| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Seri Alkitab: INJIL MARKUS 6:4-7

KATKIT (Katekese Sedikit) No. 287

Seri Alkitab
INJIL MARKUS 6:4-7

Mrk. 6:4
Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.”

Et dicebat eis Iesus: “ Non est propheta sine honore nisi in patria sua et in cognatione sua et in domo sua ”.

Syalom aleikhem.
Perkataan Tuhan Yesus ditujukan kepada “mereka”, orang-orang di sinagoga di Nazaret. Kata “dihormati” diterjemahkan dari ungkapan negasi dobel yang harafiahnya berbunyi “bukan tidak dihormati”; dua kali tidak yang berjejer artinya ya. Setelah kata “kecuali” ada tiga rincian: tempat asal yang menunjuk pada kota atau kampung, kaum keluarga yang menunjuk pada kerabat, dan rumah yang menunjuk pada keluarga inti. Kata-kata Tuhan ini tanggapan atas kekecewaan dan penolakan orang-orang Nazaret terhadap-Nya (ay. 3).

Mrk. 6:5-6a
Ia tidak dapat mengadakan satu mujizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka.

Et non poterat ibi virtutem ullam facere, nisi paucos infirmos impositis manibus curavit; et mirabatur propter incredulitatem eorum.

Kekecewaan dan penolakan menghasilkan ketidakpercayaan. Ayat 6a menjelaskan hal ini. Tuhan sampai heran karena sikap itu. Kok bisa ya, orang-orang yang sudah menerima pengajaran sampai terkagum-kagum dan takjub serta sudah mendengar berita banyaknya mujizat, tak mau percaya juga, kira-kira beginilah batin Tuhan kalau diselami. Karena situasi itu, Tuhan tak dapat membuat mujizat di sana. Kata “tidak dapat” bukan berarti Tuhan kehilangan kuasa, tapi karena orang-orang di sana tak percaya kepada-Nya. Kita melihat kaitan kepercayaan (iman) dengan mujizat. Tanpa iman, tak ada mujizat; bukan karena Tuhan tak punya kuasa, tapi karena manusia tak siap menerimanya. Rupanya mujizat “mencari” orang yang siap.

Mrk. 6:6b
Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.

Et circumibat castella in circuitu docens.

Tuhan keluar dari Nazaret lalu pergi ke desa-desa lain di sekitarnya. Beliau mengajar di pelbagai desa itu, mungkin di satu desa beberapa hari lalu pindah ke desa lain dan seterusnya.

Mrk. 6:7
Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat,

Et convocat Duodecim et coepit eos mittere binos et dabat illis potestatem in spiritus immundos;

Di tengah perjalanan keliling dari kampung ke kampung itu, adegan pada ayat ini terjadi. Tempat pastinya tak jelas, tampaknya masih dekat-dekat Nazaret. Waktu itu, Tuhan sudah punya dua belas murid yang ikut ke mana-mana. Jadi, sampai di sini kedua belas murid pun selalu ikut serta. Karena itu, kata “memanggil” berarti ‘bicara secara khusus’. Perkataan Tuhan berikutnya tak ditujukan kepada orang banyak, melainkan khusus kepada Keduabelasan.

Keduabelasan diberi tugas khusus dengan diutus berdua-dua. Artinya, ada enam pasang murid yang pergi ke tempat yang berbeda-beda. Murid A dan B pergi ke desa 01, murid C dan D ke desa 02, dst. Untuk keperluan itu, Tuhan memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat. Dengan itu, Keduabelasan siap pergi dengan kuasa Kristus.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Senin, 21 Oktober 2019 Hari Biasa Pekan XXIX

Senin, 21 Oktober 2019
Hari Biasa Pekan XXIX
 
Titik pusat Salam Maria adalah nama Yesus, ibarat sendi yang menghubungkan kedua bagian Salam Maria (Paus Yohanes Paulus II)
 

Antifon Pembuka (bdk Rm 4:21-22)

Abraham penuh keyakinan bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Maka hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.

Doa Pembuka

Allah Bapa kami di surga, sumber sukacita, bangunlah kiranya kami menjadi Gereja, yang didasari batu sendi sejati, ialah Yesus Kristus. Semoga kami Kaupenuhi pula dengan sukacita, karena diperkenankan mengimani Engkau. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (4:20-25)
  
    
"Kita pun dibenarkan karena mengimani Allah."
  
Saudara-saudara, terhadap janji Allah Abraham tidak bimbang karena kurang percaya, tetapi sebaliknya, ia malahan diperkuat dalam imannya dan memuliakan Allah. Ia yakin penuh bahwa Allah berkuasa melaksanakan apa yang telah dijanjikan-Nya. Maka hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran. Kata-kata ‘hal ini diperhitungkan kepadanya’ tidak ditulis untuk Abraham saja, tetapi untuk kita juga, sebab kepada kita pun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati, yaitu Yesus yang telah diserahkan karena pelanggaran kita, dan dibangkitkan demi pembenaran kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia mengunjungi umat-Nya.
Ayat. (Luk 1:69-70.71-72.73-75; Ul: 68)
1. Tuhan telah mengangkat bagi kita seorang penyelamat yang gagah perkasa, putera Daud, hamba-Nya. Seperti dijanjikan-Nya dari sediakala dengan perantaraan para nabi-Nya yang kudus.
2. Untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita, dan dari tangan semua lawan yang membenci kita. Untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada leluhur kita dan mengindahkan perjanjian-Nya yang kudus.
3. Sebab Ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita, akan membebaskan kita dari tangan musuh, agar kita dapat mengabdi kepada-Nya tanpa takut, dan berlaku kudus dan jujur di hadapan-Nya seumur hidup kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:3)
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:13-21)
  
"Bagi siapakah nanti harta yang telah kausediakan itu?"
  
Sekali peristiwa Yesus mengajar banyak orang. Salah seorang dari mereka berkata kepada Yesus, “Guru, katakanlah kepada saudaraku, supaya ia berbagi warisan dengan daku.” Tetapi Yesus menjawab, “Saudara, siapa yang mengangkat Aku menjadi hakim atau penengah bagimu?” Kata Yesus kepada orang banyak itu, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan! Sebab walaupun seseorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidak tergantung dari kekayaannya itu.” Kemudian Ia menceritakan kepada mereka perumpamaan berikut, “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya, ‘Apakah yang harus kuperbuat, sebab aku tidak punya tempat untuk menyimpan segala hasil tanahku’. Lalu katanya, ‘Inilah yang akan kuperbuat: Aku akan merombak lumbung-lumbungku, lalu mendirikan yang lebih besar, dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum serta barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya. Beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!’ Tetapi Allah bersabda kepadanya, ‘Hai orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu. Bagi siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu?’ Demikianlah jadinya dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri, tetapi ia tidak kaya di hadapan Allah.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan
  
  Dalam rangka pengelolaan dana atau uang sering ada yang disebut dengan ‘dana abadi’, tentu saja tidak dimaksudkan bahwa dana tersebut bersifat abadi alias tak akan berubah, melainkan yang dimaksudkan adalah dana yang dapat digunakan dalam keadaan sungguh terpaksa. Dana, uang atau harta benda memang tidak abadi; perhatikan saja dengan peristiwa gempa bumi atau kebakaran dan banjir yang akhir-akhir ini melanda wilayah Indonesia: bangunan roboh, aneka macam jenis harta benda ludes terbakar atau hanyut dalam hitungan menit dst.. Cukup banyak orang menjadi stress alias sinthing karena kehilangan harta benda atau kekayaan duniawi tersebut, bahkan ada yang bunuh diri atau hidup ngawur. Harta benda pada dasarnya bersifat sosial, tidak egois, maka hendaknya menyikapi aneka macam jenis harta benda sebagai sarana untuk membangun hubungan sosial, persaudaraan atau persahabatan sejati dalam rangka mengupayakan keselamatan jiwa manusia. Dengan kata lain yang utama adalah keselamatan jiwa bukan keselamatan harta benda atau uang. Kami berharap kepada mereka yang masih mengutamakan atau menempatkan diri sebagai yang tergantung pada harta benda atau kekayaan duniawi alias bersikap mental materialistis atau duniawi, untuk bertobat dan memperbaharui diri. Kepada siapapun yang kaya atau semakin kaya akan harta benda atau uang, kami harapkan juga semakin beriman, dan dengan demikian memfungsikan semua harta benda atau kekayaannya sebagai sarana untuk menjadi lebih suci, lebih mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan melalui pelayanan kepada sesamanya.
 
 “Terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan” (Rm 4:20-21), demikian kesaksian Paulus perihal iman bapa Abraham. Sebagai orang beriman kita diharapkan meneladan iman bapa Abraham. Kepada kita semua atau masing-masing dari kita, Allah telah menjanjikan hidup mulia di sorga untuk selama-lamanya setelah dipanggil Tuhan nanti atau meninggal dunia. Janji ini hendaknya memperkuat iman atau penyerahan diri kita kepada Allah melalui sesama atau saudara-saudari kita, dengan kata lain mengimani janji Allah ini berarti kita saling menyerahkan diri, saling membahagiakan dan saling menyelamatkan. Kuasa Allah dalam pemenuhan janji perlu disertai atau didukung oleh cara hidup dan cara bertindak kita yang saling mempersembahkan atau menyerahkan diri satu sama lain. Cara hidup dan cara bertindak yang demikian ini hendaknya pertama-tama dan terutama dihayati di dalam keluarga-keluarga, sebagai dasar hidup bersama, hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara maupun beragama, dengan teladan konkret dari bapak-ibu atau orangtua. Sedini mungkin anak-anak di dalam keluarga dididik.atau dibiasakan dalam hal saling menyerahkan diri, saling membahagiakan satu sama lain. Marilah kita bekerjasama dalam rangka mengupayakan kebahagiaan, keselamatan dan kesejahteraan jiwa kita; marilah kita fungsikan keterampilan, bakat atau hobby kita demi keselamatan jiwa kita sendiri maupun saudara-saudari kita. 
 
Antifon Komuni (Luk 1:68)
 
Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia telah mengunjungi dan membebaskan umat-Nya.     
 
 
 

Arsip Renungan Rm. Ign. Sumarya SJ

Minggu, 20 Oktober 2019 Hari Minggu Biasa XXIX

Minggu, 20 Oktober 2019
Hari Minggu Biasa XXIX 
  
Amanat misi. "Kepada para bangsa Gereja diutus oleh Allah untuk menjadi 'Sakramen universal keselamatan'. Untuk memenuhi tuntutan-tuntutan hakiki sifat katoliknya, menaati perintah Pendirinya, Gereja sungguh-sungguh berusaha mewartakan Injil kepada semua orang" (AG 1): "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Mat 28:19-20). --- Katekismus Gereja Katolik, 849
  
  
Antifon Pembuka (Mzm 17:6.8)


Aku berseru kepada-Mu, sebab Engkau mendengarkan daku, ya Allah. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah kata-kataku. Jagalah aku bagaikan biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu.

To you I call; for you will surely heed me, O God; turn your ear to me; hear my words. Guard me as the apple of your eye; in the shadow of your wings protect me.

Ego clamavi, quoniam exaudisti me, Deus: inclina aurem tuam, et exaudi verba mea: custodi me, Domine, ut pupilam oculi: sub umbra alarum tuarum protege me.

Doa Pembuka

Allah yang kekal dan kuasa, ciptakanlah dalam diri kami hati yang tulus dan setia agar kami mampu melayani Engkau, ya Allah yang Mahaagung, dengan penuh bakti dan kasih. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Bacaan dari Kitab Keluaran (17:8-13)
    
  
 "Apabila Musa mengangkat tangan, lebih kuatlah pasukan Israel."
       
  Sekali peristiwa datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang Israel di Rafidim. Musa berkata kepada Yosua, “Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek! Aku sendiri, besok akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di tanganku.” Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; sedangkan Musa, Harun dan Hur naik ke puncak bukit. Dan terjadilah hal berikut ini: Apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah pasukan Israel. Sebaliknya, apabila Musa menurunkan tangannya, Amaleklah yang lebih kuat. Tetapi menjadi penatlah tangan Musa. Maka Harun dan Hur mengambil sebuah batu, meletakkannya di belakang Musa, supaya ia duduk di atasnya; lalu Harun dan Hur menopang kedua belah tangan Musa, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangan Musa tidak bergerak sampai matahari terbenam. Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.          
                       
       
                                
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 805
Ref. Hanya Engkaulah Tuhan Allahku dan harapan untuk hidupku.
Ayat. (Mzm 121:1-2.3-4.5-6.7-8; R:lih. 2)
1. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolongan bagiku? Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.
2. Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. Sungguh, tidak akan terlelap dan tidak akan tertidur Penjaga Israel.
3. Tuhan penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu. Matahari tidak akan menyakiti engkau pada waktu siang, tidak pula bulan pada waktu malam.
4. Tuhan akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu. Tuhan akan menjaga keluar masukmu dan sekarang sampai selama-lamanya.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 3:14-4:2)
  
"Orang-orang kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik."
  
Saudaraku terkasih, hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu. Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman akan Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian orang-orang kepunyaan Allah diperlengkapi oleh setiap perbuatan baik. Di hadapan Allah dan di hadapan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: Wartakanlah sabda Allah! Siap sedialah selalu, baik atau tidak waktunya. Nyatakanlah apa yang salah, tegur dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Ibr 4:12; 2/4)
Sabda Allah itu hidup, kuat dan tajam. Ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (18:1-8)
  
"Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang berseru kepada-Nya."
    
Sekali peristiwa Yesus menyampaikan suatu perumpamaan kepada murid-murid-Nya untuk menegaskan bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Ia berkata, “Di sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun. Dan di kota itu ada pula seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata, ‘Belalah hakku terhadap lawanku!’ Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya, ‘Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya ia jangan terus-menerus datang dan akhirnya menyerang aku.” Lalu Tuhan berkata, “Camkanlah perkataan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan membenarkan para pilihan-Nya, yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka! Akan tetapi, jika Anak manusia itu datang, adakah Ia menemukan iman di bumi ini?”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan



Hidup adalah perjuangan. Orang yang lemah imannya dan tidak mau berjuang akan mudah putus asa. Sebaliknya orang yang kuat imannya akan menghadapi setiap tantangan sebagai sarana untuk menguji ketangguhannya. Dalam hidup rohani, kita juga mesti terus berjuang, tidak boleh lekas putus asa. Yesus mengharapkan kita tekun berdoa dengan tak jemu-jemu. “Jemu” artinya bosan, jenuh dan putus asa. Sedangkan sikap optimis menunjukkan kualitas orang dalam beriman.
  
Bacaan Injil hari ini mengajak kita semua untuk banyak berdoa setiap waktunya. Bahkan Tuhan Yesus berkata bahwa kita harus berdoa dengan tidak jemu-jemunya. Mengapa kita harus banyak berdoa? Bukan hanya karena kita memerlukan rahmat dan pertolongan Tuhan setiap saatnya, tetapi karena kita ini hidup di hadapan Allah Bapa yang mahabaik. Hakim yang lalim saja mau menolong janda miskin itu, apalagi Allah Bapa yang begitu baik kepada kita, anak-anak-Nya. Doa adalah salah satu sarana untuk mengalami belas kasih Allah. Yesus menunjukkan kepada para murid bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan mereka yang bertekun dan setia dalam doa. Dia juga menegaskan, dari pihak kita dituntut ketekunan, kesetiaan dan iman. Ini menjadi bahan refleksi bagi kita bersama, bagaimana belas kasih Allah kita alami dalam ketekunan dan kesetiaan doa kita. Bagaimana kita memelihara iman kita akan belas kasih Allah tersebut?


"Kita harus merangkul/dekat dan ramah kepada semua manusia; tapi apa yang datang dari musuh tidak bisa dan tidak boleh bergabung. Anda tidak dapat menggabungkan Kristus dan Belial (pangeran kegelapan)!" (Kardinal Robert Sarah, Prefek Kongregasi Ibadat Ilahi dan Tata-tertib Sakramen)
  
   
Antifon Komuni (Mzm 33:18-19)

Mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang mengharapkan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Behold, the eyes of the Lord are on those who fear him, who hope in his merciful love, to rescue their souls from death, to keep them alive in famine.

Atau (Mrk 10:45)

Anak Manusia datang untuk memberikan nyawa-Nya memnjadi tebusan bagi banyak orang.

The Son of Man has come to give his life as a ransom for many.
 
   
 
 
RENUNGAN PAGI

Seri Liturgi: ANTIFON HARTA TERLUPA

KATKIT (Katekese Sedikit) No. 286

Seri Liturgi
ANTIFON HARTA TERLUPA
   
Bagian I

Syalom aleikhem.
Ada harta berharga dalam Kurban Misa yang kini – entah mengapa – terlupakan. Namanya Antifon, salah satunya Antifon Pembuka. Gereja Katolik (masih) memilikinya dalam khazanah liturginya, namun berapa orangkah yang masih tahu betapa tinggi nilainya? Mungkin, tahu keberadaannya saja tidak: “Wah, apa itu Antifon Pembuka?” Itulah nasib Antifon, harta terlupa dalam liturgi kita.

Umat Katolik begitu kenal dengan Nyanyian Pembuka (yang sering secara salah kaprah disebut “Lagu Pembuka” dan lebih meleset  lagi “Lagu Pembukaan”). Nota: Lagu itu notasi nada; kalau pakai kata-kata, namanya nyanyian: gabungan nada dan kata.

Tentulah tak salah melantunkan Nyanyian Pembuka sebab PUMR no. 47 menyatakan, Nyanyian Pembuka dimulai ketika imam dan para pelayan lain berarak menuju altar. Namun, rupanya PUMR no. 48 menyebut bahwa pertama-tama Nyanyian Pembuka diambil dari Graduale Romanum (GR) atau Graduale Simplex (GS). Keduanya kitab nyanyian Latin bernotasi gregorian. Ah, sulit dilaksanakan! Tenang, PUMR beri alternatif: nyanyian lain yang sesuai dengan sifat perayaan, sifat pesta, dan suasana masa liturgi.

Aneka pertimbangan itu perlu digunakan ketika kita memilih Nyanyian Pembuka di luar GR dan GS; jadi, tak asal nyanyi saja. Tak lupa, nyanyian yang dapat digunakan dalam Kurban Misa adalah yang teksnya sudah disahkan Konferensi Uskup, bukan asal cipta nyanyian dan langsung jreng-jreng dipakai. Lihatlah PUMR no. 48.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Sabtu, 19 Oktober 2019 Hari Biasa Pekan XXVIII

Sabtu, 19 Oktober 2019
Hari Biasa Pekan XXVIII

“Barangsiapa mengikuti Yesus akan bersukacita di dalam Kerajaan-Nya.” (St. Ursula)

Antifon Pembuka (Luk 12:8)

Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, akan diakui pula oleh Putra Manusia di depan para malaikat.     
    
Doa Pembuka
  
Allah Bapa kami, sumber iman kepercayaan, limpahkanlah kiranya iman Abraham, hamba-Mu kepada kami. Dialah yang mewakili para bangsa memperoleh pujian dan berkat-Mu. Semoga kami selalu patuh setia akan sabda janji-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Abraham menjadi bapa banyak bangsa. Itulah janji Allah kepadanya. Hal itu terjadi karena Abraham percaya kepada Allah yang menghidupkan dan menciptakan. Allah pun setia pada janji-Nya.


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (4:13.16-18)
   
    
"Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham berharap dan percaya."
    
Saudara-saudara, bukan karena hukum Taurat, Abraham dan keturunannya diberi janji bahwa mereka akan memiliki dunia, melainkan karena kebenaran atas dasar iman. Kebenaran yang berdasarkan iman itu merupakan kasih karunia belaka. Maka janji kepada Abraham itu berlaku bagi semua keturunannya, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, melainkan juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab di hadapan Allah Abraham adalah bapa kita semua seperti ada tertulis, “Engkau telah Kutetapkan menjadi bapak banyak bangsa.” Kepada Allah itulah Abraham percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang dengan sabda-Nya menciptakan yang tidak ada menjadi ada. Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, sebab Allah telah bersabda kepadanya, “Begitu banyaklah nanti keturunanmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 105:6-7.8-9.42-43)
1. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya!! Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
2. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.
3. Sebab Tuhan ingat akan firman-Nya yang kudus, yang disampaikan-Nya kepada Abraham, hamba-Nya. Ia menuntun umat-Nya keluar dengan kegirangan, dan orang-orang pilihan-Nya dengan sorak-sorai.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:26b.27a)
Roh Kebenaran akan memberi kesaksian tentang Aku, dan kalian pun harus memberi kesaksian, sabda Tuhan.
 
Kita jangan takut menghadapi kesulitan. Sebab, Tuhan akan tetap menyertai kita, para murid-Nya. Dalam situasi seperti itulah, iman kita itu dimurnikan. Apakah kita tetap setia?
 

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:8-12)
  
"Roh Kudus akan mengajarkan kepadamu apa yang harus kamu katakan."
    
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, akan diakui pula oleh Anak Manusia di depan para malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal pula di depan para malaikat Allah. Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni. Tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, tidak akan diampuni. Apabila kalian dihadapkan kepada majelis atau pemerintah, atau penguasa, janganlah kalian kuatir bagaiman dan apa yang harus kalian katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajarkan kepadamu apa yang harus kalian katakan.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Ada cukup banyak situasi di sekitar kita yang membuat kita tidak berani menyatakan iman kita. Apalagi ketika kita tergolong minoritas dan tidak punya kuasa. Dalam situasi apa pun, kita diajak untuk merenungkan bagaimana kita bisa tetap teguh beriman akan Allah dan menjalankan apa yang sesuai dengan kehendak-Nya. Justru dalam situasi-situasi sulit itulah Allah akan membawa anugerah pemurnian iman bagi kita. Bahkan, dalam situasi sulit, tak sedikit orang yang mengalami pengalaman-pengalaman luar biasa yang semakin menyadarkan mereka akan kehadiran Allah. Ini merupakan penegasan bahwa Roh Kudus tak meninggalkan orang yang teguh imannya.

Antifon Komuni (Luk 12:12)
 
Roh Kuduslah yang akan mengajarkan kepadamu, apa yang harus kamu katakan.
    
Doa Malam

Tuhan Yesus, hari ini Engkau mengingatkan aku untuk belajar peka merasakan kehadiran Roh Kudus dalam hatiku. Ia adalah Roh yang setia mengajar aku berdoa. Aku bersyukur atas karunia-Mu ini, ya Tuhan Yesus. Amin.


RUAH

Jumat, 18 Oktober 2019 Pesta Santo Lukas, Penginjil

Jumat, 18 Oktober 2019
Pesta Santo Lukas, Penginjil
 
Injil Lukas memancarkan kegembiraan yang mengalir dari suatu kepercayaan terhadap kasih Allah dan belaskasih-Nya (Jerome Kodell, OSB)

 
Antifon Pembuka (lih. Yes 52:7)

Betapa menyenangkan mendengar derap kaki orang yang turun berlari dari gunung dan memaklumkan, "Damai!" yang membawa kabar sukacita dan mewartakan, "Kita selamat!"
    
     
Pada Misa hari ini ada Madah Kemuliaan
     
Doa Pembuka

Allah Bapa kami yang Maharahim, Engkau telah memilih Santo Lukas untuk mewartakan dengan lisan maupun tulisan, rahasia cinta kasih-Mu terhadap kaum fakir miskin. Semoga kami semua bermegah dalam nama-Mu dan bertekun sehati dan sejiwa, supaya semua bangsa melihat keselamatan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
Beberapa sahabat Rasul Paulus lebih mencintai dunia dan segala perbuatannya. Dalam situasi seperti itu, Rasul Paulus tetap setia. Ia merasakan kasih Tuhan yang selalu mendampingi dan menguatkannya.
    
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 4:10-17b)
    
"Hanya Lukas yang tinggal dengan aku."
       
Saudaraku terkasih, Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia, sedang Titus ke Dalmatia. Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia kemari, karena pelayanannya penting bagiku. Tikhikus telah kukirim ke Efesus. Jika engkau kemari, bawalah juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu. Aleksander, tukang tembaga itu, telah banyak berbuat kejahatan terhadap aku. Tuhan akan membalasnya menurut perbuatannya. Hendaklah engkau juga waspada terhadap dia, karena dia sangat menentang ajaran kita. Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorang pun yang membantu aku; semuanya meninggalkan aku. -- Kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka. -- Tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya, dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Para kudus-Mu, ya Tuhan, memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia.
Ayat. (Mzm 145:10-13ab.17-18)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
 
Kasih Tuhan menjadi kekuatan bagi para utusan. Mereka hanya mengandalkan Tuhan. Namun, mereka juga membagikan kasih Tuhan itu kepada setiap orang yang mereka jumpai.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:1-9)
  
"Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya."
     
Pada suatu hari Tuhan menunjuk tujuh puluh murid, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka, "Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian itu, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalu kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, 'Damai sejahtera bagi rumah ini.' Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, salammu itu akan kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ, dan katakanlah kepada mereka, 'Kerajaan Allah sudah dekat padamu'."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
 
Renungan

 
Lukas adalah salah satu pengikut Kristus yang serius mencari kebenaran tentang Kristus. Dia banyak mendengar dan meneliti apa yang disampaikan para murid Yesus. Akhirnya, Lukas berkesimpulan bahwa apa yang diwartakan para murid itu adalah benar, lalu membukukan dan membagikan untuk orang lain (bdk. Luk 1:1-4). Apa yang dikerjakan Lukas ini menjadi teladan bagaimana menghidupi iman akan Kristus. Tak hanya bersikap pasif, hanya ikut orang lain dan hanya duduk mendengar saja, tetapi juga aktif memperdalam, merenungkan dan membagi-bagikan buah-buahnya kepada orang lain dengan berbagai macam cara. Inilah yang disebut beriman secara kreatif.
   
Antifon Komuni (Luk 10:1.9)
 
Tuhan mengutus murid-murid untuk mewartakan di segala kota, "Kerajaan Allah sudah dekat padamu!"
 
Doa Malam
  
Allah Yang Mahamulia, Engkau sangat mengerti akan pergumulan hidupku. Bantulah aku agar dalam hidup ini aku dapat menghasilkan buah-buah kebaikan yang dapat dirasakan oleh sesama di mana pun mereka berada. Amin.
 
RUAH

Kamis, 17 Oktober 2019 Peringatan Wajib dari Ignasius dari Antiokhia, Uskup dan Martir

Kamis, 17 Oktober 2019
Peringatan Wajib dari Ignasius dari Antiokhia, Uskup dan Martir

“Berhati-hatilah, untuk melaksanakan satu perayaan Ekaristi. Sebab terdapat satu Tubuh Tuhan kita, Yesus Kristus, dan satu piala Darah-Nya yang membuat kita satu, dan satu altar, sama seperti terdapat satu Uskup bersama dengan para imam dan diakon, sesama pelayan seperti saya.” (St. Ignasius dari Antiokhia)
  
      
Antifon Pembuka (Gal 2:19-20)

Aku disalibkan bersama Kristus. Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri, melainkan Kristuslah yang hidup di dalam diriku. Aku hidup di dalam kepercayaan akan Putra Allah, yang mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya bagiku.

I am crucified with Christ, yet I live; no longer I, but Christ lives in me. I live by faith in the Son of God, who has loved me and given himself up for me.
   

Doa Pembuka


Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau meluhurkan tubuh Kristus, yaitu umat-mu, berkat kesaksian jaya para martir yang kudus. Pada hari ini kami kenangkan Santo Ignasius, yang mencapai keluhuran abadi karena penderitaannya. Kami mohon, bantulah kiranya kami juga dan lindungilah kami senantiasa. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

   
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (3:21-30a)
      
    
"Manusia dibenarkan berkat iman, bukan karena melakukan hukum."
    
Saudara-saudara, tanpa hukum Taurat, kebenaran Allah kini telah dinyatakan, seperti yang sudah disaksikan dalam Kitab Taurat dan kitab-kitab para nabi, yaitu: kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada lagi pembedaan. Semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia Allah, semua telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditetapkan oleh Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini Ia perbuat untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa kini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan bahwa Ia juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus. Jika demikian, apakah masih ada alasan untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman. Sebab kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat. Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga Allah bangsa-bangsa lain? Ya benar! Ia juga Allah bangsa-bangsa lain! Artinya, hanya ada satu Allah yang membenarkan orang-orang bersunat karena iman, dan orang-orang tak bersunat juga karena iman.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kau-lah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
atau Ya Tuhan, pada-Mulah ada penebusan yang berlimpah-limpah.
Ayat. (Mzm 130:1b-2.3-4.5-6ab)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup; hanya melalui Aku orang sampai kepada Bapa.
        
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:47-54)
  
"Darah para nabi, mulai dari Habel sampai kepada Zakharia akan dituntut."
    
Sekali peristiwa, tatkala duduk makan di rumah seorang Farisi, Yesus berkata, “Celakalah kalian, sebab kalian membangun makam bagi para nabi, padahal nenek moyangmulah yang telah membunuh mereka. Dengan demikian kalian mengakui, bahwa kalian membenarkan perbuatan nenek moyangmu, sebab mereka telah membunuh nabi-nabi itu dan kalian membangun makamnya. Sebab itu hikmat Allah berkata, ‘Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul. Tetapi separuh dari antara para nabi dan para rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya. Maka dari angkatan ini akan dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan, mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan rumah Allah.’ Bahkan Aku berkata kepadamu, ‘Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini.’ Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat, sebab kalian telah mengambil kunci pengetahuan. Kalian sendiri tidak masuk ke dalamnya, tetapi orang yang berusaha masuk kalian halang-halangi.” Dan setelah Yesus berangkat dari tempat itu, para ahli Taurat dan orang Farisi terus menerus mengintai, dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal. Dengan itu mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

   
Sebelum Yesus, di Israel terdapat nabi=nabi yang menampakkan wajah kasih Allah mereka adalah orang yang diutus dan diilhami Allah untuk menyatakan kehendak Allah yang tersembunyi bagi banyak orang. Mereka meramalkan masa depan dengan ;…buat nubuatnya agar orang dapat melaksanakan kehendak Allah pada saat sekarang, oleh orang Yahudi, Yesus pun dipandang sebagai nabi, namun Yesus sendiri tidak menuntut gelar itu. Yesus malahan menyatakan bahwa Dia senasib dengan para nabi (”dahulu yang ditolak orang Yahudi. Dalam pewartaan dan tindakan-Nya, Yesug malahan melebihi para nabi. Diajustru mewujudkan keselamatan dan menyampaikan pewartaan-Nya berdasarkan kuasa dan wewenang-Nya sendiri.

Ahli Taurat adalah penafsir resmi Kitab Suci di kalangan orang Yahudi. Mereka mendapat pendidikan cukup lama dan sekitar usia 40 tahun barulah mereka dilantik. Tafsiran mereka sering dikritik oleh Yesus. Ahli Taurat pun sering menuntut penghormatan yang berlebihan. Sikap ini sangat ditentang oleh Yesus. Yesus mengajar dengan sikap kerendahan hati.

Kita pun hari ini hidup dalam mayoritas masyarakat yang memandang Yesus hanya sebagai seorang nabi. Padahal Yesus berbeda dengan nabi-nabi Peijanjian Lama, bahkan bukan bagian dari nabi-nabi palsu, yang berbicara seolah-olah utusan Allah tetapi sebenarnya pewartaannya adalah ucapannya sendiri yang dangkal, bombastis, bahkan menakutkan. Nabi-nabi palsu sering menakuti orang dengan ancaman api neraka dan janji-janji romantik kehidupan surgawi. Kita umat kristiani percaya pada Yesus, Anak Manusia dan Anak Allah yang datang bukan untuk dilayani, melainkan melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan banyak orang.
   
Antifon Komuni

Aku ini gandum Kristus, yang harus digiling geraham binatang menjadi roti murni.  
  
I am the wheat of Christ to be ground by the teeth of beasts, that I may be found to be pure bread.
 
Doa Malam
  
Ya Bapa, kami bersyukur atas martir-Mu, St Ignatius dari Antiokhia. Semoga dalam hidup ini kami berani bertindak benar dan jujur sekalipun mengalami celaan, cibiran dan diasingkan. Doa ini kami panjatkan dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin. 
 



JT/INSPIRASI BATIN 2019

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy