Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Syalom aleikhem. Itu bukan sembarang meja meski bentuknya betul meja, itulah altar. Di tengah panti imam dalam setiap gedung gereja Katolik, ada altar sebagai pusat aktivitas peribadatan. Altar begitu penting fungsi dan maknanya dalam setiap Perayaan Ekaristi.
Sebab itu, para pelayan liturgi: para imam, diakon, dsb selalu menghormati altar ketika perarakan masuk dan keluar. Selain itu, para imam dan diakon selalu mencium altar, bahkan dalam perayaan meriah, mereka mendupai altar. Semua tindakan itu menunjukkan betapa bernilainya altar bagi peribadatan Katolik. PUMR no. 49 merinci bagaimana tata cara penghormatan altar.
Sementara itu, PUMR no. 296 mencatat apa makna altar: (1) tempat menghadirkan kurban salib dengan menggunakan tanda-tanda sakramental; (2) meja perjamuan Tuhan; (3) pusat ucapan syukur.
Setiap kali melihat altar, mata rohani kita mestilah bagai melihat Golgota karena di sanalah terjadi kurban salib Kristus pada masa lampau. Kurban salib yang sama itu dihadirkan kembali kini dan setiap kali dalam tanda-tanda sakramental di atas altar. Ingatlah, setiap altar adalah Kalvari jaman now. Tubuh dan Darah Tuhan dikaruniakan kepada kita di sana, di altar suci.
Karena itu, setiap Misa adalah kurban salib yang “datang lagi” kepada kita. Bukan diulangi, namun dihadirkan kembali… di atas altar suci.
Senin, 28 Oktober 2019
Pesta Santo Simon dan Yudas, Rasul
“Tugas para rasul jugalah untuk membawa orang berdosa kepada pertobatan” (St. Sirilus dari Aleksandria)
Antifon Pembuka
Merekalah orang suci, yang dipilih Tuhan dalam cinta sejati. Mereka
dimahkotai kemuliaan abadi, dan Gereja disinari ajaran mereka.
Isti sunt viri sancti, quos elégit Dóminus in caritáte non ficta, et dedit illis glóriam sempitérnam.
These are the holy men whom the Lord chose in his own perfect love; to them he gave eternal glory.
Pada Misa hari ini ada Madah Kemuliaan
Doa Pembuka
Ya Allah, pada Pesta Santo Simon dan Yudas ini, Engkau telah melimpahkan
sukacita yang sejati. Berkatilah kami sebagai Umat Allah agar selalu
hidup sesuai dengan panggilan kami, serta berani memberi kesaksian
tentang penyelenggaraan-Mu, kekudusan dan kebaikan-Mu. Peliharalah kami
supaya tetap bersatu dengan Putra-Mu, dan mengabdi kepada-Mu dengan
setia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang
bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (2:19-22)
Saudara-saudara, kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan
sewarga dengan orang kudus dan anggota keluarga Allah. Kamu dibangun di
atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu
penjuru. Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan, yang rapih tersusun,
menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan. Di atas Dia pula kamu turut
dibangun menjadi tempat kediaman Allah dalam Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan, di tengah umat kumuliakan
atau Di seluruh dunia bergemalah suara mereka.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; Ul: lh.5a)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya
tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan
malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di
seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung
bumi.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu paduan para rasul bersyukur, ya Tuhan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:12-19)
Sekali peristiwa Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa.
Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Keesokan harinya, ketika hari
siang, Ia memanggil murid-murid-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua
belas orang yang disebut-Nya rasul. Mereka itu ialah: Simon yang juga
diberi-Nya nama Petrus, Andreas saudara Simon, Yohanes dan Yakobus,
Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan
Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot
yang kemudian menjadi pengkhianat. Lalu Yesus turun bersama mereka dan
berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar
dari murid-murid-Nya, dan banyak orang lain yang datang dari seluruh
Yudea dan dari Yerusalem, dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka
datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit
mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan.
Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena dari pada-Nya keluar
suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Kirt adalah murid Kristus, bukan hanya karena mendapat pengajaran dari Yesus tetapi karena kita berhubungan erat dengan Yesus. Kita menjadi murid karena panggilan dari Yesus sendiri. Kita mengikuti Yesus dengan melaksanakan kehendak Allah. Sebagai murid, kita bersatu padu dengan Yesus tanpa syarat. menyerahkan hidup kepada-Nya bahkan harus siap mati dengan iman kepada-Nya. Murid Kristus harus memiliki kerendahan hati, semangat pertobatan dan kemiskinan, dan paling penting memmki keutamaan kasih.
Kita menerima iman akan sengsara dan kebangkitan Yesus dari dua belas rasul yang pertama. Kedua belas rasul itu memberikan kesaksian bahwa Yesus yang bangkit sama dengan Yesus dari Nazaret yang mereka kenal. Para rasul menyerahkan kuau memimpin, mengajar, dan menguduskan kepada pengganti mereka. yaitu pan uskup dan para pembantu mereka dalam jajaran hierarki. Mereka menghadirkan kepemimpinan Gereja pertama dan selanjutnya secara tak terputus sampai hari im.
Kaum awam pun ikut serta mengemban tugas perutusan sebagai imam, nabi. dan raja berkat baptis yang mereka terima. Kaum awam dengan demikian ikut merasul terutama meresapi dan menyempurnakan tata dunia (seperti perkawinan. profesi, dan budaya) dengan semangat Injil. Kaum awam turut merasul dengan semangat kristiani di tengah masyarakat dan urusan-urusan duniawi. Untuk dapat merasakan dengan baik. kaum awam harus selalu bekerja sama dengan hierarki. Sudah barang tentu, pusat kehidupan orang kristiani adalah Ekaristi. Tanpa kekuatan Ekaristi, kerasulan awam tidak bermakna. Persatuan dengan Kristus mutlak perlu untuk kerasulan.
Antifon Komuni (bdk. Yoh 14:23)
Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku, demikianlah
firman Tuhan; dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang
kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.
Si quis díligit me, sermónem meum servábit, dicit Dóminus et Pater meus
diligent eum, et ad eum veniémus, et mansiónem apud eum faciémus.
Whoever loves me will keep my word, says the Lord; and my Father will
love him, and we will come to him, and make our home with him.
Doa Malam
Yesus, Engkau telah memilih aku menjadi murid-Mu. Engkau telah
menyembuhkan segala luka hatiku, terlebih luka karena dosa. Semoga aku
setia mengabdi-Mu sampai akhir hayatku. Amin.
"..... Gereja tak putus-putusnya menyajikan kepada umat beriman roti
kehidupan yang Gereja terima baik dari meja Sabda Allah, maupun dari
meja Tubuh Kristus Bdk. DV 21." (Katekismus Gereja Katolik, 103)
Antifon Pembuka (Mzm 105:3-4)
Bersukacitalah hati orang yang mencari Tuhan! Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!
Let the hearts that seek the Lord rejoice; turn to the Lord and his strength; constantly seek his face.
Lætetur cor quærentium Dominum: quærite Dominum, et confirmamini: quærite faciem eius semper.
Doa Pembuka
Allah yang Mahakuasa dan kekal, tambahkanlah iman, harapan, dan kasih
kami. Ajarilah kami mencintai apa yang Engkau perintahkan agar layak
menerima apa yang Engkau janjikan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup
dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (35:12-14.16-18)
"Doa orang miskin menembusi awan."
Tuhan adalah Hakim yang tidak memihak, Ia tidak memihak dalam perkara
orang miskin, tetapi doa orang yang terjepit didengarkan-Nya. Jeritan
yatim piatu tidak Ia abaikan, demikian pula jeritan janda yang
mencurahkan permohonannya. Tuhan berkenan kepada siapa saja yang dengan
sebulat hati berbakti kepada-Nya, dan doanya naik sampai ke a wan. Doa
orang miskin menembusi awan, dan ia tidak akan terhibur sebelum mencapai
tujuannya. Ia tidak berhenti sebelum Yang Mahatinggi memandangnya,
sebelum Yang Mahatinggi memberikan hak kepada orang benar dan
menjalankan pengadilan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, mi = fis, 4/4, PS 816.
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
Ayat. (Mzm 34:2-3.17-18.19.23; R: 7a)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu
ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang
yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk
melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu
berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia
lepaskan.
3. Tuhan itu dekat kepada orang yang patah hati, Ia menyelamatkan
orang-orang yang remuk jiwanya. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya
dan semua yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman. Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 4:6-8.16-18)
"Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran."
Saudaraku terkasih, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan,
dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan
dengan baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara
iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan
dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada harinya; bukan
hanya kepadaku, tetapi juga kepada semua orang yang merindukan
kedatangan-Nya. Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak ada seorang
pun yang membantu aku; semuanya meninggalkan aku. Kiranya hal itu jangan
ditanggungkan atas mereka. Tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan
menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan
sepenuhnya, dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan
demikian aku lepas dari mulut singa. Tuhan akan melepaskan aku dari
setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk
ke dalam Kerajaan-Nya di surga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya!
Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/2, PS 958
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Dalam Kristus Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dan mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (18:9-14)
"Pemungut cukai ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah, sedang orang Farisi itu tidak."
Sekali peristiwa Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada beberapa orang
yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain,
“Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang satu adalah orang
Farisi, dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan
berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu,
karena aku tidak sama seperti semua orang lain; aku bukan perampok,
bukan orang lalim, bukan pezinah, dan bukan juga seperti pemungut cukai
ini! Aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari
segala penghasilanku. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh,
bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri
dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata
kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan
Allah, sedang orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri
akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan Orang
sombong senantiasa memamerkan kemana-mana apa yang telah ia kerjakan
atau capai dalam kehidupan ini, misalnya: gelar, kedudukan, kekayaan,
pangkat dst.. Yang sering melakukan hal ini pada umumnya adalah para
pemimpin, direktur, manajer, dst.., padahal kesuksesan usaha atau peran
mereka tak pernah lepas dari jasa dan kinerja sekian banyak orang yang
membantunya seperti para pegawai, buruh atau bawahan. Sabda hari ini
mengingatkan dan mengajak kita semua untuk senantiasa bersikap rendah
hati seperti pemungut cukai, yang berdoa kepada Tuhan “Ya Allah,
kasihanilah aku orang berdosa ini”.
Doa
adalah hal yang sangat mendasar di dalam hidup Kristiani. Setiap orang
yang percaya kepada Kristus, pasti berdoa, baik itu secara pribadi
maupun bersama-sama di keluarga, komunitas, lingkungan, gereja dan di
berbagai tempat lainnya. Salah
satu tokoh dalam Injil hari ini, yaitu pemungut cukai, memberikan
pembelajaran cara berdoa yang sesungguhnya kepada kita. Menurut orang
Yahudi, mungkin juga saat ini di Indonesia, pekerjaan ini adalah sumber
dosa, karena kecenderungan untuk penyelewengan sangat besar. Oleh sebab
itu, pemilik pekerjaan tersebut selalu dianggap pendosa berat. Akan
tetapi, pemungut cukai yang diceritakan oleh Yesus di dalam Injil ini
menepis prasangka umum tersebut. Justru ia malah diunggulkan oleh Yesus
di dalam doanya, karena ia dengan rendah hati melihat kedosaannya
walaupun mungkin ia tidak berdosa, karena orang yang memiliki hidup
baik, selalu menyadari dirinya sebagai pendosa, sehingga ia selalu
dengan penyesalan dan kerendahan hati datang di hadapan Tuhan.
Sebagai orang beriman, kita
dipanggil untuk berpartisipasi dalam karya penyelamatan-Nya, yaitu
menyembuhkan mereka yang sakit, menolong yang menderita, tersingkir dan
terbuang, mengampuni yang berdosa dan bersalah. Dengan kata lain kita
dipanggil untuk mendatangi dan menyelematkan bagian dunia atau para
penghuni dunia yang sakit, berdosa dan menderita. Maka sekiranya kita
hanya mampu menyembuhkan atau mengampuni satu orang yang sakit atau
berdosa, bergembiralah dan bersyukurlah. Jika masing-masing dari kita
menyembuhkan atau mengampuni satu orang saja sungguh menggembirakan,
karena berarti kita saling mengampuni dan menyembuhkan. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Bdk. Mzm 20:6)
Kami akan bersorak-sorai karena karya penyelamatan-Mu. Kami akan bergembira dalam nama Allah kita.
We will ring out our joy at your saving help and exult in the name of our God.
Atau (Bdk. Ef 5:2)
Kristus telah mengasihi kita dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan yang harum bagi Allah.
Christ loved us and gave himself up for us, as a fragrant offering to God.
Atau: Lætabimur in salutari tuo: et in nomine Domini Dei nostri magnificabimur.
Mohon
pengampunan adalah bentuk pertama dari doa permohonan. Itu ditemukan
misalnya dalam doa pemungut cukai: "Ya Allah, kasihanilah aku orang
berdosa ini" (Luk 18:13). Doa itu merupakan prasyarat untuk doa yang
baik dan jujur. Kerendahan hati yang penuh kepercayaan, menempatkan
kembali kita dalam terang persekutuan dengan Bapa dan Putera-Nya Yesus
Kristus, dan dengan demikian dalam persekutuan antara kita manusiaBdk. 1
Yoh 1:7-2:2.. Lalu, "apa saja yang kita minta, kita memperolehnya
dari-Nya" (1 Yoh 3:22). Doa mohon pengampunan harus mendahului perayaan
Ekaristi dan doa pribadi. (Katekismus Gereja Katolik, 2631)
Mrk. 6:8-9 dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, roti pun jangan, bekal pun jangan, uang dalam ikat pinggang pun jangan, boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju.
et praecepit eis, ne quid tollerent in via nisi virgam tantum: non panem, non peram neque in zona aes, sed ut calcearentur sandaliis et ne induerentur duabus tunicis.
Syalom aleikhem. Ayat ini berisi pesan Tuhan Yesus sebelum kedua belas murid pergi berdua-dua. Kata “berpesan” berarti harafiah ‘memberi petunjuk’. Apa sajakah petunjuk-Nya? Secara umum, Keduabelasan dilarang bawa apapun. Kalimat selanjutnya berisi rincian petunjuk umum. Ada tiga rincian sehubungan dengan alat, pangan, dan sandang.
Mengenai alat, ada pengecualian, Keduabelasan boleh bawa tongkat. Zaman itu, tongkat penting sekali sebagai alat dalam perjalanan sebab orang zaman itu umumnya bepergian dengan berjalan kaki. Tongkat berguna untuk menyangga badan di tempat-tempat licin, terjal, medan sulit. Selain itu, tongkat mujarab untuk menghalau hewan liar, mengusir ular dan hewan melata berbahaya lainnya. Tak kalah penting, tongkat juga alat bela diri kalau-kalau ada orang jahat berniat merampok dan mencelakakan. Maka dari itu, tongkat boleh dibawa untuk jaga keselamatan dalam perjalanan. Selain tongkat, tak boleh ada alat lain terbawa.
Terkait pangan, Tuhan melarang murid-murid bawa roti, makanan pokok masyarakat Timur Tengah waktu itu. Lebih lanjut, bekal dan uang juga tak boleh dibawa. Kata “bekal” diterjemahkan dari istilah untuk menyebut kantong perbekalan, semacam tas untuk kita zaman modern ini. Roti terlarang, wadahnya terlarang. Aduh!
Uang termasuk terlarang. Ungkapan “uang dalam ikat pinggang” muncul karena waktu itu orang lazim menyimpan uang dalam lipatan-lipatan ikat pinggang terbuat dari kain. Sebagai gambaran, perempuan Jawa masa lalu biasa memakai stagen; di situlah biasanya ada uang tersimpan aman. Inti rincian kedua: makanan, wadahnya, dan cadangan berupa uang tak boleh dibawa. Keduabelasan pergi tanpa jaminan makanan sama sekali. Yaelah!
Rincian ketiga berhubungan dengan pakaian. Ada dua yang dibolehkan: sandal dan baju. Ya, tentu saja keduanya harus dipakai. Sandal pada masa itu penting, biasanya terbuat dari kulit binatang, gunanya untuk melindungi kaki dari batu-batu tajam sepanjang jalan dan dari panasnya bumi yang terbakar teriknya surya. Tanpa sandal, kulit kaki bisa terluka dan melepuh. Bahaya!
Selanjutnya, baju. Ini bukan jubah. Pada masa itu, orang pakai baju, dan masih ditambah jubah di bagian luar. Baju adalah pakaian harian, panjangnya sampai lutut dan lengannya pendek. Sementara jubah adalah pelindung luar yang panjang dan menutup hampir sekujur badan; gunanya sebagai pelindung terhadap panas dan dingin. Para murid diizinkan bawa baju hanya satu potong. Artinya, mereka tak boleh bawa baju ganti, hanya yang dipakai di badan saja boleh dibawa.
Petunjuk Tuhan kepada Keduabelasan, kalau kita bahasakan ulang, jadi demikian: “Secara umum, tak boleh bawa apapun. Makanan dan wadahnya, juga uang tak boleh dibawa. Diperbolehkan: pertama, tongkat, hanya tongkat; kedua, sandal dan baju satu potong yang sedang dipakai.”
Mari membayangkan Keduabelasan berangkat. Ya ampun!
Sabtu, 26 Oktober 2019
Hari Biasa Pekan XXIX
“Aku mengerti bahwa setiap bunga yang diciptakan oleh-Nya adalah indah, bahwa gemerlap bunga mawar dan putihnya bunga lili tidak mengurangi aroma lavender atau kesederhanaan manis bunga aster. Aku mengerti bahwa jika semua bunga kecil ingin menjadi bunga mawar, maka musim semi akan kehilangan keindahannya. Dan begitu pula dengan jiwa-jiwa, taman kehidupan Tuhan kita.” — St. Theresia dari Lisieux
Antifon Pembuka (Rm 8:10)
Jika Kristus ada dalam dirimu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi Roh hidup dalam kebenaran.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami, sumber sukacita, semoga kami Kaulepaskan dari dosa dan
semoga kami terbuka untuk menerima Roh Putra-Mu. Semoga pula sabda-Nya
menjadi kabar sukacita bagi siapa saja di seluruh dunia. Sebab Dialah
Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus,
hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:1-11)
"Roh Allah yang membangkitkan Yesus dari alam maut tinggal dalam dirimu."
Saudara-saudara, bagi mereka yang ada dalam Kristus tidak ada
penghukuman. Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kalian dalam
Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Sebab apa yang tidak mungkin
dilakukan hukum Taurat yang tidak berdaya karena daging telah dilakukan
oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang
serupa dengan daging yang dikuasai dosa, Allah telah menjatuhkan hukuman
atas dosa di dalam daging agar tuntutan hukum Taurat digenapi dalam
diri kita. Sebab kita tidak hidup menurut daging, melainkan menurut Roh.
Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari
daging; tetapi mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang
dari Roh. Keinginan daging ialah maut, tetapi keinginan Roh ialah hidup
dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging itu bermusuhan dengan Allah,
karena ia tidak takluk kepada hukum Allah. Hal ini memang tidak mungkin
baginya! Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan di hati
Allah. Tetapi kalian tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh,
kalau Roh Allah memang tinggal dalam dirimu. Tetapi jika orang tidak
memiliki Roh Kristus, maka ia bukanlah milik Kristus. Tetapi kalau
Kristus ada dalam dirimu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh
adalah hidup karena kebenaran. Dan jika Roh Allah, yang membangkitkan
Yesus dari alam maut, diam dalam dirimu, maka Ia yang telah
membangkitkan Kristus dari antara orang mati akan menghidupkan juga
tubuhmu yang fana oleh Roh-Nya yang diam dalam dirimu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
Atau Itulah angkatan orang-orang yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6; Ul: lh.6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di
dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan
menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri
di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni
hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah,
penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang
mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yeh 33:11)
Tuhan telah berfirman, "Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan kepada pertobatannya supaya ia hidup."
Kepada mereka yang membawa kabar mengenai orang Galilea yang dibunuh
Pilatus dan darahnya dicampurkan dengan persembahan, Yesus langsung
menantang mereka bahwa jikalau mereka semua tidak bertobat, mereka pun
akan binasa dengan cara demikian. Pertobatan adalah langkah yang
menyelamatkan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:1-9)
"Jikalau kalian semua tidak bertobat, kalian pun akan binasa dengan cara demikian."
Pada waktu itu beberapa orang datang kepada Yesus dan membawa kabar
tentang orang-orang Galilea yang dibunuh Pilatus, sehingga darah mereka
tercampur dengan darah kurban yang mereka persembahkan. Berkatalah Yesus
kepada mereka, "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya
daripada semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib
itu? Tidak! Kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kalian tidak bertobat,
kalian semua pun akan binasa dengan cara demikian. Atau sangkamu
kedelapan belas orang yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar
kesalahannya daripada semua orang lain yang tinggal di Yerusalem?
Tidak! Kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kalian tidak bertobat, kalian
semua pun akan binasa dengan cara demikian." Kemudian Yesus menceritakan
perumpamaan ini, "Ada seorang mempunyai sebatang pohon ara, yang tumbuh
di kebun anggurnya. Ia datang mencari buah pada pohon itu, tetapi tidak
menemukannya. Maka berkatalah ia kepada pengurus kebun anggur itu,
'Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara itu namun tidak
pernah menemukannya. Sebab itu tebanglah pohon ini. Untuk apa pohon itu
hidup di tanah ini dengan percuma?' Pengurus kebun anggur itu menjawab,
'Tuan, biarkanlah pohon ini tumbuh selama setahun ini lagi. Aku akan
mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya. Mungkin
tahun depan akan berbuah. Jika tidak, tebanglah'!"
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Balita atau anak kecil umumnya mudah mengikuti keinginan indrawinya. Dia
belum cermat membedakan ini bersih atau kotor, ini sehat atau membawa
penyakit. Orang dewasa umumnya sudah bisa membedakan hal itu tetapi
sering memilih untuk “hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari
daging.” Akibatnya adalah badan sakit dan kematian, perkawinan
amburadul dan anak-anak terlantar karena manusia memlih narkoba, seks
bebas, perselingkuhan dan kekerasan dalam rumahtangga, perjudian dan
mabuk alkohol daripada “hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari
Roh”. Janganlah kita “hidup di tanah ini dengan percuma.”
Antifon Komuni (Rm 8:5)
Mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal dari daging. Mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal dari Roh.
Doa Malam
Allah Bapa kami sumber belas kasih, semoga kami bertobat berkat sabda-Mu
dan Kaubimbing mengikuti jejak Putra-Mu. Limpahilah kami kiranya belas
kasih-Mu yang sepenuhnya ada pada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan
kami. Amin.
Lawan dari iman adalah penyembahan berhala. Selagi Musa berbicara kepada
Allah di Sinai, umat Israel tidak tahan dengan misteri ketersembunyian
Allah, mereka tidak mampu bertahan dari lamanya waktu penantian untuk
melihat wajah Allah. Iman pada hakekatnya menuntut [seseorang]
meninggalkan kepemilikan langsung yang ditawarkan oleh pandangan [mata];
iman merupakan undangan untuk berbalik kepada sumber terang, sementara
menghormati misteri sebuah wajah yang akan menyingkapkannya secara
pribadi pada waktunya….Tampak lebih baik menggantikan iman dalam Allah
dengan menyembah suatu berhala, yang wajahnya dapat kita lihat secara
langsung dan asal usulnya kita ketahui, karena ia merupakan hasil karya
tangan kita. Dihadapan berhala, tidak ada resiko bahwa kita akan
dipanggil untuk meninggalkan rasa aman kita, karena berhala-berhala
“memiliki mulut, tetapi mereka tidak bisa bicara” (Mzm 115:5). Berhala
ada, kita memahaminya, sebagai alasan palsu untuk menempatkan diri kita
di pusat realita dan menyembah karya tangan kita. Sekali manusia telah
kehilangan orientasi fundamental yang menyatukan keberadaannya, ia
terpecah ke dalam keanekaragaman dari keinginannya. (Ensiklik Lumen
Fidei)
Antifon Pembuka (Mzm 119:94)
Aku ini kepunyaan-Mu, selamatkanlah aku, sebab aku mencari titah-titah-Mu.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami yang Mahabaik, berilah kiranya kami semangat baru,
lindungilah kami dengan Roh Kudus, agar orang dapat memahami bahwa
Engkau beserta kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang
bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (7:18-25a)
"Siapakah yang akan melepaskan daku dari tubuh maut ini?"
Saudara-saudara, aku tahu, tiada sesuatu yang baik dalam diriku sebagai
manusia. Sebab kehendak memang ada dalam diriku, tetapi berbuat baik
tidak ada. Sebab bukan yang baik seperti yang kukehendaki, yang
kuperbuat, melainkan yang jahat yang tidak kukehendaki. Jadi jika aku
berbuat yang tidak kukehendaki, maka bukan aku lagi yang memperbuatnya,
melainkan dosa yang diam dalam diriku. Jadi dalam diriku kudapati hukum
berikut: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, malah yang jahatlah
yang ada padaku. Sebab dalam batinku aku memang suka akan hukum Allah,
tetapi dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang
berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum
dosa yang ada dalam anggota-angota tubuhku. Aku ini manusia celaka.
Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada
Allah! Dialah Yesus Kristus, Tuhan kita!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:66.68.76.77.93.94; Ul: 68b)
1. Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya pada perintah-perintah-Mu.
2. Engkau baik dan murah hati: ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
3. Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburanku sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu.
4. Biarlah rahmat-Mu turun kepadaku, sehingga aku hidup, sebab Taurat-Mulah kegemaranku.
5. Untuk selama-lamanya aku tidak melupakan titah-Mu, sebab dengan itu Engkau menghidupkan aku.
6. Aku ini kepunyaan-Mu, selamatkanlah aku, sebab aku mencari titah-titah-Mu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:54-59)
"Kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini?"
Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada orang banyak, “Apabila kalian
melihat awan naik di sebelah barat, segera kalian berkata, ‘Akan datang
hujan’. Dan hal itu memang terjadi. Dan apabila kalian melihat angin
selatan bertiup, kalian berkata, ‘Hari akan panas terik’. Dan hal itu
memang terjadi. Hai orang-orang munafik, kalian tahu menilai gelagat
bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini? Dan
mengapa engkau tidak memutuskan sendiri apa yang benar? Jika engkau
dengan lawanmu pergi menghadap penguasa, berusahalah berdamai dengan dia
selama di tengah jalan. Jangan sampai ia menyeret engkau kepada hakim
dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan pembantu itu
melemparkan engkau ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu, ‘Engkau
takkan keluar dari sana, sebelum melunasi hutangmu’.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Zaman sekarang banyak orang yang merasa paling pintar dan paling benar, dengan mudah memberi pernyataan pada pers tentang apapun yang dia yakini benar, tanpa melalui data yang valid, maupun kajian yang lama dan mendalam. Justru mereka-mereka yang tidak berilmu dan yang mendapatkan gelar dengan cara yang mudah, akan dengan gampang melontarkan pendapat-pendapat mereka secara ngawur dan tidak bisa dipertanggung jawabkan dan anehnya lagi kadang-kadang dipercaya dan dianggap benar oleh pengikut-pengikutnya yang bodoh. Mungkin kadang-kadang tanpa sadarpun demikian, kita merasa hebat dalam menilai seseorang, merasa paling tahu dan paling benar, padahal untuk menilai diri kita pun kita tidak mampu karena tertutup oleh merasa benar dan tahu. Nah mari kita belajar melatih kesadaran kita untuk selatu ‘sadar' akan diri dan kehidupan kita, serta arif dan sederhana dalam menyikapi semuanya. (LW/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2017)
Antifon Komuni (Mzm 119:93)
Untuk selama-lamanya aku takkan melupakan titah-Mu, sebab dengan itu Engkau menghidupkan daku.
KATKIT (Katekese Sedikit) No. 289 Seri Liturgi ANTIFON HARTA TERLUPA Bagian II – Habis
Syalom aleikhem. Acapkali ada ungkapan bosan karena nyanyian dalam Misa itu-itu saja. De facto pilihan nyanyian memang tak banyak dalam kitab nyanyian liturgi yang resmi. Nyanyian Pembuka, contohnya, hanya sedikit; Puji Syukur – kitab nyanyian liturgi yang resmi satu-satunya bagi Gereja Indonesia – tak sediakan banyak pilihan.
Sesungguhnya, Antifon Pembuka bisa menjadi “penangkal bosan”. Setiap Misa punya antifonnya sendiri, yang tak sama antara Minggu ini dan Minggu itu. Setiap Minggu memuat Antifon Pembukanya sendiri. Dalam Graduale Romanum dan Graduale Simplex serta Antiphonale (kitab nyanyian antifon), antifon-antifon diberi nada sehingga bisa dinyanyikan. Alhasil, kalau kita menyanyikan antifon, variatif jadinya karena setiap Minggu ganti nyanyian.
Sayang seribu sayang, Gereja Indonesia tidak (belum) punya kitab nyanyian antifon. Ini keterbatasan. Semoga suatu hari terwujud kitab nyanyian antifon dalam bahasa Indonesia sebagaimana kita telah punya kitab nyanyian mazmur tanggapan.
Saran praktis: (1) untuk imam: ucapkanlah atau nyanyikan antifon-antifon dengan nada sederhana mencomot nada mazmur untuk Ofisi; (2) untuk komposer: cobalah menyusun lagu untuk antifon-antifon (daripada mengarang kata-kata sendiri yang kadang tak jelas isinya); (3) untuk umat (pengurus liturgi): mohonlah imam memperkenalkan lagi antifon-antifon atau paduan suara menyanyikannya.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati