Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Kalau timbul karat pada cermin, orang tidak dapat melihat gambaran wajah
di dalamnya; begitulah kalau ada dosa pada manusia, ia tidak dapat
melihat Allah. (St. Teophilus dari Antiokhia)
Antifon Pembuka (Mzm 119(118):133)
Teguhkanlah langkahku seturut janji-Mu, dan janganlah suatu kejahatan pun menguasai aku
Let my steps be guided by your promise; may evil never rule me.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, dalam masa Prapaskah ini kami
Kaubimbing dan Kauajar dengan Sabda-Mu. Semoga dengan berpantang, kami
berbakti kepada-Mu dengan sepenuh hati dan dalam doa bersatu sebagai
umat-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang
bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Ulangan (4:1.5-9)
"Lakukanlah ketetapan-ketetapan itu dengan setia."
Di padang gurun seberang Sungai Yordan Musa berkata kepada bangsanya,
"Hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan
kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki
negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allahku, supaya kamu
melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk
mendudukinya. Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan
menjadi kebijaksanaan dan akal budimu di mata bangsa-bangsa. Begitu
mendengar segala ketetapan ini mereka akan berkata: Memang bangsa yang
besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi. Sebab bangsa
besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti
Tuhan, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya? Dan bangsa
besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil
seperti seluruh hukum, yang kubentangkan padamu pada hari ini? Tetapi
waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal
yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu
hilang dari ingatanmu seumur hidup. Beritahukanlah semuanya itu kepada
anak-anakmu dan kepada cucu-cucumu serta cicitmu."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, pujilah Tuhan, hai umat Allah!
atau. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem!
Ayat. (Mzm 147:12-13.15-16.19-20; Ul: 12a)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia
meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada
padamu.
2. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya
berlari. Ia menurunkan salju seperti bulu domba dan menghamburkan embun
beku seperti abu.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan
hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala
bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:17-19)
"Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi."
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah
kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau
kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sungguh, selama belum lenyap
langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan
ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa
yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekali pun yang paling
kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki
tempat-tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa
yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki
tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Bacaan
Injil hari ini berbicara tentang hukum baru. Yesus mulai memperkenalkan
hukum yang baru yang jauh berbeda dengan apa yang sering dicari dalam
suatu agama: perbuatan harus dilakukan, puasa, doa, perbuatan baik yang
dapat dipakai orang untuk memperoleh keselamatan. Yesus tidak bicara
banyak soal ini tetapi mau menekankan bahwa agama yang berdasar pada
Perjanjian Lama itu hanya langkah awal, namun penting dalam sejarah
keselamatan. Nubuat itu harus dipenuhi dan dalam Dia itu ada kepenuhan
nubuat Perjanjian Lama.
Bagi kita para murid Yesus menaati
hukum-hukum Kitab Suci bukanlah tujuan itu sendiri. Hukum-hukum dan
peraturan bukanlah tujuan itu sendiri. Hukum-hukum dan peraturan adalah
ungkapan dari kasih. Dengan menaati hukum kita menjadi lebih peka
terhadap bisikan Roh Allah. Oleh karena itu apa yang perlu untuk kita
hidupi adalah cinta pada Allah yang akan mendorong ikta untuk
melaksanakan kehendak-Nya. Karena itu pergi ke gereja, berdoa, hidup
dalam tuntunan Tuhan bukan dirasa sebagai tuntutan melainkan sebagai
ungkapan cinta kita kepada Tuhan. Ketika cinta kepada Allah ini telah
tumbuh dalam diri kita, kita tidak akan merasa dibebani oleh hukum-hukum
dan peraturan. (Renungan Harian Mutiara Iman)
Antifon Komuni (Mzm 16(15):11)
Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada
sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.
You will show me the path of life, the fullness of joy in your presence, O Lord.
Doa Malam
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah menunjukkan kepada kami,
siapa yang telah menjalankan hukum-Mu dengan sempurna, ialah Yesus
Kristus, yang penuh cinta kasih. Kami mohon, berilah kami kedamaian
dalam mengikuti Dia, yang hidup dan berkuasa, sepanjang masa. Amin.
Selasa, 17 Maret 2020
Hari Biasa Pekan III Prapaskah
Makhluk manakah yang diciptakan dengan martabat yang demikian itu?
Itulah manusia, sosok yang agung, yang hidup dan patut dikagumi, yang
dalam mata Allah lebih bernilai daripada segala makhluk. Itulah manusia;
untuk dialah langit dan bumi dan lautan dan seluruh ciptaan. Allah
sebegitu prihatin dengan keselamatannya, sehingga Ia tidak menyayangi
Putera-Nya yang tunggal untuk dia. Allah malahan tidak ragu-ragu,
melakukan segala sesuatu, supaya menaikkan manusia kepada diri-Nya dan
memperkenankan ia duduk di sebelah kanan-Nya. – St. Yohanes Krisostomos,
Uskup Pujangga Gereja
Antifon Pembuka (Mzm 17(16):6-8)
Kepada-Mu aku berseru, ya Allah, dan Engkau mendengarkan daku.
Condongkanlah telinga-Mu dan dengarkanlah suaraku. Jagalah aku, ya
Tuhan, sebagai biji mata, dan lindungilah aku di bawah naungan sayap-Mu.
To you I call, for you will surely heed me, O God; turn your ear to me;
hear my words. Guard me as the apple of your eye; in the shadow of your
wings protect me.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahasetia, kami mohon, janganlah Kautarik rahmat-Mu dari
kami. Semoga dengan bantuan-Mu kami menjadi abdi-Mu yang setia. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin. Doa
Azarya adalah sebuah ungkapan penyesalan umum. Dia berdoa agar Tuhan
tidak menarik belas kasihan-Nya terhadap umat Israel. Dia menyerahkan
segalanya kepada Tuhan. Dia yakin bahwa orang yang percaya kepada Tuhan
tidak akan dikecewakan.
Bacaan dari Nubuat Daniel (3:25.34-43)
"Semoga kami diterima balik karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah."
Tatkala dicampakkan ke dalam tanur api, Azarya berdiri dan berdoa; ia
membuka mulut di tengah-tengah api itu, katanya, “Demi nama-Mu, ya
Tuhan, janganlah kami Kautolak selamanya, dan janganlah Kaubatalkan
perjanjian-Mu; janganlah Kautarik kembali dari pada kami belas
kasihan-Mu, demi Abraham kekasih-Mu, demi Ishak hamba-Mu, dan demi
Israel, orang suci-Mu, yang kepadanya Engkau telah berjanji memperbanyak
keturunan mereka menjadi laksana bintang-bintang di langit dan seperti
pasir di tepi laut. Ya Tuhan, jumlah kami telah menjadi paling kecil di
antara sekalian bangsa, dan sekarang kami pun dianggap rendah di seluruh
bumi oleh karena dosa kami. Dewasa ini pun tidak ada pemuka, nabi atau
penguasa, tiada kurban bakaran atau kurban sembelihan, kurban sajian
atau ukupan; tidak ada pula tempat untuk mempersembahkan buah bungaran
kepada-Mu dan mendapat belas kasihan. Tetapi semoga kami diterima baik,
karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah, seolah-olah kami
datang membawa kurban domba dan lembu serta ribuan anak domba tambun.
Demikian hendaknya kurban kami di hadapan-Mu pada hari ini berkenan
seluruhnya kepada-Mu. Sebab tidak dikecewakanlah mereka yang percaya
kepada-Mu. Kini kami mengikuti Engkau dengan segenap jiwa dan dengan
takwa kepada-Mu, dan wajah-Mu kami cari. Janganlah kami Kaupermalukan,
tetapi perlakukanlah kami sesuai dengan kemurahan-Mu dan menurut
besarnya belas kasihan-Mu. Lepaskanlah kami sesuai dengan perbuatan-Mu
yang ajaib, dan nyatakanlah kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
Atau. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 25:4bc-5ab.6-7bc.8-9; Ul:10)
1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah
lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan
ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab emuanya
itu sudah ada sejak purbakala. Ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih
setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
3. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang
yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum
dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Yl 2:12)
Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hati, sabda Tuhan, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.
Yesus
mengajarkan bahwa mengampuni sesama adalah syarat mutlak untuk
mendapatkan pengampunan. Kita diundang untuk mengampuni tanpa batas
sebagaimana Tuhan sendiri mengampuni kita tanpa batas..
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:21-35)
"Jika kamu tidak mau mengampuni saudaramu, Bapa pun tidak akan mengampuni kamu."
Sekali peristiwa Petrus datang kepada Yesus dan berkata, “Tuhan, sampai
berapa kalikah aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa
terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya, “Bukan! Aku
berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh
kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang
hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Ketika ia mulai
mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang
berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu
melunasi hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak
isteri dan segala miliknya untuk membayar hutangnya. Maka sujudlah
hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan
kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba
itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. Tetapi
ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang seorang hamba lain
yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik
kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan
memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. Tetapi
ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai
dilunaskan segala hutang itu. Melihat itu kawan-kawannya yang lain
sangat sedih, lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
Maka raja itu menyuruh memanggil hamba pertama tadi dan berkata
kepadanya: Hai hamba yang jahat! Seluruh hutangmu telah kuhapuskan
karena engkau memohonnya kepadaku. Bukankah engkau pun harus mengasihani
kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Maka marahlah tuannya itu
dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh
hutangnya. Demikianlah Bapa-Ku yang di surga akan berbuat terhadap kamu,
apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap
hatimu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Pengalaman
akan kasih kerahiman Allah tidak terukur. Azarya dari tengah-tengah api
menyampaikan isi hatinya. Ia memohon supaya Tuhan tidak menarik kembali
kasih sayang dan kerahiman-Nya dari tengah-tengah umat-Nya. Ia berharap,
Tuhan tidak lupa akan janji kesetiaan-Nya kepada Yakub, Abraham dan
keturunan-Nya. Azarya sadar akan dosa umat Israel. Sedangan Yesus
mengingatkan kita bahwa Tuhan senantiasa menunjukkan kerahiman dan
pengampunan-Nya kepada kita umat manusia. namun, kita juga mempunyai
tugas untuk saling mengampuni dalam kehidupan kita. Beranikah kita yang
memohon kerahiman Allah, mulai menunjukkan kasih dan pengampunan kita
kepada sesama? Antifon Komuni (Mzm 15(14):1-2; PS 848)
Tuhan, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya,
Lord, who may abide in your tent, and dwell on your holy mountain? Whoever walks without fault and does what is just.
(Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 15)
Doa Malam
Allah Bapa sumber belas kasih, bila kami mau saling memaafkan, maka
Engkau pun berbelas kasih kepada kami. Kami mohon, agar hati kami selalu
terbuka terhadap sesama, agar dapat saling melayani dengan setia dan
tulus ikhlas. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Doa, puasa dan amal, tiga hal ini merupakan kesatuan, saling memberi hidup. (St. Petrus Krisologus)
Senin, 16 Maret 2020
Hari Biasa Pekan III Prapaskah
Tuhan sendiri mengatakan bahwa Pembaptisan itu perlu untuk keselamatan
Bdk. Yoh 3:5.. Karena itu, Ia memberi perintah kepada para murid-Nya,
untuk mewartakan Injil dan membaptis semua bangsa Bdk. Mat 28:19-20; DS
1618; LG 14; AG 5.. Pembaptisan itu perlu untuk keselamatan orang-orang,
kepada siapa Injil telah diwartakan dan yang mempunyai kemungkinan
untuk memohon Sakramen ini Bdk. Mrk 16:16.. Gereja tidak mengenal sarana
lain dari Pembaptisan, untuk menjamin langkah masuk ke dalam
kebahagiaan abadi. Karena itu, dengan rela hati ia mematuhi perintah
yang diterimanya dari Tuhan, supaya membantu semua orang yang dapat
dibaptis, untuk memperoleh "kelahiran kembali dari air dan Roh". Tuhan
telah mengikatkan keselamatan pada Sakramen Pembaptisan, tetapi Ia
sendiri tidak terikat pada Sakramen-sakramen-Nya. (Katekismus Gereja
Katolik, 1257)
Antifon Pembuka (Mzm 84(83):3)
Penuh rindu hatiku mendambakan rumah Tuhan. Jiwa ragaku bersorak sorai bagi Allah yang hidup.
My soul is longing and yearning for the courts of the Lord. My heart and my flesh cry out to the living God.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber belas kasih, semoga kerahiman-Mu membersihkan dan
menguatkan umat-Mu. Bimbinglah kami dengan rahmat-Mu, karena tanpa
Engkau kami takkan mungkin selamat. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (5:1-15a)
"Banyak orang sakit kusta, dan tak seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman orang Syria itu."
Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya
dan sangat disayangi, sebab oleh dia Tuhan telah memberikan kemenangan
kepada orang Aram. Tetapi pahlawan tentara itu sakit kusta. Sekali
peristiwa orang Aram pernah keluar bergerombol dan membawa tertawan
seorang anak perempuan dari negeri Israel. Anak itu menjadi pelayan pada
isteri Naaman. Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya, "Sekiranya tuanku
menghadap nabi yang di Samaria itu, tentulah nabi itu akan menyembuhkan
dia dari penyakitnya." Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada
tuannya, katanya, "Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari
negeri Israel itu." Maka jawab raja Aram, "Baik, pergilah dan aku akan
mengirim surat kepada raja Israel." Lalu berangkatlah Naaman. Sebagai
persembahan ia membawa sepuluh talenta perak, enam ribu syikal emas dan
sepuluh potong pakaian. Ia menyampaikan surat raja Aram itu kepada raja
Israel, yang berbunyi, "Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah
kiranya, bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman pegawaiku, supaya engkau
menyembuhkan dia dari penyakit kustanya." Segera sesudah raja Israel
membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata, "Allahkah
aku ini, yang dapat mematikan dan menghidupkan sehingga orang ini
mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit
kustanya? Sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara
terhadap aku." Segera sesudah didengar oleh Elisa, abdi Allah itu,
bahwa raja Israel mengoyakkan pakaiannya, dikirimnyalah pesan kepada
raja, bunyinya, "Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Biarlah orang itu
datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel."
Kemudian datanglah Naaman dengan kuda dan keretanya, lalu berhenti di
depan pintu rumah Elisa. Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya
mengatakan, "Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu
akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir." Tetapi pergilah
Naaman dengan gusar sambil berkata, "Aku sangka, setidak-tidaknya ia
datang ke luar dan berdiri memanggil nama Tuhan, Allahnya, lalu
menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu, dan dengan
demikian menyembuhkan penyakit kustaku! Bukankah Abana dan Parpar,
sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah
aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia
dan pergi dengan panas hati. Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat
serta berkata kepadanya, "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara
yang sukar kepadamu, bukankah Bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang,
ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir."
Maka turunlah Naaman membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan,
sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali
seperti tubuh seorang anak, dan ia menjadi tahir. Kemudian kembalilah
Naaman dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Sesampai di sana
majulah ia ke depan Elisa dan berkata, "Sekarang aku tahu, bahwa di
seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah
kiranya suatu pemberian dari hamba ini!"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, PS 843
Ref. Jiwaku haus pada-Mu Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
atau Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
Ayat. (Mzm 42:2-3; 43:3-4, Ul: 42:3)
1. Seperti rusa yang merindukan sungai berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
2. Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
3. Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan
dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
4. Maka aku
dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, sukacita dan
kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya
Allahku.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Mzm 130:5.7) Aku menanti-nantikan Tuhan, dan mengharapkan
firman-Nya, sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali
mengadakan pembebasan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:24-30)
"Yesus seperti Elia dan Elisa, diutus bukan kepada orang-orang Yahudi."
Ketika Yesus datang ke Nazaret, Ia berkata kepada umat di rumah ibadat,
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di
tempat asalnya. Tetapi Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada
zaman Elia terdapat banyak janda di Israel, ketika langit tertutup
selama tiga tahun enam bulan, dan ketika bahaya kelaparan yang hebat
menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang
dari mereka, melainkan kepada seorang janda di Sarfat di tanah Sidon.
Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel, tetapi tidak ada
seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman, orang
Siria itu." Mendengar itu, sangat marahlah semua orang yang di rumah
ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa
Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia
dari tebing itu. Tetapi Yesus berjalan lewat dari tengah-tengah mereka,
lalu pergi.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Dalam
Injil Lukas hari ini Yesus menyatakan keadaan dan nasib-Nya yang sama
seperti yang dialami nabi-nabi Elia dan Elisa dalam Perjanjian Lama.
Ternyata sebagai pribadi Yesus dalam penampilan, pesan dan perbuatan-Nya
dianggap tidak sesuai dengan harapan penduduk Nazaret. Ternyata Ia
hanyalah orang biasa seperti mereka sendiri. Dan di Nazaret Ia tidak
mengadakan mukjizat. Yang diwartakan-Nya bukanlah seperti yang mereka
rindukan: mendatangkan kesejahteraan, kemakmuran, kekuatan politik,
kebesaran bangsa Israel. Apa yang mereka harapkan itu adalah sama
seperti godaan yang disampaikan setan kepada Yesus, ketika Ia tinggal
empat puluh hari di padang gurun. Tetapi ternyata hanya mewartakan sabda
Allah: kesederhanaan umat, dan kemuliaan Kerajaan Allah.
Di tempat lain, seperti di Kapernaum,
Yesus mengadakan mukjizat, tetapi di Nazaret di tempat tinggal-Nya
sendiri justru tidak. Harga diri, nilai dan cinta penduduk Nazaret
terhadap tempat asal mereka yang sangat berlebihan merasa tersinggung.
Maka mereka minta bukti kebenaran yang diwartakan-Nya. Jawab Yesus
tegas: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai
di tempat asalnya." Sebenarnya apa yang ditegaskan Yesus itu lebih
mendalam lagi. Yakni bahwa kepastian seseorang untuk diselamatkan ialah
bukan karena ia adalah orang Israel, sebagai anggota suatu bangsa yang
terpilih. Tetapi keadaan hati yang jujur dan murni, bukan hubungan
kesatuan darah bangsalah yang merupakan jaminan keselamatan dari Allah.
Seperti dihadapi oleh kedua nabi dalam Perjanjian Baru maupun oleh Yesus
sendiri, orang Yahudi harus tahu, bahwa tidak cukuplah dirinya pasti
diselamatkan hanya karena ia adalah orang Israel. Syarat yang harus
dipenuhi orang Israel itu untuk diselamatkan, juga berlaku untuk umat
Kristiani yang diselamatkan oleh Yesus Kristus. Meskipun sudah dibaptis
dan resmi menjadi murid Kristus, ia tidak otomatis berkat baptisnya akan
diselamatkan. Ia secara lahir batin harus berusaha hidup, bersikap,
berbicara dan berbuat sesuai dengan apa yang diajarkan dan dilaksanakan
Yesus.. (INSPIRASI BATIN/HS)
Antifon Komuni (Mzm 117(116):1.2)
Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa! Sebab kasih-Nya hebat atas kita,
O praise the Lord, all you nations, for his merciful love towards us is great.
Doa Malam
Allah Bapa sumber cahaya mulia, kami bersyukur atas terang Sabda-Mu,
yang membuka jalan kerukunan; pun pula atas rezeki suci yang membawa
kesembuhan dan cinta kasih. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin.
“Tidak ada satu tangga lain untuk naik ke surga, selain salib” (St. Rosa dari Lima).
Apa yang dapat kita lakukan, selain mencuci tangan dan mengambil langkah-langkah bijaksana untuk menghindari tertular atau menyebarkan virus corona? BERDOA.
DOA KEPADA BUNDA MARIA:
Bintang Surga yang memelihara Tuhan mengusir tulah kematian, yang
membawa orang tua pertama manusia masuk ke dunia. Semoga Bintang yang
cerah ini sekarang siap memadamkan konstelasi jahat yang pertempurannya
telah membunuh banyak orang dengan luka kematian.
Wahai Bintang
Laut yang terkudus, lindungilah kami dari wabah penyakit; dengarkanlah
kami, ya perawan, karena Anak-mu menghormatimu dengan tidak menolakmu.
Selamatkanlah kami, ya Yesus, demi Bunda Maria-Mu yang memohon
kepada-Mu.
DOA KEPADA SANTO MIKAEL:
Santo Mikael Malaikat agung, jagalah kami dalam pertempuran, jadilah
pelindung kami melawan kejahatan dan tipu daya si jahat. Dengan rendah
hati, kami memohon kepadamu, semoga Allah menghardik setan, dan engkau,
Pangeran bala tentara surga, dengan kekuatan Allah, lemparkanlah ke
dalam neraka, setan dan roh-roh jahat yang mengembara di dunia untuk
menghancurkan jiwa-jiwa.
DOA KEPADA SANTO RAFAEL:
Ya
Tuhan,dalam kebaikan-Mu yang tak terlukiskan, Engkau telah menjadikan
St.Rafael yang mulia sebagai pelindung umat-Mu dalam perjalanan. Dengan
rendah hati kami mohon kepada-Mu agar kami dapat dituntunnya di jalan
keselamatan dan memperoleh pertolongannya saat jiwa kami dalam bahaya.
Demi Yesus Kristus, Tuhan kami. (Amin)
DOA UNTUK PARA DOKTER DAN PERAWAT:
Allah Bapa yang berbelas kasih, engkau menciptakan manusia seturut
dengan gambaran-Mu sendiri. Engkau telah membuat tubuh manusia menjadi
kenisah bagi Roh Kudus, yang menguduskan, kami berdoa kepada-Mu untuk
para dokter dan para perawat dan semua orang yang Kau panggil untuk
belajar dan mempraktekkan ilmu penyembuhan untuk orang sakit, dan
pencegahan sakit dan penderitaan. Kuatkanlah mereka di dalam tubuh dan
jiwanya,,dan berkatilah pekerjaan mereka, sehingga mereka dapat
memberikan penghiburan bagi mereka karya penyelamatan-Mu diwujud-nyatakan
dalam diri Yesus Kristus Putra-Mu, yang menjadi manusia, hidup di
dunia, menyembuhkan orang sakit, menderita dan wafat di kayu salib.
Amin.
Yesus minta diberi minum dan Ia berjanji akan memberi minum. Ia
berkekurangan sebagai orang yang mau menerima. Ia berkelimpahan sebagai
orang yang mau memuaskan. --- St. Agustinus
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 25:15-16)
Mataku tetap terarah kepada Tuhan, sebab Ia mengeluarkan kakiku dari
jerat. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebab sebatang kara
dan celakalah aku.
Oculi mei semper ad Dominum, quia ipse evellet de laqueo pedes meos:
respice in me, et miserere mei, quoniam unicus et pauper sum ego.
Doa Pembuka
Ya Allah Yang Maharahim dan sumber segala kebaikan, Engkau telah
menyatakan bahwa dosa dapat diampuni dengan puasa, doa dan amal kasih.
Sudilah memandang kami, ciptaan-Mu yang rapuh. Semoga belas kasih-Mu
senantiasa mengangkat kami kembali ketika kami tertunduk karena
menyadari kesalahan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup
dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (17:3-7)
"Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum."
Sekali peristiwa, setelah bangsa Israel melewati padang gurun Sin, dan
berkemah di Rafidim, kehausanlah mereka di sana. Maka
bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata, “Mengapa pula
engkau memimpin kami keluar dari Mesir untuk membunuh kami, anak-anak
dan ternak kami dengan kehausan?” Lalu berseru-serulah Musa kepada
Tuhan, katanya, “Apakah yang akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar
lagi mereka akan melempari aku dengan batu!” Maka berfirmanlah Tuhan
kepada Musa, “Berjalanlah di depan bangsa itu, dan bawalah serta
beberapa orang dari antara para tua-tua Israel; bawalah juga tongkatmu
yang kaupakai memukul Sungai Nil, dan pergilah. Maka Aku akan berdiri di
depanmu di atas gunung batu di Horeb; pukullah gunung batu itu, dan
dari dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu dapat minum.
Demikianlah diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel. Maka dinamailah
tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar,
dan oleh karena mereka telah mencobai Tuhan dengan mengatakan, “Adakah
Tuhan di tengah-tengah kita atau tidak?”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = es, 4/4, PS 854
Ref. Singkirkanlah penghalang Sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat. (Mzm 95:1-2,6-7,8-9)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan bersorak-sorai bagi Gunung
Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan lagu
syukur, bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
2. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang
menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya
serta kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar
hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun,
ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat
perbuatan-Ku.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (5:1-2.5-8)
"Kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita."
Saudara-saudara, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam
damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh
Dia kita juga beroleh jalan masuk ke dalam kasih karunia Allah. Di
dalam kasih karunia itu kita berdiri dan bermegah dalam pengharapan akan
menerima kemuliaan Allah. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena
kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang
telah dikaruniakan kepada kita. Karena waktu kita masih lemah, Kristus
telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan
oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar
tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati. Tetapi
Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati
untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 4:42.15)
Tuhan, Engkau benar-benar Juruselamat dunia. Berilah aku air hidup, supaya aku tidak haus lagi.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (4:5-42) (Singkat: 4:5-15,19b-26,39a,40-42)
"Mata air yang memancar sampai ke hidup yang kekal."
Sekali peristiwa sampailah Yesus ke sebuah kota di Samaria, yang bernama
Sikhar, dekat tanah yang dahulu diberikan Yakub kepada anaknya, Yusuf.
Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena
itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas. Maka
datanglah perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya,
“Berilah Aku minum!” Sebab murid-murid Yesus telah pergi membeli
makanan. Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya, “Masakan Engkau,
seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?” Maklumlah orang
Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria. Jawab Yesus kepadanya,
“Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapa Dia yang berkata
kepadamu ‘Berilah Aku minum’, niscaya engkau telah meminta kepada-Nya,
dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.” Kata perempuan itu
kepada-Nya, “Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam;
dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu? Adakah Engkau lebih besar
daripada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan ia
sendiri telah minum dari dalamnya, ia beserta anak-anak dan ternaknya?”
Jawab Yesus kepadanya, “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi!”
Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya ia tidak akan
haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya
akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus menerus memancar
sampai ke hidup yang kekal.” Kata perempuan itu kepada-Nya, “Tuhan,
berilah aku air itu, supaya aku tidak haus, dan tidak usah datang lagi
ke sini untuk menimba.” Kata Yesus kepadanya, “Pergilah, panggillah
suamimu dan datanglah ke sini.” Kata perempuan itu, “Aku tidak mempunyai
suami.” Kata Yesus kepadanya, “Tepat katamu bahwa engkau tidak
mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami, dan yang
sekarang ada padamu pun bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata
benar.” Kata perempuan itu kepada Yesus, “Tuhan, nyata sekarang padaku,
bahwa Engkau seorang nabi. Nenek moyang kami menyembah di atas gunung
ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah.”
Kata Yesus kepadanya, “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan
tiba bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga
di Yerusalem. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, tetapi kami
menyembah yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
Tetapi saatnya akan datang, dan sudah tiba sekarang, bahwa para
penyembah yang benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran, sebab
Bapa menghendaki penyembah-penyembah yang demikian. Allah itu Roh, dan
barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam Roh dan kebenaran.”
Jawab perempuan itu, “Aku tahu, bahwa Mesias yang disebut juga Kristus
akan datang; apabila datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada
kami.” Kata Yesus kepadanya, “Akulah Dia, yang sedang bercakap-cakap
dengan engkau!” Pada waktu itu datanglah murid-murid Yesus, dan mereka
heran bahwa Yesus sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan. Tetapi
tidak seorang pun berkata, “Apa yang Engkau kehendaki?” Atau: “Apa yang
Engkau percakapkan dengan dia?” Sementara itu perempuan tadi
meninggalkan tempayannya di situ, lalu pergi ke kota dan berkata kepada
orang-orang yang di situ. Mari lihat! Di sana ada seorang yang
mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia
itu Kristus?” Maka mereka pun meninggalkan kota, lalu datang kepada
Yesus. Sementara itu murid-murid mengajak Yesus, katanya, “Rabi,
makanlah!” Akan tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Pada-Ku ada makanan
yang tidak kamu kenal.” Maka murid-murid itu berkata seorang kepada
yang lain, “Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk
dimakan?” Kata Yesus kepada mereka, “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak
Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Bukankah kamu
mengatakan “Empat bulan lagi tibalah musim menuai?” Tetapi Aku berkata
kepadamu: Lihatlah sekelilingmu, dan pandanglah ladang-ladang yang sudah
menguning dan matang untuk dituai. Sekarang juga penuai telah menerima
upahnya, dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga
penabur dan penuai sama-sama bersukacita. Sebab dalam hal ini benarlah
peribahasa ‘Yang seorang menabur dan yang lain menuai’. Aku mengutus
kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan. Orang-orang lain
berusaha, dan kamu datang memetik hasil usaha mereka.” Banyak orang
Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada Yesus karena
perkataan perempuan itu, yang bersaksi, “Ia mengatakan kepadaku segala
sesuatu yang telah kuperbuat.” Ketika orang-orang Samaria itu sampai
kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Yesus tinggal pada
mereka, dan Yesus pun tinggal di situ dua hari lamanya. Dan lebih banyak
lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan Yesus, dan mereka
berkata kepada perempuan itu, “Kami percaya, tetapi bukan lagi karena
apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami
tahu, bahwa Dia benar-benar Juruselamat dunia.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Wanita Samaria dengan jujur dan terbuka heran dengan sikap Yesus yang
meminta air darinya, yang oleh orang Yahudi dianggap orang asing.
Keheranan itu bertambah lagi ketika justru akhirnya sang wanita itu yang
meminta air dari Yesus. Yesus menawarkan air yang tidak datang , dari
sumur itu, namun dari diri-Nya yang merupakan air hidup, yang akan mem.
berikan kehidupan. Tentu saja yang di: maksud Yesus adalah diri-Nya
sendiri, sehingga dengan menerima dan mengimani-Nya, maka air hidup itu
pun kita minum dan segarlah hidup kita. Diperlukan keterbukaan hati
menimba air hidup itu dan sekaligus siap untuk membuat perubahan hidup.
Sang
wanita Samaria itu selama ini hanya menimba air jasmani yang membuat ia
haus lagi dan terus datang ke sumur itu. Itu juga berarti hidupnya
hanya berjalan sebagai rutinitas tanpa perubahan. Maka dengan menerima
air hidup dari Yesus, ia pun siap berubah dari cara hidupnya yang lama
menuju hidup baru. Ia terkejut karena Yesus tahu semua tentang hidupnya
dan ia sungguh kagum, bahkan ia pun mewartakan kejadian itu kepada yang
lain.
Perjumpaan dengan Yesus membawa sebuah perubahan dalam
hidup dan lahirlah iman kepada Tuhan Sang Kehidupan. Kita pun mempunyai
pengalaman dalam perjumpaan dengan Yesus, yang seharusnya telah mengubah
hidup kita. Iman kita seharusnya terus bertumbuh dan berkembang karena
kita telah menimba dari Air Hidup, yakni Yesus sendiri. Apakah memang
demikianlah yang kita alami sekarang ini atau belum?
Antifon Komuni (Yoh 4:13-14/ PS 864)
Barangsiapa minum air yang akan
Kuberikan kepadanya, sabda Tuhan, dalam dirinya air itu akan menjadi
mata air, yang terus-menerus memancar sampai ke hidup yang kekal.
Sabtu, 14 Maret 2020
Hari Biasa Pekan II Prapaskah
“Di mana hati orang, di sana hartanya juga, sebab Tuhan tidak biasa menolak orang mohon pemberian baik.” (St. Ambrosius)
Antifon Pembuka (Mzm 145(144):8-9)
Tuhan pengasih dan penyayang, sabar dan lembut hati. Tuhan pemurah bagi semua orang, penuh kasih sayang akan ciptaan-Nya. The Lord is kind and full of compassion, slow to anger,
abounding in mercy. How good is the Lord to all, compassionate to all
his creatures.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami sumber cahaya mulia, di dunia ini kami sudah
Kauperkenankan mencicipi hidup surgawi. Semoga terang-Mu membimbing kami
seumur hidup hingga akhirnya kami memasuki cahaya-Mu yang abadi. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin. Mikha
memperlihatkan Allah yang begitu baik. Ia adalah Allah yang pengasih
dan penyayang. Ia siap mengampuni dan memaafkan pelanggaran umat-Nya.
Tuhan akan selalu menunjukkan kebaikan-Nya di tengah umat.
Bacaan dari Nubuat Mikha (7:14-15.18-20)
"Semoga Tuhan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut."
Nabi berkata, “Ya Tuhan, dengan tongkat-Mu gembalakanlah umat-Mu,
kambing domba milik-Mu sendiri. Mereka terpencil, mendiami rimba di
tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka merumput di Basyan dan
Gilead seperti pada zaman dahulu kala. Perlihatkanlah kepada kami
tindakan-tindakan ajaib seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir.
Adakah Allah lain seperti Engkau, yang mengampuni dosa-dosa dan
memaafkan pelanggaran yang dilakukan oleh sisa-sisa milik-Nya sendiri,
yang tidak murka untuk selama-lamanya, melainkan berkenan pada kasih
setia? Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan
kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam
tubir-tubir laut. Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan
kasih-Mu kepada Abraham sebagaimana telah Kaujanjikan dengan sumpah
kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim. Atau Tuhan adalah penyayang dan pengasih.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.9-10.11-12; Ul: 8a)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap
batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala
kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala
penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai
engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tidak terus-menerus Ia murka, dan tidak untuk selama-lamanya Ia
mendendam. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita,
atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.
4. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan
atas orang-orang yang takwa kepada-Nya! Sejauh timur dari barat,
demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya. Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Luk 15:18)
Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya, "Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa". Tuhan
menjadi sahabat orang-orang berdosa. Ia menjadikan mereka anggota
keluarga-Nya dan makan bersama mereka. Ia sendiri menyambut dan menerima
kita kembali apa adanya. Yang diminta dari pihak kita adalah bertobat
dan merasakan betapa baiknya Tuhan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (15:1-3.11-32)
"Saudaramu telah mati dan kini hidup kembali."
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasa datang kepada Yesus
untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan
ahli-ahli Taurat, katanya, “Ia menerima orang-orang berdosa dan makan
bersama-sama dengan mereka.” Maka Yesus menyampaikan perumpamaan ini
kepada mereka. “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang
bungsu kepada ayahnya, ‘Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik
kita yang menjadi hakku.’ Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan
itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual
seluruh bagiannya itu, lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia
memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah
dihabiskan harta miliknya, timbullah bencana kelaparan di negeri itu,
dan ia pun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan
di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babi. Lalu
ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu,
tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari
keadaannya, katanya: ‘Betapa banyak orang upahan bapaku yang
berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan
bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah
berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa; aku tidak layak lagi disebut
anak Bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan Bapa.’ Maka
bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya
telah melihat dia, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayah itu
berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu
kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa, aku
tidak layak lagi disebut anak Bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada
hamba-hambanya, “Lekaslah bawa kemari jubah yang terbaik, dan
pakaikanlah kepadanya; kenakanlah cincin pada jarinya, dan sepatu pada
kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah
kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi
hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.’ Maka mulailah
mereka bersukaria. Tetapi anaknya yang sulung sedang berada di ladang.
Ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruing dan
nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya
kepadanya apa arti semua itu. Jawab hamba itu, ‘Adikmu telah kembali,
dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatkan
kembali anak itu dengan selamat’. Maka marahlah anak sulung itu dan ia
tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia
menjawab ayahnya, katanya, ‘Telah bertahun-tahun aku melayani Bapa, dan
belum pernah aku melanggar perintah Bapa, tetapi kepadaku belum pernah
Bapa memberikan seekor anak kambing pun untuk bersukacita dengan
sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak Bapa yang telah
memboroskan harta kekayaan Bapa bersama dengan pelacur-pelacur, maka
Bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.’ Kata ayahnya
kepadanya, ‘Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala
kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira
karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan
didapat kembali’.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. Renungan
Allah kita itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih
setia-Nya. Allah yang demikian kita alami secara nyata dalam pribadi
Yesus Kristus, Tuhan kita. Ia datang ke dunia untuk menyelamatkan kita
dari dosa dan maut. Kisah anak yang hilang adalah kisah kasih Tuhan atas
orang-orang berdosa. Ia rindu anak-anak-Nya yang hilang karena dosa dan
memberi pengampunan melimpah pada mereka yang bertobat. Kita semua
adalah para pendosa. Maukah kita bertobat dan kembali kepada Bapa yang
penuh kasih?
Antifon Komuni (Luk 15:32)
Kamu patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.
You must rejoice, my son, for your brother was dead and has come to life; he was lost and is found.
Jumat, 13 Maret 2020
Hari Biasa Pekan II Prapaskah (Hari Pantang) “Saudara-saudara, pandanglah Allah yang merendahkan diri-Nya, dan pasrahkan hatimu di hadapan-Nya! Rendahkanlah dirimu agar engkau diangkat-Nya! Jangan menyembunyikan apa pun dari dirimu demi dirimu sendiri supaya Dia yang memberikan diri-Nya secara total kepadamu boleh menerima engkau secara total.” — St. Fransiskus Assisi
Antifon Pembuka (Mzm 31(30):2.5)
Ya Tuhan, kepada-Mu aku berharap dan aku takkan dikecewakan. Luputkanlah aku dari jerat musuhku karena Engkaulah pelindungku.
In you, O Lord, I put my trust, let me never be put to shame; release me
from the snare they have hidden for me, for you indeed are my refuge.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahakuasa, semoga tapa suci ini membersihkan kami, agar
dengan hati murni kami mencapai keselamatan kekal. Dengan pengantaraan
Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama
Engkau, dalam persatuan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (37:3-4.12.13a.17b-28)
"Lihat, tukang mimpi datang, marilah kita bunuh dia."
Israel lebih mengasihi Yusuf daripada semua anaknya yang lain, sebab
Yusuf itu anak yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat
jubah yang maha indah bagi dia. Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya
bahwa ayah mereka lebih mengasihi Yusuf daripada semua saudaranya, maka
bencilah mereka itu kepada Yusuf, dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
Pada suatu hari pergilah saudara-saudara Yusuf menggembalakan kambing
domba ayahnya dekat Sikhem. Lalu Israel berkata kepada Yusuf, “Bukankah
saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah
engkau kusuruh kepada mereka.” Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya
itu, dan didapatinyalah mereka di Dotan. Dari jauh Yusuf telah kelihatan
kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, mereka telah
bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya. Kata mereka seorang
kepada yang lain, “Lihat, tukang mimpi kita itu datang! Sekarang,marilah
kita bunuh dia, dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu
kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan
lihat nanti, bagaimana jadinya dengan mimpinya itu!” Ketika Ruben
mendengar hal ini, ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka. Sebab
itu kata Ruben: “Janganlah kita bunuh dia!” Lagi kata Ruben kepada
mereka, “Janganlah tumpahkan darah! Lemparkan saja dia ke dalam sumur
yang ada di padang gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan dia.” Maksud
Ruben: ia hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan membawanya
kembali kepada ayahnya. Baru saja Yusuf sampai pada saudara-saudaranya,
mereka pun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya
itu. Lalu mereka membawa dia dan melemparkannya ke dalam sumur. Sumur
itu kosong, tidak berair. Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika
mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang
Ismael yang datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam
dan damar ladam. Mereka sedang dalam perjalanan mengangkut
barang-barang itu ke Mesir. Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya
itu, “Apakah untungnya kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan
darahnya? Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi
janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging
kita.” Dan saudara-saudaranya pun mendengarkan perkataan itu. Ketika
saudagar-saudagar Midian itu lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam
sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua
puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan Tuhan.
Ayat. (Mzm 105:16-17.18-19.20-21; Ul: 5a)
1. Ketika Tuhan mendatangkan kelaparan ke atas tanah Kanaan, dan
menghancurkan seluruh persediaan makanan, diutus-Nyalah seorang
mendahului mereka, yakni Yusuf yang dijual menjadi budak.
2. Kakinya diborgol dengan belenggu, lehernya dirantai dengan besi,
sampai terpenuhilah nubuatnya, dan firman Tuhan membenarkan dia.
3. Raja menyuruh melepaskan dia, penguasa para bangsa membebaskannya.
Dijadikannya dia tuan atas istananya, dan pengelola segala harta
kepunyaannya.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS. 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Yoh 3:16)
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya
beroleh hidup yang kekal.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (21:33-43.45-46)
"Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia."
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada imam-imam kepala serta tua-tua
bangsa Yahudi, “Dengarkanlah perumpamaan ini, seorang tuan tanah membuka
kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lubang tempat
memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian
ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap, lalu berangkat ke
negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya
kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi
bagiannya. Tetapi para penggarap menangkap hamba-hamba itu: yang seorang
mereka pukul, yang lain mereka bunuh, dan yang lain lagi mereka lempari
dengan batu. Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain,
lebih banyak daripada yang semula. Tetapi mereka pun diperlakukan sama
seperti kawan-kawan mereka. Akhirnya tuan itu menyuruh anaknya kepada
mereka, pikirnya, ‘Anakku pasti mereka segani.’ Tetapi ketika para
penggarap melihat anak itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia
adalah ahli waris! Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik
kita. Maka mereka menangkap dia, dan melemparkannya ke luar kebun anggur
itu, lalu membunuhnya. Maka apabila tuan kebun anggur itu datang,
apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?” Kata
imam-imam kepala dan tua-tua itu kepada Yesus, “Ia akan membinasakan
orang-orang jahat itu, dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada
penggarap-penggarap lain yang akan menyerahkan hasil kepadanya pada
waktunya.” Kata Yesus kepada mereka, “Belum pernahkah kamu baca dalam
Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi
batu penjuru? Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di
mata kita. Sebab itu Aku berkata kepadamu, Kerajaan Allah akan diambil
dari padamu, dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan
menghasilkan buah Kerajaan itu.” Mendengar perumpamaan Yesus itu,
imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mengerti bahwa merekalah yang
dimaksudkan-Nya. Maka mereka berusaha menangkap Dia, tetapi mereka takut
kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Yesus nabi.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Salah satu kelemahan kita manusia adalah kurang mempunyai rasa terimakasih. Sering terjadi dalam kehidupan, mungkin juga dalam kehidupan kita, ketika kita diberi kesempatan, ketika menerima ke, baikan, kita tidak berterimakasih tetapi justru membalas kebaikan itu dengan kejahatan. Hal ini banyak terjadi dalam kehidupan kita manusia. Alih-alih berterimakasih, kita malahan sering membalas berkat dan kebaikan dengan kebencian dan amarah. Air susu dibalas dengan air tuba, demikian kata pepatah.
Firman Tuhan hari ini mengingatkan kepada kita akan kasih Allah yang memberi kepercayaan dan kesempatan kepada kita umat-Nya. Namun balasan kita manusia adalah membuang dan menyianyiakan berkat Allah. Injil hari ini mengajak kita untuk membalas kebaikan dan berkat Allah dengan kebaikan. Dan cara terbaik untuk membalas cinta Allah adalah mencintai sesama dan mencintai Gereja-Nya. Kita dipanggil untuk membalas cinta Allah lewat kehidupan sehari-hari kita. (HS/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2020)
Antifon Komuni (1Yoh 4:10)
Allah mengasihi kita, dan mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
God loved us, and sent his Son as expiation for our sins.
Doa Malam
Allah Bapa Maha Penyayang, jaminan keselamatan abadi telah kami terima.
Semoga keselamatan itu kami kejar dengan segala upaya hingga akhirnya
kami rebut berkat bantuan rahmat-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan
kami. Amin.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati