Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
“Rahmat dan pengampunan adalah kurnia Putra Tunggal, Tuhan dan Penyelamat kita Yesus Kristus” (St. Yohanes Krisostomus)
Antifon Pembuka (Mzm 26 (25):11-12)
Selamatkanlah aku, ya Tuhan, dan kasihanilah aku. Aku menempuh jalan yang lurus dan memuji Tuhan dalam himpunan umat
Redeem me, O Lord, and have mercy on me. My foot stands on level ground; I will bless the Lord in the assembly.
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau menghendaki kami melakukan matiraga lahiriah untuk
menyembuhkan batin kami. Bantulah kami melepaskan diri dari segala dosa
agar sanggup menunaikan tugas kebaktian kepada-Mu. Dengan pengantaraan
Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama
Engkau, dalam persatuan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin. Daniel
merasa malu karena Israel, penduduk Yerusalem dan orang-orang Yehuda
telah berdosa, tidak setia pada perintah Tuhan yang pengasih dan
pengampun, dan tidak mendengarkan seruan para nabi dan utusan Tuhan.
Bacaan dari Nubuat Daniel (9:4b-10)
"Kami telah berbuat dosa dan salah."
Ah, Tuhan, Allah yang Mahabesar dan dahsyat, yang memegang perjanjian
dan kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang
pada perintah-Mu, kami telah berbuat dosa dan salah; kami telah berlaku
fasik dan telah memberontak; kami telah menyimpang dari perintah dan
peraturan-Mu. Kami pun tidak taat kepada hamba-hamba-Mu, para nabi, yang
telah berbicara atas nama-Mu kepada raja-raja kami, kepada
pemimpin-pemimpin kami, kepada bapa-bapa kami dan kepada segenap rakyat
negeri. Ya Tuhan, Engkaulah yang benar! Patutlah kami malu seperti pada
hari ini, kami orang-orang Yehuda, penduduk kota Yerusalem, dan segenap
orang Israel, mereka yang dekat dan mereka yang jauh, di segala negeri
ke mana Engkau telah membuang mereka oleh karena mereka berlaku murtad
kepada Engkau. Ya Tuhan, kami, raja-raja kami, pemimpin-pemimpin kami,
dan bapa-bapa kami patutlah malu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap
Engkau. Pada Tuhan, Allah kami, ada belas kasih dan pengampunan,
walaupun telah memberontak terhadap Dia, dan tidak mendengarkan suara
Tuhan, Allah kami, yang menyuruh kami hidup menurut hukum yang telah
diberikan-Nya kepada kami dengan perantaraan para nabi, hamba-hamba-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan tidak memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita.
Ayat. (Mzm 79:8.9.11.13; Ul: 103:10a)
1. Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang! Kiranya
rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemahlah kami.
2. Demi kemuliaan-Mu, tolonglah kami, ya Tuhan penyelamat! Lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami, oleh karena nama-Mu!
3. Biarlah sampai ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan; sesuai dengan
kebesaran lengan-Mu, biarkanlah hidup orang-orang yang ditentukan untuk
mati dibunuh.
4. Maka kami, umat-Mu, dan kawanan domba gembalaan-Mu akan bersyukur
kepada-Mu untuk selama-lamanya, dan akan memberitakan puji-pujian
bagi-Mu turun temurun.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS. 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 6:64b, 69b)
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal. Yesus
minta agar para murid murah hati, tidak menghakimi, rela mengampuni,
dan mau berbagi. Hanya orang yang demikianlah yang dapat bersatu dengan
Bapa-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:36-38)
"Ampunilah, dan kamu akan diampuni."
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Hendaknya kamu murah hati,
sebagaimana Bapa-Mu adalah murah hati. Janganlah kamu menghakimi, maka
kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu
pun tidak akan dihukum; ampunilah, dan kamu akan diampuni. Berilah, dan
kamu akan diberi; suatu takaran yang baik dan dipadatkan, yang digoncang
dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran
yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan Mengakui kesalahan tidaklah
mudah, namun membebaskan. Mengakui kesalahan dengan rendah hati,
membuat pintu pengampunan terbuka lebar. Allah sungguh murah hati. Ia
tidak mengingat-ingat kesalahan bagi mereka yang datang mohon ampun.
(bdk. Yes 43:25). Jika kita mengalami pengampunan-Nya, bukankah kita
juga harus berani mengampuni? "Ampunilah, dan kamu akan diampuni," kata
Yesus (bdk. Mat 6:14-15). Antifon Komuni (Luk 6:36) Tuhan bersabda: Hendaknya kamu berbelas kasih sebagaimana Bapamu di surga. Be merciful, as your Father is merciful, says the Lord
Doa Malam
Ya Allah, pada-Mu ada kasih sayang dan pengampunan. Bantulah kami
melepaskan diri dari segala dosa agar kami dapat menunaikan tugas dan
berbakti kepada-Mu dengan sungguh-sungguh. Dengan pengantaraan Kristus,
Tuhan kami. Amin.
Minggu, 08 Maret 2020
Hari Minggu Prapaskah II
Apabila kita tetap tabah mengakui dan mencintai Tuhan, kita mendapat
kemenangan yang Ia peroleh, dan menerima ganjaran yang Ia janjikan. (St.
Leo Agung)
Antifon Pembuka (Mzm 27:8-9)
Kepada-Mu, ya Tuhan, hatiku berkata, "Kucari wajah-Mu." Wajah-Mu kucari, ya Tuhan, janganlah memalingkan muka daripadaku.
Tibi dixit cor meum, quæsivi vultum tuum, vultum tuum Domine requiram: ne avertas faciem tuam a me.
(Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 84)
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau menghendaki agar kami mendengarkan Putra-Mu yang
terkasih. Semoga Engkau berkenan menggerakkan hati kami dengan Sabda-Mu
dan memurnikan mata batin kami agar dapat memandang kemuliaan-Mu dengan
sukacita. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang
bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (12:1-4a)
"Panggilan Abraham, bapa Umat Allah."
Di negeri Haran Tuhan bersabda kepada Abram, “Tinggalkanlah negerimu,
sanak saudaramu dan rumah bapamu ini, dan pergilah ke negeri yang akan
Kutunjukkan kepadamu. Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar,
dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan
menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau,
dan akan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau. Dan segala kaum di
muka bumi akan menerima berkat karena engkau.” Maka berangkatlah Abram
sesuai dengan sabda Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 33:4-5.18-19.20.22; Ul: 22)
1. Firman itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia
senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang bertakwa kepada mereka
yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka
dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita,
kasih setia-Mu ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap
kepada-Mu. Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 1:8b-10)
"Allah memanggil kita dan mendatangkan hidup."
Saudaraku terkasih, berkat kekuatan Allah, ikutlah menderita bagi Injil
Yesus! Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan
panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan
maksud dan kasih karunia-Nya sendiri. Semua ini telah dikaruniakan
kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman, dan semua itu
sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus.
Dengan Injil-Nya Kristus telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan
hidup yang tidak dapat binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Mrk 9:6)
Dari awan terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia."
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (17:1-9)
"Wajah-Nya bercahaya seperti matahari."
Sekali peristiwa Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya,
dan bersama-sama mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ
mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka:
Wajah-Nya bercahaya seperti matahari, dan pakaian-Nya menjadi putih
bersinar seperti terang. Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang
berbicara dengan Yesus. Kata Petrus kepada Yesus, “Tuhan, betapa
bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan
di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk
Elia.” Sementara Petrus berkata begitu, tiba-tiba turunlah awan yang
terang menaungi mereka, dan dari dalam awan itu terdengar suara yang
berkata, “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan,
dengarkanlah Dia!” Mendengar itu tersungkurlah murid-murid Yesus dan
mereka sangat ketakutan. Lalu Yesus datang kepada mereka. Ia menyentuh
mereka sambil berkata, “Berdirilah, jangan takut!” Dan ketika mengangkat
kepala, mereka tidak melihat seorang pun kecuali Yesus seorang diri.
Pada waktu mereka turun dari gunung, Yesus berpesan kepada mereka,
“Jangan kamu ceriterakan penglihatan itu kepada seorang pun sebelum Anak
Manusia dibangkitkan dari antara orang mati.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Injil hari ini
mengisahkan tentang Yesus yang dimuliakan di atas gunung, enam hari
setelah Ia memberitahukan para murid-Nya bahwa Ia akan menanggung banyak
penderitaan, dibunuh oleh karena para imam kepala dan orang Farisi,
namun akan dibangkitkan pada hari ketiga (lih. Mat 16:21). Perkataan
Yesus tentang sengsara dan wafat-Nya ini sangatlah membuat para murid
berduka, dan mungkin juga bertanya-tanya. Namun kemudian Yesus mengajak
Rasul Petrus, Yakobus dan Yohanes untuk berdoa bersama-Nya di gunung
Tabor. Di sana mereka melihat Yesus berubah rupa, dimuliakan dalam
terang yang mengagumkan, bersama dengan Nabi Musa dan Elia. Para rasul
itu tidak pernah melupakan kenangan manis ini yang diberikan oleh Yesus
di tengah kegalauan hati mereka. Bahkan bertahun-tahun kemudian, Rasul
Petrus menuliskan kenangan ini dalam suratnya kepada Gereja, sebagai
kesaksian untuk meneguhkan iman jemaat: “Kami menyaksikan…. suara dari
yang Maha mulia… “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan”
(lih.2 Pet 1:17-18). Maka Gereja memiliki pengharapan bahwa Kristus
akan datang kembali dalam kemuliaan. Tak mengherankan jika St. Leo Agung
mengajarkan, “Tujuan utama dari Transfigurasi adalah untuk menghalau
kegelisahan dalam jiwa para murid akan kekejaman penyaliban Kristus.”
Pandangan
akan kemuliaan Tuhan, memberikan kebahagiaan kepada para Rasul itu.
Saking bahagianya, Rasul Petrus ingin membangun tiga buah tenda bagi
Yesus, Nabi Musa dan Elia, mungkin agar kebahagiaan itu berlangsung
lebih lama. Namun, Injil Lukas yang juga memuat kisah ini, menyatakan,
“Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu.” (Luk 9:33).
Mungkin baru setelah kebangkitan Yesus, kenaikan-Nya ke Surga dan atas
bimbingan Roh Kudus, para Rasul mengetahui bahwa kebahagiaan
sesungguhnya tidak tergantung dari berada di tempat ini atau itu, namun
pada keterpautan jiwa kita dengan Tuhan Yesus. Jika kita berpaut pada
Yesus, tidaklah menjadi masalah, apakah hidup kita sedang berjalan
mulus, atau tidak; apakah kita sedang sehat, atau sedang sakit. Tuhan
Yesus menopang kita, dan akan selalu menyertai dan menghibur kita. Ia
menghendaki agar pengharapan akan kemuliaan surgawi yang dijanjikan-Nya,
dapat memberi semangat kepada kita, untuk menjalani hidup ini. Kristus
menghendaki agar kita menajamkan mata rohani kita, supaya kita dapat
melihat Dia dalam diri orang-orang di sekeliling kita: suami, istri,
anak- anak kita; ataupun dalam diri orang-orang yang kita jumpai setiap
hari, dan terutama, yang membutuhkan pertolongan kita. Sukacita yang
dialami dalam doa bukanlah menjadi alasan bagi kita untuk melarikan diri
dari tugas dan kesulitan sehari-hari. Justru maksud Tuhan adalah agar
kita memperoleh kekuatan baru untuk menghadapinya bersama dengan Dia,
dan menemukan makna hidup kita.
Mungkin baik di sini kita belajar
dari seorang yang bernama Martha Robin (1902- 1981). Ia adalah seorang
wanita kelahiran Châteauneuf-de-Galaure, Perancis, yang sangat taat dan
beriman. Di usia 16 tahun ia jatuh sakit yang membuatnya koma selama 20
bulan. Setelah sadar, penyakitnya malah memburuk, dan membuatnya lumpuh,
sampai wafatnya. Ia bahkan tidak dapat menelan sehingga tidak dapat
makan dan minum. Adalah suatu misteri tersendiri bahwa Martha dapat
hidup tanpa makanan selama 50 tahun, kecuali dari Ekaristi. Kondisinya
ini kemudian diperiksa oleh beberapa dokter, salah satunya seorang
dokter atheis, bernama Paul Louis Chouchoud. Dr. Chouchoud mendapat izin
dari uskup setempat untuk menyelidiki keadaan Martha. Setelah mengamati
dengan seksama, Dr. Chouchoud mengkonfirmasi bahwa Martha memang
mengalami lumpuh total sehingga tidak dapat menelan air walaupun hanya
setetes saja. Namun yang tak dapat dijelaskan adalah, tulis Dr.
Chouchoud, saat Martha menerima Komuni kudus. Dia tidak dapat menelan
‘Hosti’ tersebut, sebab otot tenggorakannya tidak dapat bergerak, namun
Hosti itu dapat lewat secara misterius melalui bibirnya yang tertutup
menuju saluran kerongkongannya. Martha tidak dapat makan makanan atau
minuman duniawi apapun, namun ia tidak dapat hidup tanpa Ekaristi.
Bagi
Martha, menerima Ekaristi adalah sesuatu yang terpenting. Setelah
Komuni, ia tenggelam dalam keadaan suka cita yang tak terkatakan. Martha
mengalami penghiburan Terang Tuhan dalam Ekaristi, yang menghalau
kegelapan hidupnya sebagai seseorang yang nampak tak berdaya. Kristus
memampukan Martha untuk mempersembahkan hidupnya untuk mendoakan ribuan
orang yang mengunjunginya. Kata-kata sederhana yang keluar dari bibirnya
yang nyaris tidak dapat bergerak itu dapat mengubah hidup mereka.
Martha membawa banyak orang kepada Kristus. Kesaksian hidupnya
menunjukkan bahwa tidak ada suatu penyakit, kesesakan, atau kuasa apapun
yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus (lih. Rom 8:35-39), yang
suatu saat nanti akan menyambut kita dalam Terang-Nya yang abadi.
Mungkin
kita tidak lumpuh, dan masih bisa menelan dengan normal…, tapi apakah
mata hati kita terbuka seperti Martha, sehingga kita dapat mengalami
Terang Tuhan yang memberi pengharapan, dalam Ekaristi? (Sumber: Stefanus Tay - Ingrid Listiati / www.katolisitas.org)
Antifon Komuni (Mat 17:5)
Inilah Putra-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan; dengarkanlah Dia.
Visionem quam vidistis, nemini dixeritis, donec a mortuis resurgat Filius hominis.
(Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mzm 45:2ab,3,4,5,6,7,8,18ab atau Mzm 97:1,2,3,4,5,6,11,12)
“Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya di hadapan saksi-saksi yang
dipilih-Nya; dan Ia membuat tubuh, yang Ia miliki bersama dengan manusia
lainnya. Ia bersinar dengan cahaya cemerlang, hingga wajah-Nya menjadi
terang seperti matahari, dan pakaian-Nya menjadi putih seperti kapas.
Dengan mengubah rupa-Nya seperti ini, Tuhan khususnya ingin
menghindarkan, agar para murid jangan sampai mendapatkan sandungan dalam
hatinya, salib.” (Paus Leo Agung)
Neraka yang sekarang ini jarang
dibicarakan orang sesungguhnya tersedia dan abadi untuk mereka yang
menutup hatinya kepada Yesus. (Paus Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (Mzm 19:8)
Sempurnalah hukum Tuhan dan menyegarkan jiwa. Benarlah kesaksian Tuhan, hikmat bagi orang sederhana.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, arahkanlah hati kami kepada-Mu, agar
patuh setia berbakti kepada-Mu. Semoga kami selalu mencari Engkau dan
mengamalkan karya cinta kasih. Dengan pengantaraan Kristus, Yesus
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. Musa
menegaskan kepada umat Israel agar tetap setia melakukan ketetapan dan
peraturan Tuhan sesuai dengan perintah-Nya sehingga mereka akan menjadi
umat-Nya yang kudus sesuai dengan janji-Nya.
Bacaan dari Kitab Ulangan (26:16-19)
"Engkau akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu."
Di padang gurun seberang Sungai Yordan Musa berbicara kepada bangsanya,
“Pada hari ini Tuhan, Allahmu, memerintahkan engkau melakukan ketetapan
dan peraturan; lakukanlah semuanya itu dengan setia, dengan segenap
hatimu dan segenap jiwamu. Pada hari ini engkau telah menerima janji
dari Tuhan: Ia akan menjadi Allahmu, dan engkau pun akan hidup menurut
jalan yang ditunjukkan-Nya, dan berpegang pada ketetapan, perintah serta
peraturan-Nya, dan mendengarkan suara-Nya. Dan pada hari ini pula Tuhan
telah menerima janji dari padamu bahwa engkau akan menjadi umat
kesayangan-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, dan bahwa engkau
akan berpegang pada segala perintah-Nya. Ia pun akan mengangkat engkau
di atas segala bangsa seperti telah dijanjikan-Nya, untuk menjadi
terpuji, ternama dan terhormat. Maka engkau akan menjadi umat yang kudus
bagi Tuhan, Allahmu, seperti yang dijanjikan-Nya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang hidup menurut Taurat Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:1-2.4-5.7-8)
1. Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup
menurut Taurat Tuhan. Berbahagialah orang-orang yang memegang
peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati.
2. Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang
dengan sungguh-sunguh. Kiranya hidupku mantap untuk berpegang pada
ketetapan-Mu!
3. Aku akan bersyukur kepada-Mu dengan hati jujur, apabila aku belajar
hukum-hukum-Mu yang adil. Aku akan berpegang pada
ketetapan-ketetapan-Mu, janganlah tinggalkan aku sama sekali. Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (2Kor 6:2b)
Waktu ini adalah waktu perkenanan. Hari ini adalah hari penyelamatan. Para
murid Yesus dipanggil untuk menjadi sempurna seperti Bapa di surga.
Kesempurnaan Bapa itu terletak dalam cinta-Nya. Ia tidak memandang muka
dan tidak pilih kasih. Kesempurnaan seperti inilah yang mesti menjadi
tujuan hidup setiap murid. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:43-48)
"Haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya."
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Kamu telah
mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi
mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikian kamu menjadi
anak-anak Bapamu yang di surga. Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit
bagi orang-orang yang jahat dan bagi orang yang baik pula, hujan pun
diturunkan-Nya bagi orang yang benar dan juga orang yang tidak benar.
Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu?
Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya
memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya daripada
perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun
berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu
yang di surga sempurna adanya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan Di saat dunia mengajari
kita untuk membenci dan bahkan menghabisi musuh-musuh, Yesus justru
mengajari untuk mengasihi musuh-musuh kita. Maka, ajaran Yesus hari ini
merupakan sebuah kesaksian bagi dunia yang tidak mampu mengasihi. Lalu,
mengapa kita harus mengasihi musuh? Karena seorang musuh adalah seorang
manusia, sesama juga. Mungkin seseorang menjadi musuh, karena dalam
dirinya kehilangan kasih. Oleh karena itu, tugas kita adalah menghadirkan kasih di mana tidak ada kasih.
Antifon Komuni (Mat 5:48)
Tuhan bersabda: Hendaklah kamu sempurna sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya.
Doa Malam
Ya Allah, Engkau berjanji akan mengangkat manusia, umat-Mu, untuk
menjadi kudus dan segala berkat akan Kaulimpahkan atasnya. Janganlah
tinggalkan kami agar segala usaha, sikap dan tingkah laku kami aman
terjaga dan tidak menyimpang dari jalan-Mu. Dengan demikian kelak dapat
mencapai kekudusan seperti yang Engkau janjikan. Dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami. Amin.
Jumat, 06 Maret 2020
Hari Biasa Pekan I Prapaskah -- Hari Pantang (Jumat Pertama)
"Allah telah mencipta kita tanpa kita, tetapi ia tidak mau menyelamatkan
kita tanpa kita" (Agustinus, semi. 169,11,13). Supaya mendapat belas
kasihan-Nya kita harus mengakui kesalahan kita: "Jika kita berkata bahwa
kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran
tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah
setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan
menyucikan kita dari segala kejahatan" (1 Yoh 1:8-9). (Katekismus Gereja
Katolik, 1847)
Antifon Pembuka (Mzm 25 (24):17-18)
Tuhan, lepaskanlah aku dari deritaku. Indahkanlah kehinaan dan kesusahanku dan hapuskanlah segala dosaku.
Set me free from my distress, O Lord. See my lowliness and suffering, and take away all my sins.
Doa Pembuka
Allah Bapa Maharahim, dalam masa tobat ini kami mempersiapkan diri untuk
merayakan Paskah. Berilah kami rahmat-Mu, agar usaha kami berguna bagi
kemajuan rohani kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami,
yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (18:21-28)
"Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan supaya ia hidup?"
Beginilah Tuhan Allah berfirman, "Jikalau orang fasik bertobat dari
segala dosa yang dilakukannya, dan berpegang pada segala ketetapan-Ku
serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan
mati. Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi, ia
akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya. Adakah Aku berkenan
kepada kematian orang fasik? firman Tuhan Allah. Bukankah kepada
pertobatannya Aku berkenan, supaya ia hidup? Jikalau orang benar
berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala
kekejian yang dilakukan orang fasik, apa ia akan hidup? Segala kebenaran
yang dilakukan tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia
berubah setia, dan karena dosa yang dilakukannya. Tetapi kamu berkata:
Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel! Apakah
tindakan-Ku yang tidak tepat, ataukah tindakanmu yang itdak tepat. Kalau
orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan
sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya.
Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya,
dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan
nyawanya. Ia insyaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya,
maka ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 814
Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah
atau Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
Ayat. (Mzm 130:1-2.3-4ab.4c-6.7-8; R:lh.7)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan,
dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara
permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat
tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang bertakwa
kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku
mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan, lebih dari pada
pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan
pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala
kesalahannya.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yeh 18:31)
Buanglah daripada-Mu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, sabda Tuhan, dan perbaharuilah hati serta rohmu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:20-26)
"Pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu."
Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, "Jika
hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli
Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke
dalam Kerajaan Surga. Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek
moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi
Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus
dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan
ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke
dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan
persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada
dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di
depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu
kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai
dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan,
supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu
menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam
penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar
dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. Renungan Pesan Yesus kepada murid-murid-Nya hari ini sangat keras; Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar
dari pada hidup keagamaan ahIi-ahli Taurat dan orang-orang Farisi,
sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Seperti
apakah hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang Farisi sehingga Yesus
memberikan wanti-wanti sekeras itu? Yesus melihat bahwa mereka itu
orang-orang munafik: hidup keagamaannya tidak sesuai dengan yang mereka
ajarkan. Mereka itu sangat legalistis; setia mati kepada peraturan
tetapi tidak memahami maksud peraturan-peraturan. Mereka begitu ketat
memegang peraturan Sabat dan selalu mempersalahkan Yesus karena
menyembuhkan orang pada hari Sabat. Taat hukum lebih penting dari pada
melayani orang sakit. Mereka menaruh beban berat di bahu umat tetapi
mereka sendiri tidak mau menyentuh bahkan dengan ujung jarinya sekali
pun. Yohanes Pembaptis pun mempunyai penilaian yang kurang lebih sama
terhadap orang-orang Farisi. Maka, waktu melihat banyak orang Farisi dan
orang Saduki datang minta dibaptis, Yohanes berkata, “Hai kamu
keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu
dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?" Bagaimana hidup
keagamaan kita? Munafik, penuh kepura-puraan? Atau murni dan tulus? Hari
ini kita ditantang untuk mawas diri. (EMA/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN)
Antifon Komuni (Bdk. Yeh 33:11) Tuhan telah bersumpah: Aku menghendaki bukan supaya orang berdosa mati, melainkan supaya ia bertobat dan hidup.
As I live, says the Lord, I do not desire the death of the sinner, but rather that he turn back and live.
Doa Malam
Allah Bapa Mahakudus, anugerah-Mu telah menyegarkan kami. Semoga kami
Kausucikan dari noda hidup di masa lampau dan Kauberi bagian dalam
misteri Paskah Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
Hari-hari Minggu dalam Masa Prapaskah harus diutamakan di atas semua
Hari Raya Tuhan, dan semua Hari Raya yang jatuh pada salah satu dari
Minggu-minggu ini, dipindah ke hari Sabtu sebelumnya. Hari-hari biasa
Masa Tobat Prapaskah harus diutamakan di atas hari peringatan wajib.
(Surat Edaran Perayaan Paskah dan Persiapannya No. 11, Kongregasi Ibadat
Ilahi, 1988)
“Apabila kamu ingin hidup menurut peraturan yang ditentukan oleh Allah,
kamu harus mengikuti teladan-Nya, karena menurut citra-Nya kamu
diciptakan.” – St. Asterius dari Amasea
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 5:2-3)
Tuhan, Rajaku dan Allahku, kabulkanlah doaku, indahkanlah keluh-kesahku, dengarkanlah suara permohonanku.
To my words give ear, O Lord; give heed to my sighs. Attend to the sound of my cry, my King and my God.
Doa Pembuka
Allah Bapa, asal segala kebaikan, semoga dengan bantuan rahmat-Mu kami
selalu memikirkan dan melakukan yang baik. Sebab kami tidak dapat hidup
tanpa Engkau. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami,
yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini
dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Ester (4:10a.10c-12.17-19)
"Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau, ya Tuhan."
Di kala bahaya maut menyerang, Ratu Ester pun berlindung pada Tuhan. Ia
mohon kepada Tuhan, Allah Israel, katanya, “Ya Tuhan, Raja kami,
Engkaulah yang tunggal. Tolonglah aku yang seorang diri ini. Padaku
tidak ada seorang penolong selain Engkau, sebab bahaya maut mendekati
diriku. Sejak masa kecilku telah kudengar dalam keluarga bapaku, bahwa
Engkau, ya Tuhan, telah memilih Israel dari antara sekalian bangsa, dan
nenek moyang kami telah Kaupilih dari antara sekalian leluhurnya, supaya
mereka menjadi milik abadi bagi-Mu; dan telah Kaulaksanakan bagi mereka
apa yang telah Kaujanjikan. Ingatlah, ya Tuhan, dan sudilah menampakkan
diri-Mu di waktu kesesakan kami. Berikanlah kepadaku keberanian, ya
Raja para allah dan Penguasa sekalian kuasa! Taruhlah perkataan sedap di
dalam mulutku terhadap singa itu, dan ubahlah hatinya sehingga menjadi
benci kepada orang-orang yang memerangi kami, supaya orang itu serta
semua yang sehaluan dengannya menemui ajalnya. Tetapi selamatkanlah kami
ini dengan tangan-Mu, dan tolonglah aku yang seorang diri ini, yang
tidak mempunyai seorang pun selain Engkau, ya Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Pada hari aku berseru, Engkau menjawab aku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 138:1-2a,2bc-3,7c-8; R:3a)
1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, di hadapan para
dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang
kudus.
2. Aku memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu,
sebab Kaubuat nama-Mu, dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari
aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam
jiwaku.
3. Tuhan, tangan kanan-Mu menyelamatkan daku, Engkau akan menyelesaikan
segalanya bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi, janganlah
Kautinggalkan buatan tangan-Mu! Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Mzm 51:12a,14a)
Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:7-12)
"Setiap orang yang meminta akan menerima."
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Mintalah,
maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka
pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta akan
menerima, setiap orang yang mencari akan mendapat, dan setiap orang yang
mengetuk, baginya pintu akan dibukakan. Adakah seorang dari padamu yang
memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular,
jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberikan yang
baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan
memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” Segala
sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah
demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab
para nabi.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. Renungan
Sikap optimisme akan membawa dampak positif dalam hidup seseorang. Sebaliknya, orang yang kerap stres karena macam-macam kekecewaan atas tidak tercapainya keinginan dan harapan, akan memberi pengaruh kurang baik, khususnya untuk kesehatannya. Sabda Tuhan pada Matius 7:7-12 memberi kita kekuatan untuk menjadi optimis dan menjanjikan masa depan lebih baik. Mintalah maka akan diberikan kepadamu, carilah maka akan mendapat, dan ketuklah maka pintu akan dibukakan Beriman kepada Allah Yang Mahabaik dan Mahamurah ini tentu mendukung sikap hidup orang beriman. Allah melalui sabda-sabda-Nya menjamin kehidupan manusia, Tidak diragukan lagi bahwa sabda itu memperteguh dan membuat makin baiklah kehidupan manusia dari pelbagai seginya, baik dari segi kesejahteraanjasmani maupun rohani.
Gambaran tentang Allah Yang Mahabaik tecermin dari kesediaan dan kesanggupan Allah untuk memenuhi kebutuhan manusia, sebagai wujud nyata karya keselamatan-Nya. Dibandingkan dengan manusia yang jahat, seseorang masih memberi hal baik kepada yang memintanya, apalagi Allah Yang Mahabaik itu dalam mengabulkan permohonan manusia. Di samping itu, Allah itu juga memberikan kaidah dan hukum bagi manusia yang sifatnya mendasar, dan berlaku universal, untuk semua orang di mana pun. “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.” Dalam Masa Prapaskah ini, Gereja mengajak dan mengingatkan kita untuk merenungkan hidup beriman kita. hidup kita di hadapan Allah Yang Mahabaik itu. Sekaligus kita merenungkan apakah tingkah laku kita terhadap sesama kita sudah sesuai dengan hukum mendasar yang Allah berikan itu. Dengan melihat dan mengevaluasi hidup beriman kita, kita akan makin didekatkan dan diarahkan untuk memberikan kesaksian tentang kebaikan Allah dalam tingkah laku kita sehari-hari. Tentu sekaligus disertai rasa syukur yang mendalam karena Allah itu memberikan rasa optimis dalam hidup kita sehari-hari. (ALS)
Antifon Komuni (Mat 7:8) Mintalah, kamu akan menerima. Carilah, kamu akan menemukan. Ketuklah, pintu akan dibukakan bagimu.
Everyone who asks, receives; and the one who seeks, finds; and to the one who knocks, the door will be opened.
Doa Malam
Ya Bapa, kami bersyukur sebab Putra-Mu telah mengajar kami perihal iman
dan harapan yang teguh serta sikap toleransi yang tinggi terhadap
sesama. Kami mohon, tambahkanlah semangat kasih kami kepada-Mu dan
kepada sesama serta limpahkanlah kerahiman-Mu bagi kami. Doa ini kami
unjukkan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
“Abu menandakan bahwa aku orang berdosa. Bentuk salib menandakan bahwa aku punya Juruselamat.” — Pater Mike Schmitz
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 25 (26):6.3.22)
Ya Tuhan, ingatlah akan kerahiman dan kerelaan-Mu yang abadi. Janganlah
musuh bergembira atas kami. Ya Allah, bebaskanlah kami dari segala
penindasan
Remember your compassion, O Lord, and your merciful love, for they are
from of old. Let not our enemies exult over us. Redeem us, O God of
Israel, from all our distress.
Doa Pembuka
Allah Bapa Maha Pengasih, perhatikanlah umat yang menyerahkan diri
kepada-Mu. Semoga kami mampu menguasai raga kami dengan berpantang dan
meningkatkan semangat kami dengan karya amal. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yunus (3:1-10)
"Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat."
Tuhan berfirman kepada Yunus, "Bangunlah dan berangkatlah ke Niniwe,
kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan
kepadamu." Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan
firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga
hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota sehari
perjalanan jauhnya, lalu berseru, "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe
akan ditunggangbalikkan." Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka
mengumumkan puasa, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain
kabung. Setelah kabar sampai pada raja kota Niniwe, turunlah raja dari
singgasananya; ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung,
lalu duduklah ia di atas abu. Lalu atas perintah raja dan para
pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian,
"Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan
apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah
semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan
keras kepada Allah; dan haruslah masing-masing berbalik dari tingkah
lakunya yang jahat, dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu,
mungkin Allah akan berbalik dan menyesal, serta berpaling dari murka-Nya
yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa." Ketika Allah
melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari
tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah atas malapetaka yang
telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi
melakukannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 812
Ref. Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Atau: Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3-4.12-13.18-19; R:19b)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya
rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari
kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah
semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari
hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun
kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahan
kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk-redam tidak akan
Kaupandang hina, ya Allah. Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yl 2:12-13)
Sekarang juga, demikian firman Allah, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:29-32)
"Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus."
Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni
Dia, "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu
tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus.
Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian
pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu
penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama orang dari angkatan
ini dan akan menghukum mereka: Sebab ratu ini datang dari ujung bumi
untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih
daripada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit
bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang
Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan
sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus!"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. Renungan
Yesus
tidak mau melayani manusia menurut apa yang dianggap menentukan
baginya. Yesus punya ketentuan sendiri manusia harus ikut dan tunduk,
mohon dapat mengerti, kalau Ia memberi tanda Yunus. Bukan hanya
ajaran-Nya yang penting meskipun Yesus memang mengajar melebihi semua
para nabi. Sabda Nabi hanya kata-kata para utusan sedang Yesus sendiri
adalah sang Sabda, utusan Bapa di zaman akhir. Yesus lebih dari Yunus
lebih dari Salomo, sebab la nabi terakhir kebijaksanaan Bapa, yang
menjelma. Menerima ajaran Yesus serta sengsara wafat dan kebangkitan-Nya
itu|ah tanggapan yang diharapkan kita semua. Tidak ada ajaran lain yang
lebih sempurna, Guru lain yang lebih berwibawa, berbicara atas
kekuasaan sendiri, dikukuhkan dengan mukjizat dan tandatanda. Ajaran
Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan dan salib serta kebangkitan
membebaskan kita dari dosa, memperoleh Roh Putera hingga kita bisa
berkata Abba ya Bapa.(DGB / RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2020)
Antifon Komuni (Mzm 5:12)
Bergembiralah semua orang, yang
berlindung kepada-Mu, ya Tuhan. Mereka akan bersorak-sorai selamanya,
dan Engkau akan berdiam di tengah-tengah mereka.
Doa Malam
Allah Bapa yang Mahakuasa, dengan penuh kasih Kauampuni orang-orang
Niniwe yang bertobat. Kami mohon, perhatikanlah kami, umat-Mu, yang
menyerahkan diri untuk bertobat, agar kelak kami beroleh pengampunan dan
kebahagiaan kekal bersama Putra-Mu, Tuhan kami, Yesus Kristus, yang
hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
Selasa, 03 Maret 2020
Hari Biasa Pekan I Prapaskah
“Semoga masa Prapaskah bagi setiap orang Kristen menjadi masa ketika
pengalaman akan kasih Allah yang diberikan kepada kita dalam Kristus
diperbarui, kasih yang harus kita berikan kembali kepada sesama kita
setiap hari, khususnya bagi mereka yang paling menderita dan membutuhkan
kasih.” — Paus Benediktus XVI
Antifon Pembuka (Mzm 90 (89):1-2)
Tuhan, Engkaulah pelindung kami turun-menurun. Dari awal mula sampai akhirat, Engkau mendampingi kami.
O Lord, you have been our refuge, from generation to generation; from age to age, you are.
Doa Pembuka
Allah Bapa, kerinduan kami, pandanglah umat-Mu ini. Semoga dalam
menjalani masa tobat, hati kami selalu bergembira karena rindu akan
Dikau. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang
bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan
sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (55:10-11)
"Firman-Ku akan melaksanakan apa yang Kukehendaki."
Beginilah firman Tuhan, “Seperti hujan dan salju turun dari langit dan
tidak kembali ke sana, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan
menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih pada penabur dan roti
kepada orang yang mau makan, demikianlah firman yang keluar dari
mulut-Ku: Ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi akan
melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang
Kusuruhkan kepadanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan melepaskan orang benar dari segala kesesakannya.
Ayat. (Mzm 34:4-5.6-7.16-17.18-19; R:18b)
1. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama
memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku,
dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
2. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan
tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru-seru,
dan Tuhan mendengarkan: Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
3. Mata Tuhan tertuju pada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada
teriak mereka minta tolong: wajah Tuhan menentang orang-orang yang
berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi.
4. Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan: dari
segala kesesakannya mereka ia lepaskan. Tuhan itu dekat kepada
orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk
jiwanya.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:7-15)
"Yesus mengajar murid-murid-Nya berdoa."
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Dalam
doamu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak
mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doa
mereka dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu
mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya Karena
itu berdoalah begini, “Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu.
Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.
Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah
kami atas kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang
bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Amin.” Karena jikalau kamu
mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu
juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan
mengampuni kesalahanmu.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. Renungan
Doa, puasa dan sedekah dipandang orang Yahudi sebagai 3 keutamaan hidup, sebagai 3 kartu identitas bagi seorang suci, saleh, hebat. Sayangnya, ada salah kaprah, ada mal-praktek. Orang memperbanyak doa agar dipuji orang; yang lain berpuasa agar dikagumi dan dihormati orang maka sengaja ditunjukkan di muka umum; orang memberi sedekah sebagai sebuah show kebajikan, sebuah pencarian pujian, sebuah tebar pesona.
Yesus menunjukkan inti doa sebagai sebuah relasi cinta anak dan Bapa; sebuah pengakuan atas panggilan memuliakan Bapa, menghadirkan kerajaan-Nya dan melaksanakan kehendak-Nya; sebuah panggilan untuk hidup dalam kasih, bebas lepas dari dosa dan kejahatan serta upaya waspada agar tak jatuh dalam cobaan.
Ada orang mengatakan bahwa doa gereja katolik itu bertele-tele, seperti doa Salam Maria yang diulang-ulang, doa litani, doa novena. Bukan itu yang dimaksudkan berteIe-tele, sebab Yesus juga 3 kali berdoa mengulangi permohonan yang sama di taman Zaitun. Yang berteIe-tele adalah doa yang penuh permainan kata-kata, diuIang-ulanai tanpa makna. lebih mementingkan umbaran rentetan kata-kata manis, tetapi tanpa isi dan tanpa penpwaan, tanpa makna.
Antifon Komuni (Mzm 4:2) Ketika aku berseru
kepada-mu, Engkau mendengarkan daku, ya Allah yang Mahaadil, Engkau
membebaskan daku dari deritaku. Kasihanilah aku, ya Tuhan, dan
kabulkanlah doaku.
When I called, the God of justice gave me answer; from anguish you released me; have mercy, O Lord, and hear my prayer!
“Kita akan lebih mudah menerima apa yang kita minta, apabila kita berdoa dalam nama Kristus” (St. Agustinus)
Doa Malam
Bapa yang Mahakudus, syukur kepada-Mu, atas Putra-Mu yang telah
mengajari kami bagaimana berdoa yang benar. Semoga doa luhur ini kami
hayati dan jabarkan dalam aneka kegiatan kami setiap hari. Lindungilah
kami dalam istirahat malam ini ya Bapa, dengan pengantaraan Kristus,
Tuhan kami. Amin.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati