Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Mrk. 6:4 Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.”
Et dicebat eis Iesus: “ Non est propheta sine honore nisi in patria sua et in cognatione sua et in domo sua ”.
Syalom aleikhem. Perkataan Tuhan Yesus ditujukan kepada “mereka”, orang-orang di sinagoga di Nazaret. Kata “dihormati” diterjemahkan dari ungkapan negasi dobel yang harafiahnya berbunyi “bukan tidak dihormati”; dua kali tidak yang berjejer artinya ya. Setelah kata “kecuali” ada tiga rincian: tempat asal yang menunjuk pada kota atau kampung, kaum keluarga yang menunjuk pada kerabat, dan rumah yang menunjuk pada keluarga inti. Kata-kata Tuhan ini tanggapan atas kekecewaan dan penolakan orang-orang Nazaret terhadap-Nya (ay. 3).
Mrk. 6:5-6a Ia tidak dapat mengadakan satu mujizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka.
Et non poterat ibi virtutem ullam facere, nisi paucos infirmos impositis manibus curavit; et mirabatur propter incredulitatem eorum.
Kekecewaan dan penolakan menghasilkan ketidakpercayaan. Ayat 6a menjelaskan hal ini. Tuhan sampai heran karena sikap itu. Kok bisa ya, orang-orang yang sudah menerima pengajaran sampai terkagum-kagum dan takjub serta sudah mendengar berita banyaknya mujizat, tak mau percaya juga, kira-kira beginilah batin Tuhan kalau diselami. Karena situasi itu, Tuhan tak dapat membuat mujizat di sana. Kata “tidak dapat” bukan berarti Tuhan kehilangan kuasa, tapi karena orang-orang di sana tak percaya kepada-Nya. Kita melihat kaitan kepercayaan (iman) dengan mujizat. Tanpa iman, tak ada mujizat; bukan karena Tuhan tak punya kuasa, tapi karena manusia tak siap menerimanya. Rupanya mujizat “mencari” orang yang siap.
Mrk. 6:6b Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Et circumibat castella in circuitu docens.
Tuhan keluar dari Nazaret lalu pergi ke desa-desa lain di sekitarnya. Beliau mengajar di pelbagai desa itu, mungkin di satu desa beberapa hari lalu pindah ke desa lain dan seterusnya.
Mrk. 6:7 Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat,
Et convocat Duodecim et coepit eos mittere binos et dabat illis potestatem in spiritus immundos;
Di tengah perjalanan keliling dari kampung ke kampung itu, adegan pada ayat ini terjadi. Tempat pastinya tak jelas, tampaknya masih dekat-dekat Nazaret. Waktu itu, Tuhan sudah punya dua belas murid yang ikut ke mana-mana. Jadi, sampai di sini kedua belas murid pun selalu ikut serta. Karena itu, kata “memanggil” berarti ‘bicara secara khusus’. Perkataan Tuhan berikutnya tak ditujukan kepada orang banyak, melainkan khusus kepada Keduabelasan.
Keduabelasan diberi tugas khusus dengan diutus berdua-dua. Artinya, ada enam pasang murid yang pergi ke tempat yang berbeda-beda. Murid A dan B pergi ke desa 01, murid C dan D ke desa 02, dst. Untuk keperluan itu, Tuhan memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat. Dengan itu, Keduabelasan siap pergi dengan kuasa Kristus.
Titik pusat Salam Maria adalah nama Yesus, ibarat sendi yang menghubungkan kedua bagian Salam Maria (Paus Yohanes Paulus II)
Antifon Pembuka (bdk Rm 4:21-22)
Abraham penuh keyakinan bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang
telah Ia janjikan. Maka hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai
kebenaran.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami di surga, sumber sukacita, bangunlah kiranya kami
menjadi Gereja, yang didasari batu sendi sejati, ialah Yesus Kristus.
Semoga kami Kaupenuhi pula dengan sukacita, karena diperkenankan
mengimani Engkau. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (4:20-25)
"Kita pun dibenarkan karena mengimani Allah."
Saudara-saudara, terhadap janji Allah Abraham tidak bimbang karena
kurang percaya, tetapi sebaliknya, ia malahan diperkuat dalam imannya
dan memuliakan Allah. Ia yakin penuh bahwa Allah berkuasa melaksanakan
apa yang telah dijanjikan-Nya. Maka hal itu diperhitungkan kepadanya
sebagai kebenaran. Kata-kata ‘hal ini diperhitungkan kepadanya’ tidak
ditulis untuk Abraham saja, tetapi untuk kita juga, sebab kepada kita
pun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah
membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati, yaitu Yesus
yang telah diserahkan karena pelanggaran kita, dan dibangkitkan demi
pembenaran kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia mengunjungi umat-Nya. Ayat. (Luk 1:69-70.71-72.73-75; Ul: 68)
1. Tuhan telah mengangkat bagi kita seorang penyelamat yang gagah
perkasa, putera Daud, hamba-Nya. Seperti dijanjikan-Nya dari sediakala
dengan perantaraan para nabi-Nya yang kudus.
2. Untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita, dan dari tangan semua
lawan yang membenci kita. Untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada leluhur
kita dan mengindahkan perjanjian-Nya yang kudus.
3. Sebab Ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita, akan membebaskan
kita dari tangan musuh, agar kita dapat mengabdi kepada-Nya tanpa takut,
dan berlaku kudus dan jujur di hadapan-Nya seumur hidup kita.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:3)
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:13-21)
"Bagi siapakah nanti harta yang telah kausediakan itu?"
Sekali peristiwa Yesus mengajar banyak orang. Salah seorang dari mereka
berkata kepada Yesus, “Guru, katakanlah kepada saudaraku, supaya ia
berbagi warisan dengan daku.” Tetapi Yesus menjawab, “Saudara, siapa
yang mengangkat Aku menjadi hakim atau penengah bagimu?” Kata Yesus
kepada orang banyak itu, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala
ketamakan! Sebab walaupun seseorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya
tidak tergantung dari kekayaannya itu.” Kemudian Ia menceritakan kepada
mereka perumpamaan berikut, “Ada seorang kaya, tanahnya
berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya, ‘Apakah yang harus
kuperbuat, sebab aku tidak punya tempat untuk menyimpan segala hasil
tanahku’. Lalu katanya, ‘Inilah yang akan kuperbuat: Aku akan merombak
lumbung-lumbungku, lalu mendirikan yang lebih besar, dan aku akan
menyimpan di dalamnya segala gandum serta barang-barangku. Sesudah itu
aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang,
tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya. Beristirahatlah, makanlah,
minumlah dan bersenang-senanglah!’ Tetapi Allah bersabda kepadanya, ‘Hai
orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu. Bagi
siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu?’ Demikianlah jadinya
dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri, tetapi ia tidak
kaya di hadapan Allah.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami. Renungan
Dalam rangka pengelolaan dana atau uang sering ada yang disebut dengan ‘dana abadi’, tentu saja tidak dimaksudkan bahwa dana tersebut bersifat abadi alias tak akan berubah, melainkan yang dimaksudkan adalah dana yang dapat digunakan dalam keadaan sungguh terpaksa. Dana, uang atau harta benda memang tidak abadi; perhatikan saja dengan peristiwa gempa bumi atau kebakaran dan banjir yang akhir-akhir ini melanda wilayah Indonesia: bangunan roboh, aneka macam jenis harta benda ludes terbakar atau hanyut dalam hitungan menit dst.. Cukup banyak orang menjadi stress alias sinthing karena kehilangan harta benda atau kekayaan duniawi tersebut, bahkan ada yang bunuh diri atau hidup ngawur. Harta benda pada dasarnya bersifat sosial, tidak egois, maka hendaknya menyikapi aneka macam jenis harta benda sebagai sarana untuk membangun hubungan sosial, persaudaraan atau persahabatan sejati dalam rangka mengupayakan keselamatan jiwa manusia. Dengan kata lain yang utama adalah keselamatan jiwa bukan keselamatan harta benda atau uang. Kami berharap kepada mereka yang masih mengutamakan atau menempatkan diri sebagai yang tergantung pada harta benda atau kekayaan duniawi alias bersikap mental materialistis atau duniawi, untuk bertobat dan memperbaharui diri. Kepada siapapun yang kaya atau semakin kaya akan harta benda atau uang, kami harapkan juga semakin beriman, dan dengan demikian memfungsikan semua harta benda atau kekayaannya sebagai sarana untuk menjadi lebih suci, lebih mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan melalui pelayanan kepada sesamanya.
“Terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan” (Rm 4:20-21), demikian kesaksian Paulus perihal iman bapa Abraham. Sebagai orang beriman kita diharapkan meneladan iman bapa Abraham. Kepada kita semua atau masing-masing dari kita, Allah telah menjanjikan hidup mulia di sorga untuk selama-lamanya setelah dipanggil Tuhan nanti atau meninggal dunia. Janji ini hendaknya memperkuat iman atau penyerahan diri kita kepada Allah melalui sesama atau saudara-saudari kita, dengan kata lain mengimani janji Allah ini berarti kita saling menyerahkan diri, saling membahagiakan dan saling menyelamatkan. Kuasa Allah dalam pemenuhan janji perlu disertai atau didukung oleh cara hidup dan cara bertindak kita yang saling mempersembahkan atau menyerahkan diri satu sama lain. Cara hidup dan cara bertindak yang demikian ini hendaknya pertama-tama dan terutama dihayati di dalam keluarga-keluarga, sebagai dasar hidup bersama, hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara maupun beragama, dengan teladan konkret dari bapak-ibu atau orangtua. Sedini mungkin anak-anak di dalam keluarga dididik.atau dibiasakan dalam hal saling menyerahkan diri, saling membahagiakan satu sama lain. Marilah kita bekerjasama dalam rangka mengupayakan kebahagiaan, keselamatan dan kesejahteraan jiwa kita; marilah kita fungsikan keterampilan, bakat atau hobby kita demi keselamatan jiwa kita sendiri maupun saudara-saudari kita.
Antifon Komuni (Luk 1:68)
Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia telah mengunjungi dan membebaskan umat-Nya.
Amanat misi. "Kepada para bangsa Gereja diutus oleh Allah untuk menjadi
'Sakramen universal keselamatan'. Untuk memenuhi tuntutan-tuntutan
hakiki sifat katoliknya, menaati perintah Pendirinya, Gereja
sungguh-sungguh berusaha mewartakan Injil kepada semua orang" (AG 1):
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman"
(Mat 28:19-20). --- Katekismus Gereja Katolik, 849
Antifon Pembuka (Mzm 17:6.8)
Aku berseru kepada-Mu, sebab Engkau mendengarkan daku, ya Allah.
Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah kata-kataku. Jagalah aku
bagaikan biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu.
To you I call; for you will surely heed me, O God; turn your ear to me;
hear my words. Guard me as the apple of your eye; in the shadow of your
wings protect me.
Ego clamavi, quoniam exaudisti me, Deus: inclina aurem tuam, et exaudi
verba mea: custodi me, Domine, ut pupilam oculi: sub umbra alarum tuarum
protege me. Doa Pembuka
Allah yang kekal dan kuasa, ciptakanlah dalam diri kami hati yang tulus
dan setia agar kami mampu melayani Engkau, ya Allah yang Mahaagung,
dengan penuh bakti dan kasih. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (17:8-13)
"Apabila Musa mengangkat tangan, lebih kuatlah pasukan Israel."
Sekali peristiwa datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang
Israel di Rafidim. Musa berkata kepada Yosua, “Pilihlah orang-orang bagi
kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek! Aku sendiri, besok
akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di
tanganku.” Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya
dan berperang melawan orang Amalek; sedangkan Musa, Harun dan Hur naik
ke puncak bukit. Dan terjadilah hal berikut ini: Apabila Musa mengangkat
tangannya, lebih kuatlah pasukan Israel. Sebaliknya, apabila Musa
menurunkan tangannya, Amaleklah yang lebih kuat. Tetapi menjadi penatlah
tangan Musa. Maka Harun dan Hur mengambil sebuah batu, meletakkannya di
belakang Musa, supaya ia duduk di atasnya; lalu Harun dan Hur menopang
kedua belah tangan Musa, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang
lain, sehingga tangan Musa tidak bergerak sampai matahari terbenam.
Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 805
Ref. Hanya Engkaulah Tuhan Allahku dan harapan untuk hidupku.
Ayat. (Mzm 121:1-2.3-4.5-6.7-8; R:lih. 2)
1. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang
pertolongan bagiku? Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan
langit dan bumi.
2. Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap.
Sungguh, tidak akan terlelap dan tidak akan tertidur Penjaga Israel.
3. Tuhan penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu.
Matahari tidak akan menyakiti engkau pada waktu siang, tidak pula bulan
pada waktu malam.
4. Tuhan akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga
nyawamu. Tuhan akan menjaga keluar masukmu dan sekarang sampai
selama-lamanya.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 3:14-4:2)
"Orang-orang kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik."
Saudaraku terkasih, hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang
telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang
yang telah mengajarkannya kepadamu. Ingatlah juga bahwa dari kecil
engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan
menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman akan Kristus Yesus. Segala
tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik
orang dalam kebenaran. Dengan demikian orang-orang kepunyaan Allah
diperlengkapi oleh setiap perbuatan baik. Di hadapan Allah dan di
hadapan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang
mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya
dan demi Kerajaan-Nya: Wartakanlah sabda Allah! Siap sedialah selalu,
baik atau tidak waktunya. Nyatakanlah apa yang salah, tegur dan
nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Ibr 4:12; 2/4)
Sabda Allah itu hidup, kuat dan tajam. Ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (18:1-8)
"Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang berseru kepada-Nya."
Sekali peristiwa Yesus menyampaikan suatu perumpamaan kepada
murid-murid-Nya untuk menegaskan bahwa mereka harus selalu berdoa
dengan tidak jemu-jemu. Ia berkata, “Di sebuah kota ada seorang hakim
yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun. Dan di kota
itu ada pula seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan
berkata, ‘Belalah hakku terhadap lawanku!’ Beberapa waktu lamanya hakim
itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya, ‘Walaupun aku
tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun, namun karena
janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya ia jangan
terus-menerus datang dan akhirnya menyerang aku.” Lalu Tuhan berkata,
“Camkanlah perkataan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan
membenarkan para pilihan-Nya, yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan
adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata
kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka! Akan tetapi, jika Anak
manusia itu datang, adakah Ia menemukan iman di bumi ini?”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Hidup adalah perjuangan. Orang yang lemah imannya dan tidak mau berjuang
akan mudah putus asa. Sebaliknya orang yang kuat imannya akan
menghadapi setiap tantangan sebagai sarana untuk menguji ketangguhannya.
Dalam hidup rohani, kita juga mesti terus berjuang, tidak boleh lekas
putus asa. Yesus mengharapkan kita tekun berdoa dengan tak jemu-jemu.
“Jemu” artinya bosan, jenuh dan putus asa. Sedangkan sikap optimis
menunjukkan kualitas orang dalam beriman.
Bacaan Injil hari ini mengajak
kita semua untuk banyak berdoa setiap waktunya. Bahkan Tuhan Yesus
berkata bahwa kita harus berdoa dengan tidak jemu-jemunya. Mengapa kita
harus banyak berdoa? Bukan hanya karena kita memerlukan rahmat dan
pertolongan Tuhan setiap saatnya, tetapi karena kita ini hidup di
hadapan Allah Bapa yang mahabaik. Hakim yang lalim saja mau menolong
janda miskin itu, apalagi Allah Bapa yang begitu baik kepada kita,
anak-anak-Nya.Doa
adalah salah satu sarana untuk mengalami belas kasih Allah. Yesus
menunjukkan kepada para murid bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan
mereka yang bertekun dan setia dalam doa. Dia juga menegaskan, dari
pihak kita dituntut ketekunan, kesetiaan dan iman. Ini menjadi bahan
refleksi bagi kita bersama, bagaimana belas kasih Allah kita alami dalam
ketekunan dan kesetiaan doa kita. Bagaimana kita memelihara iman kita
akan belas kasih Allah tersebut?
"Kita harus merangkul/dekat dan ramah kepada semua manusia; tapi apa
yang datang dari musuh tidak bisa dan tidak boleh bergabung. Anda tidak
dapat menggabungkan Kristus dan Belial (pangeran kegelapan)!" (Kardinal
Robert Sarah, Prefek Kongregasi Ibadat Ilahi dan Tata-tertib Sakramen)
Antifon Komuni (Mzm 33:18-19)
Mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang
mengharapkan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari maut
dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
Behold, the eyes of the Lord are on those who fear him, who hope in his
merciful love, to rescue their souls from death, to keep them alive in
famine.
Atau (Mrk 10:45)
Anak Manusia datang untuk memberikan nyawa-Nya memnjadi tebusan bagi banyak orang.
The Son of Man has come to give his life as a ransom for many.
Syalom aleikhem. Ada harta berharga dalam Kurban Misa yang kini – entah mengapa – terlupakan. Namanya Antifon, salah satunya Antifon Pembuka. Gereja Katolik (masih) memilikinya dalam khazanah liturginya, namun berapa orangkah yang masih tahu betapa tinggi nilainya? Mungkin, tahu keberadaannya saja tidak: “Wah, apa itu Antifon Pembuka?” Itulah nasib Antifon, harta terlupa dalam liturgi kita.
Umat Katolik begitu kenal dengan Nyanyian Pembuka (yang sering secara salah kaprah disebut “Lagu Pembuka” dan lebih meleset lagi “Lagu Pembukaan”). Nota: Lagu itu notasi nada; kalau pakai kata-kata, namanya nyanyian: gabungan nada dan kata.
Tentulah tak salah melantunkan Nyanyian Pembuka sebab PUMR no. 47 menyatakan, Nyanyian Pembuka dimulai ketika imam dan para pelayan lain berarak menuju altar. Namun, rupanya PUMR no. 48 menyebut bahwa pertama-tama Nyanyian Pembuka diambil dari Graduale Romanum (GR) atau Graduale Simplex (GS). Keduanya kitab nyanyian Latin bernotasi gregorian. Ah, sulit dilaksanakan! Tenang, PUMR beri alternatif: nyanyian lain yang sesuai dengan sifat perayaan, sifat pesta, dan suasana masa liturgi.
Aneka pertimbangan itu perlu digunakan ketika kita memilih Nyanyian Pembuka di luar GR dan GS; jadi, tak asal nyanyi saja. Tak lupa, nyanyian yang dapat digunakan dalam Kurban Misa adalah yang teksnya sudah disahkan Konferensi Uskup, bukan asal cipta nyanyian dan langsung jreng-jreng dipakai. Lihatlah PUMR no. 48.
“Barangsiapa mengikuti Yesus akan bersukacita di dalam Kerajaan-Nya.” (St. Ursula)
Antifon Pembuka (Luk 12:8)
Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, akan diakui pula oleh Putra Manusia di depan para malaikat.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami, sumber iman kepercayaan, limpahkanlah kiranya iman
Abraham, hamba-Mu kepada kami. Dialah yang mewakili para bangsa
memperoleh pujian dan berkat-Mu. Semoga kami selalu patuh setia akan
sabda janji-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin. Abraham menjadi bapa
banyak bangsa. Itulah janji Allah kepadanya. Hal itu terjadi karena
Abraham percaya kepada Allah yang menghidupkan dan menciptakan. Allah
pun setia pada janji-Nya.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (4:13.16-18)
"Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham berharap dan percaya."
Saudara-saudara, bukan karena hukum Taurat, Abraham dan keturunannya
diberi janji bahwa mereka akan memiliki dunia, melainkan karena
kebenaran atas dasar iman. Kebenaran yang berdasarkan iman itu merupakan
kasih karunia belaka. Maka janji kepada Abraham itu berlaku bagi semua
keturunannya, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat,
melainkan juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab di
hadapan Allah Abraham adalah bapa kita semua seperti ada tertulis,
“Engkau telah Kutetapkan menjadi bapak banyak bangsa.” Kepada Allah
itulah Abraham percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan
yang dengan sabda-Nya menciptakan yang tidak ada menjadi ada. Sebab
sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan
percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, sebab Allah telah
bersabda kepadanya, “Begitu banyaklah nanti keturunanmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Selamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 105:6-7.8-9.42-43)
1. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya!!
Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
2. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang
diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang
diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.
3. Sebab Tuhan ingat akan firman-Nya yang kudus, yang disampaikan-Nya
kepada Abraham, hamba-Nya. Ia menuntun umat-Nya keluar dengan
kegirangan, dan orang-orang pilihan-Nya dengan sorak-sorai.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:26b.27a)
Roh Kebenaran akan memberi kesaksian tentang Aku, dan kalian pun harus memberi kesaksian, sabda Tuhan. Kita
jangan takut menghadapi kesulitan. Sebab, Tuhan akan tetap menyertai
kita, para murid-Nya. Dalam situasi seperti itulah, iman kita itu
dimurnikan. Apakah kita tetap setia?
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:8-12)
"Roh Kudus akan mengajarkan kepadamu apa yang harus kamu katakan."
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa
mengakui Aku di depan manusia, akan diakui pula oleh Anak Manusia di
depan para malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan
manusia, ia akan disangkal pula di depan para malaikat Allah. Setiap
orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni.
Tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, tidak akan diampuni. Apabila
kalian dihadapkan kepada majelis atau pemerintah, atau penguasa,
janganlah kalian kuatir bagaiman dan apa yang harus kalian katakan untuk
membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajarkan
kepadamu apa yang harus kalian katakan.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan Ada cukup banyak situasi di
sekitar kita yang membuat kita tidak berani menyatakan iman kita.
Apalagi ketika kita tergolong minoritas dan tidak punya kuasa. Dalam
situasi apa pun, kita diajak untuk merenungkan bagaimana kita bisa tetap
teguh beriman akan Allah dan menjalankan apa yang sesuai dengan
kehendak-Nya. Justru dalam situasi-situasi sulit itulah Allah akan
membawa anugerah pemurnian iman bagi kita. Bahkan, dalam situasi sulit,
tak sedikit orang yang mengalami pengalaman-pengalaman luar biasa yang
semakin menyadarkan mereka akan kehadiran Allah. Ini merupakan penegasan
bahwa Roh Kudus tak meninggalkan orang yang teguh imannya. Antifon Komuni (Luk 12:12) Roh Kuduslah yang akan mengajarkan kepadamu, apa yang harus kamu katakan.
Doa Malam
Tuhan Yesus, hari ini Engkau mengingatkan aku untuk belajar peka
merasakan kehadiran Roh Kudus dalam hatiku. Ia adalah Roh yang setia
mengajar aku berdoa. Aku bersyukur atas karunia-Mu ini, ya Tuhan Yesus.
Amin.
Jumat, 18 Oktober 2019
Pesta Santo Lukas, Penginjil
Injil Lukas memancarkan kegembiraan yang mengalir dari suatu kepercayaan
terhadap kasih Allah dan belaskasih-Nya (Jerome Kodell, OSB)
Antifon Pembuka (lih. Yes 52:7)
Betapa menyenangkan mendengar derap kaki orang yang turun berlari dari
gunung dan memaklumkan, "Damai!" yang membawa kabar sukacita dan
mewartakan, "Kita selamat!"
Pada Misa hari ini ada Madah Kemuliaan
Doa Pembuka
Allah Bapa kami yang Maharahim, Engkau telah memilih Santo Lukas untuk
mewartakan dengan lisan maupun tulisan, rahasia cinta kasih-Mu terhadap
kaum fakir miskin. Semoga kami semua bermegah dalam nama-Mu dan bertekun
sehati dan sejiwa, supaya semua bangsa melihat keselamatan-Mu. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah,
sepanjang segala masa. Amin. Beberapa
sahabat Rasul Paulus lebih mencintai dunia dan segala perbuatannya.
Dalam situasi seperti itu, Rasul Paulus tetap setia. Ia merasakan kasih
Tuhan yang selalu mendampingi dan menguatkannya.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 4:10-17b)
"Hanya Lukas yang tinggal dengan aku."
Saudaraku terkasih, Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan
aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia,
sedang Titus ke Dalmatia. Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah
Markus dan bawalah ia kemari, karena pelayanannya penting bagiku.
Tikhikus telah kukirim ke Efesus. Jika engkau kemari, bawalah juga jubah
yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku,
terutama perkamen itu. Aleksander, tukang tembaga itu, telah banyak
berbuat kejahatan terhadap aku. Tuhan akan membalasnya menurut
perbuatannya. Hendaklah engkau juga waspada terhadap dia, karena dia
sangat menentang ajaran kita. Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak
seorang pun yang membantu aku; semuanya meninggalkan aku. -- Kiranya hal
itu jangan ditanggungkan atas mereka. -- Tetapi Tuhan telah mendampingi
aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan
dengan sepenuhnya, dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Para kudus-Mu, ya Tuhan, memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia.
Ayat. (Mzm 145:10-13ab.17-18)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan
orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan
kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan
memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan
abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam
segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru
kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:16) Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku
telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu
tetap. Kasih
Tuhan menjadi kekuatan bagi para utusan. Mereka hanya mengandalkan
Tuhan. Namun, mereka juga membagikan kasih Tuhan itu kepada setiap orang
yang mereka jumpai.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:1-9)
"Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya."
Pada suatu hari Tuhan menunjuk tujuh puluh murid, lalu mengutus mereka
berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak
dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka, "Tuaian memang banyak, tetapi
sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya
tuaian itu, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke
tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau
kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam
perjalanan. Kalu kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu,
'Damai sejahtera bagi rumah ini.' Dan jika di situ ada orang yang layak
menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi
jika tidak, salammu itu akan kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah
itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang
pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika
kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa
yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada
di situ, dan katakanlah kepada mereka, 'Kerajaan Allah sudah dekat
padamu'."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus Renungan Lukas adalah salah satu
pengikut Kristus yang serius mencari kebenaran tentang Kristus. Dia
banyak mendengar dan meneliti apa yang disampaikan para murid Yesus.
Akhirnya, Lukas berkesimpulan bahwa apa yang diwartakan para murid itu
adalah benar, lalu membukukan dan membagikan untuk orang lain (bdk. Luk
1:1-4). Apa yang dikerjakan Lukas ini menjadi teladan bagaimana
menghidupi iman akan Kristus. Tak hanya bersikap pasif, hanya ikut orang
lain dan hanya duduk mendengar saja, tetapi juga aktif memperdalam,
merenungkan dan membagi-bagikan buah-buahnya kepada orang lain dengan
berbagai macam cara. Inilah yang disebut beriman secara kreatif.
Antifon Komuni (Luk 10:1.9)
Tuhan mengutus murid-murid untuk mewartakan di segala kota, "Kerajaan Allah sudah dekat padamu!"
Doa Malam Allah Yang Mahamulia,
Engkau sangat mengerti akan pergumulan hidupku. Bantulah aku agar dalam
hidup ini aku dapat menghasilkan buah-buah kebaikan yang dapat dirasakan
oleh sesama di mana pun mereka berada. Amin.
Kamis, 17 Oktober 2019
Peringatan Wajib dari Ignasius dari Antiokhia, Uskup dan Martir
“Berhati-hatilah, untuk melaksanakan satu perayaan Ekaristi. Sebab
terdapat satu Tubuh Tuhan kita, Yesus Kristus, dan satu piala Darah-Nya
yang membuat kita satu, dan satu altar, sama seperti terdapat satu Uskup
bersama dengan para imam dan diakon, sesama pelayan seperti saya.” (St.
Ignasius dari Antiokhia)
Antifon Pembuka (Gal 2:19-20)
Aku disalibkan bersama Kristus. Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku
sendiri, melainkan Kristuslah yang hidup di dalam diriku. Aku hidup di
dalam kepercayaan akan Putra Allah, yang mengasihi aku dan menyerahkan
diri-Nya bagiku.
I am crucified with Christ, yet I live; no longer I, but Christ lives in
me. I live by faith in the Son of God, who has loved me and given
himself up for me.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau meluhurkan tubuh Kristus, yaitu
umat-mu, berkat kesaksian jaya para martir yang kudus. Pada hari ini
kami kenangkan Santo Ignasius, yang mencapai keluhuran abadi karena
penderitaannya. Kami mohon, bantulah kiranya kami juga dan lindungilah
kami senantiasa. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (3:21-30a)
"Manusia dibenarkan berkat iman, bukan karena melakukan hukum."
Saudara-saudara, tanpa hukum Taurat, kebenaran Allah kini telah
dinyatakan, seperti yang sudah disaksikan dalam Kitab Taurat dan
kitab-kitab para nabi, yaitu: kebenaran Allah karena iman dalam Yesus
Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada lagi pembedaan.
Semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh
kasih karunia Allah, semua telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena
penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditetapkan oleh Allah
menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini Ia
perbuat untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan
dosa-dosa terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. Maksud-Nya ialah untuk
menunjukkan keadilan-Nya pada masa kini, supaya nyata, bahwa Ia benar
dan bahwa Ia juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus. Jika
demikian, apakah masih ada alasan untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan
apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman. Sebab
kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia
melakukan hukum Taurat. Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja?
Bukankah Ia juga Allah bangsa-bangsa lain? Ya benar! Ia juga Allah
bangsa-bangsa lain! Artinya, hanya ada satu Allah yang membenarkan
orang-orang bersunat karena iman, dan orang-orang tak bersunat juga
karena iman.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kau-lah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
atau Ya Tuhan, pada-Mulah ada penebusan yang berlimpah-limpah.
Ayat. (Mzm 130:1b-2.3-4.5-6ab)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan,
dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara
permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat
tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku
mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih daripada
pengawal mengharapkan pagi.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup; hanya melalui Aku orang sampai kepada Bapa.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:47-54)
"Darah para nabi, mulai dari Habel sampai kepada Zakharia akan dituntut."
Sekali peristiwa, tatkala duduk makan di rumah seorang Farisi, Yesus
berkata, “Celakalah kalian, sebab kalian membangun makam bagi para nabi,
padahal nenek moyangmulah yang telah membunuh mereka. Dengan demikian
kalian mengakui, bahwa kalian membenarkan perbuatan nenek moyangmu,
sebab mereka telah membunuh nabi-nabi itu dan kalian membangun makamnya.
Sebab itu hikmat Allah berkata, ‘Aku akan mengutus kepada mereka
nabi-nabi dan rasul-rasul. Tetapi separuh dari antara para nabi dan para
rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya. Maka dari angkatan ini
akan dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia
dijadikan, mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang
telah dibunuh di antara mezbah dan rumah Allah.’ Bahkan Aku berkata
kepadamu, ‘Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini.’ Celakalah
kalian, hai ahli-ahli Taurat, sebab kalian telah mengambil kunci
pengetahuan. Kalian sendiri tidak masuk ke dalamnya, tetapi orang yang
berusaha masuk kalian halang-halangi.” Dan setelah Yesus berangkat dari
tempat itu, para ahli Taurat dan orang Farisi terus menerus mengintai,
dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal. Dengan itu mereka berusaha
memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu
yang diucapkan-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan Sebelum
Yesus, di Israel terdapat nabi=nabi yang menampakkan wajah kasih Allah
mereka adalah orang yang diutus dan diilhami Allah untuk menyatakan
kehendak Allah yang tersembunyi bagi banyak orang. Mereka meramalkan
masa depan dengan ;…buat nubuatnya agar orang dapat melaksanakan
kehendak Allah pada saat sekarang, oleh orang Yahudi, Yesus pun
dipandang sebagai nabi, namun Yesus sendiri tidak menuntut gelar itu.
Yesus malahan menyatakan bahwa Dia senasib dengan para nabi (”dahulu
yang ditolak orang Yahudi. Dalam pewartaan dan tindakan-Nya, Yesug
malahan melebihi para nabi. Diajustru mewujudkan keselamatan dan
menyampaikan pewartaan-Nya berdasarkan kuasa dan wewenang-Nya sendiri.
Ahli
Taurat adalah penafsir resmi Kitab Suci di kalangan orang Yahudi.
Mereka mendapat pendidikan cukup lama dan sekitar usia 40 tahun barulah
mereka dilantik. Tafsiran mereka sering dikritik oleh Yesus. Ahli Taurat
pun sering menuntut penghormatan yang berlebihan. Sikap ini sangat
ditentang oleh Yesus. Yesus mengajar dengan sikap kerendahan hati.
Kita
pun hari ini hidup dalam mayoritas masyarakat yang memandang Yesus
hanya sebagai seorang nabi. Padahal Yesus berbeda dengan nabi-nabi
Peijanjian Lama, bahkan bukan bagian dari nabi-nabi palsu, yang
berbicara seolah-olah utusan Allah tetapi sebenarnya pewartaannya adalah
ucapannya sendiri yang dangkal, bombastis, bahkan menakutkan. Nabi-nabi
palsu sering menakuti orang dengan ancaman api neraka dan janji-janji
romantik kehidupan surgawi. Kita umat kristiani percaya pada Yesus, Anak
Manusia dan Anak Allah yang datang bukan untuk dilayani, melainkan
melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan banyak orang.
Antifon Komuni
Aku ini gandum Kristus, yang harus digiling geraham binatang menjadi roti murni.
I am the wheat of Christ to be ground by the teeth of beasts, that I may be found to be pure bread.
Doa Malam
Ya Bapa, kami bersyukur atas
martir-Mu, St Ignatius dari Antiokhia. Semoga dalam hidup ini kami
berani bertindak benar dan jujur sekalipun mengalami celaan, cibiran dan
diasingkan. Doa ini kami panjatkan dengan pengantaraan Kristus, Tuhan
kami. Amin.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati