| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Seri Katekismus: ROH KUDUS DALAM LITURGI

KATKIT (Katekese Sedikit) No. 339

Seri Katekismus
ROH KUDUS DALAM LITURGI

Syalom aleikhem.
Dalam liturgi suci, Roh Kudus membentuk iman umat Allah. Kalau di dalam hati umat tumbuh iman, jawaban atas wahyu ilahi, maka liturgi menjadi karya bersama Roh Kudus dan Gereja. Roh Kudus mengingatkan umat akan Kristus, Tuhan. Sebagai roh pemersatu, Roh Kudus menyatukan Gereja dengan Kristus.

Pralambang

Dalam beberapa hal, liturgi Gereja mempertahankan unsur-unsur ibadat Perjanjian Lama (PL) dan menerimanya sebagai miliknya. Apa sajakah? Pertama-tama, pembacaan kitab-kitab PL; kedua, mazmur; ketiga, kenangan akan berbagai peristiwa dalam PL yang terpenuhi dalam diri Kristus: janji dan perjanjian, exodus dan Paskah, kerajaan dan kanisah, pembuangan dan kedatangan kembali.

Gereja yakin akan adanya keserasian antara PL dan Perjanjian Baru (PB). Dalam liturgi, disingkapkan apa yang selama ini tersembunyi dalam PL, yaitu pralambang-pralambang yang dalam arti tertentu menubuatkan pemenuhannya dalam PB.

Contoh: air bah zaman Nuh mempralambangkan keselamatan oleh pembaptisan, demikian pula awan dan penyeberangan Laut Merah; air dari cadas adalah pralambang anugerah-anugerah rohani Kristus; manna di gurun menunjuk pada Ekaristi, roti sejati dari surga.

Selayaknya, umat mempersiapkan diri untuk bertemu Tuhan dalam liturgi. Persiapan hati adalah karya bersama antara Roh Kudus dan umat Allah. Rahmat Roh Kudus membantu umat agar bangkit imannya, melakukan pertobatan, dan menjalankan kehendak Bapa. Jika diikuti dengan sikap yang tepat, liturgi akan menghasilan buah-buah yang baik untuk kehidupan.

Anamnesis & Epiklesis

Alkitab sangat penting dalam liturgi. Roh Kudus memberikan pengertian rohani mengenai Sabda Allah kepada umat, baik pembaca maupun pendengar.

Anamnesis (kenangan) juga unsur penting dalam liturgi. Roh Kudus mengingatkan umat akan segala sesuatu yang Kristus lakukan untuk kita. Secara umum, liturgi Gereja adalah tindakan mengenangkan karya-karya agung Allah.

Namun, liturgi Gereja tak hanya mengenang, melainkan sekaligus menghadirkan secara nyata apa yang ditandakan. Contohnya, Tubuh Kristus benar-benar hadir nyata dalam kehadiran sejati. Itu terjadi berkat adanya epiklesis, yaitu doa permohonan imam kepada Bapa agar mengutus Roh Kudus sehingga bahan persembahan, roti dan anggur, menjadi Tubuh dan Darah Kristus.

Anamnesis dan epiklesis adalah jantung setiap perayaan sakramental, terutama Sakramen Ekaristi. Sederhananya, dalam liturgi, karya-karya agung Allah dikenangkan sekaligus dihadirkan secara nyata. Itulah anamnesis dan epiklesis.

Kehadiran nyata tak selalu mudah dipercaya lewat indra. Dalam pada ini, pernyataan Santo Yohanes dari Damaskus cocok dikutip untuk meneguhkan iman kita: “Engkau bertanya: Bagaimana roti menjadi Tubuh Kristus dan anggur menjadi Darah Kristus. Maka, Kukatakan kepadamu: Roh Kudus datang melakukan hal yang melampaui setiap kata dan setiap pikiran.”

** Ringkasan atas Katekismus Gereja Katolik No. 1091-1109

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Seri Alkitab INJIL MARKUS 7:1-2

KATKIT (Katekese Sedikit) No. 338

Seri Alkitab
INJIL MARKUS 7:1-2


Mrk. 7:1
Pada suatu kali serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus.

Et conveniunt ad eum pharisaei et quidam de scribis venientes ab Hierosolymis;

Syalom aleikhem.
Kisah dalam bab ini beda latar dengan bab sebelumnya. Ungkapan “pada suatu kali” menyajikan babak baru dalam cerita. Selang waktu antara kejadian Tuhan berjalan di atas air dan kejadian pada ayat ini tak diketahui. Tempat pun tak terang di mana. Namun, mengingat Injil tak beri keterangan tambahan, agaknya peristiwa berlangsung di Genesaret, setidaknya di sekitar Danau Galilea.

Mengenai Farisi dan ahli Taurat sudah dijelaskan pada 2:16. Ayat 1 ini menjelaskan, dua golongan datang dari kota Yerusalem. Artinya, tempat tinggal dan/atau tempat tugas orang-orang itu di Yerusalem. Mereka bukan orang Galilea.

Jarak Yerusalem ke Genesaret sekitar 120-an km, jarak yang mirip-mirip Semarang ke Yogyakarta. Masa itu, jarak sekian bukan jarak dekat. Alat angkut masih sederhana, bahkan kebanyakan orang jalan kaki saja. Jalanan buruk dan tak aman karena perampok. Terkait fakta itu, para Farisi dan ahli Taurat tersebut sungguh niat menemui Tuhan di wilayah utara – nota: Yerusalem ada di wilayah selatan.

Catatan sekelumit terkait wilayah orang Yahudi zaman itu. Wilayah orang Yahudi terbentang memanjang dari utara ke selatan, terbagi menjadi tiga bagian: utara adalah Galilea, tengah Samaria, selatan Yudea.

Mrk. 7:2
Mereka melihat, bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh.

et cum vidissent quosdam ex discipulis eius communibus manibus, id est non lotis, manducare panes

Mereka pada awal ayat adalah kaum Farisi dan ahli Taurat. Ketika mereka menemui Tuhan, beberapa murid-Nya sedang makan. Tentu mereka melihat bagaimana murid-murid makan. Najis artinya ‘tidak bersih; kotor; keadaan tercemar’ ditinjau dari sisi aturan agama Yahudi. Tersirat, murid-murid telah melanggar aturan agama.

Tangan tak dibasuh sebelum makan adalah najis, keterangan ayat ini. Bunyi ayat memberi alusi bahwa menurut aturan agama waktu itu, orang Yahudi harus membasuh tangan dengan cara (ritual) tertentu sebelum makan. Membasuh tangan yang dimaksud bukan demi alasan kebersihan, melainkan alasan keagamaan. Ada seperangkat hukum agama yang harus dipatuhi.

Jangan salah paham serta mengira para murid tak tahu kebersihan. Tak demikian. Yang terjadi adalah para murid tak menunaikan aturan agama dalam hal membasuh tangan sebelum makan. Yang dilanggar bukan soal higienis, tapi soal religius.

Melihat data di atas, ayat ini dapat diparafrasakan demikian: Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu melihat para murid Yesus makan tanpa membasuh tangan sebelumnya menurut aturan agama Yahudi; jadi, para murid makan secara najis.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Rabu, 26 Februari 2020 Hari Rabu Abu

Rabu, 26 Februari 2020
Hari Rabu Abu - Hari Puasa dan Pantang
     
“Puasa rohani dan suci ini, sebaiknya kita kaitkan dengan pemberian sedekah, yang meliputi berbagai macam perbuatan kasih yang terpuji.” (St. Leo Agung)
 
Antifon Pembuka (Keb 11:24.25.27)
  
Engkau mengasihi segala yang ada, ya Tuhan, dan tidak membenci apa pun yang telah Kauciptakan. Engkau tidak lagi memperhitungkan dosa manusia apabila mereka bertobat. Engkau berbelas kasih kepada mereka sebab Engkaulah Tuhan, Allah kami.
  
Miseris omnium, Domine, et nihil odisti eorum quæ fecisti, dissimulans peccata hominum propter pænitentiam, et parcens illis: quia tu es Dominus Deus noster.
  
(Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 57)

Doa Pembuka

Ya Allah, bantulah kami umat kristiani untuk memulai puasa suci ini. Semoga dengan pengendalian diri, kami memperoleh kekuatan untuk mengalahkan kelesuan rohani. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Nubuat Yoel (2:12-18)
   
"Sekarang juga, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh."
     
“Sekarang,” beginilah sabda Tuhan, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan mengaduh.” Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya. Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, lalu meninggalkan berkat menjadi kurban sajian dan kurban curahan bagi Tuhan, Allahmu. Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang lanjut usia, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah pengantin laki-laki keluar dari kamarnya, dan pengantin perempuan dari kamar tidurnya. Baiklah para imam, pelayan-pelayan Tuhan, menangis di antara balai depan mezbah, dan berkata, “Sayangilah, ya Tuhan, umat-Mu, dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka. Mengapa orang berkata di antara bangsa-bangsa: “Di mana Allah mereka?” Maka Tuhan menjadi cemburu karena tanah-Nya dan menaruh belas kasihan kepada umat-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
    
       

Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 813
Ref. Mohon ampun kami orang berdosa.
Ayat. (Mzm 51:3-6a.12-14-17; Ul: 3a)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu, hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam diriku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil Roh-Mu yang kudus dari padaku!
4. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu!

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (5:20 - 6:2)
  
"Berilah dirimu didamaikan dengan Allah, sesungguhnya hari ini adalah hari penyelamatan."
   
Saudara-saudara, kami ini adalah utusan-utusan Kristus; seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami. Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: Berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Kristus yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. Sebab teman-teman sekerja, kami menasihati kamu supaya kamu jangan membuat sia-sia kasih karunia Allah yang telah kamu terima. Sebab Allah berfirman, “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” Camkanlah, saat inilah saat perkenanan itu; hari inilah hari penyelamatan itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
   
    

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Mzm 95:8ab)
Jangan kautegarkan hatimu; dengarkanlah suara Tuhan pada hari ini.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:1-6.16-18)
  
"Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan mengganjar engkau."
  
Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat. Karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di surga. Jadi, apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong supaya dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri di rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya’. Tetapi jika engkau berdoa masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Dan apabila kamu berpuasa janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya’. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

 
Renungan

        
Kita bersama-sama merayakan hari Rabu Abu yang menandai kita memasuki Masa Prapaskah, Pada hari ini, dahi kita diolesi dengan abu. Hal ini menyatakan bahwa kita adalah manusia rapuh, yang mudah jatuh ke dalam dosa. Oleh karena itu, kita perlu ditebus oleh belas kasih Allah agar kita mengalami keselamatan;

Kita menanggapi belas kasih Allah dengan menjalankan sikap tobat. Nabi Yoel berseru, “Berbaliklah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, den an menangis, dan dengan mengaduh. Koyaklah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu sebab Ia penyayang, panjang sabar, dan berlimpah kasih setia” (Y 1. 2:12-13).

Pewartaan Nabi Yoel akan pertobatan dilanjutkan oleh Kristus. Kristus menyatakan, “Jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu, apabila engkau berpuasa minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supayajangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu” (Mat. 6:3-5). Kristus menghendaki pertobatan yang kita jalani untuk dan hanya bagi Allah, bukan agar dilihat dan dikagumi manusia.

Oleh karena itu, Rasul Paulus mengingatkan kita, agar kita jangan menyianyiakan kasih karunia Allah yang telah kita terima. Kita dapat mensyukuri hidup kita, mensyukuri diri kita, mensyukuri segala yang boleh kita alami dan tidak menjadikan semuanya sia-sia. Karena, kita mau mengarahkan seluruh diri kita pada belas kasih Allah yang menyelamatkan kita.
(FH/INSPIRASI BATIN 2020)
  
Antifon Pembagian Abu (Bdk. Yl 2:13)

Marilah kita mengenakan karung dan menaburi kepala dengan abu. Marilah kita berpuasa dan meratap di hadapan Tuhan, karena Allah kita penuh belas kasihan; Ia akan mengampuni dosa-dosa kita.
 
Immutemur habitu, in cinere et cilicio: ieiunemus, et ploremus ante Dominum: quia multum misericors est dimittere peccata nostra Deus noster.

atau (Bdk. Yl. 2:17; Est 4:17)

Di balai depan dan altar para imam meratap dan berkata: Sayangilah, ya Tuhan, sayangilah umat-Mu, janganlah Engkau bungkam mulut orang yang memuji-Mu.

Iuxta vestibulum et altare plorabunt sacerdotes et levitæ ministri Domini, et dicent: Parce Domine, parce populo tuo: et ne dissipes pra calmantium ad te, Domine.

atau (Mzm 51:3)

Tuhan, hapuslah kesalahanku

(Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 51)

Antifon Persiapan Persembahan (Mzm 30:2-3)

Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak memberi musuh-musuhku bersukacita atas aku. Tuhan, Allahku, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku.
  
Exaltabo te Domine, quoniam suscepisti me, nec delectasti inimicos meos super me: Domine clamavi ad te, et sanasti me.

(Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 30)

Antifon Komuni (Mzm 1:2-3)

Siapa saja yang merenungkan hukum Tuhan siang malam, akan menghasilkan buah pada waktunya.

Qui meditabitur in lege Domini die ac nocte, dabit fructum suum in tempore suo.

Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 1:1,2,3ab,3cd,4,5,6 atau Mazmur 60
      
 
 
    
Rabu Abu harus dijalani sebagai hari tobat dalam seluruh Gereja dengan pantang dan puasa. (Kongregasi Ibadat Ilahi, Perayaan Paskah dan Persiapannya, 16 Januari 1988, No. 22)

Selasa, 25 Februari 2020 Hari Biasa Pekan VII

Selasa, 25 Februari 2020
Hari Biasa Pekan VII
  
“Setiap kelahiran harus berakhir dengan kematian” (St. Gregorius dari Nyssa)
  
Antifon Pembuka (Mzm 55:23)
  
Serahkanlah bebanmu kepada Tuhan, maka Ia akan menopang Engkau. Tidak untuk selamanya dibiarkan-Nya orang benar goyah.
 
Doa Pembuka
 
Allah Bapa Yang Mahakuasa, kasih karunia-Mu memberikan kekuatan dalam hidup kami. Utuslah Roh Kudus-Mu mendampingi kami sehingga kami terbebas dari hawa nafsu duniawi dan menjadi pribadi yang rendah hati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.
  
Yakobus menegur doa yang dipanjatkan untuk memenuhi hawa nafsu. Doa semacam itu lahir dari sikap congkak. Sikap rendah hati lahir dari kesadaran akan kemalangan, dukacita, dan ratapan akan dosa-dosa kita. Sikap rendah hati melumpuhkan kuasa iblis. Maka, jadilah rendah hati!
   
Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (4:1-10)
  
"Kalian berdoa, tetapi tidak menerima apa-apa, karena kalian salah berdoa." 
      
Saudara-saudara terkasih, dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah. Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata: "Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!" Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati! Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita. Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Serahkanlah bebanmu kepada Tuhan, maka Ia akan menopang Engkau.
Ayat. (Mzm 55:7-11a.23)
1. Pikirku, "Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat tenang; aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun.
2. Aku akan segera mencari tempat perlindungan terhadap angin ribut dan badai." Bingungkanlah mereka, ya Tuhan, kacaukanlah perkataan mereka.
3. Sebab aku melihat kekerasan dan perbantahan di dalam kota! Siang malam mereka mengelilingi kota itu, berjalan di atas tembok-temboknya.
4. Serahkanlah bebanmu kepada Tuhan, maka Ia akan menopang engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang itu goyah.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (bdk Gal. 6:14)
Tiada yang kubanggakan, selain salib Tuhan. Karenanya dunia tersalib bagiku dan aku bagi dunia.
 
Ketika Yesus berbicara tentang penderitaan, para murid-Nya enggan untuk mengerti (ayat 32). Mereka lebih tertarik membicarakan jabatan tertinggi. Mereka belum menyadari bahwa hakikat jabatan adalah pelayanan. Pelayanan yang murni tampak pada sikap menerima dengan penuh kasih orang-orang yang tak diperhitungkan, seperti anak kecil.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (9:30-37) 
  
"Barangsiapa ingin menjadi yang pertama, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya." 
    
Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya melintasi Galilea. Yesus tidak mau hal itu diketahui orang, sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka, "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia. Tetapi tiga hari setelah dibunuh, Ia akan bangkit." Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada Yesus. Kemudian Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum. Ketika sudah berada di rumah Yesus bertanya kepada para murid itu, "Apa yang kalian perbincangkan tadi di jalan?" Tetapi mereka diam saja, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka. Lalu Yesus duduk dan memanggil keduabelas murid itu. Kata-Nya kepada mereka, "Jika seorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan menjadi pelayan semuanya." Yesus lalu memanggil seorang anak kecil ke tengah-tengah mereka. Kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka, "Barangsiapa menerima seorang anak seperti ini demi nama-Ku, dia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, sebenarnya bukan Aku yang mereka terima, melainkan Dia yang mengutus Aku."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Yesus menyampaikan kepada para murid-Nya apa yang akan menimpa diri-Nya. Dia akan menderita, wafat di kayu salib, tetapi akan bangkit kembali. Inilah hidup Yesus. Ia menjadi pemimpin yang melayani, yang berkorban untuk orang lain. Kita sebagai murid-murid-Nya dipanggil untuk memiliki semangat yang sama: menjadi terdahulu, dengan menjadi terakhir dan pelayan bagi semuanya.

Antifon Komuni (Sirakh 2:11)
 
Sungguh, Tuhan itu Pengasih dan Penyayang. Ia mengampuni dosa dan menyelamatkan dalam kemalangan.  

 
 
 Doa Malam

Tuhan Yesus, terimalah segala usaha dan karyaku hari ini dalam menerima Engkau pada diri setiap orang. Ampunilah kesalahanku karena sikap dan tutur kata yang kurang berkenan kepada-Mu. Terlebih ampunilah aku dari sikap angkuh dan dari pelayanan yang tidak dengan sepenuh hati dan cinta yang besar. Jagalah aku dalam istirahat sepanjang malam ini dan hantarlah aku kepada hari baru dan semangat baru dalam melayani sesama. Amin.

  RUAH

Seri Liturgi: ALASAN LAIN BERSYUKUR

KATKIT (Katekese Sedikit) No. 337

Seri Liturgi
ALASAN LAIN BERSYUKUR

Syalom aleikhem.
Alasan utama bersyukur dalam Ekaristi: karena Allah memberi kita Tuhan Yesus Kristus, anugerah terbesar Allah bagi umat manusia sebagaimana ternyata dalam Yoh. 3:16: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, ….”

Bersyukurkah anda mengenai itu? Bahwa anda mengenal Kristus, beriman kepada-Nya, diselamatkan oleh-Nya, diampuni oleh-Nya, menyantap Tubuh-Nya, dsb. Pernah? Sering? Jarang? Kurang?

Alasan lain bersyukur dalam Ekaristi adalah ciptaan. Kita bersyukur atas segala ciptaan yang memungkinkan kita hidup di bumi ini. Ada udara, air, tanah, api, tanaman, binatang, dsb. Semuanya menopang hidup kita. Semuanya, sejauh kita geluti, pun memperkenalkan Sang Pencipta kepada kita meski secara samar.

Manusia adalah mahkota, paling luhur di antara segala ciptaan. Kita bersyukur karena Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya. Pernahkah anda bersyukur bahwa anda manusia?

Di antara bangsa-bangsa manusia, ada satu bangsa yang sudah lebih dulu mengenal Allah, yaitu bangsa Israel, umat Perjanjian Lama. Kita bersyukur sebab mereka mempersiapkan kedatangan Sang Mesias. Selanjutnya, umat Perjanjian Baru terbentuk, yaitu Gereja. Jadi, kita bersyukur atas Gereja Kristus. Darinya anda mengenal Sang Kristus.

Dalam Ekaristi, kita bersyukur atas semua itu, kita bersyukur kepada Allah atas nama dan untuk segenap ciptaan. Sudahkah bersyukur?

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Senin, 24 Februari 2020 Hari Biasa Pekan VII

Senin, 24 Februari 2020
Hari Biasa Pekan VII

“Orang yang mengarahkan matanya kepada Kristus untuk merendahkan diri, tidak mungkin tinggal dalam kesia-siaan” (St. Gregorius dari Nyssa)

Antifon Pembuka (Mzm 19:15)
 
Semoga Engkau berkenan akan ucapan mulutku, dan akan renungan hatiku di hadapan-Mu, ya Tuhan, gunung batu dan penebusku.
 
Doa Pembuka
 
Allah Bapa yang Mahabijaksana, ajarilah kami dengan hikmat-Mu agar dalam cara hidup kami bersama dengan orang lain tidak mementingkan diri sendiri, iri hati dan memegahkan diri. Sebaliknya, dengan penuh kasih kami menyatakan kebenaran yang berbuah dalam hidup rukun dan damai. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 
Santo Yakobus yang lembut hati itu mengatakan bahwa hikmat lahir dari sikap lemah-lembut. Hikmat sekualitas itu menentang sikap iri hati dan egois yang menjadi sumber kekacauan. Buah-buah hikmat adalah murni, damai, ramah, taat, penuh belas kasih, baik; tidak memihak dan tidak munafik.
 
Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (3:13-18)
  
"Jika kalian puas dalam hati, janganlah membanggakan diri." 
   
Saudara-saudara terkasih, siapakah di antara kalian yang bijak dan berbudi? Baiklah ia menyatakan perbuatannya dengan cara hidup yang baik dan lewat hikmat yang lahir dari kelemah-lembutan. Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran! Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia dan dari setan-setan. Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri, di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Tetapi hikmat yang dari atas itu pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buahan yang baik; tidak memihak dan tidak munafik. Dan buah yang terdiri dari kebenaran itu ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8.9.10.15)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Mudah-mudahan Engkau sudi mendengarkan ucapan mulutku, dan berkenan akan renungan hatiku, ya Tuhan, Gunung Batu dan Penebusku!

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, allleluya. Alleluya, alleluya.
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2Tim 1:10b)
Yesus Kristus, Penebus kita, telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.
 
Para murid gagal mengusir setan, karena tidak berdoa (bdk. ay. 29). Perintah Yesus adalah sabda Allah, maka selalu menjadi suatu doa. Hari ini, Yesus ingin menunjukkan kekuatan doa yang lahir dari iman (bdk. Yak 5:15-16). Doa yang lahir dari iman itu kuat, sekokoh Sabda Allah.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (9:14-29)
  
"Aku percaya, ya Tuhan! Tolonglah aku yang kurang percaya ini!" 
  
Pada suatu hari Yesus bersama Petrus, Yakobus dan Yohanes, turun dari gunung, lalu kembali pada murid-murid lain. Mereka melihat orang banyak mengerumuni para murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka. Ketika melihat Yesus, orang banyak itu tercengang-cengang semua, dan bergegas menyambut Dia. Yesus lalu bertanya kepada mereka, “Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?” Kata seorang dari orang banyak itu, “Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu karena ia kerasukan roh yang membisukan dia. Setiap kali roh itu menyerang, anakku dibantingnya ke tanah. Lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan, dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah minta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat.” Maka kata Yesus kepada mereka, “Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu?” Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!” Lalu mereka membawanya kepada Yesus. Dan ketika roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya; dan anak itu terpelanting di tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa. Kemudian Yesus bertanya kepada ayah anak itu, “Sudah berapa lama ia mengalami ini?” Jawabnya, “Sejak masa kecilnya! Seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api atau pun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu, jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami.” Jawab Yesus, “Katamu, ‘jika Engkau dapat?’ Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” Segera ayah anak itu berteriak, “Aku percaya! Tolonglah aku yang kurang percaya ini!” Ketika melihat makin banyak orang yang datang berkerumun, Yesus menegur roh jahat itu dengan keras, kata-Nya, “Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau: Keluarlah dari anak ini, dan jangan memasukinya lagi!” Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncangkan anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang mengatakan, “Ia sudah mati.” Tetapi Yesus memegang tangannya dan membangunkannya, lalu ia bangkit berdiri. Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka, “Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?” Jawab Yesus, “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan

 
Seorang ayah meminta Yesus untuk mengusir roh jahat dari anaknya. Ayah itu meminta dengan penuh keyakinan yang besar dan iman yang mendalam. Itulah sebabnya, Yesus mengusir roh jahat itu keluar dari diri anak itu. Yesus juga mengajarkan kepada murid-Nya betapa pentingnya doa sebelum bertindak. Yesus bersabda, "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa." Doa adalah bahasa atau ungkapan iman kita akan kuasa Allah yang menyelamatkan kita. 
 
Antifon Komuni (Mrk 9:23.24)
 
"Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya." "Aku percaya! Tolonglah aku yang kurang percaya ini!"  
 
  
 
RUAH

Seri Katekismus BAPA & KRISTUS DALAM LITURGI

KATKIT (Katekese Sedikit) No. 336

Seri Katekismus
BAPA & KRISTUS DALAM LITURGI

Syalom aleikhem.
Seluruh karya Allah adalah berkat, dari awal mula hingga akhir zaman. Berkat-berkat ilahi tampak dalam peristiwa-peristiwa yang menyelamatkan sebagaimana dikisahkan dalam Perjanjian Lama (PL). Aneka perayaan dalam PL mengingatkan umat akan berkat-berkat ilahi.

Bapa: Asal & Tujuan

Dalam liturgi Gereja, berkat Allah dinyatakan dan diberikan secara sempurna: Allah Bapa diakui dan disembah sebagai asal dan tujuan segala berkat. Simpelnya, dalam liturgi, umat mengakui bahwa Allah adalah Sang Bapa dan menyembah-Nya. Selanjutnya, dalam liturgi pula, Allah memberi umat-Nya berkat-berkat, lalu oleh umat, berkat-berkat itu dipersembahkan kembali kepada Allah.

Di satu pihak, Gereja bersyukur kepada Bapa atas segala karunia-Nya; di lain pihak, Gereja mempersembahkan anugerah-anugerah kepada Bapa. Apa-apa yang telah diterima lebih dulu dari Bapa, disyukuri, lalu dipersembahkan kembali kepada-Nya agar berdaya guna dalam hidup umat.

Berkat berasal dari Bapa, dan dikembalikan kepada Bapa, namun demi kepentingan umat manusia. Itulah yang terjadi dalam liturgi.

Karya Kristus

Pada jaman now, Sang Kristus bertindak melalui sakramen-sakramen yang Beliau tetapkan sebagai sarana untuk membagi-bagikan rahmat-Nya. Mudahnya, “alat” yang dibuat oleh Kristus untuk memberikan rahmat-Nya bagi umat manusia adalah sakramen-sakramen. Melalui tanda-tanda jasmaniah: perkataan dan perbuatan, rahmat Kristus dicurahkan bagi kita.

Misteri Paskah Kristus telah terjadi pada masa lampau, kira-kira dua ribu tahun lalu. Apakah itu usang dan tinggal jadi memori saja? Tidak. Misteri Paskah dihadirkan kembali dalam setiap liturgi. Gampangnya, Tubuh Kristus yang sama yang diberikan kepada Para Rasul dua ribu tahun lalu juga diberikan kepada kita kini.

Mengapa bisa? Sebab, Kristus telah memberikan Roh Kudus kepada Para Rasul, dan dengan itu, Beliau memberi mereka wewenang pengudusan. Selanjutnya, wewenang pengudusan diserahkan oleh Para Rasul kepada para pengganti rasul. Ini disebut suksesi apostolik (penerusan kerasulan).

Simpelnya, wewenang melaksanakan sakramen-sakramen dimiliki oleh Kristus, lalu diberikan kepada Para Rasul, lalu diberikan kepada para pengganti rasul… terus… hingga akhir zaman. Penyerahan wewenang dilakukan melalui Sakramen Tahbisan. Maka, ada kaitan sangat erat antara Sakramen Tahbisan dan kehidupan liturgi Gereja. Hanya dengan adanya Sakramen Tahbisan, kelangsungan liturgi Gereja terjamin sampai akhir masa.

Jadi, liturgi adalah karya Kristus yang pada zaman ini dipercayakan (dilaksanakan) oleh umat-Nya yang ditetapkan melalui Tahbisan Suci. Untuk melaksanakan karya sebesar itu, terutama karya liturgis, Kristus senantiasa mendampingi Gereja-Nya. Beliau hadir dalam Kurban Misa: dalam diri pelayan (imam) dan terutama dalam dua rupa Ekaristi (Hosti & Anggur Suci).

Sederhananya, yang memimpin setiap Misa adalah Kristus, yang membaptis setiap umat juga Beliau, yang bersabda pun Beliau, dsb.

** Ringkasan atas Katekismus Gereja Katolik No. 1076-1090

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy