Hari Biasa Pekan I
Semua melihat Bapa di dalam Putra, sebab Putra itu penampakan dari Bapa. --- St. Ireneus
Antifon Pembuka (Mzm 40:7-8a)
Kurban dan persembahan tidak Kaukehendaki, tetapi Engkau telah membuka telingaku.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber kebahagiaan, semoga kami memahami tugas panggilan kami melalui Yesus, Putra-Mu terkasih, agar kami pantas memasuki kerajaan-Mu yang merupakan jalan kebahagiaan kami serta kebijaksanaan hidup kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (3:1-10.19-20)
Samuel yang masih muda menjadi pelayan Tuhan di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu Tuhan jarang menyampaikan sabda-Nya; penglihatan-penglihatan pun tidak sering terjadi. Pada suatu hari, Eli, yang matanya mulai kabur dan tidak dapat melihat dengan baik, sedang berbaring di tempat tidurnya. Lampu rumah Allah belum lagi padam. Samuel telah tidur di dalam bait suci Tuhan, tempat tabut Allah. Lalu Tuhan memanggil, “Samuel! Samuel!” Samuel menjawab, “Ya Bapa.” Lalu berlarilah ia kepada Eli, dan berkata, “Ya Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil; tidurlah kembali.” Samuel pergi dan tidur lagi. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi. Samuel pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya, Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil, anakku; tidurlah kembali.” Waktu itu Samuel belum mengenal Tuhan; sabda Tuhan belum pernah dinyatakan kepadanya. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Ia pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Lalu mengertilah Eli, bahwa Tuhanlah yang memanggil anak itu. Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel, “Pergilah tidur, dan apabila engkau dipanggil lagi, katakanlah: “Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Maka pergilah Samuel, dan tidurlah ia di tempat tidurnya. Lalu datanglah Tuhan, berdiri di sana, dan memanggil seperti yang sudah-sudah, “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab, “Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Samuel semakin bertambah besar, dan Tuhan menyertai dia. Tidak ada satu pun dari sabda Tuhan itu yang dibiarkannya gugur. Maka tahulah seluruh Israel, dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan, aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:2.5.7-8a.8b-9.10; Ul: 8a.9a)
1. Aku sangat menanti-nantikan Tuhan; lalu Ia menjengukku dan mendengar teriakku minta tolong. Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan yang tidak berpihak kepada orang-orang yang angkuh, atau berpaling kepada orang-orang yang menganut kebohongan!
2. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, “Lihatlah Tuhan, aku datang!”
3. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku; Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku.
4. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:27)
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:29-39)
Sekeluarnya dari rumah ibadat di Kapernaum, Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Yesus pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Yesus membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit, dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Keesokan harinya, waktu hari masih gelap, Yesus bangun dan pergi keluar. Ia pergi ke tempat yang sunyi, dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Yesus. Waktu menemukan Yesus, mereka berkata: “Semua orang mencari Engkau.” Jawab Yesus, “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.” Lalu pergilah Yesus ke seluruh Galilea, memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Hatiku bersukaria karena Tuhan, Penyelamatku.” Inilah refrein Mazmur tanggapan hari ini. Patutlah kita bersukaria karena kita mengalami kuasa Allah yang menaungi, membebaskan dan menyelamatkan. Dalam bacaan pertama, Hana mengalami kuasa Allah melalui pengabulan doanya di Bait Suci. Doa khusuk, penuh iman dan disertai nazar, yang dipanjatkan kepada Allah mempunyai kuasa untuk mengubah yang mustahil secara manusiawi menjadi mungkin. Hana, yang sudah lama merindukan seorang anak, diberi seorang anak laki-laki yang kemudian diberi nama Samuel, yang berarti ”Aku telah memintanya dari Tuhan.” Doa dari hati mempunyai daya kekuatan yang besar.
Dalam bacaan Injil disebutkan bahwa Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa. Mengajar dan menyembuhkan adalah kegiatan-kegiatan utama misi Yesus. Ketika Yesus mengajar, mengkomunikasikan pesan-pesan-Nya serta visi-Nya tentang kehidupan, para pendengar-Nya sangat terkesan, karena tidak seperti para ahli Taurat, Yesus berbicara penuh kuasa dan wibawa. Ia tidak sekadar menafsirkan dan memberi makna pada Kitab Suci, tetapi lebih dari itu kuasa pengajaran-Nya memberdayakan dan membebaskan, menyejukkan dan melegakan. Pengajaran-Nya tidak opresif dan menakutkan. Kuasa-Nya menjangkau seorang yang kerasukan roh jahat dan membebaskannya.
Mempercayakan diri kepada kuasa Yesus yang memberdayakan dan membebaskan adalah sikap kita yang tepat untuk mendengarkan ajaran-Nya serta mengalami penyembuhan dan pembebasan dari beban-beban kehidupan kita sehari-hari. Kita pun dapat berseru: ”Hatiku bersukaria karena Tuhan, Penyelamatku.”
Tuhan Yesus Kristus, sabda-Mu adalah hidup dan kebenaran. Semoga kuasa-Mu tetap menaungi dan menyelamatkan aku yang berpasrah kepada-Mu. Amin. (Ziarah Batin)
Antifon Komuni (1Sam 3:10)
Samuel menjawab, "Bersabdalah ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan."