Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
O Kristus, ubahlah daku sehingga hidupku melulu merupakan pantulan cahaya hidup-Mu. --- St. Elisabet dari Tritunggal
Antifon Pembuka (Mzm 112:1.4)
Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang sangat suka kepada
segala perintah-Nya. Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di
dalam gelap, Ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami Maha Pengasih, perkenankanlah kami mengikuti Putra-Mu
dan mematuhi perintah-perintah-Nya. Janganlah kami sampai berutang
kepada sesama selain berutang cinta kasih. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus
hidup dan berkuasa, Allah, kini sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (13:8-10)
"Kasih itu kegenapan hukum."
Saudara-saudara, janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga,
tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi
sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat. Karena firman: jangan
berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman
lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Kasih tidak berbuat jahat
terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Orang baik menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman.
Ayat. (Mzm 112:1-2.4-5.9)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka kepada
segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang
benar akan diberkati.
2. Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di dalam gelap, ia
pengasih dan penyayang serta berlaku adil. Orang baik menaruh belas
kasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan
semestinya.
3. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (1Ptr 4:14)
Berbahagialah kalian, bila dinista karena nama Kristus, sebab Roh Allah ada padamu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:25-33)
"Yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku."
Pada suatu ketika orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam
perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka, "Jikalau
seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya,
isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan,
bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa
tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi
murid-Ku. Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah
menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup
uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Supaya jikalau ia sudah
meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan
semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: Orang itu
mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya. Atau, raja
manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk
dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia
sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?
Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh
untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikian pulalah tiap-tiap
orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala
miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Yesus sangat fasih
dan cermat dalam mengajar. Hari ini kita mengetahuinya. Yesus
menyesuaikan diri dengan orang-orang yang sedang diajak-Nya berbicara.
Yesus memberi makanan kepada orang yang lapar. Ia menghadapi orang
Farisi dan ahli Taurat dengan sikap rendah hati dan bersahaja.
Bacaan hari ini menyerukan bagaimana
Yesus mengarahkan perkataan-Nya kepada orang banyak yang sedang
berduyun-duyun berhasrat mengikuti-Nya. Yesus menasihati mereka untuk
memahami syarat-syarat menjadi murid-Nya sebelum mereka membuat suatu
pengakuan, dan agar mereka mempertimbangkan apa yang mereka lakukan itu.
Bahkan, Yesus memberitahu mereka tentang hal terburuk yang harus mereka
hadapi.
Yesus melakukan semua itu karena Ia
mengetahui ada berbagai motivasi dari para pengikut-Nya. Kisah Yesus
bersama dengan orang-orang yang berbondong-bondong ini juga dapat
menjadi kisah kita, terutama berkaitan dengan ketergerakan diri sebagai
orang yang sudah dibaptis Katolik.
Antifon Komuni (Mzm 27:4)
Satu hal yang kuminta kepada Tuhan,
itulah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan
kemurahan Tuhan dan menikmati bait-Nya.
Syalom aleikhem. Sesudah kebangkitan-Nya, Sang Kristus mengutus Para Rasul-Nya untuk mewartakan pertobatan dan pengampunan dosa. Berikut ini nasnya (Luk. 24:46-48): “Kata-Nya kepada mereka: ‘Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.’”
Pertobatan dan pengampunan dosa itu disebut oleh Rasul Paulus sebagai “pelayanan pendamaian” (2Kor. 5:18): “Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.” Mengapa disebut pendamaian? Sebab, mengampuni dosa berarti mendamaikan (menyambungkan) kembali hubungan Allah dan manusia yang sebelumnya putus.
Terkait itu, Para Rasul mewartakan dua hal. Pertama, mereka mewartakan pengampunan dosa oleh Allah yang didapatkan Kristus bagi manusia, dan karenanya manusia diundang untuk bertobat. Lugasnya, manusia yang berdosa sudah diampuni oleh Allah karena kurban Kristus. Pengampunan itu – dalam bahasa sederhana – sudah disediakan dan tinggal diambil oleh manusia. Cara mengambilnya bagaimana? Dengan pertobatan. Bertobat berarti – dalam ungkapan simpel – kemauan mengambil pengampunan yang sudah disediakan Allah.
Kedua, pengampunan dosa itu diberikan dalam Pembaptisan dan dalam pelayanan pendamaian; keduanya diberikan melalui Gereja berkat kuasa kunci yang diterima dari Kristus. Dalam hal ini, kita bicara mengenai “kunci” yang dijelaskan dalam Mat. 16:19 ketika Tuhan memberikan mandat kepada Petrus: “Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.”
Dengan dasar itu, Gereja yakin bahwa kunci Kerajaan Surga telah diberikan kepada Gereja melalui Para Rasul yang berkuasa mengikat dan melepas. Apa artinya? Kuasa mengampuni dosa.
Gereja Katolik yakin bahwa yang mengampuni dosa adalah Allah. Kuasa Allah itu dibawa oleh Kristus semasa hidup-Nya di dunia sebagai manusia. Sebelum naik ke surga, Beliau memberikan kuasa itu kepada Gereja-Nya, yaitu kepada sokoguru Gereja, Para Rasul. Karena itu, Gereja tahu bahwa pelayanan pendamaian dipercayakan kepada dirinya. Kita mengenal pelayanan itu dengan nama Sakramen Tobat; nama lain: Sakramen Pemulihan, Sakramen Pengakuan, Sakramen Pengampunan, Sakramen Perdamaian. Mengaku kepada Manusia
Dalam tataran praktis, hal ini menjawab pertanyaan (keberatan) banyak orang mengenai “mengapa kita harus mengaku dosa di hadapan manusia”. Ada beberapa keberatan yang kadangkala diajukan, mengapa orang Katolik harus mengaku dosa di hadapan manusia lain (presbiter, imam) untuk memperoleh pengampunan dosa dari Allah. Jawabannya jelas: kuasa kunci telah dipercayakan oleh Kristus kepada Gereja-Nya.
** Ikhtisar atas Katekismus Gereja Katolik (KGK) No. 981-987
“Kurban Misa telah dilembagakan untuk empat tujuan: untuk menghormati Allah; untuk menebus dosa-dosa kita; untuk bersyukur kepada Allah karena kebaikan-Nya; dan untuk mendapatkan rahmat Ilahi. Kurban Misa adalah kurban yang sama seperti yang pernah dipersembahkan di Kalvari, perbedaannya adalah bahwa di Kalvari darah Yesus Kristus benar-benar ditumpahkan, tetapi di atas altar darah Yesus ditumpahkan dengan cara yang mistis, yaitu dengan cara tak berdarah.” — St. Alfonsus Liguori
Antifon Pembuka (Rom 12:5)
Bersama-sama kita semua merupakan satu tubuh dalam Kristus. Tetapi
masing-masing kita adalah anggota yang tergantung satu sama lain.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami, sumber sukacita sejati, baruilah kiranya kami dengan
semangat saling melayani sesama. Semoga segala tingkah laku kami selalu
membuat bahagia dan gembira sesama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus hidup dan berkuasa, Allah, kini sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (12:5-16a)
"Kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain."
Saudara-saudara, kita ini, walaupun banyak, merupakan satu tubuh dalam
Kristus, masing-masing adalah anggota satu sama lain. Demikianlah kita
mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang
dianugerahkan kepada kita. Jika karunia itu untuk bernubuat, baiklah
kita bernubuat sesuai dengan iman kita. Jika untuk melayani, baiklah
kita melayani. Jika untuk mengajar, baiklah kita mengajar. Jika untuk
menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu,
hendaklah ia membagi-bagi dengan hati yang ikhlas. Siapa yang memberi
pimpinan, hendaklah ia memimpin dengan rajin. Siapa yang menunjukkan
kemurahan hati, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita. Kasihmu
janganlah berpura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.
Hendaklah kalian saling menaruh kasih sebagai saudara dan saling
mendahului dalam memberi hormat. Janganlah kerajinanmu berkurang,
hendaklah rohmu menyala-nyala, dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam
pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa.
Bantulah orang-orang kudus dalam kekurangan dan berusahalah selalu
memberi tumpangan! Berkatilah orang yang menganiaya kalian! Berkatilah
dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan
menangislah dengan orang yang menangis. Hendaklah kalian sehati sebudi
dalam hidupmu bersama. Janganlah kalian memikirkan yang muluk-muluk,
tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, lindungilah aku dalam damai-Mu.
Ayat. (Mzm 131:1.2.3)
1. Tuhan, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku
tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu
ajaib bagiku.
2. Sungguh, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak
yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih
jiwaku dalam diriku.
3. Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya! Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepada kalian.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:15-24)
"Pergilah ke semua jalan dan persimpangan dan paksalah orang-orang yang ada di situ masuk, karena rumahku harus penuh."
Pada waktu itu Yesus diundang makan oleh seorang Farisi. Sementara
perjamuan berlangsung, seorang dari tamu-tamu berkata kepada Yesus,
“Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah.” Tetapi
Yesus berkata kepadanya, “Ada seorang mengadakan perjamuan besar. Ia
mengundang banyak orang. Menjelang perjamuan dimulai, ia menyuruh
hambanya mengatakan kepada para undangan, ‘Marilah, sebab segala sesuatu
sudah siap’. Tetapi mereka semua minta dimaafkan. Yang pertama berkata,
‘Aku baru membeli ladang dan harus pergi melihatnya; aku minta
dimaafkan. Yang lain berkata, ‘Aku baru membeli lima pasang lembu kebiri
dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan’. Yang lain lagi
berkata, ‘Aku baru saja menikah, dan karena itu aku tidak dapat datang’.
Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan semua itu kepada tuannya.
Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya, ‘Pergilah
segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang
miskin dan cacat, orang-orang buta dan lumpuh’. Kemudian hamba itu
melaporkan, ‘Tuan, apa yang Tuan perintahkan sudah dilaksanakan.
Sekalipun demikian, masih ada tempat’. Maka tuan itu berkata, ‘Pergilah
ke semua jalan dan persimpangan dan paksalah orang-orang yang ada di
situ masuk, karena rumahku harus penuh’. Sebab aku berkata kepadamu:
Tidak ada seorang pun dari para undangan itu akan menikmati jamuan-Ku.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. Renungan
Orang-orang miskin di jalanan memang pada umumnya terbuka, siap-sedia dan tanggap atas ajakan-ajakan spontan untuk bekerja atau bergotong royong apalagi berpesta, sebagaimana terjadi di desa-desa ataupun daerah-daerah kumuh di kota-kota besar. Kebersamaan dan persaudaraan mereka masih cukup kuat dan asli, tidak dibuat-buat atau bagaikan sandiwara. Sebaliknya orang kaya, berkedudukan atau pejabat ketika menerima undangan atau ajakan sering masih berpikir-pikir, menunda-nunda tanggapan atau jawaban atau bahkan menolak secara diplomatis sebagaimana digambarkan dalam bacaan Injil hari ini. Secara klise, alasan penolakan atau minta maaf tidak dapat menanggapi undangan atau ajakan ada tiga, seperti digambarkan dalam Injil: sedang bisnis, sibuk atau urusan pribadi. Tiga alasan ini pada umumnya bagaikan meterai mati, tak mungkin dijelaskan atau diteliti. Maka sebagai murid-murid Yesus Kristus marilah kita buka hati, jiwa, akal budi dan kekuatan kita terhadap aneka panggilan atau undangan, apalagi jika undangan atau panggilan tersebut baik. Jika kita menolak ajakan atau undangan untuk berbuat baik, meskipun untuk itu harus berkorban dan berjuang, kita sendiri akan rugi bukan mereka yang mengundang atau mengajak. Kesiap-sediaan untuk menanggapi undangan atau ajakan berbuat baik ini hemat saya perlu ditanamkan sedini mungkin pada anak-anak di dalam keluarga maupun di sekolah. Dalam hidup sehari-hari undangan atau ajakan tersebut kiranya senantiasa ada di hadapan kita semua, entah yang bersifat vokal atau ‘diam’. Yang bersifat ‘diam’ misalnya terkait dengan masalah kebersihan lingkungan: jika ada kotoran apapun di lingkungan hidup hendaknya segera dibereskan atau diselesaikan tidak perlu menunda-nunda.(Catatan Renungan Rm. Ign. Sumarya, SJ)
Doa Malam
Allah yang Mahamulia, Engkau selalu mengundang aku untuk hadir dalam
perjamuan Ekaristi. Bukalah mata hatiku supaya dapat menanggapi
undangan-Mu dengan hati penuh sukacita. Amin.
“Bantulah kami, Tuhan, untuk membuang dalih-dalih kami yang sia-sia. Kami mau datang ke perjamuan-Mu…. Jangan biarkan keangkuhan kami atau sensualitas atau keterikatan- keterikatan tertentu…. menghalangi jalan kami untuk hadir di perjamuan itu…. Pada akhirnya, siapakah yang akan ada di sana? Para pengemis, penderita sakit, penyandang cacat dan tuna netra… Kami akan datang sebagai orang miskin… Kami telah diundang oleh Ia yang kaya, yang telah menjadi miskin demi kami… Kami akan datang sebagai orang sakit, sebab kami membutuhkan Tabib ilahi untuk menyembuhkan penyakit kami. Kami akan datang sebagai orang timpang, dan kami berkata, “Teguhkanlah langkahku oleh janji-Mu…” (Mzm 119:133). Kami akan datang sebagai orang buta dan memohon, “Buatlah mataku bercahaya, supaya jangan aku tertidur dan mati” (Mzm 13:4, St. Agustinus, 112,8)
Senin, 04 November 2019
Peringatan Wajib St. Carolus Borromeus, Uskup
Di jalan kebenaran terdapat hidup, tetapi jalan kemurtadan menuju maut. --- Amsal 12:28
Antifon Pembuka (Yeh 14:11.23-24)
Tuhan bersabda, "Aku akan memperhatikan domba-domba-Ku, mengangkat
seorang gembala sebagai pemimpin, dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah
mereka."
Doa Pembuka
Allah Bapa, sumber segala pembaruan, kuatkanlah kiranya dalam umat-Mu
semangat yang menjiwai uskup-Mu Santo Carolus Borromeus. Semoga
Gereja-Mu selalu diperbarui dan semakin menyerupai Kristus, sehingga
sanggup menampakkan wajah Kristus kepada dunia. Sebab Dialah Tuhan,
Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus
hidup dan berkuasa, Allah, kini sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (11:29-36)
"Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua."
Saudara-saudara, Allah tak pernah menyesali kasih karunia dan
panggilan-Nya. Dahulu kalian tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang
kalian mendapat kemurahan karena orang-orang Israel tidak taat. Demikian
pun sekarang mereka tidak taat, supaya memperoleh kemurahan berkat
kemurahan yang telah kalian peroleh. Sebab Allah telah mengurung semua
orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya
atas mereka semua. Alangkah dalamnya kekayaan, kebijaksanaan dan
pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-Nya, tak terselami
jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau
siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? Atau siapakah yang pernah
memberi Allah sesuatu, sehingga Allah wajib menggantinya? Sebab segala
sesuatu berasal dari Allah, ada karena Allah, dan menuju kepada Allah.
Bagi Dialah kemuliaan selama-lamanya. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 69:30-31.33-34.36-37)
1. Aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah,
kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian,
mengagungkan Dia dengan lagu syukur.
2. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah;
biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan
mendengarkan orang-orang miskin dan tidak memandang hina orang-orang-Nya
yang ada dalam tahanan.
3. Sebab Allah akan menyelamatkan Sion dan membangun kota-kota Yehuda,
supaya orang-orang diam di sana dan memilikinya; anak cucu
hamba-hamba-Nya akan mewarisinya, dan orang-orang yang mencintai
nama-Nya akan diam di situ.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alelluya
Ayat. Jika kalian tetap dalam firman-Ku, kalian benar-benar murid-Ku, dan kalian akan mengetahui kebenaran.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:12-14)
"Janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, melainkan undanglah orang-orang miskin dan cacat."
Yesus bersabda kepada orang Farisi yang mengundang Dia makan, “Bila
engkau mengadakan perjamuan siang atau malam, janganlah mengundang
sahabat-sahabatmu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu, atau
tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan
mengundang engkau pula, dan dengan demikian engkau mendapat balasnya.
Tetapi bila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin,
cacat, lumpuh dan buta. Maka engkau akan berbahagia, karena mereka tidak
mempunyai apa-apa untuk membalas engkau. Sebab engkau akan mendapat
balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan
Karolus Boromeus lahir di Rocca d'Arona, tepi danau Maggiore pada tanggal 2 Oktober 1538. la adalah putera kedua dari Giberto Berromeo dan Margherita de'Medici, saudari Paus Pius IV (1846-1878). Di kemudian hari ia menjadi Kardinal dan Uskup Agung Milano serta tokoh utama usaha pembaharuan Tridentine. Dari seluruh kisah kehidupannya dan karyanya dapat dikatakan bahwa Karolus sudah ditentukan Tuhan sajak lahirnya untuk menjadi pelayan Allah bagi kemajuan Gereja-Nya.
Kurang lebih 40 tahun setelah meletusnya Reformasi Protestan, Tuhan menggerakkan Karolus Boromeus untuk membantu Paus dalam usahanya menangkal segala sepak terjang para penganut Protestan. Dalam usia yang masih sangat muda (22 tahun), Karolus diangkat menjadi Kardinal oleh pamannya Paus Pius IV (1846-1878). la menjabat sebagai Sekretaris Negara dan menjadi orang terkuat di Kuria Roma. Ia tekun belajar hingga larut malam.
Setelah kakaknya meninggal mendadak, ia memutuskan mengikuti suatu retret khusus. Kemudian ia menjadi imam dan mulai hidup sangat sederhana. Sehari-hari ia berdoa berjam-jam dan menjalani matiraga keras. Kekayaannya dibagi-bagikan kepada orang-orang miskin; jumlah pelayanannya diperkecil, dan banyak dana disisihkannya untuk memberikan beasiswa.
Ia dikenal sebagai salah seorang pemeran utama Konsili Trente, bahkan keberhasilan Konsili itu merupakan hasil jerih payahnya. Ia berusaha keras meneruskan Konsili Trente dan mendesak agar keputusan-keputusan Konsili itu dilaksanakan. Dalam hubungan itu ia meminta Paus agar ia dibebaskan dari tugasnya di Kuria Roma untuk membaharui keuskupannya, keuskupan Milano. Meskipun masih muda belia, Karolus sangat menyadari kebutuhan umatnya jaman itu. Di masa itu hidup keagamaan amat Parah: banyak anak tidak mengenal Tuhan, bahkan membuat tanda salib saja pun tidak bisa; gereja-gereja sepi dari kunjungan umat, bahkan ada gereja yang diubah menjadi toko atau bangsal pesta. Para imam tidak bisa berkotbah karena tak terdidik baik dalam hal pewartaan iman.
Karolus mengambil bagian di dalam sidang-sidang terakhir Konsili Trente, yang membahas pembaharuan Gereja. Lalu ia mulai bekerja sekuat tenaga untuk membaharui keuskupannya. Mula-mula ia menegaskan agar staf keuskupan menghayati suatu corak hidup yang lebih mencerminkan status mereka sebagai rohaniwan. Ia sendiri memberi teladan serta bersemangat doa, rajin mengaku dosa, berpuasa dan hidup sederhana. Berulang kali ia mengunjungi paroki-paroki, menyelenggarakan rapat dengan para pastor, mengajar agama dan berkhotbah.
Pada tahap awal, usahanya hampir kandas karena ia tidak bisa berbicara dengan lancar. Tetapi ia pantang menyerah dan senantiasa berbicara dengan penuh keyakinan. Untuk memberantas kebutaan anakanak dalam hal keagamaan, ia mendirikan 'sekolah-sekolah minggu'. Ia membuka seminari-seminari keuskupan untuk menggembleng para calon imam yang tangguh. Itulah seminari model pertama. Dengan usaha usahanya itu, ia berhasil menyalakan api semangat Kristiani dalam hati umatnya dan membuat Kristus dicintai lagi.
Pengaruhnya tidak terbatas di dalam wilayahnya sendiri. Terbukti pada tahun 1576, ketika Milano terserang wabah sampar yang ganas, tempat tinggalnya dijadikan sebagai rumah sakit. Ia sendiri melayani sebagai perawat dan pembimbing rohani para pasien. Selain itu, ia masih juga menangani tugas-tugas berat lainnya: ia banyak mengadakan kunjungan-kunjungan ke wilayah-wilayah yang lain seperti Italia, Switzerland dan lain-lain dalam usaha mengatasi kerisauan di dalam tubuh Gereja akibat Reformasi Protestan dan timbulnya bidaah-bidaah. Ia berusaha memekarkan kembali kehidupan menggereja di daerah-daerah yang telah lemah semangat imannya. Namun ada saja orang yang menentang kebijaksanaannya. Beberapa biarawan yang tidak mau ditertibkan berusaha melawan melalui pembunuh bayaran. Untunglah ia selamat. Ia disukai umat dan dianggap sebagai penyelamat kota Milano. Pemerintah sendiri, yang seharusnya merasa beruntung dan oleh sebab itu harus berterimakasih kepada Karolus, kurang menyukainya, malahan memfitnahnya. Untunglah ia dilindungi oleh Paus. Memang berbuat baik amat banyak cobaan dan rintangannya. Dunia sepertinya iri hati atas semua keberhasilannya. Namun iman dan ketabahannya tetap membuat Karolus berdiri tegak dalam prinsipnya. Pekerjaan berat ditambah penderitaan-penderitaan tersebut merongrong kesehatannya. Ia wafat di Milano pada tanggal 3 November 1584! (imankatolik.or.id)
“Dalam persekutuan para kudus, "diantara para beriman apakah mereka
telah ada di dalam tanah air surgawi atau masih menyilih di tempat
penyucian atau masih berziarah di dunia - benar-benar terdapat satu
ikatan cinta yang tetap dan satu pertukaran kekayaan yang berlimpah"
(ibid.). Dalam pertukaran yang mengagumkan ini kekudusan seseorang dapat
berguna untuk orang lain, dan malahan lebih daripada dosa seseorang
dapat merugikan orang lain. Dengan demikian penggunaan persekutuan para
kudus dapat membantu pendosa yang menyesal, bahwa ia lebih cepat dan
lebih berdaya guna dibersihkan dari siksa-siksa dosanya.” (Katekismus
Gereja Katolik, 1475)
Antifon Komuni (Mzm 69:33)
Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah. Kamu akan mencari Allah, biarlah hatimu hidup kembali.
Kebangkitan
Yesus merupakan puncak kebenaran iman Kristen, yang diwartakan sebagai
bagian hakiki dari Misteri Paskah sejak permulaan Kekristenan.
(Instruksi Ad Resurgendum Cum Christo (Bangkit Bersama Kristus), Kongregasi Ajaran Iman 15 Agustus 2016)
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 38:22-23)
Jangan tinggalkan daku, ya Tuhan, Allahku, janganlah jauh dariku! Bersegeralah menolong aku, ya Tuhan, Penyelamatku.
Forsake me not, O Lord, my God; be not far from me! Make haste and come to my help, O Lord, my strong salvation!
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu untuk mencari dan menyelamatkan
umat-Mu yang tersesat dan hilang. Kami mohon, bukalah hati kami untuk
dengan gembira menerima kehadiran-Nya yang membawa anugerah keselamatan
dan kehidupan bagi kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (11:22-12:2)
"Semua orang Kaukasihani, sebab Engkau mengasihi segala yang ada."
Tuhan, laksana sebutir debu di atas neraca, atau seperti embun pagi yang
jatuh ke bumi, demikianlah seluruh jagat di hadapan-Mu. Tetapi justru
karena Engkau berkuasa atas segala sesuatu, maka semua orang
Kaukasihani, dan dosa manusia tidak Kauperhatikan, supaya mereka
bertobat. Sebab Engkau mengasihi segala yang ada, dan tidak benci kepada
barang apa pun yang telah Kaubuat. Sebab andaikata sesuatu Kaubenci,
niscaya tidak Kauciptakan. Bagaimana sesuatu dapat bertahan, jika tidak
Kaukehendaki, atau bagaimana dapat tetap terpelihara, kalau tidak
Kaupanggil? Engkau menyayangkan segala-galanya sebab semua itu milik-Mu,
ya Penguasa penyayang hidup! Roh-Mu yang baka ada di dalam segala
sesuatu. Dari sebab itu orang-orang yang jatuh Kauhukum berdikit-dikit.
Mereka Kautegur dengan mengingatkan dalam hal mana mereka sudah berdosa,
supaya setelah menjauhi kejahatan itu mereka percaya kepada Dikau, ya
Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk-tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 145:1-2.8-9.10-11.13cd-14; Ul: lh.1)
1. Aku hendak mengagungkan Dikau, ya Allah, ya Rajaku, aku hendak memuji
nama-Mu untuk selama-lamanya. Setiap hari aku hendak memuji Engkau dan
memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya.
2. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih
setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap
segala yang dijadikan-Nya.
3. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan
orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan
kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
4. Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya, dan penuh kasih setia
dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu penopang bagi semua orang yang
jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (1:11-2:2)
"Semoga nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu dan kamu di dalam Dia."
Saudara-saudara, kami senantiasa berdoa untuk kamu, supaya Allah kita
menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya
menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik, dan menyempurnakan segala
pekerjaan imanmu. Dengan demikian nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di
dalam kamu, dan kamu di dalam Dia, sesuai dengan kasih karunia Allah
kita dan Tuhan kita Yesus Kristus. Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus
Kristus dan berkumpulnya kita dengan Dia, kami minta kepadamu,
Saudara-saudara, jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh
maupun oleh kabar atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah hari
Tuhan telah tiba.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 3:16) Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya
beroleh hidup yang kekal.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:1-10)
"Anak manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Sekali peristiwa Yesus memasuki Kota Yerikho dan berjalan melintasi kota
itu. Di situ ada seorang kepala pemungut cukai yang amat kaya, bernama
Zakheus. Ia berusaha melihat orang apakah Yesus itu, tetapi tidak
berhasil karena orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat
Yesus, yang akan lewat di situ. Ketika sampai ke tempat itu, Yesus
melihat ke atas dan berkata, “Zakheus, segeralah turun! Hari ini Aku
harus menumpang di rumahmu.” Zakheus segera turun dan menerima Yesus
dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu
bersungut-sungut, katanya, “Ia menumpang di rumah orang berdosa!” Tetapi
Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan, “Tuhan, separuh dari milikku
akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang
kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Kata Yesus
kepadanya, “Hari ini telah terjadi keselamatan atas rumah ini, karena
orang ini pun anak Abraham. Sebab Anak Mausia datang untuk mencari dan
menyelamatkan yang hilang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus Renungan
Berjumpa dan berhadapan secara pribad dengan Yesus selalu
menuntut tanggapan. Wajah Allah yang berbelaskasih dan penyabar terhadap
orang berdosa nyata dalam sikap dan pribadi Yesus. Kasih-Nya menembusi
benteng-benteng pertahanan dosa yang paling keras dan mengundang
pertobatan. Karena Allah dalam Yesus datang bukan untuk menghukum
manusia berdosa melainkan untuk mengembalikan martabat anak Allah
kepadanya.
Zakheus, tokoh terkenal di kota
Yerikho karena profesinya sebagai petugas pajak, sudah lama terpesona
oleh sosok Yesus yang menjadi buah bibir masyarakat Yerikho. Ketika
terdengar berita bahwa Yesus akan lewat di kotanya, Zakheus berusaha
untuk berjumpa dengan-Nya atau paling sedikit meiihat-Nya dari dekat.
Dia pun bergegas memanjat pohon di pinggir jalan yang akan dilewati
Yesus “karena badannya pendek”. Upayanya yang tidak kenal lelah dan malu
itu menuai hasil manis. Yesus yang melintas di jalan itu memandang ke
arah pohon tempat Zakheus duduk. Undangan-Nya membebaskan, melegakan dan
membesarkan hati Zakheus. “Segeralah turun Aku harus menumpang di
rumahmul”.
Ada orang yang berkeberatan karena Yesus memasuki ke
rumah Zakheus, yang dianggap pendosa dan najis karena profesinya. Yesus
menegaskan, “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini. Anak Manusia datang untuk mencan dan menyelamatkan yang hilang” (Luk 19:9-10). (Mgr. Petrus Turang/Renungan Harian Mutiara Iman 2019)
Contemplatio:
Masuklah
ke dalam keheningan. Tempatkan dirimu di tengah kerumunan orang banyak
yang menyambut Yesus saat memasuki kota Yerikho. Dengarkan sapaan Yesus
kepada Zakheus. la pun menyapamu pula. Apa yang disampaikan-Nya
kepadamu? Bagaimana reaksimu? Bersyukurlah... Oratio: Tuhan
Yesus, berilah aku keberanian untuk selalu berusaha seperti Zakheus
berpaling dari dosa dan mencari Engkau. Berilah aku kekuatan untuk
menyiiih dosa-dosaku dengan iaku tapa dan amal kasih. Amin
Antifon Komuni (Mzm 16:11)
Engkau menunjukkan kepadaku jalan kehidupan. Di hadapan-Mu, ya Tuhan, ada sukacita berlimpah.
You will show me the path of life, the fullness of joy in your presence, O Lord
“Baiklah kita membantu mereka dan mengenangkan mereka. Kalau anak-anak
Ayub saja telah disucikan oleh kurban yang dibawakan oleh Bapanya,
bagaimana kita dapat meragukan bahwa persembahan kita membawa hiburan
untuk orang-orang mati? Jangan kita bimbang untuk membantu orang-orang
mati dan mempersembahkan doa untuk mereka.” (St. Yohanes Krisostomus)
*Pada hari ini setiap Imam dapat merayakan tiga misa dengan mengingat
ketentuan yang ditetapkan oleh Benediktus XV melalui Konstitusi
Apostolik, 10 Agustus 1915: AAS (1915), hlm. 401-405.
MISA 1
Antifon Pembuka (bdk. 1Tes 4:14; 1Kor 15:22)
Sebagaimana Yesus telah wafat dan bangkit, demikian semua orang yang
meninggal dalam Dia, akan dijemput Allah bersama Yesus. Dan seperti
semua manusia mati dalam Adam, demikian semua orang dihidupkan kembali
dalam Kristus.
Just as Jesus died and has risen again, so through Jesus God will bring
with him those who have fallen asleep; and as in Adam all die, so also
in Christ will all be brought to life.
Ref. Requiem æternam dona eis Domine: et lux perpetua luceat eis.
1. Te decet hymnus, Deus, in Sion; et tibi reddetur votum in Ierusalem. (Antifon)
2. Qui audis orationem, ad te omnis caro veniet propter iniquitatem. (Antifon)
3. Etsi prævaluerunt super nos impietates nostræ, tu propitiaberis eis. (Antifon)
4. Beatus quem elegisti et assumpsisti, inhabitabit in atriis tuis. (Antifon)
5. Replebimur bonis domus tuæ, sanctitate templi tui. (Antifon)
Pengantar
Hari ini secara khusus kita mengenangkan dan mendoakan kaum keluarga,
sahabat, dan kenalan kita yang sedang menantikan keselamatan di api
penyucian. Sesudah kematian, hubungan kita dengan semua yang mendahului
kita tak terputuskan. Cinta kita kepada mereka diteruskan melampaui
batas-batas maut. Cinta kita kepada anggota keluarga, sahabat dan
kenalan tidak mati dan berhenti seiring dengan kematiannya. Inilah cinta
yang dihayati dalam Gereja Katolik. Karena itu, bukan hanya waktu
meninggal dan hari-hari tertentu sesudahnya, tetapi juga setiap tanggal 2
November Gereja Katolik merayakan peringatan mulia arwah semua orang
beriman.
Doa Pembuka
Ya Allah, kami mohon, berkenanlah mendengarkan doa-doa kami. Engkau
telah menganugerahkan kepada kami iman yang kokoh akan Putra-Mu yang
bangkit dari antara orang mati. Semoga Engkau meneguhkan harapan kami
bahwa bersama hamba-hamba-Mu yang telah meninggal kami pun akan bangkit
untuk hidup abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan
berkuasa, Allah, kini sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Makabe (12:43-46)
"Kami yakin bahwa orang yang meninggal dengan saleh akan menerima pahala yang indah."
Setelah menguburkan tentara yang gugur dalam pertempuran, Yudas,
panglima Israel, menyuruh mengumpulkan uang di tengah-tengah pasukan.
Lebih kurang dua ribu dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk
mempersembahkan kurban penghapus dosa. Ini sungguh suatu perbuatan yang
sangat baik dan tepat, karena Yudas memikirkan kebangkitan. Sebab jika
tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit,
niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati. Lagipula Yudas
ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang
meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh.
Dari sebab itu maka disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk
semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa
mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 801
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
atau
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan
atau
Aku menanti-nantikan Tuhan, aku mengharapkan firman-Nya.
Ayat. (Mzm 130:1b-2.3-4.5-6ab; Ul:lh.5)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan,
dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara
permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat
tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang takwa kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku
mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih daripada
pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan
pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dan segala kesalahannya.
atau
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di
rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan
yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan, di lembah yang kelam, aku tidak takut
akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu,
itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi mengiringi langkahku
selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan
senantiasa.
atau Mazmur 42, Mazmur 63 atau Mazmur 122
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (Singkat: 15:20-23)
"Semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus."
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati
sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama
seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan
orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua
orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan
dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap
orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka
yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (Panjang: 15:12-34)
Saudara-saudara, jika kami beritakan bahwa Kristus dibangkitkan dari
antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan
bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Kalau kebangkitan orang mati
tidak ada, maka Kristus pun tidak dibangkitkan. Dan andaikata Kristus
tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah pula
kepercayaanmu. Apalagi, andaikata betul demikian, kami ternyata
berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan bahwa Ia telah
membangkitkan Kristus, padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, andaikata
benar bahwa orang mati tidak dibangkitkan. Sebab andaikata benar orang
mati tidak dibangkitkan, maka Kristus pun tidak dibangkitkan. Dan kalau
Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaanmu, dan kamu
masih hidup dalam dosamu. Dengan demikian binasa pulalah orang-orang
yang mati dalam Kristus. Dan jikalau kita berharap pada Kristus dalam
hidup ini saja, maka kita adalah orang-orang yang paling malang di
antara semua manusia. Namun ternyata Kristus telah dibangkitkan dari
antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah
meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia,
demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.
Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam,
demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan
dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus
sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada
waktu kedatangan-Nya. Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia
menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala
pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Ia harus memegang
pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di
bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. Sebab
segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau
dikatakan, bahwa “segala sesuatu telah ditaklukkan”, maka teranglah,
bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki
Kristus itu tidak termasuk didalamnya. Tetapi kalau segala sesuatu telah
ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan
menaklukkan diri-Nya dibawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu
di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua. Jika demikian,
apakah faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati?
Kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau
dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal? Dan kami juga—mengapakah
kami setiap saat membawa diri kami ke dalam bahaya? Saudara-saudara,
tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut. Demi kebanggaanku akan kamu
dalam Kristus Yesus, Tuhan kita, aku katakan, bahwa hal ini benar. Kalau
hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah
berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku?
Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka “marilah kita makan dan minum,
sebab besok kita mati.” Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk
merusakkan kebiasaan yang baik. Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan
jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah.
Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 6:40)
Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya dari semua yang telah
diberikan-Nya kepada-Ku, jangan ada yang hilang, tetapi supaya
Kubangkitkan pada akhir zaman.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:37-40)
"Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal."
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, "Semua
yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa
datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari
surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak
Dia yang telah mengutus Aku. Dan inilah kehendak Dia yang telah
mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku
jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat
Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku
membangkitkannya pada akhir zaman.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Hari ini kita berdoa bagi saudara-saudari kita yang telah meninggal
dunia. Cinta kita kepada mereka tidak berhenti kendati kematian membuat
kita dan mereka hidup dalam dunia yang berbeda. Kematian tidak
memisahkan kita. Kematian orang yang kita cintai bahkan membuat kita
terdorong untuk makin mencintai. Kalau kita berdoa, itulah ungkapan
kasih kita, secara khusus dalam bulan November ini yang selalu
dipersembahkan untuk mendoakan arwah-arwah dari semua orang beriman yang
sudah dipanggil menghadap Tuhan.
Yesus memberikan diri-Nya agar setiap orang yang menerima-Nya dalam
kepercayaan memperoleh hidup kekal dan dibangkitkan pada akhir zaman.
Itulah juga kehendak Bapa yang mengutus-Nya. Namun demikian, tawaran
Yesus tidak selalu ditanggapi dengan penerimaan. Kata-kata-Nya dianggap
keras (Yoh. 6:60) sehingga banyak dari antara para murid yang
meninggalkan-Nya. Penolakan terhadap iman akan Yesus juga terus
berlangsung dan memunculkan penganiayaan terhadap jemaat Yerusalem.
Tetapi justru karena penganiayaan inilah, muncul banyak orang yang
berani tampil sebagai saksi bagi Yesus. Mereka mengambil risiko atas
pilihan mereka untuk bersaksi. Stefanus adalah contoh saksi yang
menanggung kematian demi iman akan Yesus. Banyak murid Yesus diseret
keluar rumah dan dibawa ke dalam penjara, tetapi risiko dan bahaya
penganiayaan itu tidak menyurutkan semangat iman mereka. Ketika mereka
dianiaya di Yerusalem, mereka pergi mewartakan Yesus ke Samaria.
Barangkali inilah jalan yang ditunjukkan oleh Tuhan untuk membawa warta
tentang Yesus menjangkau wilayah yang semakin luas. Yesus Sang Roti
Hidup tidak hanya dikenal di Yudea dan Galilea, tetapi juga dikenal oleh
bangsa-bangsa yang semula dianggap kafir dan berdosa. Roti Hidup itu
diterima dan memberi hidup bagi semakin banyak orang berkat darah
kemartiran dan semangat para saksi yang membawa Yesus kepada semua
orang.
Yesus memberikan diri-Nya kepada kita dalam Ekaristi sebagai makanan
rohani karena Dia mencintai kita. Ekaristi tidak hanya mempersatukan kita dengan Kristus sebagai Kepala
Gereja tetapi juga mempersatukan kita satu sama lain sebagai satu
anggota tubuh mistik Kristus (KGK, 1396). Sebab penerimaan komuni
bukanlah soal yang bersifat individualistis, melainkan sesuatu yang
menyangkut "tubuh". Dalam perayaan Ekaristi kita berkumpul sebagai
"tubuh"; kita datang ke meja perjamuan Tuhan sebagai satu keluarga.
Kebenaran ini diungkapkan dalam simbol alkitabiah satu roti dan satu
piala. Kematian bukanlah akhir, namun awal
hidup baru. Yesus yang wafat disalib, bangkit. Kita percaya kepada
Yesus. Kita yang telah mengalami kematian juga akan mengalami
kebangkitan. Apakah hidup kita sudah sesuai dengan iman kita akan Yesus
yang bangkit? Kita mengikuti Yesus, berarti kita mau menyelaraskan hidup
kita dengan hidup Yesus. Kesesuaian hidup kita dengan ajaran Yesus,
menjadi jalan bagi kita untuk ikut bangkit bersama Yesus.
Gereja Katolik mengajarkan akan adanya
Api Penyucian, dan bahwa kita boleh, atau bahkan harus mendoakan
jiwa-jiwa yang masih berada di dalamnya, agar mereka dapat segera
masuk dalam kebahagiaan surgawi. Api Penyucian adalah ‘tempat’/ proses
kita disucikan. Catatan: ‘Disucikan’ bukan ‘dicuci’, oleh sebab itu
disebut Api Penyucian (bukan Api Pencucian).
Katekismus Gereja Katolik, no 1030-1032, menjelaskan lebih lanjut sebagai berikut: 1030 Siapa yang mati dalam rahmat
dan dalam persahabatan dengan Allah, namun belum disucikan sepenuhnya,
memang sudah pasti akan keselamatan abadinya, tetapi ia masih harus
menjalankan satu penyucian untuk memperoleh kekudusan yang perlu, supaya
dapat masuk ke dalam kegembiraan surga. 1031 (1954, 1472) Gereja
menamakan penyucian akhir para terpilih, yang sangat berbeda dengan
siksa para terkutuk, purgatorium [api penyucian]. Ia telah merumuskan
ajaran-ajaran iman yang berhubungan dengan api penyucian terutama dalam
Konsili Firence Bdk. DS 1304. dan Trente Bdk. DS 1820; 1580.. Tradisi
Gereja berbicara tentang api penyucian dengan berpedoman pada teks-teks
tertentu dari Kitab Suci Bdk. misalnya 1 Kor 3:15; 1 Ptr 1:7.:
"Kita harus percaya bahwa
sebelum pengadilan masih ada api penyucian untuk dosa-dosa ringan
tertentu, karena kebenaran abadi mengatakan bahwa, kalau seseorang
menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, 'di dunia ini tidak, dan di
dunia yang akan datang pun tidak' (Mat 12:32). Dari ungkapan ini
nyatalah bahwa beberapa dosa dapat diampuni di dunia ini, yang lain di
dunia lain" (Gregorius Agung, dial. 4,39).
1032 Ajaran ini juga
berdasarkan praktik doa untuk orang yang sudah meninggal tentangnya
Kitab Suci sudah mengatakan: "Karena itu [Yudas Makabe] mengadakan
kurban penyilihan untuk orang-orang mati, supaya mereka dibebaskan dari
dosa-dosanya" (2 Mak 12:45). Sudah sejak zaman dahulu Gereja menghargai
peringatan akan orang-orang mati dan membawakan doa dan terutama
kurban Ekaristi Bdk. DS 856. untuk mereka, supaya mereka disucikan dan
dapat memandang Allah dalam kebahagiaan. Gereja juga menganjurkan amal,
indulgensi, dan karya penitensi demi orang-orang mati.
"Baiklah kita membantu mereka dan mengenangkan mereka. Kalau anak-anak
Ayub saja telah disucikan oleh kurban yang dibawakan oleh bapanya Bdk.
Ayb 1:5., bagaimana kita dapat meragukan bahwa persembahan kita membawa
hiburan untuk orang-orang mati? Jangan kita bimbang untuk membantu
orang-orang mati dan mempersembahkan doa untuk mereka" (Yohanes Krisostomus, hom. in 1 Cor 41,5).
RENUNGANPAGI
Allah
mewahyukan kepada umat-Nya tentang kebangkitan dari antara orang mati
langkah demi langkah. Harapan akan kebangkitan badan dari orang-orang
yang telah meninggal, muncul sebagai akibat dari iman akan satu Allah,
yang menciptakan seluruh manusia dengan jiwa dan badan. Juga Pencipta
langit dan bumi memegang teguh dan dengan setia akan perjanjian-Nya
kepada Abraham dan keturunannya. Sambil memandang kedua kenyataan ini,
mulailah iman akan Kebangkitan menyata. (Katekismus Gereja Katolik, 992)
Antifon Komuni (Bdk. Yoh 11:25-26)
Akulah kebangkitan dan kehidupan, Sabda Tuhan. Siapa saja yang percaya
kepada-Ku, ia akan hidup, walaupun Ia sudah mati. Dan setiap orang yang
hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.
I am the Resurrection and the Life, says the Lord. Whoever believes in
me, even though he dies, will live, and everyone who lives and believes
in me will not die for ever.
atau
Lux æterna luceat eis, Domine, cum sanctis tuis in æternam, quia pius es.
MISA 2
Antifon Pembuka (Bdk. Ezr 2:34-35) Istirahat kekal, ya Tuhan, anugerahkanlah kepada mereka dan semoga cahaya abadi menyinari mereka. Eternal rest grant unto them, O Lord, and let perpetual light shine upon them. Ezra 2:34-35 / Mzm 65:2-5 (Graduale Romanum, 669) Ref. Requiem æternam dona eis Domine: et lux perpetua luceat eis. 1. Te decet hymnus, Deus, in Sion; et tibi reddetur votum in Ierusalem. 2. Qui audis orationem, ad te omnis caro veniet propter iniquitatem. 3. Etsi prævaluerunt super nos impietates nostræ, tu propitiaberis eis. 4. Beatus quem elegisti et assumpsisti, inhabitabit in atriis tuis.. 5. Replebimur bonis domus tuæ, sanctitate templi tui. Bacaan dari Kitab Ayub (19:1.23-27a)
"Aku tahu bahwa penebusku hidup."
Ayub
berkata kepada Bildad, sahabatnya, "Ah, kiranya perkataanku ditulis dan
dicatat dalam kitab; sekiranya perkataanku dipahat dengan besi pengukir
dan timah pada gunung batu untuk selama-lamanya! Tetapi aku tahu:
Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu. Juga sesudah
kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingku pun aku akan melihat Allah.
Aku akan melihat sendiri Dia memihak kepadaku. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 801 Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu. atau Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan atau Aku menanti-nantikan Tuhan, aku mengharapkan firman-Nya. Ayat. (Mzm 130:1b-2.3-4.5-6ab; Ul:lh.5) 1.
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan,
dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara
permohonanku. 2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan,
siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka
orang-orang takwa kepada-Mu. 3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku
menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan
Tuhan lebih daripada pengawal mengharapkan pagi. 4. Sebab pada Tuhan
ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang
akan membebaskan Israel dan segala kesalahannya.
atau
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849 Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: 1) 1.
Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di
rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan
yang lurus demi nama-Nya yang kudus. 2. Sekalipun aku harus berjalan,
di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau
besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku. 3. Kausiapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah. 4.
Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi mengiringi langkahku
selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan
senantiasa. atau Mazmur 42, Mazmur 63 atau Mazmur 122 Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (2Kor 4:14 -5:1)
"Yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal."
Saudara-saudara,
kami yakin bahwa Allah, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan
membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Allah itu akan
menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu
terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena
semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur
yang semakin melimpah bagi kemuliaan Allah. Sebab itu kami tidak tawar
hati! Meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia
batiniah kami dibaharui dari hari ke hari. Sebab penderitaan ringan yang
sekarang ini mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi
segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. Sebab kami
tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tidak kelihatan,
karena yang kelihatan itu sementara, sedangkan yang tak kelihatan itu
kekal. Kami tahu, jika kemah kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah
telah menyediakan suatu kediaman di surga bagi kita, suatu tempat
kediaman yang kekal, yang bukan buatan tangan manusia. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah. Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965 Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal. Ayat. (Why 14:3) Berbahagialah
orang-orang yang mati dalam Tuhan. Mereka boleh beristirahat dari jerih
lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (23:33.39-43)
"Hari ini juga Engkau akan bersama-sama Aku di dalam Firdaus."
Para
serdadu yang mengantar Yesus ke tempat penghukuman telah sampai di
tempat yang bernama Tengkorak. Lalu mereka menyalibkan Yesus di situ.
Bersama dengan Yesus juga disalibkan dua orang penjahat, yang seorang di
sebelah kanan, dan yang lain di sebelah kiri-Nya. Salah seorang dari
kedua penjahat yang digantung itu menghujat Yesus katanya, "Bukankah
Engkau Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" Tetapi penjahat yang
seorang lagi menegur dia katanya, "Tidakkah engkau menerima hukuman yang
sama? Kita memang selayaknya dihukum; kita menerima balasan yang
setimpal dengan perbuatan kita! Tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu
yang salah!" Lalu ia berkata kepada Yesus, "Yesus, ingatlah akan aku,
apabila Engkau datang sebagai Raja!" Kata Yesus kepadanya, "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan bersama-sama Aku di
dalam Firdaus." Demikianlah Injil Tuhan U. Terpujilah Kristus.
Antifon Komuni (Bdk. Ezr 2:35,34)
Semoga cahaya abadi menerangi mereka hingga kekal, bersama para Kudus-Mu, ya Tuhan, karena Engkau maharahim. Let perpetual light shine upon them, O Lord, with your Saints for ever, for you are merciful.
Manusia
disatukan dengan semua makhluk hidup oleh asal-usul duniawinya, tetapi
hanya melalui jiwanya yang oleh Allah telah dihembuskan napas ke
dalamnya, maka ia menjadi manusia. Maka dianugerahkanlah kepada martabat
yang tak tergantikan dan juga tanggung jawabnya yang uni. (Kardinal
Christoph Schonborn, 1945, Uskup Agung Wina)
MISA 3
Antifon Pembuka (Bdk. Rm 8:11)
Allah
yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, akan
membangkitkan pula tubuh kita yang fana ini karena Roh-Nya yang tinggal
dalam diri kita. God, who raised Jesus from the dead, will give life also to your mortal bodies, through his Spirit that dwells in you.
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (4:7-15)
"Hidup yang tak bercela, itulah usia lanjut!"
Orang
benar akan mendapat istirahat, meskipun ia mati sebelum waktunya. Sebab
bukan panjangnya waktu yang membuat usia terhormat, dan bukan pula
banyaknya jumlah tahun. Tetapi, pengertian, itulah uban manusia, dan
hidup yang tak bercela, itulah usia lanjut! Karena berkenan pada Allah
maka orang benar dikasihi, dan karena hidup di tengah-tengah orang
berdosa, ia dipindahkan; ia disentak supaya kejahatan jangan mengubah
budinya, dan tipu daya jangan membujuk jiwanya. Sebab pengaruh dari yang
buruk menyuramkan yang baik, dan tumpukan hawa nafsu mengubah roh yang
tak bercela. Karena sempurna dalam waktu yang pendek, maka orang benar
memenuhi waktu yang panjang. Tuhan berkenan kepada jiwanya, maka ia pun
diambil dari tengah-tengah kejahatan. Orang memang melihat, tetapi tidak
mengerti, dan tidak menaruh perhatian kepada yang berikut ini: kasih
setia dan belas kasihan menjadi bagian orang pilihan Allah, bagi orang
suci tersedia perlindungan dari-Nya. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844 Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita. Ayat. (Mzm 122.1-2.4-5.6-7;8-9; Ul:1) 1.
Ku bersukacita waktu orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah
Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem. 2. Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan sesuai dengan peraturan. 3.
Berdoalah agar Yerusalem sejahtera "Damai bagi orang yang mencintai
Engkau. "Semoga damai turun atas wilayahmu dan kesentosaan atas purimu." 4. Atas nama saudara dan sahabatku kuucapkan selamat kepadamu. Demi bait Tuhan Allah kita ku- mohonkan bahagia bagimu.
Bacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 2:8-13)
"Jika kita bertekun, kita pun akan memerintah dengan Kristus."
Saudaraku
terkasih, ingatlah akan ini: Yesus Kristus, keturunan Daud, yang telah
bangkit dari antara orang mati, itulah yang kuberitakan dalam Injilku.
Karena pewartaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti
seorang penjahat, tetapi sabda Allah tidak terbelenggu. Karena itu aku
sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya
mereka pun memperoleh keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan
yang kekal. Benarlah sabda ini, “Jika kita mati dengan Kristus, kita pun
akan hidup dengan Dia. Jika kita bertekun, kita pun akan ikut
memerintah dengan Dia. Jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal
kita. Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat
menyangkal diri-Nya.” Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah. Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965 Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal. Ayat. (Yoh 6:51) Akulah roti hidup yang telah turun dari surga, Sabda Tuhan. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:51-58)
Di
rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, “Akulah
roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti
ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan ialah
daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” Orang-orang Yahudi
bertengkar antar mereka sendiri dan berkata, “Bagaimana Yesus ini dapat
memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan!” Maka kata Yesus kepada
mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jikalau kamu tidak makan
daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di
dalam dirimu. Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia
mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir
zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan darah-Ku adalah
benar-benar minuman. Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia
tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup
mengutus Aku, dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa memakan
Aku, ia akan hidup oleh Aku. Akulah roti yang telah turun dari surga,
bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati.
Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.” Inilah Injil Tuhan kita! U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Antifon Komuni (Bdk. Flp 3:20-21)
Kita
menantikan Juru Selamat kita, Tuhan Yesus Kristus, yang akan mengubah
tubuh kita yang hina ini menjadi serupa dengan Tubuh-Nya yang mulia. We await a savior, the Lord Jesus Christ, who will change our mortal bodies, to conform with his glorified body.
Di
rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, "Semua
yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa
datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. (Yoh 6:37)
Apa itu Api Penyucian?
Api Penyucian atau ‘purgatorium’ adalah ‘tempat’/ proses
kita disucikan. Catatan: ‘Disucikan’ bukan ‘dicuci’, oleh sebab itu
disebut Api Penyucian (bukan Api Pencucian). Gereja Katolik mengajarkan
hal ini di dalam Katekismus Gereja Katolik # 1030-1032, yang dapat
disarikan sebagai berikut:
1) Api Penyucian adalah suatu kondisi
yang dialami oleh orang-orang yang meninggal dalam keadaan rahmat dan
dalam persahabatan dengan Tuhan, namun belum suci sepenuhnya, sehingga
memerlukan proses pemurnian selanjutnya setelah kematian.
2) Pemurnian di dalam Api Penyucian adalah sangat berlainan dengan siksa neraka.
3) Kita dapat membantu jiwa-jiwa yang ada
di Api Penyucian dengan doa-doa kita, terutama dengan mempersembahkan
ujud Misa Kudus bagi mereka. (Sumber: katolisitas.org)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati