Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Mrk. 5:36 Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: “Jangan takut, percaya saja!”
Iesus autem, verbo, quod dicebatur, audito, ait archisynagogo: “ Noli timere; tantummodo crede! ”.
Syalom aleikhem. Kata “mereka” memberi kita petunjuk, pembawa warta tak hanya satu orang, melainkan beberapa orang serombongan. Tuhan Yesus mengabaikan, tak menganggap, warta yang mereka bawa bahwa anak Yairus telah meninggal. Beliau memberikan peneguhan kepada Yairus. Frasa “jangan takut” bermakna ‘jangan ragu-ragu’. Tuhan masih menambahkan “percaya saja” yang bermakna ‘tetaplah yakin’. Ketika menemui Tuhan, Yairus sudah punya keyakinan kuat bahwa Tuhan sanggup melakukan mujizat atas anaknya yang sakit. Kini Yairus diminta tetap punya keyakinan yang sama seperti ketika ia datang meski ada kabar anaknya telah tiada.
Mrk. 5:37 Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus.
Et non admisit quemquam sequi se nisi Petrum et Iacobum et Ioannem fratrem Iacobi.
Baru saja, perjalanan Tuhan sempat terhenti. Kini Tuhan melanjutkan perjalanan menuju rumah Yairus. Ayat ini menyiratkan perjalanan selanjutnya tak melibatkan orang banyak dan murid-murid-Nya, kecuali tiga murid terpilih; tentu saja Yairus ikut. Secara tersirat, perjalanan berikutnya dilakukan hanya oleh Tuhan, Petrus, Yakobus, Yohanes, dan Yairus.
Mrk. 5:38 Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring.
Et veniunt ad domum archisynagogi; et videt tumultum et flentes et eiulantes multum,
Kelima orang itu tiba di rumah Yairus. Di depan rumah (luar rumah), mereka melihat ada banyak orang di sana yang menangis dan meratap. Frasa “menangis dan meratap” dalam bahasa asli berbentuk tiga kata benda “kegaduhan dan tangisan dan ratapan” (Latin: tumultum et flentes et eiulantes). Sudah gaduh, tambah ada tangis dan ratap. Gaduh karena banyak orang berkumpul terkait kematian itu, tangis tentu karena sesenggukan akibat bersedih, dan ratap lebih “meramaikan” lagi. Kesedihan mendalam mencekam rumah Yairus.
Mrk. 5:39 Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: “Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!”
et ingressus ait eis: “ Quid turbamini et ploratis? Puella non est mortua, sed dormit ”.
Pertanyaan Tuhan adalah pertanyaan retoris yang bermakna ‘tak usah menangis’. Menurut Tuhan, anak itu tidur, bukan mati. Kalimat ini adalah pengajaran dari Tuhan. Bagi Tuhan, mati adalah tidur belaka. Tuhan mengajar orang banyak (juga kita) bahwa kematian tak dapat menghalangi kuasa Tuhan, dan – lebih dalam lagi – Tuhan Yesus punya kuasa atas kematian. Ini semacam “ajaran pengantar” mengenai kebangkitan-Nya ketika Beliau benar-benar menunjukkan bahwa kematian tak punya kuasa apa-apa atas Tuhan.
Minggu, 29 September 2019
Hari Minggu Biasa XXVI Jika
seorang politikus secara aktif mendukung dan memajukan budaya kematian,
ia tidak hanya menyebabkan skandal; ia berbuat dosa. Demikian pula,
ketika seorang politisi melakukan tindakan (seperti voting) yang
memungkinkan untuk aborsi dan bahkan mempromosikan aborsi, atau mandat
bahwa distribusi kontrasepsi oleh apoteker dan lain-lain, sehingga
politisi secara material bekerjasama dalam dosa besar, - Mgr. Thomas J.
Olmsted, Uskup Phoenix
Antifon Pembuka (Dan 3:31.29.30.42.43)
Segala sesuatu yang Engkau perbuat atas kami, ya Tuhan, telah Engkau
putuskan dengan benar. Sebab, kami telah berdosa terhadap-Mu dan tidak
mematuhi perintah-perintah-Mu. Tetapi, muliakanlah nama-Mu, dan
perlakukanlah kami seturut besarnya belaskasih-Mu.
All that you have done to us, O Lord you have done with true judgment,
for we have sinned against you and not obeyed your commandments. But
give glory to your name and deal with us according to the bounty of your
mercy.
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau menyatakan kuasa-Mu
yang tak terhingga terutama dengan menyayangi dan mengasihani kami.
Lipat gandakanlah rahmat-Mu atas kami agar kami mengejar hidup yang
Engkau janjikan dan kelak mendapat bagian dalam sukacita surgawi. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami,
yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini
dan sepanjang masa. Amin. Bacaan dari Kitab Amos (6:1a.4-7)
"Yang duduk berjuntai dan bernyanyi akan pergi sebagai orang buangan."
Beginilah firman Tuhan, Allah semesta alam, “Celakalah orang-orang yang
merasa aman di Sion, yang merasa tenteram di gunung Samaria! Celakalah
orang yang berbaring di tempat tidur dari gading, dan duduk berjuntai di
ranjang; yang memakan anak-anak lembu dari tengah kawanan binatang yang
tambun; yang bernyanyi-nyanyi mendengar bunyi gambus, dan seperti Daud
menciptakan bunyi-bunyian bagi dirinya! Celakalah orang yang minum
anggur dari bokor, dan berurap dengan minyak yang paling baik, tetapi
tidak berduka karena hancurnya keturunan Yusuf! Sebab sekarang mereka
akan pergi sebagai orang buangan di kepala barisan, dan berlalulah hiruk
pikuk pesta orang-orang yang duduk berjuntai itu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 838.
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 146:7.8-9a.9b-10; R: 1b)
1. Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, Tuhan
memberi roti kepada orang-orang yang lapar, dan membebaskan orang-orang
yang terkurung.
2. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk,
Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
3. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik
dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya
Sion, turun-menurun.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (6:11-16)
"Taatilah perintah ini hingga pada saat Tuhan menyatakan diri."
Hai engkau, manusia Allah, jauhilah semua kejahatan, kejarlah keadilan,
ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Bertandinglah dalam
pertandingan iman yang benar, dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk
itulah engkau telah dipanggil, untuk itulah engkau telah mengikrarkan
ikrar yang benar di depan banyak saksi. Di hadapan Allah yang memberikan
hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus yang
memberikan kesaksian yang benar di hadapan Pontius Pilatus, aku
memperingatkan engkau: Taatilah perintah ini tanpa cacat dan tanpa cela
hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Saat itu
akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia,
Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah
satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, dan bersemayam dalam terang
yang tak terhampiri. Tak seorang pun pernah melihat Dia, dan tak seorang
manusia pun dapat melihat Dia. Bagi Dialah hormat dan kuasa yang kekal.
Amin.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963.
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya oleh karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (16:19-31)
"Engkau telah menerima segala yang baik,
sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan
engkau sangat menderita."
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, “Ada seorang
kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dari kain halus, dan setiap hari
ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus,
badannya penuh dengan borok. Ia berbaring dekat pintu rumah orang kaya
itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja
orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilati boroknya.
Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke
pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Sementara
menderita sengsara di alam maut, ia memandang ke atas, dan dari jauh
dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru,
‘Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus mencelupkan ujung
jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan
dalam nyala api ini’. Tetapi Abraham berkata, ‘Anakku, ingatlah! Engkau
telah menerima segala yang baik semasa hidupmu, sedangkan Lazarus
segala yang buruk. Sekarang ia mendapat penghiburan dan engkau sangat
menderita. Selain daripada itu, di antara kami dan engkau terbentang
jurang yang tak terseberangi, sehingga mereka yang mau pergi dari sini
kepadamu atau pun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak
dapat menyeberang!’ Kata orang itu, ‘Kalau demikian, aku minta kepadamu,
Bapa, supaya Engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima
orang saudaraku, supaya ia memperingatkan mereka dengan sungguh-sungguh,
agar mereka kelak jangan masuk ke dalam tempat penderitaan ini’. Tetapi
kata Abraham, ‘Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah
mereka mendengarkan kesaksian itu!’ Jawab orang itu, ‘Tidak, Bapa
Abraham! Tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati
kepada mereka, mereka akan bertobat’. Kata Abraham kepadanya, ‘Jika
mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak
juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari
antara orang mati.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Kehidupan itu menyiapkan kematian.
Ungkapan tersebut ada benarnya. Kehidupan menjadi kesempatan untuk
melakukan segala yang baik bagi diri sendiri dan bermanfaat serta berkah
bagi sesama. Kisah orang kaya dan Lazarus mengajarkan bahwa melakukan
yang baik kepada sesama untuk memuliakan Tuhan adalah pada masa
seseorang hidup, bukan sesudah mati. Orang kaya mempunyai kesempatan
yang baik se-masa hidupnya, tetapi ia tidak melakukannya. Ia memiliki
kekayaan melimpah untuk digunakan demi kemuliaan Allah, tetapi ia
mengabaikannya. Ia mendapat kesempatan untuk membantu sesama yang
membutuhkan tetapi ia tidak melakukannya.
Kisah orang kaya dan
Lazarus mengingatkan kepada kita untuk melakukan yang baik dan
meninggalkan yang buruk. Nah...selama masih bisa menghirup dan
menghembus udara untuk bernafas dan memiliki kesempatan melalui
panggilan kita, mari mewartakan kabar baik kepada setiap orang. (ISM/Renungan Harian Mutiara Iman 2019)
“Kalau
kita mengakui iman untuk pertama kalinya dan dibersihkan dalam
Pembaptisan suci, diberikanlah kepada kita pengampunan yang begitu
berlimpah ruah, sehingga tidak ada satu kesalahan pun – baik yang
melekat pada kita oleh turunan, maupun sesuatu yang kita lalaikan atau
lakukan dengan kehendak sendiri – yang tidak dihapuskan dan tidak ada
siksa yang masih perlu disilih. Namun orang tidak dibebaskan dari semua
kelemahan kodrat oleh rahmat Pembaptisan; sebaliknya setiap orang harus
berjuang melawan rangsangan hawa nafsu yang tanpa henti-hentinya
mengajak kita untuk berbuat dosa” (Catech. R. 1, 11,3). (Katekismus
Gereja Katolik, 978)
Antifon Komuni (Mzm 119:49-50)
Ingatlah, ya Tuhan, firman yang Engkau sampaikan kepada hamba-Mu,
dengannya Engkau telah memberi harapan kepadaku. Itulah penghiburanku di
saat aku terpukul.
Remember your word to your servant, O Lord, by which you have given me hope. This is my comfort when I am brought low.
Memento verbi tui servo tuo, Domine in quo mihi spem dedisti: haec me consolata est in humilitate mea
“Setan bukanlah mereka yang menyalibkan-Nya, melainkan engkau, yang
bersama mereka menyalibkan-Nya dan masih tetap menyalibkan-Nya, dengan
berpuas diri dalam perbuatan jahat dan dalam dosa” (St. Fransiskus dari
Assisi).
Antifon Pembuka (Za 2:10)
Bersorak-sorailah, sebab Aku sungguh datang dan akan tinggal di tengah-tengahmu.
Doa Pembuka
Tuhan Yesus Kristus, Engkau berkenan hadir dan tinggal bersama kami. Mampukanlah kami untuk menjaga hidup tanpa cela di hadapan-Mu agar kami semakin pantas menjadi kediaman-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau, dalam
persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan
sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Nubuat Zakharia (2:1-5.10-11A)
"Aku datang dan tinggal di tengah-tengahmu."
Aku, Zakharia, melayangkan mataku dan melihat: Tampak seorang yang
memegang tali pengukur. Aku lalu bertanya, “Ke manakah engkau pergi?”
Maka ia menjawab, “Ke Yerusalem, untuk mengukurnya, untuk melihat berapa
lebar dan panjangnya.” Lalu malaikat yang berbicara dengan daku maju ke
depan, sementara itu seorang malaikat lain maju, mendekatinya dan
diberi perintah. “Larilah, katakanlah kepada orang muda yang di sana
itu, demikian, ‘Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka oleh
karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya. Dan Aku sendiri’,
demikianlah sabda Tuhan, ‘akan menjadi tembok berapi di sekelilingnya,
dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya.’.” “Bersorak sorailah dan
bersukarialah, hai puteri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang dan
tinggal di tengah-tengahmu,” demikianlah sabda Tuhan, “dan pada waktu
itu banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada Tuhan dan akan menjadi
umat-Ku, dan Aku akan tinggal di tengah-tengahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Kidung Tanggapan
Ref. Tuhan menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
Ayat. (KIDUNG Yer 31:10.11.12ab.13)
1. Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan beritahukanlah di
tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerahkan
Israel akan menghimpunnya kembali, dan menjaganya seperti gembala
menjaga kawanan dombanya!
2. Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan
orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di
atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan Tuhan.
3. Waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang
muda dan orang-orang tua akan bergembira, Aku akan mengubah perkabungan
mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah
kedukaan.
Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (2 Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:43b-45)
"Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia. Mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya."
Semua orang heran karena segala yang dilakukan Yesus. Lalu Yesus berkata
kepada murid-murid-Nya, “Dengarkan dan camkanlah segala perkataanku
ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.” Mereka tidak
mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga
mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti
perkataan itu kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
Renungan Sama seperti murid Yesus dalam Injil hari ini, sering' kali kita tidak memahami dengan baik penderitaan Yesus. Mengapa? Sengsara, Salib, dan kematian Yesus, justru dipahami setelah murid-murid mengalami kebangkitan Yesus. Demikian juga kita dapat memahami sengsara Yesus, justru karena iman akan kebangkitan. Iman akan kebangkitan Yesus menegaskan makna dari salib-Nya. Kita tidak mungkin mengakui Yesus sebagai Kristus dan Anak Allah dengan menyingkirkan salib. Makajelaslah Kisah Sengsara menempati tempat penting dalam keempat Injil. Kebangkitan menerangi sengsara dan wafat Yesus. Kemuliaan kebangkitan adalah hasil dari sengsara dan wafat Yesus. Kebangkitan Yesus mewahyukan nilai pengorbanan-Nya dan menegaskan sengsara dan wafat bukanlah kekalahan. Sengsara merupakan suatu perjuangan penuh kemenangan dan sekaligus pemenuhan rencana Allah.
Sebagai orang kristiani, dengan iman akan kebangkitan, kita memandang salib sebagai tanda kasih Allah yang nyata (bdk. Rm. 5:6-8). Pengalaman salib dan sengsara tidak asing dalam hidup kita. Percaya pada Kristus yang disalibkan berarti percaya bahwa cinta yang hadir di dunia lebih berkuasa daripada kebencian, kekerasan, dan kejahatan, Percaya pada cinta yang demikian ini berarti percaya pada kerahiman Allah. Cinta yang dijamin dalam kerahiman Allah harus menjadi dasar dari kehidupan kita, keluarga, Gereja, dan masyarakat. Kebenaran Allah adalah kerahiman-Nya dan kerahiman-Nya adalah kebenaran. Allah mewahyukan kerahiman-Nya dalam kematian dan kebangkitan Yesus. Salib merupakan tanda kemenangan, cinta mengatasi kebencian, kehidupan mengatasi kematian, kerahiman menang atas keputusan pengadilan. Tanpa iman akan kebangkitan, orang beriman tidak mengerti sengsara Yesus, sebab arti dan makna kebangkitan masih tersembunyi bagi mereka. Sengsara, kematian, dan kebangkitan tak dapat dipisahkan. Antifon Komuni (Mrk 10:45) )
Putra Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang.
“Kalau kamu memandang orang miskin di bawah terang iman, kamu akan
melihat bahwa mereka itu mewakili Allah Putra, yang memilih menjadi
miskin” (St. Vinsensius a Paulo) Antifon Pembuka (Luk 4:18) Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi dan diutus mewartakan kabar gembira
kepada kaum fakir miskin dan menghibur orang yang remuk redam.
Doa Pembuka Allah Bapa, Pembela kaum papa, Engkau telah membina Santo Vinsensius,
imam-Mu, dalam kegiatan kerasulan menyelamatkan orang miskin dan
mendidik rohaniwan. Semoga kami dikobarkan dengan semangat yang sama,
mengasihi dan dikasihinya dan melaksanakan ajarannya. Dengan
pengantaraan Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus,
hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan-bacaan
dan Mazmur Tanggapan dari hari biasa, atau dari Rumus Umum Gembala Umat
(Misionaris) atau Para Kudus (Pelaku Karya Amal), misalnya: 1 Kor
1:26-31; Mzm 112:1-2.3-4.5-7a.7b-8.9; R: 1a; Mat 9:35-38.
Bacaan dari Nubuat Hagai (2:1b-9)
"Sedikit waktu lagi maka Aku akan memenuhi rumah ini dengan kemegahan."
Pada tahun kedua pemerintahan Raja Darius, pada tanggal 21 bulan
ketujuh, datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan Nabi Hagai, bunyinya,
“Katakanlah kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada
Yosua bin Yozadak , imam besar, dan kepada sisa bangsa Israel, demikian,
“Masih adakah di antara kalian yang dahulu melihat rumah Tuhan dalam
kemegahannya yang semula? Dan bagaimanakah kalian lihat keadaannya
sekarang? Bukankah keadaannya yang sekarang kamu katakan sama sekali
tidak berarti? Tetapi sekarang kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel,
demikianlah sabda Tuhan, kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam
besar. Kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah sabda
Tuhan. Bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kalian,” demikianlah sabda
Tuhan semesta alam, “sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kalian
pada waktu kalian keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di
tengah-tengahmu. Janganlah takut!” Dan beginilah sabda Tuhan semesta
alam, “Sedikit waktu lagi Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut
dan darat. Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga harta benda
semua bangsa datang mengalir. Maka Aku akan memenuhi rumah ini dengan
kemegahan. Sebab milik-Kulah perak dan emas, demikianlah sabda Tuhan
semesta alam. Maka kemegahan rumah ini nanti akan melebihi kemegahannya
yang semula, sabda Tuhan semesta alam, dan di tempat ini Aku akan
memberi damai sejahtera.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Berharap dan bersyukurlah kepada Allah, penolong kita.
Ayat. (Mzm 43:1.2.3.4; Ul: 5bc)
1. Berikanlah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku
terhadap kaum yang tidak saleh! Luputkanlah aku dari penipu dan orang
curang!
2. Sebab Engkaulah Allah tempat pengungsianku. Mengapa Engkau membuang
aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?
3. Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun, dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
4. Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah sukacita dan
kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya
Allahku!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 10:45)
Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:18-22)
"Engkaulah Kristus dari Allah! Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan."
Pada suatu ketika Yesus sedang berdoa seorang diri. Maka, datanglah
murid-murid-Nya kepada-Nya. Yesus lalu bertanya kepada mereka, “Kata
orang banyak siapakah Aku ini?” Mereka menjawab, “Yohanes Pembaptis; ada
juga yang mengatakan: Elia; ada pula yang mengatakan: Salah seorang
nabi dari zaman dulu telah bangkit.” Yesus bertanya lagi, “Menurut
kalian, siapakah Aku ini?” Jawab Petrus, “Engkaulah Kristus dari Allah.”
Dengan keras Yesus melarang mereka memberitakan hal itu kepada siapa
pun. Ia lalu berkata, “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan
dan ditolak oleh para tua-tua, oleh para imam kepala dan para ahli
Taurat, lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan Hari ini Gereja memperingati St. Vinsensius a Paulo, seorang imam, dengan fokus pelayanan pastoralnya: kepedulian kepada fakir miskin yang menderita. Semangat kerasulan khas orang kudus ini dilanjutkan dan dihidupi oleh anggota Kongregasi Misi dan Kongregasi Putri-putri Kasih yang didirikannya. Dapat ditanyakan, apa sesungguhnya dasar, alasan, dan motivasi pelayanan mereka? Kesaksian hidup Santa Teresa dari Kalkuta memberikan jawaban atas pertanyaan pokok tersebut. Dikisahkan, suatu ketika Ibu Teresa bersama para pengikutnya menolong dan merawat para penderita kusta yang berada di pinggiran kota. Pada saat yang sama, tim sukses dari sebuah partai besar di negara tersebut mengajak Ibu Teresa untuk bergabung dan bekerja sama. Ajakan tersebut ditanggapi Ibu Teresa dengan menegaskan, “Visi kami melayani para penderita kusta berbeda. Kalian membuatnya demi motivasi politik supaya nanti dalam pemilu mereka memilih partai kalian. Sementara pelayanan kami kepada para penderita kusta, dasarnya karena iman akan Tuhan kami yakni Sang Mesias yang menanggung banyak penderitaan!”
Injil hari ini berkisah mengenai pengakuan iman Petrus, Yesus adalah Mesias dari Allah! Lebih lanjut dijelaskan Yesus: Putra Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak... (ay. 22). Maka, mari bersama para pengikut St. Vinsensius a Paulo kita perkuat kepedulian dan pelayanan kita kepada fakir miskin yang menderita. Pada merekalah kita jumpai Tuhan kita yang menanggung banyak penderitaan.
Ya Bapa, semoga aku memahami siapa Yesus dengan tepat sehingga aku bisa
semakin ikut serta dalam tugas misi-Nya di dunia ini. Amin. (FN / INSPIRASI BATIN 2019)
Antifon Komuni (Mzm 107:8-9) Biarlah mereka memuji Tuhan karena belas kasih-Nya dan karena karya-karya-Nya yang ajaib bagi anak-anak manusia. Ia telah memuaskan jiwa yang dahaga dan mengenyangkan yang lapar dengan kebaikan.
Doa Malam Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, kami bersyukur karena telah Kau
perkenankan mendengarkan firman-Mu. Semoga firman-Mu yang telah kami
dengar menghidupkan dan menghidupi kami, sehingga kami makin mampu
memuliakan Dikau. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Berada dalam Gereja, Tubuh Mistik Kristus, bagaimanapun implisit dan
misteriusnya, adalah syarat esensial untuk keselamatan. (St. Yohanes
Paulus II, Paus; Audiensi 31 Mei 1995)
Antifon Pembuka (Mzm 149:1-2)
Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan. Pujilah Dia dalam jemaah
orang-orang saleh. Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah
Sion bersorak sorai atas raja mereka.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahamulia, berkenanlah membangun bait suci di dalam diri kami
dan tinggallah di antara manusia di mana saja, tempat kami mencari
kedamaian berkat Yesus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami,
yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin. Menunda
melakukan kehendak Tuhan membuat terhalangnya rahmat Allah. Selain itu,
pekerjaan kita menjadi sia-sia dan terasa berat.
Bacaan dari Nubuat Hagai (1:1-8)
"Bangunlah rumah Tuhan dan Aku akan berkenan menerimanya."
Pada tahun kedua pemerintahan Raja Darius, pada hari pertama bulan
keenam, datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan Nabi Hagai kepada
Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak,
imam besar, bunyinya, “Beginilah sabda Tuhan semesta alam, ‘Bangsa ini
berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah
Tuhan!’ Maka datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan Nabi Hagai,
bunyinya: Apakah sudah tiba waktunya bagi kalian untuk mendiami
rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang rumah Tuhan tetap
menjadi reruntuhan? Oleh sebab itu beginilah sabda Tuhan semesta alam,
‘Perhatikanlah keadaanmu! Kalian menabur banyak, tetapi membawa pulang
hasil sedikit. Kalian makan, tetapi tidak sampai kenyang. Kalian minum,
tetapi tidak sampai puas. Kalian berpakaian, tetapi badanmu tidak
menjadi hangat. Dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja tetapi
upahnya ditaruh dalam pundit-pundi yang berlubang!’ Beginilah sabda
Tuhan semesta alam, ‘Perhatikanlah keadaanmu! Maka naiklah ke gunung,
bawalah kayu dan bangunlah rumah Tuhan. Maka aku akan berkenan
menerimanya, dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan berkenan akan umat-Nya.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah
orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas penciptanya, biarlah
Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka
bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan
kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan
keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka
bersorak-sorai di atas tempat tidur. Biarlah pujian pengagungan Allah
ada dalam kerongkongan mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi
Allah. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup; hanya melalui Aku orang sampai kepada Bapa. Dosa
membuat hidup menjadi kehilangan rasa damai dan selalu dihantui oleh
dosa itu terus-menerus. Oleh karena itu, dibutuhkan sikap tobat sesegera
mungkin. Lebih cepat, lebih baik.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:7-9)
"Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal besar itu?"
Ketika Herodes, raja wilayah Galilea, mendengar segala sesuatu yang
terjadi, ia merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes
telah bangkit dari antara orang mati. Ada lagi yang mengatakan, bahwa
Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang
dari nabi-nabi zaman dahulu telah bangkit. Tetapi Herodes berkata,
“Yohanes kan telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang
kabarnya melakukan hal-hal besar itu?” Lalu ia berusaha untuk dapat
bertemu dengan Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
Renungan Bagi seorang
pemimpin yang tamak seperti Herodes, popularitas Yesus mengancam
otoritasnya. Dari kesaksian Injil kita ketahui bahwa ia berusaha supaya
dapat bertemu dengan Yesus, namun dengan maksud untuk menyingkirkan-Nya
demi melanggengkan kekuasaannya. Kita pun sering berhadapan dengan
situasi ketika keberhasilan orang lain tampak mengancam posisi,
kedudukan, jabatan atau keyakinan kita. Seorang Kristen yang baik
hendaknya melihat kesuksesan sesamanya sebagai sukacitanya, tanpa pernah
merasa terancam.
Antifon Komuni (Hagai 1:7)
Perhatikanlah keadaanmu! Maka naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah rumah bagi-Ku.
Doa Malam
Allah Bapa sumber segala kebaikan, semoga benih yang telah Kautaburkan
kini menghasilkan buah. Semoga sabda-Mu mendatangkan kedamaian dan
membuat kami bersedia mengabdi sesama tanpa pamrih. Dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami. Amin.
KATKIT (Katekese Sedikit) No. 276 Seri Katekismus PERAN KAUM AWAM
Syalom aleikhem. Umat beriman Kristen (maksudnya: “orang Katolik”) terdiri atas tiga golongan: hierarki, awam, religius. Hierarki adalah para pemimpin Gereja: uskup, presbiter (imam), diakon. Kini kita bahas kaum awam, yaitu semua orang Katolik yang tak termasuk hierarki (klerus) dan religius (biarawan-biarawati). Mudahnya, awam adalah mereka yang bukan uskup, bukan presbiter, bukan diakon, bukan bruder, bukan suster, bukan pertapa dan sejenisnya. Semua orang Katolik di luar kategori di atas adalah kaum awam.
Bersama dengan hierarki dan religius, kaum awam juga mengemban tiga tugas Kristus: imam, nabi, raja. Cara awam melaksanakan tugas itu tentu saja berbeda dengan cara hierarki dan religius. Katekismus mengajarkan, awam mengurus hal-hal yang fana dan mengaturnya seturut kehendak Allah.
Contoh konkretnya, seorang pedagang Katolik silakan berdagang sesuai pekerjaannya, namun perlu berdagang dengan nilai-nilai yang diajarkan Kristus: kejujuran, keadilan, kebaikan hati, dsb. Selain itu, penghasilan yang ia terima hendaknya juga dimanfaatkan untuk membantu sesama dan Gereja selain tentu saja menafkahi keluarga. Awam bekerja sesuai profesi masing-masing seraya melaksanakan nilai-nilai kekatolikan dalam pekerjaan itu. Inilah yang dimaksud mengurus hal-hal fana menurut kehendak Allah.
Dengan itu, kaum awam meresapi dunia dengan nilai-nilai Injil. Apa sajakah bidang bagi kaum awam? Segala bidang kehidupan di atas muka bumi: politik, ekonomi, sosial, budaya, dsb. Dalam segala bidang itu, hierarki dan religius tak dapat berperan secara langsung. Di situlah kaum awam menjadi garda depan Gereja di tengah dunia. Ikut Serta sebagai Imam
Semua tindakan kaum awam di tengah dunia, yakni jerih payah sehari-hari, hidup dalam keluarga, bahkan kesulitan dan beban-beban hidup adalah kurban rohani kepada Allah. Kurban melalui kegiatan sehari-hari itu dipersatukan dengan kurban Kristus dalam setiap Perayaan Ekaristi. Inilah yang disebut kaum awam ikut serta dalam tugas Kristus sebagai imam (yang menguduskan). Ikut Serta sebagai Nabi
Keikutsertaan kaum awam dalam tugas Kristus sebagai nabi dijalankan dalam kegiatan harian. Melalui kesaksian hidup, awam menjadi nabi bagi dunia sekitarnya. Konkretnya, seorang pegawai negeri yang jujur adalah saksi hidup mengenai iman kepada Kristus. Meski hidup sederhana, padahal bisa meraup untung besar (yang tak halal) dari jabatannya, pegawai itu setia dalam kejujuran karena imannya kepada Kristus. Inilah yang dimaksud menjadi nabi. Ikut serta sebagai Raja
Dalam pelayanan gerejawi, kaum awam dilibatkan. Mengurus paroki dalam aneka tugas adalah wujud nyata peran awam melaksanakan tugas Kristus sebagai raja (yang memimpin). Kaum awam ambil bagian dalam tugas penggembalaan. Demikianlah kaum awam dalam peran khasnya turut melaksanakan tiga tugas Kristus: imam, nabi, raja.
** Ringkasan atas Katekismus Gereja Katolik (KGK) No. 897-913
Rabu, 25 September 2019
Hari Biasa Pekan XXV
Berkumpullah di gunung-gunung Kitab Suci. Itulah padang rumput yang paling subur (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Tb 13:8)
Bertobatlah, kamu berdosa dan lakukanlah yang baik di hadapan Tuhan, barangkali Tuhan akan berbelas kasih kepadamu.
Doa Pembuka Allah Bapa yang penuh kasih
setia, Engkau senantiasa mendampingi kami dalam setiap usaha dan
perjuangan hidup kami. Semoga berkat kemurahan-Mu kami pun semakin mampu
untuk setia kepada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup
dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Ezra (9:5-9)
"Dalam masa perbudakan, kami tidak engkau tinggalkan, ya Tuhan"
Ketika mendengar berita tentang dosa umat Israel, aku, Ezra, mengoyakkan
pakaian dan jubahku, dan duduk tertegun. Pada waktu kurban petang
bangkitlah aku dan berhenti menyiksa diri. Lalu aku berlutut dengan
pakaian dan jubahku yang koyak-koyak; sambil menadahkan tanganku kepada
Tuhan, Allahku, aku berkata, "Ya Allahku, aku malu dan mendapat cela,
sehingga tidak berani menengadahkan mukaku kepada-Mu. Dosa kami telah
menumpuk mengatasi kepala kami dan kesalahan kami telah membubung ke
langit. Sejak zaman nenek moyang kami sampai hari ini kesalahan kami
besar, dan oleh karena dosa kami maka kami sekalian dengan para raja dan
para imam diserahkan kepada raja-raja negeri asing. Kami diserahkan
dalam kuasa pedang, ditawan, dijarah dan dihina di depan umum, seperti
yang terjadi sekarang ini. Tapi kini kami mengalami kasih karunia Tuhan,
Allah kami. Ia meninggalkan pada kami orang-orang yang terluput, dan
memberi kami tempat menetap di tempat-Nya yang kudus. Allah kami membuat
mata kami bercahaya dan memberi kami sedikit kelegaan di masa
perbudakan kami. Sekalipun kami menjadi budak, tetapi dalam perbudakan
itu Allah tidak meninggalkan kami. Ia membuat kami disayangi oleh
raja-raja negeri Persia, sehingga kami mendapat keleluasaan untuk
membangun rumah Allah dan menegakkan kembali reruntuhannya, serta
memperoleh tembok pelindung di Yehuda dan di Yerusalem."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Kidung Tanggapan
Ref. Terpujilah Allah yang hidup selama-lamanya.
Ayat. (Tobit 13:2,3-4a,4bcd,5,8)
1. Memang Allah menyiksa, tetapi juga mengasihani, Ia menurunkan ke
dalam dunia orang mati, tetapi menaikkan juga dari sana; tidak seorang
pun luput dari tangan-Nya.
2. Wartakanlah kebesaran-Nya di sana, agungkanlah Dia di hadapan segala
yang hidup. Sebab Dialah Tuhan kita, Dialah Allah, Ia adalah Bapa kita
untuk selama-lamanya.
3. Jika dengan segenap hati kamu berbalik kepada-Nya, dan dengan segenap
jiwa berlaku benar di hadapan-Nya, niscaya Ia pun berbalik kepada kamu,
dan wajah-Nya pun tidak disembunyikan-Nya terhadap kamu.
4. Pandanglah apa yang dikerjakan-Nya bagi kamu, muliakanlah Dia dengan
segenap mulut. Pujilah Tuhan yang adil dan agungkanlah Raja yang kekal.
5. Aku memuliakan Dia di tanah pembuanganku, kunyatakan kekuasaan dan
kebesaran-Nya kepada kaum berdosa. Bertobatlah, hai orang-orang berdosa,
lakukanlah apa yang benar di hadapan-Nya. Siapa tahu Ia berkenan akan
kamu dan menjalankan belas kasihan kepada-Mu. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:1-6)
"Ia mengutus para murid mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang sakit."
Sekali peristiwa Yesus memanggil keduabelas murid-Nya, lalu memberikan
tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk
menyembuhkan penyakit-penyakit. Ia mengutus mereka untuk mewartakan
Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang. Yesus berkata kepada
mereka, "Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan. Jangan membawa tongkat
atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. Apabila kalian
diterima di suatu rumah, tinggallah di situ sampai kalian berangkat dari
situ. Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kalian, keluarlah
dari kota mereka, dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan
terhadap mereka." Lalu pergilah mereka, dan menjelajah segala desa,
sambil memberitakan Injil serta menyembuhkan orang sakit di segala
tempat.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Mendengarkan
tidak sama dengan mendengar. Banyak orang yang mendengar Firman Tuhan,
tetapi tidak mendengarkan. Apapun yang ia baca, yang ia dengar, hanya
mampir sekejap dalam telinganya dalam hatinya dan menguap hilang begitu
saja. Mendengarkan Sabda Tuhan, tidak hanya dengan telinga, tetapi juga
dengan hati dan segenap jiwa dan pikiran merenungkannya, apa artinya
Sabda ini untuk saya? Tuhan mau berbicara apa pada saya melalui Sabda
ini?
Mendengarkan Sabda Tuhan dan
mengunyahnya dalam hati dan pikiran akan menjadi motor yang menggerakkan
hidup kita menuju kepada tujuan hidup yang sesungguhnya. Mendengarkan
firman Tuhan itu sangat baik, tetapi mendengarkan dan melakukannya itu
jauh lebih mulia. Mari kita menjadi pelaku-pelaku firman Tuhan.
Antifon Komuni (Luk 9:6)
Para murid Yesus pergi dan menjelajah segala desa, sambil mewartakan Injil dan menyembuhkan orang sakit.
Siapa setan itu?
Setan atau iblis atau roh-roh jahat yang lain pada mulanya adalah
malaikat, tetapi mereka jatuh, karena dengan kehendak bebas mereka
menolak melayani Allah dan keputusan-Nya. Keputusan mereka melawan Allah
bersifat definitif. Mereka berusaha untuk menarik manusia dalam
pemberontakan mereka melawan Allah. (Katekismus Gereja Katolik, 414)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati