Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Mrk. 6:24 Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: “Apa yang harus kuminta?” Jawabnya: “Kepala Yohanes Pembaptis!”
Quae cum exisset, dixit matri suae: “ Quid petam? ”. At illa dixit: “ Caput Ioannis Baptistae ”.
Syalom aleikhem. Secara harafiah, kata yang diterjemahkan “pergi” berbunyi “keluar” (lihat Latinnya: exisset, ingat exit). Ini menandakan tempat tetamu pria terpisah dengan para wanita. Herodias berada di ruangan yang berbeda dengan Herodes. Si anak keluar dari ruangan Herodes dan para tamu lelaki, lalu masuk ke ruangan Herodias.
Si anak minta pendapat ibunya mengenai apa yang harus diminta kepada Herodes. Inilah kesempatan bagi Herodias melampiaskan dendam kepada Yohanes. Herodias minta kepala Yohanes, artinya ia minta Yohanes dipenggal.
Mrk. 6:25 Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: “Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!”
Cumque introisset statim cum festinatione ad regem, petivit dicens: “ Volo ut protinus des mihi in disco caput Ioannis Baptistae ”.
Masuk lagi si anak ke ruangan Herodes untuk menyampaikan permintaan yang sesungguhnya permintaan Herodias. Kata-kata si gadis sungguh tegas: “aku mau” menunjukkan kesungguhan dalam hal minta; “sekarang juga” menyiratkan permintaannya harus segera dipenuhi tanpa menunda-nunda.
Talam itu bahasa lama untuk baki alias tampan, alat untuk menaruh dan mengangkut peralatan makan. Herodias ingin melihat kepala Yohanes di sana supaya ia sungguh yakin bahwa Yohanes benar-benar mati. Dengan kepala ditaruh di atas baki, artinya jelas terpisah dari tubuhnya, orang – dalam hal ini: Herodias – yakin bahwa korban telah tewas sempurna.
Mrk. 6:26 Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya.
Et contristatus rex, propter iusiurandum et propter recumbentes noluit eam decipere;
Permintaan mengenai matinya Yohanes membuat Herodes sedih. Sebab, sejatinya Herodes tak ingin membunuh Yohanes. Kini ia mengalami dilema, terjepit di tengah. Di satu sisi, Herodes tak berniat mematikan Yohanes; di sisi lain, ia telah bersumpah kepada si anak di hadapan semua tamu.
Herodes pilih ikuti sumpahnya, tak ingin menanggung malu. Raja bertitah sekali jadi, tak bisa ditarik kembali, begitulah kebiasaan masa itu. Tambah lagi, titah diujarkan di hadapan banyak orang penting. Frasa “ia tidak mau” adalah terjemahan harafiah yang maknanya ‘Herodes memutuskan untuk tak menolak permintaan si anak’. Herodes meluluskan permohonan si anak meski hatinya berkata lain.
Jumat, 31 Januari 2020
Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko, Imam
“Keberanian untuk berdiri kokoh dalam kebenaran adalah tuntutan yang tak
terhindarkan dari mereka yang dikirim Tuhan sebagai domba diantara
serigala. “Mereka yang takut akan Tuhan tidak akan takut”, kata kitab
Sirakh (34:16). Takut akan Allah membebaskan kita dari takut akan
manusia. Ia membebaskan.” (Paus Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (Mat 5:19)
Siapa yang mengajarkan dan melakukan sabda Tuhan, dialah yang akan disebut besar dalam Kerajaan Surga.
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau telah mengobarkan hati Santo Yohanes Bosko, Imam-Mu,
untuk menjadi bapa dan guru bagi kaum muda. Kami mohon, perkenankanlah
agar dengan nyala api yang sama, kami pun mampu memperhatikan kaum muda,
mencari jiwa-jiwa, dan mengabdi hanya kepada-Mu. Dengan pengantaraan
Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (11:1-2.4a.5-10a.13-17)
“Daud menghina Allah dengan mengambil istri Uria menjadi istrinya.”
Pada pergantian tahun, raja-raja biasanya maju berperang. Pada waktu itu
Daud menyuruh Yoab maju bersama orang-orangnya dan seluruh orang
Israel. Mereka memusnahkan bangsa Amon dan mengepung kota Raba, sedang
Daud sendiri tinggal di Yerusalem. Sekali peristiwa pada waktu petang,
ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, ia berjalan-jalan di atas
sotoh istana. Maka tampaklah kepadanya dari atas sotoh itu seorang
wanita sedang mandi; wanita itu sangat elok rupanya. Lalu Daud menyuruh
orang mengambil dia. Wanita itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan
dia. Kemudian pulanglah wanita itu ke rumahnya. Lalu mengandunglah
wanita itu, dan disuruhnya orang memberitahukan kepada Daud: “Aku
mengandung.” Lalu Daud mengirim utusan kepada Yoab mengatakan, “Suruhlah
Uria, orang Het itu, datang kepadaku.” Maka Yoab menyuruh Uria
menghadap Daud. Ketika Uria masuk menghadap dia, bertanyalah Daud
tentang keadaan Yoab dan tentara dan keadaan perang. Kemudian berkatalah
Daud kepada Uria, “Pergilah ke rumahmu dan basuhlah kakimu.” Ketika
Uria keluar dari istana, maka orang menyusul dia dengan membawa hadiah
raja. Tetapi Uria membaringkan diri di depan pintu istana bersama
hamba-hamba tuannya dan tidak pergi ke rumahnya. Maka diberitahukanlah
kepada Daud demikian: “Uria tidak pergi ke rumahnya.” Keeseokan harinya
Daud memanggil Uria untuk makan dan minum dengannya dan Daud membuatnya
mabuk. Pada waktu malam keluarlah Uria untuk berbaring di tempat
tidurnya bersama hamba-hamba tuannya. Ia tidak pergi ke rumahnya.
Paginya Daud menulis surat kepada Yoab dan mengirimkannya dengan
perantaraan Uria. Ditulisnya dalam surat itu demikian: “Tempatkanlah
Uria di barisan depan dalam pertempuran yang hebat, kemudian kamu
mengundurkan diri padanya supaya ia terbunuh mati.” Pada waktu Yoab
mengepung kota Raba, ia menyuruh Uria pergi ke tempat yang diketahuinya
ada lawan yang gagah perkasa. Ketika orang-orang itu keluar menyerang
dan berperang melawan Yoab, gugurlah beberapa orang dari tentara, dari
anak buah Daud; juga Uria, orang Het itu, mati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Kasihanilah kami, ya Tuhan, karena kami yang berdosa.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.6bcd-7.10-11)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya
rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari
kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2.Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di
hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang
jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Maka, Engkau adil bila menghukum aku, dan tepatlah penghukuman-Mu.
Sungguh, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung
ibuku.
4. Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang
Kauremukkan bangkit menari-nari! Palingkanlah wajah-Mu dari dosaku,
hapuskanlah segala kesalahanku! Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:26-34)
"Kerajaan Surga seumpama orang yang menabur benih. Benih itu tumbuh, namun orang itu tidak tahu."
Pada suatu ketika Yesus berkata, "Beginilah halnya Kerajaan Allah:
Kerajaan Allah itu seumpama orang yang menaburkan benih di tanah. Malam
hari ia tidur, siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas,
dan tunas itu makin tinggi! Bagaimana terjadinya, orang itu tidak tahu!
Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkai, lalu bulir,
kemudian butir-butir yang penuh isi pada bulir itu. Apabila buah itu
sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah
tiba". Yesus berkata lagi, "Dengan apa hendak kita bandingkan Kerajaan
Allah itu? Atau dengan perumpamaan manakah kita hendak menggambarkannya?
Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang
biji itu yang paling kecil daripada segala jenis benih yang ada di bumi.
Tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar daripada
segala sayuran yang lain, dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar,
sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam rimbunannya".
Dalam banyak perumpamaan semacam itu Yesus memberitakan sabda kepada
mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak
berkata-kata kepada mereka. Tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan
segala sesuatu secara tersendiri.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Yohanes Melkior Bosko lahir pada tanggal 16 Agustus 1815 di Becchi, sebuah desa dekat dengan kota Torino, Italia. Ketika menanjak remaja, anak petani yang sederhana ini tidak diperkenankan masuk sekolah oleh orang tuanya karena diharuskan bekerja di ladang. Dalam situasi ini ia diajar oleh seorang imam yang baik hati. Jerih payah imam tua itu menyadarkan orang tua Bosko akan pentingnya nilai pendidikan. Oleh karena itu sepeninggal imam tua itu, ibunya menyekolahkannya ke Castelnuovo. Pendidikan di Castelnuovo ini diselesaikannya dalam waktu satu setengah tahun. Kemudian ia mengikuti pendidikan imam di seminari Chieri dan ditabhiskan menjadi imam pada tahun 1841. Karyanya sebagai imam diabdikan seluruhnya pada pendidikan kaum muda. Ia membuka sebuah perkumpulan untuk menampung anak anak muda yang terlantar, buta huruf dan miskin. Cita citanya ialah mendidik para kawula muda itu menjadi manusia manusia yang berguna dan mandiri. Ia berhasil mengumpulkan 1000 orang pemuda dari keluarga keluarga miskin. Dengan penuh kesabaran, pengertian dan kasih sayang, ia mendidik mereka hingga mereka menjadi manusia yang baik dan bertanggung jawab. Salah seorang muridnya yang terkenal adalah Dominikus Savio, yang kemudian hari menjadi orang kudus.
Keberhasilannya ini terus membakar semangat untuk memperluas karyanya. Untuk itu ia mendirikan sebuah rumah yatim piatu dan asrama. Dengan demikian para pemuda itu dapat tinggal bersama dalam satu rumah untuk belajar dan melatih diri dalam ketrampilan ketrampilan yang berguna untuk hidupnya. Untuk pendidikan ketrampilan, Bosko merubah dapur di rumah ibunya menjadi sebuah bengkel sepatu dan bengkel kayu. Bengkel inilah merupakan Sekolah Teknik Katolik yang pertama. Sekolah ini tidak hanya menghindarkan pemuda pemuda dari kenakalan remaja, tetapi juga menciptakan pemimpin pemimpin di bidang industri dan teknik. Lebih dari itu, cara hidup Bosko sendiri berhasil membentuk kepribadian pemuda pemuda itu menjadi orang orang Kristen yang taat beragama bahkan saleh. Pada tahun 1859 atas restu Paus Pius IX (1846 - 1878), Bosko mendirikan sebuah tarekat religius untuk para imam dan bruder, yang dinamakan Kongregasi Salesian. Kemudian pada tahun 1872, bersama Santa Maria Mazzarello, Bosko mendirikan Serikat Puteri puteri Maria yang mengabdikan diri dalam bidang pendidikan kaum puteri. Bosko mendirikan banyak perkumpulan di sekolah. Ia dikenal sebagai perintis penerbitan Katolik dan rajin menulis buku buku dan pamflet. Ia pun mendirikan banyak gereja dan membantu meredakan pertentangan antara tahta Suci dengan para penguasa Eropa. Dalam karyanya yang besar ini, Bosko selalu menampilkan diri sebagai seorang imam yang saleh, penuh disiplin dan rajin berdoa. Ia menjadi seorang Bapa Pengakuan yang terpercaya di kalangan kaum remaja. Pada saat saat terakhir hidupnya, ia menyampaikan pesan indah ini: Katakanlah kepada anak anakku, Aku menanti mereka di surga. Ia meninggal dunia pada tahun 1888 dalam usia 72 tahun. Pada tanggal 2 Juni 1929, Yohanes Melkior Bosko dinyatakan sebagai Beato dan pada tanggal 1 April 1934 ia digelari Santo oleh teman dekatnya Paus Pius XI (1922 - 1939). (Imankatolik.or.id)
Syalom aleikhem. Surga itu kebahagiaan tertinggi dan definitif. Tertinggi secara kiasan menyatakan kesempurnaan, tiada yang melebihi. Definitif artinya sudah pasti, bukan sementara. Surga itu kebahagiaan terus-menerus tanpa jeda tanpa akhir. Konkretnya? Entahlah. Katekismus – berbasis Alkitab dan Tradisi – bicara selalu memakai gegambaran.
Hidup di surga berarti “ada bersama Sang Kristus” sebagaimana telah Beliau nyatakan dalam Yoh. 14:3: “Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.”
Manusia yang jatuh ke dalam dosa sejak semula telah kehilangan martabat sebagai anak-anak Allah dan, dengan demikian, hak atas surga. Mudahnya, surga telah tertutup bagi manusia. Dan, manusia tak sanggup membukanya kembali karena telah terpisah dari Allah. Berkat wafat dan kebangkitan Kristus, surga dibuka kembali.
Buah penebusan oleh Kristus adalah terbukanya kembali surga bagi manusia. Siapa beriman kepada-Nya dan setia melakukan kehendak-Nya, turut ambil bagian dalam hak atas surga. Tentu saja, manusia tak berhak atas surga, namun karena ikut Kristus, diperkenankan ambil bagian dalam kehidupan-Nya di surga.
Diwahyukan Melalui Gegambaran
Bagaimana keadaan surga dan penghuninya tak terbayangkan oleh nalar yang paling canggih sekalipun. Pikiran manusiawi tak sanggup mencakup sepenuh wahyu mengenai surga, benak kita tak mampu menampungnya. Karena itu, wahyu ilahi senantiasa menggunakan gegambaran ketika memaparkan seperti apa surga.
Apa yang disampaikan Alkitab mengenai surga bukan perihal harafiah. Di sana digambarkan surga sebagai kehidupan, terang, perdamaian, perjamuan nikah, anggur kerajaan, rumah Bapa, Yerusalem surgawi, firdaus. Tak ada yang benar-benar harafiah seperti dinyatakan. Surga melebihi semua gambaran.
Jangan dibayangkan, contohnya, ada makan seperti halnya makan di dunia ini. Kalaupun – ingat, kalaupun – ada makan di surga, pasti tak sama dengan makan duniawi. Alkitab, 1Kor. 2:9, melukiskan surga: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” Di surga, semua serba lain daripada apa yang di dunia ini.
Semua penghuni surga diperkenankan memandang Allah dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Allah mengizinkan manusia melihat misteri-Nya secara langsung. Pandangan itu disebut “pandangan membahagiakan”. Bahkan hanya dengan memandang Allah, kita bahagia selama-lamanya. Bagaimana konkretnya? Entahlah.
Di surga tiada bosan, tiada sedih, dan perihal negatif lainnya. Mengenai itu, Katekismus menyatakan: “mereka… memenuhi kehendak Allah dengan gembira.” Hanya ada sukacita kekal.
** Ikhtisar atas Katekismus Gereja Katolik (KGK) No. 1025-1029
“Pengulangan dosa, juga dosa ringan, membawa kepada kebiasaan buruk,
antara lain apa yang dinamakan dosa-dosa pokok” (Katekismus Gereja
Katolik, 1875)
Antifon Pembuka (Mzm 25:1-2a/PS 444)
Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku: Allahku, kepada-Mu aku percaya.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahakuasa, kami bersyukur karena Engkau memilih kami menjadi umat kesayangan-Mu. Berkatilah Gereja kudus-Mu agar selalu setia kepada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. .
Doa Daud meneguhkan kepercayaannya bahwa Allah dan segala firman-Nya
adalah kebenaran semata. Iman Daud ini menjadikan kasih setia Allah
tetap tinggal dalam keturunan Daud untuk selama-lamanya. Inilah berkat
yang berlaku dalam keluarga Daud: Mesias harus lahir dari keturunan
Daud, dan lahir di kota Daud.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (7:18-19.24-29)
"Siapakah aku ini, ya Tuhan Allah, dan siapakah keluargaku?"
Pada waktu itu Nabi Natan menyampaikan sabda Allah kepada Daud. Sesudah
mendengar seluruh sabda itu, masuklah Raja Daud ke dalam, kemudian duduk
di hadapan Tuhan sambil berkata, “Siapakah aku ini, ya Tuhan Allah, dan
siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini?
Ini pun masih kurang di mata-Mu, ya Tuhan Allah! Sebab itu Engkau telah
bersabda juga tentang keluarga hamba-Mu ini dalam masa yang masih jauh,
dan telah memperlihatkan kepadaku serentetan manusia yang akan datang!
Engkau telah mengokohkan Israel menjadi umat-Mu untuk selama-lamanya,
dan Engkau, ya Tuhan, menjadi Allah mereka. Dan sekarang, ya Tuhan
Allah, tetaplah untuk selama-lamanya janji yang Kauucapkan mengenai
hamba-Mu ini dan mengenai keluargaku, dan lakukanlah seperti yang
Kaujanjikan itu. Maka nama-Mu akan menjadi besar untuk selama-lamanya,
sehingga orang berkata: Tuhan semesta alam, Allah Israel, Engkau telah
menyatakan kepada hamba-Mu ini, demikian: Aku akan membangun keturunan
bagimu. Itulah sebabnya hamba-Mu ini telah memberanikan diri untuk
memanjatkan doa ini kepada-Mu. Oleh sebab itu, ya Tuhan Allah, Engkaulah
Allah dan segala firman-Mu adalah kebenaran; Engkau telah menjanjikan
perkara yang baik ini kepada hamba-Mu. Kiranya Engkau sekarang berkenan
memberkati keluarga hamba-Mu ini, supaya tetap ada di hadapan-Mu untuk
selama-lamanya. Sebab, ya Tuhan Allah, Engkau sendirilah yang bersabda,
dan oleh karena berkat-Mu keluarga hamba diberkati untuk
selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya.
Ayat. (Mzm 132:1-2.3-5.11.12.13-14)
1. Ingatlah, ya Tuhan, akan Daud, dan akan segala penderitaannya.
Ingatlah bagaimana ia telah bersumpah kepada Tuhan, dan telah bernazar
kepada Yang Mahakuat dari Yakub.
2. ”Sungguh, aku tidak akan masuk ke dalam kemah kediamanku, dan tidak
akan berbaring di ranjang petiduranku; aku tidak akan membiarkan mataku
tertidur, atau membiarkan kelopak mataku terlelap; sampai aku mendapat
tempat bagi Tuhan, kediaman bagi Yang Mahakuat dari Yakub.”
3. Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud, Ia tidak akan
memungkirinya, “Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu;
Jika anak-anakmu berpegang pada perjanjian-Ku, dan pada peraturan yang
Kuajarkan kepada mereka, maka selamanya anak-anak mereka, akan duduk di
atas takhtamu.”
4. Sebab Tuhan telah memilih Sion, dan mengingininya menjadi tempat
kedudukan-Nya, “Inilah tempat peristirahatan-Ku untuk selama-lamanya, di
sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya.” Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sabda-Mu adalah pelita bagi langkahku, dan cahaya bagi jalanku.
Semua misteri kehidupan akan disingkap dalam diri Yesus Kristus,
bagaikan pelita yang harus ditempatkan di atas kaki dian. Maka
diperlukan telinga yang peka untuk mencamkan sabda yang didengarnya.
Buahnya, menjadi pola pikir yang kita kenakan untuk menilai sesama; dan
akan dijadikan Allah untuk “mengadili” kita. Tanpa upaya tersebut, semua
yang ada pada kita akan diambil-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:21-25)
"Pelita dipasang untuk ditaruh di atas kaki dian. Ukuran yang kamu pakai akan dikenakan pula padamu."
Pada suatu hari Yesus berkata kepada murid-muridnya, “Orang memasang
pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat
tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada
sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada suatu
rahasia yang tidak akan tersingkap. Barangsiapa mempunyai telinga untuk
mendengar, hendaklah ia mendengar!” Lalu Yesus berkata lagi, “Camkanlah
apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan
dikenakan pula padamu; dan malah akan ditambah lagi! Karena siapa yang
mempunyai, akan diberi lagi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun
juga yang ada padanya akan diambil.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Yesus mengajarkan bahwa ajaran-Nya tidak seharusnya disembunyikan.
Ajaran-Nya diperuntukkan bagi semua manusia. Para murid dipanggil dan
diutus untuk mewartakan amanat Injil Yesus. Mereka harus menjadi terang
bagi sesamanya juga dengan hidup yang sesuai dengan amanat Injil. Itulah
sebabnya, Yesus mengingatkan mereka untuk mendengarkan. Kita semua juga
berkat rahmat baptis diundang untuk ambil bagian dalam tugas pewartaan.
Tugas pewartaan ini bukan hanya dengan kata-kata, tetapi terlebih
dengan cara hidup. Apakah cara hidup kita sudah sesuai dengan semangat
hidup Injili?
Doa Malam
Ya Tuhan, aku bersyukur kepada-Mu atas anugerah telinga. Melaluinya aku
dapat mendengar banyak hal akan apa yang terjadi di
sekitarku.Tajamkanlah pendengaranku agar aku mampu mendengarkan
firman-Mu, merenungkannya dalam hati dan keheningan serta
melaksanakannya dalam berbagai aktivitasku setiap hari. Firman-Mu adalah
pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku sehingga aku dapat berjalan
di jalan yang benar menuju keselamatan abadi. Ya Tuhan, menjelang
istirahat malam ini aku hendak membangun niat untuk menjadi pelita bagi
sesama di sekitarku. Amin.
Syalom aleikhem. Kebanyakan orang Katolik tahu Marta dan Maria dalam Injil. Marta sibuk melayani, Maria – demikian Luk. 10:39 – “duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya”.
Dalam setiap Kurban Misa, kita mengambil sikap seperti Maria dalam hal duduk dekat Tuhan dan mendengarkan firman-Nya. Sesungguhnya, hampir semua kata-kata dalam Misa dicuplik dari Alkitab, firman-Nya. Untuk itu, kita menaruh perhatian atas segala yang terjadi sepanjang Misa.
Perihal duduk, kita perlu menyadari bahwa duduk dalam Misa adalah “duduk liturgis”, berbeda dengan duduk di tempat dan acara lain. Duduk dalam Misa itu bagai duduknya Maria dekat kaki Tuhan untuk mendengarkan-Nya.
Mari perbaiki (sadari) cara duduk kita dalam Misa supaya menjadi duduk yang semacam itu. Mungkin ada yang berujar: “Duduk saja diatur! Misa bukan upacara penuh aturan!” Benar, Misa memang bukan upacara bendera, namun duduk yang teratur mempengaruhi hati agar terarah kepada Tuhan.
Tahun 1962 dan sebelumnya, duduknya imam diatur ketat agar hati terarah. Hal ini bisa kita ambil manfaatnya. Demikian caranya: kaki rapat menghadap ke depan, telapak tangan terletak di atas paha: tangan kiri pada paha kiri, tangan kanan pada paha kanan. Mari mengarahkan hati mulai dari cara duduk. Inti: duduk kita selayaknya menjadi “duduk dekat Tuhan untuk mendengarkan-Nya”.
Melalui perumpamaan - satu bentuk mengajar-Nya yang khas - Yesus
mengajarkan supaya masuk ke dalam Kerajaan-Nya Bdk. Mrk 4:33-34.. Lewat
perumpamaan Ia mengundang ke perjamuan Kerajaan-Nya Bdk. Mat 22:1-14.,
tetapi menuntut juga keputusan yang radikal. Untuk memperoleh Kerajaan
itu, orang harus melepaskan segala sesuatu Bdk. Mat 13:44-45.; kata-kata
hampa tidak mencukupi; perbuatan sangat dibutuhkan Bdk. Mat 21:28-32..
Perumpamaan perumpamaan itu seakan-akan menempatkan sebuah cermin di
depan manusia, dalamnya ia dapat mengerti: Apakah ia menerima kata-kata
itu sebagai tanah yang berbatu-batu atau sebagai tanah yang baik? Bdk.
Mat 13:3-9. Apa yang ia lakukan dengan talenta yang ia terima? Bdk. Mat
25:14-30. Yesus dan kehadiran Kerajaan di dunia adalah inti semua
perumpamaan. Orang harus masuk ke dalam Kerajaan, artinya harus menjadi
murid Kristus, untuk "mengetahui rahasia Kerajaan surga" (Mat 13:11).
Untuk mereka yang "ada di luar (Mrk 4:11), segala sesuatu tinggal
rahasia Bdk. Mat 13:10-15.. (Katekismus Gereja Katolik, 541)
Antifon Pembuka (Mrk 4:3.8)
Seorang penabur keluar menabur benih. Benih itu sebagian jatuh di tanah
yang baik, lalu tumbuh dengan suburnya dan menghasilkan buah.
Doa Pembuka
Allah Bapa Maha Penyayang, Engkau telah membangun dunia menjadi tempat
tinggal-Mu melalui Yesus Tuhan kami. Kami mohon, semoga Ia sebagai batu
sendi selalu menghimpun kami dan menjadikan kami umat kesayangan-Mu yang
mengenal Engkau. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang bersama dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (7:4-17)
"Aku akan membangkitkan keturunanmu dan Aku akan mengokohkan kerajaannya."
Waktu itu Raja Daud ingin mendirikan rumah bagi Tuhan. Maka datanglah
Tetapi pada sabda Tuhan kepada Natan, demikian: "Pergilah, katakanlah
kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Masakan engkau yang
mendirikan rumah bagi-Ku untuk Kudiami? Aku tidak pernah diam dalam
rumah sejak Aku menuntun orang Israel dari Mesir sampai hari ini, tetapi
Aku selalu mengembara dalam kemah sebagai kediaman. Selama Aku
mengembara bersama-sama seluruh orang Israel, pernahkah Aku mengucapkan
firman kepada salah seorang hakim orang Israel, yang Kuperintahkan
menggembalakan umat-Ku Israel, demikian: Mengapa kamu tidak mendirikan
bagi-Ku rumah dari kayu aras? Oleh sebab itu, beginilah kaukatakan
kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan semesta alam: Akulah yang
mengambil engkau dari padang, ketika menggiring kambing domba, untuk
menjadi raja atas umat-Ku Israel. Aku telah menyertai engkau di segala
tempat yang kaujalani dan telah melenyapkan segala musuhmu dari depanmu.
Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di
bumi. Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya,
sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan
dan tidak pula ditindas oleh orang-orang lalim seperti dahulu, sejak
Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel. Aku mengaruniakan
keamanan kepadamu dari pada semua musuhmu. Juga diberitahukan Tuhan
kepadamu: Tuhan akan memberikan keturunan kepadamu. Apabila umurmu sudah
genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek
moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak
kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan
mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta
kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan
menjadi anak-Ku. Apabila ia melakukan kesalahan, maka Aku akan menghukum
dia dengan rotan yang dipakai orang dan dengan pukulan yang diberikan
anak-anak manusia. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya,
seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, yang telah Kujauhkan dari
hadapanmu. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di
hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya." Tepat seperti
perkataan ini dan tepat seperti penglihatan ini Natan berbicara kepada
Daud.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Bagi dia Aku akan memelihara kasih setia-Ku untuk selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:4-5.27-28.29-30)
1. Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku
hendak bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak
cucumu untuk selama-lamanya dan membangun takhtamu turun temurun.
2. Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung
batu keselamatanku.” Aku pun akan mengangkat dia menjadi anak sulung,
menjadi Yang Tertinggi di antara raja-raja bumi.
3. Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia dan
perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh. Aku akan menjamin
kelestarian anak cucunya sepanjang masa dan takhtanya seumur langit.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Benih itu melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus akan hidup selamanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:1-20)
"Seorang penabur keluar untuk menabur."
Pada suatu hari Yesus mengajar di tepi danau Galilea. Maka datanglah
orang yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia terpaksa
naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh, lalu duduk di situ,
sedangkan semua orang banyak itu ada di darat, di tepi danau itu. Dan
Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka dalam bentuk perumpamaan.
Dalam ajaran-Nya itu Yesus berkata kepada mereka, "Dengarlah! Adalah
seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian
benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya
sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak
banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya
tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering
karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu
makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga benih
itu tidak berbuah. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh
dengan subur dan berbuah; hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada
yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat". Dan Yesus
bersabda lagi, "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia
mendengar!" Ketika Yesus sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua
belas murid menanyakan arti perumpamaan itu. Jawab-Nya, "Kepadamu telah
diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala
sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka
tidak menangkap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, biar
mereka jangan berbalik dan mendapat ampun". Lalu Yesus berkata kepada
mereka, "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian
bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? Penabur itu
menaburkan sabda. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat sabda itu
ditaburkan, ialah mereka yang mendengar sabda, lalu datanglah iblis dan
mengambil sabda yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang
ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar
sabda itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi sabda itu tidak
berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan
atau penganiayaan karena sabda itu, mereka segera murtad. Dan yang lain,
yang ditaburkan di tengah semak duri, ialah yang mendengar sabda itu,
tetapi sabda itu lalu dihimpit oleh kekuatiran dunia, tipu daya kekayaan
dan keinginan-keinginan akan hal yang lain sehingga sabda itu tidak
berbuah. Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang
yang mendengar dan menyambut sabda itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh
kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali
lipat".
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan Dengan berbagai cara Allah telah dan sedang berkarya dan bersabda kepada seluruh makhluk ciptaan-Nya, terutama kepada manusia, citra-Nya. Karya dan sabda-Nya itu mencapai puncak dan kesempurnaannya daiam karya dan sabda Tuhan Yesus Kristus, Putra-Nya sendiri. Di dalam diri Putra, Bapa hadir bersama Roh-Nya.
Sayang, ada yang menolak karya-karya dan sabda-sabda-Nya mentah-mentah, sehingga mereka tidak mendapatkan buah apapun dari karya dan sabda ilahi itu. Ada juga yang menerima-Nya setengah-setengah saja, sehingga mereka hanya mendapat buah sedikit saja dari karya-karya dan sabda-sabda-Nya. Syukurlah, ada juga yang menerimanya dengan sepenuh hati, sehingga mereka memperoleh buah yang berlimpah-ruah. Kondisi hati orang saat menanggapi sabda Allah itu seperti kondisi tanah ketika menyambut benih baik yang ditaburkan oleh petani. Tanah yang berbatu-batu tidak memungkinkan benih itu tetap hidup iaiu bertunas dan bertumbuh. Tanah yang dipenuhi semak-semak memang masih memungkinkan benih itu bertunas tetapi tunas itu segera mati karena “kalah bersaing” dengan semak-semak. Tanah yang subur memungkinkan benih itu bertunas, bertumbuh, dan akhirnya berbuah banyak. Namun, bagaimanapun juga sikap para tamu, perjamuan makan tersebut tidaklah sia-sia. Allah itu Maha Besar dan Mahakuasa. Karena itu, karya dan sabda-Nya pasti berhasil. Allah tidak dapat digagalkan oleh makhluk-makhluk ciptaan-Nya.
Contemplatio:
Bayangkanlah diri anda adalah seorang petani yang sedang menabur benih. Bagaimana perasaan anda kemudian, ketika anda melihat bahwa semua benih itu menumbuhkan tunas? Bagaimana perasaan anda ketika melihat ada tunas yang cepat mati? Oratio:
Ya Bapa, bantulah aku dengan rahmatMu, agar aku dapat menjadi lahan yang subur bagi benih itu, sehingga aku ikut menghasilkan buah banyak di dalam “kebun anggur”-Mu. Amin.. (APH/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2020)
Antifon Komuni (Lih. Mrk 8:15)
Berbahagialah orang yang menyambut Sabda Allah dalam hati yang tulus dan jujur dan menghasilkan buah dengan sabar.
Syalom aleikhem.
Betapa sering terdengar istilah “surga”, namun apa artinya menurut ajaran Katolik? Katekismus mengajarkan, surga adalah kehidupan (setelah kematian) yang sempurna; artinya tak ada cacat cela sedikit pun maupun kekurangan sekecil apapun.
Tak berhenti di situ, surga adalah kehidupan sempurna bersama Allah Tritunggal yang penuh cinta, bersama dengan Santa Perawan, para malaikat, dan para kudus. Surga adalah kehidupan dalam kebahagiaan tertinggi dan definitif. Bagaimana itu dibayangkan? Tak mudah, namun bayangkan kita bahagia tanpa jeda dan selama-lamanya, bahagia tanpa putus dan tanpa akhir.
Persis setelah orang meninggal dunia, ia langsung diadili dan mendapat keputusan final mengenai keadaan abadinya. Ada tiga keadaan: (1) langsung ke surga, kebahagiaan kekal; atau (2) ke surga melalui penyucian; atau (3) masuk ke pengutukan diri, yaitu neraka alias penderitaan abadi.
Orang yang mati dalam rahmat dan persahabatan dengan Allah dan suci sepenuhnya akan langsung masuk surga. Ketika seseorang meninggal dunia dan diadili dan kedapatan layak langsung masuk surga, ia masuk surga saat itu juga. Namun, sebelum kedatangan kedua Kristus pada akhir zaman, orang yang masuk surga berada di sana hanya dengan jiwa – badannya masih ada di dunia sebagai badan jasmani yang dapat rusak oleh penyebab alamiah.
Contoh: si A meninggal dunia. Jiwanya diadili dan kedapatan layak masuk surga. Maka, jiwanya langsung masuk surga, sementara badannya dikuburkan dan membusuk di dunia menanti kebangkitan badan pada akhir zaman untuk disatukan kembali dengan jiwanya.
Apakah itu berarti para kudus di surga kini berada di sana hanya dengan jiwa mereka? Ya, sampai saatnya hari kiamat, tubuh semua orang dibangkitkan, dan para kudus mendapatkan kembali tubuh mereka dalam tubuh rohani, begitu pula semua orang. Ada pengecualian dalam hal ini, yaitu Bunda Allah yang kini sudah di surga dengan jiwa dan raganya.
Surga Sepenuhnya
Apakah kini para kudus berada di surga yang belum sepenuhnya? Sudah sepenuhnya. Katekismus, mengutip pernyataan doktriner Sri Paus Benediktus XII sebagaimana dicatat dalam Denzinger no. 1000 dan dikutip dalam Lumen Gentium no. 49, mengajarkan bahwa jiwa para kudus yang kini berada di surga sudah melihat dan sungguh melihat hakikat ilahi dengan pandangan langsung dari muka ke muka tanpa pengantaraan makhluk apapun.
Artinya, kini, yaitu sebelum Pengadilan Terakhir, para kudus sudah benar-benar di surga, bukan setengah surga atau icip-icip surga. Bedanya, kini mereka di sana hanya dengan jiwanya, namun kelak setelah Pengadilan Terakhir dengan jiwa dan raganya sebagaimana telah terjadi pada diri Sang Theotokos.
Ringkas simpelnya, surga kini dan surga nanti setelah hari kiamat itu surga yang sama. Yang berbeda adalah para kudus kini di sana dengan jiwa saja, kelak setelah akhir zaman barulah dengan jiwa dan raga. Selebihnya, sama.
** Penjelasan atas Katekismus Gereja Katolik (KGK) No. 1023-1024
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati