| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 21 Maret 2020 Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Sabtu, 21 Maret 2020
Hari Biasa Pekan III Prapaskah

“Bagilah makananmu dengan orang yang lapar dan lakukan itu dengan gembira dan sukacita” (St. Gregorius dari Nazianze)
   

Antifon Pembuka (Mzm 103:2-3)

Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Dan jangan lupakan segala kebaikan-Nya. Karena Ia mengampuni segala kesalahan-Mu.

Bless the Lord, O my soul, and never forget all his benefits; it is he who forgives all your sins.


Doa Pembuka


Allah Bapa sumber belaskasih, dengan gembira kami rayakan masa tobat tahunan ini. Kami mempersiapkan diri untuk mengenangkan wafat dan kebangkitan Kristus. Semoga misteri Paskah itu sungguh berpengaruh di dalam hidup kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
     
Bacaan dari Kitab Hosea (6:1-6)
  
 
"Aku menyukai kasih setia, dan bukan kurban sembelihan."
    
Umat Allah berkata, “Mari, kita akan berbalik kepada Tuhan, sebab Dialah yang telah menerkam tetapi lalu menyembuhkan kita, yang telah memukul dan membalut kita. Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya. Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal Tuhan. Ia pasti muncul seperti fajar. Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.” Dan Tuhan berfirman, “Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim? Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda? Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar. Sebab itu Aku telah meremukkan mereka dengan perantaraan nabi-nabi. Aku telah membunuh mereka dengan perkataan mulut-Ku, dan hukum-Ku keluar seperti terang. Sebab Aku menyukai pengenalan akan Allah, lebih daripada kurban-kurban bakaran.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do=c; 4/4; PS No. 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
atau Aku menyukai kasih setia, dan bukan kurban sembelihan.
Ayat. (Mzm 51:3-4.18-19.20-21ab; Ul: 22)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Sebab Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalau pun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahan kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
3. Lakukanlah kerelaan hati-Mu kepada Sion, bangunlah kembali tembok-tembok Yerusalem! Maka akan dipersembahkan kurban sejati yang berkenan kepada-Mu kurban bakar dan kurban-kurban yang utuh.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Mzm 95:8ab)
Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan, janganlah bertegar hati.
       
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (18:9-14)
  
"Pemungut cukai ini pulang ke rumahnya, sebagai orang yang dibenarkan Allah."
   
Sekali peristiwa, Yesus menyatakan perumpamaan ini kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain. Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang satu adalah orang Farisi dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain; aku bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah, dan bukan juga seperti pemungut cukai ini. Aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata kepadamu: orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah, sedang orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan

  

Jalan perendahan diri merupakan salah satu jalan kemuridan, sedangkan kesombongan diri merupakan jalan yang membawa kepada penyesatan. Kita dibiasakan memuji dan memberikan apresiasi positif atas pengalaman yang terjadi. Sekecil apa pun usaha yang dibuat para siswa, tentu guru mengapresiasi. Seberapa pun upaya yang dibuat oleh anak untuk belajar, orang tua serta anggota keluarga akan memberikan dukungan yang dibutuhkan. Itulah upaya-upaya nyata yang terus dikembangkan dalam kehidupan harian yang dilandasi oleh sikap baik. Sekadar mau kelihatan baik? Tentu tidak.

Sabda Yesus yang menjadi obor kehidupan ini layak kita renungkan dan pahami; “Tetapi, pemungut cukai itu berdirijauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata.Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barang siapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barang siapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." Yesus mengapresiasi pemungut cukai yang tidak berani menengadah namun merendahkan diri dan mengakui dosanya. Inilah sikap iman. Perwujudan kasih dalam kelompok apa pun, menjadi jalan mewujudkan sikap rendah hati yang dapat diuji dari waktu ke waktu. Kalau ada teman yang pendiam atau kalau ada keluarga yang kekurangan, kita tidak berhenti pada penilaian namun berani menyapa, bertegur, bertanya, dan mendengarkan. Dari dialog itu, akan ditemukan sesuatu untuk bertindak dalarn kesepahaman. Berhenti pada pendapat sendiri dan tidak terbuka mendengarkan ungkapan hati orang lain, akan menjadi sekat bagi rahmat ilahi yang dapat memerdekakan hidup bersama. Hal-hal seperti ini dapat menjadi salah satu jalan kemuridan. Setelah ada keterbukaan hati dan dialog, ternyata teman yang pendiam itu memang demikian, namun sangat cekatan ketika dimintai bantuan. Keluarga yang tampaknya kekurangan ini, ternyata pekerja yang ulet dan punya banyak sahabat. Dari pemahaman ini, adakah sikap baru dan kemauan bertindak yang meneguhkan persaudaraan dalam kesepahaman? Inilah jalan-jalan kemuridan yang memerlukan keterbukaan hati dan kepekaan bertindak. Penemuan baru dari sikap dan keterbukaan hati ini dapat menjadi isian pertobatan selama Masa Prapaskah, pantang, puasa, tobat, dan amal kasih kita. Semoga hati, budi, dan kehendak kita makin mau bertindak dalam Wujud nyata di masa tobat ini. 
     
Antifon Komuni (Luk 18:13)

Pemungut cukai berdiri di kejauhan, memukul dadanya dan berkata:
Ya Allah, kasihanilah aku, orang berdosa.

The tax collector stood at a distance, beating his breast and saying:
O God, be merciful to me, a sinner.

Doa Malam

Allah Bapa sumber kebahagiaan, kami bersyukur atas Sabda-Mu dan anugerah-Mu. Kami mohon, perkenankanlah kami menerima maut ataupun hidup sebagai tugas cinta kasih dengan hati yang jujur, seturut Hamba sekalian orang, yaitu Yesus Kristus. Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau hidup dan berkuasa dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
 
    
 
 
RUAH

Jumat, 20 Maret 2020 Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Jumat, 20 Maret 2020
Hari Biasa Pekan III Prapaskah (Hari Pantang)

“Ingatlah bahwa ketika kita meminta sesuatu kepada Tuhan, Dia mungkin saja ingin dimintai dalam waktu yang lama. Tetapi teruslah berdoa dan bertambahlah percaya kepada Dia.” — St. Josemaria Escriva

Antifon Pembuka (bdk. Mzm 86(85):8-10)

Tiada dewa yang menyamai Engkau, ya Tuhan, sebab agunglah Engkau dan agunglah karya-Mu. Hanya Engkaulah Allah

Among the gods there is none like you, O Lord, for you are great and do marvelous deeds; you alone are God.

Doa Pembuka

Allah Bapa sumber segala rahmat, curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami. Kami ini sering lemah. Maka, bila kami menyeleweng, bimbinglah kami kembali, agar kami selalu setia kepada perintah-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.

Bacaan dari Kitab Hosea (14:2-10)

"Kami tidak akan berkata lagi "Ya Allah kami" kepada buatan tangan kami."

Beginilah firman Allah, "Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu. Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada Tuhan! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.Asyur tidak dapat menyelamatkan kami; kami tidak mau mengendarai kuda, dan kami tidak akan berkata lagi: Ya, Allah kami! kepada buatan tangan kami. Karena Engkau menyayangi anak yatim." Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka. Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar. Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon. Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur Libanon. Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala? Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau! Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau, dari pada-Ku engkau mendapat buah. Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan Tuhan adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Akulah Tuhan, Allahmu, dengarkanlah suara-Ku.
Ayat. (Mzm 81:6c.8a.8bc-9.10-11ab.14.17)
1. Aku mendengar bahasa yang tidak kukenal, "Akulah yang telah mengangkat beban dari bahumu, dan membebaskan tanganmu dari keranjang pikulan; dalam kesesakan engkau berseru, maka Aku meluputkan engkau.
2. Aku menjawab engkau dengan bersembunyi di balik badai, Aku telah menguji engkau dekat Meriba. Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak memberi peringatan kepadamu; hai Israel, kiranya engkau mau mendengarkan Aku!
3. Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah orang asing. Akulah Tuhan Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.
4. Sekiranya umat-Ku mendengarkan Aku! Sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan! Umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik, dan dengan madu dari gunung batu, Aku akan mengenyangkannya.
   

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (bdk. Mat 4:17)
Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:28b-34)
                      
"Tuhan Allahmu itu Tuhan Yang Esa, kasihilah Dia dengan segenap jiwamu."
          
  Sekali peristiwa, datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus dan bertanya kepada-Nya, "Perintah manakah yang paling utama?" Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan." Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Tradisi yang baik dan khas pada Masa Prapaskah seperti sekarang ini adalah penerimaan Sakramen Tobat atau Rekonsiliasi. Di banyak paroki, umat antre menerima Sakramen Tobat ini. Pada Masa Adven, umat biasanya juga antre menerima Sakramen Tobat. Di beberapa tempat lain di Indonesia, kurangnya jumlah imam dapat menyebabkan sulitnya umat untuk menerima sakramen ini. Namun, kita bersyukur sebab kebiasaan pengakuan dosa ini masih menjadi praktik yang selalu ada di Gereja Katolik Indonesia Para imam juga biasa saling menerimakan Sakramen Tobat.

Marilah kita renungkan: Betapa kita begitu mudah diampuni oleh Tuhan melalui pelayanan Gereja ini. Dosa kita macam apa pun didengarkan dan kemudian menerima pengampunan setelah kita menyesali dan mengakui dosa kita, dan sanggup melaksanakan penitensi yang diberikan iman. Hal ini sebenarnya sudah berulangulang terjadi dalam seluruh sejarah umat Israel, seperti pada pada bacaan pertama. Kitab Hosea yang dibacakan hari ini menyatakan kerelaan Allah untuk mengampuni umat Israel yang telah berkali-kali berdosa, dan dosanya ya itu-itu saja: berulang kali meninggalkan Tuhan dan menyembah berhala. Hosea menjadi nabi spesial utusan Tuhan Allah untuk menyatakan belas kasih dan kerahiman Allah pada umat yang terusmenerus berdosa dan bahkan sudah terlalu hobi untuk berdosa. Dengan disuruhnya Hoses mengambil istri seorang pelacur, Hosea melambangkan tindakan Allah atas umat Israel yang pendosa tetapi dipilih oleh Allah untuk “istri-Nya”, dan Allah sebagai suaminya. Akan tetapi, umat Israel sebagai istri malah berbuat selingkuh dan serong terus-menerus. Tetapi, Tuhan Allah juga terus-menerus mengampuni dan mengasihani.

Mengapa Tuhan Allah selalu mengampuni kita, bila kita mau bertobat? Karena Allah mengasihi kita. Maka, sebenarnya orang boleh bicara tentang “aku cinta kamu”, “aku mengasihi dan menyayangi kamu”… Oke, terima kasih! Namun, bukti bahwa kasih sayangnya tulus, bukti bahwa cinta kasih yang tulus, ya kalau dia mau memaafkan kesalahan dan mengampuni dosa kita. Banyak orang yang mudah bilang I love you, tetapi orang itu begitu mudah marah dan sulit mengampuni ketika yang dicintai itu berbuat kesalahan atau pun bahkan dosa. Cinta kasih yang tulus tampak secara paling jelas pada semangat pengampunan orang itu.
             
    Antifon Komuni (Lih. Mrk 12:33)

Mencintai Allah dengan segenap hati dan mengasihi sesama seperti diri sendiri jauh lebih utama daripada segala kurban.

Doa Malam

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, hukum-Mu telah tertanam dalam hati kami dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Kami mohon, berilah kami Roh-Mu, Roh kebenaran dan kedamaian, agar kerajaan-Mu semakin berkembang di dalam diri kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.



  

EM/INSPIRASI BATIN 2020

Paus Fransiskus berdoa untuk para lansia, sendirian dan takut selama pandemi coronavirus

Oleh Hannah Brockhaus / CNA
 


Kota Vatikan, 17 Maret 2020 / 03:21 pagi (CNA) .- Paus Fransiskus berdoa hari Selasa untuk para lansia, yang menderita isolasi, kesepian, dan ketakutan selama pandemi coronavirus.

"Saya ingin kita berdoa hari ini untuk para lansia yang menderita dalam momen ini dengan cara yang istimewa, dengan kesunyian batin yang sangat besar dan kadang-kadang dengan begitu banyak ketakutan,"
kata paus 17 Maret.

“Mari kita berdoa kepada Tuhan [agar dia] dekat dengan kakek kita, nenek kita, semua orang tua dan memberi mereka kekuatan,”
tambahnya. “Mereka memberi kami kebijaksanaan, kehidupan, sejarah. Kami juga dekat dengan mereka dengan doa. ”
Paus Fransiskus mempersembahkan Misa hariannya di kapel wisma Casa Santa Marta di Vatikan untuk mereka yang terkena dampak wabah global coronavirus.

Misa disiarkan di televisi di Italia dan disiarkan melalui internet pada saat banyak tempat di dunia harus menunda Misa publik karena coronavirus.

Dalam kotbahnya, Paus Fransiskus merefleksikan kata-kata Yesus kepada para murid-Nya tentang pengampunan.

Yesus baru saja berkhotbah tentang persatuan dan persahabatan, kata paus, ketika Petrus bertanya apa yang harus dilakukan ketika salah seorang saudara mereka menghina mereka, berdosa terhadap mereka: “Jika saudara lelaki saya berbuat dosa terhadap saya, ia menyinggung saya, berapa kali akan saya harus memaafkannya? Tujuh kali?"

Fransiskus menjelaskan bahwa tanggapan Yesus untuk mengampuni "tujuh puluh kali tujuh" berarti selalu. "Kamu selalu harus memaafkan."

Paus mencatat bahwa tidak mudah untuk memaafkan; hati kita egois, dan mereka terikat pada kebencian, balas dendam, dendam.

Inilah yang diinginkan iblis, katanya. Iblis ingin kebencian dan dendam bertumbuh, seringkali atas hal-hal kecil, untuk menghancurkan segalanya.

Tetapi Tuhan mengampuni kita sepenuhnya dan meminta kita untuk melakukan hal yang sama, katanya.

Paus juga mengingat perumpamaan Yesus tentang hamba yang utang besarnya diampuni oleh tuannya, tetapi yang tidak memaafkan utang kecil yang berhutang kepadanya.

“Perumpamaan yang Yesus katakan kepada kita sangat jelas: maafkan. Semoga Tuhan mengajarkan kita kebijaksanaan pengampunan yang tidak mudah ini, "
desak paus.

Paus Fransiskus menyarankan orang untuk berpikir tentang pengampunan ketika mereka pergi ke Misa dan ketika mereka pergi ke sakramen pengakuan dosa, bertanya pada diri sendiri: "Apakah saya mengampuni?"

Ia berkata “meminta pengampunan berarti memaafkan. Mereka bersama, keduanya. "

“Semoga Tuhan membantu kita memahami hal ini dan menundukkan kepala kita, bukan untuk menjadi sombong, menjadi murah hati dalam pengampunan,”
doanya.

"Maafkan, karena jika aku tidak memaafkan, aku tidak akan dimaafkan."


sumber : CNA 

-----------------------------------------------------------------------------------------------
 Bagi anda yang ingin mendukung blog ini dapat membantu dalam bentuk donasi, info lengkap e-mail kami di kontak.rpg(at)gmail.com. 

Selama wabah covid-19 kami akan meningkatkan aktivitas di blog, facebook, twitter,  YouTube. Jangan lupa doakan kami terbebas dari penyakit covid-19 karena para admin blog memiliki aktivitas lain di rumah sakit yang tidak dapat diabaikan.
 

Paus Fransiskus menganjurkan tindakan cinta kecil selama karantina virus corona

Paus Fransiskus merayakan Misa di Casa Santa Marta 13 Maret 2020. Credit: Vatican Media
Sementara banyak yang terjebak di rumah selama pandemi coronavirus, Paus Fransiskus mengatakan bahwa ada banyak tindakan kecil cinta dan kebaikan yang dapat dilakukan seseorang untuk orang lain tanpa meninggalkan rumah. .

“Kita harus menemukan kembali konkret hal-hal kecil, gerakan perhatian kecil yang bisa kita berikan kepada orang-orang dekat kita, keluarga kita, teman-teman kita. Kita harus memahami bahwa dalam hal-hal kecil terletak harta kita, ”kata Paus Fransiskus dalam sebuah wawancara di sebuah surat kabar Italia yang diterbitkan pada 18 Maret.

"Misalnya, makanan panas, belaian, pelukan, panggilan telepon ... Itu semua adalah gerakan akrab yang memperhatikan detail kehidupan sehari-hari yang membuat hidup lebih bermakna dan yang menciptakan persekutuan dan komunikasi di antara kita,"
kata paus.

Paus Fransiskus mengatakan bahwa karantina yang dijalani banyak orang saat ini memberikan kesempatan khusus untuk tumbuh dalam hubungan pribadi di rumah, tetapi ini membutuhkan pemutusan dari teknologi untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama.

"Di rumah mereka, keluarga sering makan bersama dalam keheningan yang hebat, tetapi bukan karena mendengarkan satu sama lain, melainkan karena orang tua menonton televisi sambil makan, dan anak-anak menggunakan ponsel mereka," katanya. "Di sini tidak ada komunikasi, sedangkan mendengarkan satu sama lain adalah penting karena itulah bagaimana kita dapat memahami kebutuhan, upaya, keinginan satu sama lain."

Paus juga meminta semua orang untuk menjangkau mereka yang sendirian atau yang kehilangan orang yang dicintai. "Penghiburan tidak boleh menjadi komitmen semua orang," tambahnya.

Dalam wawancara dengan jurnalis Italia Paolo Rodari yang diterbitkan di La Repubblica, Paus Fransiskus menjelaskan apa yang ada dalam pikirannya ketika dia melakukan perjalanan singkat melalui jalan-jalan kosong Roma pada hari Minggu untuk berdoa di depan ikon Maria di Basilika St. Maria Major dan salib di gereja lain yang telah digunakan dalam prosesi doa selama tulah dalam sejarah Roma.

"Saya meminta Tuhan untuk menghentikan epidemi: 'Tuhan, hentikan dengan tangan-Mu.' Itulah yang saya doakan," katanya.

Hampir 200.000 orang telah terinfeksi oleh COVID-19, penyakit pernapasan yang dikaitkan dengan kematian 7.954 orang di seluruh dunia pada 18 Maret, menurut Johns Hopkins University.

Italia telah menjadi negara yang paling terpukul di luar China dengan lebih dari 31.500 kasus coronavirus yang terdokumentasi, dan 2.941 kematian, sebagian besar di bagian utara negara itu.

Fransiskus mendesak orang untuk mengingat bahwa pilihan dan tindakan pribadi seseorang memiliki konsekuensi bagi kehidupan orang lain.

Paus mengutip sebuah artikel yang ditulis oleh jurnalis Italia, Fabio Fazio, yang mengatakan bahwa kegagalan orang untuk membayar pajak mereka di Italia telah melukai kemampuan negara untuk menyediakan bagi semua orang yang sakit.

“Dia [Fazio] benar, misalnya, ketika dia mengatakan: 'Sudah jelas bahwa mereka yang tidak membayar pajak tidak hanya melakukan tindak pidana tetapi juga kejahatan: jika tidak ada cukup tempat tidur rumah sakit dan respirator buatan, itu juga salah mereka '. Saya sangat terkesan dengan ini, ''
kata Paus Fransiskus mengutip sang jurnalis.

Paus Fransiskus juga mengatakan bahwa orang dapat menemukan kekuatan dalam keluarga mereka dan dalam kasih orang-orang di sekitar mereka, bahkan jika mereka belum memiliki karunia iman.

“Mereka semua adalah anak-anak Allah dan dipandang oleh-Nya. Bahkan mereka yang belum bertemu Tuhan, mereka yang tidak memiliki karunia iman, dapat menemukan jalan mereka melalui ini, dalam hal-hal baik yang mereka yakini: mereka dapat menemukan kekuatan dalam cinta untuk anak-anak mereka, untuk keluarga mereka, untuk mereka saudara dan saudari,
”katanya.

“Selama hari-hari yang sulit ini kita dapat menemukan gerakan kecil dan konkret yang mengungkapkan kedekatan dan kerukunan terhadap orang-orang terdekat kita, belaian untuk kakek-nenek kita, ciuman untuk anak-anak kita, untuk orang-orang yang kita cintai. Ini adalah gerakan yang penting dan menentukan. Jika kita hidup hari ini seperti ini, mereka tidak akan sia-sia, ”kata Paus Fransiskus. 

Sumber: CNA

Kamis, 19 Maret 2020 Hari Raya Santo Yusuf, Suami Santa Perawan Maria

Kamis, 19 Maret 2020
Hari Raya Santo Yusuf, Suami Santa Perawan Maria
 
“Tuhan, dengan memberikan Yusuf kepada Santa Perawan, tidak memberikannya kepada Maria hanya sekedar sebagai pendamping hidupnya, saksi keperawanannya dan pelindung kehormatannya; Ia juga memberikan Yusuf kepada Maria agar ia, melalui ikatan perkawinan, dapat ikut ambil bagian dalam martabat Maria yang agung luhur.” ----- Paus Leo XIII
 
Antifon Pembuka (Bdk. Luk 12:42)

Dialah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat Tuhan menjadi kepala keluarga-Nya.

Behold, a faithful and prudent steward, whom the Lord set over his household

atau (Mzm 92(91):13.14)

Justus ut palma florébit: sicut cedrus Líbani multiplicábitur: plantátus in domo Dómini: in átriis domus Dei nostri.
Ayat. Bonum est confitéri Dómino: et psállere nómini tuo, Altíssime. ℣. Glória Patri, et Fílio, et Spirítui Sancto. Sicut erat in princípio, et nunc, et semper, et in sǽcula sæculórum. Amen. — Justus ut palma florébit …

Pengantar

Peranan Santo Yusuf dalam karya penyelamatan Allah memang tidak menonjol dibandingkan dengan Maria. Dalam Kitab Suci dan juga secara tradisi Yusuf tidak banyak disebut atau diceriterakan. Ucapannya tak sepatah kata pun tercatat dalam Kitab Suci. Namun Santo Yusuf sangat berjasa sebagai pelaksana yang lurus, tekun dan setia, tanpa banyak bicara. Ia penuh tanggung jawab terhadap isterinya Maria, dan juga keluarganya. Hari ini Gereja memberikan penghormatan yang kuat atas peran Santo Yusuf, lebih-lebih karena telah dengan setia mendampingi ibu Maria dalam mengasuh Yesus Putra-nya.
  
Pada Misa ini ada Gloria dan Credo
   
Doa Pembuka

Allah Bapa yang Mahakuasa, Engkau telah menyerahkan awal misteri keselamatan kepada Santo Yusuf untuk dijaganya dengan setia. Kami mohon, semoga berkat doanya Gereja-Mu selalu membantu mewujudkan karya penyelamatan-Mu itu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (7:4-5a.12-14a.16)
     
"Tuhan Allah akan memberikan Dia takhta Daud bapa-Nya."
  
Pada suatu malam datanglah firman Tuhan kepada Natan, “Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat istirahat bersama nenek moyangmu, Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 89:2-3.4-5.27.29; Ul: 37)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku; Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun."
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku". Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh".

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (4:13.16-18.22)
   
"Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya."
  
Saudara-saudara, bukan karena hukum Taurat Abraham dan keturunannya diberi janji bahwa mereka akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran atas dasar iman. Kebenaran yang berdasarkan iman itu merupakan kasih karunia belaka. Maka janji kepada Abraham itu berlaku bagi semua keturunannya, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab di hadapan Allah Abraham adalah bapa kita semua, seperti ada tertulis, “Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa.” Kepada Allah itulah Abraham percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang dengan firman-Nya menciptakan yang tidak ada menjadi ada. Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, sebab Allah telah berfirman kepadanya, “Begitu banyaklah nanti keturunanmu.” Dan hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Mzm 84:5)
Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (1:16.18-21.24a)
  
"Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan."
  
Menurut silsilah Yesus Kristus, Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Sebelum Kristus lahir, Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf. Ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

atau

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:41-51a)
  
"Yesus ditemukan orang tua-Nya di tengah para ahli kitab."
  
Tiap-tiap tahun, pada hari raya Paskah, orangtua Yesus pergi ke Yerusalem. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun, pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Seusai hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orangtua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Yesus ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu baru mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan. Karena tidak menemukan Dia, kembalilah orangtua Yesus ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari, mereka menemukan Yesus dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan dan segala jawab yang diberikan-Nya. Ketika Maria dan Yusuf melihat Dia, tercenganglah mereka. Lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami?” Lihatlah, Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu Yesus pulang bersama-sama mereka ke Nazaret.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan
    
  Allah adalah jantung kehidupan orang Israel. Di dalamnya setiap hari dipersembahkan kurban bakaran, kemenyan dan pada jam-jam tertentu, umat berkumpul untuk berdoa. Tiga kali setahun, terlebih Hari Raya Paskah Yahudi, orang mengadakan ziarah ke Bait Allah. Walaupun masih berumur dua belas tahun, Yesus juga berziarah ke Bait Allah bahkan duduk di tengah para guru agama, sambil mendengar dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Tentu saja Yesus dan guru-guru agama berbicara tentang soal-soal agama dan Kitab Suci. Yesus ingin menegaskan kepada guru-guru agama bahwa 1mtuk menafsir dan memahami Kitab Suci, tepat dan selayaknya dilaksanakan di dalam Bait Allah. Kitab Suci harus dibaca dengan sikap doa. Tanpa doa, pembicaraan tentang Kitab Suci hanya sekadar ulasan ilmiah, semacam ceramah atau khotbah berapi-api tanpa makna.

Bagi kita, memang penting membaca sendiri Kitab Suci dan studi Kitab Suci. Tetapi, ini hanya sekadar membantu, belumlah cukup. Paling penting adalah membaca, mendengarkan Kitab Suci, dan homili dalam perayaan liturgi. Mengapa? Dalam perayaan liturgi, “Kitab Suci sangat penting. Sebab dari Kitab Sucilah dikutip bacaan-bacaan, yang dibacakan dan dijelaskan di dalam homili, serta mazmur-mazmur yang dinyanyikan. Dan karena ilham serta jiwa Kitab Sucilah dilambangkan permohonan, doa-doa, dan madah-madah liturgi, dari padanya pula upacara serta lambang-lambang memperoleh maknanya" (SC art. 24). Dalam perayaan Ekaristi, kita menyambut roti kehidupan dari meja Sabda Allah dan Tubuh Kristus (DV art. 21). (JT) 
[JT/INSPIRASI BATIN 2020]

Antifon Komuni (Bdk. Mat 25:21)

Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

Well done, good and faithful servant. Come, share your master’s joy.

atau (Mat 1:20)

Joseph, fili David, noli timére accípere Maríam cónjugem tuam: quod enim in ea natum est, de Spíritu Sancto est.

Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

Rabu, 18 Maret 2020 Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Rabu, 18 Maret 2020
Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Kalau timbul karat pada cermin, orang tidak dapat melihat gambaran wajah di dalamnya; begitulah kalau ada dosa pada manusia, ia tidak dapat melihat Allah. (St. Teophilus dari Antiokhia)


Antifon Pembuka (Mzm 119(118):133)

Teguhkanlah langkahku seturut janji-Mu, dan janganlah suatu kejahatan pun menguasai aku

Let my steps be guided by your promise; may evil never rule me.


Doa Pembuka


Allah Bapa yang kekal dan kuasa, dalam masa Prapaskah ini kami Kaubimbing dan Kauajar dengan Sabda-Mu. Semoga dengan berpantang, kami berbakti kepada-Mu dengan sepenuh hati dan dalam doa bersatu sebagai umat-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Ulangan (4:1.5-9)
   
"Lakukanlah ketetapan-ketetapan itu dengan setia."
  
Di padang gurun seberang Sungai Yordan Musa berkata kepada bangsanya, "Hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya. Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaan dan akal budimu di mata bangsa-bangsa. Begitu mendengar segala ketetapan ini mereka akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi. Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti Tuhan, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya? Dan bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum, yang kubentangkan padamu pada hari ini? Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidup. Beritahukanlah semuanya itu kepada anak-anakmu dan kepada cucu-cucumu serta cicitmu."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, pujilah Tuhan, hai umat Allah!
atau. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem!
Ayat. (Mzm 147:12-13.15-16.19-20; Ul: 12a)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari. Ia menurunkan salju seperti bulu domba dan menghamburkan embun beku seperti abu.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:17-19)
  
"Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi."
   
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekali pun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat-tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
    
  
Bacaan Injil hari ini berbicara tentang hukum baru. Yesus mulai memperkenalkan hukum yang baru yang jauh berbeda dengan apa yang sering dicari dalam suatu agama: perbuatan harus dilakukan, puasa, doa, perbuatan baik yang dapat dipakai orang untuk memperoleh keselamatan. Yesus tidak bicara banyak soal ini tetapi mau menekankan bahwa agama yang berdasar pada Perjanjian Lama itu hanya langkah awal, namun penting dalam sejarah keselamatan. Nubuat itu harus dipenuhi dan dalam Dia itu ada kepenuhan nubuat Perjanjian Lama. 
 
 Bagi kita para murid Yesus menaati hukum-hukum Kitab Suci bukanlah tujuan itu sendiri. Hukum-hukum dan peraturan bukanlah tujuan itu sendiri. Hukum-hukum dan peraturan adalah ungkapan dari kasih. Dengan menaati hukum kita menjadi lebih peka terhadap bisikan Roh Allah. Oleh karena itu apa yang perlu untuk kita hidupi adalah cinta pada Allah yang akan mendorong ikta untuk melaksanakan kehendak-Nya. Karena itu pergi ke gereja, berdoa, hidup dalam tuntunan Tuhan bukan dirasa sebagai tuntutan melainkan sebagai ungkapan cinta kita kepada Tuhan. Ketika cinta kepada Allah ini telah tumbuh dalam diri kita, kita tidak akan merasa dibebani oleh hukum-hukum dan peraturan. (Renungan Harian Mutiara Iman)     
 
Antifon Komuni (Mzm 16(15):11)

Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.

You will show me the path of life, the fullness of joy in your presence, O Lord.

Doa Malam

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah menunjukkan kepada kami, siapa yang telah menjalankan hukum-Mu dengan sempurna, ialah Yesus Kristus, yang penuh cinta kasih. Kami mohon, berilah kami kedamaian dalam mengikuti Dia, yang hidup dan berkuasa, sepanjang masa. Amin.
 
 
 

Selasa, 17 Maret 2020 Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Selasa, 17 Maret 2020
Hari Biasa Pekan III Prapaskah
  
Makhluk manakah yang diciptakan dengan martabat yang demikian itu? Itulah manusia, sosok yang agung, yang hidup dan patut dikagumi, yang dalam mata Allah lebih bernilai daripada segala makhluk. Itulah manusia; untuk dialah langit dan bumi dan lautan dan seluruh ciptaan. Allah sebegitu prihatin dengan keselamatannya, sehingga Ia tidak menyayangi Putera-Nya yang tunggal untuk dia. Allah malahan tidak ragu-ragu, melakukan segala sesuatu, supaya menaikkan manusia kepada diri-Nya dan memperkenankan ia duduk di sebelah kanan-Nya. – St. Yohanes Krisostomos, Uskup Pujangga Gereja 

          
Antifon Pembuka (Mzm 17(16):6-8)
   
Kepada-Mu aku berseru, ya Allah, dan Engkau mendengarkan daku. Condongkanlah telinga-Mu dan dengarkanlah suaraku. Jagalah aku, ya Tuhan, sebagai biji mata, dan lindungilah aku di bawah naungan sayap-Mu.

To you I call, for you will surely heed me, O God; turn your ear to me; hear my words. Guard me as the apple of your eye; in the shadow of your wings protect me.

Doa Pembuka


Allah Bapa Mahasetia, kami mohon, janganlah Kautarik rahmat-Mu dari kami. Semoga dengan bantuan-Mu kami menjadi abdi-Mu yang setia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
     
Doa Azarya adalah sebuah ungkapan penyesalan umum. Dia berdoa agar Tuhan tidak menarik belas kasihan-Nya terhadap umat Israel. Dia menyerahkan segalanya kepada Tuhan. Dia yakin bahwa orang yang percaya kepada Tuhan tidak akan dikecewakan.
       
Bacaan dari Nubuat Daniel (3:25.34-43)
  
 
"Semoga kami diterima balik karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah."
   
Tatkala dicampakkan ke dalam tanur api, Azarya berdiri dan berdoa; ia membuka mulut di tengah-tengah api itu, katanya, “Demi nama-Mu, ya Tuhan, janganlah kami Kautolak selamanya, dan janganlah Kaubatalkan perjanjian-Mu; janganlah Kautarik kembali dari pada kami belas kasihan-Mu, demi Abraham kekasih-Mu, demi Ishak hamba-Mu, dan demi Israel, orang suci-Mu, yang kepadanya Engkau telah berjanji memperbanyak keturunan mereka menjadi laksana bintang-bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut. Ya Tuhan, jumlah kami telah menjadi paling kecil di antara sekalian bangsa, dan sekarang kami pun dianggap rendah di seluruh bumi oleh karena dosa kami. Dewasa ini pun tidak ada pemuka, nabi atau penguasa, tiada kurban bakaran atau kurban sembelihan, kurban sajian atau ukupan; tidak ada pula tempat untuk mempersembahkan buah bungaran kepada-Mu dan mendapat belas kasihan. Tetapi semoga kami diterima baik, karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah, seolah-olah kami datang membawa kurban domba dan lembu serta ribuan anak domba tambun. Demikian hendaknya kurban kami di hadapan-Mu pada hari ini berkenan seluruhnya kepada-Mu. Sebab tidak dikecewakanlah mereka yang percaya kepada-Mu. Kini kami mengikuti Engkau dengan segenap jiwa dan dengan takwa kepada-Mu, dan wajah-Mu kami cari. Janganlah kami Kaupermalukan, tetapi perlakukanlah kami sesuai dengan kemurahan-Mu dan menurut besarnya belas kasihan-Mu. Lepaskanlah kami sesuai dengan perbuatan-Mu yang ajaib, dan nyatakanlah kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
Atau. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 25:4bc-5ab.6-7bc.8-9; Ul:10)
1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab emuanya itu sudah ada sejak purbakala. Ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
3. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.

Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Yl 2:12)
Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hati, sabda Tuhan, sebab Aku ini pengasih dan penyayang. 
  
Yesus mengajarkan bahwa mengampuni sesama adalah syarat mutlak untuk mendapatkan pengampunan. Kita diundang untuk mengampuni tanpa batas sebagaimana Tuhan sendiri mengampuni kita tanpa batas..
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:21-35)
  
"Jika kamu tidak mau mengampuni saudaramu, Bapa pun tidak akan mengampuni kamu."
  
Sekali peristiwa Petrus datang kepada Yesus dan berkata, “Tuhan, sampai berapa kalikah aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya, “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Ketika ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunasi hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isteri dan segala miliknya untuk membayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskan segala hutang itu. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih, lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Maka raja itu menyuruh memanggil hamba pertama tadi dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat! Seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonnya kepadaku. Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Demikianlah Bapa-Ku yang di surga akan berbuat terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
   
Renungan

  
Pengalaman akan kasih kerahiman Allah tidak terukur. Azarya dari tengah-tengah api menyampaikan isi hatinya. Ia memohon supaya Tuhan tidak menarik kembali kasih sayang dan kerahiman-Nya dari tengah-tengah umat-Nya. Ia berharap, Tuhan tidak lupa akan janji kesetiaan-Nya kepada Yakub, Abraham dan keturunan-Nya. Azarya sadar akan dosa umat Israel. Sedangan Yesus mengingatkan kita bahwa Tuhan senantiasa menunjukkan kerahiman dan pengampunan-Nya kepada kita umat manusia. namun, kita juga mempunyai tugas untuk saling mengampuni dalam kehidupan kita. Beranikah kita yang memohon kerahiman Allah, mulai menunjukkan kasih dan pengampunan kita kepada sesama?
   
Antifon Komuni (Mzm 15(14):1-2; PS 848)

Tuhan, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya,
  
Lord, who may abide in your tent, and dwell on your holy mountain? Whoever walks without fault and does what is just.

(Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 15)

Doa Malam

Allah Bapa sumber belas kasih, bila kami mau saling memaafkan, maka Engkau pun berbelas kasih kepada kami. Kami mohon, agar hati kami selalu terbuka terhadap sesama, agar dapat saling melayani dengan setia dan tulus ikhlas. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin. 
 
 

 
Doa, puasa dan amal, tiga hal ini merupakan kesatuan, saling memberi hidup. (St. Petrus Krisologus)
 
RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy