Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Syalom aleikhem. Dalam Syahadatnya, Gereja Katolik yakin akan adanya kebangkitan orang mati pada akhir zaman dan kehidupan abadi. Landasannya adalah kebangkitan Kristus sebagai kebangkitan pertama (sulung) dari kebangkitan semua orang. Sesudah kebangkitan, ada kehidupan kekal di surga bersama Kristus.
Kebangkitan badan secara harafiah berbunyi “kebangkitan daging”. Ungkapan “daging” artinya ‘manusia dalam kelemahan dan keadaan fana’. Saat kebangkitan, badan yang lemah dan fana akan dihidupkan kembali. Itu bukan hanya hidup kembali seperti semula. Tidak! Badan fana yang dihidupkan kembali akan berada dalam keadaan yang telah lepas dari kelemahan dan kefanaan. Pendek kata, badan kebangkitan tak dapat mati lagi.
Sesudah kematian, jiwa manusia tetap hidup di alam rohani. Setelah kebangkitan badan, tak hanya jiwa yang hidup, melainkan juga badan. Pada hari kiamat, manusia akan utuh lengkap dengan jiwa dan badannya, namun badannya dalam keadaan terbebas dari kelemahan dan kefanaan.
Tubuh kebangkitan adalah tubuh yang “sama sekaligus beda”. Sama karena tubuh yang inilah yang dibangkitkan. Orang akan tetap dikenali sebagai si Aling, si Poltak, si Joko, dsb, artinya badan yang sama, sekaligus berbeda karena sudah terbebas dari kelemahan dan kefanaan. Sakit tak ada lagi, kekurangan fisik tak ada lagi, mati tak ada lagi.
Iman mengenai kebangkitan sejak semula telah diyakini oleh umat Kristen. Karena kebangkitan Kristus, iman itu jelas dan nyata.
Wahyu tentang Kebangkitan
Allah memberitahukan mengenai kebangkitan kepada umat manusia secara bertahap. Perjanjian Lama sudah mencatat keyakinan akan kebangkitan badan (2Mak. 7:9): “Raja alam semesta akan membangkitkan kami untuk kehidupan kekal, oleh karena kami mati demi hukum-hukum-Nya.”
Juga ini (2Mak. 7:14): “Sungguh baiklah berpulang oleh tangan manusia dengan harapan yang dianugerahkan Allah sendiri, bahwa kami akan dibangkitkan kembali oleh-Nya.”
Pada zaman Tuhan Yesus, orang Farisi dan orang-orang sezaman-Nya pun punya keyakinan akan kebangkitan badan. Ajaran Tuhan sangat jelas ketika menjawab orang Saduki yang tak percaya adanya kebangkitan badan. Tuhan tegas menyatakan, kebangkitan badan itu ada dan nyata.
Tuhan Yesus menghubungkan kebangkitan badan dengan diri-Nya. Kebangkitan para murid Kristus terhubung dengan kebangkitan-Nya. Mudahnya, para murid Kristus dibangkitkan dari kematian berkat kebangkitan Kristus dari alam maut. Bukti dan saksi mengenai kebangkitan Kristus sangat banyak dan jelas. Kebangkitan Kristus adalah bukti sejati mengenai adanya kebangkitan badan kelak pada akhir zaman.
** Ringkasan atas Katekismus Gereja Katolik (KGK) No. 989-996
Selasa, 12 November 2019
Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup dan Martir
“Uskup Yosafat menyerahkan hidupnya sebagai martir demi kehidupan Gereja” (Paus Pius XI)
Antifon Pembuka (Luk 4:18)
Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar
gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur orang yang remuk redam. Doa Pembuka
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, bangkitkanlah di dalam Gereja-Mu
semangat yang mendorong Santo Yosafat untuk menyerahkan nyawa bagi
domba-dombanya. Semoga berkat doa dan teladannya kami dijiwai oleh
semangat yang sama, sehingga takkan takut mempertaruhkan nyawa bagi
kepentingan sesama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa
kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (2:23-3:9)
"Menurut pandangan orang bodoh, mereka itu mati, padahal mereka menikmati ketenteraman."
Allah telah menciptakan manusia untuk kebakaan, dan ia dijadikan-Nya
gambar hakikat-Nya sendiri. Tetapi karena dengki setan maka maut masuk
ke dunia, dan yang menjadi milik setan mencari maut itu. Tetapi jiwa
orang benar ada di tangan Allah, dan siksaan tiada menimpa mereka.
Menurut pandangan orang bodoh mereka mati nampaknya, dan pulang mereka
dianggap malapetaka, dan kepergiannya dari kita dipandang sebagai
kehancuran. Namun mereka berada dalam ketenteraman. Kalaupun mereka
disiksa menurut pandangan manusia, namun harapan mereka penuh kebakaan.
Setelah disiksa sebentar mereka menerima anugerah yang besar, sebab
Allah hanya menguji mereka, lalu mendapati mereka layak bagi diri-Nya.
Laksana emas dalam dapur api diperiksalah mereka oleh-Nya, lalu diterima
bagaikan kurban bakaran. Maka pada waktu pembalasan mereka akan
bercahaya, dan laksana bunga api yang berlari-larian di ladang jerami.
Mereka akan mengadili para bangsa dan memerintah sekalian rakyat. Dan
Tuhan berkenan memerintah mereka selama-lamanya. Orang yang telah
percaya kepada Allah akan memahami kebenaran, dan yang setia dalam kasih
akan tinggal pada-Nya. Sebab kasih setia dan belas kasih menjadi bagian
orang-orang pilihan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 816
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman
Atau Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu.
Ayat. (Mzm 34:2-3.16-19)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu
ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang
yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada
teriak mereka minta tolong; wajah Tuhan menentang orang-orang yang
berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi.
3. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala
kesesakannya mereka Ia lepaskan. Tuhan itu dekat kepada orang-orang
yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepada-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:7-10)
"Kami hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan."
Yesus bersabda kepada para murid, “Siapa di antaramu yang mempunyai
seorang hamba, yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan
berkata kepada hamba itu waktu ia pulang dari ladang, ‘Mari segera
makan’? Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu,
‘Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai aku
selesai makan dan minum! Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.’
Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena ia telah melakukan
apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kalian. Apabila kalian
telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah
kalian berkata, ‘Kami ini hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan
apa yang harus kami lakukan’.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Dalam
tradisi orang Palestina, seorang hamba menjadi bagian dari harta
kekayaan tuannya. Bahkan sering dikatakan bahwa seorang hamba tidak
berhak atas tikar pengalas tidur pada malam hari. Seorang hamba yang
tidak berguna hanya melakukan tugas yang diperintahkan oleh tuannya.
Demikian juga, para rasul, murid dan pengikut Yesus; termasuk diri kita
umat kristiani, tidak memiliki program sendiri kecuali program Tuhan.
Agar mengenal program Tuhan, kita harus pandai mendengarkan
kehendak-Nya.
Seorang yang beriman akan melaksanakan
apa yang menjadi panggilannya. Ibarat seorang hamba, ia akan
melaksanakan tugas yang diberikan oleh tuannya. Dengan dasar itulah,
hidup beriman menjadi baik dan benar. Manusia tidak menentukan
keselamatannya sendiri. Tidak tanpa campur tangan Tuhan. Tetapi Tuhan
yang menentukan keselamatan manusia. Dalam hidup sehari-hari, sering
kita menyaksikan hubungan antara tuan dan hamba. Seorang hamba harus
melaksanakan perintah tuannya. Apabila tidak, maka tuan itu akan memecat
hambanya. Tuan tidak akan melayani hambanya, tidak harus pula
mengucapkan terimakmasih pada hambanya. Tetapi lain dengan Yesus, Dia
memperlakukan kita dengan baik dan penuh kasih. Ia mengangkat kita
sebagai sahabat dan saudara-Nya. Sebagaimana seorang tuan yang
mengharapkan apa yang terbaik dari hambanya, demikian juga hidup kita
sebagai hamba di hadapan Allah. Kita diundang untuk melakukan apa yang
terbaik bagi Tuhan, bukan hanya sekadar menyelesaikan sebuah tugas. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Luk 17:4)
Jika saudaramu berbuat dosa
terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali kembali kepadamu dan
berkata, "Aku menyesal" engkau harus mengampuni dia.
Penyesatan adalah satu sikap atau tingkah
laku, yang menggoda orang lain kepada kejahatan. Siapa yang meyesatkan,
menjadi penggoda bagi sesamanya. Ia membahayakan kebajikan dan
kejujurannya; ia dapat menggiring saudaranya ke dalam kematian jiwa.
Penyesatan adalah satu kesalahan berat, kalau orang lain digoda dengan
sengaja untuk melakukan langkah salah yang buruk, melalui perbuatan atau
kelalaian.
Penyesatan itu terutama bersifat buruk, kalau ia dilakukan oleh
orang-orang terpandang dan kalau karena itu orang-orang lemah
dibahayakan. Ini yang membuat Tuhan kita berseru, "Tetapi barangsiapa
menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku,
lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya
lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut." (Mat 18:6). Penyesatan itu
bobotnya sangat berat, kalau dilakukan oleh para pendidik dan para guru.
Karena itu, Yesus mempersalahkan ahli-ahli Taurat dan kaum Farisi
bahwa mereka adalah serigala berbulu domba.
Siapa yang memanfaatkan wewenangnya sedemikian rupa, sehingga ia
menggoda kepada yang jahat, bersalah karena penyesatan dan bertanggung
jawab secara langsung atau tidak langsung atas kejahatan yang ia
mungkinkan. "Tidak mungkin tidak ada penyesatan, tetap celakalah orang
yang mengadakannya." (Luk 17:1)
Senin, 11 November 2019
Peringatan Wajib St. Martinus dari Tours, Uskup
Kerajaan Kristus sudah Ada dalam Gereja, namun belum diselesaikan oleh
kedatangan Raja di bumi "dengan segala kekuasaan dan kemuliaan" (Luk
21:27) Bdk. Mat 25:31.. Ia masih diserang oleh kekuatan-kekuatan jahat Bdk. 2 Tes 2:7., walaupun mereka sebenarnya sudah dikalahkan oleh Paskah Kristus. Sampai segala sesuatu ditaklukkan kepada-Nya Bdk. 1 Kor 15:28.,
"sampai nanti terwujudkan langit baru dan bumi baru, yang diwarnai
keadilan, Gereja yang tengah mengembara, dalam Sakramen-sakramen serta
lembaga-lembaganya yang termasuk zaman ini, mengemban citra zaman
sekarang yang akan lalu. Gereja berada di tengah alam tercipta, yang
hingga kini berkeluh-kesah dan menanggung sakit bersalin, serta
merindukan saat anak-anak Allah dinyatakan" (LG 48). Oleh karena itu
orang Kristen berdoa, terutama dalam perayaan Ekaristi Bdk. 1 Kor 11:26., supaya kedatangan kembali Kristus Bdk. 2 Ptr 3:11-12. dipercepat, dengan berseru: "Datanglah Tuhan" (1 Kor 16:22; Why 22:17.20). (Katekismus Gereja Katolik, 671)
Antifon Pembuka (1Sam 2:35)
Tuhan bersabda, "Seorang imam akan Kuangkat bagi-Ku, Ia setia pada-Ku dan bertindak menurut maksud dan keinginan-Ku."
I shall raise up for myself a faithful priest who will act in accord with my heart and my mind, says the Lord.
Santo Martinus dari Tours, Uskup
Martinus lahir di Sabaria, Pannoia (Szombathely, Hungaria Barat) tahun
316, namun besar di Italia. Ia diharapkan kelak menjadi seorang perwira
Romawi yang tangguh, karena ayahnya, Sulpicius Severus adalah seorang
perwira Romawi yang berpangkat tinggi. Sayang, ayah Martinus masih
kafir. Ia dimasukkan ke dalam dinas militer saat ia berusia 15 tahun.
Meskipun Martinus ditempa sebagai seorang prajurit yang gagah perkasa,
namun ia memiliki hati yang lembut dan tulus. Sedikit pun ia tidak
terpengaruh dengan lingkungan militer yang sangat kental dengan
kekafiran. Sejak umur 10 tahun ia telah diam-diam menjadi katekumen
agama Katolik. Nilai-nilai kasih Kristianinya nampak dalam suatu
peristiwa iman.
Waktu itu musim dingin sedang berlangsung. Ketika Martinus sedang dalam
perjalanan ke Armens, ia bertemu seorang pengemis yang sedang
kedinginan di depan pintu gerbang kota. Pengemis itu lalu mengulurkan
tangannya meminta sedekah. Martinus berhenti untuk memberinya sedekah.
Namun, ternyata Martinus tidak memiliki sepeser pun uang. Karena hatinya
tergerak oleh belas kasihan, Martinus langsung memotong mantol yang
dikenakannya menjadi dua bagian. Sebagian dari mantolnya yang indah itu
langsung diberikan kepada pengemis malang itu, sehingga Martinus hanya
mengenakan mantolnya yang tinggal separuh.
Pada malam harinya, Martinus mendapatkan sebuah penglihatan. Ia melihat
Yesus bersama sejumlah besar malaikat datang menghampirinya.
Menariknya, Yesus datang dengan mengenakan mantol yang diberikannya
kepada pengemis tadi. Yesus berkata kepada para malaikat, "Seorang katekumen yang bernama Martinus memberikan mantel itu kepada-Ku". Tidak
lama setelah peristiwa ini, Martinus segera menerima Sakramen
Pembaptisan ketika ia berusia 18 tahun. Kemudian ia keluar dari dunia
kemiliteran, karena menurutnya sebagai laskar Kristus ia tidak boleh
berperang.
Atas didikan St. Hilarius dan St. Hieronimus, Martinus ditahbiskan
menjadi imam. Ia diutus sebagai gembala di Illirikum, Yugoslavia.
Setelah itu ia kembali menarik diri untuk menjalani hidup bertapa di
sebuah pulau kecil dekat pantai selatan Perancis. Kemudian ia bersama
St. Hilarius mendirikan biara rahib pertama di Liguge, Perancis.
Martinus ditahbiskan menjadi uskup pada tahun 371. Bersama para
rahibnya, ia terkenal giat mewartakan pertobatan dan Kerajaan Allah. Ia
tidak segan-segan melawan kekafiran dan penyembahan berhala yang sangat
marak pada zaman itu. Ia meninggal pada 8 November 397 di Gaul, Perancis
Tengah. Peringatannya dirayakan setiap tanggal 11 November.
Dari Santo Martinus, kita belajar tentang semangat berkorban dan
melayani dengan rendah hati. Sekalipun ia adalah anak seorang kaya,
namun ia dapat melihat Tuhan dalam diri pengemis. (Sumber: RUAH,
www.wikipedia.org, www.algarvepress.net, www.newadvent.org)
Doa Pembuka
Allah Bapa, kemuliaan para kudus, uskup-Mu Santo Martinus meluhurkan
Dikau baik dengan kehidupan maupun dengan kematiannya. Perbaruilah
kiranya dalam hati kami karya agung rahmat-Mu, sehingga maut ataupun
hidup takkan mampu memisahkan kami dari cinta kasih-Mu. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau,
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
Amin.
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (1:1-7)
"Kebijaksanaan adalah roh yang sayang akan manusia, Roh Tuhan memenuhi seluruh dunia."
Kasihilah kebenaran, hai para penguasa dunia. Hendaklah pikiranmu
tertuju kepada Tuhan dengan tulus ikhlas, dan carilah Dia dengan tulus
hati. Ia membiarkan diri-Nya ditemukan oleh orang yang tidak
mencobai-Nya. Ia menampakkan diri kepada semua yang tidak menaruh syak
wasangka terhadap-Nya. Pikiran bengkang-bengkung menjauhkan dari Allah,
dan orang bodoh yang menguji kekuasaan-Nya pasti dienyahkan. Sebab
kebijaksanaan tidak masuk ke dalam hati keruh, dan tidak pula tinggal
dalam tubuh yang dikuasai dosa. Roh pendidik yang suci menghindarkan
tipu daya, dan pikiran pandir dijauhinya. Sebab kebijaksanaan adalah roh
yang sayang akan manusia, tetapi si penghojat tidak dibiarkannya
terluput dari hukuman karena ucapan bibirnya. Memang Allah menyaksikan
hati sanubarinya, benar-benar mengawasi isi hatinya dan mendengarkan
ucapan lidahnya. Sebab Roh Tuhan memenuhi seluruh dunia, dan Dia yang
merangkum segala-galanya tahu apa saja yang disuarakan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuntunlah aku di jalan yang kekal, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 139:1-3.4-6.7-8.9-10)
1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui apakah
aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau
memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku
Kaumaklumi.
2. Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya
telah Kauketahui, ya Tuhan. Dari belakang dan dari depan Engkau
mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu di atasku. Terlalu ajaib
bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya.
3. Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari
hadapan-Mu. Jika aku mendaki langit, Engkau di sana; jika aku menaruh
tempat tidurku di dunia orang mati, Engkau pun ada di situ.
4. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung
laut, di sana pun tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu
memegang aku.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Flp 2:15-16)
Hendaknya di dunia ini kalian bersinar seperti bintang-bintang sambil berpegang pada firman kehidupan
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:1-6)
"Jika saudaramu
berbuat dosa terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali kepadamu dan
berkata, 'Aku menyesal', engkau harus mengampuni dia."
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Tak mungkin tidak akan ada
penyesatan! Tetapi celakalah orang yang menyebabkannya. Lebih baik
baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia
dilemparkan ke dalam laut, daripada ia menyesatkan salah seorang yang
lemah ini. Jagalah dirimu! Jika saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia.
Dan jika ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jika ia berbuat dosa
terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan
berkata, ‘Aku menyesal’, engkau harus mengampuni dia.” Lalu para rasul
berkata kepada Tuhan, “Tambahlah iman kami!” Tetapi Tuhan menjawab,
‘Jika kalian memiliki iman sebesar biji sesawi, kalian dapat berkata
kepada pohon ara ini, ‘Tercabutlah engkau dan tertanamlah di dalam
laut’, maka pohon itu akan menurut perintahmu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Inti nasihat Yesus hari ini adalah pengampunan. Kita harus mampu mengampuni sesama yang bersalah kepada kita kalau dia datang memohon ampun. Ungkapan “tujuh kali sehari” adaIah ungkapan untuk menyatakan bahwa pengampunan itu tanpa batas. Pengampunan harus diberikan selama orang itu memohonkannya.
Sifat Allah yang paling agung dan mulia adalah Ia mengampuni dosa umat manusia. A|lah mempunyai hati yang penuh kerahiman. Sekalipun kita berdosa yang besar atau kecil, kalau kita datang kepada-Nya Dia tidak pernah akan menolak kita. Allah tidak mau kehilangan kita manusia. Nasihat Yesus dalam perikop ini mengingatkan kita akan perumpamaan Yesus tentang domba yang hilang (Luk 15). Allah itu mahapengampun karena itu Ia mencari kita dan mengampuni dosa kita. Mari kita belajar dari Allah: kita mengampuni sesama kita hari ini.
Antifon Komuni (Luk 17:6)
Jika kamu memiliki iman sebesar
biji sesawi, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini, 'Cabutlah akarmu
dan tanamkanlah dirimu di laut!" maka pohon itu akan menurut
perintahmu.
Syalom aleikhem. Seruan “Tuhan kasihanilah kami” yang dalam bahasa aslinya, Yunani, berbunyi “Kyrie eleison”yang makna harafiahnya ‘Tuhan kasihanilah’ adalah doa yang sudah sangat tua dalam liturgi Kristen. Bahkan, seruan itu berasal dari pra-Kristen, tercantum dalam Alkitab Perjanjian Lama (lih. Mzm. 6:3; 9:14, Yes. 33:2). Mengingat itu, seruan inilah warisan berharga umat beriman dari zaman ke zaman.
Dalam liturginya, Gereja, baik Barat maupun Timur, menggunakan seruan yang juga terdapat dalam Perjanjian Baru itu sebagai seruan kepada Tuhannya.
Kitab tertua yang dapat ditemukan yang merekam adanya seruan Kyrie eleison bernama Konstitusi Apostolik. Di sana dijelaskan, seruan itu digunakan sebagai jawaban umat atas doa-doa liturgis yang dilagukan oleh diakon. Doa-doa yang dimaksud adalah untaian doa semacam Doa Umat dalam Liturgi Latin kita. Sampai hari ini , Liturgi Timur masih melaksanakan tata cara sebagaimana disebut dalam kitab tersebut.
Dalam liturgi Barat alias Latin, kesaksian Santo Gregorius (590-604) menjadi catatan penting mengenai penggunaan seruan itu. Di Barat, selain dalam liturgi, seruan itu juga dipakai dalam litani, sampai hari ini.
Berbagai kesaksian tentang penggunaan seruan Kyrie eleison menampilkan bukti kuat bahwa seruan itulah pusaka dalam liturgi kita. Simpel tapi amat dalam isi dan maknanya.
Dalam kesatuan iman dan Pembaptisan kita memiliki kedudukan sama bagi kita semua. (St. Leo Agung)
Antifon Pembuka (Mzm 88:3)
Tuhan, biarlah doaku naik ke hadapan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepada permohonanku.
Let my prayer come into your presence. Incline your ear to my cry for help, O Lord.
Intret oratio mea in conspectu tuo: inclina aurem tuam ad precem meam Domine.
Mzm. Domine Deus salutis meæ: in die clamavi, et nocte coram te.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Mahakuasa, melalui kebangkitan-Nya, Putra-Mu
telah mengalahkan kuasa maut dan menganugerahkan hidup baru kepada kami.
Kami mohon, kuatkanlah kami untuk senantiasa melaksanakan pekerjaan dan
perkataan yang baik. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama
dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Makabe (7:1-2.9-14)
"Raja alam semesta akan membangkitkan kami untuk kehidupan kekal."
Pada masa pemerintahan Raja Antiokhus Epifanes ada tujuh orang
bersaudara serta ibu mereka ditangkap. Dengan siksaan cambuk dan rotan
mereka dipaksa oleh sang raja untuk makan daging babi yang haram. Maka
seorang dari antara mereka, yakni yang menjadi juru bicara, berkata
begini, “Apakah yang hendak Baginda tanyakan kepada kami, dan apakah
yang hendak Baginda ketahui? Kami lebih senang mati daripada melanggar
hukum nenek moyang!” Ketika anak yang kedua hampir putus nyawanya,
berkatalah ia, “Memang benar, Bangsat, engkau dapat menghapus kami dari
hidup di dunia ini, tetapi Raja alam semesta akan membangkitkan kami
untuk kehidupan kekal, oleh karena kami mati demi hukum-hukum-Nya!”
Sesudah itu anak yang ketiga disengsarakan. Ketika diminta, segera
dikeluarkannya lidahnya, dan dengan berani dikedangkannya tangannya
juga. Dengan berani ia berkata, “Dari surga aku telah menerima
anggota-anggota ini! Demi hukum-hukum Tuhan kupandang semuanya ini bukan
apa-apa! Aku berharap akan mendapat kembali semua ini dari pada-Nya!”
Sampai-sampai sang raja sendiri serta pengiringnya tercengang-cengang
atas semangat pemuda itu yang memandang kesengsaraannya bukan apa-apa.
Sesudah yang ketiga berpulang, maka yang keempat disiksa dan
dipuntungkan secara demikian pula. Ketika sudah dekat pada akhir
hidupnya, berkatalah ia, “Sungguh baiklah berpulang oleh tangan manusia,
dengan harapan yang dianugerahkan Allah sendiri, bahwa kami akan
dibangkitkan kembali oleh-Nya. Tetapi bagi Baginda tidak ada kebangkitan
untuk kehidupan!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, re = a, 2/4, PS 810
Ref. Condongkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah bebaskan daku.
Ayat. (Mzm 17:1.5-6.8b.15; R:15b)
1. Dengarkanlah, Tuhan, pengaduan, yang jujur, perhatikan seruanku;
berilah telinga kepada doaku, doa dari bibir yang tidak menipu.
2. Langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidaklah goyah. Aku
berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah
telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.
3. Sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu, dalam kebenaran akan
kupandang wajah-Mu; dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan
rupa-Mu.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (2:16-3:5)
"Semoga Tuhan menguatkan hatimu dalam segala karya dan tutur kata yang baik."
Saudara-saudara, dalam kasih karunia-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, dan
Allah, Bapa kita, telah mengasihi kita dan telah menganugerahkan
penghiburan abadi serta pengharapan yang baik kepada kita. Semoga Ia
menghibur dan menguatkan hatimu dalam segala karya dan tutur kata yang
baik. Selanjutnya, Saudara-saudaraku, berdoalah untuk kami, supaya
firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah
terjadi di antara kamu: juga supaya kami terlepas dari para pengacau dan
dari orang-orang jahat, sebab tidak semua orang beroleh iman. Tetapi
Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan akan memelihara kamu
terhadap yang jahat. Dan kami percaya dalam Tuhan, bahwa apa yang kami
pesankan kepadamu telah kamu lakukan dan akan selalu kamu lakukan.
Kiranya Tuhan tetap mengarahkan hatimu kepada kasih Allah dan kepada
ketabahan Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Why 1:5a.6b)
Yesus Kristus adalah yang pertama bangkit dari antara orang mati; bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (20:27-38)
"Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."
Sekali peristiwa datanglah beberapa orang Saduki yang tidak mengakui
adanya kebangkitan. Mereka menceritakan seorang wanita yang dinikahi
berturut-turut oleh tujuh bersaudara yang semuanya mati tanpa
meninggalkan anak; dan mereka bertanya siapakah yang menjadi suami
wanita itu pada hari kebangkitan. Maka jawab Yesus kepada mereka,
“Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi orang yang dianggap
layak mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan
dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan. Sebab mereka
tidak dapat mati lagi. Mereka sama seperti malaikat-malaikat, dan
menjadi anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. Tentang
bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas
tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan
Allah Yakub. Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup,
sebab di hadapan Dia semua orang hidup.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Orang-orang
Saduki adalah kelompok ahli kitab yang tidak percaya akan kebangkitan.
Bagi mereka kehidupan berakhir dengan kematian. Mereka tidak percaya
kehidupan setelah kematian. Karena itu mereka mengajukan kasus tentang
perempuan yang menikah tujuh kali kepada Yesus. Mungkin mereka
membayangkan kebangkitan itu seperti kehidupan seperti sekarang ini:
orang makan, minum, kawin, hidup bersama, dan seterusnya.
Yesus
mengingatkan orang-orang Saduki bahwa kita manusia berasal dari Allah
Sang Hidup. Dia adalah Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Artinya Dia
adalah A|lah yang hidup dan sekaligus sebagai tujuan hidup kita. Maka
hidup kita tidak berakhir dengan kematian melainkan berakhir dengan
kehidupan karena Allah kita adalah Allah yang hidup. Kebangkitan berarti
kesatuan hidup kita dengan Allah dalam keabadian.
Antifon Komuni (Mzm 23:1-2)
Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di
padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang.
The Lord is my shepherd; there is nothing I shall want. Fresh and green
are the pastures where he gives me repose, near restful waters he leads
me.
Dominus regit me, et nihil mihi deerit: in loco pascuæ ibi me collocavit: super aquam refectionis educavit me.
“Sebelum dibaptis kita semua kediaman setan; setelah dibaptis kita menjadi kenisah Kristus.” (St. Caesarius dari Arles)
Antifon Pembuka (bdk. Why 21:2)
Kulihat kota yang suci, Yerusalem yang baru, turun dari surga, dari
Allah, berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk
suaminya.
I saw the holy city, a new Jerusalem, coming down out of heaven from God, prepared like bride adorned for her husband
atau (bdk. Why 21:3)
Lihatlah, kemah Allah di antara manusia! Dia akan berdiam bersama
mereka, dan mereka akan menjadi umat-Nya dan Allah-bersama-mereka ini
akan menjadi Allah mereka.
Behold God's dwelling with the human race. He will dwell with them and
they will be his people, and God himself with them will be their God.
atau (Mzm 68:6,7,36,2)
Deus in loco sancto suo: Deus, qui inhabitare facit unanimes in domo: ipse dabit virtutem et fortitudinem plebi suæ.
Pengantar
Hari ini kita merayakan Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran.
Basilika agung ini didirikan oleh Kaisar Konstantinus Agung, putra Santa
Helena, pada tahun 324. Dalam konteks sejarah Kristiani, Basilika ini
merupakan Basilika agung yang pertama, yang melambangkan kemerdekaan dan
perdamaian di dalam Gereja setelah tiga-abad lebih berada di dalam
kancah penghambatan dan penganiayaan kaisar-kaisar Romawi yang kafir.
Pemberkatannya yang kita peringati pada hari ini merupakan peringatan
akan kemerdekaan dan perdamaian itu. Basilika Lateran merupakan Takhta
Paus, bukan Basilika St. Petrus sebagaimana yang anda kira selama ini.
Ketika Paus menetapkan dogma, Beliau berbicara dari Takhtanya di
Basilika Lateran ini. Di Basilika Lateran inilah Kursi Petrus berada.
Mula-mula pesta ini hanya dirayakan di Roma, namun lama kelamaan menjadi
pesta bagi seluruh Gereja. Dalam pesta ini, selain kita mengenang dan
memperingati kemerdekaan dan perdamaian yang dialami Gereja, kita juga
mau mengungkapkan cinta kasih dan kesatuan kita dengan Uskup Roma, yang
sekaligus menjabat sebagai Paus, pemersatu seluruh Gereja dalam cinta
kasih Kristus. Gereja, tempat kita berkumpul merupakan tanda dan lambang
Gereja, Umat Allah.
Doa Pembuka
Ya Allah, dari batu-batu hidup dan terpilih Engkau telah menyiapkan
tempat tinggal yang kekal bagi keagungan-Mu. Lipatgandakanlah di dalam
Gereja-Mu anugerah Roh yang telah Engkau berikan, agar umat yang setia
kepada-Mu senantiasa bertambah. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup
dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (47:1-2.8-9.12)
"Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup."
Sekali peristiwa aku dibawa malaikat Tuhan ke gerbang Bait Suci, dan
sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu, mengalir
menuju timur, sebab Bait Suci itu juga menghadap ke timur. Air itu
mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan
mezbah. Lalu malaikat itu menuntun aku keluar melalui pintu gerbang
utara, dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar
yang menghadap ke timur. Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan.
Lalu malaikat itu berkata kepadaku, "Sungai ini mengalir menuju wilayah
timur, menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin; maka air
laut yang mengandung banyak garam itu menjadi tawar. Ke mana saja sungai
itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup.
Ikan-ikan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air
laut di situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua
yang ada di sana hidup. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam
pohon buah-buahan, yang daunnya tidak pernah layu, dan buahnya tidak
habis-habis. Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon
itu mendapat air dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya
menjadi obat."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 46:2-3.5-6.8-9; R: 5)
1. Allah itu tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam
kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun
bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut.
2. Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, di sukakan oleh aliran-aliran
sungai. Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan
menolongnya menjelang pagi.
3. Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah
Yakub. Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan. Yang mengadakan permusuhan
di bumi. Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1Kor 3:9b-11,6-17)
"Kamu adalah tempat kediaman Allah."
Saudara-saudara, kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah. Sesuai dengan
kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang
ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain
membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan,
bagaimana ia harus membangun di atasnya. Karena tidak ada seorangpun
yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan,
yaitu Yesus Kristus. Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah
dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan
bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah
kudus dan bait Allah itu ialah kamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Taw 7:16, 2/4)
Tempat ini telah Kupilih dan Kukuduskan. Supaya nama-Ku tinggal di sana sepanjang masa.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (2:13-22)
"Bait Allah yang dimaksudkan Yesus ialah tubuh-Nya sendiri."
Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke
Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing
domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat
cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua
kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke
tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Kepada pedagang-pedagang
merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat
rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah
murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan
Aku. Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat
Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?"
Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari
Aku akan mendirikannya kembali." Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya:
"Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat
membangunnya dalam tiga hari?" Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait
Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara
orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah
dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan
perkataan yang telah diucapkan Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Gereja Basilika Lateran adalah gereja besar pertama dalam sejarah Gereja
yang didirikan oleh Kaisar Konstantinus dan diberkati oleh Paus
Silvester I tahun 324. Pada tahun 313, kaisar mengeluarkan dekret (edik)
Milan yang menyatakan bahwa orang Kristen memperoleh kemerdekaan untuk
hidup di kekaisaran Romawi. Artinya, zaman penganiayaan selama
berabad-abad telah berakhir. Maka Basilika Lateran menjadi lambang
kemerdekaan dan perdamaian dalam Gereja. Namun ada makna yang jauh lebih
mendalam: Basilik Lateran adalah gereja Katedral atau gereja pertama
Uskup Roma. Maka, Basilik Lateran bisa disebut sebagai induk dan kepala
semua gereja di Roma dan di seluruh dunia (omnium urbis et orbis
ecclesiarum mater et caput). Gereja Lateran menjadi gereja induk seluruh
gedung gereja di seluruh dunia. Gereja Lateran menjadi gereja paroki
bagi seluruh umat Katolik sedunia. Gereja Lateran ini sekarang dikenal
sebagai Gereja Basilik Santo Yohanes Lateran karena dipersembahkan
kepada St Yohanes Pembaptis.
Mengapa kita memestakannya? Tentu
alasan pertama sudah disebut tadi: bahwa kita merayakan gereja induk
seluruh umat Katolik sedunia. Ada ikatan kesatuan kita yakni umat
Katolik di seluruh dunia dengan Uskup Roma, yakni Sri Paus pengganti St.
Petrus, wakil Kristus di dunia ini. Perayaan ini merupakan ungkapan
cinta kita yang tulus dan penuh ketaatan kepada Bapa Suci di Roma. Namun
ada alasan yang paling mendasar: kita merayakan Tuhan Yesus Kristus,
Sang Gembala Baik dan Pemimpin Utama dan Sejati seluruh Gereja sepanjang
masa. Mengapa? Karena dalam Injil sudah disebut dengan eksplisit: Yesus
Kristus Sang Bait Allah sendiri. Hanya dari Kristus Sang Bait Allah itu
mengalir segala rahmat bagaikan air hidup yang mengalir dari Bait Suci
ke segala penjuru dunia. Lalu kita ini menjadi bait Allah pula karena
Kristus dan dalam Kristus, karena Roh Kudus tinggal dalam diri kita
(bdk. 1Kor 3:17). Lalu, renungannya jelas dan tegas: kalau kita
mengasihi Tuhan Yesus Kristus, kita pasti mengasihi Bapa Suci, Uskup
Roma dan pada gilirannya para Uskup, pemimpin Gereja lokal kita, dan
akhirnya kita pun mengasihi setiap umat yang menjadi tempat kediaman
Kristus dalam Roh Kudus, yakni kawan perjalanan kita berziarah menuju
tanah air surgawi. (EM/Inspirasi Batin) Antifon Komuni (1Ptr 2:5)
Bagaikan batu-batu hidup kamu dibangun, menjadi bangunan rohani, imamat kudus.
Be built up like living stones, into a spiritual house, a holy priesthood.
atau
Ierusalem, quæ ædificatur ut civitas, cuius participatio eius in
idipsum: illuc enim ascenderunt tribus, tribus Domini, ad confitendum
nomini tuo, Domine. (Mzm 122:3-4)
Hai Yerusalem, yang telah
didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, ke mana suku-suku
berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. (Mzm 122:3-4)
Dengan doa, kita menemukan kekuatan untuk menghadirkan Kristus dalam diri kita dan sesama --- St Karolus Borromeus
Antifon Pembuka (Mzm 98:83cd.4)
Segala ujung bumi telah melihat keselamatan karya Allah.
Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan
bermazmurlah.
Doa Pagi
Ya Allah, Engkau telah melaksanakan karya agung melalui Yesus Kristus,
sabda kerahiman-Mu. Semoga Roh-Nya menjiwai kami, agar kami dapat
mendiami dunia ini sebaik mungkin. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa,
Allah, kini sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (15:14-21)
"Aku menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi
supaya mereka diterima Allah sebagai persembahan yang berkenan di
hati-Nya."
Saudara-saudara, aku sendiri yakin bahwa kalian penuh dengan kebaikan
dan segala pengetahuan, dan bahwa kalian sanggup untuk saling
menasihati. Namun karena kasih karunia yang telah dianugerahkan Allah
kepadaku, aku di sana-sini dengan agak berani telah menulis kepadamu
untuk mengingatkan kalian, bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus
bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi. Aku boleh melayani pemberitaan Injil
Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah
sebagai persembahan yang berkenan di hati-Nya, yang disucikan oleh Roh
Kudus. Maka aku boleh bermegah dalam Kristus tentang pelayananku bagi
Allah. Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang
lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus dengan
perantaraanku. Demikian Ia telah memimpin bangsa-bangsa lain kepada
ketaatan, berkat perkataan dan perbuatan, berkat tanda-tanda serta
mukjizat-mukjizat, dan berkat kuasa Roh. Demikianlah dalam perjalanan
keliling dari Yerusalem sampai ke Ilirikum aku telah mewartakan Injil
Kristus dengan sepenuh-penuhnya. Dan dalam pewartaan itu aku menganggap
sebagai kehormatanku, bahwa aku tidak melakukannya di tempat-tempat di
mana nama Kristus telah dikenal orang, supaya aku jangan membangun di
atas dasar, yang telah diletakkan orang lain. Tetapi aku mengikuti ayat
Kitab Suci yang berbunyi: "Mereka yang belum pernah menerima berita
tentang Dia, akan melihat Dia, dan mereka yang belum pernah mendengar
tentang Dia, akan mengertinya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan
karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan
kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya,
telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan
kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah
kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Bergembiralah dan
bermazmurlah! Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (1Yoh 2:5)
Sempurnalah kasih Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (16:1-8)
"Anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang."
Pada suatu ketika berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, "Ada seorang
kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan
bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya. Maka si kaya itu memanggil
bendaharanya dan berkata, 'Apakah yang telah kudengar tentang dirimu?
Berilah pertanggungjawaban atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh
bekerja sebagai bendahara lagi.' Berkatalah bendahara itu dalam hatinya,
'Apakah yang harus kuperbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku.
Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu. Aku tahu apa yang akan
kuperbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara,
ada orang yang mau menampung aku di rumah mereka.' Lalu ia memanggil
satu demi satu orang yang berutang kepada tuannya. Berkatalah ia kepada
yang pertama, 'Berapa besar utangmu pada tuanku?' Jawab orang itu,
'Seratus tempayan minyak.' Lalu kata bendahara itu, 'Inilah surat
utangmu. Duduklah dan buatlah surat utang lain sekarang juga: Lima puluh
tempayan.' Kemudian ia berkata kepada yang lain, 'Dan Saudara, berapa
utangmu?' Jawab orang itu, 'Seratus pikul gandum.' Katanya kepada orang
itu, 'Inilah surat utangmu. Buatlah surat utang lain: Delapan puluh
pikul.' Bendahara yang tidak jujur itu dipuji tuannya, karena ia telah
bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap
sesamanya daripada anak-anak terang."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Paulus menjadi pelayan Kristus dan memberitakan Injil bagi bangsa-bangsa
bukan Yahudi supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi pun diterima oleh Allah
dan disucikan oleh Roh Kudus. Inilah motivasi utama Paulus dalam
karyanya. Motivasi yang dia tunjukkan sebagai seorang ‘bendahara’ yang
setia, bukan yang licik; ‘bendahara’ yang tidak melakukan kebaikan untuk
keuntungannya sendiri, tetapi semuanya dilakukan agar setiap orang
memperoleh keselamatan dari Allah.
Yesus tidak berpikir untuk menghukum tindakan curang dari sang
bendahara, tetapi memuji kecerdikannya dalam mempersiapkan masa depannya
setelah ia dipecat, bahwa ada orang yang akan menampungnya mengingat
jasa-jasanya. Bendahara ini sadar bahwa uang dan harta melimpah tidak
ada artinya tanpa kemurahan hati dan persahabatan. Bahwasanya kita
bukanlah pemilik melainkan pengelola harta kekayaan kita dan kita harus
mengelolanya demi kebaikan banyak orang.
Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai ada orang-orang tertentu yang
berani bekerja tanpa dibayar, tanpa fasilitas, dan tanpa penghargaan.
Mereka bekerja terutama untuk kebaikan dan keselamatan sesamanya.
Bagaimana dengan kita? Bagaimana sikap kita sendiri dengan apa yang kita
miliki saat ini?
Tuhan, hatiku sering picik dan licik, hanya terarah pada diri sendiri.
Berikanlah rahmat pertobatan agar hatiku senantiasa tertuju pada
keselamatan dan kemuliaan-Mu. Amin. (Ziarah Batin, Renungan dan
Catatan Harian)
Antifon Komuni (Rm 15:16)
Aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi,
agar mereka dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan
di hati-Nya.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati