jawaban jelas, Tuhan memandang sekeliling. Artinya, Beliau mencari siapakah orang yang baru saja disembuhkan oleh tenaga-Nya.
Mrk. 5:33 Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya.
Mulier autem timens et tremens, sciens quod factum esset in se, venit et procidit ante eum et dixit ei omnem veritatem.
Mengapa si perempuan takut? Karena Tuhan mencarinya, atau karena apa? Tentulah si perempuan ketakutan karena kesembuhan secara ajaib yang dialaminya. Takut di sini bukan takut dalam arti ngeri, melainkan takut penuh hormat sebagaimana ketika para murid pun takut ketika melihat mujizat Tuhan yang penuh kuasa. Terbukti, si perempuan malah tampil ke depan, bukannya lari. Ketakutan ngeri pasti membuat lari. Ini ketakutan yang berbeda, takut dalam arti takjub penuh syukur.
Si perempuan tersungkur, artinya berlutut dan bersujud, bukan jatuh tanpa sengaja. Dalam keadaan bersujud itu, ia menyampaikan kepada Tuhan – tentu saja juga kepada orang-orang yang hadir di sana – apa yang baru saja dialaminya. Ia mengaku bahwa dia yang telah menyentuh jubah Tuhan dan memperoleh kesembuhan secara ajaib.
“Semua
kerugian yang masuk ke dunia berasal dari ketidaktahuannya akan
kebenaran-kebenaran Kitab Suci secara jelas dan benar.” (St. Teresa dari
Yesus) Antifon Pembuka (Mzm 101:1.2)
Aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum, aku
hendak bermazmur bagi-Mu ya Tuhan. Aku hendak memerhatikan hidup yang
tidak bercela.
Doa Pembuka
Allah Bapa Maha Pengasih, berilah
kiranya kami pewarta-pewarta sabda-Mu. Tunjukkanlah bahwa Engkau hadir
di tengah-tengah orang yang berhimpun dalam nama-Mu dan saling
membawakan kedamaian dan kebaikan. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. Ada
kriteria yang baik dan jelas untuk menjadi pelayan umat. Keunggulan
iman dan teladan hidup sangat dibutuhkan bagi seorang pelayan umat.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (1Tim 3:1-13)
"Penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat; diakon haruslah orang yang memelihara iman dalam hati nurani yang suci."
Saudara terkasih, benarlah perkataan ini,
“Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat, menginginkan pekerjaan
yang indah.” Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak
bercacat, suami dari seorang isteri saja. Ia harus dapat menahan diri,
bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, dan cakap mengajar orang;
bukan peminum, bukan pemarah, melainkan peramah dan pendamai, bukan
hamba uang; seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati
oleh anak-anaknya. Jika seseorang tidak tahu mengepalai keluarganya
sendiri, bagaimana mungkin ia mengurus jemaat Allah? Janganlah ia
seorang yang baru saja bertobat, agar jangan menjadi sombong dan kena
hukuman Iblis. Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar jemaat,
agar jangan digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis. Demikian juga
diakon-diakon: haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah, jangan
penggemar anggur, jangan serakah, melainkan orang yang memelihara
rahasia iman dalam hati nurani yang suci. Mereka juga harus diuji
dahulu, dan baru ditetapkan dalam pelayanan ini setelah ternyata mereka
tak bercacat. Demikian pula, para isteri mereka hendaklah orang
terhormat, jangan pemfitnah; hendaklah dapat menahan diri dan dapat
dipercaya dalam segala hal. Diakon haruslah suami dari satu isteri dan
mengurus anak-anak serta keluarganya dengan baik. Karena mereka yang
melaksanakan tugas pelayanan dengan baik, memperoleh kedudukan yang
baik, sehingga dalam iman akan Kristus Yesus mereka dapat bersaksi
dengan leluasa. Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 862
Ref. Kamu dipanggil untuk kemerdekaan; maka abdilah satu sama lain dalam cinta kasih.
atau
Aku hendak hidup dalam ketulusan hati.
Ayat. (Mzm 101:1.2ac.3a.6-7; Ul: Gal 5:13)
1. Ya Tuhan, aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum-Mu. Aku hendak
hidup tanpa cela. Aku hendak hidup dengan suci dalam rumahku, hal-hal
yang jahat takkan kuperhatikan.
2. Mataku tertuju kepada rakyatku yang setia, supaya mereka tinggal
bersama aku. Orang yang hidup dengan tidak bercela akan mendukung aku.
3. Orang yang melakukan tipu daya, tidak akan diam dalam rumahku. Orang
yang berbicara dusta tidak bertahan di dalam pandanganku.
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Luk 7:16)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah telah mengunjungi umat-Nya. => Alleluya (2x) Tuhan
begitu mengerti penderitaan seorang janda miskin. Maka, Yesus
menunjukkan belas kasih-Nya. Yesus juga selalu mengerti setiap
penderitaan kita. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:11-17)
"Hai pemuda, bangkitlah!"
Pada suatu ketika pergilah Yesus ke sebuah
kota bernama Nain. Para murid serta banyak orang pergi bersama Dia.
Ketika Ia mendekati pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar,
yaitu anak laki-laki tunggal seorang ibu yang sudah janda. Banyak orang
kota itu menyertai janda tersebut. Melihat janda itu, tergeraklah hati
Tuhan oleh belas kasih. Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Jangan menangis!”
Dihampiri-Nya usungan jenazah itu dan disentuh-Nya. Maka para pengusung
berhenti. Tuhan berkata, “Hai Pemuda, Aku berkata kepadamu,
bangkitlah!” Maka bangunlah pemuda itu, duduk dan mulai berbicara. Yesus
lalu menyerahkannya kepada ibunya. Semua orang ketakutan, dan mereka
memuliakan Allah sambil berkata, “Seorang nabi besar telah muncul di
tengah-tengah kita,” dan “Allah telah mengunjungi umat-Nya.” Maka
tersiarlah kabar tentang Yesus ke seluruh Yudea dan ke seluruh daerah
sekitarnya. Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan Yesus adalah seorang Nabi
besar bagi kita. Namun, lebih dari itu Dia juga adalah Tuhan dan
Penyelamat kita. Dia mengajarkan kepada kita untuk memiliki rasa
berbelas kasih dan solider dengan siapa pun, terutama dengan sesama
saudara kita yang menderita. Belarasa dan solider ini amat mudah kita
ucapkan dan kita inginkan, namun sulit kita hayati dengan
sungguh-sungguh. Mari berbenah diri dalam mengolah kemampuan berbelas
kasih dan bersolider kita agar kita memiliki spirit ini seperti Yesus sendiri.
Antifon Komuni (Luk 7:16)
Seorang nabi agung muncul di tengah kita, dan Allah telah mengunjungi umat-Nya.
Doa Malam
Tuhan
Yesus, aku bangga akan sikap-Mu terhadap janda miskin itu. Alangkah
bahagianya bila aku pun mampu meneladan Engkau. Maka, utuslah Roh-Mu
agar aku mampu berlaku peka terhadap situasi sesamaku yang membutuhkan
sapaan dan bantuan. Amin.
Senin, 16 September 2019 Peringatan Wajib St. Kornelius, Paus-Martir dan Siprianus, Uskup-Martir Inilah pertahanan rohani dan senjata ilahi, yang menjadi pelindung bagi kita: berpuasa, berjaga-jaga dan berdoa. (St. Siprianus)
Antifon Pembuka
Para kudus bergembira di surga, sebab mengikuti jejak Kristus.
Mereka menumpahkan darahnya demi Dia, sehingga kini bersukaria
selamanya.
Doa Pembuka
Allah Bapa, Gembala kami, Engkau telah
memberi umat-Mu pemimpin setia dan martir perkasa, yaitu Santo
Kornelius dan Siprianus. Semoga berkat doa mereka kami tetap teguh, kuat
dalam iman dan ulet dalam memajukan kesatuan di dalam Gereja. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (2:1-8)
"Kita harus berdoa untuk semua orang karena Allah ingin semua orang diselamatkan."
Saudara
terkasih, pertama-tama aku menasihatkan, agar dipanjatkan doa-doa dan
permohonan serta ucapan syukur kepada Allah bagi semua orang, bagi
pemerintah dan penguasa, agar kita dapat hidup aman dan tenteram dalam
segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan berkenan di hati
Tuhan, penyelamat kita. Ia menghendaki agar semua orang diselamatkan dan
memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Allah itu esa, dan esa pula Dia
yang menjadi pengantara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.
Ia telah menyerahkan diri sebagai tebusan bagi semua orang, suatu
kesaksian pada waktu yang tepat. Untuk kesaksian itulah aku telah
ditetapkan sebagai pewarta dan rasul. Yang kukatakan ini benar, dan aku
tidak berdusta. Aku ditetapkan sebagai pengajar bangsa-bangsa dalam iman
dan kebenaran. Oleh karena itu aku ingin agar di mana pun kaum lelaki
berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa kemarahan dan
perselisihan. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan Ref. Terpujilah Tuhan, sebab Ia telah mendengarkan doa permohonanku.
Ayat. (Mzm 28:2.7.8-9)
1. Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepada-Mu
minta tolong, dan mengangkat tanganku kearah tempat-Mu yang mahakudus. 2.
Tuhan adalah kekuatan dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku
tertolong, sebab itu beria-rialah hatiku, dan dengan nyanyianku aku
bersyukur kepada-Nya. 3. Tuhan adalah kekuatan umat-Nya dan benteng
keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya! Selamatkanlah kiranya umat-Mu
dan berkatilah milik-Mu sendiri, gembalakanlah mereka dan dukunglah
mereka untuk selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956 Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya. Ayat. (Yoh 3:16) Begitu
besar kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang
kekal.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:1-10)
"Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai."
Pada
suatu ketika, setelah mengakhiri pengajaran-Nya kepada orang banyak,
masuklah Yesus ke Kapernaum. Di situ ada seorang perwira yang mempunyai
seorang hamba yang amat ia hargai. Hamba itu sedang sakit keras dan
hampir mati. Ketika mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang
tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta agar Ia datang dan menyembuhkan
hambanya. Mereka datang kepada Yesus, dan dengan sangat mohon
pertolongan-Nya, katanya, “Sudah selayaknya Engkau menolong dia, sebab
ia mengasihi bangsa kita, dan dialah yang menanggung pembangunan rumah
ibadat kami.” Maka pergilah Yesus bersama mereka. Ketika Yesus tidak
jauh lagi dari rumahnya, perwira itu menyuruh beberapa sahabatnya
mengatakan kepada Yesus, “Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku
merasa tidak layak menerima Tuan dalam rumahku. Sebab itu aku juga
merasa tidak pantas datang sendiri mendapatkan Tuan. Tetapi katakanlah
sepatah kata saja, maka hambaku akan sembuh. Sebab aku pun seorang
bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah
seorang, ‘Pergi!’ maka ia pergi; atau kepada yang lain, ‘Datanglah!’
maka ia datang; dan jika aku berkata kepada hambaku, ‘Kerjakanlah ini!’
maka ia pun mengerjakannya.” Mendengar itu, heranlah Yesus akan dia.
Sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti-Nya, Ia berkata,
“Aku berkata kepadamu: Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah
Kujumpai.” Setelah orang-orang suruhan itu kembali ke rumah, mereka
mendapati hamba yang sakit itu sudah sehat kembali. Inilah Injil Tuhan kita! U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Dalam adorasi-adorasi yang saya dampingi, saya melihat banyak orang berusaha untuk menyentuh jumbai jubah pastor atau velum di saat ada pemberkatan Sakramen Mahakudus. Ada banyak orang percaya bahwa Yesus yang tersamar dalam Roti Kudus memberi daya kekuatan. Ini adalah persoalan Iman. Demikian juga Perwira yang dikisahkan dalam Injil hari ini. Perwira Romawi itu percaya bahwa Yesus mempunyai kuasa dan kekuatan yang luarbiasa yang akan mampu menyembuhkan hamba-Nya, meskipun tidak datang ke rumahnya. Perwira itu percaya bahwa Yesus mempunyai kuasa Allah dan tidak perlu pergi kepada hambanya yang sakit. Bacaan Injil hari ini memberi contoh kepada kita betapa iman yang kuat kepada Allah melahirkan sebuah mukjizat kesembuhan. Mukjizat membutuhkan sebuah iman.
Dalam kehidupan kita, iman yang sama dituntut. Iman kepada Allah menjadikan hal yang mustahil dapat terjadi dalam kehidupan ini. Persoalannya adalah bahwa kita manusia lebih sering mengandalkan diri pada logika, kehebatan, kekayaan, kekuasaan dan kemampuan pribadi yang seringkali menyingkirkan kuat kuasa Allah. Mukjijat tidak terjadi. rahmat terhalangi di saat kita hanya mengandalkan kehebatan diri kita dan tidak mau rendah hati percaya kepada Kuasa Allah Yesus mengajarkan kepada kita untuk percaya dan berserah kepada Allah.
Antifon Komuni (Luk 22:28-30)
Tuhan
bersabda, "Kalian tetap bertahan dalam kesusahan. Kerajaan-Ku tersedia
bagi kalian dan kalian akan makan minum bersama-Ku."
KATKIT (Katekese Sedikit) No. 271 Seri Liturgi BERDIRI BERLUTUT DUDUK
Syalom aleikhem. Sikap tubuh jemaat yang seragam sewaktu merayakan Ekaristi, demikian bunyi PUMR no. 42, menandakan kesatuan seluruh umat yang berhimpun dalam satu iman. Kompak, menurut bahasa jaman now. Dalam hal ini, selera pribadi tak boleh diikuti. Perihal tata gerak bukan perkara selera orang per orang, namun ketentuan dan tradisi liturgis Gereja.
Inilah beberapa tata gerak jemaat. Pertama, berdiri kapankah? Dari awal, yaitu Nyanyian Pembuka, sampai akhir Doa Pembuka. Kemudian, umat berdiri lagi sewaktu Bait Pengantar Injil dilagukan sampai Injil selesai diwartakan. Saat Syahadat, umat berdiri sampai selesainya Doa Umat. Terakhir, umat berdiri dari “Berdoalah Saudara” sampai akhir Misa dengan beberapa pengecualian yang disebut di bawah.
Setelah Kudus selesai, umat berlutut selama Doa Syukur Agung, terutama saat Konsekrasi, demikian PUMR no. 43 menyebut. Apakah boleh umat tak berlutut saat Konsekrasi? Boleh dengan syarat: masalah kesehatan (misalnya sakit lutut) dan masalah teknis (tempat tak memungkinkan). Namun, saat imam berlutut setelah Konsekrasi, umat yang tak bisa berlutut hendaknya membungkuk khidmat. Ungkapan hormat dan sembah mesti muncul sewaktu Konsekkrasi.
Kapan umat duduk? Selama Bacaan I & I serta Mazmur Tanggapan, Homili, Persiapan Persembahan, serta saat hening sesudah Komuni.
"Pengakuan dosa secara lengkap dan pengampunan perorangan, tetap
merupakan jalan biasa satu-satunya untuk pendamaian umat beriman dengan
Allah dan dengan Gereja, kecuali pengakuan dosa semacam itu tidak
mungkin atau secara fisik atau secara moral" (OP 31). Untuk itu ada
alasan-alasan kuat. Kristus bertindak dalam setiap Sakramen. Ia
mendekati secara pribadi setiap pendosa: "Hai anak-Ku, dosamu sudah
diampuni" (Mrk 2:5). Ia adalah dokter yang berpaling kepada setiap orang
sakit secara tersendiri, yang membutuhkan-Nya Bdk. Mrk 2:17., supaya
menyembuhkannya. Ia membangun semua orang sakit dan menggabungkan mereka
lagi ke dalam persekutuan persaudaraan. Dengan demikian pengakuan
pribadi adalah bentuk perdamaian yang paling nyata untuk perdamaian
dengan Allah dan dengan Gereja. --- Katekismus Gereja Katolik, 1484
Antifon Pembuka (Lih. Sir 36:15-16)
Berikanlah damai kepada mereka yang mengandalkan Dikau, ya Tuhan, agar
terbuktilah kebenaran para nabi-Mu. Dengarkanlah doa-doa hamba-Mu dan
umat-Mu Israel.
Da pacem, Domine, sustinentibus te, ut prophetæ tui fideles inveniantur: exaudi preces servi, et plebis tuæ Israel. Mzm. Lætatus sum in his quæ dicta sunt mihi: in domum Domini ibimus.
Give peace, O Lord, to those who wait for you, that your prophets be
found true. Hear the prayers of your servant, and of your people Israel.
Doa Pembuka
Ya Allah, melalui Putra-Mu, Engkau selalu mencari kami yang
seringkali tersesat dan hilang. Perkenankanlah kami untuk saling mencari
siapa pun yang hilang di antara kami sehingga persahabatan kami dengan
Dikau dapat dipulihkan. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang
bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa.
Bacaan dari Kitab Keluaran (32:7-11.13-14)
"Menyesallah Tuhan atas malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya."
Di Gunung Sinai Allah berfirman kepada Musa, “Pergilah, turunlah, sebab
bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak perilakunya.
Begitu cepat mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada
mereka. Mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka
sujud menyembah serta mempersembahkan kurban sambil berkata: Hai Israel,
inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.”
Lagi firman Tuhan kepada Musa, “Telah Kulihat bangsa ini, dan
sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk! Oleh sebab
itu biarkanlah murka-Ku bangkit terhadap mereka, dan Aku akan
membinasakan mereka; tetapi Engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang
besar.” Lalu Musa mencoba melunakkan hati Tuhan, Allahnya, dengan
berkata, “Mengapakah Tuhan, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang
telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan
dengan tangan yang kuat? Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel,
hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi
diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat
keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah
Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya
untuk selama-lamanya.” Dan menyesallah Tuhan atas malapetaka yang
dirancangkan-Nya atas umat-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, re = c, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3.4.12-13.17.19; Ul: Luk 15:18)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, Menurut besarnya
rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari
kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah
semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari
hadapan-Mu, Dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku.
3. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian
kepada-Mu. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; Hati yang
remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (1:12-17)
"Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa."
Saudaraku terkasih, aku bersyukur kepada Kristus Yesus, Tuhan kita, yang
menguatkan aku, karena Ia menganggap aku setia, dan memercayakan
pelayanan ini kepadaku. Padahal tadinya aku seorang penghujat dan
seorang penganiaya yang ganas. Tetapi kini aku telah dikasihi-Nya,
karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan, yaitu di luar
iman. Malahan kasih karunia Tuhan kita itu telah dilimpahkan kepadaku
bersama dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus. Sabda ini benar, dan
patut diterima sepenuhnya, yaitu bahwa Kristus Yesus datang ke dunia
untuk menyelamatkan orang-orang berdosa. Dari antara mereka akulah yang
paling berdosa. Tetapi justru karena itu, aku dikasihani, agar dalam
diriku sebagai orang yang paling berdosa ini, Yesus Kristus menunjukkan
seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka
yang kemudian percaya kepada-Nya dan memperoleh hidup yang kekal. Hormat
dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang
kekal, yang tak tampak, yang esa. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Dalam Kristus Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya, dan telah mempercayakan berita perdamaian itu kepada kami.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 15:1-32 (Singkat: 15:1-10)
"Akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat."
Para
pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasa datang kepada Yesus untuk
mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan
ahli-ahli Taurat, katanya, “Ia menerima orang-orang berdosa, dan makan
bersama-sama dengan mereka.” Maka Yesus menyampaikan perumpamaan ini
kepada mereka, “Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor
domba lalu kehilangan seekor, tidak meninggalkan yang 99 ekor di padang
gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau
telah menemukannya ia lalu meletakkan domba itu di atas bahu dengan
gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan
tetangga-tetangganya serta berkata, Bersukacitalah bersama aku, sebab
dombaku yang hilang telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga
akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat,
lebih daripada sukacita karena 99 orang benar yang tidak memerlukan
pertobatan. Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, lalu
kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah
serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya? Dan kalau telah
menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya
serta berkata, “Bersukacitalah bersama aku, sebab dirhamku yang hilang
itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada
sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang
bertobat.” Yesus berkata lagi, “Ada seorang mempunyai dua anak
laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya, Bapa, berikanlah kepadaku
bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan
harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu
itu menjual seluruh bagiannya itu, lalu pergi ke negeri yang jauh. Di
sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.
Setelah dihabiskan semua harta miliknya, timbullah bencana kelaparan di
dalam negeri itu, dan ia pun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja
pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang
untuk menjaga babi. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang
menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun memberikannya
kepadanya. Lalu ia menyadari keadaannya, katanya, Betapa banyaknya orang
upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati
kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku, dan berkata
kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa, aku
tidak layak lagi disebut anak Bapa; jadikanlah aku sebagai salah
seorang upahan Bapa. Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika
ia masih jauh, ayahnya telah melihat dia, lalu tergeraklah hatinya oleh
belas kasihan. Ayah itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan
mencium dia. Kata anak itu kepadanya, Bapa, aku telah berdosa terhadap
surga dan terhadap Bapa, aku tidak layak lagi disebut anak Bapa. Tetapi
ayah itu berkata kepada hamba-hambanya, Lekaslah bawa kemari jubah yang
terbaik, kenakanlah itu kepadanya; pasanglah cincin pada jarinya, dan
sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia
dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan
menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka
mulailah mereka bersukaria. Tetapi anaknya yang sulung sedang berada di
ladang. Ketika pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling
dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan
bertanya kepadanya apa arti semua itu. Jawab hamba itu, Adikmu telah
kembali, dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia
mendapatkan kembali anak itu dengan sehat. Maka marahlah anak sulung itu
dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya, Telah bertahun-tahun aku melayani
Bapa, dan belum pernah aku melanggar perintah Bapa, tetapi kepadaku
belum pernah Bapa memberikan seekor anak kambing pun untuk bersukacita
dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak Bapa yang telah
memboroskan harta kekayaan Bapa bersama dengan pelacur-pelacur, maka
Bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. Kata ayahnya
kepadanya, Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala
kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira
karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan
didapat kembali .”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus Renungan
Injil hari ini menampilkan permenungan
'sekitar dosa dan pertobatan. Orang berdosa yang bertobat, betapa pun
besar dosanya. akan disambut Allah dengan penuh belas kasih dan
kerahiman, bahkan pertobatannya membangkitkan sukacita: Akan ada
sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat. Pengajaran
ini disampaikan Yesus dengan menggunakan perumpamaan. Orang berdosa
digambarkan sebagai domba yang hilang, dirham yang hilang, dan anak yang
sesat. Pertobatan dilukiskan dengan ditemukannya kembali
domba/dirham/anak yang hilang. Allah yang maharahim digambarkan sebagai
gembala/ janda/ayah yang menyambut mereka dengan penuh suka cita. Di
sini tampak Lukas menonjolkan kepedulian si gembala. menyanjung
kecermatan si janda, dan memuji-muji pengampunan ayah yang penuh kasih
kepada anaknya yang sesat. Semua itu bertujuan satu, yakni melukiskan
kasih Allah dan Bapa kita. Kisah-kisah yang sangat terkenal ini
menampilkan gambaran tentang Allah, sembahan kita, yang penuh kasih,
yang selalu menghibur dan menopang kita. Tetapi sikap aneh ditampilkan
dalam sosok anak sutung yang justru tidak senang dengan bertobatnya sl
bungsu. Si sulung ini selalu menemani ayahnya, rajin bekerja, tidak
menghambur-hamburkan harta warisannya. dan tetap patuh kepada bapanya.
Ternyata. sikapnya terlalu-perhitungan atau bahkan "mata duitan.‘
“Telah bertahun-tahun aku melayani Bapa dan belum pernah aku melanggar
perintah Bapa, tetapi kepadaku belum pernah Bapa memberikan seekor anak
kambing pun untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku."
Antifon Komuni (Mzm 36:8)
Betapa berhaga kasih setia-Mu, ya Allah! Kiranya anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu.
How precious is your mercy, O God! The children of men seek shelter in the shadow of your wings.
Atau (Bdk. 1Kor 10:16)
Piala syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur adalah persekutuan dengan
Darah Kristus; roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan
Tubuh Tuhan.
The chalice of blessing that we bless is a communion in the Blood of
Christ; and the bread that we break is a sharing in the Body of Christ.
Atau (Mat 16:24)
Qui vult venire post me, abneget semetipsum: et tollat crucem suam, et sequator me.
Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati