Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
KATKIT (Katekese Sedikit) No. 274 Seri Liturgi HENING ITU PENTING Syalom aleikhem. Hening berbeda dengan sepi, keheningan berbeda dengan kesepian. Hening dan sepi memang sama-sama sunyi, namun berbeda dalam tingkat kedalaman. Kesepian mengakibatkan depresi, keheningan menumbuhkan harapan. Dengan hening, orang masuk ke dalam relung batinnya, bertemu Tuhan, dan memperoleh kekuatan bagi langkah hidupnya selanjutnya.
Dalam tiap-tiap Kurban Misa, hening itu penting. PUMR no. 45 memberikan amanat di saat mana sajakah dalam Ekaristi keheningan perlu diciptakan. PUMR bahkan menyebutkan bahwa saat hening pun bagian dari perayaan. Saat hening bukan saat kekosongan, justru saat “berisi”. Saat hening bukan waktu menunggu melongo, tapi saat aktif dalam batin meski tanpa suara lahiriah.
Sebelum Pernyataan Tobat, kita hening, mawas diri melihat cacat-cela untuk dimohonkan ampun kepada Tuhan. Sesudah ajakan Doa Pembuka, kita hening pula. Pada saat inilah, imam dan semua umat mendoakan intensi (ujub) dalam hati. Karena itu, setelah ucapan “marilah kita berdoa”, imam janganlah langsung buka suara untuk berdoa. Heninglah dulu, beri kesempatan umat berdoa. Ketika imam memberi kesempatan hening, umat jangan pula bingung sampai-sampai celingukan tanpa tahu harus berbuat apa saat itu; berdoalah dalam hati bagi diri pribadi, keluarga, orang yang butuh doa kita.
Saat hening lain terjadi sesudah Bacaan-Bacaan dan Homili, juga sesudah Komuni. Hening itu penting untuk meresapkan setiap peristiwa dalam Kurban Misa.
Sabtu, 21 September 2019
Pesta Santo Matius, Rasul, Penginjil
“Matius, seorang pemungut cukai, menjadi contoh pertobatan dan
pengampunan bagi banyak pemungut cukai dan pendosa” (St. Beda
Venerabilis)
Antifon Pembuka (Bdk. Mat 28:19-20)
Tuhan bersabda, “Pergilah, jadikanlah segala bangsa murid-Ku dan
baptislah mereka. Ajarilah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu.”
Go and make disciples of all nations, baptizing them and teaching them to observe all that I have commanded you, says the Lord.
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahamurah, kerahiman-Mu tiada taranya. Santo Matius, pegawai
pajak, telah Kaupilih menjadi rasul dan kelak juga pengarang Injil-Mu.
Semoga kami dikuatkan oleh teladan hidupnya dan dibantu oleh doa
permohonannya serta mengikat diri pada-Mu dengan hati teguh. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala
masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (4:1-7.11-13)
"Ada macam-macam tugas pelayanan demi pembangunan umat."
Saudara-saudara, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, menasihati
kamu, supaya sebagai orang-orang yang terpanggil, kamu hidup sepadan
dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut
dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam saling membantu. Dan berusahalah
memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera: Satu tubuh dan
satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang
terkandung dalam panggilanmu; satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu
Allah dan Bapa dari semua, yang di atas semua, menyertai semua dan
menjiwai semua. Akan tetapi, kepada kita masing-masing telah
dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. Dialah
yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita Injil,
gembala umat, maupun pengajar; semuanya itu untuk memperlengkapi
orang-orang kudus bagi tugas pelayanan demi pembangunan tubuh Kristus.
Dengan demikian, akhirnya kita semua mencapai kesatuan iman dan
pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat
pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.
atau Di seluruh bumi bergemalah suara mereka.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; R:5a)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya
tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain dan
malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di
seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung
bumi. Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:16)
Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu paduan para rasul bersyukur.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:9-13)
"Berdirilah Matius, lalu mengikuti Yesus."
Pada suatu hari, Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di
rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah
Matius, lalu mengikuti Dia. Kemudian, ketika Yesus makan di rumah
Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan
bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Melihat itu, berkatalah
orang-orang Farisi kepada murid-murid Yesus, “Mengapa gurumu makan
bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan
berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang
sakit. Maka pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki
ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk
memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Murid-murid Yesus berasal dari berbagai lapisan masyarakat dengan pekerjaan dan gaya hidup masing-masing: rakyat jelata dan pegawai, miskin dan kaya, nelayan dan pemungut cukai. Hari ini Gereja merayakan pesta Santo Matius, Rasul dan Pengarang Injil. Ayahnya bernama Alpheus. Ia sendiri pun disebut juga Levi. Matius dikenal luas sebagai pemungut cukai di kota Kapernaum, daerah Galilea. Di kalangan masyarakat Yahudi, terutama para pemimpinnya, jabatan pemungut cukai dipandang sebagai jabatan kotor. Para pemungut cukai dipandang sebagai pendosa, yang dapat disejajarkan dengan pembunuh, perampok, penjahat, pelacur dll. Alasannya ialah mereka itu adalah sahabat dan kaki-tangan Romawi, bangsa kafir yang menjajah mereka. Meskipun tuduhan itu tidak seluruhnya benar, namun Matius jelas digolongkan dalam kelompok yang tak terhormat ini. Apa boleh buat karena itulah pandangan umum masyarakat Yahudi.
Segera terlihat bahwa Matius masih berharga di mata Tuhan. Yesus memanggil dia: "Ikutilah Aku!" Panggilan ini menunjukkan bahwa bagi Yesus, Matius masih memiliki titik-titik kebaikan yang dapat diandalkan. Peristiwa panggilan Matius sempat mencengangkan banyak orang: "Bagaimana mungkin Yesus memanggil dan memilih seorang pendosa menjadi murid-Nya?" Ketika Matius mengadakan perjamuan besar di rumahnya bagi Yesus dan murid-murid-Nya, banyak pemungut cukai hadir juga. Kaum Farisi dan orang-orang lain yang tidak menyukai Yesus semakin membenci Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama dengan para pendosa?" Pada saat itulah, Yesus mengatakan: "Bukan orang sehat yang memerlukan dokter, melainkan orang sakit. Aku datang bukan untuk memanggil orang saleh, melainkan orang berdosa."
Terhadap panggilan Yesus "Ikutilah Aku!", Matius segera bangun dan mengikuti Yesus. Ia meninggalkan seluruh hartanya yang banyak itu, dan dengan rela memulai suatu hidup yang baru bersama Yesus dan murid-murid lainnya. Sikap tegas Matius menunjukkan bahwa ia memiliki sifat-sifat Kerajaan Allah: semangat kemiskinan dan pelayanan, terutama cinta dan iman-kepercayaan akan Yesus.
Matius, seorang terpelajar. Ia dapat berbicara dan menulis dalam bahasa Yunani dan Aramik, suatu dialek bahasa Ibrani. Riwayat hidupnya tidak banyak diketahui, baik sebelum maupun sesudah dipanggil Yesus. Menurut tradisi lisan purba, setelah Yesus naik ke surga, Matius mewartakan Injil dan berkarya di tengah kaum sebangsanya: orang-orang Kristen keturunan Yahudi di Palestina atau Siria selama kira-kira 15 tahun. Selama itulah ia menulis Injilnya yang berisi pengajaran agama dan kesaksian tentang Yesus kepada orang-orang Kristen keturunan Yahudi. Injilnya ditulis kira-kira antara tahun 50-65. Dalam Injilnya, Matius menegaskan bahwa Yesus dari Nazareth itu adalah benar-benar Mesias yang dijanjikan Allah dan dinubuatkan para nabi dalam masa Perjanjian Lama: la membuka Injilnya dengan membeberkan silsilah Yesus Kristus mulai dari Abraham sampai Maria yang melahirkan Yesus. Dengan silsilah itu, ia mau menunjukkan dengan tegas kemanusiaan Yesus dan kedudukan-Nya sebagai Penyelamat (terakhir!) yang dijanjikan Allah. Itulah sebabnya, Injil Matius dilambangkan dengan 'manusia bersayap'.Setelah menuliskan Injilnya, Matius pergi ke arah timur: ke Masedonia, Mesir, Etiopia dan Persia. Konon ia mati sebagai martir di Persia karena mewartakan Injil tentang Yesus Kristus. (imankatolik.or.id)
Antifon Komuni (Mat 9:13)
Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa, demikianlah firman Tuhan.
I did not come to call the just, but sinners, says the Lord.
Jumat, 20 September 2019
Peringatan Wajib St. Andreas Kim Tae-gŏn, Imam dan St. Paulus Chŏng Ha-sang
“Jadilah orang Kristiani, bila engkau berharap untuk bahagia setelah meninggal dunia.” (St. Andreas Kim Tae-gŏn)
Antifon Pembuka
Para kudus bergembira di surga
sambil mengikuti jejak Kristus. Mereka menumpahkan darahnya demi Dia,
maka kini bersukaria selamanya.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami di surga, hari ini
kami memperingati para martir Korea. Semoga pengorbanan hidup mereka
tidak sia-sia dan menjadi semangat bagi kami untuk rela menjadi saksi
kebenaran hidup yaitu Putra-Mu sendiri. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara
kami, yang
bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (6:2c-12)
"Hai manusia Allah, kejarlah keadilan."
Saudara terkasih, ajarkanlah dan nasihatkanlah semua ini. Jika ada orang
yang mengajarkan ajaran lain, dan tidak menurut ajaran sehat, yakni
ajaran Tuhan kita Yesus Kristus, dan tidak menurut ajaran yang sesuai
dengan iman kita, dialah orang yang berlagak tahu, padahal tidak tahu
apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang
menyebabkan dengki, iri hati, fitnah, dan curiga, percekcokan antara
orang-orang yang tidak lagi berfikiran sehat, yang kehilangan kebenaran,
yang mengira agama itu suatu sumber keuntungan. Memang iman itu kalau
disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa
apa-apa ke dalam dunia ini, dan kita pun tidak membawa apa-apa ke luar.
Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. Tetapi mereka yang ingin kaya,
terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan pelbagai nafsu yang
hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam
keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta
uang. Karena memburu uanglah, maka beberapa orang telah menyimpang dari
iman dan menyiksa diri dengan berbagai-bagai penderitaan. Tetapi engkau,
hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, takwa,
kesetiaan, cinta kasih, kesabaran, dan kelembutan hati. Bertandinglah
dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk
itulah engkau telah dipanggil; untuk itulah engkau telah mengikrarkan
ikrar yang benar di depan banyak saksi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh Roh Kudus, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.
Ayat. (Mzm 49:6-7.8-9.17-18.20)
1. Mengapa aku takut pada hari-hari celaka pada waktu aku dikepung oleh
kejahatan para pengejarku, yang percaya akan harta bendanya, dan
memegahkan diri karena banyaknya kekayaan mereka?
2. Tidak seorang pun dapat membebaskan diri, atau memberikan tebusan
kepada Allah ganti nyawanya! Terlalu mahallah harga pembebasan nyawanya,
dan tidak terjangkau untuk selama-lamanya kalau ia ingin hidup abadi
dengan tidak melihat liang kubur.
3. Janganlah takut, apabila seseorang menjadi kaya, apabila kemuliaan
keluarganya bertambah, sebab pada waktu mati semuanya itu tidak akan
dibawanya serta, kemuliaannya tidak akan turun mengikuti dia.
4. Sekalipun pada masa hidupnya ia menganggap dirinya berbahagia,
sekalipun orang menyanjungnya karena ia berbuat baik terhadap dirinya
sendiri, namun ia akan sampai kepada angkatan nenek moyangnya, yang
tidak akan melihat terang untuk seterusnya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:1-3)
"Beberapa wanita menyertai Yesus dan melayani Dia dengan harta bendanya."
Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan
Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid menyertai Dia, dan juga beberapa
wanita, yang telah disembuhkan-Nya dari roh-roh jahat serta berbagai
macam penyakit, selalu menyertai Dia. Para wanita itu ialah: Maria yang
disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh setan; Yohana,
isteri Khuza, bendahara Herodes, Susana dan masih banyak lagi yang lain.
Wanita-wanita itu melayani seluruh rombongan dengan harta kekayaan
mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan ”Akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari imannya.” Bagaimana sikap Anda terhadap uang yang Anda miliki? Banyak orang di zaman sekarang mencari dan mengejar kekayaan. Mereka
mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya. Mereka merasa bahwa uang mampu
memberi kebahagiaan dan ketenangan bagi mereka dalam hidup ini. Mereka
mengorbankan begitu banyak waktu dan tenaga untuk mencari dan
mengumpulkan uang. Tetapi apakah mereka semakin bahagia dalam hidup ini? Kebahagiaan itu tidak diukur dari harta kekayaan. Ketenangan hidup itu tidak terletak pada banyaknya uang dan harta yang dimiliki. Tetapi kebahagiaan itu terjadi ketika orang mampu menggunakan harta kekayaan itu demi membahagiakan diri dan sesamanya. Karena itu, ketika harta kekayaan tidak bisa diandalkan untuk mencapai kebahagiaan, harta itu mesti dilepas. Rasul Paulus mengingatkan kita, "Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi." (1Tim 6:12)
Dalam Injil hari ini menggambarkan bagaimana banyak orang
terlibat dalam karya pelayanan Yesus. Dalam karya-Nya, Yesus melibatkan
banyak orang tanpa memandang jenis kelamin, kedudukan, dan ras. Mereka
terlibat dengan cara dan kemampuan masing-masing. Semua demi pewartaan
kabar gembira yang dinyatakan oleh Yesus.
Kiranya, apa yang
dilakukan oleh Yesus itu dapat memberikan inspirasi kepada kita.
Bagaimana kita terlibat dalam karya-karya lingkungan atau Gereja kita
sendiri. Kita diajak untuk melibatkan banyak orang tanpa memandang
asal-usul, jenis kelamin, dan suku bangsa. St. Andreas Kim Taegon, dan Paulus Chong Hasang serta kawan-kawannya
adalah martir di tanah Korea. Dalam diri mereka, benih sabda Allah telah
tumbuh serta berkembang dengan baik. Para martir suci ini adalah lahan
yang subur bagi sabda Allah. Para martir Korea yang memberikan diri mereka bagi Tuhan, bisa dllihat
pula seperti para wanita yang melayani Yesus dalam tugas perutusan-Nya.
Para martir itu memberikan yang terbaik yang mereka miliki kepada Yesus,
yakni hidup mereka sendiri. Semua orang yang telah mengalami kasih
Tuhan tentu juga akan tergerak untuk membagikannya kepada orang lain.(RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mat 10:32)
Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di surga.
Everyone who acknowledges me before others I will acknowledge before my heavenly Father, says the Lord. Doa untuk Gereja yang dianiaya (bdk. PS 178)
Allah,
Bapa di surga, kami bersyukur kepada-Mu, karena Yesus telah menghimpun
umat baru bagi-Mu, yakni Gereja. Sungguh berat perjuangan-Nya untuk
mewujudkan umat baru itu; la harus menderita, bahkan harus wafat di
salib. Tetapi la sendiri telah meyakinkan kami bahwa la mendirikan
Gereja-Nya di atas batu karang, dan alam maut tidak akan menguasainya.
Bapa,
keyakinan ini pulalah yang telah memberikan kekuatan besar kepada para
murid-Nya yang harus menderita karena nama-Nya. Kami ingat akan para
rasul yang dikejar-kejar, ditangkap, dan dipenjarakan karena nama Yesus.
Kami ingat akan Stefanus yang demi kesetiaannya kepada Yesus harus
menanggung penganiayaan yang kejam, dibunuh dengan dilempari batu.
Tetapi dengan perkasa dia sendiri mendoakan orang-orang yang
menganiayanya dan memohonkan pengampunan dari-Mu. Juga kami ingat akan
Rasul Paulus, yang selalu membawa salib Kristus ke mana pun pergi.
Semoga
teladan hidup mereka menyadarkan kami semua, terutama saudara-saudara
kami yang sedang dianiaya di Timur Tengah. Betapa besar kekuatan yang
Kau berikan kepada mereka yang dianiaya demi nama Yesus. Semoga
kesadaran itu membangkitkan pula kekuatan dan ketabahan dalam diri
mereka. Semoga mereka tetap setia, bahkan merasa bangga karena boleh
ikut memanggul salib Kristus, dan memberikan kesaksian tentang salib
yang sungguh memberikan kekuatan. Demi Kristus, Tuhan kami. (Amin.)
KATKIT (Katekese Sedikit) No. 273 Seri Katekismus TIGA WEWENANG USKUP
Syalom aleikhem. Para uskup Gereja Katolik adalah pengganti Para Rasul, meneruskan tugas pelayanan Para Rasul yang dipilih Tuhan untuk menggembalakan umat-Nya, Umat Allah Perjanjian Baru, yaitu Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, Apostolik. Untuk melaksanakan tugas pelayanan, para uskup memiliki tiga wewenang (disebut juga “tiga tugas”): mengajar, menguduskan, memimpin. Mengajar
Tugas utama para uskup, bersama dengan para presbiter (imam) sebagai rekan sekerja, adalah mewartakan Injil kepada semua orang seperti yang diperintahkan Tuhan. Para uskup pertama-tama adalah pewarta iman. Sebagai pewarta iman, para uskup membawa murid-murid baru kepada Kristus. Murid-murid artinya mereka yang baru mulai mengenal Kristus dan ajaran-Nya. Para uskup adalah pengajar otentik yang membawa otoritas Kristus. Mereka mengajar dengan kewibawaan Tuhan yang diteruskan melalui Para Rasul.
Para uskup menjaga kemurnian iman Gereja. Kemurnian iman yang dimaksud adalah iman yang diwariskan oleh Para Rasul. Kita tahu, Tuhan Yesus dikenal melalui pewartaan Para Rasul, ajaran-Nya diketahui melalui ajaran Para Rasul. Ajaran Para Rasul penting sekali nilai dan wibawanya bagi Gereja dari masa ke masa, karena itulah perlu dijaga kemurniannya. Iman akan Yesus Kristus tak lain adalah iman Para Rasul yang diteruskan lestari dari zaman ke zaman.
Karena Kristus adalah kebenaran, Gereja-Nya ambil bagian dalam kebenaran itu. Wewenang Mengajar yang dimiliki Gereja – istilahnya Magisterium – melindungi Umat Allah dari kekeliruan dan kelemahan iman. Untuk menjalankan tugas pelayanan ini, Kristus menganugerahkan kepada para gembala, yaitu para uskup, karunia “tidak dapat sesat” (infallibilitas) dalam perkara iman dan moral. Maksudnya, Gereja Kristus tidak dapat salah ketika mengajarkan perkara iman dan moral. Ketidakdapatsalahan ini adalah karunia Allah.
Karunia (karisma) ini dijalankan dengan berbagai cara. Pertama, infallibilitas ada pada Imam Agung Roma, Sri Paus, sebagai kepala dewan para uskup, bila ia menetapkan ajaran tentang iman dan moral. Kedua, infallibilitas juga ada pada dewan para uskup bila melaksanakan Wewenang Mengajar bersama dengan Pengganti Petrus, Sri Paus, terutama dalam konsili ekumenis.
Degan kedua cara itulah, Gereja Katolik mengajarkan perkara iman dan moral dengan tanpa sesat. Karena itu, bila Gereja melalui para uskup dalam persatuan dengan Uskup Roma, yaitu Sri Paus, menyatakan suatu ajaran sebagai diwahyukan oleh Allah, umat beriman harus mematuhi penetapan itu dengan kepatuhan kehendak dan akal budi yang suci. Menguduskan
Para uskup menguduskan Gereja Kristus dengan doa dan karya, dengan pelayanan sabda dan sakramen-sakramen. Mereka menguduskan umat melalui teladan hidup nyata. Memimpin
Wewenang memimpin yang dimiliki para uskup perlu dipahami sebagai semangat melayani demi membangun iman umat.
** Ringkasan atas Katekismus Gereja Katolik (KGK) No. 888-896
“Hendaknya pedang Roh, yaitu firman Allah, diam berlimpah-limpah dalam mulut dan hatimu” (St. Albertus dari Yerusalem)
Antifon Pembuka (Mzm 111:10)
Pangkal kebijaksanaan adalah takut akan Tuhan, semua orang yang
mengamalkannya memiliki budi bahasa baik. Dia disanjung sepanjang masa.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahabaik, perkenankanlah kami memperhatikan anugerah yang
telah Kauberikan melalui Yesus Putra-Mu terkasih. Sebab Dialah Tuhan,
Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup
dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Berapa pun usia seseorang, tidak menjadi penghalang untuk terus maju dan
berjuang dalam kesempurnaan hidup. Karena kesempurnaan hidup itulah
yang menentukan keselamatan seseorang dan bukan usianya.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (4:12-16)
"Awasilah dirimu dan awasilah ajaranmu; dengan demikian engkau menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau."
Saudara terkasih, jangan seorang pun menganggap dirimu rendah karena
engkau masih muda. Jadilah teladan bagi orang-orang beriman, dalam
perkataan dan tingkah laku, dalam kasih, kesetiaan dan kesucianmu.
Sementara itu, sambil menunggu kedatanganku, bertekunlah dalam membaca
Kitab Suci, dalam membangun dan mengajar. Janganlah lalai dalam
mempergunakan karunia yang ada padamu, yang diberikan oleh penumpangan
tangan Sidang penatua disertai nubuat. Perhatikanlah semuanya itu dan
hiduplah di dalamnya, supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.
Awasilah dirimu dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu,
karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan
semua orang yang mendengar engkau.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Agunglah karya Tuhan.
Ayat. (Mzm 111:7-8.9.10)
1. Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya
teguh; perintah-Nya lestari untuk selama-lamanya, dilakukan dalam
kebenaran dan kejujuran.
2. Ia memberikan kebebasan kepada umat-Nya, Ia menetapkan perjanjian untuk selama-lamanya; kudus dan dahsyatlah nama-Nya!
3. Pangkal kebijaksanaan adalah takut akan Tuhan, semua orang yang
mengamalkannya memiliki budi bahasa yang baik; dia akan disanjung
sepanjang masa. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.
Cinta kasih Allah tidak dibatasi oleh sekat-sekat yang dibentuk oleh
masyarakat. Cinta kasih itu menyentuh semua orang, termasuk mereka yang
dipinggirkan dan tidak dianggap bernilai oleh masyarakat.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:36-50)
"Dosanya yang banyak telah diampuni, karena ia telah banyak berbuat kasih."
Pada suatu ketika seorang Farisi mengundang Yesus makan di rumahnya.
Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. Di kota itu
ada seorang wanita yang terkenal sebagai orang berdosa. Ketika mendengar
bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia
membawa buli-buli pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis ia berdiri
di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya dengan air
matanya, dan menyekanya dengan rambutnya. Kemudian ia mencium kaki Yesus
dan meminyakinya dengan minyak wangi. Ketika orang Farisi yang
mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hati, “Seandainya Dia
ini nabi, mestinya Ia tahu, siapakah dan orang apakah wanita yang
menjamah-Nya ini; mestinya Ia tahu, bahwa wanita ini adalah orang yang
berdosa.” Lalu Yesus berkata kepada orang Farisi itu, “Simon, ada yang
hendak Kukatakan kepadamu.” Sahut Simon, “Katakanlah, Guru.” Ada dua
orang yang berutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang beritang
lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup
membayar, maka utang kedua orang itu dihapuskannya. Siapakah di antara
mereka akan lebih mengasihi dia?” Jawab Simon, “Aku sangka, yang
mendapat penghapusan utang lebih banyak!” Kata Yesus kepadanya, “Betul
pendapatmu itu!” Dan sambil berpaling kepada wanita itu, Yesus berkata
kepada Simon, “Engkau melihat wanita ini? Aku masuk ke dalam rumahmu,
namun engkau tidak memberi Aku air untuk membasuh kaki-Ku; tetapi wanita
ini membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya.
Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk, ia tiada
henti-hentinya menciumi kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan
minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Sebab itu Aku
berkata kepadamu, “Dosanya yang banyak itu telah diampuni, karena ia
telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit
pula ia berbuat kasih!” Lalu Yesus berkata kepada wanita itu, “Dosamu
telah diampuni.” Orang-orang yang makan bersama Yesus berpikir dalam
hati, “Siapakah Dia ini, maka Ia dapat mengampuni dosa?” Tetapi Yesus
berkata kepada wanita itu, “Imanmu telah menyelamatkan dikau. Pergilah
dengan selamat!”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Yesus menegaskan bahwa dosa wanita yang disebut dalam Injil hari ini
diampuni karena ia banyak berbuat kasih. Kita semua adalah orang-orang
berdosa. Kita sadar bahwa kita harus bertobat tetapi sering ragu-ragu
apakah dosa kita sungguh diampuni oleh Tuhan. Yesus menambah satu hal
sebagai bukti pertobatan yaitu banyak berbuat kasih. Dengan banyak
berbuat kasih, banyak dosa kita diampuni. Sedikit berbuat kasih sedikit
pula dosa kita diampuni. Kita tahu apa yang Yesus mau! Lakukan itu, juga
hari ini. Antifon Komuni (1Tim 4:13)
Jadilah teladan bagi orang-orang beriman dalam kata dan tingkah laku, dalam kasih, kesetiaan dan kesucianmu.
Doa Malam
Tuhan yang berbelas kasih, runtuhkanlah tembok kesombongan kami agar
tidak memandang diri selalu benar dan saleh dan memandang rendah sesama
kami. Ampunilah dosa kesombongan kami dan buatlah hidup kami semakin
berkenan di hadapan-Mu. Amin.
“Ada bukti yang tidak kecil bahwa maut telah dihancurkan, dan bahwa
salib telah menang atasnya, dan bahwa maut tidak lagi punya kekuatan
melainkan telah binasa. Kini telah terbukti bahwa maut dihina oleh semua
murid Kristus, dan mereka melawannya kuat-kuat dan tidak lagi takut
terhadapnya. Oleh tanda salib dan oleh iman dalam Kristus, mereka
menginjak-injaknya sebagai benda mati.” — St. Athanasius dari Alexandria
Antifon Pembuka (Mzm 111:1)
Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat.
Doa Pembuka
Allah Bapa Sumber Kebahagiaan, Engkau
mengutus Putra-Mu, Yesus Kristus, untuk menyelamatkan kami. Semoga kami
menerima dan menaati sabda-Nya yang menunjukkan cinta kasih-Mu kepada
manusia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang
bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (3:14-16)
"Sungguh agunglah rahasia iman kita."
Saudara-saudara terkasih, semuanya ini kutulis kepadamu, walaupun aku
berharap segera dapat mengunjungi engkau. Maka, jika aku terlambat,
engkau sudah tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah,
artinya sebagai jemaat Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar
kebenaran. Sungguh agunglah rahasia iman kita: Kristus, yang telah
menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang
menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Ia diimani di dunia, diangkat
ke dalam kemuliaan."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan
Ref. Agunglah karya Tuhan
Ayat. (Mzm111:1-6)
1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan
orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan
Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Agung dan semaraklah pekerjaan-Nya, keadilan-Nya tetap untuk
selama-lamanya. Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan;
Tuhan itu pengasih dan penyayang.
3. Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki, selama-lamanya Ia ingat akan
perjanjian-Nya. Kekuatan perbuatan-Nya Ia tunjukkan kepada umat-Nya,
dengan memberikan kepada mereka milik pusaka para bangsa.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 6:64b.69b) Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Pada-Mulah sabda kehidupan kekal.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:31-35)
"Hikmat Allah dibenarkan oleh orang yang menerimanya."
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak, “Dengan apakah
akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini? Mereka sama dengan
anak-anak yang duduk di pasar dan berseru-seru. ‘Kami meniup seruling
bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi
kalian tidak menangis.’ Sebab ketika Yohanes Pembaptis datang, dan ia
tidak makan roti, dan tidak minum anggur, kalian berkata, ‘Ia kerasukan
setan.’ Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kalian
berkata, ‘Lihatlah, seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai
dan orang berdosa.’ Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang
menerimanya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan Kepada orang yang sedang
ditimpa kemalangan, kita biasanya mengungkapkan perasaan simpatik dengan
pernyataan turut berdukacita, dan bagi yang bergembira dengan
pernyataan turut bergembira atau selamat. Perasaan ini dapat diungkapkan
seseorang kepada orang yang ditujukan lewat ucapan lisan, pesan
singkat, kartu ucapan, atau papan bunga. Orang yang menerima ungkapan
perasaan simpatik tersebut diharapkan semakin mengalami peneguhan dan
kegembiraan. Misalnya, ketika seseorang terpilih menjadi presiden, lawan
politiknya dapat mengucapkan selamat dan turut bergembira Akan tetapi
perasaan simpatik tersebut sering terkesan hanya basa-basi dan datar.
Perasaan
empati atau respons yang lebih dalam atas kemalangan atau kegembiraan
orang lain pada umumnya diberikan hanya oleh kerabat dekat dari orang
yang sedang ditimpa kemalangan atau bergembira tersebut. Mereka bukan
hanya mengungkapkan perasaan simpatik, tetapi juga menjadi bagian yang
sungguh turut mengalaminya. Mereka turut merasa kehilangan dan menangis
ketika ada anggota kerabatnya yang meninggal. Mereka turut terlibat dan
bergembira ketika ada anggota kerabatnya berpesta. Seperti ketika tim
sepak bola Indonesia berhasil memenangkan pertandingan sepak bola
melawan tim dari negara lain, kita juga turut bergembira, kendati kita
tidak ikut dalam pertandingan sepak bola itu. Kemenangan tim Indonesia
itu menjadi kemenangan dan kebanggaan seluruh rakyat Indonesia. Yesus
mengkritik sikap kebanyakan orang Yahudi yang menolak pewartaan-Nya.
Mereka
menolak pewartaan Yesus yang sesungguhnya menjadi kabar sukacita bagi
mereka. Keselamatan yang diberikan Yesus kepada mereka diterima dengan
perasaan hambar. Sikap empati hanya dapat muncul jika kita percaya dan
sungguh membuka hati. Apakah kita sungguh bergembira sebagai pengikut
Kristus? (MT/INSPIRASI BATIN 2019).
Antifon Komuni (Mzm 111:2)
Agunglah karya Tuhan, layak diselidiki orang yang mengagumi-Nya.
KATKIT (Katekese Sedikit) No. 272 Seri Alkitab INJIL MARKUS 5:30-33
Mrk. 5:30 Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: “Siapa yang menjamah jubah-Ku?”
Et statim Iesus cognoscens in semetipso virtutem, quae exierat de eo, conversus ad turbam aiebat: “ Quis tetigit vestimenta mea? ”.
Ungkapan “pada ketika itu” berarti ‘dan segera’ atau ‘seketika itu juga’, yaitu saat si perempuan menyentuh jubah Tuhan. Kata kerja “mengetahui” artinya ‘merasakan’. “Tenaga” diterjemahkan dari kata “kuasa” (Latin: virtus), dalam hal ini bermakna ‘kuasa menyembuhkan penyakit’.
Merasakan bahwa ada seseorang disembuhkan oleh kuasa-Nya, Tuhan menengok ke belakang. Pada bagian sebelumnya diterangkan si perempuan datang dari belakang, tak berhadapan muka dengan Tuhan. Maka, Tuhan balik badan untuk melihat siapa orang itu, lalu bertanya. Pertanyaan Tuhan ditujukan kepada orang banyak secara umum.
Mrk. 5:31 Murid-murid-Nya menjawab: “Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?”
Et dicebant ei discipuli sui: “ Vides turbam comprimentem te et dicis: “Quis me tetigit?” ”.
Jika dilugaskan, jawaban para murid berbunyi: “Kami tak tahu siapa yang menyentuh pakaian-Mu.” Dengan orang berdesak-desakan di sekitar Tuhan, sulit mengetahui siapa yang menyentuh jubah Tuhan. Wajarlah para murid menjawab demikian.
Mrk. 5:32 Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu.
Et circumspiciebat videre eam, quae hoc fecerat.
Karena tak mendapat jawaban jelas, Tuhan memandang sekeliling. Artinya, Beliau mencari siapakah orang yang baru saja disembuhkan oleh tenaga-Nya.
Mrk. 5:33 Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya.
Mulier autem timens et tremens, sciens quod factum esset in se, venit et procidit ante eum et dixit ei omnem veritatem.
Mengapa si perempuan takut? Karena Tuhan mencarinya, atau karena apa? Tentulah si perempuan ketakutan karena kesembuhan secara ajaib yang dialaminya. Takut di sini bukan takut dalam arti ngeri, melainkan takut penuh hormat sebagaimana ketika para murid pun takut ketika melihat mujizat Tuhan yang penuh kuasa. Terbukti, si perempuan malah tampil ke depan, bukannya lari. Ketakutan ngeri pasti membuat lari. Ini ketakutan yang berbeda, takut dalam arti takjub penuh syukur.
Si perempuan tersungkur, artinya berlutut dan bersujud, bukan jatuh tanpa sengaja. Dalam keadaan bersujud itu, ia menyampaikan kepada Tuhan – tentu saja juga kepada orang-orang yang hadir di sana – apa yang baru saja dialaminya. Ia mengaku bahwa dia yang telah menyentuh jubah Tuhan dan memperoleh kesembuhan secara ajaib.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati