| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 03 Maret 2020 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Selasa, 03 Maret 2020
Hari Biasa Pekan I Prapaskah
      

“Semoga masa Prapaskah bagi setiap orang Kristen menjadi masa ketika pengalaman akan kasih Allah yang diberikan kepada kita dalam Kristus diperbarui, kasih yang harus kita berikan kembali kepada sesama kita setiap hari, khususnya bagi mereka yang paling menderita dan membutuhkan kasih.” — Paus Benediktus XVI
       
Antifon Pembuka (Mzm 90 (89):1-2)

Tuhan, Engkaulah pelindung kami turun-menurun. Dari awal mula sampai akhirat, Engkau mendampingi kami.

O Lord, you have been our refuge, from generation to generation; from age to age, you are.


Doa Pembuka


Allah Bapa, kerinduan kami, pandanglah umat-Mu ini. Semoga dalam menjalani masa tobat, hati kami selalu bergembira karena rindu akan Dikau. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
    
Bacaan dari Kitab Yesaya (55:10-11)
  
  
"Firman-Ku akan melaksanakan apa yang Kukehendaki."
  
Beginilah firman Tuhan, “Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih pada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman yang keluar dari mulut-Ku: Ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan melepaskan orang benar dari segala kesesakannya.
Ayat. (Mzm 34:4-5.6-7.16-17.18-19; R:18b)
1. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
2. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru-seru, dan Tuhan mendengarkan: Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
3. Mata Tuhan tertuju pada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong: wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi.
4. Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan: dari segala kesesakannya mereka ia lepaskan. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.   
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:7-15)
  
"Yesus mengajar murid-murid-Nya berdoa."
  
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Dalam doamu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doa mereka dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya Karena itu berdoalah begini, “Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu. Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami atas kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Amin.” Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan

 


Doa, puasa dan sedekah dipandang orang Yahudi sebagai 3 keutamaan hidup, sebagai 3 kartu identitas bagi seorang suci, saleh, hebat. Sayangnya, ada salah kaprah, ada mal-praktek. Orang memperbanyak doa agar dipuji orang; yang lain berpuasa agar dikagumi dan dihormati orang maka sengaja ditunjukkan di muka umum; orang memberi sedekah sebagai sebuah show kebajikan, sebuah pencarian pujian, sebuah tebar pesona.

Yesus menunjukkan inti doa sebagai sebuah relasi cinta anak dan Bapa; sebuah pengakuan atas panggilan memuliakan Bapa, menghadirkan kerajaan-Nya dan melaksanakan kehendak-Nya; sebuah panggilan untuk hidup dalam kasih, bebas lepas dari dosa dan kejahatan serta upaya waspada agar tak jatuh dalam cobaan.

Ada orang mengatakan bahwa doa gereja katolik itu bertele-tele, seperti doa Salam Maria yang diulang-ulang, doa litani, doa novena. Bukan itu yang dimaksudkan berteIe-tele, sebab Yesus juga 3 kali berdoa mengulangi permohonan yang sama di taman Zaitun. Yang berteIe-tele adalah doa yang penuh permainan kata-kata, diuIang-ulanai tanpa makna. lebih mementingkan umbaran rentetan kata-kata manis, tetapi tanpa isi dan tanpa penpwaan, tanpa makna. 


Antifon Komuni (Mzm 4:2)

Ketika aku berseru kepada-mu, Engkau mendengarkan daku, ya Allah yang Mahaadil, Engkau membebaskan daku dari deritaku. Kasihanilah aku, ya Tuhan, dan kabulkanlah doaku.

When I called, the God of justice gave me answer; from anguish you released me; have mercy, O Lord, and hear my prayer!
 

“Kita akan lebih mudah menerima apa yang kita minta, apabila kita berdoa dalam nama Kristus” (St. Agustinus)
 
  
 
Doa Malam

Bapa yang Mahakudus, syukur kepada-Mu, atas Putra-Mu yang telah mengajari kami bagaimana berdoa yang benar. Semoga doa luhur ini kami hayati dan jabarkan dalam aneka kegiatan kami setiap hari. Lindungilah kami dalam istirahat malam ini ya Bapa, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

TP / RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2020

Senin, 02 Maret 2020 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Senin, 02 Maret 2020
Hari Biasa Pekan I Prapaskah
  
”Sementara orang lain menderita kekurangan, janganlah kita bekerja untuk menimbun dan menumpuk harta.” (St. Gregorius dari Nazianze)
 

Antifon Pembuka (Mzm 123 (122) :2-3)

Sebagaimana mata seorang hamba tertuju kepada tuannya, demikian pula mata kita terarah kepada Allah, agar Ia mengasihi kita. Sayangilah kami, ya Tuhan, sayangilah kami.

Like the eyes of slaves on the hand of their lords, so our eyes are on the Lord our God, till he show us his mercy. Have mercy on us, Lord, have mercy.

Doa Pembuka

Allah Bapa Penyelamat orang berdosa, bukalah hati kami untuk menerima ajaran-Mu. Semoga kami bertobat dari dosa dan memperoleh manfaat dari matiraga kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
  
Bacaan dari Kitab Imamat (19:1-2.11-18)
   
"Engkau harus mengadili sesamamu dengan kebenaran."
      
Tuhan berfirman kepada Musa, “Berbicaralah kepada segenap jemaat Israel, dan katakan kepada mereka: Kuduskanlah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu, kudus. Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah berdusta seorang kepada sesamanya. Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah Tuhan. Janganlah engkau memeras sesamamu manusia, dan janganlah merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya. Janganlah kaukutuki orang tuli, dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan; engkau harus takut akan Allahmu; Akulah Tuhan. Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah membela orang kecil secara tidak wajar, dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili sesamamu dengan kebenaran.Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah Tuhan. Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hati, tetapi engkau harus berterus terang menegur sesamamu, dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia. Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8.9.10.15; R: Yoh. 6:64b)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati, perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Mudah-mudahan Engkau sudi mendengarkan ucapan mulutku dan berkenan akan renungan hatiku, ya Tuhan, Gunung Batu dan penebusku.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (2Kor 6:2b)
Waktu ini adalah waktu perkenanan, hari ini adalah hari penyelamatan!
         
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (25:31-46)
 
"Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."
  
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan dan semua malaikat datang bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya, dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing; Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya, dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Lalu Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Maka Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Dan ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal, yang telah disediakan untuk iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. Lalu mereka pun akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar masuk ke dalam hidup yang kekal.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
    
  
Renungan

 


Kepada seorang gembala di Holy Land, saya pernah bertanya mengapa kambing dan domba bisa gabung bersama di siang hari tetapi harus dipisahkan di malam hari. Oh, katanya, kambing itu tidak tahan hujan dan dingin, mereka juga ibarat manusia temperamentat, sementara domba binatang yang lebih halus dan tanpa kekerasan. Bayangkan jika mereka gabung di satu kandang: sepanjang malam akan menjadi neraka. Bukan main, hebatnya perumpamaan Yesus tentang pemisahan manusia yang baik dan jahat di akhir hari kehidupan.

Enyahlah dari pada-Ku, hai kamu yang terkutuk. Sebaliknya berbahagialah kamu yang melakukan kehendak BapaKu, masuklah bersama-Ku! Dasar pemisahan itu terletak pada sikap harian manusia : hidup dalam kasih kepada Tuhan dan sesama atau hidup dalam ketidakpedulian, tanpa belarasa, tanpa kasih sayang; hidup dalam egoisme, dalam kekerasan dan seenak temperamen dan dorongan manusiawi. Tuhan berkenan pada orang yang berkasih sayang, berbelas kasih kepada mereka yang kecil, malang, menderita. Itu kamu buat bagi-Ku, kata-Nya. Belas kasih, kemurahan, kebaikan sangat berkenan pada Tuhan. Itulah pintu masuk menuju kawanan domba abadi. (TP/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2020)

Antifon Komuni (Mat 25:40, 34)

Sungguh, Aku bersabda kepadamu: Apa pun yang kamu lakukan bagi saudara-Ku yang terhina sekali pun, itu kamu lakukan bagi-Ku. Datanglah kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, dan milikilah kerajaan yang tersedia bagimu sejak dunia dijadikan.

Amen, I say to you: Whatever you did for one of the least of my brethren, you did it for me, says the Lord. Come, you blessed of my Father, receive the kingdom prepared for you from the foundation of the world.
 
Doa Malam
 
Ya Allah, segala puji dan syukur kami haturkan kepada-Mu atas limpah kasih-Mu. Berkatilah istirahat kami malam ini agar menyembuhkan kepenatan jiwa raga kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin. 


Minggu, 01 Maret 2020 Hari Minggu Prapaskah I

Minggu, 01 Maret 2020
Hari Minggu Prapaskah I
   
Masa Prapaskah tahunan adalah masa rahmat, karena kita mendaki Gunung Suci hari raya Paskah. "Masa Prapaskah mempunyai tugas ganda, mempersiapkan para katekumen dan kaum beriman untuk perayaan misteri Paskah. Para calon diantar oleh perayaan pendaftaran, oleh perayaan tobat dan pengajaran untuk menghayati Sakramen-sakramen Inisiasi; kaum beriman harus lebih rajin mendengarkan Sabda Allah dan berdoa dan mempersiapkan diri dengan tobat atas pembaruan janji baptis." (Caeremoniale Episcoporum) [Kongregasi Ibadat Ilahi, Perayaan Paskah dan Persiapannya, 16 Januari 1988, No. 6]

   
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 91:15-16)
    
Ia akan memanggil-Ku dan Aku akan mendengarkan dia. Aku akan meluputkan dan memuliakannya. Dengan umur panjang akan Kupenuhi dia.
    
Invocabit me, et ego exaudiam eum: eripiam eum, et glorificabo eum: longitudine dierum adimplebo eum.
 
When he calls on me, I will answer him; I will deliver him and give him glory, I will grant him length of days.
       
Doa Pembuka

       
Allah Bapa yang Mahakuasa, dengan menjalani masa prapaskah ini kami berusaha semakin mendalami misteri Kristus. Semoga masa yang menguntungkan itu dapat kami gunakan sebaik-baiknya, sehingga rahmat-Mu tidak kami sia-siakan, tetapi membuat kami layak hidup bersama Dia kelak. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kejadian (2:7-9.3:1-7)
 
    
"Ciptaan pertama dan dosa asal."
      
Ketika Tuhan Allah menjadikan langit dan bumi, Ia membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya. Demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Selanjutnya Tuhan Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; di situlah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. Lalu Tuhan Allah menumbuhkan berbagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; di tengah-tengah taman itu Ia menumbuhkan pohon kehidupan, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Tuhan Allah ular adalah binatang yang paling cerdik. Ular itu berkata kepada perempuan yang telah diciptakan Tuhan, “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Sahut perempuan itu kepada ular, “Buah pohon-pohon dalam taman ini boleh kami makan. Tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan atau pun kamu raba buah itu, nanti kamu mati.” Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu, “Sekali-kali kamu tidak akan mati! Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” Perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan, dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Maka ia mengambil dari buahnya, lalu dimakan, dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia; dan suaminya pun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua, dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
     

Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.12-13.14-17; Ul: 3a)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau sendirilah aku berdosa yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari pada-Ku!
4. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (5:12-19)
   
"Di mana pelanggaran bertambah banyak, di sana karunia menjadi berlimpah-limpah."
     
Saudara-saudara, dosa telah masuk ke dalam dunia lantaran satu orang, dan karena dosa itu, masuklah juga maut. Demikianlah maut telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. Sebab sebelum hukum Taurat ada, di dunia ini telah ada dosa. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat. Sungguhpun demikian dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa maut telah berkuasa juga atas mereka yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran dari Dia yang akan datang. Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang itu semua orang telah jatuh dalam kuasa maut, jauh lebih besarlah kasih karunia dan anugerah Allah, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang lantaran satu orang, yaitu Yesus Kristus. Kasih karunia Allah jauh lebih besar daripada dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, sedangkan pemberian kasih karunia atas banyak pelanggaran telah mengakibatkan pembenaran. Jadi, jika oleh dosa satu orang maut telah berkuasa, lebih benarlah yang terjadi atas mereka yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran; mereka akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. Sebab itu, seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. Jadi seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. 
 
 
   
 
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (4:1-11)
    
"Yesus berpuasa selama empat puluh hari, dan dicobai Iblis."
     
Sekali peristiwa Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun supaya dicobai Iblis. Setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya, “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu itu menjadi roti.” Tetapi Yesus menjawab, “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Kemudian Iblis membawa Yesus ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah. Lalu Iblis berkata kepada-Nya, “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya, dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk pada batu.” Yesus berkata kepadanya, “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” Lalu Iblis membawa Yesus ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya. Iblis berkata kepada-Nya, “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.” Maka berkatalah Yesus kepadanya, “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau harus berbakti!” Lalu Iblis meninggalkan Yesus, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
  Dalam Injil hari ini kita melihat bagaimana Tuhan Yesus dicobai di padang gurun oleh setan. Ada tiga bentuk godaan yang ditawarkan oleh setan yaitu: (1) untuk membuat roti dari batu; (2) untuk menjatuhkan diri dari bumbungan bait Allah; dan (3) akan diberi semua kerajaan dunia bila mau menyembah setan. Dan jawaban Yesus adalah dengan tegas menolak: TIDAK!

Tiga macam godaan itu juga sering digunakan untuk menggoda kita manusia Pertama, kita digoda untuk mencari kesuksesan dan keenakan tanpa usaha. Membuat roti dari batu berarti mencari kesuksesan tanpa mau usaha. Kita sering digoda untuk tidak bekerja tetapi mengharapkan hasil yang tinggi, menyontek dalam belajar, menjiplak karya orang lain dan diaku sendiri, menyuap untuk mendapatkan kedudukan, kolusi, dll. Kedua, godaan berupa kesombongan dan gila hormat. Menjatuhkan diri dari bumbungan kanisah dan tidak menjadi sakit, akan menjadikan kita tampak hebat, terkenal, dan dipuja di mana-mana. Godaan seperti itu sering berwujud kesombongan, gila hormat. Banyak orang hancur dalam hidupnya karena gila hormat. Ketiga, adalah godaan yang berupa kekuasaan dunia, gila kekuasaan. Kita sering melihat orang-orang yang gila kekuasaan bertingkah laku otoriter, suka menindas orang lain, dan akhirnya mereka sendiri hancur. Ketiga godaan itu bila disingkat menjadi godaan untuk mencari enak tanpa usaha, gila hormat, dan gila kekuasaan.

Oleh Yesus kita diajak untuk tegas melawan godaan itu. Kita diingatkan bahwa kita hanya harus menaati kehendak Tuhan. Godaan itu juga dapat dilawan dengan melakukan yang sebaliknya. Misalnya, mau bekerja dengan tekun dan usaha yang keras untuk mendapatkan hasil yang baik; bersikap rendah hati; dan menggunakan kekuasaan yang ada pada kita untuk lebih menolong dan menyejahterakan sesama. Bagaimana dengan aku sendiri? Godaan apa yang sering aku hadapi dalam hidupku? Bagaimana aku mengatasi godaan itu? Marilah belajar dari Tuhan Yesus! 
  
Antifon Komuni (Mat 4:4)

Manusia hidup bukan dari makanan saja, melainkan juga dari setiap Sabda Allah. 
 
One does not live by bread alone, but by every word that comes forth from the mouth of God.
 
    
  
"Yesus dapat menghindari setan, tetapi kalau tidak pernah digoda, Ia tidak pernah memberi ajaran kepadamu, bagaimana dapat menang kalau digoda." (St. Agustinus)
 
Selamat memasuki masa Prapaskah!


PS/Inspirasi Batin 2020

Sabtu, 29 Februari 2020 Hari Sabtu sesudah Rabu Abu

Sabtu, 29 Februari 2020
Hari Sabtu sesudah Rabu Abu
 
“Tuhan tidak memerlukan siapa pun juga, tetapi manusia memerlukan Tuhan di atas segalanya.” (St. Ireneus)
 
Antifon Pembuka (Mzm 69 (68):17)

Ya Tuhan, dengarkanlah kami karena Engkau maharahim. Pandanglah kami sekadar kasih-Mu yang melimpah.

Answer us, Lord, for your mercy is kind; in the abundance of your mercies, look upon us.

Doa Pembuka

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, perhatikanlah kelemahan kami dan bantulah kami dnegan kekuatan rahmat-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bila orang tidak berbuat jahat kepada sesamanya maka Tuhan akan menganugerahkan aneka macam kebaikan dan berkat di dalam seluruh kehidupannya.
Bacaan dari Kitab Yesaya (58:9b-14)    
  
"Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri, maka terangmu akan terbit dalam gelap."
   
Inilah Firman Allah, “Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu, dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah; apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas, maka terangmu akan terbit dalam gelap, dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. Tuhan akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu. Engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan. Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebut “Yang memperbaiki tembok yang tembus”, “Yang membetulkan jalan” supaya tempat itu dapat dihuni. Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebut hari Sabat sebagai “Hari Kenikmatan” dan hari kudus Tuhan sebagai “Hari Yang Mulia”; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu sendiri, atau berkata omong kosong; maka engkau akan bersenang-senang, karena Tuhan. Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya Tuhan, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu.
Ayat. (Mzm 86:1-2.3-4.5-6)
1. Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, jawablah aku, sebab sengsara dan miskinlah aku. Peliharalah nyawaku, sebab aku orang yang Kaukasihi; selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.
2. Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.
3. Sebab, ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni; kasih setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yeh 33:11)
Aku tidak berkenan akan kematian orang fasik, melainkan akan pertobatannya supaya ia hidup.

Orang-orang Farisi dan ahli Taurat tidak mau bahwa tujuan Yesus bergaul dengan orang berdosa ialah agar mereka bertobat dan kembali ke jalan yang benar.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:27-32)
  
"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa supaya mereka bertobat."
   
Sekali peristiwa Yesus melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia. Lalu Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Yesus di rumahnya. Sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain ikut makan bersama-sama dengan Dia. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, “Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Lalu jawab Yesus kepada mereka, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 
Memperhatikan sesama adalah perintah Tuhan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan. Misalnya, dengan bertindak adil, tidak memfitnah atau memberi kebutuhan harian. Tuhan Yesus memperhatikan terutama orang-orang berdosa dengan menyapa mereka bahkan dengan makan bersama mereka. Suatu cara sederhana tetapi membawa perubahan. Sudahkah kita menjadi pribadi yang peduli, ada perhatian dan ramah alias tidak bersungut-sungut terhadap sesama? (RUAH).

Antifon Komuni (Mat 9:13)

Aku menghendaki belas kasihan, bukan persembahan, demikianlah firman Tuhan, karena aku datang bukan untuk memanggil orang benar melainkan orang berdosa.

I desire mercy, not sacrifice, says the Lord, for I did not come to call the just but sinners.
 
Doa Malam
 
Betapa indah dan membahagiakan hidup sebagai saudara, saling membantu dan membangun dalam kasih. Tuhan, jadikanlah kami pembawa damai. Amin. 

Jumat, 28 Februari 2020 Hari Jumat sesudah Rabu Abu

Jumat, 28 Februari 2020
Hari Jumat sesudah Rabu Abu (Hari Pantang)

“Manusia dapat memilih jalan yang mudah dan menghindari segala kerja keras. Ia juga dapat turun ke tempat yang lebih rendah. Ia dapat tenggelam ke dalam dusta dan ketidakjujuran. Yesus pergi mendahului kita, dan ia naik ke tempat yang tinggi. Ia menuntun kita kepada hal yang agung, murni, ia memimpin kita menuju udara puncak yang sehat: kepada kehidupan menurut kebenaran; kepada keberanian yang tidak membiarkan dirinya diintimidasi oleh gosip dan opini yang dominan; kepada kesabaran yang bangkit berdiri dan mendukung orang lain. Ia menuntun kita kepada kesempatan bagi penderitaan; bagi mereka yang terabaikan; kepada kesetiaan yang berdiri bersama yang lain bahkan ketika situasi menjadikannya sulit [untuk dipertahankan]. (Paus Benediktus XVI, Homili Minggu Palma 2010)


Antifon Pembuka (Mzm 30 (29) :11)

Tuhan telah mendengarkan suaraku dan berbelas kasih. Tuhanlah penolongku.

The Lord heard and had mercy on me; the Lord became my helper.

Doa Pembuka

Allah Bapa yang Mahakudus, bantulah kami membarui diri dengan tobat. Semoga usaha mati raga yang kami mulai dapat kami selesaikan dengan hati tulus ikhlas. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (58:1-9a)
    
    
"Berpuasa yang Kukehendaki ialah engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman."
    
Beginilah firman Tuhan Allah, “Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka, dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka! Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang berlaku benar dan tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyai Aku tentang hukum-hukum yang benar. Mereka suka mendekat menghadap Allah, dan bertanya, “Kami berpuasa, mengapa Engkau tidak memperhatikannya juga?” Kami merendahkan diri, mengapa Engkau tidak mengindahkan juga?” Camkanlah! Pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi, serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan cara berpuasa seperti ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi. Inikah puasa yang Kukehendaki: Mengadakan hari merendahkan diri? Menundukkan kepala seperti gelagah? Dan membentangkan kain sarung serta abu sebagai lapik tidur? Itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada Tuhan? Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki ialah: Engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk; membagi-bagikan rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah; dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian, dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar, dan lukamu akan pulih dengan segera. Kebenaran menjadi barisan depanmu, dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan Tuhan akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia berkata: Ini Aku!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
     

Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Atau: Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.18-19)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur. Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.  

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Am 5:14)
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup, dan Allah akan menyertai kamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:14-15)
  
"Mempelai itu akan diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa."
   
Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus, dan berkata, “Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan

     

Puasa bukan rutinitas biasa bahkan bukan tujuan. Puasa hanya makna, dan patokannya ialah Yesus Kristus, sang mempelai. Kita memasuki masa prapaskah, masa puasa. Ada bahaya bahwa ibadat kita dipahami sebagai kebiasaan karena rutinitas tidak melihat lagi tujuan dan makna. Demikian dengan peraturan hari Sabat di mana Yesus yang mau berbuat baik, melayani menghidupkan manusia justru ditentang orang Farisi yang terbelenggu oleh adat. Yesus membedakan hari puasa dan hari gembira, menurut irama hidup kehadiran Yesus kebutuhan manusia. Yesus juga menentukan waktu murid-Nya untuk berpuasa, kalau mempelai diambil dari mereka. Dalam kekalutan murid akan mendekatkan pada sang Guru dengan rendah hati dan berpuasa agar terang Tuhan mengusir kegelapan. Setelah berdosa memisahkan diri dari Yesus, manusia harus kembali dengan sesal dan tobat mengaku dirinya sebagai manusia pendosa, tetapi juga tahu penuh percaya bahwa sebagai pendosa ia dicinta dan diampuni oleh Allah Bapa. 
 
Puasa kristiani bukan prestasi tetapi perendahan diri. Orang berpuasa menunggu penuh percaya akan kedatangan sang mempelai kembali. Marilah kita senantiasa rendah hati dan tidak memegahkan diri. Berpuasalah untuk tidak angkuh dan loba melainkan sisihkanlah sedikit rezekimu untuk sesama. Itulah wujud puasa yang sesungguhnya . (Renungan Harian Mutiara Iman)
 

Antifon Komuni (Mzm 25 (24):4)

Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah itu kepadaku.

O Lord, make me know your ways, teach me your paths.

Kamis, 27 Februari 2020 Hari Kamis sesudah Rabu Abu

Kamis, 27 Februari 2020
Hari Kamis sesudah Rabu Abu

“Apabila seseorang menyatakan cintanya kepada orang lain yang mengalami kesengsaraan, apa pun juga, ia sendiri mendapat berkat.” – St. Leo Agung


Antifon Pembuka (Mzm 55:17.20.23)

Ketika aku berseru kepada Tuhan, Ia mendengarkan daku dan membebaskan daku dari musuh-musuhku. Serahkanlah nasibmu kepada Tuhanku dan Dia akan menolong engkau.

When I cried to the Lord, he heard my voice; he rescued me from those who attack me. Entrust your cares to the Lord, and he will support you.


Doa Pembuka


Allah Bapa pangkal dan tujuan kehidupan kami, terangilah hati dan budi kami dalam merencanakan pekerjaan kami. Dampingilah kami dalam melaksanakannya dan berikanlah rahmat-Mu untuk menyelesaikannya dengan baik. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Ulangan (30:15-20)
   
    
"Pada hari ini aku menghadapkan kepadamu: berkat dan kutuk."
  
Di padang gurun di seberang Sungai Yordan Musa berkata kepada bangsanya, “Ingatlah, pada hari ini aku menghadapkan kepadamu kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan. Karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi Tuhan, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan serta peraturan-Nya. Dengan demikian engkau hidup dan bertambah banyak, dan diberkati oleh Tuhan, Allahmu, di negeri yang kau masuki untuk mendudukinya. Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, apalagi jika engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya, maka pada hari ini aku memberitahukan kepadamu bahwa pastilah kamu akan binasa, dan tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi, menyeberangi Sungai Yordan, untuk mendudukinya. Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: Kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau tidak mati, baik engkau maupun keturunanmu, yaitu dengan mengasihi Tuhan, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya. Sebab hal itu berarti hidup bagimu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe, harapanku pada Allah Tuhanku
atau Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; Ul: Mzm 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang di tanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Mat 10:7)
Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:22-25)
  
"Barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya."
  
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat lalu dibunuh, tetapi dibangkitkan pada hari ketiga. Kata-Nya kepada mereka semua, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 

Alkisah, seorang pelanggan marah-marah kepada pemilik kios roti. Pasalnya, roti yang dijualnya sudah agak tengik alias busuk. Si pemilik kios pun tidak mau disalahkan dan dipermalukan. Katanya dengan nada marah, "Hai aak muda, jangan asal omong. Saya membuat roti di sini sudah sejak engkau belum lahir, tahu!" "Ya itulah sebabnya. Kalau sudah begitu lama Anda bikin roti itu, kenapa sekarang baru Anda jual?" jawab pemuda itu. 
 
Ada dua pesan rohani yang dapat kita petik. Pertama, orang yang dikuasai emosi atau kemarahan akan mudah jatuh sendiri. Karena sebenarnya kemarahan membunuh kejernihan pikiran dan hati. Bila hati sudah keruh dan pikiran jenuh, maka orang mudah runtuh. Ia tidak teguh dalam kebenaran dan kebaikan. Kedua, apa yang sudah lama dan busuk sebaiknya dibuang saja. Itulah pertobatan. Yang namanya busuk tetaplah busuk. Bila dibiarkan akan merugikan dan merusak banyak pihak. 
 
 Betapa sabda Yesus hari ini menjadi sangat relevan bagi hidup kita, "Setiap orang yang mau mengikut Aku, harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku." Banyak perkara dan masalah yang kita hadapi muncul karena kita kurang atau bahkan tidak menyangkal diri. Bagi kita sebagai orang beriman, menyangkal diri itu bukan suatu himbauan, tetapi suatu keharusan. 
 
 Selanjutnya, memikul salib. Salib di sini berarti tanggung jawab, risiko, penderitaan atau korban diri. Yesus mengajarkan demikian karena melihat dan merasakan kebenaran salib. Bagi Yesus, hanya orang-orang yang memikul salibnya akan memenangkan kehidupan secara baik dan benar. Oleh karena itu, Yesus sendiri dengan sukarela memikul salib-Nya. Bahkan Dia wafat di salib. Kita ingat, betapa indahnya doa dan sabda Yesus ketika bergantung di kayu salib, "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Luk 23:34). 
 
 Akhirnya, mengikuti Yesus. Hanya orang yang menyangkal diri dan memikul saliblah yang dapat mengikuti Yesus. Orang yang mengikuti Yesus tentu pada akhirnya dapat lebih mudah mengampuni sesamanya. Karena Tuhan Yesus tidak hanya memberikan teladan tetapi Dia ikut bekerja dengan penuh rahasia dalam setiap murid-Nya. . (Rm. Andreas Yudhi Wiyadi, O.Carm/Cafe Rohani)

Antifon Komuni (Mzm 51:12)

Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam diriku.

Create a pure heart for me, O God; renew a steadfast spirit within me.  

   

Seri Katekismus: ROH KUDUS DALAM LITURGI

KATKIT (Katekese Sedikit) No. 339

Seri Katekismus
ROH KUDUS DALAM LITURGI

Syalom aleikhem.
Dalam liturgi suci, Roh Kudus membentuk iman umat Allah. Kalau di dalam hati umat tumbuh iman, jawaban atas wahyu ilahi, maka liturgi menjadi karya bersama Roh Kudus dan Gereja. Roh Kudus mengingatkan umat akan Kristus, Tuhan. Sebagai roh pemersatu, Roh Kudus menyatukan Gereja dengan Kristus.

Pralambang

Dalam beberapa hal, liturgi Gereja mempertahankan unsur-unsur ibadat Perjanjian Lama (PL) dan menerimanya sebagai miliknya. Apa sajakah? Pertama-tama, pembacaan kitab-kitab PL; kedua, mazmur; ketiga, kenangan akan berbagai peristiwa dalam PL yang terpenuhi dalam diri Kristus: janji dan perjanjian, exodus dan Paskah, kerajaan dan kanisah, pembuangan dan kedatangan kembali.

Gereja yakin akan adanya keserasian antara PL dan Perjanjian Baru (PB). Dalam liturgi, disingkapkan apa yang selama ini tersembunyi dalam PL, yaitu pralambang-pralambang yang dalam arti tertentu menubuatkan pemenuhannya dalam PB.

Contoh: air bah zaman Nuh mempralambangkan keselamatan oleh pembaptisan, demikian pula awan dan penyeberangan Laut Merah; air dari cadas adalah pralambang anugerah-anugerah rohani Kristus; manna di gurun menunjuk pada Ekaristi, roti sejati dari surga.

Selayaknya, umat mempersiapkan diri untuk bertemu Tuhan dalam liturgi. Persiapan hati adalah karya bersama antara Roh Kudus dan umat Allah. Rahmat Roh Kudus membantu umat agar bangkit imannya, melakukan pertobatan, dan menjalankan kehendak Bapa. Jika diikuti dengan sikap yang tepat, liturgi akan menghasilan buah-buah yang baik untuk kehidupan.

Anamnesis & Epiklesis

Alkitab sangat penting dalam liturgi. Roh Kudus memberikan pengertian rohani mengenai Sabda Allah kepada umat, baik pembaca maupun pendengar.

Anamnesis (kenangan) juga unsur penting dalam liturgi. Roh Kudus mengingatkan umat akan segala sesuatu yang Kristus lakukan untuk kita. Secara umum, liturgi Gereja adalah tindakan mengenangkan karya-karya agung Allah.

Namun, liturgi Gereja tak hanya mengenang, melainkan sekaligus menghadirkan secara nyata apa yang ditandakan. Contohnya, Tubuh Kristus benar-benar hadir nyata dalam kehadiran sejati. Itu terjadi berkat adanya epiklesis, yaitu doa permohonan imam kepada Bapa agar mengutus Roh Kudus sehingga bahan persembahan, roti dan anggur, menjadi Tubuh dan Darah Kristus.

Anamnesis dan epiklesis adalah jantung setiap perayaan sakramental, terutama Sakramen Ekaristi. Sederhananya, dalam liturgi, karya-karya agung Allah dikenangkan sekaligus dihadirkan secara nyata. Itulah anamnesis dan epiklesis.

Kehadiran nyata tak selalu mudah dipercaya lewat indra. Dalam pada ini, pernyataan Santo Yohanes dari Damaskus cocok dikutip untuk meneguhkan iman kita: “Engkau bertanya: Bagaimana roti menjadi Tubuh Kristus dan anggur menjadi Darah Kristus. Maka, Kukatakan kepadamu: Roh Kudus datang melakukan hal yang melampaui setiap kata dan setiap pikiran.”

** Ringkasan atas Katekismus Gereja Katolik No. 1091-1109

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy