Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Pada kedatangan-Nya yang pertama Tuhan kelihatan di bumi dan hidup
di antara manusia, ketika orang-orang melihat dan membenci Dia. (St.
Bernardus, Abas)
Antifon Pembuka (Lih. Hab 2:1; 1Kor 4:5)
Tuhan akan datang dan tidak akan terlambat. Ia akan menerangi kita yang
tersembunyi dalam kegelapan dan menyatakan diri-Nya kepada segala
bangsa.
The Lord will come and he will not delay. He will illumine what is hidden in darkness and reveal himself to all the nations.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber sukacita, siapkanlah hati kami dengan kekuatan-Mu.
Kiranya pada kedatangan Kristus Putra-Mu, kami diundang menghadiri
perjamuan hidup kekal dan diperkenankan menyambut santapan suci yang
dihidangkan oleh Yesus Kristus Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara
kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (25:6-10a)
"Tuhan akan menghidangkan suatu jamuan, dan menghapus air mata dari wajah semua orang."
Di Gunung Sion Tuhan semesta alam akan menghidangkan bagi segala bangsa
suatu jamuan dengan masakan mewah, dengan anggur yang tua benar; suatu
jamuan dengan lemak dan sumsum dan dengan anggur tua yang disaring
endapannya. Di atas gunung itu Tuhan akan mengoyakkan kain kabung yang
diselubungkan kepada segala suku dan tudung yang ditudungkan kepada
segala bangsa. Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya, dan Ia akan
menghapus air mata dari wajah semua orang. Aib umat-Nya akan Ia jauhkan
dari seluruh bumi, sebab Tuhan telah mengatakannya. Pada hari itu orang
akan berkata, “Sesungguhna, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan
supaya menyelamatkan kita. Inilah Tuhan yang kita nanti-nantikan;
marilah kita bersorak sorai dan bersukacita karena keselamatan yang
diadakan-Nya! Sebab tangan Tuhan akan melindungi gunung ini!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = es, 3/2, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku
Ayat. (Mzm 23:1-3a. 3b-4. 5. 6; 2/2)
1. Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di
padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang dan
menyegarkan daku.
2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus.
Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya,
sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau
mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan akan datang menyelamatkan umat-Nya; berbahagialah orang yang menyongsong Dia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (15:29-37)
"Yesus menyembuhkan banyak orang sakit dan melipatgandakan roti."
Pada suatu ketika Yesus menyusuri pantai Danau Galilea, lalu naik sebuah
bukit dan duduk di situ. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong
kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu,
dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus, dan
mereka semua disembuhkan-Nya. Maka takjublah orang banyak itu melihat
orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan,
orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel. Lalu Yesus
memanggil murid-murid-Nya dan berkata, “Hati-Ku tergerak oleh belas
kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku
dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang
dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.” Para murid menyahut,
“Bagaimana mungkin di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk
mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?” Kata Yesus
kepada mereka, “Berapa roti ada padamu?” “Tujuh”, jawab mereka, “dan ada
juga beberapa ikan kecil.” Yesus lalu menyuruh orang banyak itu duduk
di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu. Ia
mengucap syukur, membagi-bagi roti itu dan memberikannya kepada para
murid. Lalu para murid membagikannya kepada orang banyak. Mereka
semuanya makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa
dikumpulkan, tujuh bakul penuh.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Sekarang ini meskipun
dunia kita makin maju di pelbagai bidang, seperti misalnya dalam hal
ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, namun sekaligus di dunia modern
yang sangat maju ini masih terdapat masalah-masalah dalam masyarakat
seperti yang dialami Yesus dua puluh abad lalu. Sekarang pun masih
banyak sekali orang yang menghadapi kemiskinan, penyakit dan kelaparan.
Yesus menjumpai orang-orang yang
menderita, lapar, lelah dalam memperjuangkan kelangsungan hidup mereka.
Berhadapan dengan keadaan serupa Yesus tampil sebagai Pribadi yang
berbelaskasih. Sebagai Putra Allah yang menjadi manusia Yesus
memperlihatkan diri-Nya sungguh sesuai dengan gambaran manusia seutuhnya
menurut citra Allah. Artinya sebagai Allah yang adalah kasih dan
maharahim, seperti terbukti dalam perhatian serta belas kasih-Nya kepada
kebutuhan manusia tanpa membeda-bedakan. Ia memberi makan kepada
orang-orang Yahudi sebangsa-Nya, tetapi juga kepada orang-orang bukan
Yahudi.
Dan patut diperhatikan bahwa Yesus
bukan hanya mengajar untuk memberikan kebutuhan rohani, melainkan juga
memberikan kebutuhan jasmani. Manusia membutuhkan keduanya. Inilah suatu
peringatan kepada Gereja, yaitu segenap umat yang percaya kepada
Kristus, bahwa pewartaan kabar gembira harus disampaikan kepada semua
orang baik berupa santapan rohani maupun jasmani, khususnya kepada yang
sangat membutuhkannya.
Pada saat terakhir hidup-Nya, sesudah
tak kunjung henti mewartakan sabda-Nya, Yesus dalam perjamuan terakhir
memberikan Tubuh dan Darah-Nya kepada murid-murid-Nya sebagai santapan
roti hidup kekal. Gereja, yakni segenap umat pengikut Kristus, harus
sadar dan bersedia untuk tampil di tengah masyarakat untuk menampilkan
Yesus dengan wajah kerahiman Allah. (HS/INSPIRASI BATIN)
Antifon Komuni (Yes 40:10; 35:5)
Sesungguhnya, Tuhan kita akan datang dengan kuasa dan akan mencerahkan mata hamba-Nya.
Behold, our Lord will come with power and will enlighten the eyes of his servants.
Pesta St. Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung karya misi
“Asal ada yang mengajarkan pokok-pokok agama Kristiani kepada mereka,
aku yakin bahwa mereka akan menjadi orang Kristen yang baik sekali.”
(St. Fransiskus Xaverius)
Antifon Pembuka (Mzm 95:3-4)
Ceriterakanlah kemuliaan Tuhan di antara para bangsa dan karya-Nya yang
agung di antara segala suku. Sebab Tuhan yang Mahaagung dan sangat
terpuji. atau (Mzm 18 (17): 50; 22 (21): 23)
AkuakanmemujiEngkau, Tuhan,di antarabangsa-bangsa; Aku akan memasyhurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaah. I will praise you, Lord, among the nations; I will tell of your name to my kin.
atau (Mzm 18 (17): 50; 22 (21): 23)
Aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu di antara bangsa-bangsa. Aku akan memasyhurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku.
I will praise you, Lord, among the nations; I will tell of your name to my kin.
Doa Pagi
Allah Bapa, keselamatan umat manusia, pelbagai bangsa Kaujadikan
milik-Mu berkat pewartaan Santo Fransiskus Xaverius, imam dan
misionaris-Mu. Semoga semangat misionernya berkobar di hati umat-Mu,
sehingga di mana-mana umat berkembang dengan suburnya. Dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin. Paulus
menegaskan bahwa mewartakan Injil adalah keharusan. Tidak ada imbalan
dan tarif dan juga tak ada alasan untuk menyombongkan diri.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (9:16-19.22-23)
"Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil."
Saudara-saudara, jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan
untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku
jika tidak memberitakan Injil. Seandainya aku melakukan pemberitaan itu
atas kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena
aku melakukannya bukan atas kehendakku sendiri, pemberitaan itu
merupakan tugas yang ditanggungkan Allah kepadaku. Kalau demikian apakah
upahku? Upahku ialah: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa imbalan,
dan bahwa aku tidak menuntut hakku sebagai pemberita Injil.
Sesungguhnya aku bukan hamba siapa pun. Meskipun begitu, aku menjadikan
diriku hamba semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin
orang. Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah,
supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku
telah menjadi segala-galanya, supaya sedapat mungkin aku memenangkan
beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena
Injil, supaya aku mendapat bagian di dalamnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4 PS 827
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil.
Ayat. (Mzm 117:1.2; R: Mrk 16:15)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil, la = e, 4/4, PS 958
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 28:19-20)
Pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman Yesus
mengutus murid-murid-Nya ke seluruh dunia untuk mewartakan Injil. Tuhan
sendiri meneguhkan pewartaan mereka dengan kuasa dan tanda-tanda.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:15-20)
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil!"
Pada suatu hari Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan
diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke
seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang
percaya dan dibaptis akan diselamatkan tetapi siapa yang tidak percaya
akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya:
Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara
dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular,
dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka;
mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan
sembuh.” Sesudah berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Tuhan
Yesus ke surga lalu duduk di sebelah kanan Allah. Maka pergilah para
murid memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan
meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan Daya
kuasa Allah yang Mahatinggi akan menyertai mereka yang percaya
kepada-Nya. Dengan kenyataan itu, Allah mau menunjukkan kepada manusia,
bahwa Dialah Allah yang hidup dan ada, Allah yang patut untuk dipercayai
dan diikuti. Kalau kita merasakan daya kuasa Allah yang menyertai hidup
kita, mari kita syukuri dan kita jadikan sebagai pemicu semangat untuk
terus-menerus mendekatkan diri kepada-Nya.
Antifon Komuni (Mrk 16:15; Mat 28:20)
Tuhan bersabda, “Pergilah ke seluruh dunia, dan maklumkanlah Injil! Aku besertamu setiap hari!”
atau (Mat 10:27)
Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang;
dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap
rumah. What I say to you in the darkness speak in the light, says the Lord, what you hear whispered, proclaim on the housetops.
Doa Malam Terima kasih Bapa atas
teladan Santo Fransiskus Xaverius, mampukanlah aku untuk menjadi
utusan-Mu saat menjalankan kerasulan dalam hidup ini dengan setia dan
kebenaran yang berasal dari-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin.
Gereja selalu merayakan Masa Adven secara khusus dan khidmat (St. Karolus Borromeus)
Antifon Pembuka (bdk. Yer 31:10; Yes 35:4)
Dengarkanlah sabda Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan wartakanlah sampai ke
batas bumi: Janganlah takut! Lihatlah, Penebus kita akan datang.
Doa Pembuka
Allah Bapa, sumber pengharapan, bantulah kami merindukan
kedatangan Kristus, Putra-Mu. Bila Ia tiba dan mengetuk, semoga kami
didapati-Nya berjaga dalam doa dan menyambut-Nya dengan gembira. Sebab
Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama
dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Tuhan
menyatakan bahwa Gunung Tuhan dan rumah Tuhan adalah tempat belajar
Sabda Tuhan dan apa yang menjadi jalan Tuhan sehingga tak ada lagi
permusuhan di antara para bangsa.
Bacaan dari Kitab Yesaya (2:1-5)
"Tuhan menghimpun semua bangsa dalam kerajaan damai abadi Allah."
Inilah firman yang dinyatakan kepada Yesaya, putera Amos, tentang Yehuda
dan Yerusalem, “Pada hari-hari yang terakhir akan terjadilah hal-hal
ini: Gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di atas gunung-gunung
dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit. Segala bangsa akan
berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata,
‘Mari kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia
mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuh
jalan itu. Sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan dari Yerusalem
akan keluar sabda Tuhan. ‘Tuhan akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa
dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa. Maka mereka akan menempa
pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau
pemangkas. Bangsa yang satu tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap
bangsa yang lain, dan mereka tidak akan lagi berlatih perang. Hai kaum
keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang Tuhan!”
Atau Orang-orang
Israel yang selamat akan disebut kudus karena telah dibersihkan dari
segala noda. Semuanya akan dilindungi Tuhan siang dan malam.
Bacaan dari Kitab Yesaya (4:2-6)
Pada waktu itu tunas yang ditumbuhkan Tuhan akan menjadi permai dan
mulia, dan hasil bumi akan menjadi kebanggaan serta kehormatan bagi
orang-orang Israel yang selamat. Dan semua orang yang tertinggal di Sion
dan yang tersisa di Yerusalem akan disebut kudus. Mereka itu ialah
setiap orang di Yerusalem yang tercatat untuk beroleh hidup, apabila
Tuhan telah membersihkan kekotoran puteri Sion dan menghapuskan segala
noda darah Yerusalem dari tengah-tengahnya dengan roh yang mengadili dan
yang membakar. Maka Tuhan akan menjadikan di atas seluruh wilayah
Gunung Sion dan di atas semua pertemuan yang diadakan di situ segumpal
awan pada waktu siang dan segumpal asap serta sinar api yang
menyala-nyala pada waktu malam. Sebab di atas semuanya itu akan nampak
kemuliaan Tuhan sebagai tudung dan pondok tempat bernaung terhadap panas
terik pada waktu siang dan sebagai perlindungan serta persembunyian
terhadap angin ribut serta hujan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a. (4b-5.6-7). 8-9)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, “Mari kita pergi ke
rumah Tuhan.” Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai
Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi
Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan,
kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.
4. Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem: “Biarlah orang-orang yang
mencintaimu mendapat kesentosaan. Biarlah kesejahteraan ada di
lingkungan tembokmu, dan kesentosaan di dalam purimu!”
5. Oleh karena saudara-saudara dan teman-temanku aku hendak mengucapkan:
Semoga kesejahteraan ada di dalammu!” Oleh karena rumah Tuhan, Allah
kita, aku hendak mencari kebaikan bagimu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mzm 80:8)
Ya Allah, pulihkanlah kami buatlah wajah-Mu bersinar, maka selamatlah kami. Perwira
itu yakin bahwa hanya dengan satu kata saja Yesus dapat menyembuhkan
hambanya. Yesus memuji iman perwira itu dan bahwa iman sebesar itu belum
pernah Dia temukan di Israel.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:5-11)
"Banyak orang akan datang dari timur dan barat masuk Kerajaan Surga."
Pada waktu itu Yesus masuk ke kota Kapernaum. Maka datanglah seorang
perwira mendapatkan Dia dan mohon kepada-Nya, “Tuan, hambaku terbaring
di rumah karena sakit lumpuh, dan ia sangat menderita.” Yesus berkata
kepadanya, “Aku akan datang menyembuhkannya.” Tetapi perwira itu
menjawab, “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku. Katakan
saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri
seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata
kepada salah seorang prajurit itu, ‘Pergi!’ maka ia pergi; dan kepada
seorang lagi, ‘Datang!’ maka ia datang; ataupun kepada hambaku,
‘Kerjakanlah ini!’ maka ia mengerjakannya.” Mendengar hal itu heranlah
Yesus. Maka Ia berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya, “Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Kujumpai pada
seorang pun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu, banyak orang
akan datang dari timur dan barat, dan duduk makan bersama dengan
Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Surga.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan Seorang perwira
dipuji karena imannya yang besar terhadap Yesus. Bagi Yesus, iman
semacam ini belum pernah ditemukan sebelumnya di kalangan orang-orang
Israel. Kalau kita perhatikan kata-kata sang perwira, jelas sekali latar
belakangnya sebagai militer mempengaruhi caranya bersikap dan
menyatakan imannya kepada Yesus. Dengan demikian, nyata bagi kita bahwa
ada latar belakang tertentu dalam hidup kita yang bisa mendukung dan
memperkuat sikap iman kita kepada Allah. Tugas kita adalah, mencoba
menemukan dan mengembangkan kebiasaan hidup kita yang bisa mendukung
peneguhan iman kita.
Antifon Komuni (Mzm 106:4-5; Yes 38:3)
Datanglah, ya Tuhan, kunjungilah kami dengan damai, agar kami sebulat hati bersukacita di hadapan-Mu.
Ketika Gereja merayakan liturgi Adven setiap tahunnya, ia menghadirkan
kembali pengharapan di zaman dahulu akan kedatangan Mesias, sebab dengan
mengambil bagian di dalam masa penantian yang panjang terhadap
kedatangan pertama Sang Penyelamat, umat beriman memperbaharui kerinduan
yang sungguh akan kedatangan-Nya yang kedua. Dengan merayakan kelahiran
sang perintis [Yohanes Pembaptis] dan kematiannya, Gereja mempersatukan
kehendaknya: “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.”(Yoh
3:30) -- Katekismus Gereja Katolik, 524
Antifon Pembuka (Mzm 25:1-3/PS 444)
Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku: Allahku, kepada-Mu aku percaya.
Janganlah kiranya aku mendapat malu. Janganlah musuh-musuhku beria-ria
atas aku. Ya, semua orang yang menantikan Dikau takkan mendapat malu.
To you, I lift up my soul, O my God. In you, I have trusted; let me
not be put to shame. Nor let my enemies exult over me; and let none who
hope in you be put to shame.
Ad te levavi animam meam: Deus meus in te confido, non erubescam: necque
irrideant me inimici mei: etenim universi qui te exspectant, non
confundentur.
Mzm. Vias tuas, Domine, demonstra mihi: et semitas tuas edoce me.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Mahakuasa,
anugerahilah kami, umat-Mu, kehendak yang kuat untuk menyongsong
kedatangan Kristus dengan cara hidup yang baik. Semoga dengan demikian
kami layak mewarisi Kerajaan Surga, bersama Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (2:1-5)
"Tuhan menghimpun semua bangsa dalam kerajaan Allah yang damai abadi."
Inilah firman yang dinyatakan kepada Yesaya, putera Amos, tentang Yehuda
dan Yerusalem, “Pada hari-hari yang terakhir akan terjadilah hal-hal
ini: Gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di atas gunung-gunung
dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit. Segala bangsa akan
berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata,
‘Mari kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia
mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuh
jalan itu. Sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan dari Yerusalem
akan keluar sabda Tuhan’. Tuhan akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa
dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa. Maka mereka akan menempa
pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau
pemangkas. Bangsa yang satu tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap
bangsa yang lain, dan mereka tidak akan lagi berlatih perang. Hai kaum
keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang Tuhan!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122.1-2.4-5.6-7;8-9; R:1)
1. Ku bersukacita waktu orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah
Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan sesuai dengan peraturan.
3. Berdoalah agar Yerusalem sejahtera "Damai bagi orang yang mencintai
Engkau. "Semoga damai turun atas wilayahmu dan kesentosaan atas purimu."
4. Atas nama saudara dan sahabatku kuucapkan selamat kepadamu. Demi bait Tuhan Allah kita ku- mohonkan bahagia bagimu.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (13:11-14a)
"Keselamatan sudah dekat pada kita."
Saudara-saudara, kamu mengetahui keadaan waktu sekarang: Saatnya telah
tiba kamu bangun dari tidur. Sebab sekarang ini keselamatan sudah lebih
dekat pada kita daripada waktu kita baru mulai percaya. Malam sudah
hampir lewat, dan sebentar lagi pagi akan tiba. Sebab itu marilah kita
menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan, dan mengenakan perlengkapan
senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang
hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan; jangan dalam percabulan dan
hawa nafsu; jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah
Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 85:8)
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan yang dari pada-Mu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (24:37-44)
"Berjaga-jaga dan siap siagalah!"
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Seperti halnya
pada zaman Nuh, demikianlah kelak pada kedatangan Anak Manusia. Pada
zaman sebelum air bah itu orang makan dan minum, kawin dan mengawinkan,
sampai pada hari Nuh masuk ke dalam bahtera; mereka tidak menyadari apa
yang terjadi sampai air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua.
Demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Pada waktu
itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang
lain akan ditinggalkan. Kalau ada dua orang perempuan sedang menggiling
gandum, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Oleh
karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu
datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana
pencuri datang waktu malam, pastilah ia berjaga-jaga, dan tidak
membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu selalu siap
siaga, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan Hari ini adalah hari Minggu Adven I. Kita memasuki Masa Adven, masa
penantian kedatangan Tuhan. Hari Minggu Adven I juga menandai permulaan
tahun liturgi baru, sebab tahun liturgi dibuka dengan hari Minggu Adven I
saat kita menantikan kedatangan Tuhan yang pertama, saat Sang Sabda
menjadi manusia dan kemudian lahir di dunia dalam kemiskinan dan
kehinaan. Maka, Masa Adven berpuncak pada hari raya Natal; saat kita
merayakan hari raya kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus. Kemudian tahun
liturgi berpuncak pada perayaan Misteri Paskah, saat kita merayakan
misteri sengsara, wafat; dan kebangkitan-Nya. Dan akhirnya tahun liturgi
ditutup dengan perayaan kedatangan Tuhan yang kedua, yang datang dalam
kemuliaan jaya, sebagai Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta Alam.
Bacaan Injil pada Masa Adven begini selalu saja menggemakan pentingnya sikap siap sedia untuk selalu berjaga-jaga. “Oleh karena itu, berjaga-jagalah sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang”.
Begitu Tuhan Yesus bersabda pada hari ini. Kesiapan berjaga itu
dirumuskan oleh Santo Paulus pada bacaan kedua hari ini dengan
perkataan: marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan, dan
mengenakan perlengkapan senjata terang. Harus kita akui semua tindakan
tidak baik dan bahkan tindakan dosa selalu dilakukan dengan diam-diam
agar tidak ketahuan, istilahnya: dilakukan dalam kegelapan. Orang yang
korupsi, selingkuh, tidak jujur… pasti berusaha tidak ketahuan orang
lain. Berbeda dengan orang yang melakukan hal yang baik dan tidak ada
masalah moral, pasti akan melakukannya dengan terbuka dan santai saja.
Itulah sebabnya, semakin orang terbiasa melakukan hal baik dan
mengurangi melakukan yang tidak baik, hidupnya juga semakin gembira dan
damai, karena semua dilakukan dengan terbuka, tidak merasa menyimpan
rahasia yang harus ditutup-tutupi.
Kita tidak tahu kapan Tuhan
datang. Hal ini bukan hanya menunjuk saat akhir zaman tiba atau saat
kematian kita. Kita pun tidak tahu kapan Tuhan datang dalam Wajah sesama
manusia yang sedang di depan pintu kamar atau pintu rumah kita.
Terkadang dalarn perjumpaan dengan sesama di pinggirjalan, di kafe, di
kelas, di ruang rapat atau sidang, bukankah kita sering berhadapan
dengan orang yang memerlukan bantuan kita? Entah dalam bentuk finansial,
tenaga, pikiran, sapaan, atau pun senyuman agar merasa diteguhkan. Bila
kita berpapasan dengan orang, apalagi yang tidak kita kenal, lalu kita
tidak menyapanya karena sedang “jaim” (jaga image), bukankah kita
dapat terkaget-kaget nanti saat Tuhan berkata pada waktunya: mengapa
kamu tidak menyapa Aku saat berpapasan di jalan atau gang? Marilah kita
selalu ingat, Yesus selalu saja datang kepada kita dengan macam-macam
wajah, baju, atau penampakan lainnya di sekitar kita sehari-hari.(EM/INSPIRASI BATIN 2019)
Antifon Komuni (Mzm 85:13)
Tuhan akan memberikan kebaikan dan negeri kita akan memberikan hasilnya.
The Lord will bestow his bounty, and our earth shall yield its increase.
Dominus dabit benignitatem: et terra nostra dabit fructum suum.
Kebiasaan di Indonesia, uskup dipanggil “monsinyur” atau “bapa uskup”, presbiter (imam) disapa “romo”, “pastor”, “pater”, “bapa”. Khusus sapaan kepada imam, ada beberapa variasi khas daerah. Contoh, ada pembedaan “aneh” di Flores: imam diosesan dipanggil “romo”, imam ordo dipanggil “pater”. Itu aneh, tapi nyata. Entah apa maksudnya, buktinya ada.
Di Keuskupan Bandung, umat Katolik lazim memanggil presbiter “pastor”, juga “romo” atau “rama” dalam bahasa Sunda. Biasanya disamakan sebutan untuk semua presbiter, diosesan maupun ordo.
Terhadap sapaan kepada uskup dan presbiter, umat sudah terbiasa. Tapi, apa ya panggilan untuk diakon?
Panggilan yang tepat kepada diakon ya “diakon” yang diikuti namanya, contoh: “Diakon Tony”.
Sebenarnya, dapat juga diakon disapa “romo” mengingat ia adalah gembala umat, klerikus, orang tertahbis, pemimpin umat dalam Gereja Katolik. Telanjur lazim selama ini diakon dipanggil “frater”. Padahal, diakon bukan lagi frater, melainkan klerikus, sudah termasuk hierarki. Menyapa diakon dengan sebutan “frater” adalah “pelecehan” atas tahbisannya.
Mari menyapa diakon seturut martabat tahbisannya. Kita panggil dia “diakon” atau “romo”.
“Setelah Andreas tinggal bersama Yesus dan belajar banyak dari Dia, ia
bergegas lari menuju saudaranya, untuk membagi dengan dia apa yang
diketahuinya” (St. Yohanes Krisostomus)
Antifon Pembuka (Mat 4: 18-19)
Di tepi Danau Galilea Yesus melihat dua orang bersaudara: Petrus dan
Andreas. Ia memanggil mereka, “Mari, ikutlah Aku. Kamu akan Kujadikan
nelayan manusia.”
Beside the Sea of Galilee, the Lord saw two brothers, Peter and Andrew,
and he said to them: Come after me and I will make you fishers of men.
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Mahamulia, Santo Andreas, Rasul-Mu telah menjadi pewarta
dan pemimpin Gereja-Mu. Kami mohon dengan rendah hati, semoga ia pun
senantiasa mendoakan kami di hadapan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh
Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (10:9-18)
"Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran dari firman Allah."
Saudara-saudara, jika kamu mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah
Tuhan, dan percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari
antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang
percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan
diselamatkan. Karena Kitab Suci berkata, “Barangsiapa percaya kepada Dia
tidak akan dipermalukan.” Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi
dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan semua orang,
dan Dia kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab,
barangsiapa berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan. Tetapi
bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya
kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika tidak
mendengar tentang Dia? Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika
tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat
memberitakan-Nya, jika tidak diutus? Seperti ada tertulis, “Betapa
indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik.” Tetapi tidak semua
orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata, “Tuhan,
siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?” Jadi, iman timbul dari
pendengaran, dan pendengaran dari firman Kristus. Tetapi aku bertanya:
Adakah mereka tidak mendengarnya? Sungguh, mereka telah mendengarnya!
“Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke
ujung bumi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Di seluruh bumi bergemalah suara mereka.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; R:5)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya
tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan
malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di
seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung
bumi. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:19)
Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (4:18-22)
"Ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia
melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan
Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab
mereka itu penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, “Mari, ikutlah
Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Mereka pun segara
meninggalkan jalanya, lalu mengikuti Yesus. Setelah Yesus pergi dari
sana, dilihatnya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus,
dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang
membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka, dan mereka
segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Hari
ini kita merayakan Pesta Santo Andreas Rasul. Santo Andreas sering disebut Sang Protokletos,
artinya: yang dipanggil pertama. Andreas memang dipanggil pertama
bersama saudaranya: Simon Petrus. Pada Injil Yohanes, kisahnya sedikit
berbeda, karena Andreas yang semula murid Yohanes Pembaptis justru
menjadi murid pertama yang mengikuti Yesus (Yoh 1:36-39). Arti "pertama"
di sini tentu juga punya makna yang lebih mendalam: Santo Andreas
adalah seorang yang bersemangat, berani mencari Tuhan dan mengikuti-Nya
secara baik. Ia bersama Simon Petrus lalu bersedia mengikuti Yesus.
Padahal pekerjaan nelayan kiranya sudah menjadi pekerjaan tetapnya, yang
sudah memberikan kepastian nafkah hidupnya. Tetapi karena ia tahu bahwa
Tuhan menghendaki dia untuk mengikuti-Nya, meski kurang jelas nantinya
bagaimana, Andreas bersedia, tidak menunda-nunda. Bila Tuhan
menghendaki, ia siap memberikan apa pun.
Mengikuti Kristus pertama-tama adalah
untuk mengalami kebersamaan dan kesatuan hidup dengan-Nya. Itulah makna
"mengikuti Dia" dalam Injil hari ini. baru setelah mengalami
kebersamaan dengan Yesus, para murid dipanggil untuk mewartakan Injil
seperti disebutkan oleh Santo Paulus dalam bacaan pertama. Orang-orang
hanya dapat mendengarkan Injil apabila ada yang diberitakan. "Betapa
indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik." Konon Santo Andreas
yang adalah saudara Santo Petrus ini menjadi Rasul bagi orang-orang
Yunani, sementara Petrus pergi ke Roma dan melaksanakan perutusan
universalnya. Kisah kedua orang bersaudara ini sangat indah: bila Petrus
menjadi Uskup Roma sebagai pemimpin Gereja Barat, maka Andreas pergi ke
orang-orang Yunani yang merupakan bagian dari Gereja Timur. Demikianlah
Gereja Barat dan Gereja Timur sangat bersaudara karena kedua tokoh
masing-masing adalah dua orang bersaudara pula. Bahkan ketika Simon
Petrus harus dimartir dengan cara disalib secara terbalik, begitu pula
Andreas saat dimartir diminta disalibkan secara terbalik pula. Maka,
marilah kita mensyukuri sambil terus memohon agar persaudaraan umat
kristiani di seluruh dunia tetap digalang dan ditingkatkan. Kita sadar
bahwa meski kita Katolik, lalu ada saudara kita dari Gereja-gereja lain,
apa pun itu, "Tuhan Yesus Kristus"-nya cuma satu dan sama. Tidak ada
alasan bagi kita untuk menolak atau pun menjauhi mereka semua. (EM/Inspirasi Batin)
Antifon Komuni (Bdk. Yoh 1:41-42)
Andreas mengatakan kepada saudaranya Simon: Kami telah menemukan Mesias, (artinya: Kristus), dan ia membawanya kepada Yesus.
Andrew told his brother Simon: We have found the Messiah, the Christ, and he brought him to Jesus.
Setelah pengakuan dosa, selayaknya kita menanamkan suatu duri dalam hati
kita dan tak pernah melupakan dosa-dosa kita itu --- St. Yohanes Maria
Vianey
Antifon Pembuka (bdk. Dan 7:14)
Kepada Putra Manusia diserahkan kekuasaan, kehormatan, dan kerajaan. Dan
segala bangsa, suku dan bahasa berbakti kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal
adanya dan kerajaan-Nya takkan binasa.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang mahaagung, datanglah kiranya kerajaan-Mu di dunia
dan tumbuhkanlah harapan pada setiap orang, yang menderita kesulitan dan
kesengsaraan, melalui Yesus, Sabda-Mu pembawa harapan. Sebab Dialah
Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Daniel (7:2-14)
"Seseorang serupa Anak Manusia datang bersama awan-gemawan."
Aku, Daniel, mendapat suatu penglihatan pada waktu malam. Tampak keempat
angin dari langit mengguncangkan laut besar. Lalu naiklah empat
binatang besar dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain. Yang
pertama rupanya seperti seekor singa dan mempunyai sayap burung
rajawali. Aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat
dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia dan kepadanya
diberikan hati manusia. Dan tampak ada seekor binatang lain, yang kedua,
rupanya seperti beruang. Ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga
tulang rusuk masih ada dalam mulutnya di antara giginya. Kepadanya
dikatakan demikian, ‘Ayo makanlah daging banyak-banyak’. Kemudian aku
melihat, tampak seekor binatang lain lagi, rupanya seperti macan tutul.
Ada empat sayap burung pada punggungnya. Lagipula binatang itu berkepala
empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan. Kemudian aku melihat dalam
penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang
menakutkan dan mendahsyatkan, ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari
besi. Ia melahap dan meremukkan mangsanya, dan sisanya diinjak-injak
dengan kakinya. Ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu.
Lagipula ia bertanduk sepuluh. Sementara aku memerhatikan tanduk-tanduk
itu, tumbuhlah di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga
dari tanduk-tanduk yang dahulu tercabut. Pada tanduk itu tampak ada mata
seperti mata manusia dan mulut yang menyombong. Sementara aku terus
melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya.
Pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu
domba. Takhta-Nya dari nyala api, rodanya dari api yang berkobar-kobar.
Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu
melayani Dia, dan beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu
duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus
melihatnya, karena tanduk kecil binatang yang keempat itu mengucapkan
kata-kata sombong. Aku terus melihatnya sampai binatang itu dibunuh.
Bangkainya dibinasakan dan dilemparkan ke dalam api yang membakar. Juga
kekuasaan binatang-binatang yang lain dicabut, dan jangka hidup mereka
ditentukan sampai waktu dan saatnya. Aku terus melihat dalam penglihatan
waktu malam itu, nampak seseorang serupa Anak Manusia datang dari
langit bersama awan-gemawan. Ia menghadap Dia yang telah lanjut usia-Nya
dan diantar ke hadapan-Nya. Kepada yang serupa Anak Manusia itu
diserahkan kekuasaan, kehormatan dan kuasa sebagai raja. Dan segala
bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya
dan kerajaan-Nya takkan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Ayat. (Daniel 3:75.76.77.78.79.80.81)
* Pujilah Tuhan, hai gunung-gemunung
* Pujilah Tuhan, hai segala tumbuhan di bumi
* Pujilah Tuhan, hai segenap mata air dan bukit
* Pujilah Tuhan, hai lautan dan sungai
* Pujilah Tuhan, hai raksasa lautan dan segala yang bergerak di air
* Pujilah Tuhan, hai unggas di udara
* Pujilah Tuhan, hai segala binatang buas dan ternak di bumi
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 21:28)
Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:29-33)
"Jika kalian melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat."
Pada waktu itu Yesus mengemukakan perumpamaan ini kepada
murid-murid-Nya, “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila
kalian melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kalian tahu dengan
sendirinya, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian pula, jika kalian
melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah
dekat. Aku berkata kepadamu: Sungguh, angkatan ini takkan berlalu,
sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi sabda-Ku
takkan berlalu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Hari berganti hari, tahun berganti tahun, musim berganti
musim dan semuanya didahului oleh suatu pratanda. Kerajaan Allah pun
terjadi demikian. Dalam tanda-tanda alam dan lewat tanda-tanda alam,
kita bisa menyimak bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Banyak hal akan
terjadi yang mungkin menggoyahkan iman kita. Namun, di tengah segala
gejolak hidup yang kita alami itu, kita hendaknya tidak kehilangan
harapan. Kerajaan Allah akan menyatakan kemuliaannya walaupun mungkin
setelah kegelapan yang begitu panjang dan pencobaaan yang datang silih
berganti.
Sebagaimana pohon ara mengenal musim, hidup iman pun mempunyai musim.
Bila kemarau panjang, dingin mencekam, mengalami penderitaan atau
siksaan, kita tidak boleh cemas dan kecil hati. Ada atau kebanyakan
orang sering berusaha untuk mengumpulkan 'dana abadi' bagi masa depan.
Maksud dari kata 'abadi' tersebut kiranya adalah tidak boleh diubah atau
dikurangi sedikitpun, syukur bertambah. Rasanya istilah yang benar
adalah 'modal' bukan 'abadi', maklum sebesar apapun dana atau uang yang
disimpan di bank pada suatu saat dapat hilang atau tidak ada artinya
apa-apa, misalnya karena perang atau bencana besar. Segala sesuatu yang
ada di bumi ini senantiasa berubah dan pada waktunya musnah. Kita,
manusia juga senantiasa berubah, dan jika tidak bersedia berubah atau
merubah diri pasti tidak akan mampu mengikuti perkembangan zaman. Yang
tidak berubah adalah 'Sabda Tuhan', sebagaimana tertulis di dalam Kitab
Suci. Berita Injil memberi
harapan penuh. Dalam Kerajaan Allah nan abadi nanti segenap umat Allah
akan dilepas dari penderitaan dan dipenuhi sukacita. Cinta Yesus menjadi
jaminan dan bukti. Sabda-Nya langgeng, tetap kokoh berlaku sama seperti
sejak pertama kali difirmankan. Tuhan Yesus sekarang tidak nampak,
namun Sabda-Nya hidup dan bekerja dalam diri kita yang mendamba dan
percaya.(RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Luk 21:33)
Sungguh, angkatan ini takkan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi sabda-Ku takkan berlalu.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati