| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 23 Maret 2020 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

Senin, 23 Maret 2020
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

Jikalau Tuhan itu cinta, maka cinta itu tidak ada batasnya, sebab Tuhan tidak dapat diukur dengan batas-batas. (St. Leo Agung) 
 
Antifon Pembuka (Mzm 31(30):7-8)

Aku berharap pada-Mu, ya Tuhan. Aku hendak bersorak dan bergirang atas kerahiman-Mu, sebab Engkau mengindahkan kehinaanku

As for me, I trust in the Lord. Let me be glad and rejoice in your mercy, for you have seen my affliction.


Doa Pembuka

Ya Allah, dunia Kauperbarui dengan karya penebusan-Mu yang mengagunkam. Semoga umat-Mu Kaulimpahi bantuan-Mu untuk menghadapi tugas-tugasnya di dunia dan mempersiapkan diri akan kebahagiaan surgawi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (65:17-21)
  
 
"Tidak ada kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erang."
  
Beginilah firman Allah, "Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru! Hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi di dalam hati. Bergiranglah dan bersorak-sorai untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan. Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorai, dan penduduknya penuh kegirangan. Aku akan bersorak-sorai karena Yerusalem dan bergirang karena umat-Ku; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan, dan bunyi erang pun tidak. Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hidup beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk. Sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk. Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
   

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku
atau: Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas.
Ayat. (Mzm 30:2.4.5-6.11-12a.13b; R: 2a)
1. Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur.
2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihani oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan menjelang pagi ada sorak-sorai.
3. Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku! Tuhan, jadilah penolongku! Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari. Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Am 5:14)
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian Allah akan menyertai kamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (4:43-54)
 
"Lihat anakmu hidup."
 
Sekali peristiwa, Yesus berangkat dari Samaria dan pergi ke Galilea. Sebab Ia sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri. Setelah Yesus tiba di Galilea, orang-orang Galilea pun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan Yesus di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiri pun turut ke pesta itu. Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, yang anaknya sedang sakit. Ketika pegawai itu mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya, lalu meminta supaya Yesus datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati. Maka kata Yesus kepadanya, "Jika kamu tidak melihat tanda dan mukjizat, kamu tidak percaya." Pegawai istana itu berkata kepada-Nya, "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati." Kata Yesus kepadanya, "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka, "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang." Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya, "Anakmu hidup." Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya. Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
   
  Yesus ditolak ditempat asalnya, oleh karena itu Dia pergi dan tinggal di Kafar Nahum, di Galilea, hingga sekarang Kafar Nahum disebut “The Town of Jesus”, di sini Dia banyak membuat mukjizat, dari pada di Nazareth atau tempat lain. Dalam Injil hari ini terbukti, iman kepercayaan kepada Yesus menghasilkan buah. Buah kebaikan, kesembuhan kebenaran yang berkenan kepada Allah.

Adakah iman yang sama pada kita yang hidup di zaman serba enak saat ini? Apakah iman yang sama pula tetap tumbuh berkembang di hati kaum muda yang hidup di jaman sekularisme dan hedonisme ini? Jika ada kesulitan hidup apakah kita masih datang pada Yesus atau mencari cara !ain, dengan lari ke narkoba dan sebagainya? Apakah kita masih menyerahkan hidup kita di saat kita tak lagi berdaya menjalani hidup karena berbagai beban: Penyakit, disingkirkan, kesulitan ekonomi dsb? 

Contemplatio:

Masuklah dalam keheningan hati dan . batinmu, arahkanlah semua daya pada Tuhan yang kamu abdi. Sadarilah bahwa Yesus memang sungguh Allah Penyelamat terjanji Yesus berkata kepadanya: “Anakmu hidup." Laiu ia pun percaya, ia dan seiuruh keluarganya. Kepercayaan pada kuasa-Nya dan iman yang besar itulah kunci keselamatan dan HIDUP bersama TUHAN. 
 
Oratio: Yesus Tuhan dan junjunganku, mampukan aku selalu percaya pada kekuatan Sabda-Mu dan berlanjut pada tindakanku. Mulai hari ini saya tidak akan menuntut tanda dari-Mu, Tuhan. Karena setiap saat Engkau telah menunjukkan keajaiban dan Penyelenggaraan Ilahi kasih-Mu. Amin.

Missio:


Aku akan bertekun dalam doa dan menyerahankan seiuruh hidupku pada kuasa Yesusi Karena Dialah satu-satunya penyelamat jiwaku.   
(SMM/BRT/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2020)
 
Antifon Komuni (Yeh 36:27)

Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.

I will place my spirit within you and make you walk according to my laws;
and my judgments you shall keep and observe, says the Lord.
 
     
    
Percayalah! Orang yang sungguh-sungguh rendah hati akan diberi Tuhan hati yang damai dan pasrah, yang membuat mereka lebih bahagia dari orang yang diberi kenikmatan rohani. Sebab seringkali, Tuhan memperuntukkan kemanisan ini bagi jiwa-jiwa yang paling lemah. (Sta. Theresia dari Avila, Puri Batin, ruang ketiga I, 9)

Minggu, 22 Maret 2020 Hari Minggu Prapaskah IV

Minggu, 22 Maret 2020
Hari Minggu Prapaskah IV
     
Yesus mengundang para pendosa ke meja Kerajaan Allah: "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa" (Mrk 2:17) Bdk. 1 Tim 1:15.. Ia mengajak mereka supaya bertobat, karena tanpa tobat orang tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan. Tetapi Ia menunjukkan kepada mereka perkataan dan perbuatan belas kasihan Bapa yang tidak terbatas Bdk. Luk 15:11- 32. dan "kegembiraan" yang luar biasa, yang "akan ada di surga, karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan" (Luk 15:7). Bukti cinta-Nya yang terbesar ialah penyerahan kehidupan-Nya "untuk pengampunan dosa" (Mat 26:28).     1443, 588, 1846,  (Katekismus Gereja Katolik, 545)
      
Antifon Pembuka (Yes 66:10-11)

Bersukacitalah bersama Yerusalem, dan berhimpunlah, kamu semua yang mencintainya; bergembiralah dengan sukacita, hai kamu yang dulu berdukacita, agar kamu bersorak-sorai dan dipuaskan dengan kelimpahan penghiburanmu.

Lætare Ierusalem: et conventum facite omnes qui diligitis eam: gaudete cum lætitia, qui in tristitia fuistis: ut exsultetis, et satiemini ab uberibus consolationis vestræ.

Rejoice, Jerusalem, and all who love her. Be joyful, all who were in mourning; exult and be satisfied at her consoling breast. 
 
Pengantar 
 
Hari Minggu Prapaskah IV sering disebut Minggu LAETARE (bdk. Minggu III Adven = Minggu GAUDETE). Itu artinya kita sudah berada pada SEPARUH pertama dari masa Prapaskah. Seruan itu digemakan dalam Antifon Pembuka misa: “Bersukacitalah bersama Yerusalem, dan bersorak sorailah karenanya, hai semua para pencintanya. Bergiranglah riang ria bersama dia, kalian yang dulu berkabung karena-Nya.” Oleh karena itu warna Liturgi sedikit berubah dari ungu menjadi rose / merah muda, yang melambangkan pengharapan dan sukacita antisipasi perayaan Paskah.  
  
Pengalaman sukacita itu pun dapat kita lihat dalam perjumpaan Tuhan Yesus dengan orang yang buta. Dalam Injil dikisahkan tentang orang yang buta sejak lahir. Dalam tradisi Yahudi, dosa bisa menjadikan seseorang itu mendapatkan kebutuan sejak lahir. Hal ini pula yang membuat para murid Yesus mempertanyakan siapa yang telah berdosa sehingga orang ini dilahirkan demikian. Tuhan Yesus membongkar pemikiran mereka. Keadaan orang itu bukanlah terjadi akibat dosa. Tetapi melalui keadaan orang itu sukacita dari Allah dinyatakan. Ia membawa terang baginya. Bagi orang buta itu, suka cita terbesar yang ia rasakan adalah bahwa ia dapat melihat. Itulah yang Tuhan Yesus berikan kepadanya. Pengalaman demikian pun dirasakan oleh Daud. Bukan karena paras yang indah dan bukan pula karena badan yang kekar yang dipilih Tuhan. Bukan pula karena keundahan yang ditampilkan mata mausia yang dipilih Allah. Tetapi Tuhan Allah memilih Daud karena hatinya. Hati yang selalu rindu akan Tuhan. Hati yang selalu terarah pada cinta kasih Allah. Itulah iman dari Daud. Iman itulah yang membuatnya dipilih oleh Allah menjadi raja. Iman itu pula yang membawa sukacita besar bagi Daud.
    
Doa Pembuka

Ya Allah, dengan pengantaraan Sabda-Mu Engkau telah memulihkan hubungan damai dengan umat manusia secara mengagumkan. Kami mohon, berilah agar umat kristiani, dengan cinta bakti yang penuh semangat dan iman yang hidup, bergegas menyongsong hari-hari raya yang akan datang. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.    

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (16:1b.6-7.10-13a) 
  
"Daud diurapi menjadi raja Israel."
  
Setelah Raja Saul ditolak, berfirmanlah Tuhan kepada Samuel, “Isilah tabung tandukmu dengan minyak, dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku.” Ketika anak-anak Isai itu masuk, dan ketika melihat Eliab, Samuel berpikir, “Sungguh, di hadapan Tuhan sekarang berdiri yang diurapi-Nya.” Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada Samuel, “Janganlah berpancang pada paras atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.” Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai, “Semuanya ini tidak dipilih Tuhan.” Lalu Samuel berkata kepada Isai, “Inikah semua anakmu?” Jawab Isai, “Masih tinggal yang bungsu, tetapi ia sedang menggembalakan kambing domba.” Kata Samuel kepada Isai, “Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari.” Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Kulitnya kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu Tuhan berfirman, “Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.” Samuel mengambil tabung tanduknya yang berisi minyak itu, dan mengurapi Daud di tengah saudara-saudaranya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6, Ul: lih. 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang dan senantiasa.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (5:8-14)
  
"Bangkitlah dari antara orang mati, maka Kristus akan bercahaya atas kamu."
  
Saudara-saudara, memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang. Karena terang hanya berbuahkan kebaikan, keadilan dan kebenaran. Ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan. Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya, telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Sebab menyebut saja apa yang mereka buat di tempat-tempat yang tersembunyi sudah memalukan. Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang. Itulah sebabnya dikatakan, “Bangunlah, hai kamu yang tidur, dan bangkitlah dari antara orang mati, maka Kristus akan bercahaya atas kamu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 8:12b)
Akulah cahaya dunia; siapa yang mengikuti Aku akan hidup dalam cahaya abadi.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (9:1-41) (Singkat: Yoh 9:1.6-9.13-17.34-38).
  
"Orang buta itu pergi, membasuh diri, dan dapat melihat."
   
Sekali peristiwa, ketika Yesus sedang berjalan lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahir. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orangtuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” Jawab Yesus, “Bukan dia dan bukan juga orangtuanya, tetapi karena pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang. Akan datang malam, di mana tak seorang pun dapat bekerja. Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.” Sesudah mengatakan semua itu, Yesus meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi dan berkata kepadanya, “Pergilah, basuhlah dirimu di kolam Siloam.” Siloam artinya “Yang Diutus”. Maka pergilah orang itu. Ia membasuh dirinya, lalu kembali dengan matanya sudah melek. Maka tetangga-tetangganya, dan mereka yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata, “Bukankah dia ini yang selalu mengemis?” Ada yang berkata, “Benar, dialah ini!” Ada pula yang berkata, “Bukan, tetapi ia serupa dengan dia.” Orang itu sendiri berkata, “Benar, akulah dia.” Kata mereka kepadanya, “Bagaimana matamu menjadi melek?” Jawabnya, “Orang yang disebut Kristus itu mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku, dan berkata kepadaku: Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku pergi, dan setelah membasuh diri, aku dapat melihat.” Lalu mereka berkata kepadanya, “Di manakah Dia?” Jawabnya, “Aku tidak tahu.” Lalu mereka membawa orang yang tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi. Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu adalah hari Sabat. Karena itu orang-orang Farisi pun bertanya kepadanya, bagaimana matanya menjadi melek. Jawabnya, “Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku membasuh diriku, dan sekarang aku dapat melihat.” Maka kata sebagian orang-orang Farisi itu, “Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari Sabat.” Sebagian pula berkata, “Bagaimanakah seorang berdosa dapat membuat mukjizat yang demikian?” Maka timbullah pertentangan di antara mereka. Lalu kata mereka pula kepada orang yang tadinya buta itu, “Dan engkau, karena Ia telah memelekkan matamu, apakah katamu tentang Dia?” Jawabnya, “Ia seorang nabi!” Tetapi orang-orang Yahudi itu tidak percaya, bahwa tadinya ia buta dan baru sekarang dapat melihat. Maka mereka memanggil orangtuanya dan bertanya kepada mereka, “Inikah anakmu yang kamu katakan lahir buta? Kalau begitu bagaimanakah ia sekarang dapat melihat?” Jawab orang tua itu, “Yang kami tahu, dia ini anak kami, dan ia memang lahir buta. Tetapi bagaimana ia sekarang dapat melihat, kami tidak tahu; dan siapa yang memelekkan matanya, kami juga tidak tahu. Tanyakanlah kepadanya sendiri,sebab ia sudah dewasa; ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri.” Orang tuanya berkata demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengakui Yesus sebagai Mesias akan dikucilkan. Itulah sebabnya maka orang tua itu berkata, “Ia telah dewasa, tanyakanlah kepadanya sendiri.” Lalu mereka memanggil sekali lagi orang yang tadinya buta itu, dan berkata kepadanya, “Katakanlah kebenaran di hadapan Allah: Kami tahu bahwa orang itu orang berdosa.” Jawabnya, “Apakah Dia itu orang berdosa, aku tidak tahu! Tetapi satu hal yang aku tahu, yaitu: Aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat.” Kata mereka kepadanya, “Apakah yang diperbuat-Nya kepadamu? Bagaimana Ia dapat memelekkan matamu?” Jawabnya, “Telah kukatakan kepadamu, dan kamu tidak mendengarkannya. Mengapa kamu hendak mendengarkannya lagi? Barangkali kamu mau menjadi murid-Nya juga?” Sambil mengejek, orang-orang Farisi berkata kepadanya, “Engkau saja murid orang itu, tetapi kami murid-murid Musa. Kami tahu bahwa Allah telah berfirman kepada Musa, tetapi tentang Dia itu, kami tidak tahu dari mana Ia datang.” Jawab orang itu kepada mereka, “Aneh juga bahwa kamu tidak tahu dari mana Ia datang, padahal Ia telah memelekkan mataku. Kita tahu bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya. Dari dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang memelekkan mata orang yang lahir buta. Jikalau orang itu tidak datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa.” Jawab mereka, “Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa, dan engkau hendak mengajar kami?” Lalu mereka mengusir dia ke luar. Yesus mendengar bahwa orang itu telah diusir oleh orang-orang Farisi. Maka ketika bertemu dengan dia, Yesus berkata, “Pecayakah engkau kepada Anak Manusia?” Jawabnya, “Siapakah Dia, Tuhan, supaya aku percaya kepada-Nya.” Kata Yesus kepadanya, “Engkau bukan saja melihat Dia! Dia yang sedang berbicara dengan engkau, Dialah itu!” Kata orang itu, “Aku percaya, Tuhan!” lalu ia sujud menyembah Yesus. Kata Yesus, “Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa tidak melihat dapat melihat, dan supaya yang dapat melihat menjadi buta.” Kata-kata itu didengar oleh beberapa orang Farisi yang berada di situ, dan mereka berkata kepada Yesus, “Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?” jawab Yesus kepada mereka, “Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa. Tetapi karena kamu berkata, ‘Kami melihat’, maka tetaplah dosamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan


Ada dua tokoh utama yang ditampilkan dalam bacaan pertama dan bacaan Injil hari ini. Dalam bacaan I tampil tokoh Samuel yang dituntun oleh Tuhan untuk mengenal orang pilihan-Nya yang akan diurapinya menjadi raja. Samuel melihat ketujuh anak Isai, Samuel Iangsung terpesona melihat kemolekan Elia untuk diurapinya. Namun Tuhan menuntun Samuel untuk tidak sekadar melihat parasnya. Maka Samuei dimampukan melihat dan berkata kepada Isai, ketujuh anak ini tidak dipilih oleh Tuhan. Samuel diberi kemampuan untuk melihat apa yang sesungguhnya dilihat oleh Tuhan selain ketujuh anak itu, yakni Daud, anak bungsu Isai yang sedang menggembalakan kambing domba. Samuel dituntun untuk mengenal Daud pilihan Allah. Sedang bacaan Injil menampilkan seorang yang buta sejak lahir. Orang itu dibuat melihat Yesus dengan ramuan tanah bercampur air ludah, kemudian disuruh membasuh diri di Kolam Siloam. Kejadian ini terjadi pada hari Sabat. Menarik bahwa si buta sebetulnya tidak minta disembuhkan oleh Yesus.

Bagi para murid dan masyarakat Yahudi pada zaman itu meyakini bahwa semua penderitaan, penyakit adalah akibat dari dosa baik itu dosa orang lain maupun dosa sendiri. Maka kita tidak heran mereka bertanya pada Yesus: “Rabi, siapa. kah yang berbuat dosa, orang ini sendm atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia." Kitapun sering tidak mampu melihat dan memahami seutuhnya rencana dan karya Allah dalam hidup kita. Maka mari kita mohon rahmat Tuhan guna memampukan kita melihat dan memahami karya-Nya dalam hidup kita sehari-hari. 
(BRT/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2020)
     
Contemplatio: 

   
Dalam hening, sadarilah bahwa dalam hidup ini kitapun sering tak mampu me lihat yang sesungguhnya seperti yang dikehendaki Tuhan. Mohonlah Tuhan membuka mata batinmu untuk dapat melihat rencana-Nya dalam hidupmu.

Oratio:


Tuhan, anugerahilah aku rahmat-Mu agar aku mampu melihat karya-Mu dalam hidupku. Amin.
  
    
Antifon Komuni (Bdk. Yoh 9:11)
    
Tuhan mengolesi mataku, lalu aku pergi dan aku membasuh muka, dan aku melihat, dan aku percaya kepada Allah.
  
The Lord anointed my eyes: I went, I washed, I saw and I believed in God.
Lutum fecit ex sputo Dominus, et linivit oculos meos: et abii, et lavi, et vidi, et credidi Deo. (Yoh 9:6,11,38)
 



Sabtu, 21 Maret 2020 Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Sabtu, 21 Maret 2020
Hari Biasa Pekan III Prapaskah

“Bagilah makananmu dengan orang yang lapar dan lakukan itu dengan gembira dan sukacita” (St. Gregorius dari Nazianze)
   

Antifon Pembuka (Mzm 103:2-3)

Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Dan jangan lupakan segala kebaikan-Nya. Karena Ia mengampuni segala kesalahan-Mu.

Bless the Lord, O my soul, and never forget all his benefits; it is he who forgives all your sins.


Doa Pembuka


Allah Bapa sumber belaskasih, dengan gembira kami rayakan masa tobat tahunan ini. Kami mempersiapkan diri untuk mengenangkan wafat dan kebangkitan Kristus. Semoga misteri Paskah itu sungguh berpengaruh di dalam hidup kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
     
Bacaan dari Kitab Hosea (6:1-6)
  
 
"Aku menyukai kasih setia, dan bukan kurban sembelihan."
    
Umat Allah berkata, “Mari, kita akan berbalik kepada Tuhan, sebab Dialah yang telah menerkam tetapi lalu menyembuhkan kita, yang telah memukul dan membalut kita. Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya. Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal Tuhan. Ia pasti muncul seperti fajar. Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.” Dan Tuhan berfirman, “Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim? Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda? Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar. Sebab itu Aku telah meremukkan mereka dengan perantaraan nabi-nabi. Aku telah membunuh mereka dengan perkataan mulut-Ku, dan hukum-Ku keluar seperti terang. Sebab Aku menyukai pengenalan akan Allah, lebih daripada kurban-kurban bakaran.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do=c; 4/4; PS No. 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
atau Aku menyukai kasih setia, dan bukan kurban sembelihan.
Ayat. (Mzm 51:3-4.18-19.20-21ab; Ul: 22)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Sebab Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalau pun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahan kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
3. Lakukanlah kerelaan hati-Mu kepada Sion, bangunlah kembali tembok-tembok Yerusalem! Maka akan dipersembahkan kurban sejati yang berkenan kepada-Mu kurban bakar dan kurban-kurban yang utuh.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Mzm 95:8ab)
Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan, janganlah bertegar hati.
       
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (18:9-14)
  
"Pemungut cukai ini pulang ke rumahnya, sebagai orang yang dibenarkan Allah."
   
Sekali peristiwa, Yesus menyatakan perumpamaan ini kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain. Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang satu adalah orang Farisi dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain; aku bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah, dan bukan juga seperti pemungut cukai ini. Aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata kepadamu: orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah, sedang orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan

  

Jalan perendahan diri merupakan salah satu jalan kemuridan, sedangkan kesombongan diri merupakan jalan yang membawa kepada penyesatan. Kita dibiasakan memuji dan memberikan apresiasi positif atas pengalaman yang terjadi. Sekecil apa pun usaha yang dibuat para siswa, tentu guru mengapresiasi. Seberapa pun upaya yang dibuat oleh anak untuk belajar, orang tua serta anggota keluarga akan memberikan dukungan yang dibutuhkan. Itulah upaya-upaya nyata yang terus dikembangkan dalam kehidupan harian yang dilandasi oleh sikap baik. Sekadar mau kelihatan baik? Tentu tidak.

Sabda Yesus yang menjadi obor kehidupan ini layak kita renungkan dan pahami; “Tetapi, pemungut cukai itu berdirijauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata.Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barang siapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barang siapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." Yesus mengapresiasi pemungut cukai yang tidak berani menengadah namun merendahkan diri dan mengakui dosanya. Inilah sikap iman. Perwujudan kasih dalam kelompok apa pun, menjadi jalan mewujudkan sikap rendah hati yang dapat diuji dari waktu ke waktu. Kalau ada teman yang pendiam atau kalau ada keluarga yang kekurangan, kita tidak berhenti pada penilaian namun berani menyapa, bertegur, bertanya, dan mendengarkan. Dari dialog itu, akan ditemukan sesuatu untuk bertindak dalarn kesepahaman. Berhenti pada pendapat sendiri dan tidak terbuka mendengarkan ungkapan hati orang lain, akan menjadi sekat bagi rahmat ilahi yang dapat memerdekakan hidup bersama. Hal-hal seperti ini dapat menjadi salah satu jalan kemuridan. Setelah ada keterbukaan hati dan dialog, ternyata teman yang pendiam itu memang demikian, namun sangat cekatan ketika dimintai bantuan. Keluarga yang tampaknya kekurangan ini, ternyata pekerja yang ulet dan punya banyak sahabat. Dari pemahaman ini, adakah sikap baru dan kemauan bertindak yang meneguhkan persaudaraan dalam kesepahaman? Inilah jalan-jalan kemuridan yang memerlukan keterbukaan hati dan kepekaan bertindak. Penemuan baru dari sikap dan keterbukaan hati ini dapat menjadi isian pertobatan selama Masa Prapaskah, pantang, puasa, tobat, dan amal kasih kita. Semoga hati, budi, dan kehendak kita makin mau bertindak dalam Wujud nyata di masa tobat ini. 
     
Antifon Komuni (Luk 18:13)

Pemungut cukai berdiri di kejauhan, memukul dadanya dan berkata:
Ya Allah, kasihanilah aku, orang berdosa.

The tax collector stood at a distance, beating his breast and saying:
O God, be merciful to me, a sinner.

Doa Malam

Allah Bapa sumber kebahagiaan, kami bersyukur atas Sabda-Mu dan anugerah-Mu. Kami mohon, perkenankanlah kami menerima maut ataupun hidup sebagai tugas cinta kasih dengan hati yang jujur, seturut Hamba sekalian orang, yaitu Yesus Kristus. Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau hidup dan berkuasa dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
 
    
 
 
RUAH

Jumat, 20 Maret 2020 Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Jumat, 20 Maret 2020
Hari Biasa Pekan III Prapaskah (Hari Pantang)

“Ingatlah bahwa ketika kita meminta sesuatu kepada Tuhan, Dia mungkin saja ingin dimintai dalam waktu yang lama. Tetapi teruslah berdoa dan bertambahlah percaya kepada Dia.” — St. Josemaria Escriva

Antifon Pembuka (bdk. Mzm 86(85):8-10)

Tiada dewa yang menyamai Engkau, ya Tuhan, sebab agunglah Engkau dan agunglah karya-Mu. Hanya Engkaulah Allah

Among the gods there is none like you, O Lord, for you are great and do marvelous deeds; you alone are God.

Doa Pembuka

Allah Bapa sumber segala rahmat, curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami. Kami ini sering lemah. Maka, bila kami menyeleweng, bimbinglah kami kembali, agar kami selalu setia kepada perintah-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.

Bacaan dari Kitab Hosea (14:2-10)

"Kami tidak akan berkata lagi "Ya Allah kami" kepada buatan tangan kami."

Beginilah firman Allah, "Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu. Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada Tuhan! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.Asyur tidak dapat menyelamatkan kami; kami tidak mau mengendarai kuda, dan kami tidak akan berkata lagi: Ya, Allah kami! kepada buatan tangan kami. Karena Engkau menyayangi anak yatim." Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka. Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar. Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon. Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur Libanon. Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala? Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau! Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau, dari pada-Ku engkau mendapat buah. Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan Tuhan adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Akulah Tuhan, Allahmu, dengarkanlah suara-Ku.
Ayat. (Mzm 81:6c.8a.8bc-9.10-11ab.14.17)
1. Aku mendengar bahasa yang tidak kukenal, "Akulah yang telah mengangkat beban dari bahumu, dan membebaskan tanganmu dari keranjang pikulan; dalam kesesakan engkau berseru, maka Aku meluputkan engkau.
2. Aku menjawab engkau dengan bersembunyi di balik badai, Aku telah menguji engkau dekat Meriba. Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak memberi peringatan kepadamu; hai Israel, kiranya engkau mau mendengarkan Aku!
3. Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah orang asing. Akulah Tuhan Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.
4. Sekiranya umat-Ku mendengarkan Aku! Sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan! Umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik, dan dengan madu dari gunung batu, Aku akan mengenyangkannya.
   

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (bdk. Mat 4:17)
Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:28b-34)
                      
"Tuhan Allahmu itu Tuhan Yang Esa, kasihilah Dia dengan segenap jiwamu."
          
  Sekali peristiwa, datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus dan bertanya kepada-Nya, "Perintah manakah yang paling utama?" Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan." Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Tradisi yang baik dan khas pada Masa Prapaskah seperti sekarang ini adalah penerimaan Sakramen Tobat atau Rekonsiliasi. Di banyak paroki, umat antre menerima Sakramen Tobat ini. Pada Masa Adven, umat biasanya juga antre menerima Sakramen Tobat. Di beberapa tempat lain di Indonesia, kurangnya jumlah imam dapat menyebabkan sulitnya umat untuk menerima sakramen ini. Namun, kita bersyukur sebab kebiasaan pengakuan dosa ini masih menjadi praktik yang selalu ada di Gereja Katolik Indonesia Para imam juga biasa saling menerimakan Sakramen Tobat.

Marilah kita renungkan: Betapa kita begitu mudah diampuni oleh Tuhan melalui pelayanan Gereja ini. Dosa kita macam apa pun didengarkan dan kemudian menerima pengampunan setelah kita menyesali dan mengakui dosa kita, dan sanggup melaksanakan penitensi yang diberikan iman. Hal ini sebenarnya sudah berulangulang terjadi dalam seluruh sejarah umat Israel, seperti pada pada bacaan pertama. Kitab Hosea yang dibacakan hari ini menyatakan kerelaan Allah untuk mengampuni umat Israel yang telah berkali-kali berdosa, dan dosanya ya itu-itu saja: berulang kali meninggalkan Tuhan dan menyembah berhala. Hosea menjadi nabi spesial utusan Tuhan Allah untuk menyatakan belas kasih dan kerahiman Allah pada umat yang terusmenerus berdosa dan bahkan sudah terlalu hobi untuk berdosa. Dengan disuruhnya Hoses mengambil istri seorang pelacur, Hosea melambangkan tindakan Allah atas umat Israel yang pendosa tetapi dipilih oleh Allah untuk “istri-Nya”, dan Allah sebagai suaminya. Akan tetapi, umat Israel sebagai istri malah berbuat selingkuh dan serong terus-menerus. Tetapi, Tuhan Allah juga terus-menerus mengampuni dan mengasihani.

Mengapa Tuhan Allah selalu mengampuni kita, bila kita mau bertobat? Karena Allah mengasihi kita. Maka, sebenarnya orang boleh bicara tentang “aku cinta kamu”, “aku mengasihi dan menyayangi kamu”… Oke, terima kasih! Namun, bukti bahwa kasih sayangnya tulus, bukti bahwa cinta kasih yang tulus, ya kalau dia mau memaafkan kesalahan dan mengampuni dosa kita. Banyak orang yang mudah bilang I love you, tetapi orang itu begitu mudah marah dan sulit mengampuni ketika yang dicintai itu berbuat kesalahan atau pun bahkan dosa. Cinta kasih yang tulus tampak secara paling jelas pada semangat pengampunan orang itu.
             
    Antifon Komuni (Lih. Mrk 12:33)

Mencintai Allah dengan segenap hati dan mengasihi sesama seperti diri sendiri jauh lebih utama daripada segala kurban.

Doa Malam

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, hukum-Mu telah tertanam dalam hati kami dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Kami mohon, berilah kami Roh-Mu, Roh kebenaran dan kedamaian, agar kerajaan-Mu semakin berkembang di dalam diri kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.



  

EM/INSPIRASI BATIN 2020

Paus Fransiskus berdoa untuk para lansia, sendirian dan takut selama pandemi coronavirus

Oleh Hannah Brockhaus / CNA
 


Kota Vatikan, 17 Maret 2020 / 03:21 pagi (CNA) .- Paus Fransiskus berdoa hari Selasa untuk para lansia, yang menderita isolasi, kesepian, dan ketakutan selama pandemi coronavirus.

"Saya ingin kita berdoa hari ini untuk para lansia yang menderita dalam momen ini dengan cara yang istimewa, dengan kesunyian batin yang sangat besar dan kadang-kadang dengan begitu banyak ketakutan,"
kata paus 17 Maret.

“Mari kita berdoa kepada Tuhan [agar dia] dekat dengan kakek kita, nenek kita, semua orang tua dan memberi mereka kekuatan,”
tambahnya. “Mereka memberi kami kebijaksanaan, kehidupan, sejarah. Kami juga dekat dengan mereka dengan doa. ”
Paus Fransiskus mempersembahkan Misa hariannya di kapel wisma Casa Santa Marta di Vatikan untuk mereka yang terkena dampak wabah global coronavirus.

Misa disiarkan di televisi di Italia dan disiarkan melalui internet pada saat banyak tempat di dunia harus menunda Misa publik karena coronavirus.

Dalam kotbahnya, Paus Fransiskus merefleksikan kata-kata Yesus kepada para murid-Nya tentang pengampunan.

Yesus baru saja berkhotbah tentang persatuan dan persahabatan, kata paus, ketika Petrus bertanya apa yang harus dilakukan ketika salah seorang saudara mereka menghina mereka, berdosa terhadap mereka: “Jika saudara lelaki saya berbuat dosa terhadap saya, ia menyinggung saya, berapa kali akan saya harus memaafkannya? Tujuh kali?"

Fransiskus menjelaskan bahwa tanggapan Yesus untuk mengampuni "tujuh puluh kali tujuh" berarti selalu. "Kamu selalu harus memaafkan."

Paus mencatat bahwa tidak mudah untuk memaafkan; hati kita egois, dan mereka terikat pada kebencian, balas dendam, dendam.

Inilah yang diinginkan iblis, katanya. Iblis ingin kebencian dan dendam bertumbuh, seringkali atas hal-hal kecil, untuk menghancurkan segalanya.

Tetapi Tuhan mengampuni kita sepenuhnya dan meminta kita untuk melakukan hal yang sama, katanya.

Paus juga mengingat perumpamaan Yesus tentang hamba yang utang besarnya diampuni oleh tuannya, tetapi yang tidak memaafkan utang kecil yang berhutang kepadanya.

“Perumpamaan yang Yesus katakan kepada kita sangat jelas: maafkan. Semoga Tuhan mengajarkan kita kebijaksanaan pengampunan yang tidak mudah ini, "
desak paus.

Paus Fransiskus menyarankan orang untuk berpikir tentang pengampunan ketika mereka pergi ke Misa dan ketika mereka pergi ke sakramen pengakuan dosa, bertanya pada diri sendiri: "Apakah saya mengampuni?"

Ia berkata “meminta pengampunan berarti memaafkan. Mereka bersama, keduanya. "

“Semoga Tuhan membantu kita memahami hal ini dan menundukkan kepala kita, bukan untuk menjadi sombong, menjadi murah hati dalam pengampunan,”
doanya.

"Maafkan, karena jika aku tidak memaafkan, aku tidak akan dimaafkan."


sumber : CNA 

-----------------------------------------------------------------------------------------------
 Bagi anda yang ingin mendukung blog ini dapat membantu dalam bentuk donasi, info lengkap e-mail kami di kontak.rpg(at)gmail.com. 

Selama wabah covid-19 kami akan meningkatkan aktivitas di blog, facebook, twitter,  YouTube. Jangan lupa doakan kami terbebas dari penyakit covid-19 karena para admin blog memiliki aktivitas lain di rumah sakit yang tidak dapat diabaikan.
 

Paus Fransiskus menganjurkan tindakan cinta kecil selama karantina virus corona

Paus Fransiskus merayakan Misa di Casa Santa Marta 13 Maret 2020. Credit: Vatican Media
Sementara banyak yang terjebak di rumah selama pandemi coronavirus, Paus Fransiskus mengatakan bahwa ada banyak tindakan kecil cinta dan kebaikan yang dapat dilakukan seseorang untuk orang lain tanpa meninggalkan rumah. .

“Kita harus menemukan kembali konkret hal-hal kecil, gerakan perhatian kecil yang bisa kita berikan kepada orang-orang dekat kita, keluarga kita, teman-teman kita. Kita harus memahami bahwa dalam hal-hal kecil terletak harta kita, ”kata Paus Fransiskus dalam sebuah wawancara di sebuah surat kabar Italia yang diterbitkan pada 18 Maret.

"Misalnya, makanan panas, belaian, pelukan, panggilan telepon ... Itu semua adalah gerakan akrab yang memperhatikan detail kehidupan sehari-hari yang membuat hidup lebih bermakna dan yang menciptakan persekutuan dan komunikasi di antara kita,"
kata paus.

Paus Fransiskus mengatakan bahwa karantina yang dijalani banyak orang saat ini memberikan kesempatan khusus untuk tumbuh dalam hubungan pribadi di rumah, tetapi ini membutuhkan pemutusan dari teknologi untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama.

"Di rumah mereka, keluarga sering makan bersama dalam keheningan yang hebat, tetapi bukan karena mendengarkan satu sama lain, melainkan karena orang tua menonton televisi sambil makan, dan anak-anak menggunakan ponsel mereka," katanya. "Di sini tidak ada komunikasi, sedangkan mendengarkan satu sama lain adalah penting karena itulah bagaimana kita dapat memahami kebutuhan, upaya, keinginan satu sama lain."

Paus juga meminta semua orang untuk menjangkau mereka yang sendirian atau yang kehilangan orang yang dicintai. "Penghiburan tidak boleh menjadi komitmen semua orang," tambahnya.

Dalam wawancara dengan jurnalis Italia Paolo Rodari yang diterbitkan di La Repubblica, Paus Fransiskus menjelaskan apa yang ada dalam pikirannya ketika dia melakukan perjalanan singkat melalui jalan-jalan kosong Roma pada hari Minggu untuk berdoa di depan ikon Maria di Basilika St. Maria Major dan salib di gereja lain yang telah digunakan dalam prosesi doa selama tulah dalam sejarah Roma.

"Saya meminta Tuhan untuk menghentikan epidemi: 'Tuhan, hentikan dengan tangan-Mu.' Itulah yang saya doakan," katanya.

Hampir 200.000 orang telah terinfeksi oleh COVID-19, penyakit pernapasan yang dikaitkan dengan kematian 7.954 orang di seluruh dunia pada 18 Maret, menurut Johns Hopkins University.

Italia telah menjadi negara yang paling terpukul di luar China dengan lebih dari 31.500 kasus coronavirus yang terdokumentasi, dan 2.941 kematian, sebagian besar di bagian utara negara itu.

Fransiskus mendesak orang untuk mengingat bahwa pilihan dan tindakan pribadi seseorang memiliki konsekuensi bagi kehidupan orang lain.

Paus mengutip sebuah artikel yang ditulis oleh jurnalis Italia, Fabio Fazio, yang mengatakan bahwa kegagalan orang untuk membayar pajak mereka di Italia telah melukai kemampuan negara untuk menyediakan bagi semua orang yang sakit.

“Dia [Fazio] benar, misalnya, ketika dia mengatakan: 'Sudah jelas bahwa mereka yang tidak membayar pajak tidak hanya melakukan tindak pidana tetapi juga kejahatan: jika tidak ada cukup tempat tidur rumah sakit dan respirator buatan, itu juga salah mereka '. Saya sangat terkesan dengan ini, ''
kata Paus Fransiskus mengutip sang jurnalis.

Paus Fransiskus juga mengatakan bahwa orang dapat menemukan kekuatan dalam keluarga mereka dan dalam kasih orang-orang di sekitar mereka, bahkan jika mereka belum memiliki karunia iman.

“Mereka semua adalah anak-anak Allah dan dipandang oleh-Nya. Bahkan mereka yang belum bertemu Tuhan, mereka yang tidak memiliki karunia iman, dapat menemukan jalan mereka melalui ini, dalam hal-hal baik yang mereka yakini: mereka dapat menemukan kekuatan dalam cinta untuk anak-anak mereka, untuk keluarga mereka, untuk mereka saudara dan saudari,
”katanya.

“Selama hari-hari yang sulit ini kita dapat menemukan gerakan kecil dan konkret yang mengungkapkan kedekatan dan kerukunan terhadap orang-orang terdekat kita, belaian untuk kakek-nenek kita, ciuman untuk anak-anak kita, untuk orang-orang yang kita cintai. Ini adalah gerakan yang penting dan menentukan. Jika kita hidup hari ini seperti ini, mereka tidak akan sia-sia, ”kata Paus Fransiskus. 

Sumber: CNA

Kamis, 19 Maret 2020 Hari Raya Santo Yusuf, Suami Santa Perawan Maria

Kamis, 19 Maret 2020
Hari Raya Santo Yusuf, Suami Santa Perawan Maria
 
“Tuhan, dengan memberikan Yusuf kepada Santa Perawan, tidak memberikannya kepada Maria hanya sekedar sebagai pendamping hidupnya, saksi keperawanannya dan pelindung kehormatannya; Ia juga memberikan Yusuf kepada Maria agar ia, melalui ikatan perkawinan, dapat ikut ambil bagian dalam martabat Maria yang agung luhur.” ----- Paus Leo XIII
 
Antifon Pembuka (Bdk. Luk 12:42)

Dialah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat Tuhan menjadi kepala keluarga-Nya.

Behold, a faithful and prudent steward, whom the Lord set over his household

atau (Mzm 92(91):13.14)

Justus ut palma florébit: sicut cedrus Líbani multiplicábitur: plantátus in domo Dómini: in átriis domus Dei nostri.
Ayat. Bonum est confitéri Dómino: et psállere nómini tuo, Altíssime. ℣. Glória Patri, et Fílio, et Spirítui Sancto. Sicut erat in princípio, et nunc, et semper, et in sǽcula sæculórum. Amen. — Justus ut palma florébit …

Pengantar

Peranan Santo Yusuf dalam karya penyelamatan Allah memang tidak menonjol dibandingkan dengan Maria. Dalam Kitab Suci dan juga secara tradisi Yusuf tidak banyak disebut atau diceriterakan. Ucapannya tak sepatah kata pun tercatat dalam Kitab Suci. Namun Santo Yusuf sangat berjasa sebagai pelaksana yang lurus, tekun dan setia, tanpa banyak bicara. Ia penuh tanggung jawab terhadap isterinya Maria, dan juga keluarganya. Hari ini Gereja memberikan penghormatan yang kuat atas peran Santo Yusuf, lebih-lebih karena telah dengan setia mendampingi ibu Maria dalam mengasuh Yesus Putra-nya.
  
Pada Misa ini ada Gloria dan Credo
   
Doa Pembuka

Allah Bapa yang Mahakuasa, Engkau telah menyerahkan awal misteri keselamatan kepada Santo Yusuf untuk dijaganya dengan setia. Kami mohon, semoga berkat doanya Gereja-Mu selalu membantu mewujudkan karya penyelamatan-Mu itu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (7:4-5a.12-14a.16)
     
"Tuhan Allah akan memberikan Dia takhta Daud bapa-Nya."
  
Pada suatu malam datanglah firman Tuhan kepada Natan, “Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat istirahat bersama nenek moyangmu, Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 89:2-3.4-5.27.29; Ul: 37)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku; Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun."
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku". Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh".

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (4:13.16-18.22)
   
"Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya."
  
Saudara-saudara, bukan karena hukum Taurat Abraham dan keturunannya diberi janji bahwa mereka akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran atas dasar iman. Kebenaran yang berdasarkan iman itu merupakan kasih karunia belaka. Maka janji kepada Abraham itu berlaku bagi semua keturunannya, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab di hadapan Allah Abraham adalah bapa kita semua, seperti ada tertulis, “Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa.” Kepada Allah itulah Abraham percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang dengan firman-Nya menciptakan yang tidak ada menjadi ada. Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, sebab Allah telah berfirman kepadanya, “Begitu banyaklah nanti keturunanmu.” Dan hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Mzm 84:5)
Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (1:16.18-21.24a)
  
"Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan."
  
Menurut silsilah Yesus Kristus, Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Sebelum Kristus lahir, Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf. Ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

atau

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:41-51a)
  
"Yesus ditemukan orang tua-Nya di tengah para ahli kitab."
  
Tiap-tiap tahun, pada hari raya Paskah, orangtua Yesus pergi ke Yerusalem. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun, pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Seusai hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orangtua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Yesus ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu baru mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan. Karena tidak menemukan Dia, kembalilah orangtua Yesus ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari, mereka menemukan Yesus dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan dan segala jawab yang diberikan-Nya. Ketika Maria dan Yusuf melihat Dia, tercenganglah mereka. Lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami?” Lihatlah, Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu Yesus pulang bersama-sama mereka ke Nazaret.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan
    
  Allah adalah jantung kehidupan orang Israel. Di dalamnya setiap hari dipersembahkan kurban bakaran, kemenyan dan pada jam-jam tertentu, umat berkumpul untuk berdoa. Tiga kali setahun, terlebih Hari Raya Paskah Yahudi, orang mengadakan ziarah ke Bait Allah. Walaupun masih berumur dua belas tahun, Yesus juga berziarah ke Bait Allah bahkan duduk di tengah para guru agama, sambil mendengar dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Tentu saja Yesus dan guru-guru agama berbicara tentang soal-soal agama dan Kitab Suci. Yesus ingin menegaskan kepada guru-guru agama bahwa 1mtuk menafsir dan memahami Kitab Suci, tepat dan selayaknya dilaksanakan di dalam Bait Allah. Kitab Suci harus dibaca dengan sikap doa. Tanpa doa, pembicaraan tentang Kitab Suci hanya sekadar ulasan ilmiah, semacam ceramah atau khotbah berapi-api tanpa makna.

Bagi kita, memang penting membaca sendiri Kitab Suci dan studi Kitab Suci. Tetapi, ini hanya sekadar membantu, belumlah cukup. Paling penting adalah membaca, mendengarkan Kitab Suci, dan homili dalam perayaan liturgi. Mengapa? Dalam perayaan liturgi, “Kitab Suci sangat penting. Sebab dari Kitab Sucilah dikutip bacaan-bacaan, yang dibacakan dan dijelaskan di dalam homili, serta mazmur-mazmur yang dinyanyikan. Dan karena ilham serta jiwa Kitab Sucilah dilambangkan permohonan, doa-doa, dan madah-madah liturgi, dari padanya pula upacara serta lambang-lambang memperoleh maknanya" (SC art. 24). Dalam perayaan Ekaristi, kita menyambut roti kehidupan dari meja Sabda Allah dan Tubuh Kristus (DV art. 21). (JT) 
[JT/INSPIRASI BATIN 2020]

Antifon Komuni (Bdk. Mat 25:21)

Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

Well done, good and faithful servant. Come, share your master’s joy.

atau (Mat 1:20)

Joseph, fili David, noli timére accípere Maríam cónjugem tuam: quod enim in ea natum est, de Spíritu Sancto est.

Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy