Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Mrk. 6:15 Yang lain mengatakan: “Dia itu Elia!” Yang lain lagi mengatakan: “Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu.” Alii autem dicebant: “ Elias est ”. Alii vero dicebant: “ Propheta est, quasi unus ex prophetis ”.
Syalom aleikhem. Pada ayat sebelumnya, ada orang menyatakan bahwa Tuhan Yesus adalah Yohanes Pembaptis yang bangkit dari kematian. Selanjutnya, pada ayat ini dinyatakan bahwa Beliau adalah Elia atau seorang nabi. Ada macam-macam pendapat mengenai siapa Beliau.
Elia atau Elias adalah seorang nabi besar bangsa Israel yang hidup zaman Perjanjian Lama, kira-kira sembilan abad sebelum kelahiran Tuhan. Jarak waktu kita ke Tuhan adalah 2.000-an tahun. Maka, jarak waktu kita ke Elia sekitar 2.900-an tahun. Menurut Mal. 4:5-6, Nabi Elia akan kembali untuk menyiapkan kedatangan Mesias. Karena keyakinan itu, ada pendapat bahwa Tuhan Yesus adalah Nabi Elia.
Ada pula pendapat bahwa Tuhan Yesus seorang nabi, tanpa spesifik mengarah ke tokoh tertentu. Mengapa ada aneka pendapat mengenai Tuhan kita? Sebab, waktu itu orang-orang belum terlalu paham siapa sesungguhnya Beliau.
Mrk. 6:16 Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata: “Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan yang bangkit lagi.”
Quo audito, Herodes aiebat: “ Quem ego decollavi Ioannem, hic resurrexit! ”.
Herodes Antipas mendengar aneka pendapat mengenai siapa Tuhan Yesus. Herodes juga punya pendapat. Menurutnya, Tuhan Yesus adalah Yohanes Pembaptis yang telah dipancungnya dan kini hidup kembali.
Maksud bagian ini bukan berarti Herodes ikut bercakap-cakap dengan khalayak mengenai desas-desus siapa Yesus. Herodes membuat pernyataan ketika orang, mungkin salah satu bawahannya, memberi tahu dia perihal itu. Entah bagaimana kepercayaan Herodes waktu itu sampai-sampai ia yakin bahwa Tuhan Yesus adalah Yohanes Pembaptis yang hidup lagi.
Mrk. 6:17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri.
Ipse enim Herodes misit ac tenuit Ioannem et vinxit eum in carcere propter Herodiadem uxorem Philippi fratris sui, quia duxerat eam.
Adegan pada ayat ini disusun terbalik. Urutan sesuai kronologi: (1) Yohanes Pembaptis menegur Herodes; (2) Herodes menangkap dan memenjarakan Yohanes; (3) Herodes menyatakan bahwa ia sudah membunuh Yohanes.
Jika ayat 17-18 disusun ulang menjadi kalimat sesuai kronologi, akan tercipta rangkaian demikian:
Beberapa waktu sebelumnya, Herodes mengawini Herodias. Padahal, Herodias itu iparnya, yaitu istri saudaranya sendiri yang bernama Filipus. Karena itu, Yohanes menegur Herodes: “Tidak benar engkau kawin dengan iparmu.” Akibatnya, Herodes menyuruh bawahannya menangkap Yohanes, lalu merantainya di dalam penjara. (Uraian ayat ini bersambung ke edisi mendatang.)
Minggu, 17 November 2019
Hari Minggu Biasa XXXIII
Pada akhir zaman Kerajaan Allah akan sampai pada kesempurnaannya. Lalu
orang-orang benar akan dimuliakan dengan jiwa dan badan, akan
memerintah bersama Kristus sampai selama-lamanya, dan alam semesta
material akan diubah. Lalu dalam kemuliaan itu Allah akan "menjadi
semua di dalam semua" (1 Kor 15:28). --- Katekismus Gereja Katolik, 1060
Antifon Pembuka (Bdk. Yer 39:11.12.14)
Aku memikirkan rancangan damai, bukan bencana; kamu akan berseru
kepada-Ku dan Aku akan mendengarkan kamu; Aku akan membawa kamu kembali
dari semua tempat pembuanganmu.
The Lord said: I think thoughts of peace and not of affliction. You will
call upon me, and I will answer you, and I will lead back your captives
from every place.
Dicit Dominus: Ego cogito cogitationes pacis, et non afflictionis:
invocabitis me, et ego exaudiam vos: et reducam captivitatem vestram de
cunctis locis.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau menghendaki agar kami semua
selamat. Semoga kami selalu waspada dan siap sedia menyambut kedatangan
Kerajaan-Mu dengan tetap bertekun pada tugas dan panggilan kami
masing-masing. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kduus hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Nubuat Maleakhi (4:1-2a)
"Bagimu akan terbit surya kebenaran."
Sungguh, hari Tuhan akan datang, menyala seperti perapian! Maka semua
orang yang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik akan menjadi
seperti jerami, dan akan terbakar oleh hari yang datang itu,” firman
Tuhan semesta alam; “akar dan cabang mereka pun tidak akan ditinggalkan.
Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran
dengan kesembuhan pada sayapnya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 98:5-6.7-8.9a; R:9)
1. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu;
dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-sorailah di hadapan
Raja, yakni Tuhan!
2. Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di
dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gemunung
bersorak-sorai bersama-sama.
3. Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk
menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan
mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (3:7-12)
"Barangsiapa tidak mau bekerja, janganlah ia makan."
Saudara-saudara, kamu sendiri tahu bagaimana kamu harus mengikuti
teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu. Kami tidak
makan rezeki orang dengan cuma-cuma, tetapi kami berusaha dan berjerih
payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun di antara
kamu. Bukan karena kami tidak berhak menerima rezeki dari kamu,
melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya
kamu ikuti. Sebab ketika berada di tengah-tengahmu, kami telah
memperingatkan, ‘Barangsiapa tidak mau bekerja, janganlah ia makan!’
Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib
hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak
berguna. Orang-orang yang demikian kami peringatkan dan kami nasihati
dalam Tuhan Yesus Kristus supaya mereka tetap tenang melakukan
pekerjaannya dan dengan demikian makan dari hasil jerih payahnya
sendiri.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Lukas 21:28)
Bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:5-19)
"Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu."
Sekali peristiwa, ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan
mengagumi bangunan yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan
berbagai barang persembahan, berkatalah Yesus, “Akan datang harinya
segala yang kamu lihat di situ diruntuhkan, dan tidak akan ada satu batu
pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain.” Lalu murid-murid
bertanya kepada Yesus, “Guru, bilamanakah itu akan terjadi? Dan apakah
tandanya, kalau itu akan terjadi?” Jawab Yesus, “Waspadalah, jangan
sampai kamu disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai
nama-Ku dan berkata ‘Akulah Dia’ atau ‘Saatnya sudah dekat’. Janganlah
kamu mengikuti mereka. Dan bila kamu mendengar tentang perang dan
pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi
dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.”
Kemudian Yesus berkata kepada mereka, “Bangsa akan bangkit melawan
bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi yang
dahsyat, dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan.
Dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang
dahsyat dari langit. Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan
dianiaya. Karena nama-Ku kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat,
dimasukkan ke dalam penjara, dan dihadapkan kepada raja-raja dan para
penguasa. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab
itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kamu memikirkan lebih dahulu
pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberi kamu kata-kata hikmat,
sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Kamu
akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluarga
dan sahabat-sahabatmu, dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh;
karena nama-Ku kamu akan dibenci semua orang. Tetapi tidak sehelai pun
dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan
memperoleh hidupmu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan Hari berganti hari, tahun berganti tahun, musim berganti
musim dan semuanya didahului oleh suatu pratanda. Kerajaan Allah pun
terjadi demikian. Dalam tanda-tanda alam dan lewat tanda-tanda alam,
kita bisa menyimak bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Banyak hal akan
terjadi yang mungkin menggoyahkan iman kita. Namun, di tengah segala
gejolak hidup yang kita alami itu, kita hendaknya tidak kehilangan
harapan. Kerajaan Allah akan menyatakan kemuliaannya walaupun mungkin
setelah kegelapan yang begitu panjang dan pencobaaan yang datang silih
berganti.
Sebagaimana pohon ara mengenal musim, hidup iman pun mempunyai musim.
Bila kemarau panjang, dingin mencekam, mengalami penderitaan atau
siksaan, kita tidak boleh cemas dan kecil hati. Ada atau kebanyakan
orang sering berusaha untuk mengumpulkan 'dana abadi' bagi masa depan.
Maksud dari kata 'abadi' tersebut kiranya adalah tidak boleh diubah atau
dikurangi sedikitpun, syukur bertambah. Rasanya istilah yang benar
adalah 'modal' bukan 'abadi', maklum sebesar apapun dana atau uang yang
disimpan di bank pada suatu saat dapat hilang atau tidak ada artinya
apa-apa, misalnya karena perang atau bencana besar. Segala sesuatu yang
ada di bumi ini senantiasa berubah dan pada waktunya musnah. Kita,
manusia juga senantiasa berubah, dan jika tidak bersedia berubah atau
merubah diri pasti tidak akan mampu mengikuti perkembangan zaman. Yang
tidak berubah adalah 'Sabda Tuhan', sebagaimana tertulis di dalam Kitab
Suci.
”Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu” (Luk. 21:19).
Bertahan dalam sebuah kesesakan dan penderitaan bukanlah hal yang
mudah. Kita selalu ingin cepat mendapat penghiburan dan keringanan
beban. Sulit sekali bagi kita untuk dapat menerima dan menikmati
kesesakan dan penderitaan itu sebagai bagian hidup kita. Kita mengerti
baik akan makna penderitaan tapi susah menggenggamnya. Berita Injil memberi
harapan penuh. Dalam Kerajaan Allah nan abadi nanti segenap umat Allah
akan dilepas dari penderitaan dan dipenuhi sukacita. Cinta Yesus menjadi
jaminan dan bukti. Sabda-Nya langgeng, tetap kokoh berlaku sama seperti
sejak pertama kali difirmankan. Tuhan Yesus sekarang tidak nampak,
namun Sabda-Nya hidup dan bekerja dalam diri kita yang mendamba dan
percaya.(RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mzm 73:28)
Berpaut pada Tuhan Allah itu baik bagiku, demikian juga menaruh harapan kepada-Nya.
To be near God is my happiness, to place my hope in God the Lord.
Ekaristi, sebagai sakramen cinta kasih, memiliki hubungan istimewa
dengan kasih antara laki-laki dan perempuan yang dipersatukan dalam
perkawinan. Suatu pemahaman yang lebih mendalam akan hubungan ini
diperlukan pada masa sekarang. Paus Yohanes Paulus II kerap kali
berbicara mengenai karakteristik perkawinan dari Ekaristi dan hubungan
istimewanya dengan Sakramen Perkawinan: “Ekaristi adalah sakramen
penebusan kita. Ekaristi adalah sakramen dari Sang Pengantin dan Sang
Mempelai.” Di samping itu, “Seluruh kehidupan Kristen diwarnai cinta
mempelai antara Kristus dan Gereja. Pembaptisan, langkah masuk ke dalam
Umat Allah, sudah merupakan satu misteri mempelai; ia boleh dikatakan
`permandian perkawinan', yang mendahului perjamuan perkawinan, Ekaristi.
Secara tanpa batas Ekaristi menguatkan kesatuan dan kasih yang tak
terpisahkan dalam setiap perkawinan Kristen. Dengan kuasa sakramen,
ikatan perkawinan secara intrinsik dipertalikan dengan persatuan
ekaristis Kristus sang Pengantin dengan Mempelai-Nya, yakni Gereja (bdk
Efesus 5:31-32). Kesepakatan bersama yang saling dipertukarkan suami dan
isteri dalam Kristus, yang menjadikan mereka sebagai suatu komunitas
hidup dan kasih, juga memiliki dimensi ekaristik. Sungguh, dalam teologi
St Paulus, kasih suami isteri merupakan suatu tanda sakramental akan
kasih Kristus bagi Gereja-Nya, kasih yang mencapai puncaknya pada Salib,
ungkapan “perkawinan-Nya” dengan umat manusia dan pada saat yang sama
merupakan asal mula dan jantung Ekaristi. Untuk alasan ini Gereja
menyatakan kedekatan rohaninya yang istimewa kepada mereka semua yang
telah membangun keluarga mereka dalam Sakramen Perkawinan. (Anjuran
Apostolik “Sacramentum Caritatis” No. 27, Paus Benediktus XVI, 22
Februari 2007)
Antifon Pembuka (Mzm 19:2-3)
Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, kisahkanlah segala
mukjizat-Nya. Berbahagialah atas nama-Nya yang kudus, bergembiralah kamu
semua yang mencari Tuhan.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami yang mahabaik, perkenankanlah kami selalu dengan setia
menjaga misteri yang telah Kaunyatakan kepada kami dalam diri Yesus
Putra-Mu terkasih. Semoga hidup kami memperlihatkan bakti setia kami
kepada sabda-Nya yang membawa kehidupan dan kebebasan. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau,
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
Amin Tuhan
sungguh mencintai umat-Nya. Israel bisa belajar dari sejarah perbudakan
di Mesir dan perjalanan menuju Tanah Terjanji. Ia tidak menghendaki
anak-anak-Nya celaka. Ia selalu menuntun umat-Nya menuju kebahagiaan.
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (18:14-16;19:6-9)
"Jalan tanpa rintangan muncul di Laut Merah, dan rakyat melonjak-lonjak bagaikan anak domba."
Ketika segalanya diliputi sunyi senyap dan malam telah mencapai puncak
peredarannya yang cepat maka sabda-Mu, yang mahakuasa, laksana pejuang
yang garang, melompat dari dalam surga, dari atas takhta kerajaan ke
tengah-tengah negeri yang celaka. Bagaikan pedang yang tajam dibawanya
perintah-Mu yang lurus. Sambil berdiri tegak ia memenuhi seluruh negeri
dengan maut. Ia menjamah langit sambil berdiri di bumi. Sungguh dengan
taat kepada perintah-Mu seluruh tata ciptaan diubah sama sekali, supaya
anak-anak-Mu jangan sampai mendapat celaka. Maka nampaklah awan
membayangi perkemahan, tanah kering muncul di tempat yang tadinya
berair, jalan tanpa rintangan muncul dari Laut Merah, dan lembah
kehijau-hijauan timbul dari empasan ombak yang hebat. Di bawah lindungan
tangan-Mu seluruh bangsa melewati tempat itu, seraya melihat pelbagai
tanda yang menakjubkan. Mereka pergi seperti kuda menuju padang rumput,
dan melonjak-lonjak bagaikan anak domba, sambil memuji Engkau, ya Tuhan,
yang telah menyelamatkan mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan Tuhan.
Ayat. (Mzm 105:2-3.36-37.42-43)
1. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala
perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus,
biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
2. Dibunuh-Nya anak-anak sulung di seluruh negeri, pangkal segala
kegagahan mereka: Ia menuntun umat-Nya keluar membawa perak dan emas,
dan di antara suku-suku mereka tidak ada yang tergelincir.
3. Sebab Ia ingat akan firman-Nya yang kudus, yang disampaikan-Nya
kepada Abraham, hamba-Nya. Ia menuntun umat-Nya keluar dengan
kegirangan, dan orang-orang pilihan-Nya dengan sorak sorai. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (2Kor 8:9)
Allah memanggil kita agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus. Kita
diminta untuk terus berdoa, jangan gelisah. Dalam kesulitan, kita bisa
belajar untuk percaya. Pada akhirnya, Tuhan akan memberikan jawabannya.
Ia akan mengabulkan permohonan umat-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (18:1-8)
"Bukankah Allah akan membenarkan pada pilihan-Nya yang berseru kepada-Nya?"
Pada suatu ketika Yesus menceritakan suatu perumpamaan kepada
murid-murid-Nya untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa
dengan tidak jemu-jemunya. Ia berkata, “Di suatu kota ada seorang hakim
yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun. Di kota itu
ada pula seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata,
‘Belalah hakku terhadap lawanku’. Beberapa waktu lamanya hakim itu
menolak. Tetapi ia kemudian berkata dalam hatinya, ‘Walaupun aku tidak
takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun, namun karena janda ini
menyusahkan daku, baiklah aku membenarkan dia, supaya ia jangan terus
menerus datang dan akhirnya menyerang aku.” Lalu Yesus berkata,
“Camkanlah perkataan hakim yang lalim itu! Bukankah Allah akan
membenarkan para pilihan-Nya, yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan
adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata
kepadamu, ‘Ia akan segera menolong mereka’. Akan tetapi jika Anak
Manusia datang, adakah Ia menemukan iman di bumi ini?”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan Doa adalah salah satu
sarana untuk mengalami belas kasih Allah. Yesus menunjukkan kepada para
murid bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan mereka yang bertekun
dan setia dalam doa. Dia juga menegaskan, dari pihak kita dituntut
ketekunan, kesetiaan dan iman. Ini menjadi bahan refleksi bagi kita
bersama, bagaimana belas kasih Allah kita alami dalam ketekunan dan
kesetiaan doa kita. Bagaimana kita memelihara iman kita akan belas kasih
Allah tersebut? Antifon Komuni (Keb 18:14)
Ketika segalanya diliputi kesunyian dan malam mencapai puncak
peredarannya turunlah sabda-Mu yang kuasa, ya Tuhan, dari surga, dari
singgasana kerajaan.
Doa Malam
Tuhan Yesus, tambahkanlah dalam diriku, ketekunan dan
kesetiaan dalam doa yang dilandasi oleh iman yang hidup. Semoga aku
mampu mengalahkan kemalasan dan kesombongan, bahwa tanpa doa dan
kekuatan rahmat-Mu pun aku bisa melakukan sesuatu yang baik. Tuhan,
ampunilah aku dan berbelas kasihlah kepadaku, kini dan untuk
selama-lamanya. Amin.
Syalom aleikhem. Selama mendaraskan Kemuliaan (Gloria) dalam Kurban Misa, semua peraya, baik imam maupun umat, berdiri. Dalam Misa seturut Forma Extraordinaria (FE), yaitu ritus lama, tata gerak Kemuliaan tak hanya berdiri; imam melakukan tata gerak yang kini dalam Misa menurut Forma Ordinaria (FO), yaitu ritus baru, tak diatur (diwajibkan) lagi.
Misa ritus lama punya kekayaan rohani yang sayang jika dibuang. Meski peraturan mengenai Kemuliaan itu untuk imam, karena sudah tak wajib lagi, kini dapat umat gunakan sebagai gerakan devosional (bakti dan kesalehan pribadi).
Saat Kemuliaan, anda dapat melakukan gerakan berikut agar lebih menghayati makna kata demi kata. Tundukkanlah kepala pada lima frasa berikut: (1) kami menyembah Dikau (adoramus Te), (2) kami bersyukur kepada-Mu (gratias agimus Tibi), (3) penyebutan pertama nama “Yesus”, (4) kabulkanlah doa kami (suscipe deprecationem nostram), (5) penyebutan kedua nama “Yesus”.
Biasakanlah gerakan itu. Tak usah langsung semua, anda bisa mulai dengan dua kali penyebutan nama Yesus. Cobalah tiap kali Misa, tundukkan kepala kala nama Yesus diucapkan dalam Kemuliaan. Pelan-pelan tambahkan yang lain sampai kelimanya lengkap.
Apakah guna gerakan devosional? Anda lebih sadar dan aktif ketika merayakan Misa. Ini sungguh pantas anda uji coba.
Meskipun semua nyanyian sama, nyanyian gregorian yang merupakan ciri
khas liturgi Romawi, hendaknya diberi tempat utama. Semua jenis musik
ibadat lainnya, khususnya nyanyian polifoni, sama sekali tidak dilarang,
asal saja selaras dengan jiwa perayaan liturgi dan dapat menunjang
partisipasi seluruh umat beriman. Dewasa ini, makin sering terjadi
himpunan jemaat yang terdiri atas bermacam-macam bangsa. Maka sangat
diharapkan agar umat mahir melagukan bersama-sama sekurang-kurangnya
beberapa bagian ordinarium Misa dalam Bahasa Latin, terutama Credo dan
Pater noster dengan lagu yang sederhana. (Pedoman Umum Misale Romawi,
41)
Antifon Pembuka (Mzm 19:2-3)
Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan
pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam
menyampaikan pengetahuan itu kepada malam.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami yang maha pengasih,
Putera-Mu telah menderita dan melaksanakan kehendak-Mu dengan paripurna.
Ia wafat demi kami dan memasuki kemuliaan. Berilah kami kekuatan
mengikuti jejak-Nya melalui jalan yang telah dirintis-Nya, agar pada
waktunya sampai ke rumah-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin.
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (13:1-9)
"Jika mereka mampu menyelidiki jagad raya, mengapa mereka tidak menemukan penguasa semuanya itu?"
Sungguh tolol karena kodratnya semua orang yang tidak mengenal Allah
sama sekali; mereka yang tidak mampu mengenal Dia yang ada dari
barang-barang yang kelihatan! Walaupun berhadapan dengan karya-karya-Nya
mereka tidak mengenal Senimannya. Sebaliknya yang mereka anggap sebagai
allah penguasa jagat raya ialah api atau angin atau pun badai, gugusan
bintang-bintang atau air yang bergelora, atau pun penerang-penerang yang
ada di langit. Jika dengan menikmati keindahannya mereka sampai
menganggapnya allah, maka seharusnya mereka mengerti betapa lebih
mulianya Penguasa kesemuanya itu. Sebab Bapa dari keindahan itulah yang
menciptakannya. Jika mereka sampai terpesona oleh kuasa dan daya, maka
seharusnya mereka menjadi insyaf karenanya, betapa lebih kuasanya
Pembentuk semuanya itu. Sebab orang dapat mengenal Pencipta dengan
membanding-bandingkan kebesaran dan keindahan ciptaan-ciptaan-Nya. Namun
demikian dalam hal ini mereka hanya sedikit saja salahnya, sebab
mungkin mereka hanya tersesat, tetapi mereka mencari Allah dan berusaha
menemukan-Nya. Karena sibuk mengamat-amati karya-karya Allah dan
menyelidikinya. Mereka hanya terpukau oleh apa yang mereka lihat, sebab
memang indahlah semua yang kelihatan itu. Tetapi bagaimana pun mereka
tidak dapat dimaafkan. Sebab jika mereka mampu mengetahui sebanyak itu,
sehingga dapat menyelidiki jagat raya, mengapa mereka tidak terlebih
dahulu menemukan Penguasa semuanya itu?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; Ul: lih.5a)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya
tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan
malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di
seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung
bumi.
Bait pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Angkatlah mukamu, sebab penyelamatmu sudah mendekat.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:26-37)
"Kapan Anak Manusia akan menyatakan diri."
Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Sebagaimana
halnya pada zaman Nuh, demikian pula kelak pada hari Anak Manusia. Pada
zaman Nuh itu orang-orang makan dan minum, kawin dan dikawinkan, sampai
pada hari Nuh masuk ke dalam bahtera. Lalu datanglah air bah dan
membinasakan mereka semua. Demikian pula yang terjadi pada zaman Lot.
Mereka makan dan minum, membeli dan menjual, menanam dan membangun,
sampai pada hari Lot keluar dari Sodom. Lalu turunlah hujan api dan
belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya
kelak pada hari Anak Manusia menyatakan diri. Pada hari itu barangsiapa
sedang ada di peranginan di atas rumah, janganlah ia turun untuk
mengambil barang-barang di dalam rumah. Demikian pula yang sedang berada
di ladang, janganlah ia pulang. Ingatlah akan isteri Lot! Barangsiapa
berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan
barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. Aku berkata
kepadamu: Pada malam itu kalau ada dua orang di atas ranjang, yang satu
akan dibawa dan yang lain ditinggalkan. Kalau ada dua orang wanita yang
sedang bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain
akan ditinggalkan.” Para murid lalu bertanya, “Di mana, Tuhan?” Yesus
menjawab, “Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Bacaan Injil hari ini, mengingatkan kita bahwa kedatangan Kerajaan Allah tanpa tanda-tanda. Karena itu, manusia perlu senantiasa waspada dan berjaga-jaga. Namun pada dasarnya manusia itu hidup menurut gerakan pikirannya sendiri, bertindak seturut yang dikehendakinya. Namun, tanpa sadar hidup menurut yang kebanyakan orang lakukan: mengejar kekayaan, kesenangan, naluri serta nafsunya. “Nyawa” dalam terjemahan Vulgata adalah kata yang berarti ‘jiwa’. Di ayat ini jiwa/nyawa artinya sama dengan hidup. Kata ‘hidup’ dapat mengacu kepada hidup di dunia dan hidup kekal. Di sini Yesus mengajarkan bahwa walaupun kematian dapat mengakhiri hidup di dunia, namun Ia dapat mengubah kematian menjadi kehidupan kekal. Dengan demikian, maksud-Nya adalah: barangsiapa yang mengutamakan hidup duniawi, ia akan kehilangan hidup surgawi, namun barangsiapa kehilangan hidup duniawi demi Tuhan Yesus dan Injil, ia akan memperoleh hidup surgawi. Apakah artinya ‘mengutamakan hidup duniawi’? Artinya: membiarkan hidup dipimpin oleh keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup (lih. 1 Yoh 2:16). Maka kehilangan hidup duniawi artinya adalah penyangkalan diri terhadap ketiga kecenderungan ini; dan hidup macam ini adalah hidup memikul salib, sambil selalu memikirkan hal- hal surgawi daripada yang duniawi (lih. Kol 3:1-2). Hidup kaya atau memiliki harta benda, bukanlah sesuatu yang jahat. Tetapi kita pun tahu dan sadar bahwa kekayaan atau harta benda tidak menjadi jaminan manusia bisa hidup bahagia dan gembira. Bahkan jika tidak hati-hati dalam mengelola kekayaan atau harta benda, manusia bisa celaka. Sebagai orang beriman, kita mesti sadar bahwa harta kekayaan itu bukan segala-galanya. Harta kekayaan itu sarana untuk mencapai hidup yang bahagia. Harta kekayaan itu benda yang dapat binasa. Ketika orang tidak mengalami kebahagiaan dalam hidup karena harta kekayaan, orang mesti meninggalkannya. Orang mesti berpegang teguh pada imannya akan Tuhan.
“Roti dan anggur bukan melambangkan Tubuh dan Darah Kristus - Sama
sekali tidak! - melainkan sungguh Tubuh Kristus yang Kudus, oleh sebab
Kristus Sendiri mengatakan: 'Inilah Tubuh-Ku'; dan bukannya 'Ini
melambangkan Tubuh-Ku' melainkan 'Tubuh-Ku,' dan bukan 'melambangkan
Darah-Ku' melainkan 'Darah-Ku'” (St. Yohanes Damaskus, The Orthodox
Faith, IV [PG 94, 1148-49]).
Antifon Pembuka (Mzm 119:135)
Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Mahakuasa, melalui Yesus Putra-Mu Engkau menyampaikan
rencana-Mu mengenai kami manusia. Kami mohon ajarilah kami bijaksana,
sanggup memahami kehidupan-Mu dan menghayati dalam hidup kami
sehari-hari. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa
kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (7:22-8:1)
"Kebijaksanaan merupakan pantulan cahaya kekal, dan cermin tak bernoda kegiatan Allah."
Di dalam kebijaksanaan ada roh yang arif dan kudus, tunggal, majemuk dan
halus, mudah bergerak, jernih dan tidak bernoda, terang, tidak dapat
dirusak, suka akan yang baik dan tajam, tidak tertahan, murah hati dan
sayang akan manusia, tetap, meyakinkan dan mantap, mahakuasa dan
memelihara semuanya serta menyelami sekalian roh yang arif, murni dan
halus sekalipun. Sebab kebijaksanaan lebih lincah dari segala gerakan,
karena dengan kemurniannya ia menembus dan melintasi segala-galanya.
Kebijaksanaan adalah napas kekuatan Allah, dan pancaran murni kemuliaan
Yang Mahakuasa. [Karena itu tidak ada sesuatupun yang bernoda masuk ke
dalamnya]. Karena kebijaksanaan merupakan pantulan cahaya kekal, dan
cermin tak bernoda kegiatan Allah, serta gambar kebaikan-Nya. Meskipun
tunggal, namun kebijaksanaan mampu akan segala-galanya, dan walaupun
tinggal di dalam dirinya, namun membarui semuanya. Dari angkatan yang
satu ke angkatan yang lain ia beralih masuk ke dalam jiwa-jiwa yang
suci, yang olehnya dijadikan sahabat Allah dan nabi. Tiada sesuatu pun
yang dikasihi Allah kecuali orang yang berdiam bersama dengan
kebijaksanaan. Sebab kebijaksanaan lebih indah daripada matahari, dan
mengalahkan setiap tempat bintang-bintang. Dibandingkan dengan siang
terang dialah yang unggul, sebab siang digantikan malam, sedangkan
kejahatan tak sampai menggagahi kebijaksanaan. Dengan kuat ia meluas
dari ujung yang satu ke ujung yang lain, dan halus memerintah segala
sesuatu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, untuk selama-lamanya firman-Mu tetap teguh.
Ayat. (Mzm 119:89.90.91.130.135.175)
1. Untuk selama-lamanya, ya Tuhan, firman-Mu tetap teguh di surga.
2. Kesetiaan-Mu dari keturunan ke keturunan; bumi Kautegakkan, sehingga tetap ada.
3. Menurut hukum-hukum-Mu sekarang semuanya itu ada, sebab segala sesuatu melayani Engkau.
4. Bila tersingkap, firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
5. Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
6. Biarlah jiwaku hidup supaya memuji-muji Engkau, dan biarlah hukum-hukum-Mu menolong aku. Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. A l l e l u y a
Ayat. (Yoh 15:5)
Aku inilah pokok anggur, kamulah rantingnya. Tinggallah beserta-Ku, maka Aku tinggal besertamu, dan kamu akan berbuah banyak.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:20-25)
"Kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengahmu."
Sekali peristiwa orang-orang Farisi bertanya kepada Yesus, kapan
Kerajaan Allah datang. Yesus menjawab, “Kerajaan Allah datang tanpa
tanda-tanda lahiriah. Tidak dapat dikatakan, ‘Lihat, ia ada di sini’,
atau ‘ia ada di sana’. Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah sudah ada di
tengah-tengahmu.” Yesus berkata kepada para murid, ‘Akan datang waktunya
kalian ingin melihat salah satu hari Anak Manusia itu. Tetapi kalian
tidak akan melihatnya. Orang akan berkata kepadamu, ‘Lihat dia ada di
sana! Lihat, dia ada di sini!’ Tetapi jangan kalian pergi ke situ,
jangan kalian ikut. Sebab seperti kilat memancar dari ujung langit yang
satu ke ujung langit yang lain, demikian pula halnya dengan Anak
Manusia, pada hari kedatangan-Nya kelak. Tetapi Ia harus menanggung
banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini.”
Inilah Injil Tuhan kita.
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Dalam pesta perkawinan orang Katolik, sering kali saya mendengarkan doa syukur/ doa makan yang diakhiri dengan rumusan: Ya Bapa, semoga pesta perkawinan ini meneguhkan kami untuk semakin saling mengasihi karena sebagai orang beriman kami percaya bahwa di mana manusia saling mencintai, di sana Tuhan hadir! Memang Kerajaan Allah sudah ada bersama kita; Dia meraja dalam hati dan kehidupan keseharian kita. Kuncinya, kesaksian pelayanan harian kita hendaknya ditandai dan dijiwai semangat cinta kasih Yesus.
Dalam kisah Injil hari ini Yesus bersabda, “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lmdah, juga orang tidak dapat mengatakan, lihat “ia ada di sini” atau “ia ada di sana”. Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu”. Dan pada ay. 24. ditegaskan Yesus, "... sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain. demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya. Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak ...".
Puncak dan pusat datangnya Kerajaan Allah terjadi dalam diri Yesus, Sang Sabda yang menjelma menjadi manusia dan mengalami nasib sama seperti kita, kecuali dalam hal dosa. Seluruh peristiwa hidup-Nya yang berpuncak pada wafat dan kebangkitan-Nya membuahkan penebusan sebagai bukti cinta kasih Bapa kepada manusia pendosa sehingga kita beroleh keselamatan. Demi datangnya Kerajaan Allah di antara kita. Tuhan memilih jalan salib dan berkurban sehabis-habisnya hingga wafat di atas kayu salib.
Kita pun para pengikut Yesus diundang untuk ambil bagian secara penuh dalam pembangunan Kerajaan Allah. Kita dipanggil hari lepas hari untuk terus menghidupi semangat Yesus agar kesaksian hidup harian kita semakin serupa dengan hidup dan karya-Nya. Penjabaran konkretnya antara lain, mengasihi orang lain dengan penuh persaudaraan, rela mengampuni. siap berkurban.
Antifon Komuni (Mzm 119:135, 75)
Pandanglah hamba-Mu dengan wajah
berseri, ajarkanlah kehendak-Mu kepadaku. Perkenankan daku memuji Engkau
sepanjang umurku, semoga hukum-Mu membantu aku.
Menyembah Allah berarti dengan penuh hormat dan ketaklukan absolut
mengakui, "keadaan makhluk yang tidak bernilai", yang memperoleh seluruh
keberadaannya dari Allah. Menyembah Allah berarti memuja Allah,
sebagaimana Maria di dalam Magnificat, bersyukur kepada-Nya dan
merendahkan diri dihadapan-Nya, waktu orang mengakui dengan penuh terima
kasih bahwa Ia telah melakukan yang besar dan bahwa nama-Nya kudus
adanya Bdk. Luk 1:46-49.. Menyembah satu-satunya Allah membebaskan
manusia dari ingat diri, perbudakan dosa, dan pendewaan dunia.
(Katekismus Gereja Katolik, No. 2097)
Antifon Pembuka (1Sam 2:35)
Belalah orang lemah dan yatim piatu, berilah keadilah kepada orang
hina dan papa. Luputkanlah orang lemah dan miskin, luputkanlah mereka
dari tangan orang berdosa.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami di surga, sumber segala rahmat, segala yang ada pada
kami ini kami terima berkat kemurahan hati-Mu. Semoga kami selalu penuh
rasa syukur atas segala anugerah-Mu dan penuh harapan, bahwa akan
Kauselesaikan segala yang sudah dimulai pada diri kami. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau,
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
Amin.
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (6:2-11)
"Dengarkanlah, hai para raja, dan pelajarilah kebijaksanaan."
Hai para raja yang memerintah orang banyak dan bermegah karena banyaknya
rakyatmu, condongkanlah telingamu. Sebab dari Tuhanlah kamu diberi
kekuasaan dan pemerintahan datang dari Yang Mahatinggi, yang akan
memeriksa segala pekerjaanmu serta menyelami rencanamu, oleh karena kamu
yang hanya menjadi abdi dari kerajaan-Nya tidak memerintah dengan
tepat, tidak pula menepati hukum, atau berlaku menurut kehendak Allah.
Dengan dahsyat dan cepat Ia akan mendatangi kamu, sebab pengadilan yang
tak terelakkan menimpa para pembesar. Memang yang bawahan saja dapat
dimaafkan karena belas kasihan, tetapi yang berkuasa akan disiksa dengan
berat. Sang Kuasa atas segala-galanya tidak akan mundur terhadap
siapapun, dan kebesaran orang tidak dihiraukan-Nya. Sebab yang kecil dan
yang besar dijadikan oleh-Nya, dan semua dipelihara oleh-Nya dengan
cara yang sama. Tetapi terhadap yang berkuasa akan diadakan pemeriksaan
keras. Jadi perkataanku ini tertuju kepada kamu, hai pembesar, agar kamu
belajar kebijaksanaan dan jangan sampai terjatuh. Sebab mereka yang
secara suci memelihara yang suci akan disucikan pula, dan yang dalam hal
itu terpelajar akan mendapat pembelaan. Jadi, hendaklah menginginkan
serta merindukan perkataanku, maka kamu akan dididik.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bangunlah, ya Allah, hakimilah bumi.
Ayat. (Mzm 82:3-4.6-7)
1. "Berilah keadilan kepada orang lemah dan kepada anak yatim, belalah
hak orang sengsara dan orang yang kekurangan! Luputkanlah orang lemah
dan miskin, lepaskanlah mereka dari tangan orang fasik."
2. Allah sendiri telah berfirman, "Kamu adalah allah, kamu sekalian
adalah anak-anak Yang Mahatinggi. Namun kamu akan mati seperti manusia,
dan seperti salah seorang pembesar kamu akan tewas." Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (1Tes 5:18)
Hendaklah kalian mengucap syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah bagi kalian di dalam Kristus Yesus.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:11-19)
"Tidak adakah yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing itu?"
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, Yesus menyusur perkotaan Samaria dan
Galilea. Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta
menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak, “Yesus,
Guru, kasihanilah kami!” Yesus lalu memandang mereka dan berkata,
“Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam.” Dan sementara dalam
perjalanan mereka menjadi tahir. Seorang di antara mereka ketika melihat
bahwa dirinya telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan
suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki yesus dan mengucap syukur
kepada-Nya. Orang itu seorang Samaria. Lalu Yesus berkata, “Bukankah
kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang
sembilan orang tadi? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk
memuliakan Allah selain orang asing ini?” Lalu Ia berkata kepada orang
itu, “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan Pada Injil hari ini Yesus
menyembuhkan kesepuluh orang sakit kusta. Ironisnya, dari kesepuluh
orang kusta yang ditahirkan (disembuhkan) hanya satu orang yang kembali
untuk memuliakan Allah. Kita sebagai manusia sering kali mampu mengucap
syukur atas segala yang boleh kita terima. Sebagai orang beriman, kita
perlu membiasakan diri untuk mengucap syukur. Dengan mengucap syukur,
kita tidak hanya mengingat kebaikan Tuhan, tetapi juga dapat
meningkatkan iman kita. Sikap syukur atas keberhasilan yang kita capai
mesti menjadi bagian dari hidup kita. Mengapa? Karena kita ini makhluk
yang hanya mengandalkan kasih karunia dari Tuhan. Kita hanya bisa hidup
dengan baik, karena belas kasih Tuhan. Orang yang mampu bersyukur itu
orang yang merendahkan dirinya di hadapan Tuhan. Orang yang tidak
menganggap dirinya mampu mengatasi segala persoalan yang dihadapinya.
Hanya orang beriman, yang datang kepada Tuhan dan mengucap syukur.
Sedangkan orang yang kurang beriman, akan melihat bahwa apa yang dia
terima merupakan hasil usaha sendiri, tanpa campur tangan Allah. Banyak
peristiwa yang memperlihatkan betapa kita lemah dalam mengucap syukur.
Misalnya, saat kita sehat, kita jarang mengucap syukur. Pada waktu
sakit, kita baru ingat betapa pentingnya kesehatan. Kita juga jarang
mengucap syukur bahwa kita dapat bernafas dengan gratis tanpa
mengeluarkan uang. Pada saat kita sakit dan memakai selang oksigen, kita
baru sadar, betapa mahalnya setiap hembusan nafas. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Luk 17:17-18)
Bukankah sepuluh orang yang menjadi
bersih? Di manakah yang kesembilan orang lainnya? Tiadakah seorang pun
yang kembali memuliakan Allah kecuali orang asing ini?
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati